Anda di halaman 1dari 14

Hubungan Kontrasepsi IUD

Terhadap Seksualitas

Eneng Siti Fatimah


NPM 19200100005
Latar belakang
● Indonesia merupakan negara berkembang dengan salah satu permasalahan yang sedang dihadapi yaitu kependudukan. Masalah ini dapat dilihat
salah satunya melalui pertumbuhan jumlah penduduk dimana dalam kondisi ini dapat dikatakan memiliki laju yang tinggi karena tingkat
kelahiran di Indonesia tinggi dan merupakan faktor utama laju pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat dan tidak
terkendali dapat menimbulkan masalah kependudukan yang memprihatinkan dalam berbagai sektor. Salah satu cara untuk menekan angka
kelahiran adalah dengan program keluarga berencana (KB). (Duhita, 2019)
● Keluarga berencana menurut WHO (World Healt Organization), adalah tindakan membantu individu atau pasangan suami istri untuk
memdapatkan objektif-objektif tertentu, menghindarkan kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran yang memang diinginkan,
mengatur interval diantara kelahiran, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri, dan menentukan jumlah anak dalam keluarga
(Marmi, 2016)
● Kontrasepsi IUD relatif lebih efektif bila dibandingkan metode pil, suntik, dan kondom, namun memiliki pengaruh pada perdarahan post seksual
karena posisi benang yang menggesek mulut rahim yang menyebabkan perasaan tidak nyaman baik akseptor maupun dari pasangan. (Hidayat,
2018).
● IUD (Intra Uterine Device atau alat kontrasepsi dalam Rahim) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rongga rahim, terbuat dari
plastik fleksibel. Beberapa jenis IUD dililit tembaga bercampur perak, bahkan ada yang disispi hormon progeteron. IUD yang bertembaga dapat
di pakai selama 10 tahun. (Irianto 2014)
Kasus Data
Subjektif
Nama : Ny. N
Umur : 40 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Analysis
Alasan Datang : Ibu mengatakan ingin kontrol KB IUD
Keluhaan utama : Suami merasakan benang saat berhubungan intim

Riwayat Menstruasi
Menarche : 14 tahun
Lama haid : 5 hari
Siklus haid. : 28 hari
Banyaknya : 1-2 kali ganti pembalut/hari
Nyeri haid/ disminore : tidak ada
HPHT : 27-02-2021

Riwayat KB
suntik KB 3 bulan selama 2 tahun dan pemasangan IUD ini 2 minggu
yang lalu.

Pola hubungan seksual


Ibu mengatakan berhubungan badan 2x dalam seminggu, saat
berhubungan intim, suami merasakan benang IUD saat berhubungan
intim sehingga mengganggu kenyamanan saat berhubungan.
Asessment

Ny. “N” P3A0 wanita usia subur


usia 40 tahun akseptor baru KB IUD
Penatalasanaan
1. Memberikan inform consent untuk dilakukan tindakan pemeriksaan. Inform consent sudah
di tanda tangan
2. Memberitahukan hasil pemeriksaan kepada ibu yaitu kedaan umum baik, TD : 120/80
mmgHg, N: 80x/menit, RR : 20 x/menit, S : 36,3 °C. Ibu mengerti penjelasan bidan.
3. Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa semua hasil pemeriksaan
dalam batas normal. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan
4. Melakukan konseling dan efek samping KB IUD. Ibu mengerti dengan penjelasan yang di
berikan
5. Melakukan konseling ulang tentang proses adaptasi pemasangan baru KB IUD dan tidak
perlu kuatir tentang benang IUD. Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan
6. Menjelaskan kepada pasien akan dilakukan pemeriksaan inspekulo untuk melihat posisi
benang serta mereposisi benang jika tampak panjang. Ibu mengerti dengan penjelasan yang
diberikan
7. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang atau datang kembali jika ada keluhan. Ibu
mengerti dan bersedia untuk datang kembali
8. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan

 
JURNAL 1
PENGGUNAAN KONTRASEPSI IUD TERHADAP HUBUNGAN SOSIAL BUDAYA, PERSEPSI EFEK SAMPING DAN
GANGGUAN HUBUNGAN SEKSUAL DENGAN PEMILIHAN IUD DI
SEKSUALITAS PADA PASANGAN USIA SUBUR DI WILAYAH KECAMATAN BANYUBIRU KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2018
KERJA PUSKESMAS PALLANGGA KAB. GOWA
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-Journal) Volume 7, Nomor 4, Oktober 2019 (ISSN: 2356-3346)
Jamila Kasim, Arlina Muchtar STIKES Nani Hasanuddin Makassar http://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jkm 381
nersmila@ymail.com/085255805512 Duhita Wikalaili Enzimatia*), Dharminto*), Djoko Nugroho *), Sri Winarni*) Bagian
Biostatistik dan Kependudukan ,Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro
ISSN : 1907-8153 (Print) ISSN : 2549-0567 (Online) Email : duhita.wika@gmail.com
Vol. XIV No. 2, Desember 2019
DOI: https://doi.org/10.32382/medkes.v14i2.1120

ABSTRACT
ABSTRAK Tujuan : This study aims to analyze socio-cultural relations, perception of
Tujuan : penelitian ini Untuk mengetahui Pengaruh Penggunaan kontrasepsi IUD side effects and sexual disfunction with election of IUD.
Terhadap Seksualitas pada Pasangan Usia Subur di Wilayah Kerja Puskesmas Metode : This research uses explanatory research methods and case
Pallangga Kab.Gowa. control study design.
Metode : Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan survey Jumlah Responden : The population of this research is 64 IUD user and
analitik menggunakan desain cross sectional.populasi dalam penelitian ini adalah 1237 non-IUD users. Tthe sample used is 33 IUD users and 66 non-IUD
semua Pasangan Usia Subur dan menggunakan IUD sebanyak 118 orang. controls (simple random sampling).
Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, The result : Chi-Square analysis result with α of 0,05, election of IUD
Jumlah responden : didapatkan sebanyak 30 responden dimana 15 responden have relation with perception of side effects (p-value =0,001;OR=12,688)
Penggunaan IUD baru dan 15 responden pengguna IUD Lama. Pengujian hipotesis and perception of sexual disfunction p-value=0,001;OR=46,222), socio-
mengunakan analisis uji Chi-square (α=0,05). cultural haven’t relation with election of IUD (p-value= 0,614;OR=0,729).
Hasil penelitian : menujukkan Penggunaan kontrasepsi IUD mempengaruhi aktivitas Suggestions are given by giving IEC and interpersonal communication to
seksual pasangan. the IUD acceptor about side effect and sexual disorders with IUD.
JURNAL 3
Assessing Sexual Function of Women after 12
Months of IUD Usage
Healthcare Review, 1(1), 12-18. Doi: https://doi.org/10.47285/hr.v1i1.5
Research Article
Healthcare Review 1(1), 2020 ISSN 2692-8787
Assessing Sexual Function of Women after 12
Months of IUD Usage
*Corresponding Author: emmanuelamptey88@gmail.com
https://sriopenjournals.com/index.php/healthcare_review/index
Doi: https://doi.org/10.47285/hr.v1i1.5
Citation: Lamptey, E., Oladokun, A. & Okunlola, M.A. (2020)

Abstract
Tujuan : This paper aims to assess and measure the effects of IUDs on sexual function in
women with no underlying condition over a period of 12 months.
Metode : This study employed a longitudinal approach. To be eligible to participate,
Jumlah Responden : the study enrolled 260 women who have chosen to use IUDs willingly on
their own at these selected centers during this period and are aged 20 years and above. It collected
data at baseline and at 12 months of use.
Measurements at these two timelines were done using the Female Sexual Function Index (FSFI).
The prevalence of female sexual dysfunction among participants after 12 months was 47.7%
(124). In the analysis of Mean scores, FSFI at baseline and at 12 months was 31.31 and 24.76
respectively (p<0.05). Significantly reduced scores (p=0.001), for all the six domains (desire,
arousal, lubrication, orgasm, satisfaction, and pain) of sexual function were noted. Desire and
pain were the most affected areas of sexual function with very low scores. Without any
underlying and related triggers of sexual health,
Hasil : the study discovered that IUDs have the potentials to cause female sexual dysfunction in
almost half of its users.
Penulis

Jurnal 1 Jurnal 2 Jurna 3

JUDUL :
JUDUL : JUDUL : Assessing Sexual Function
PENGGUNAAN KONTRASEPSI HUBUNGAN SOSIAL of Women after 12 Months
IUD TERHADAP SEKSUALITAS BUDAYA, PERSEPSI EFEK of IUD Usage
PADA PASANGAN USIA SAMPING DAN
SUBUR DI WILAYAH KERJA
GANGGUAN HUBUNGAN Penulis :
PUSKESMAS PALLANGGA KAB.
GOWA
SEKSUAL DENGAN Emmanuel Lamptey, et all
PEMILIHAN IUD DI
Penulis : KECAMATAN BANYUBIRU
KABUPATEN SEMARANG
Jamila Kasim, Arlina Muchtar
TAHUN 2018

Penulis :
Duhita et all

Tahun 2019 Tahun : 2019 Tahun : 2020


ANALISA KASUS DAN JURNAL
Pada jurnal 1, Kasus Ny.N memilliki hubungan antara penggunaan kontrasepsi
IUD terhadap seksualitas di karenakan suami Ny.N mengeluh merasakan benang
IUD saat berhubungan intim sehingga mengganggu kenyamanan saat
berhubungan intim.
Hasil penelitian menujukkan Penggunaan kontrasepsi IUD mempengaruhi
aktivitas seksual pasangan diperoleh nilai ρ value=0,046 jika di bandingkan
dengan nilai α =0,05, maka ρ
Pembahasan Jurnal; Sebagian besar responden yang diwawancarai mengatakan
pasangan atau suaminya merasa nyeri/perasaan tidak nyaman pada saat
melakukan hubungan seksual berkaitan dengan pemasangan IUD
ANALISA KASUS DAN JURNAL

Pada jurnal ke 3, kasus Ny. N memiliki hubungan antara penggunaan


IUD dengan seksualitas karena suami merasakan benang saat
berhubungan intim.

Hasil jurnal ke 3 Measurements at these two timelines were done


using the Female Sexual Function Index (FSFI). The prevalence of
female sexual dysfunction among participants after 12 months was
47.7% (124). In the analysis of Mean scores, FSFI at baseline and at
12 months was 31.31 and 24.76 respectively (p (p<0.05).
Significantly reduced scores (p=0.001), for all the six domains
(desire, arousal, lubrication, orgasm, satisfaction, and pain) of sexual
function were noted.
KESIMPULAN
1. IUD (Intra Uterine Device atau alat kontrasepsi dalam
Rahim) adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam
rongga rahim, terbuat dari plastik fleksibel. Beberapa jenis
IUD dililit tembaga bercampur perak, bahkan ada yang disispi
hormon progeteron. IUD yang bertembaga dapat di pakai
selama 10 tahun. (Irianto 2014)

2. Kurang diminatinya IUD dapat disebabkan karena kurangnya


pemahaman tentang prosedur pemasangan juga efek
samping dan adanya persepsi yang salah

3. Ada hubungan antara kontrasepsi IUD dengan seksualitas


disebabkan karena posisi benang yang dirasakan oleh
pasangan sehingga mengganggu kenikmatan saat
berhubungan intim.
SARAN

1. Bagi Bidan dan Petugas Lapangan Keluarga Berncana (PLKB) dan PPKBD
a) Bidan, PLKB dan PPKBD dapat bekerjasama dengan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
mengenai efek samping, gangguan hubungan seksual dan dampak yang akan terjadi jika menggunakan IUD
sehinggga segala informasi menegenai IUD dapat tersampaikan
b) Sebaiknya menggalakkan penyampaian KIE yang lebih lengkap dan menyeluruh kepada setiap PUS
sehingga dapat menghilangkan penilaian negatif oleh PUS terhadap alat kontrasepsi IUD, dan dapat
meningkatkan ketercapaian target KB.

2. Bagi Pasien/ WUS


a. Wanita WUS perlu lebih percaya dengan berbagai informasi mengenai IUD yang disampaikan oleh bidan,
dokter atau PPKBD yang bertanggungjawab terhadap penggunaan IUD dibandingkan dengan informasi
yang didaptkan melalu perbincangan atau rumor yang beredar di masyarakat atau di medsos sehingga
merubah persepsi kurang baik wanita terhadap IUD
b. Wanita harus lebih sadar untuk menambah informasi tentang peggunaan dan efek samping IUD baik
langsung kepada bidan, dokter atau PPKBD maupun melalui media yang terpercaya sehingga tidak ada
salah pengertian mengenai persepsi efek samping maupun gangguan hubungan seksual selama
penggunaan IUD
THANK YOU
HAPPY LIFE

Anda mungkin juga menyukai