BERSALIN
Persalinan
Pengertian
Proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari uterus ibu.
Persalinan Normal
Terjadi pada usia kehamilan cukup bulan (> 37 mgg)
Tidak ada penyulit kehamilan
5
‘Passenger’ (janin dan plasenta)
- Presentasi, letak, dan posisi janin
- Letak dan posisi plasenta
- Perkiraan berat janin, jumlah janin
‘Power’ (kontraksi)
- frekuensi, durasi, intensitas
Posisi
posisi ibu saat persalinan
Penolong persalnan
6
Progress persalinan
Kala Persalinan
Kala I
Perdataran dan pembukaan serviks disertai pengeluaran darah dan lendir
Dimulai dari kontraksi uterus teratur sampai pembukaan serviks lengkap
Lamanya tergantung paritas ibu ( 12 jam primi, 8 jam multi)
Fase laten ( ± 8 jam)
Berlangsung sampai serviks membuka 4 cm
Fase aktif
- Berlangsung sampai pembukaan serviks 10 cm
- Primi (1 cm/jam), multi (1-2 cm/jam) 7
13
Masalah Keperawatan Kala I
Kecemasan Perubahan Nutrisi kurang dari
Nyeri kebutuhan
Stroking massage 18
21
RENCANA DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
25
Semisitting, hands and knees, Sidelying, squatting,
or sitting in toilet.
IDA.DOC/ASKEP INTRANATAL 26
RENCANA DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
27
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Mencegah hiperventilasi :
Kaji tanda dan gejala hiperventilasi : mati rasa
dan tingling pada bibir, jari tangan atau jari kaki,
pusing, pening dan bingung
Hindari bernafas terlalu cepat atau terlalu dalam
28
Kala 11 Pengeluaran janin
Dimulai dari pembukaan serviks lengkap - lahirnya janin
Lama ± 50’ (primi), ± 20’ (multi)
Gejala dan tanda
Ibu ingin meneran bersamaan dgn terjadinya kontraksi
Ibu merasakan ada peningkatan tekanan pd rectum
Perineum menonjol
Vulva, vagina dan spingter ani membuka
Meningkatnya pengeluaran lendir pd vagina
Tanda pasti
Pembukaan serviks lengkap 9
32
PENGKAJIAN
Monitoring kondisi fisiologis ibu dan janin,
meliputi tekanan darah, nadi dan pernafasan
setiap 5-30 menit, suhu setiap 2 jam,djj, durasi
dan intensitas kontraksi, tingkat energi klien,
pembukaan serviks apakah sempurna, station
dan kondisi selaput ketuban.
Kemajuan persalinan : Usaha mengedan
Identifikasi Adaptasi perilaku
Kenyamanan ibu
33
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resti cedera ibu dan bayi b/d penggunaan valsava
manuver
Tidak efektifnya koping individu b/d pemimpin
persalinan kontradiksi dengan usaha meneran fisiologis
Cemas b/d ketidakmampuan defekasi
Resti cedera ibu b/d posisi kaki ibu tidak sesuai
Nyeri b/d distensi perineum
Resti infeksi b/d trauma jaringan dan faktor lingkungan
34
LAMANYA KALA II ABNORMAL
Primigravida > 2 jam
35
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Mempertahankan tehnik aseptik dan alat-alat
steril :
Lakukan scrub perineum
Alasi ibu dengan underpad steril dibawah
bokong
Pakai cap, masker, gaun steril dan sarung
tangan steril
Siapkan partus set steril
36
IDA.DOC/ASKEP INTRANATAL 37
POSISI IBU SELAMA PERSALINAN
Posisi litotomi, meningkatkan resiko laserasi
perineum, ibu merasa tidak nyaman karena otot paha
terlalu teregang, torsi hip joints, dan tekanan pada
koksigis
Posisi alternatif : miring kiri, semi duduk, dan
squatting
Tidak ada posisi yang ideal
38
IDA.DOC/ASKEP INTRANATAL 39
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Mendukung ibu mengedan :
Metoda mengedan traditional : valsava
manuver
Mengedan dengan membuka glotis
(Caldeyro Barcia)
Meneran semi Fowler
40
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Menyiapkan untuk episiotomi :
Penyebab ruptur : kepala anak terlalu cepat lahir,
anak besar, persalinan buatan (Vakum, EF), vagina
sempit, posisi oksipito posterior, arcus pubis
sempit, perineum kaku
Indikasi episiotomi : prematur, presentasi bokong,
perineum kaku, anak besar atau perineum tipis
diperkirakan robek
Jenis episiotomi : medial, lateral, dan mediolateral
41
Episiotomi Crowning
45
Episiotomy Technique
43
44
KELAHIRAN BAYI
PENGKAJIAN
Saat kepala bayi lahir, cek adanya lilitan tali pusat
atau komplikasi lainnya.
Perhatikan adanya distosia bahu
Intervensi cepat mengatasi masalah untuk
mencegah perburukan kondisi bayi
45
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resiko tinggi cedera maternal b/d
persalinan terlalu cepat
Tidak efektipnya pembersihan jalan nafas
b/d aspirasi cairan
Resiko tinggi cedera pada bayi b/d lahir
terlalu cepat
46
47
48
3. Clamp the umbilical cord
49
4. Cut between the clamps
50
INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Bantu persalinan kepala
2. Bersihkan area muka dan mulut bayi
3. Melahirkan bahu dan tubuh bayi
4. Mengirim sample darah
5. Nilai Apgar menit pertama
6. Bebaskan jalan nafas
7. Lakukan Bonding Attachment
51
Tehnik Partus Normal
Kala 111 Pelepasan dan pengeluaran palsenta
Lama: 15’Perdarahan ± 500 c
55
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Meningkatkan adaptasi fisiologis maternal :
Observasi tanda-tanda pelepasan plasenta
Bantu melahirkan plasenta
Perawat siap melakukan massage uterus
Pemberian utero tonika dan jika darah yang keluar
> 500 mL pasang infus
56
IDA.DOC/ASKEP INTRANATAL 57
IDA.DOC/ASKEP INTRANATAL 58
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Massage fundus uteri
Perawat menggunakan dua tangan untuk
massage fundus, satu tangan diatas fundus
tangan yang lain diatas simphisis
Lakukan massage secara gentle
Dilakukan bila uterus teraba lembek tidak keras
Jelaskan mengapa massage fundus penting
59
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Mengkaji plasenta, selaput ketuban dan tali pusat :
1. Dengan plasenta arah maternal, tarik selaput sampai batas
akhir untuk menetukan selaput lengkap tidak ada robekan
2. Inspeksi permukaan maternal : cek kotiledon untuk
memastikan semua lengkap dan utuh, observasi area
terlepas, robek, infark dan kalsifikasi
3. Inspeksi arah fetal : cek lokasi insersi tali pusat, dan
pembuluh darah
4. Inspeksi tali pusat : cek jumlah pembuluh darah (2arteri 1
vena), panjangnya tali pusat (30-90 cm),diameter 1-2 cm
60
5. Inspect the placenta for completeness.
61
Kalsifikasi
62
RENCANA DAN TINDAKAN
PERAWAT
Mengukur darah yang hilang
Diukur dari tempat plasenta atau tempat penampung darah
yang lain secara langsung
Perkiraan jumlah darah dari gaun, handuk, sponge dan lantai
Bila dengan episiotomi perkiraan 300-400 mL
Tambahan perdarahan bisa dari robekan serviks, vagina,
perineum atau episiotomi
Monitoring tanda-tanda syok hipovolemik
Periksa Hb dan Ht
Monitoring komplikasi : Perdarahan postpartum
63
64
Kala IVNifas
Lama: 1-2 jam setelah plasenta lahir
Pantau setiap 15’ dlm 1 jam pertama dan setiap 30’
dlm 1 jam berikutnya.
Kontraksi uterus
TTV
TFU
Deteksi dini risiko perdarahan PP
11
Pengkajian KALA IV
Tahap recovery
2 jam pertama setelah melahirkan
Pengkajian ibu : TD, nadi, TFU, kandung kemih,
lokea, perineum
◦ Setiap 15 menit untuk 1 jam pertama, kec suhu
◦ Setiap 30 menit untuk 1 jam kedua
Pengkajian bayi baru lahir
66
PENGKAJIAN BAYI
LK, LD, BB, PB, Jenis kelamin, refleks
67
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Resti Kurangnya volume cairan b/d relaksasi
uterus setelah persalinan
Retensi urin b/d dampak persalinan pada
sensasi berkemih
Nyeri b/d gangguan integritas kulit akibat
persalinan
Resti gangguan parenting b/d kelelahan
Resti cedera ibu b/d ambulasi dini
68
RENCANA DAN TINDAKAN KEPERAWATAN
Mencegah perdarahan
o Kaji jumlah perdarahan
oKaji suhu, nadi, TD
oKaji kontraksi uterus, Palpasi uterus
oKaji lokea : jumlah dan konsistensinya
o Kaji adanya hematoma dan laserasi jalan
lahir
oFasilitasi laktasi
69
RENCANA DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Mencegah Distensi kandung kemih
oPalpasi kandung kemih
oJelaskan pentingnya miksi
oSuport untuk miksi secara alami
oBila gagal lakukan kateterisasi
70
RENCANA DAN TINDAKAN
KEPERAWATAN
Mempertahankan keamanan
oYakinkan kondisi ibu stabil saat akan ambulasi
dini
oKaji TD karena bisa terjadi hipotensi ortostatik
karena efek splanchnic engorgement
oBila klien mendapat analgesik tunggu sampai
kondisinya stabil
71
TERIMA ATAS PERHATIANNYA.
KESUKSESAN DIIRINGI KEJUJURAN
ADALAH HADIAH TERINDAH DLM
PROSES PENDIDIKAN
72