Anda di halaman 1dari 2

Pengaruh Kekeringan Terhadap Kehidupan Masyarakat Jakarta dan Tangerang

Jakarta dan Tangerang sedang dilanda kekeringan panjang pada akhir mei dan juni.
BMKG mengeluarkan peringatan bahwa kekeringan akan terjadi sampai oktober 2019. Data
yang disampaikan BMKG, untuk wilayah Jakarta dan Tangerang akan terjadi 20 sampai 60
hari tanpa hujan. Beberapa wilayah juga mengalami curah hujan yang sedikit. Dampak dari
kekeringan yaitu sektor pertanian menggunakan sistem tadah hujan tidak akan beroperasi dan
pengurangan ketersediaan air tanah sehingga air sulit didapatkan. Terdapat 3 tingkatan dalam
bencana yaitu siaga, waspada, dan awas. BNPB juga menjelaskan bahwa El Nino juga
menjadi penyebab kekringan semakin parah.

Selama kekeringan dan sumber air tidak ada, warga semakin sulit mendapatkan air
bersih. Selain itu, warga juga terpaksa menggunakan air yang telah tercemar di sungai untuk
keperluan sehari-hari. Untuk warga yang memiliki uang, mereka membeli air dari pedagang
galon. Seharusnya, pemerintah mendatangkan air yang dapat disalurkan melalui BPBD.
Tetapi, pada kenyataannya pemerintah belum melakukan tindakan sehingga warga
mengalami kesulitan air bersih. Warga yang mengalami hal tersebut akhirnya melaporkan
kepada lurah. Kemudian, lurah melaporkan kepada BPBD. Sesuai dengan permintaan warga,
BPBD mengirimkan bantuan air bersih.

Sungai Cisadane mulai mengering sejak 1 bulan yang lalu. Hal ini disebabkan hujan
yang tidak turun di wilayah Jakarta dan Tangerang. Air Sungai Cisadane memiliki debat yang
rendah dari batas normal. Berkurangnya kiriman air dari bogor juga menjadi penyebab
surutnya air di Sungai Cisadane. Bahkan terdapat bagian sungai yang mengering hingga
terlihat bagian dasarnya. Kualitas dan kuantitas air yang disalurkan PDAM juga menurun.
Solusi jangka pendek yang sempat diberikan PDAM kepada masyarakat yaitu membuat
tampungan air jika ada hujan agar dapat digunakan jika ada kendalan.

Pemkab Tangerang tetapkan siaga mengenai kekringan yang akan terjadi. Pemkab
Tangerang hanya menetapkan status, tetapi belum menemukan solusi untuk kejadian tersebut.
Membuat sumur tampungan merupakan salah satu hal yang dapat dikerjakan walaupun hanya
untuk sementara. Mengenai pemkab yang belum bisa menanggulangi. Akhirnya, BPBD
mengirimkan bantuan air bersih sesuai dengan permintaan warga. Selain dari BPBD, PDAM
juga mengirimkan bantuan air bersih jika ada warga yang mengalami kesulitan mengenai air
PDAM yang biasa digunakan. Ketika, bantuan air datang, warga akan berbondong-bondong
membawa ember. Sehingga, mereka dapat memnuhi kebutuhannya untuk masak, mandi,
mencuci, dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai