Anda di halaman 1dari 61

ASUHAN KEPERAWATAN

TINNITUS, VERTIGO,
SINDROM MENERE, NEURO
AKUSTIK, LABIRINITIS
ANRI
ASUHAN KEPERAWATAN TINNITUS

 Suatu gangguan pendengaran dengan keluhan perasaan mendengar TuIi tanpa


rangsangan Bunyi dari luar. Keluhannya Bisa Berupa Bunyi mendenging"
menderu" mendesis" atau berbagai macam bunyi lainnya. gejalanya bisa
timbul terus menrus atau hilang timbul.&Putri Amalia dalam artikel gangguan
Pendengaran 'Tinnitus‘
 Tinnitus merupakan gangguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar
bunyi" namun tanpa ada rangsangan bunyi dari luar.
 Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri" meski
demikian tinnitus hanya merupakan gejala" bukan penyakit" sehingga harus di
ketahui penyebabnya.
ETIO0OGI
 Kotoran yang ada di lubang telinga" yang apabila sudah di bersihkan rasa berdenging akan hilang
 Infeksi telinga tengah dan telinga dalam
 Gangguan darah
 Tekanan darah yang tinggi atau rendah dimana hal tersebut merangsang sasaf pendengaran
 Penyakit meniere sindrome" dimana tekanan cairan dalam rumah siput meningkat" menyebabkan
pendengaran menurun" ) vertigo" dan tinnitus
 Keracunan obat
 Penggunaan obat golongan aspirin dsb
PATOFISIOLOGI
Gejala
 Pendengaran yang terganggu biasanya di tandai dengan mudah marah" pusing" mual dan mudah
lelah
 Kemudian pada kasus tinnitus sendiri terdapat gejala berupa telinga berdenging yang dapat
terus menerus terjadi atau bahkan hilang timbul.
 Denging tersebut dapat terjadi sebagai tinnitus bernada rendah atau tinggi.
 Sumber bunyi di ataranya berasal dari denyut nadi" otot –otot dalam rongga tellinga yang
erkontraksi" dan juga akikat gangguan saraf pendengaran.
PENCEGAHAN

 Hindari suara-suara yang bisisng, jangan terlalu sering mendengarkan suara


bisisng (misalnya diskotik, konser music, telphon genggam)
 Batasi pemakaian Walkman, jangan mendengar dengan volume amat
maksimal
 Gunakan pelindung telinga jika berada di tempat bisisng
 Makanlah makanan yang sehat dan rendah garam
 Minumlah vitamin yang berguna sebagai saraf untuk melakukan perbaikan
seperti vitamin A dan E
PENGOBATAN
1. Elelktrofisiologik
Memberi stimulus elektroakustik (rangsangan bunyi) dengan intensitas suara yang lebih keras
dari tinitusnya dapat menggunakan alat bantu atau tinnitus masker
2. Psikologik
Dengan memberikan konsultas fisikologik untuk menyakinkan pasien bahwa penyakitnya tidak
membahayakandan bias di sembuhkan
3. Terapi medikametosa
Sampai saat ini blm ada kesepakatan yang jelas diantaranya untuk meningkatkan aliran darah
koklea transquilizer, antidepresan sedative, neurotonik, vitamin dan mineral
4. Tindakan bedah
Dilakukan pada tumor akustik neuroma tindakan ini menjadi pilihan terakhir apabila gangguan
denging yang di derita benar benar parah
Konsep dasar keperawatan
1. Pengkajian d) Sistem pendengaran
a) aktivitas Adanya suara abnormal
Gangguan keseimbangan tubuh Mudah e) Pola istirahat
lelah
Gangguan tidur /kesulitan tidur
b) Sirkulasi
Hipotensi, hipertensi, pucat (menandakan
adanya stres)
c) Nutrisi
Mual dan muntah
DIAGNOSA KEPERAWATAN YANG MUNCUL

a) Cemas b/d kurangnya infoemasi tentang gangguan pendengaran


 Tujuan /kriteria hasil
Tidak terjadi kecemasan" pengetahuan klien terhadap penyakit
meningkat
 Intervensi
o Kaji tingkat kecemasan/rasa takut
o Kaji tingkat pengetahuan
o Berikan penyulhan
o Yakinkan klien
o Anjutrkan kiln rilek
b) Gangguan istirahat dan tidur b/d gangguan pendengaran
 Tujuan /kriteria hasil
Gangguan tidur dapat teratasi atau teradaptasi
 Intervensi
 Kaji tingkat kesulitan tidur
 Kolaborasi dalam pemberian obat penenang/obat tidur
 Anjurkan klien untuk beradaftasi dengan gangguan tersebut
c) Resiko kerusakan interaksi social b/d hambatan komunikasi
 Tujuan /kriterian hasil
Resiko kerusakan interaksi social dapat diminimalkan
 Intervensi
o Kaji kesulitan mendengar
o Kaji seberapa parah gangguan pendengaran yang di alami klien
o Jika mungkin bantu klien memahami komunikasi nonverbal
o Anjurkan klien menggunakan alat bantu dengar setiap di perlukan
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA VERTIGO
DEFINISI

suatu perasaan seolah-olah penderita bergerak atau berputar atau seolah olah
benda di sekitar penderita BERGERAK ATAU berputar
biasanya di sertai dengan mual dan kehilangan keseimbangan
vertigo biasanya berlangsung hanya beberapa saat atau bisa juga berlanjut
sampai beberapa jam BAHKAN HARI
Penderita biasanya merasa lebih baik jika berbaring diam tetapi vertigo bias
terus beelanjut meskipun penderita tidak bergerak sama ssekali (israr, 2008)
Jenis verttigo

 Vertigo periferal
Terjadi jika terdapat gangguan di saluran yang di sebut kanalis semisirkularis
yaitu telinga bagian tengah yang bertugas mengontrol keseimbangan
 Vertigo sentral
Saluran vestibular adalah Salah satu organ bagian dalam telinga yang
senantiasa mengirimkan imformasi tentang posisi tubuh ke otak untuk
menjaga keseimbangan
Vertigo sentral terjadi jika ada sesuatu yang tidak normal di dlam otak
khususnya di bagian saraf keseimbangan yaitu daerah percabangan otak dan
serebelum (otak kecil)
PENYEBAB VERTIGO
 Transient ischemic attack (gangguan fungsi otak sementara karena berkurangnya aliran darah ke
salah satu bagian otak)
 Endapan kalsium pada salah satu kanalis semisirkularis di dalam telinga bagian dalam
(menyebabkan benigna paroxysmal positional vertigo)
 Infeksi telinga bagian dalam karena bakteri
 Peradangan saraf verstibuler
 Penyakit Meniere
 Kelainan neurologis
PATOFISIOLOGI
PENATALAKSANAAN PADA VERTIGO
ASUHAN KEPERAWATAN
SINDROME MENIERE
DEFINISI

 Suatu kelainan labirin yang etiologinya belum diketahui dan mempunyi trias
gejala yang khas yaitu gangguan pendengaran tinnitus dan serangan vertigo
 Ganguan pendengaran dengan keluhan selalu mendengar bunyi namun tampa
ada ransangan bunyi dari luar
 Sumber bunyi tersebut berasal dari tubuh penderita itu sendiri
etiologi

 Pengaruh neurokimia dan hormonal abnormal pada aliran darah yang menuju
ke labirin
 Gangguan elektrolit dalam cairan labirin
 Reaksi alergi
 Gangguan autoimun
Patofisiologi
Manifestasi klinik

 Kehilangan pendengaran sensorineoral progresif


 Secara periodic penderita merasakan telinganya penuh atau merasakan
adanya tekanan didalam telinga
 Tinitus atau suara berdenging
 Vertigo
Pemeriksaan penunjang

 Tes gliserin
 Audiogram
 Elektrokokleografi
 Elektronistagmogram bias normal atau menunjukan penurunan respon
vestibular
 CT scan atau MRI kepala
 Elektroensefalografi
 Stimulasi kalorik
Penatalaksanaan

 Diet rendah garam


 Makanan yang di perbolehkan
1. beras, kentang, ubi, mie tawar
2. Kacang,kacangan merah, kacan tanah, kacang tolo, tempe, tahu tawar
3. Minyak goring, margarin
4. Sayuran dan buah-buahan
 Makana yang perlu di batasi
1. Roti biscuit dll
2. Dendeng, abon, udang kering, telur asin
3. Keju, keju kacang tanah
4. Margarin, mentega
5. Acar
6. Asinan buah , manisan dll
7. Garam dapur
ASUHAN KEPERAWATAN

 Fokus pengkajian keperawatan untuk pasien dengan penyakit meniere adalah


di arahkan kepada pengamatan terhadap makanan yang tinggi kandungan
vasoaktifnya, riwayat trauma, riwayat hipertensi, riwayat alergi, faktor tres,
emosional sakit kepala hebat
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Resiko tinggi cedera b/d perubahan mobilitas karena gangguan cara jalan dan
vertigo
1. Tujuan : tetap bebas dari cedera yang berkaitan dengan ketidak seimbangan
dan jatuh
2. Intervensi
3. Kaji vertigo yang meliputi riwayat, amitan , gambaran serangan ,
frekuensi dan adanya gejala telinga yang terkait kehilangan
pendengaran
4. Kaji luasnya ketidak mampuan dalam hubungan dengan aktivitas hidup
sehari-hari
5. Ajarkan atau tekakan terpai vestibular/keseimbangan sesuai ketentuan
6. Ajari cara pemberian obat anti vertigo
 Ansietas b/d ancaman atau perubahan status kesehatan
1. Tujuan : tidak mengalami ansietas
2. Intervensi
a. Kaji tingkat ansietas
b. Berikan imformasi mengenai penyakitnya
c. Dorong pasien mendiskusikan ansietas
d. Ajarkn pasien tehnik penatalaksanaan stress atau lakukan rujukan bila perlu
e. Beri upaya kenyamanan dan hindari aktivitas yang menyebabkan stress
 Resiko terhadap trauma b/d kesulitan keseimbangan
1. Tujuan : mengurangi resiko trauma dengan mengadaptasi lingkungan rumah
2. Intervensi
a. Lakukan pengkajian untuk gangguan keseimbangan
b. Batu ambulasi bila ada indikasi
c. Lakukan pengkajian ketajaman penglihatan dan deficit proprioseptif
d. Dorong peningkatan tingkat aktivitas dengan tampa menggunakan alat bantu
e. Bantu mengidentifikasi bahaya dilingkungan rumah
 Kurang perawatan diri, makan, mandi b/d disfungsi labirin
1. Tujuan : bergabung dalam aktivitas pengalih
2. Intervensi
a. Kaji tingkat dan jenis aktivitas pengalh untuk merencanakan aktivitas yang sesuai
b. Diskusikan pola aktivitas pengalih yang basa dengan pasien
ASUHAN KEPERAWATAN
NEURO AKUSTIK
DEFINISI

 tumor bersifat kanker (jinak) dan biasanya lambat tumbuh yang berkembang
pada saraf akustikus
 Dapat tumbuh pada saraf keluar dari pons,sepanjang perjalanan saraf di fosa
kranialis posterior atau di dalam liang telinga dalam menuju dari telinga batin
Anda ke otak Anda.
Etiologi

1. Idiopatik
 Neuroma Akustik dapat terjadi secara idiopatik (artinya masih belum di
ketahui secara pasti penyebabnya).
2. Neurofibromatosis (NF2)
 Disebabkan oleh perubahan atau tidak adanya kedua gen supresor
 tumor di NF2 sel saraf.
Manifestasi Klinis

 gangguan pendengaran pada satu telinga, sering disertai dengan dering di


telinga atau tinnitus Hilangnya pendengaran biasanya halus dan memburuk
secara perlahan, meskipun
 hilangnya keseimbangan
 vertigo berhubungan dengan mual dan muntah, dan tekanan di telinga, yang
semuanya dapat dikaitkan dengan gangguan fungsi saraf vestibulocochlear
normal.
 Karena bagian keseimbangan dari saraf kedelapan adalah tempat tumor
muncul tumors
 besar yang memampatkan berdekatan batang otak dapat mempengaruhi lokal
saraf kranial lainnya
Komplikasi

1. Tetap gangguan pendengaran


2. Wajah mati rasa dan kelemahan
3. Kesulitan dengan kiprah keseimbangan dan kaku
Penatalaksanaan

1. Operasi
 teknik-satunya yang menghilangkan tumor. Operasi pengangkatan tumor
atau tumor adalah paling umum pengobatan untuk Neuroma akustik.
2. Stereotactic Terapi radiasi
 Terapi radiasi dilakukan dalam berbagai cara, tetapi terutama oleh empat
metode gamma, radioterapi, Selama terapi radiasi stereotactic, juga
disebut Radiosurgery atau radioterapi.
 radiasi diberikan dalam dosis tunggal yang besar,
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian 6. Pemeriksaan penunjang
1. Identitas a. Biasanya dilakukan Magnetic Resonance
Imaging (MRI). MRI adalah evaluasi yang
a. Nama
sangat akurat yang mampu mendeteksi
b. jenis kelamin hampir 100% dari neuroma akustik.
c. Umur b. Computerized Tomografhi Scanning (CT
d. Bangsa scan), tidak dapat mengidentifikasi tumor
yang lebih kecil, tetapi ia dapat digunakan
2. keluhan utama ketika neuroma akustik dicurigai dan
3. Riwayat peyakit dahulu evaluasi MRI tidak dapat dilakukan.

4. Riwayat keluarga
5. Pengkajian fisik dan Pola-pola fungsi
kesehatan
Diagnosa keperawatan

1. Gangguan persespsi sensori b/d penurunan fungsi pendengaran.


2. Gangguan pola nutrisi b/d intake yang tidak adekuat.
3. ResikoTinggi cedera b/d vertigo
4. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit b/d cairan dalam tubuh
menurun.
5. Gangguan rasa nyaman nyeri b/d penekanan syaraf sekitar.
6. Resiko tinggi infeksi b/d port de entry
7. Gangguan integritas kulit b/d adanya luka
8. Gangguan perawatan diri b/d vertigo.
 Gangguan persepsi sensori auditori berhubungan dengan fungsi pendengaran menurun
 Tujuan: meningkatkan kepekaan fungsi pendengaran klien.
 Kriteria hasil:
-menunjukkan fungsi pendengaran yang lebih baik
-komunikasi dapat terjalin
 Intervensi:
 Hilangakn suara bising/stimulus yang berlebihan sesuai kebutuha
 Gangguan pola nutrisi berhubungan intake yang tidak adekuat
 Tujuan : kebutuhan nutrisi klien terpenuhi
 Kriteria hasil :
- menunujukkan peningkatan/mempertahankan berat badan.
- tidak mengalami mual dan muntah.
- Menununjukkan perilaku, perubahan pola hidup untuk meningkatkan dan atau
mempertahankan berat badan yang sesuai.
 Intervensi:
 Kaji riwayat nutrisi, termasuk makan yang disukai
 Resiko tinggi cedera berhubungan dengan vertigo
 Tujuan : Klien tidak mengalami cedera
 Kriteria hasil :
- Bebas dari cedera
- Klien dan keluarga menyetujui aktivitas atau modifikasi aktivitas yang
tepat
 Intervensi:
 Tekankan pentingnya mematuhi program terapeutik
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA KLIEN DENGAN KASUS
LABIRINITIS
 infeksi pada telinga dalam labirin yang disebabkan oleh bakteri atau virus
 radang pada telinga dalam (labirin). Labirinitis yang mengenai seluruh bagian
labirin, disebut labirinitis umum atau difus dengan gejala vertigo berat dan
tuli saraf yang berat, sedangkan labirinitis yang terbatas atau labirinitis
sirkumskripta menyebabkan terjadinya vertigo saja atau tuli saraf saja
 infeksi pada teling dalam, yang disebabkan oleh bakteri atau virus, yang mana
dapat terjadi karena komplikasi otitis media, meningitis, ISP dan setelah
infeksi telinga tengah
KLASIFIKASI

 Labirin yang mengenai seluruh bagin labirin, disebut labirinitis umum


 Labirinitis terjadi olah karena penyebaran infeksi keruangan perlimfa
 Labirinitis seros toksik menyebabkan disfungsi labirin tanpa invasi sel radang
sedngkan labirin supurtif sel radang menginvasi labirin
ETIOLOGI

 Infeksi bakteri yang disebabkan otitis media, atau kolesteatoma, dapat


memasuki telinga tengah dengan menembus membrane jendela bulat atau
oval
 virus penyebab yang paling sering teridenti)ikasi adalah gondongan, rubella,
rubeola, daninfluensa.
 labirintis terjadi karena penyebaran infeksi ke ruang perlimfa.
 Terdapat 2 bentuk labirinitis.
 labirinitis serosa dapat berbentuk labirinitis serosa di)us dan labirinitis
supuratif kronik difus.
 labirin supuratif dengan inv
 asi sel radang ke labirin
MANIFESTASI KLINIK

1. Vertigo
2. Mual dan muntah
3. Kehilangan pendengaran derajat tertentu
4. Nyeri
fatofisiologi

Serangan akut telingan dalam hamper penuh seluruhnya terisi untuk jaringan
gramulsi
Jaringan gramulasi secara bertahap berubah menjadi jaringan ikat dengan
permulaan
Pembentukan tulang baru dapat mengisi penuh ruangan labirin dalam 6 bulan
sampai beberapa tahun
Pemeriksaan penunjang

 Memberikan tekanan udara positif ataupun nrgatif ke liang telinga melalui


otoskop siesel dengan 'orong telinga yang kedap atau balon karet dengan
bentuk elips pada ujungnya yang di masukan ke dalam liang telinga
 Pemeriksaan radiologik tomografi atau CT Scan
Komplikasi

 Tuli total
 Meningitiasb
Asuhan keperawatan

 Pengkajian
 Identitas
 Riwayar kesehatan
 Tanda –tanda vital
 Pemeriksaan fisik
Diagnosa keperawatan
HATUR NUHUN

Anda mungkin juga menyukai