Anda di halaman 1dari 20

BAB X

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

10.1 LATAR BELAKANG


Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan
prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran,
pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan
kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban
dan peningkatan kinerja instansi pemerintah.
Penyelenggaraan SAKIP pada Perangkat Daerah (PD)
dilaksanakan oleh unit instansi pemerintah daerah selaku
pengguna/kuasa pengguna anggaran yang melakukan pencatatan,
pengolahan, dan pelaporan data Kinerja. Oleh karena itu, Pemerintah
Daerah, Kepala PD eselon II dan eselon III Mandiri wajib
melaksanakan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dari mulai perencanaan sampai dengan pelaporannya.

10.2 SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH


(SAKIP)
Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) didasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja Dan
Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.
Penyelenggaraan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (SAKIP) meliputi : Rencana Strategis, Perjanjian Kinerja,
Pengukuran Kinerja, Pengelolaan Data Kinerja, Pelaporan Kinerja, dan
Reviu dan Evaluasi Kinerja

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 1


10.2.1 RENCANA STRATEGIS
10.2.1.1 Rencana Strategis disusun sebagai dokumen
perencanaan PD untuk periode 5 (lima) tahunan,
merupakan langkah awal yang harus dilakukan
untuk menjawab tuntutan strategic lokal, nasional
dan global yang memuat visi, misi, tujuan, sasaran,
kebijakan dan program/kegiatan instansi.
10.2.1.2 Penyusunan rencana strategis dilaksanakan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
dan menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP.
10.2.1.3 Form Rencana Strategis tertuang sebagai berikut :

RENCANA STRATEGIS
TAHUN 20XX S.D 20XX

PD :
VISI :
MISI :

Cara Mencapai
Tujuan Sasaran Keterangan
Tujuan dan Sasaran
Uraian Indikator Uraian Indikator Kebijakan Program

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 2


10.2.2 PERJANJIAN KINERJA
10.2.2.1 Perjanjian Kinerja adalah lembar/dokumen yang
berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang
lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih
rendah untuk melaksanakan Program/Kegiatan yang
disertai dengan Indikator Kinerja.
10.2.2.2 Pemerintah Kabupaten dan PD menyusun Perjanjian
Kinerja setelah menerima Dokumen Pelaksanaan
Anggaran.
10.2.2.3 Perjanjian Kinerja memuat pernyataan dan lampiran
formulir yang disusun dengan mencantumkan
sasaran strategis, Indikator Kinerja dan target Kinerja
beserta anggaran.
10.2.2.4 Pemerintah Kabupaten Bondowoso mengikhtisarkan
Perjanjian Kinerja tingkat PD dalam bentuk
lembar/dokumen Perjanjian Kinerja tingkat
pemerintah kabupaten Bondowoso dan
ditandatangani oleh Bupati Bondowoso.
10.2.2.5 PD dan unit kerja mandiri menyusun dokumen
perjanjian kinerja yang ditandatangani oleh Bupati
Bondowoso dan pimpinan PD/Unit Kerja Mandiri
selambat-lambatnya satu bulan setelah Dokumen
Pelaksanaan Anggaran disahkan.
10.2.2.6 Bupati menyampaikan dokumen Perjanjian Kinerja
kepada Presiden melalui Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi selambat-
lambatnya 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran
berakhir.
10.2.2.7 Dalam penyusunan dokumen Perjanjian Kinerja agar
memperhatikan :
a. Perjanjian Kinerja antara Presiden dan Menteri;

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 3


b. Dokumen perencanaan pembangunan jangka
menengah
c. Dokumen Perencanaan pembangunan tahunan
d. Dokumen Pelaksanaan Anggaran.
10.2.2.8 Dokumen perjanjian kinerja dimanfaatkan oleh setiap
pimpinan instansi pemerintah untuk :
a. Memantau dan mengendalikan pencapaian
kinerja organisasi
b. Melaporkan capaian realisasi kinerja dalam
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
c. Menilai keberhasilan organisasi
10.2.2.9 Format perjanjian kinerja digambarkan sebagai
berikut :

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 4


PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
TINGKAT PEMERINTAH KABUPATEN

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ..........................

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,


transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda
tangan di bawah ini :

Nama :
Jabatan :

berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran


perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengahseperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.

Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi


tanggung jawab kami.

Bondowoso, .......................

Bupati Bondowoso

...............................................................

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 5


PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX
KABUPATEN BONDOWOSO

No Sasaran Strategis Indilator Kinerja Target


(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran
1. ………………………. Rp. …………………
2. ………………………. Rp. …………………

Bondowoso, .......................

Bupati Bondowoso

.........................................

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:


1) Pada kolom (1) diisi no urut;
2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis Pemda atau kondisi
terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;
3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain
dari Pemda yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin
diwujudkan;
4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh Pemda;
5) Pada kolom Program diisi dengan nama program Pemda yang terkait
dengan sasaran yang akan dicapai;
6) Pada kolom Anggaran diisi dengan besaran anggaran yang dialokasikan
untuk mewujudkan sasaran yang diperjanjikan.

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 6


PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA
TINGKAT PERANGKAT DAERAH

PERJANJIAN KINERJA TAHUN ..........................

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,


transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda
tangan di bawah ini:

Nama :
Jabatan :

selanjutnya disebut pihak pertama,

Nama :
Jabatan :

selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya


sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka
menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan.
Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi
tanggung jawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan


melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan
mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan
dan sanksi.

......................,................
Pihak Kedua, Pihak Pertama,

........................................... ..........................................

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 7


PERJANJIAN KINERJA TAHUN 20XX
PERANGKAT DAERAH

No Sasaran Strategis Indilator Kinerja Target


(1) (2) (3) (4)

Program Anggaran Keterangan


1. ………………………. Rp. …………………
2. ………………………. Rp. …………………

Bondowoso,................

Bupati Bondowoso, Pimpinan PD,

........................................... ..........................................

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:


1) Pada kolom (1) diisi no urut;
2) Pada kolom (2) diisi dengan sasaran strategis PD sesuai Renstra atau
kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang
bersangkutan;
3) Pada kolom (3) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain
dari PD yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin
diwujudkan;
4) Pada kolom (4) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai dicapai atau
seharusnya dicapaioleh PD pada tahun tersebut;

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 8


5) Pada kolom Program diisi dengan nama program yang terkait dengan
sasaran strategis;
6) Pada kolom Anggaran diisi dengan jumlah anggaran yang dialokasikan
pada program tersebut
7) Pada kolom Keterangan diisi dengan keterangan tambahan yang penting,
misalnya proporsi sumber dana (APBD, APBN Dekonsentrasi atau Tugas
Pembantuan) dan hal penting lainnya.

10.2.3 PENGUKURAN KINERJA


10.2.3.1 Setiap PD melakukan pengukuran kinerja yang
dilakukan dengan menggunakan Indikator Kinerja
yang telah ditetapkan dalam lembar/dokumen
Perjanjian Kinerja.
10.2.3.2 Pengukuran Kinerja dilakukan dengan cara :
a. membandingkan realisasi Kinerja dengan (target)
Kinerja yang dicantumkan dalam
lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam
rangka pelaksanaan APBD tahun berjalan;
b. membandingkan realisasi Kinerja Program sampai
dengan tahun berjalan dengan (target) Kinerja 5
(lima) tahunan yang direncanakan dalam
Rencana Strategis PD.
10.2.3.3 Hasil pengukuran kinerja dilaporkan dalam Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah.
10.2.3.4 Format perjanjian kinerja digambarkan sebagai
berikut :

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 9


PENGUKURAN KINERJA TAHUN 20XX
KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN 20XX Target
Sasaran Indilator
Capaian Kategori Akhir
Strategis Kinerja Target Realisasi
(%) RPJMD
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah Anggaran Tahun 20XX : Rp………………… (a)


Jumlah Realisasi Anggaran Tahun 20XX :Rp………………… (b)

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:


1) Pada kolom (1) diisi dengan sasaran strategis Pemda atau kondisi
terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang bersangkutan;
2) Pada kolom (2) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain
dari Pemda yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin
diwujudkan;
3) Pada kolom (3) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh Pemda;
4) Pada kolom (4) diisi dengan realisasi kinerja yang dicapai oleh Pemda
sampai dengan tahun anggaran berakhir;
5) Pada kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :

Persentase Tingkat Capaian = x 100%

b. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian


Kinerja, digunakan rumus:

Persentase Tingkat Capaian = x 100%

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 10


6) Pada kolom (6) diisi dengan penilaian terhadap persentase capaian
kinerja dengan Kriteria sebagai berikut :
a. sangat berhasil : persentase tingkat capaian > 85 %
b. berhasil : persentase tingkat capaian antara 70 % sd 85 %
c. cukup berhasil : 55 % < X ≤ 70 %
d. tidak berhasil : < 55 %
7) Pada kolom (7) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya

PENGUKURAN KINERJA TAHUN 20XX


PERANGKAT DAERAH

PD : ……………………..
Tahun Anggaran : ……………………..
TAHUN 20XX Target
Sasaran Indilator
Capaian Kategori Akhir
Strategis Kinerja Target Realisasi
(%) Renstra
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Jumlah Anggaran Program Tahun 20XX : Rp…………………


Jumlah Realisasi Anggaran Program Tahun 20XX : Rp…………………

Penjelasan pengisian terhadap lampiran di atas adalah sebagai berikut:


1) Pada kolom (1) diisi dengan sasaran strategis PD sesuai Renstra PD atau
kondisi terakhir yang seharusnya terwujud pada tahun yang
bersangkutan;
2) Pada kolom (2) diisi dengan indikator kinerja utama dan indikator lain
dari PD yang relevan dengan sasaran atau kondisi yang ingin
diwujudkan;

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 11


3) Pada kolom (3) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh PD;
4) Pada kolom (4) diisi dengan realisasi kinerja yang dicapai oleh PD
sampai dengan tahun anggaran berakhir;
5) Pada kolom (5) diisi dengan angka persentase pencapaian target dari
masing-masing indikator kinerja dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang
semakin baik, maka digunakan rumus :

Persentase Tingkat Capaian = x 100%

b. Semakin tinggi realisasi menunjukan semakin rendah Pencapaian


Kinerja, digunakan rumus:

Persentase Tingkat Capaian = x 100%

6) Pada kolom (6) diisi dengan penilaian terhadap persentase capaian


kinerja dengan Kriteria sebagai berikut :
a. sangat berhasil : persentase tingkat capaian > 85 %
b. berhasil : persentase tingkat capaian antara 70 % sd 85 %
c. cukup berhasil : 55 % < X ≤ 70 %
d. tidak berhasil : < 55 %
7) Pada kolom (7) diisi dengan target kinerja yang akan dicapai atau
seharusnya dicapai oleh PD pada akhir tahun Renstra PD

10.2.4 PENGELOLAAN DATA KINERJA


10.2.4.1 Setiap PD melakukan pengelolaan data Kinerja
10.2.4.2 Pengelolaan data Kinerja dilakukan dengan cara
mencatat, mengolah, dan melaporkan data Kinerja.
10.2.4.3 Pengelolaan data Kinerja mempertimbangkan
kebutuhan informasi pada setiap tingkatan
organisasi, kebutuhan manajerial, data/laporan
keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi, dan
statistik pemerintah

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 12


10.2.4.3 Pengelolaan data Kinerja mencakup:
a. penetapan data dasar (baseline data);
b. penyediaan instrumen perolehan data berupa
pencatatan dan registrasi;
c. penatausahaan dan penyimpanan data; dan
d. pengkompilasian dan perangkuman.

10.2.5 PELAPORAN KINERJA


10.2.5.1 Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelaskan
secara ringkas dan lengkap tentang capaian
Kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja
yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)
10.2.5.2 Laporan kinerja merupakan bentuk akuntabilitas
dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang
dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah
atas penggunaan anggaran.
10.2.5.3 Setiap Pemerintah Daerah dan PD menyusun dan
menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja
yang dicapai berdasarkan Penggunaan Anggaran
yang telah dialokasikan.
10.2.5.4 Laporan Kinerja terdiri dari Laporan Kinerja
interim dan Laporan Kinerja tahunan
10.2.5.5 Laporan Kinerja interim adalah Laporan Kinerja
triwulanan yang disampaikan bersamaan dengan
laporan keuangan triwulanan
10.2.5.6 Tujuan pelaporan Kinerja
a. Memberikan informasi kinerja yang terukur
kepada pemberi mandat atas kinerja yang telah
dan seharusnya dicapai,
b. Sebagai upaya perbaikan berkesinambungan
bagi instansi pemerintah untuk meningkatkan
kinerjanya.

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 13


10.2.5.7 Laporan kinerja disusun oleh setiap tingkatan
organisasi yang menyusun perjanjian kinerja dan
menyajikan informasi tentang:
a. Uraian singkat organisasi;
b. Rencana dan target kinerja yang ditetapkan;
c. Pengukuran kinerja;
d. Evaluasi dan analisis kinerja untuk setiap
sasaran strategis atau hasil program/kegiatan
dan kondisi terakhir yang seharusnya
terwujud.Analisis ini juga mencakup atas
efisiensi penggunaan sumber daya.
10.2.5.8 Kepala PD menyusun laporan kinerja tahunan
berdasarkan perjanjian kinerja yang disepakati dan
menyampaikannya kepada Bupati, paling lambat 2
(dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir.
10.2.5.9 Bupati menyusun Laporan Kinerja tahunan
pemerintah Kabupaten berdasarkan perjanjian
kinerja yang ditandatangani dan
menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala
Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri
paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun
anggaran berakhir.
10.2.5.10 Sistematika laporan yang dianjurkan adalah
sebagai berikut:

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 14


CONTOH FORMAT LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi,dengan


penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan
utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi.

Bab II Perencanaan Kinerja

Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun


yang bersangkutan.

Bab III Akuntabilitas Kinerja

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk


setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai
dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap
pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis
capaian kinerja sebagai berikut:
1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun
ini;
2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian
kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun
terakhir;
3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini
dengan target jangka menengah yang terdapat dalam
dokumen perencanaan strategis organisasi;
4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar
nasional (jika ada);
5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau
peningkatan/penurunan kinerja serta alternative solusi yang
telah dilakukan;
6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya;

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 15


7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan
ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja).

B. Realisasi Anggaran

Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan


dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja
organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja.
Bab IV Penutup

Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja


organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan
organisasi untuk meningkatkan kinerjanya.
Lampiran:

1) Perjanjian Kinerja
2) Lain-lain yang dianggap perlu

10.2.6 REVIU DAN EVALUASI


10.2.6.1 Reviu adalah penelaahan atas laporan kinerja
untuk memastikan bahwa laporan kinerja telah
menyajikan informasi kinerja yang andal, akurat
dan berkualitas.
10.2.6.2 Tujuan reviu atas laporan akuntabilitas kinerja
instansi pemerintah adalah:
a. Membantu penyelenggaraan sistem
akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.
b. Memberikan keyakinan terbatas mengenai
akurasi, keandalan, dan keabsahan
data/informasi kinerja Instansi Pemerintah
sehingga dapat menghasilkan Laporan Kinerja
yang berkualitas.
10.2.6.3 Aparat Pengawasan Intern Pemerintah pada
pemerintah daerah melakukan reviu atas Laporan
Kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan
informasi yang disajikan sebelum disampaikan
oleh Bupati.
BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 16
10.2.6.4 Hasil reviu dituangkan dalam pernyataan telah
direviu dan ditandatangani oleh Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah.
10.2.6.5 Aparat Pengawasan Internal Pemerintah
melakukan evaluasi atas implementasi SAKIP
dan/atau evaluasi Kinerja pada pemerintah daerah
sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
kewenangannya.
10.2.6.6 Laporan evaluasi atas implementasi SAKIP dan
laporan evaluasi kinerja disampaikan oleh Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah kepada Bupati.
10.2.6.7 Bupati menyampaikan laporan evaluasi atas
implementasi SAKIP kepada Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
10.2.6.8 Formulir Pernyataan Telah Direviu dan Formulir
Checklist Reviu adalah sebagai berikut :

CONTOH PERNYATAAN FORMULIR TELAH DIREVIU

PERNYATAAN TELAH DIREVIU


PEMERINTAH KABUPATEN BONDOWOSO
TAHUN ANGGARAN 20XX

Kami telah mereviu Laporan Kinerja instansi pemerintah (Pemerintah


Kabupaten Bondowoso) untuk tahun anggaran 20XX sesuai Pedoman Reviu
atas Laporan Kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam Laporan
Kinerja menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten Bondowoso
Reviu bertujuan untuk memberikan keyakinan terbatas laporan kinerja
telah disajikan secara akurat, andal, dan valid.
Berdasarkan reviu kami, tidak terdapat kondisi atau hal-hal yang
menimbulkan perbedaan dalam meyakini keandalan informasi yang
disajikan di dalam laporan kinerja ini.

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 17


Bondowoso, …………………
Inspektur Kabupaten Bondowoso

Nama Penanda tangan


NIP.

CONTOH FORMULIR CHECKLIST REVIU

No Pernyataan Checklist
I Format 1. Laporan Kinerja (LKj)telah
menampilkan data penting IP
2. LKj telah menyajikan informasi target
kinerja
3. LKj telah menyajikan capaian kinerja IP
yang memadai
4. Telah menyajikan dengan lampiran
yang mendukung informasipada badan
laporan
5. Telah menyajikan upaya perbaikan ke
depan
6. Telah menyajikan akuntablitas
keuangan
II Mekanisme 1. LKj IP disusun oleh unit kerja yang
Penyusunan memiliki tugas fungsi untuk itu
2. Informasi yang disampaikan dalam LKj
telah didukung dengan data yang
memadai
3. Telah terdapat mekanisme
penyampaian data dan informasidari
unit kerja ke unit penyusun LKj
4. Telah ditetapkan penanggung jawab
pengumpulan data/informasi di setiap
unit kerja

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 18


5. Data/informasi kinerja yang
disampaikan dalam LKj telah diyakini
keandalannya
6. Analisis/penjelasan dalam LKj telah
diketahui oleh unit kerja terkait
7. LKj IP bukan merupakan gabungan
unit kerja dibawahnya.

III Substansi 1. Tujuan/sasaran dalam LKj telah sesuai


dengan tujuan/sasaran dalam perjanjian
kinerja
2. Tujuan/sasaran dalam LKj telah selaras
dengan rencana strategis
3. Jika butir 1 dan 2 jawabannya tidak,
maka terdapat penjelasan yang memadai
4. Target Indikator Kinerja Tujuan/sasaran
dalam LKj telah sesuai dengan target
indikator kinerja tujuan/sasaran dalam
perjanjian kinerja.
5. IKU pada LKj telah sesuai dengan
dokumen IKU yang ditetapkan
6. Jika butir 4 dan 5 jawabannya tidak,
maka terdapat penjelasan yang memadai
7. Telah terdapat perbandingan data kinerja
dengan tahun lalu, standar nasional dan
sebagainya yang bermanfaat
8. IKU dan IK telah cukup mengukur
tujuan/sasaran
9. Jika “tidak” telah terdapat penjelasan
yang memadai
10. IKU dan IK telah SMART

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 19


Demikian Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah
Kabupaten Bondowoso Tahun 2017 ini disusun dan dipergunakan
sebagaimana mestinya.

BUPATI BONDOWOSO

AMIN SAID HUSNI

Disalin sesuai dengan aslinya


a.n. SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN BONDOWOSO
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
u.b.
Kepala Bagian Hukum

AHMAD, SH.
Penata Tingkat I
NIP. 19680420 199202 1 001

BAB X AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH 20

Anda mungkin juga menyukai