Tahap atau unit proses di industri dapat berupa proses fisik dan dapat pula proses
kimia.
1. Identitikasi Perubahan Fisika
Proses fisika adalah perubahan dari umpan dari kondisi fisiknya sehingga tidak
terjadi reaksi kimia. Perubahan fisik merupakan perubahan materi yang tidak
disertai dengan pembentukan zat yang jenisnya baru. Jenis-jenis perubahan fisika
sebagai berikut.
Keterangan:
1. Mencair, contoh: es mencair dan lilin meleleh
2. Membeku, contoh: air menjadi es dan cairan logam yang membeku
3. Mengembun, contoh: uap menjadi air, terjadinya embun pada pagi hari
4. Menguap, contoh: air yang dipanaskan diatas kompor lambat laun akan
menguap
5. Menyublim, contoh: kapur barus padat berubah menjadi gas
6. Menyublim/deposisi, contoh: gas dari kapur barus dapat dipadatkan lagi
dengan metode kristalisasi
Perubahan kimia adalah suatu perubahan materi yang menghasilkan jenis dan
sifat materi berbeda (baru) dari zat semula dinamakan (perubahan kimia
dinamakan juga reaksi kimia atau reaksi). Contoh perubahan kimia adalah
pembakaran kayu, jika kayu dibakar akan menghasilkan arang kayu. Jika
dibandingkan antara kayu dan arang kayu, keduanya memiliki jenis dan sifat yang
berbeda, karena itu pembakaran kayu bukan perubahan fisika, tetapi tergolong
perubahan kimia.
Dalam perubahan kimia dihasilkan jenis materi yang berbeda dengan materi
semula, sehingga terdapat dua istilah yang digunakan dalam reaksi kimia, yaitu
zat semula dinamakan reaktan atau pereaksi, dan zat yang terbentuk dinamakan
hasil reaksi atau produk reaksi. Pada pembakaran kayu, kayu dinamakan pereaksi
dan arang kayu dinamakan hasil reaksi.
Perubahan Kimia adalah perubahan suatu zat yang terjadi karena reaksi kimia
sehingga menghasilkan suatu zat baru. Contoh: kertas dibakar menjadi abu,
peristiwa perkaratan besi, dan lain -lainl.
Perubahan kimia dalam proses industri kimia disebut dengan Unit Processes
msalnya: pembakaran bahan bakar dalam burner, furnace. Reaksi kimia dalam
reaktor seperti tranesterifikasi, esterifikasi dan fermentasi
Identifikasi proses fisika dan kimia dilakukan pada proses pengecilan pada
pembuatan mokaf, proses distilasi dan proses ekstraksi.
Berdasarkan pengertian diatas, maka unit operasi atau proses fisik pembuatan
mokaf adalah : pengupasan pencucian, dan perendaman; pengirisan / slicing;
pengepresan; pengeringan; penepungan dan pengemasan sedangkan yang
termasuk unit proses atau proses kimia adalah fermentasi.
Distilasi terdiri dari distilasi sederhana, distilasi bertikat dan distilasi uap. Distilasi
sederhana digunakan untuk memisahkan cairan yang mudah menguap dari zat
yang sukar menguap atau memisahkan 2 cairan dengan perbedaan titik didih lebih
dari 5’C. Distilasi bertingkat digunakan untuk memisahkan senyawa cair di mana
zat pencampurnya berupa senyawa cair yang titik didihnya rendah dan tidak beda
jauh dengan titik didih senyawa yang akan dimurnikan. Distilasi uap digunakan
untuk zat cair yang titik didihnya cukup tinggi, sedangkan sebelum zat cair tersebut
mencapai titik didihnya, zat cair sudah terurai, teroksidasi, atau mengalami reaksi
pengubahan. Maka zat cair tersebut tidak dapat dimurnikan dengan cara distilasi
sederhana maupun bertingkat, melainkan harus didistilasi dengan hampa udara
atau dengan distilasi uap. Distilasi merupakan proses fisika.
Ekstraksi adalah pemisahan satu atau beberapa bahan dari suatu padatan atau
cairan dengan bantuan pelarut. Ekstraksi juga merupakan proses pemisahan satu
atau lebih komponen dari suatu campuran homogen menggunakan pelarut cair
(solven) sebagai separating agen. Pemisahan terjadi atas dasar kemampuan larut
yang berbeda dari komponen-komponen dalam campuran. Contoh ekstraksi :
pelarutan komponen-komponen kopi dengan menggunakan air panas dari biji kopi
yang telah dibakar atau digiling.
Pemisahan zat-zat terlarut antara dua cairan yang tidak saling mencampur antara
lain menggunakan alat corong pisah. Ada suatu jenis pemisahan lainnya dimana
pada satu fase dapat berulang-ulang dikontakkan dengan fase yang lain, misalnya
ekstraksi berulang-ulang suatu larutan dalam pelarut air dan pelarut organik,
dalam hal ini digunakan suatu alat yaitu ekstraktor sokshlet. Metode sokhlet
merupakan metode ekstraksi dari padatan dengan solvent (pelarut) cair secara
kontinu. Ekstraksi merupakan proses fisika. Suatu unit ekstraksi, selalu diikuti unit
pemungutan solven agar dapat digunakan kembali ( solvent recovery unit), seperti
gambar di bawah ini:
Ekstrak
Umpan Unit Unit Recovery Minyak
ekstraksi Solvent
Rafinat
Gambar 4. Skema unit ekstraksi yang diikuti unit pemungutan solven.
Sumber : Koleksi pribadi
d. Proses produksi gula
Perusahan biodiesel merupakan proses kimia misalnya pada kasus berikut. Proses
pembuatan biodiesel dari minyak jelantah dengan kadar FFA 0,5% sebanyak 100
kg menggunakan proses transesterifikasi menajadi biodiesel. Sebelum dilakukan
proses transeterifikasi minyak dilakukan pemanasan dan filtrasi pada kondisi minyak
panas dengan suhu 60 oC. Filtrasi dilakukan untuk menghilangkan kotoran berupa
sisa-sisa makanan dalam minyak jelantah. Dilakukan proses filtrasi minyak jelantah
dalam kondisi panas untuk memudahkan proses filtrasi tersebut. Transesterifikasi
menggunakan bahan metanol teknis dengan katalis KOH 0,5 % pada suhu 60 oC
selama 60 menit. Rasio molar minyak terhadap metanol yang digunakan adalah
1:6 Setelah tranesterifikasi dilakukan sedimentasi dan separasi gliserol yang
dilakukan secara mekanis. Crude biodiesel dilakukan pencucian dengan air hangat
pada suhu 60 oC dengan perbandingan jumlah crude biodisel dan air 1:2. Biodisel
yang telah dihasilkan dikeringkan dengan cara tpemanasan vakum pada suhu 80 oC
selama1 jam.
DAFTAR PUSTAKA
Windy, Fitria dkk, 2015, Pembahasan Soal-soal Neraca Massa dan Energi 2, Universitas
Sumatera Utara