Disusun untuk memenuhi tugas UAS mata kuliah Pengembangan Intervensi Kesehatan
Reproduksi
2022
Soal UAS :
Jelaskan cara menyusun kerangka kerja logis dalam merencanakan, memantau dan mengevaluasi
suatu intervensi kesehatan reproduksi.
Jawaban :
Penyusunan Kerangka Kerja Logis (Logical Framework Analysis – LFA) dilakukan secara
bertahap, dengan mengikuti alur tahapan dasar di dalam penyusunan suatu rancangan intervensi
yang menggunakan LogFrame. Keseluruhan proses pengembangan LogFrame senantiasa
mengikuti prinsip-prinsip pokok yaitu bekerja mulai dengan sesuatu yang umum hingga kepada
yang spesifik.
Pada tahap pertama pengembangan LogFrame, hendaknya menyiapkan suatu uraian umum, atau
“Ringkasan Narasi” bagi intervensi tersebut, yaitu:
1. Menetapkan Sasaran (Goal) yang ingin dicapai lewat kontribusi intervensi;
2. Menetapkan Tujuan (Purpose) yang akan dicapai oleh proyek itu;
3. Menetapkan Keluaran (Outputs) guna mencapai sasaran di atas;
4. Menetapkan Kegiatan-kegiatan (Activities) guna mencapai tiap Keluaran (Outputs).
Mengingat bahwa pernyataan-pernyataan tersebut di atas saling terkait secara logis, maka
perlu menegaskan bahwa logika yang ada telah benar. Agar dapat menjamin bahwa hal itu
memang demikian adanya.
5. Melakukan verifikasi logis secara vertikal dengan cara “Jika… /Maka ….
Provider tidak akan dapat mengontrol semua faktor yang berhubungan dengan proyek dan
oleh karena itu harus membuat beberapa asumsi.
6. Menetapkan asumsi-asumsi yang berkaitan dengan masing-masing tingkatan.
Mengembangkan suatu dasar untuk mengukur efektifitas proyek. agar supaya bisa
melakukannya.
7. Menetapkan Indikator-indikator Penentu Obyektif yang dapat diukur pada tingkat Sasaran
(Goal) kemudian Tujuan (Purpose) , kemudian Keluaran (Output), kemudian Kegiatan-
Kegiatan (Activities).
8. Menetapkan Alat-alat / Perangkat Verifikasi.
Memproduksi sebuah uraian mengenai proyek itu dan melanjutkan ke langkah selanjutnya.
9. Mengalokasikan biaya-biaya pada setiap kegiatan
Mempersiapkan Anggaran Pelaksanaan. Akhirnya, lakukan dua langkah lebih jauh lagi
guna membantu memastikan bahwa LogFrame sudah selesai disusun dan dirancang dengan
baik.
10.Periksa LogFrame dengan menggunakan Daftar Periksa Rancangan Proyek;
11.Mengkaji ulang rancangan LogFrame tersebut dengan menggunakan pengalaman tentang
kegiatan-kegiatan yang sama.
Dari langkah-langkah tersebut di atas, maka dapat menampilkan LogFrame sebagai sebuah
tabel dengan model sebagai berikut:
Contoh LFA :
2. Manfaat/Benefits
1. Menurunnya angka kesakitan 1. Penurunan jumlah 1. Dep.Kesehatan/ Badan Pusat 1. Kesadaran dan dukungan masyarakat dalam
karena penyakit menular pasien penyakit Statistik kegiatan ini
2. Menurunnya angka menular 2. Pemerintah daerah 2. Kesadaran masyarakat mengenai lingkungan
kematian karena penyakit 2. Penurunan jumlah, jenis setempat dan kehidupan yang sehat (perilaku positif)
menular penyakit dan luas daerah 3. Masyarakat 3. Koordinasi
yang terjangkit penyakit instansi/pihak-pihak lain (Dep. Diknas, Sosial dan
3. Penurunan angka Pemda)
kematian karena
penyakit menular
3. Hasil/Results
1. Peningkatan kegiatan dan 1. Jumlah dan luas daerah 1. Dep.Kesehatan/Puskesm as- 1. Koordinasi antar sektor/departemen yang
cakupan pemberantasan yang di layani/ditangani puskesmas berhubungan dengan upaya- upaya pemberantasan
penyakit menular 2. Frekuensi pelayanan 2. Tenaga medis penyakit menular
2. Peningkatan kuantitas pada masyarakat 3. Masyarakat 2. Kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan untuk (orang/hari) tenaga teknis cukup baik
penyakit menular
4. Keluaran/Outputs
Alat kesehatan non medis : 1. Pelaksana Proyek 1. Supplier dan pelaksana bekerja baik
Peralatan imunisasi 1 paket 2. Puskesmas dan balai- balai 2. Tidak ada krisis dan bencana
Vaccine Carier 3 unit kesehatan 3. Pelaksanaan pekerjaan sesuai jadwal
Container 4 unit 3. Tenaga medis yang
terlibat
4. Dep. Kesehatan/Dinas-
dinas kesehatan
Masukan/Inputs dan
Kegiatan/Activities 1. Dep. Kesehatan 1. Proses DIP/Pencairan dana/ penunjukkan pimpro
Dana Rp.-
2. Kanwil Kesehatan tepat waktu
1. Pengadaan alat kesehatan non 3. Dinas Kesehatan 2. Birokrasi sederhana
medis
4. Bappenas 3. Tidak ada perubahan- perubahan kebijakan baik
Peralatan Imunisasi
oleh pemerintah Indonesia maupun pihak JBIC
Vaccine Carier
4. Tidak ada KKN
Container