Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR

MEMBEDAKAN PERUBAHAN KIMIA DAN PERUBAHAN FISIKA

Diajukan untuk Memenuhi Laporan Praktikum Kmia Dasar

Disusun Oleh:
Kelompok 1 (A5)
Dwi Wulan Amalia NIM. 180140144
M. Saifani Mulyawan NIM. 180140145
Riana Safrida NIM. 180140165
Rosnita NIM. 180140166
Yeni Aulia NIM. 180140180

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
LHOKSEUMAWE
2019
ABSTRAK

Percobaan membedakan perubahan kimia dan perubahan fisika, dilakukan untuk


mengamati perubahan fisika, kimia dan membedakan perubahannya. Perubahan
kimia adalah perubahan yang menghasilkan zat baru dan tidak dapat kembali ke
zat semula. Sedangkan perubahan fisika adalah perubahan yang tidak
menghasilkan zat baru. Percobaan ini dilakukan dengan metodologi pemanasan,
yaitu pemanasan pada 15 mL air suling dan pemanasan pada campuran larutan
HCl 0,1 M 3 mL dengan NaOH 0,1 M 3 mL. Pemanasan ini dilakukan guna
memperoleh uap – uap air yang terjadi saat air mendidih, dan juga guna
memperoleh kristal – kristal pada campuran larutan HCl dengan NaOH. Lilin
yang dibakar menyebabkan lilin meleleh. Namun sebelum di nyalakan terlebih
dahulu diukur panjang lilin 0,2 cm bentuk lilin tabung, warna lilin putih, warna
sumbu putih, panjang sumbu 0,5cm dan letak sumbu. Dari hal ini terdapat
perubahan fisika dimana ketika lilin dinyalakan panjang lilin yang meleleh
berubah menjadi 19,7 cm begitu juga dengan bentuknya. Dan untuk perubahan
kimia dimana warna sumbu menjadi hitam dan sumbunya berjelaga. Sehingga
dari percobaan ini, kita dapat membedakan bagaimana perubahan kimia dan
perubahan fisika tersebut.

Kata Kunci : pemanasan, perubahan fisika, perubahan kimia


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Membedakan perubahan kimia dan


perubahan fisika
1.2 Tanggal Praktikum : 18 Maret 2019
1.3 Pelaksana Praktikum : 1. Dwi Wulan Amalia NIM. 180140144
2. M. Safani Mulyawan NIM. 180140145
3. Riana Safrida NIM. 180140165
4. Rosnita NIM. 180140166
5. Yeni Aulia NIM. 180140180

1.4 Tujuan Praktikum : Mengamati perubahan fisika, kimia dan


membedakan perubahannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menemui berbagai macam


materi. Materi adalah setiap objek atau bahan yang membutuhkan ruang, yang
jumlahnya diukur oleh suatu sifat yang disebut massa. Massa hanyalah salah satu
dari banyak sifat atau kekhasan materi yang dapat dikenal dan dibedakan dari
lainnya (Suminar, 1985).

Suatu materi dapat mengalami perubahan. Perubahan materi ada yang


menghasilkan zat baru, tetapi banyak pula yang hanya mengalami perubahan
bentuk atau wujud. Perubahan yang mengakibatkan hilangnya zat-zat dan
terbentuknya zat-zat baru disebut perubahan kimia, sedangkan perubahan yang
tidak mengakibatkan pembentukan zat baru merupakan perubahan fisika (Keenan,
1989).

2.1 Perubahan Fisika

Perubahan fisika merupakan perubahan yang tidak mengakibatkan


pembentukan zat baru, meskipun pada perubahan fisika terjadi perubahan wujud,
warna, titik didih dan lain sebaginya tetapi materi tersebut masih merupakan
materi yang sama. Misalnya, bila es meleleh menjadi air atau bila pasir tergerus
menjadi bubuk yang halus, maka tidak terbentuk zat baru. Tetapi, hendaknya
diperhatikan bahwa dalam perubahan fisika memang terjadi beberapa perubahan
dan memang terjadi transformasi energi (Keenan, 1989).

2.1.1 Sifat Fisika

Sifat fisika merupakan karakteristik yang khas dari suatu zat yang
membedakan dari zat-zat lain dan tidak melibatkan perubahan apapun ke zat lain
(Keenan, 1989).

Yang termasuk kedalam sifat fisika antara lain :

1. Wujud zat : wujud dibedakan atas padat, cair dan gas


2. Warna : warna merupakan ciri tersendiri suatu benda yang
membedakan dengan benda lainnya.
3. Daya Hantar Listrik : Penghantar listrik yang baik (konduktor) tidak
menghasilkan listrik yang baik (isolator).
4. TItik Didih : Suhu ketika suatu zat mendidih
5. Titik Leleh : Suhu ketika zat padat berubah menjadi zat cair
(Sukardjo, 1989).

2.2 Perubahan Kimia

Perubahan kimia mengakibatkan kehilangan zat-zat dan terbentuknya zat-


zat yang baru. Misalnya, bila sepotong logam magnesium terbakar dalam suatu
bola lampu alat porter, magnesium dan oksigen dalam bola lampu itu musnah.
Sebagai gantinya diperoleh suatu padatan bubuk yang tidak dapat terbakar.
Magnesium oksida yang mempunyai seperangkat sifat yang unik (Keenan, 1989).

Materi yang terjadi akibat perubahan kimia sama sekali baru, karena sifat
dari materi awal dengan materi akhir setelah perubahan berbeda jauh. Pada
dasarnya reaksi kimia dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Reaksi Sintesis
Contohnya : Besi dan gas
Oksigen dari udara menyebabkan besi berkarat.
2. Reaksi Analisis
Contohnya proses pembentukan (Buyanto, 1995).
Perubahan kimia ditandai dengan adanya pembentukkan gas, pembentukan
endapan, pembentukan warna dan perubahan energi.
a. Pembentukan gas
Sebagai contoh, terbentunya CO2 apabila kita menambahkan kapur tulis
pada larutan asam klorida.
b. Pembentukan endapan
Suatu larutan dapat bereaksi dengan larutan lain membentuk endapan
(padatan).
c. Perubahan warna
Sebagai contoh, sumbu lilin yang baru kemudian dibakar maka warna
sumbu akan berubah menghitam.
d. Perubahan Energi
Perubahan energy dapat berupa bertambahnya energi, bila menerima
energy dari lingkungannya. Energi tersebut bias bertambah atau
berkurang.

2.3 Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia dalam Kehidupan Sehari-


hari
a. Membeku
Peristiwa perubahan wujud dari cair menjadi padat. Dalam peristiwa ini
zat memerlukan energi panas. Contohnya air yang dimasukkan dalam freezer akan
menjadi es batu.
b. Menguap
Peristiwa perunbahan wujud daric air menjadi gas. Dalam hal ini zat
memerlukan energi Contohnya air yang direbus.
c. Mencair
Peristiwa perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Dalam peristiwa
ini zat memerlukan energi panas. Contohnya lilin yang dipanaskan.
d. Mengembun
Peristiwa perubahan wujud dari gas menjadi cair . Dalam peristiwa ini zat
melepaskan energi panas. Contohnya rumput dilapangan pada pagi hari menjadi
basah.
e. Menyublim
Peristiwa perubahan wujud dari padat menjadi gas. Pada peristiwa ini zat
meemrlukan energi panas. Contohnya kapur barus (kamper) yang disimpan pada
lemari pakaian.
f. Mengkristal
Persitiwa perubahan wujud dari gas menjadi padat. Dalam peristiwa ini zat
melepaskan enrgi panas. Contohnya pada peristiwa berubahnya uap menjadi salju.
g. Pembusukkan
Proses pembusukkan bahan organic menjadi materti lain yang busuk
disebut dengan pembusukkan. Unsur utama yang terlibat dalam peristiwa
pembusukkan adalah hydrogen, sehingga dalam pembusukkan kandungan unsur
hydrogen selalu bertambah.
h. Pembakaran
Pembakaran membutuhkan adanya oksigen
i. OKsidasi
Peristiwa bereaksinya suatu materi dengan oksigen disebut dengan
oksidasi.
j. Reduksi
Peristiwa reduksi merupakan peristiwa bereaksinya suatu zat dengan
hydrogen. Reduksi merupakan kebalikkan dari oksidasi.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat-alat
Adapun alat-alat yang digunakan adalah :
1. Gelas ukur 25ml 1 buah
2. kaki tiga dan perangkatnya 1 buah
3. Kaca arloji 1 buah
4. Tabung reaksi 1 buah
5. Cawan Penguap 1 buah
6. Lampu spirtus 1 buah
7. Gelas kimia 1 buah
8. Pipet volume 1 buah

3.1.2 Bahan-bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Larutan NaOH 0,1 M
2. Air Suling secukupnya
3. Lilin putih 1 batang
4. Penggaris

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan pada percobaan ini adalah:
1. Perubahan Fisika
Kedalam gelas kimia dimasukkan 15ml air suling, letakkan diatas tungku
kaki tiga dan tutup dengan kaca arloji yang diatasnya telah diisi air.
Panaskan sampai air yang ada didalam gelas kimia mendidih. Amati titik-
titik air pada bagian bawah kaca arloji.
2. Perubahan Kimia
Kedalam tabung reaksi masukkan 3 ml larutan HCl 0,1 N tambahkan
kedalamnya 3 mk NaOH 0,1 N. Masukkan larutan yang telah direaksikan
tersebut kedalam cawan penguap dan diletakkan diatas tungku kaki tiga
dan panaskan sampai semua air menguap. Perhatikan kristal-kristal yang
ada pada cawan penguap.
3. Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia
Letakkan lilin secara vertical diatas meja praktikum. Ukur panjang lili,
warna, panjang sumbu, bentuk dan letak sumbu serta warna sumbu.
Setelah itu nyalakan selama 5 menit, lakukan pengamatan sebaik-baiknya
dan catat tinggi nyala, bentuk nyala, warna sumbu, tinggi sumbu, bentuk
sumbu, apakah sumbu berjelaga atau tidak, mencairnya lilin kembali dan
memadatnya lilin kembali. Kemudian tiup nyala lilin hingga padam, catat
lagi pengamatan-pengamatan yang telah dicatat seperti: tinggi nyala,
bentuk nyala dan seterusnya. Pada percobaan ini kelompokkan perubahan
kimia dan perubahan fisika.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil pengamatan dari percobaan yang dilakukan :
Table 4.1 merupakan hasil pembahasan :
No Cara Kerja Hasil Pengamatan
1. Perubahan Fisika Terdapat titik-titik di bawah kaca
Air suling 15ml dipanaskan arloji.
letakkan di tungku kaki tiga dan
tutup dengan kaca arloji.
2. Perubahan Kimia NaOH + HCl → NaCl + H2O
3ml HCl 0,1 N + 3ml NaOH 0,1 H2O menguap saat dipanaskan dan
N dipanaskan sampai mendidih yang tertinggal hanya NaCl yang
berbentuk Kristal.
3. Perubahan Fisika dan Kimia Perubahan Fisika
 Ketika lilin menyala  Panjang lilin yang melelh =
19,7 cm
 Bentuk berubah
Perubahan Kimia
 Warna sumbu = hitam

 Setelah lilin dimatikan Perubahan Fisika


 Lilin memadat kembali
Perubahan Kimia
 Panjang sumbu bertambah =
1 cm
 Warna sumbu menghitam.
Sunber : (Praktikum Membedakan Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia, 2019)
4.2 Pembahasan
Dalam melakukan percobaan fisika, kita memanaskan air suling hingga
airnya mendidih. Air yang mendidih tersebut akan mengalami penguapan.
Penguapan adalah perubaham materi dari fase cair menjadi gas. Dalam percobaan
ini tidak menghasilkan zat yang baru karena air yang menguap tersebut masih
memiliki sifat yang sama dengan sebelumnya dan air yang menguap tersebut akan
kembali kedasar wadah, perubahan ini disebut dengan perubahan fisika.
Pada percobaan perubahan kimia, HCl dan NaOH dimasukkan kedalam
cawan penguap kemudian dipanaskan di kaki tiga hingga menguap. Pada
percobaan ini akan menghasilkan NaCl dan H 2O. H2O akan menguap dan yang
tertinggal hanya NaCl yang berbentuk kristal-kristal. Pada percobaan ini dapat
dilihat bahwa timbul zat yang baru, yaitu NaCl. Hal tersebut menandakan telah
terjadinya perubahan kimia.
Pada percobaan ketiga, sumbu lilin mengalami perubahan yaitu sumbu
yang semula berwarna putih berubah warna menjadi hitam dan panjang sumbu
berubah. Sumbu juga berjelaga karena adanya proses pembakaran yang
menghasilkan CO2. Perubahan ini merupakan perubahan kimia karena
menghasilkan zat yang baru sifatnya.
Ketika lilin dinyalakan, batang lilin akan meleleh karena terjadi
pemanasan sehingga mengalami perubahan fisika dari fase padat menjadi cair.
Dan ketika api padam maka membeku kembali hal tersebut merupakan perubahan
fisika dari fase cair menjadi padat. Kedua hal tersebut merupakan perubahan
fisika karena tidak menghasilkan zat yang baru sifatnya.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai
berikut :

1. Perubahan dalam materi dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu


perubahan kimia dan perubahan fisika. Perubahan kimia yang
mengakibatkan hilangnya zat-zat dan terbentuknya zat-zat baru. Perubahan
fisika adalah perubahan yang tidak menghasilkan zat baru.
2. Ketika air suling di panaskan sampai mendidih maka akan terdapat titik-
titik air dibawah kaca arloji, hal tersebut merupakan perubahan fisika dari
fase cair menjadi fase gas.
3. Pada saat NaOh dan HCl dipanaskan maka akan menghasilkan Kristal-
kristall NaCl dan H2O akn menguap. Hal tersebut merupakan contoh
perubahan kimia
4. Padaa saat lilin dibakar akan terjadi perubahan pada warna dan juga
panjang sumbu yang merupakan contoh dari perubahan kimia. Batang lilin
akan meleleh ketika api lilin menyala dan batang lilin akan memadat
kembali ketika api lilin memadam, hal tersebut menrupakan contoh dari
perubahan fisika.

5.2 Saran
Kepada praktikan harus teliti pada saat mengamati reaksi yang terjadi agar
mengetahui perubahan apa saja yang terjadi.
DAFTAR PUSTAKA

Buyanto. 1995. Fisika Teknik. Jakarta : Bina Aksara


Keenan,dkk. 1989. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jilid I. Jakarta : Erlangga
Sukardjo. 1989. Kimia Fisika. Jakarta : PT Rineka Cipta
Suminar,Patrucci.H Ralph. 1985. Kimia Dasar. Jilid I. Jakarta : Erlangga
LAMPIRAN C
TUGAS DAN PERTANYAAN

1. Tuliskan rumus molekul lilin


2. Mengapa kadang kala nyala api lilin berjelaga
3. Sebutkan Kristal apa yang terjadi pada percobaan
4. Jelaskan mengapa air setelah mendidih atau hamper mendidih terjadi
gelembung-gelembung

Jawaban :
1. Rumus molekul lilin :
CnH2n+2 dengan n = 20-40

2. Api lilin kadang kala berjelaga karena reaksi antara bahan bakar lilin
(paraffin) dengan oksigen yang menghasilkan gas hidrogem gas karbon
dioksida sehingga menghasilkan pembakaran lilin yang tidak sempurna
yang terlihat dari terbentuknya jelaga yang merupakan molekul karbon.

3. Kristal yang terjadi pada percobaan kedua merupakan Kristal NaCl. Dapat
dilihat pada persamaan berikut : NaOH + HCl → NaCl + H2O.

4. Gelembung yang terjadi pada saat air telah mendidih atau hampir
mendidih, karena air mengandung unsur oksigen yang apabila dipanaskan
akan menguap. Sebelum menguap yang terbentuk adalah gelembung-
gelembung oksigen tersebut.
LAMPIRAN D
GAMBAR ALAT

No Gambar Alat Nama Alat Fungsi

1. Tabung Untuk melakukan reaksi


reaksi kimia dalam gelas yang
kecil

2. Kaca arloji Sebagai penutup saat


melakukan pemanasan
bahan kimia

3. Gelas kimia Sebagai wadah untuk


menyimpan dan membuat
laporan.

4. Cawan Sebagai tempat penguapan


penguap atau wadah bahan yang
tidak mudah menguap
5. Kaki tiga Sebagai penahan kawat
kassa dan penyangga
ketika proses pemanasan

6. Lampu Membakar zat atau


spirtus memanasi larutan

7. Pipet volume Memindahkan cairan dari


satu wadah ke wadah lain

8. Gelas ukur Sebagai alat ukur volume


cairan yang tidak
memerlukan ketelitian
tinggi.

Anda mungkin juga menyukai