ANAMNE
NAM NESI
SISS
Dalam memeriksa penyakit saraf, data riwayat penyakit merupakan hal yang penting.
Seorang dokter tidak mungkin berkesempatan mengikuti penyakit sejak dari mulanya. Biasanya
penderita datang ke dokter pada saat penyakit sedang berlangsung, bahkan kadang-kadang saat
penyakitnya sudah sembuh dan keluhan yang dideritanya merupakan
me rupakan gejala sisa. Selain itu, ada
ad a
juga penyakit yang gejalanya timbul pada waktu-waktu
wa ktu-waktu tertentu; jadi, dalam bentuk serangan. Di
luar serangan, penderitanya berada dalam keadaan sehat. Jika penderita datang ke dokter di luar
serangan, sulit bagi dokter untuk menegakkan diagnosis penyakitnya, kecuali dengan bantuan
laporan yang dikemukakan oleh penderita anamnesis! dan orang yang menyaksikannya allo-
anamnesis!.
"idak jarang pula suatu penyakit mempunyai perjalanan tertentu. #leh karena perjalanan
penyakit sering mempunyai pola tertentu, maka dalam menegakkan diagnosis kita perlu
menggal
menggalii data
data perjal
perjalana
anan
n penyakit
penyakit terseb
tersebut.
ut. Suatu
Suatu kelain
kelainan
an fis
fisik
ik dapat
dapat diseba
disebabkan
bkan oleh
oleh
bermacam penyakit. Dengan mengetahui perjalanan penyakit, kita dapat mendekati
diagnos
diagnosisn
isnya,
ya, dan pemeri
pemeriksa
ksaan
an labora
laborator
torium
ium yang
yang tidak
tidak perlu
perlu dapat
dapat dihind
dihindari
ari.. "i
"idakl
daklah
ah
berlebihan bila dikatakan bahwa$ %&namnesis yang baik membawa kita menempuh setengah
jalan ke ara diagnosa yang tepat'.
(ntuk mendapatkan
mendapatkan anamnesis
anamnesis yang baik dibutuhkan
dibutuhkan sikap pemeriksa
pemeriksa yang sabar dan
penuh perhatian, serta waktu yang cukup. )engambilan
)enga mbilan anamnesis sebaiknya dilakukan di tempat
tersendiri, supaya tidak didengar orang lain. Biasanya pengambilan anamnesis mengikuti * pola
umum, yaitu$
+. )a
)asi
sien
en dibi
dibiar
arkan
kan se
seca
cara
ra be
beba
bass menge
mengemu
muka
kakan
kan semua
semua ke
kelu
luha
han
n se
sert
rtaa ke
kela
lain
inan
an yang
yang
dideritanya.
*. )emeri
)emeriksa
ksa dokter!
dokter! membimbin
membimbing
g pasien
pasien mengemuka
mengemukakan
kan keluhan
keluhannya
nya atau
atau kelain
kelainanny
annyaa
dengan jalan mengajukan pertanyaan tertuju.
1
Biasanya wawancara dengan pasien dimulai dengan menanyakan nama, umur, pekerjaan,
alamat.. emudian
alamat emudian ditanyakan
ditanyakan keluhan utamanya,
utamanya, yaitu keluhan yang mendorong
mendorong pasien datang
berobat ke dokter. )ada tiap keluhan atau kelainan perlu ditelusuri$
+. Seja
Sejak
k kap
kapan
an mula
mulaii
*. Si
Sifa
fatt sert
sertaa be
bera
ratny
tnyaa
. oka
okasi
si sert
sertaa penja
penjala
lara
ranny
nnyaa
/. 0ubun
0ubunga
ganny
nnyaa denga
dengan
n wakt
waktu
u pag
pagi,
i, si
siang
ang,, malam
malam,, se
seda
dang
ng ti
tidu
dur,
r, waktu
waktu ha
haid
id,, se
seha
habi
biss
makan dan lain sebagainya!
1. eluhan
eluhan lain
lain yang
yang ada hubungannya
hubungannya dengan
dengan keluhan
keluhan tersebut
tersebut
2. )engoba
)engobatan
tan sebel
sebelumny
umnyaa dan bagaiman
bagaimanaa hasilny
hasilnyaa
5. )erjal
)erjalanan
anan keluhan,
keluhan, apakah
apakah meneta
menetap,
p, bertam
bertambah
bah berat,
berat, bertam
bertambah
bah ringan,
ringan, datang
datang dalam
bentuk serangan, dan lain sebagainya
)ada tiap penderita penyakit saraf harus pula dijajaki kemungkinan adanya keluhan atau
kelainan dibawah ini dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan berikut$
+. 6yeri
6yeri kepala
kepala $ &pakah
&pakah anda menderit
menderitaa sakit
sakit kepala7
kepala7 Bagaimana
Bagaimana sifatny
sifatnya,
a, dalam bentuk
bentuk
serangan atau terus menerus7 Dimana lokasinya7 &pakah progresif, makin lama makin
berat atau makin sering7 &pakah
&pakah sampai mengganggu akti8itas sehari-hari7
*. 9untah $ &pakah
&pakah disertai
disertai rasa
rasa mual atau tidak7
tidak7 &pakah
&pakah muntah
muntah ini tiba-tiba,
tiba-tiba, mendadak,
mendadak,
seolah-olah isi perut dicampakkan keluar proyektil!7
2
. :ertigo $ )ernahkah
)ernahkah anda merasakan
merasakan seolah
seolah sekelilin
sekeliling
g anda bergerak,
bergerak, berputar
berputar atau anda
merasa diri anda yang bergerak atau berputar7 &pakah rasa tersebut ada hubungannya
dengan perubahan sikap7 &pakah disertai rasa mual atau muntah7 &pakah disertai tinitus
telinga berdenging, berdesis!7
/. angguan
angguan pemglihatan
pemglihatan 8isus!
8isus! $ &pakah
&pakah ketajaman
ketajaman penglihat
penglihatan
an anda menurun
menurun pada satu
atau kedua mata7 &pakah anda melihat dobel diplopia!7
1. )e
)ende
ndeng
ngara
aran
n $ &da
daka
kah
h pe
peru
ruba
baha
han
n pada
pada pende
pendenga
ngara
ran
n an
anda
da77 &dakah
dakah ti
tini
nitu
tuss b
buny
unyii
berdenging<berdesis pada telinga!7
2. Sara
Saraff otak
otak lai
ainn
nny
ya $ &daka
dakah
h gang
ganggu
guan
an pada
pada penc
penciiuman
uman,, peng
pengec
ecap
apan
an,, sa
salli8as
8asi
pengeluaran air ludah!, lakrimasi pengeluaran air mata!, dan perasaan di wajah7 &dakah
kelemahan pada otot wajah7 &pakah bicara jadi cadel dan pelo7 &pakah suara anda
berubah, jadi serak, atau bindeng disfonia!, atau jadi mengecil<hilang afonia!7 &pakah
bicara jadi cadel dan pelo disartria!7 &pakah
&pakah sulit menelan disfagia!7
3. 4ungs
4ungsii luhur
luhur $ Bagai
Bagaima
mana
na denga
dengan
n memori
memori77 &pa
pakah
kah anda ja
jadi
di pe
pelu
lupa
pa77 &pakah
pakah anda
anda
menjadi sukar mengemukakan isi pikiran anda disfasia, afasia motorik! atau memahami
pembicaraan orang lain disfasia, afasia sensorik!7 Bagaimana dengan kemampuan
membaca aleksia!7 &pakah menjadi sulit membaca, dan memahami apa yang anda baca7
Bagaimana dengan kemampuan menulis, apakah kemampuan menulis berubah, bentuk
tulisan berubah7
5. esadaran
esadaran $ )ernahkah
)ernahkah anda mendadak
mendadak kehilan
kehilangan
gan kesadaran,
kesadaran, tidak
tidak mengetahui
mengetahui apa
apa yang
terjadi di sekitar anda7 )ernahkah anda mendada merasa lemah dan seperti mau pingsan
sinkop!7
=. 9otorik
9otorik $ &dakah
&dakah bagian
bagian tubuh anda
anda yang menjadi
menjadi lemah,
lemah, atau lumpuh
lumpuh tangan,
tangan, lengan,
lengan,
kaki, tungkai!7
tungkai!7 Bagaimana
Bagaimana sifatnya,
sifatnya, hilang-tim
hilang-timbul,
bul, menetap
menetap atau berkurang7
berkurang7 &pakah
gerakan anda menjadi tidak cekatan7 &dakah gerakan pada bagian tubuh atau ekstremitas
badan yang abnormal dan tidak dapat anda kendalikan khorea, tremor, tik!7
tik!7
3
+>. Se
Sens
nsib
ibil
ilit
itas
as $ &dakah
dakah pe
peru
ruba
bahan
han at
atau
au ga
gang
nggua
guan
n pe
pera
rasa
saan
an pa
pada
da bagia
bagian
n tu
tubu
buh
h at
atau
au
ekstre
ekstremit
mitas7
as7 &daka
&dakah
h rasa
rasa baal,
baal, semuta
semutan,
n, sepert
sepertii ditusu
ditusuk,
k, sep
sepert
ertii dibakar
dibakar77 Dimana
Dimana
tempatnya7 &dakah rasa tersebut menjalar7
seks libido! anda7 &dakah retensio atau inkontinesia urin atau al8i7
Disamping data yang bersifat saraf ini, perlu juga dujajaki adanya keluhan lain, yang
bukan merupakan keluhan saraf dalam arti kata sempit, namun mungkin ada hubungannya
dengan kelainan saraf yang sedang diderita. 9isalnya, kelianan jantung, paru, tekanan darah
tinggi dan diabetes mellitus.
KESAD
ESADARA
ARAN
N
Seseorang disebut sadar bila ia sadar terhadap diri dan lingkungannya. #rang normal
dapat berada dalam keadaan $ sadar,
sadar, mengantuk, atau tidur
tidur.. Bila tidur maka dapat dibangunkan
dibangunkan
oleh rangsang, misalnya
misalnya nyeri,
nyeri, bunyi atau gerak. Dalam memeriksa
memeriksa tingkat kesadaran,
kesadaran, seorang
seorang
dokter melakukan inspeksi, kon8ersasi, dan bila perlu memberikan rangsang nyeri.
• ?nspeksi,
?nspeksi, perhatikan apakah pasien
pasien berespons
berespons secara wajar terhadap stimulus 8isual,
auditoar, dan taktil yang ada disekitarnya.
• on8ersasi, &pakah pasien memberikan reaksi wajar terhadap suara kon8ersasi, atau
dapat dibangunkan oleh suruhan atau pertanyaan yang disampaikan dengan suara yang
kuat7
4
• Som
Somnole
nolen
n $ kead
keadaa
aan
n menga
engant
ntuk
uk.. esa
esada
darran dapa
dapatt pul
pulih penu
penuh
h bi
billa di
dira
rang
ngsa
sang
ng..
Somnolen disebut juga sebagai letargi. "ingkat kesadaran ini ditandai oleh mudahnya
pasien dibangungkan, mampu memberi jawaban 8erbal dan menangkis rangsang nyeri.
• Sopor stupor!
stupor! $ antuk yang dalam. )asien masih dapat dibangunkan dengan rangsang
yang kuat, namun kesadarannya segera menurun lagi. ?a masih dapat mengikuti suruhan
yang singkat dan masih terlihat gerakan spontan. Dengan rangsang nyeri pasien tidak
dapat dibangunkan sempurna. @eaksi terhadap perintah tidak konsisten dan samar. "idak
dapat diperoleh jawaban 8erbal dari pasien. erak motorik untuk menangkis rangsang
nyeri masih baik.
• oma $ "idak ada gerakan spontan. "idak ada jawaban sama sekali terhadap rangsang
nyeri yang bagaimanapun kuatnya.
(ntuk mengikuti perkembangan tingkat kesadaran dapat digunakan skala koma lasgow
yang memperhatikan tanggapan respon! penderita terhadap rangsang dan memberikan nilai pada
respon tersebut. "anggapan<respon penderita yang perlu diperhatikan adalah$
9embuka mata
•
Spontan /
5
• "erhadap
"erhadap bicara
• acau %confused'! /
• "idak tepat
• 9engerang *
• 9enurut perintah 2
• @eaksi menghindar /
• @efleks ek
ekstensi d
deserebrasi! *
6
Bila kita gunakan skala lasgow sebagai patokan untuk koma, maka koma tidak didapatkan
respons membuka mata, bicara dan gerakan dengan jumlah nilai , nilai -1 dapat sesuai
dengan keadaan koma,
k oma, 2-3 soporokoma, 5-= sopor. 6ilai tertinggi +1 yang berarti sadar.
PEMERIKSAAN UMUM.
a. ejala
ejala 8ital,
8ital, )eriksa
)eriksa jalan nafas,
nafas, keadaan
keadaan respir
respirasi
asi dan sirkulas
sirkulasi.
i. )astikan
)astikan bahwa jalan
jalan
nafas terbuka dan pasien dapat bernafas. #tak membutuhkan pasokan oksigen yang
kontinu, demikian juga glukosa. "anpa oksigen sel-sel otak akan mati dalam waktu lima
menit, karena itu, harus ada sirkulasi darah untuk menyampailkan oksigen dan glukosa ke
otak. Jadi waktu untuk memulihkan pernafasan dan sirkulasi darah adalah singkat, dan
keadaan kadar deCtrose yang diberikan harus cukup untuk nutrisi otak,
b. ulit, perhatikan tanda trauma, stigmata penyakit hati, bekas suntikan, kulit basah karena
keringat misalnya pada hipoglikemi dan syok, kulit kering misalnya pada koma diabetic,
perdarahan misalnya pada demam berdarah dengue dan D?.
c. epala,
epala, )erhati
)erhatikan
kan tanda trauma,
trauma, hematom
hematomaa dikuli
dikulitt kepala,
kepala, hematoma
hematoma disekita
disekitarr mata,
mata,
perdarahan di liang telinga dan hidung.
d. "horaks,
"horaks, jantung,
jantung, parum abdomen
abdomen dan
dan ekstrem
ekstremitas
itas..
PEMER
EMERIKSAA
IKSAAN
N NEUR
NEUROLOG
OLOGII
Kaku kuduk
(ntu
(ntuk
k meme
memeri
riks
ksaa ka
kaku
ku ku
kudu
duk
k da
dapa
patt dila
dilaku
kuka
kan
n de
deng
ngan
an ca
cara
ra ta
tang
ngan
an pe
peme
meri
riks
ksaa
ditempatkan dibawah kepala pasien yang sedang berbaring, kemudian kepala ditekukan fleksi!
dan diusahakan agar dagu mencapai dada. Selama penekukan diperhatikan adanya tahanan. Bila
7
terdapat kaku kuduk kita dapatkan tahanan dan dagu tidak dapat mencapai dada. aku kuduk
dapat bersifat ringan atau berat.
Kernig sign
)a
)ada
da pemer
pemerikiksa
saan
an ini,
ini, pa
pasi
sien
en ya
yang
ng se
seda
dang
ng berba
berbari
ring
ng
diflek
difleksik
sikan
an pahany
pahanyaa pada persen
persendia
dian
n panggul
panggul sampai
sampai membuat
membuat
sudu
sudutt =>
=>E.
E. Sete
Setela
lah
h itu
itu tung
tungka
kaii ba
bawa
wah
h diek
diekst
sten
ensi
sika
kan
n pa
pada
da
persendian lutut sampai membentuk sudut lebih dari +1E terhadap
paha. Bila teradapat tahanan dan rasa nyeri sebelum atau kurang
dari sudut +1E, maka dikatakan ernig sign positif.
Brudzinski I BrudFinskiGs
BrudFinskiGs neck sign!
Brudzinski II BrudFinskiGs
BrudFinskiGs contralateral leg sign!
)a
)asi
sien
en be
berb
rbar
arin
ing
g te
terl
rlen
enta
tang
ng.. "ungka
ungkaii ya
yang
ng ak
akan
an
dirangsang difleksikan pada sendi lutut, kemudian tungkai
atas diekstensikan
diekstensikan pada sendi panggul. Bila timbul
timbul gerakan
gerakan
secara reflektorik berupa fleksi tungkai kontralateral pada
sendi lutut dan panggul ini menandakan
menand akan test ini postif.
Brudzinski III
)enekanan
)enekanan pada simfisis
simfisis pubis akan disusul
disusul oleh timbulnya gerakan fleksi secara
reflektorik pada kedua tungkai disendi lutut dan panggul.
8
Lasegue sign
(ntu
(ntuk
k pe
peme
meri
riks
ksaan
aan ini
ini dila
dilaku
kuka
kan
n pa
pada
da pa
pasi
sien
en ya
yang
ng
berbaring lalu kedua tungkai diluruskan diekstensikan!,
kemudi
kemudian
an satu
satu tungkai
tungkai diangk
diangkat
at lurus,
lurus, dibengk
dibengkokka
okkan
n fl
fleks
eksi!
i!
persendian panggulnya. "ungkai yang satu lagi harus selalu
berada dalam keadaan ekstensi lurus!. )ada keadaan normal
dapat dicapai sudut 3>E sebelum timbul rasa sakit dan tahanan. Bila sudah timbul rasa sakit dan
tahanan sebelum mencapai 3>E maka disebut tanda asegue positif. 6amun pada pasien yang
sudah lanjut usianya diambil patokan 2>E.
N I = N. Olf
Olfaakto!
to !"s
"s
4ungsi$ untuk indera penciuman
Syarat pemeriksaan$
+. Bahan
Bahan ya
yang
ng digu
diguna
nakan
kan be
bers
rsif
ifat
at ar
arom
omat
atik
ik,, tidak
tidak mera
merangs
ngsang
ang muko
mukosa
sa hi
hidu
dung
ng,, da
dan
n mu
mudah
dah
dikenal.
9isalnya$ teh, kopi, tembakau, sabun, 8anili, dll.
*. Bahan yang mudah
mudah menguap
menguap dan merangsang
merangsang mukosa
mukosa hidung
hidung tidak
tidak dapat dipakai
dipakai karena
karena akan
merangsang juga 6.:.
6.:. misalnya$ alkohol, amonia.
. Sebelum pemeriks
pemeriksaan
aan terlebih
terlebih dulu jalan lintas
lintas pernapasan
pernapasan melalui
melalui hidung
hidung harus baik,
baik, bersih,
dan lancar. Jadi tidak ada corpus alineum, rhinitis, atau polip.
/. 9ata
9ata pe
pende
nderi
rita
ta se
seba
baik
iknya
nya ditu
ditutu
tup
p at
atau
au da
dapat
pat te
teta
tap
p te
terb
rbuk
ukaa te
teta
tapi
pi ba
baha
han
n ya
yang
ng di
digun
gunak
akan
an
dimasukkan dalam botol kecil berwarna gelap.
ara pemeriksaan$
9
+. )enderita di
d iberitahu te
t erlebih da
d ahulu ba
b ahwa da
d aya pe
p enciumannya ak
a kan
diperiksa. emudian diminta untuk mengidentifikasi apa yang tercium olehnya jika suatu
botol didekatkan pada lubang hidungnya.
*. )emeriksaan dilakukan terhadap kedua lubang hidung.
. )emeriksaan di
dimulai de
dengan me
menyuruh pe
penderita me
menutup sa
satu lu
lubang
hidung. emudian bahan pemeriksaan kita dekatkan pada lubang hidung sebelahnya dan
penderita diminta untuk menghirup<menciumnya. Setelah itu penderita diminta
menye
menyebut
butkan
kan nama
nama ba
bahan
han te
ters
rseb
ebut
ut.. Se
Sele
lesa
saii pemer
pemerik
iksa
saan
an lu
luban
bang
g hi
hidu
dung
ng ya
yang
ng sa
satu
tu
dilanjutkan dengan memeriksa lubang hidung sebelahnya.
/. "erciumnya ba
bau-bauan se
secara tteepat be
berarti ffu
ungsi pe
penciuman 6
6.+! ke
kedua
belah sisi adalah baik.
elainan penciuman$
&nosmia ⇒ hilangnya daya penciuman
• "rauma kapitis, terputusnya serabut-serabut olfaktorius pada fraktur basis kranii fossa
anterior
• ?nfeksi, misalnya pada meningitis basal yang mengenai tr
traktus
aktus atau serabut olfaktorius
N.
N.II
II = N.
N. O#t
O #t!!k"s
4ungsi$ untuk penglihatan
)emeriksaan meliputi$
K$ta%ama& #$&gl!'ata& (visual acuity)
Syarat pemeriksaan$
10
- @uan
@uanga
gan
n haru
haruss cuk
cukup
up te
terrang
ang
- "i
"idak
dak ada ganggua
gangguan<ke
n<kelai
lainan
nan lensa,
lensa, kornea
kornea,, iris
iris
- "any
nyaka
akan
n ap
apaka
akah
h pe
pend
nder
erit
itaa bu
buta
ta huruf
huruf at
atau
au tidak.
tidak. Jika
Jika ya maka dipak
dipakai
ai kartu
kartu sn
snel
elle
len
n
khusus$ yaitu huruf H dengan berbagai ukuran dan posisi yang berubah-ubah.
"es
"es ketajaman penglihatan$
a. "es kar
kartu
tu Sn
Snel
elle
len
n
- )end
)ender
erit
itaa dud
duduk
uk di kur
kursi
- antungkan
antungkan kartu
kartu snellen
snellen seting
setinggi
gi kedudukan
kedudukan mata penderita
penderita pada jarak
jarak 2 m 1 m!.
- 9ata
9ata kanan dan
dan kiri diper
diperiks
iksaa bergant
bergantian
ian dengan
dengan menut
menutup
up sebelah
sebelah mata
mata dengan
dengan tanga
tangan
n
penderita sendiri.
- emu
emudi
dian
an pe
pend
nder
erit
itaa disu
disuru
ruh
h mem
memba
baca
ca hu
huru
ruf-
f-hu
huru
ruff mula
mulaii da
dari
ri at
atas
as ke ba
bawa
wah
h ya
yang
ng
ditunjuk oleh pemeriksa pada kartu snellen
- artu
artu snelle
snellen
n yang tersed
tersedia
ia di ?ndones
?ndonesia
ia mempuny
mempunyai
ai catatan
catatan di samping
samping kanan-
kanan-kir
kiriny
inya.
a.
atatan di kiri untuk 8isus yang diperiksa pada jarak 2 m sedangkan yang di kanan untuk
jarak 1 m. )ada tiap bagan dicantumkan 8isus yang sesuai dengan barisan huruf itu
sehingga dengan demikian penentuan 8isus secara kasar mudah dilaksanakan.
- 6ilai
6ilai ketajam
ketajaman
an penglih
penglihatan
atan norma
normall adalah
adalah 2<2 H. Jika
Jika penderi
penderita
ta hanya
hanya dapat memba
membaca
ca
huruf barisan ketiga saja maka 8isus adalah 2<*> >I!. Bila 8isus menurun sampai 2<2>
+>I! berarti penderita tidak bisa membaca huruf barisan pertama. 9aka 8isus sebaiknya
diperiksa dengan menggunakan cara kedua.
Snellen chart
11
#r
#ran
ang
g no
norm
rmal
al da
dapa
patt meng
mengena
enali
li ca
cahay
hayaa hingg
hinggaa ja
jara
rak
k ta
tak
k te
terh
rhinggaa ⇒ 8is
ingg 8isus
us +<
+<.. :is
isus
us
dikatakan > nol! jika penderita tidak mampu lagi membedakan cahaya terang dan gelap buta
total!
12
)ada lesi tertentu lapangan penglihatan ini dapat menyempit atau hanya dapat melihat
setengah<seperempat dari lapangan penglihatan atau bahkan menghilang. eadaan ini dikenal
sebagai hemianopsia, Luadrant anopsia, atau anopsia.
+. 9on
9onoku
okuar
ar bl
blind
indnes
ness,
s, llesi
esi p
pada
ada ner8u
ner8uss op
optik
tikus
us
*. 0em
0emian
ianops
opsia
ia bitem
bitempor
poral<b
al<bina
inasal,
sal, le
lesi
si pada
pada kiasma
kiasma optik
optikus
us
. 0em
0emian
ianops
opsia
ia ho
homo
monim
nim,, lesi
lesi pada
pada traktu
traktuss op
optik
tikus
us
/. Dan 1
1.. &nop
&nopsia
sia Lu
Luadr
adrant
ant,, les
lesii pada
pada rad
radiasi
iasi optik
optikus
us
*. "es
"es kampimetri<perimetri
k ampimetri<perimetri
Jika dengan tes konfrontasi lapangan penglihatan
p englihatan dinilai secara kasar, maka dengan
kampimetri dan perimetri hasil yang diperoleh akan lebih terperinci dan akurat. )emeriksaan
ini juga dipakai untuk mencari adanya skotoma.
Biasanya alat ini terdapat di bagian mata dan hasil pemeriksaannya diproyeksikan dalam
bentuk gambar di sebuah kartu.
13
- )ender
)enderita
ita dala
dalam
m posisi
posisi dudu
duduk<b
k<berb
erbari
aring
ng meman
memandang
dang luru
luruss ke depan.
depan.
- 9ata
9ata penderit
penderitaa diperiks
diperiksaa satu-sat
satu-satu
u dimana
dimana mata kanan
kanan penderita
penderita diamat
diamatii oleh mata
mata kanan
pemeriksa dan mata kiri penderita diarnati oleh mata kiri pemeriksa.
- 9elalui
9elalui lubang
lubang oftalmosko
oftalmoskop
p yang
yang didekatka
didekatkan
n pada
pada mata
mata penderi
penderita,
ta, pemeri
pemeriksa
ksa mengarah
mengarahkan
kan
sinar lampu oftalmoskop ke pupil penderita sehingga terlihat jelas gambaran retina dan papil
6.??
- elainan
elainan refraks
refraksii dapat
dapat dikore
dikoreksi
ksi dengan menggunakan
menggunakan lensa yang ada pada
pada oftalm
oftalmoskop
oskop
- )enilaian$
ambaran fundus oculi normal$
@etina berwarna merah-oranye
)e
)emb
mbul
uluh
uh da
dara
rah$
h$ 8ena
8ena le
lebi
bih
h te
tebal
bal dari
dari ar
arte
teri
ri da
dan
n
berpangkal pada pusat papil dan
mema
memanca
ncark
rkan
an ca
caba
bang-
ng-ca
caban
bangny
gnyaa ke
kese
selu
luru
ruh
h re
reti
tina
na
)apil 6.??$ berwarna kuning kemerahan, bentuk bulat, batas tegas dengan sekelilingnya,
mempunyai cekungan fisiologis cupping!.
elainan papil 6.?? $
a. )a
)api
pill edem
edema,
a, dita
ditanda
ndai$
i$
• Narna$
Narna$ kemerahan lebih tua clan normal!
14
Papil edema
15
etiga saraf ini dinamakan 6n. #cculares karena bersama-sama mengurus gerakan kedua
bola mata. ?tulah sebabnya di dalam klinik diperiksa secara bersama-sama. Semua otot bola mata
ma ta
ekster
eksterna
na termas
termasuk
uk 9m. e8ato
e8atorr palpebr
palpebrae
ae dan 9m.
9m. onstr
onstrikt
iktor
or pupilae
pupilae paras
parasimp
impati
atis!
s!
dipersarafi oleh 6.???, kecuali 9. #bliLuus superior untuk gerakan bola mata ke medial bawah!
oleh 6.?: dan 9. @ectus lateralis untuk aerakan bola mata ke lateral! oleh 6.:?.
16
ke arah tertentu.
Paralisis N. VI kiri
17
3. 6ystagmus
&dalah gerakan bola mata bolak-balik in8olunter yang timbul secara spontan.
6ystagmus ini mempunyai arah dan kecepatan. &rah gerakan dapat$ horiFontal, 8ertikal,
rotatoir berputar!, atau kombinasi.
)emeriksaan$ nystagmus dapat terlihat bila penderita diminta melirik ke samping, ke atas,
dan ke bawah. "api kadang-kadang dapat dilihat tanpa peragaan spontan!.
ecepatan osilasi<getaran bola mata dapat sama<tidak sama cepat, dimana ada komponen
cepat dan komponen tidak cepat<lambat. )ada getaran bola mata tidak sama cepat ini julukan
nystagmus menurut komponen cepatnya.
Secara klinik nystagmus dikenal$
+. 6ystagmus
6ystagmus fisiolo
fisiologis
gis / dijumpai
dijumpai pada
pada orang sehat,
sehat, bersifat
bersifat pendek
pendek hanya +-*
+-* detik saja.
saja.
*. 6ystagm
6ystagmusus patologi
patologiss - dijump
dijumpai
ai pada orang dengan
dengan kelain
kelainan
an di SS) sepert
sepertii disfungs
disfungsii
batang otal, cerebellum, dan 8erstibuler.
5. )upil
Mang
Mang diperiksa adalah$
- Bentuk pupil
6ormal bentuknya bulat, batas rata, dan licin.
- (kuran pupil
Dapat berubah-ubah setiap saat tergantung pada penerangan ruang periksa. (mumnya
dianggap normal bila diameter *-2 mm O,1 mm!. Diameter P* mm disebut miosis dan
18
bila sangat kecil sekali disebut pin point pupil. Diameter Q2 mm disebut midriasis.
6ormalnya ukuran kedua pupil kanan kiri adalah sama, yang disebut isokor. Sedangkan
bila tidak sama besar disebut anisokor.
- @efleks pu
pupil
@efleks cahaya langsung
)emeriksaan dilakukan satu persatu dengan cara menyinari salah satu pupil mata
dengan senter, usahakan mata yang lainnya tidak ikut terangsang tutup atau penyinaran
dilakukan dari samping lateral!. @eaksi yang tampak adalah kontraksi pupil miosis!
homolateral.
mata secara
mata secara bergan
bergantia
tian
n disina
disinari
ri dengan
dengan lampu
lampu sen
senter
ter.. @eaksi
@eaksi yang tampak
tampak adalah
adalah
kontraksi pupil miosis! mata yang tidak disinari.
19
- @efl
@efleks
eks cahaya
cahaya la
lang
ngsu
sung
ng da
dan
n konse
konsens
nsui
uill negat
negatif
if,, @efl
@eflek
ekss akomo
akomodas
dasii da
dan
n ko
kon8e
n8erg
rgen
ensi
si
positif
- )upi
)upill miosi
iosiss P*,1
P*,1 mm!
- Diju
Dijump
mpai
ai pa
pada
da ne
neur
uros
osif
ifil
ilis
is..
• )u
)upi
pill mi
midri
drias
asis
is,, da
dan
n tidak
tidak berea
bereaks
ksii te
terh
rhada
adap
p ca
cahay
hayaa dan kon8e
kon8erg
rgens
ensii ka
karn
rnaa
lumpuhnya persarafan parasimpatis.
• )aralisis pada otot-otot gerak bola mata yang dipersarafi.
• Diplopia horiFontal
• 9eningitis
N.V = N. T!g$m!&"s
6. "rigeminus
"rigeminus terdiri dari$
+. Saraf
Saraf motorik,
motorik, yang
yang memper
mempersar
sarafi
afi otot pengunyah
pengunyah yai
yaitu
tu 9. 9asseter
9asseter,, 9. "empo
"emporal
ralis,
is, 9.
)terigoideus.
*. Sara
Saraff sens
sensor
orik
ik,, ya
yang
ng memp
memper
ersa
sara
rafi
fi waja
wajah
h da
dala
lam
m ca
caba
bang
ng ya
yait
itu
u 6. opht
ophtal
almi
micu
cus,
s, 6.
9aCillaris, 6.9andibularis.
20
Dermatom N V
- 9. )t
)ter
erig
igoi
oideu
deuss dipe
diperi
riks
ksaa denga
dengan
n meny
menyur
uruh
uh pe
pend
nder
erit
itaa 9H9B
9H9B(
(&
& 9(("
9((" pe
pela
lan-
n-
pelan. emudian diperhatikan apakah rahang bawah berde8iasi ke salah satu sisi ataukah
tetap lurus. )ada lesi 96 rahang bawah akan berde8iasi ke arah lesi homolateral.
21
Sedangkan
Sedangkan pada lesi (96 ke arah kontralateral,
kontralateral, tetapi umumnya jarang terlihat karena
dalam beberapa hari kelemahan otot kontralateral tersebut akan dilayani oleh serabut
kortikobulbaris homolateral sebagai kompensasinya.
S$&so!k
&da cabang sensorik untuk wajah$
- 6. #phtalmicus untuk dahi
- 6. 9aCillaris untuk pipi
- 6. 9andibularis untuk dagu
)emeriksaan$
- Di sini kita membandin
membandingkan
gkan sensasi
sensasi kulit satu sisi
sisi dengan sisi lain
lain pada daerah muka dahi,
dahi, pipi,
dagu!! baik
dagu baik untuk
untuk sensas
sensasii nyeri
nyeri dengan
dengan jarum!
jarum! maupun
maupun raba
raba denga
dengan
n kapas!
kapas!.. Sebaikny
Sebaiknyaa
penderita disuruh menutup mata dulu kemudian tusukkan jatum tajam atau goreskan dengan
kapas kulit muka kiri dan kanan pada daerah dahi-pipi-dagu! yang simetris. alu tanyakan
apakah sensasi rasa nyeri<rasa raba yang dirasakan pada sebelah kiri sama dengan sebelah
kanan. Bila tidak sama penderita diminta memberitahukan mana yang lebih sakit.
Pemeriksaan sensorik
sensorik N.V
Refleks
&da refleks yang diperiksa, yaitu$
+. @efleks kornea
22
sisi lesi adalah negatif, tetapi refleks kornea konsensuil pada sisi itu positif.
Pemeriksaan reflex
reflex kor
kornea
nea
23
setelah pengetukkan terlihat penutupan mulut terjadi secara dan kuat hiperrefleks<meningkat!
. @efleks bersin
Dengan merangsang mukosa hidung penderita secara mengitik-ngitik timbullah bersin
yang spontan<reflektoris.
N.VII = N. Fa,!al!s
)emeriksaan 6. 4acialis ini meliputi fungsi$
+. 9otorik, yang mempersarafi semua otot wajah kecuali
kecua li 9. e8ator palpebra superior
*. Sensorik khas, pengecap *< anterior lidah
. :isceromotorik,
:isceromotorik, mengatur sekresi kelenjar lakrimalis, lingualis, dan submandibularis
/. Somatosensorik, merasakan nyeri pada palatum, meatus akustikus eksternus, bagian luar
gendang telinga
Moto!k
+. #tot wajah
- )erhatikan lipatan nasolabialis simetris atau tidak. )ada sisi parese lipatan tersebut datar atau
hampir datar.
- Sudut mulut simetr
simetris
is atau tidak. 0asil
0asil pemeriksaan
pemeriksaan akan tampak lebih
lebih jelas pada saat penderita
penderita
diajak berbicara.
- erakan
erakan abno
abnorma
rmal$
l$ ada
ada tidakny
tidaknyaa tic facialis.
*. #tot dahi
- )enderita disuruh 9H6H@("&6 D&0?6M&, mengangkat
kedua alis mata atau melihat ke
&tas tanpa menggerakkan kepalanya. emudian perhatikan
apakah kerutan dahinya simetris
atau tidak.
. 9. #rbicularis oculi
- )erhatikan apakah ada &#)0"&9(S
&#)0"&9(S atau tidak dengan menyuruh
men yuruh penderita menutup
24
- emudia
emudian
n penderi
penderita
ta disuru
disuruh
h 9H9HJ&
9H9HJ&9&
9&6
6 9&"
9&"&6M&
6M&
kuat-kuat dan pemeriksa mencoba membuka kedua mata
ters
terseb
ebut
ut.. )e
)eme
meri
riks
ksaa mem
memba
band
ndin
ingk
gkan
an ke
keku
kuat
atan
an mata
mata
tersebut. Bila sama kuat kanan dan kiri berarti normal, tapi
bila salah satu lebih mudah dibuka maka berarti 9.
#rbicularis oculi mata tersebut parese.
/. 9. #rbicularis oris
S$&so!k k'as
- (ntu
(ntuk
k meme
memeri
riks
ksaa penge
pengeca
capan
pan *< depan
depan lidah
lidah ini dap
dapat
at cligun
cligunak
akan
an rasa manis
manis,, as
asin
in,,
asam, dll dalam bentuk larutan sebagai objek bahan. ara periksa$ penderita diminta
menjulurkan lidahnya. alu pada salah satu sisi lidah disentuh dengan kapas lidi yang
telah dibasahi lebih dulu dengan larutan bahan objek!.
- emud
emudia
ian
n pe
pende
nderi
rita
ta dimi
diminta
nta mengi
mengiden
denti
tifi
fika
kasi
si de
deng
ngan
an bahas
bahasaa is
isya
yara
ratt b
bol
oleh
eh denga
dengan
n
tulisantangan atau menunjuk bahan objek di depan penderita yang telah dijelaskan lebih
dulu bahan-bahan apa tersebut!.
- Saat dilaku
dilakukan
kan pemerik
pemeriksaa
saan
n pender
penderita
ita tidak
tidak diperkena
diperkenanka
nkan
n bersua
bersuara<
ra<berb
berbica
icara
ra sebab ada
kemungkinan bahan larutan tersebut berpindah ke sisi lidah satu sisi lidah, dilakukan pula
pemeriksaan terhadap sisi lidah sebelahnya.
- 0ilang
0ilangnya
nya atau
atau berk
berkura
urangny
ngnyaa daya
daya pengeca
pengecap
p dise
disebut
but ageusia atau hipogeusia.
25
N. VIII = VESTI0ULOKOKLEARIS
(ntuk memeriksa fingsi pendengaran dan eseimbangan
P$m$!ksaa& P$&+$&gaa& 1
T$s 0!s!k
"es
"es bisik
bisik adalah
adalah melakuk
melakukan
an pemeri
pemeriksaa
ksaan
n dengan
dengan menguca
mengucapkan
pkan suara
suara Mng
Mng li
lirih
rih sepert
sepertii
berbisik-bisik kepada orang yang diperiksa orang normal maupun orang dengan gangguan
pendengaran! dengan berbagai penekanan dengan menggunakan huruf tertentu. )emeriksa
berada dibelakang pasien agar pasien tidak dapat melihat bibir pemeriksa, kemudian pemeriksa
mengucapkan kata yang terdiri dari huruf-huruf dengan suara halus dan kasar, penekanan dan
desisan misalnya %Bakso', kemudian pasien diminta untuk mengulangi kata yang didengarnya.
T$s -$/$
6ormalnya getaran terdengar sama kuat kanan kiri atau tidak ada laeralisasi. "etapi bila
salah satu telinga ditutup, maka getaran akan terdegar lebih kuat pada
teling
telingaa yang
yang ditutu
ditutup
p daripa
daripada
da teling
telingaa yang
yang terbuka
terbuka.. Bila
Bila getara
getaran
n
terdengar lebih keras pada telinga yang terbuka berarti ada kelainan
pada telinga tersebut penyakit telinga tengah!. )ada penyakit telinga
tengah tuli konduksi! maka lateralisasi terjadi ke arah sisi yang sakit.
Sebaliknya pada lesi 6. ochlearis tuli persepsi! lateralisasi terjadi ke
arah sisi yang sehat.
T$s R!&&$
arpu tala yang telah digetarkan segera diletakkan pada tulang mastoid. Bila suara
getara
getaran
n tidak
tidak terdeng
terdengar
ar lagi
lagi oleh
oleh penderi
penderita
ta segera
segera pindahk
pindahkan
an ke depan
depan lia
liang
ng tel
teling
ingaa luar.
luar.
6ormalnya getaran garpu tala tersebut masih bisa didengar. "api
"api pada orang dengan tuli
konduksi getaran tidak akan terdengar lagi.
26
T$s S,'wa/a,'
)enderita
)enderita diminta
diminta mendengarkan
mendengarkan garpu tala yang digetarkan,
digetarkan, kemiudian bandingkan
dengan pemeriksa. 9ula-mula dengan konduksi tulang lalu konduksi udara aranya$ untuk
konduksi tulang garpu tala yang digetarkan diletakkan di processus mastoideus penderita sampai
is tidak mendengar lagi segera pindahkan ke proccessus mastoideus pemeriksa. (ntuk konduksi
udara garpu tala yang digetarkan diletakkan di depan liang telinga luar penderita sampai os tidak
mendengar lagi segera pindahkan ke depan liang telinga luar pemeriksa. Bila pemeriksa masih
dapat mendengar getaran garpu tala maka pendengaran penderita dikatakan berkurang.
T$s A"+!om$t!
pendenger
pendengeran
an ata
atau
u ses
seseor
eorang
ang yag ak
akan
an bek
beker#
er#a
a pad
pada
a sua
suatu
tu bid
bidang
ang yan
yang
g
memerlukan
memerlukan keta#am
keta#aman
an pendengaran
27
P$m$!ksaa& K$s$!m/a&ga&
)ada pemeriksaan diperhatikan$
+. ese
eseim
imban
banga
gan
n pende
penderi
rita
ta de
denga
ngan
n menga
mengama
mati
ti sikap
sikap tu
tubuh
buh waktu
waktu be
berd
rdir
irii dan waktu
waktu
berjalan<bergerak. Dijumpai pacla penderita 8ertigo dengan ciri-ciri$ 9erasa benda-
benda sekitarnya berputar atau tubuh
tubuhnya
nya berputar Sikapnya kaku oleh karena kepalanya
terfiksir di leher dengan sengaja agar tidak timbul serangan. aya berjalannya agak
lamb
lambat
at,, tegak
tegak,, dan berhat
berhati-
i-ha
hati
ti.. edua
edua le
lenga
ngan
n da
dala
lam
m ke
keada
adaan
an si
siap
ap si
siaga
aga un
untu
tuk
k
memegan
memegang
g sesuat
sesuatu
u kalau-k
kalau-kala
alau
u os jatuh.
jatuh. emudi
emudian
an dapa
dapatt dil
dilaku
akukan
kan pemeri
pemeriksa
ksaan
an
berikut$
a. @omber
@ombergG
gGss dan sharp
sharpened
ened @ombe
@ombergG
rgGss test
test
)ada @omberg tes, pasien diminta untuk berdiri tegak
dan menutup mata, kedua tangan berada di samping
tubu
tubuh
h da
dan
n ka
kaki
ki dira
dirapa
patk
tkan
an,, da
dan
n pa
pada
da shar
sharpe
pene
ned
d
@omber
@ombergG
gGss tes )ada pemeri
pemeriksa
ksaan
an ini pasien
pasien berdir
berdirii
dengan
dengan kaki yang satu
satu didepan
didepan kaki yang
yang lai
lainny
nnya.
a.
"umit kaki yang satu berada didepan jari kaki yang
lainnya, lengan dilipat pada dada dan mata kemudian
ditutup
ditutup.. #rang
#rang yang normal
normal mampu
mampu berdir
berdirii dalam
dalam
sikap @omberg yang dipertajam selama > detik atau
lebih.
Jikaa pasien
Jik pasien menutu
menutup
p mata
mata kemudia
kemudian
n jat
jatuh,
uh, hal ini mengin
mengindik
dikasi
asikan
kan adanya
adanya
kelemahan pada proprioseptif atau 8estibular.
c. )ast
)ast po
poin
inti
ting
ng te
tess
28
Past
pointing test
d. "es jjar
arii h
hid
idun
ung
g
"ahan
"ahan jari
jari anda
anda sepanj
sepanjang
ang kira-k
kira-kira
ira satu
satu lengan
lengan
dari
dari pa
pasi
sien
en.. ?nst
?nstru
ruks
ksik
ikan
an pa
pasi
sien
en an
anda
da un
untu
tuk
k
menyentu
menyentuh
h jari
jari anda dengan
dengan menggun
menggunaka
akan
n jar
jarii
telunjuk kemudian menyentuh hidungnya kembali.
errakan
e akan ini diul
diulan
angi
gi bebe
bebera
rapa
pa kali
kali.. )asi
)asien
en
mungkin saja tidak dapat menyentuh jari anda atau
terjadi tremor intensi. Bila terganggu dapat suatu
disfungsi serebellar.
e. )emer
)emerik
iksa
saan
an Ja
Jala
lan
n tand
tandem
em
penderita berjalan lurus dengan tumit kaki
kiri
kiri<k
<kan
anan
an dile
dileta
takka
kkan
n pa
pada
da ujung
ujung ja
jari
ri ka
kaki
ki
kana
kanan<
n<ki
kirri gant
gantii ber
bergant
anti. )ada
)ada kel
kelai
aina
nan
n
8estibuler perjalanannya akan menyimpang, dan
pada kelainan serebelum penderita akan
cenderung jatuh.
*. 6yst
6ystagm
agmus
us,, 6yst
6ystagm
agmus
us 8esti
8estibul
buler
er ini
ini menga
mengara
rah
h de
deng
ngan
an kompon
komponen
en cepat
cepatnya
nya ke si
sisi
si
kontral
kontralate
ateral
ral lesi.
lesi. )emeri
)emeriksa
ksaan
an yang lebih
lebih tel
teliti
iti dengan
dengan tes kalori
kalori Barany
Barany.. "es ini
dilakukan di bagian
bag ian "0".
a. Ma&")$ N2l$&30aa&2 ata" 4all#!k$
29
penderita segera diamati terhadap adanya nistagmus. &rah gerak nistagmus ialah
ke si
sisi
si ya
yang
ng be
berl
rlaw
awan
anan
an denga
dengan
n si
sisi
si te
teli
ling
ngaa ya
yang
ng di
diai
airi
ri k
kar
arena
ena ai
airr ya
yang
ng
30
disuntikkan lebih dingin dari suhu badan!. &rah gerak nistagmus dicatat, demikian
juga frekuensinya biasanya -1 kali per detik! dan lamanya nistagmus
berlangsung dicatat. amanya nistagmus berlangsung berbeda pada tiap penderita,
namun biasanya berlangsung antara +<*-* menit. Setelah beristirahat selama 1
menit, telinga ke dua dites. 0al yang penting diperhatikan ialah membandingkan
lamanya nistagmus pada kedua sisi, yang pada keadaan normal hampir serupa.
)ada sekita
sekitarr 1I orang
orang normal
normal,, sti
stimul
mulasi
asi minima
minimall ti
tidak
dak akan
akan mencet
mencetusk
uskan
an
nistagmus. )ada penderita demikian, 1 ml air es diinjeksikan ke telinga, secara
lambat
lambat,, sehing
sehingga
ga lamany
lamanyaa injeks
injeksii berlan
berlangsu
gsung
ng ial
ialah
ah *> detik.
detik. )ad
)adaa keadaan
keadaan
normal hal ini akan mencetuskan nistagmus yang berlangsung * - * +<* menit. Bila
masih tidak timbul nistagmus, kemudian dapat disuntikkan *> ml air es selama >
detik. Bila telinga kiri didinginkan diberi air dingin! timbul nistagmus ke kanan.
Bi
Bila
la te
teli
linga
nga kiri
kiri dipan
dipanas
askan
kan dibe
diberi
ri ai
airr pa
pana
nass ! ti
timb
mbul
ul ni
nist
stagm
agmus
us ke ki
kiri
ri..
6istagmus ini disebut sesuai dengan fasenya yaitu $ fase cepat dan fase pelan,
mi
misal
salny
nyaa nist
nistagm
agmus
us ke kiri
kiri berar
berarti
ti fa
fase
se ce
cepat
pat kekir
kekiri.
i. Bi
Bila
la ad
adaa ga
gangg
nggua
uan
n
keseimbangan maka perubahan temperatur dingin dan panas memberikan reaksi.
31
P$m$!ksaa& $fl$ks1
• @efleks batuk, Dapat dibangkitkan dengan cara merangsang liang telinga diklitik-klitik
• @efleks muntah, Dapat dibangkitkan dengan menyentuhkan spatel lidah pada dinding
belakang pharynC.
• @efleks oculo cardiac, 0itung lebih dulu denyut jantung<nadi selama + menit penuh.
emudian penderita disuruh menutup matanya lalu kedua bola matanya ditekan. Setelah
itu hitung lagi denyut jantung dan nadinya. 6ormal terjadi bradikardi.
• @efleks sinus carotis, aranya sama dengan refleks oculo cardiac, hanya saja di sini yang
ditekan adalah sinus caroticus di daerah leher setinggi cer8ical :? bagian medial 9.
Sternocleidomastoideus. 6ormal terjadi bradikardi.
P$m$!ksaa& s$&so!k
)emeriksaan daya pengecap +< posterior lidah secara praktis sukar<tidak dapat diperiksa.
N.5I = N. A,,$so!"s
0anya mempunyai komponen motorik yang mempersarafi
a. 9. "rapeFius
b. 9. Sternocleidomastoideus
)emeriksaan$
- 9. "rapeFius
)enderita disuruh mengangkat kedua bahunya serentak
ka
kanan
nan kiri
kiri de
denga
ngan
n se
seku
kuat
at-ku
-kuat
atnya
nya.. edu
eduaa ta
tang
ngan
an
pemeriksa menekan bahu tersebut. Bandingkan
32
- 9. Ster
Sterno
nocl
clei
eido
doma
mast
stoi
oide
deus
us
"ang
ngan
an peme
pemeri
riks
ksaa dile
dileta
takk
kkan
an pa
pada
da pipi
pipi ra
raha
hang
ng
penderita tangan kanan pemeriksa untuk pipi kiri
penderita dan sebaliknya!. emudian penderita
disuru
disuruh
h menoleh
menoleh<me
<mengge
nggerak
rakkan
kan kepalany
kepalanyaa ke arah
arah
tangan
tangan pemeri
pemeriksa
ksa,, sedangk
sedangkan
an pemeri
pemeriksa
ksa berusa
berusaha
ha
menahannya. Bandingkan kanan dan kiri.
N.5II = N. 42#ogloss"s
Bersifat motorik yang mempersarafi otot-otot penggerak lidah
ara pemeriksaan$
)enderita diminta membuka mulut dan menjulurkan lidahnya
PEMERIKSAAN MOTORIK
)emeriksaan sistim motorik sebaiknya dilakukan dengan urutan urutan tertentu untuk
menjamin kelengkapan dan ketelitian pemeriksaan.
P$&gamata&1
33
G$aka& )ol"&t$$
Mang
Mang diperiksa adalah gerakan pasien atas permintaan pemeriksa, misalnya$
Pal#as! otot
• 6yeri tekan
• ontraktur
• onsistensi
% Spasmus otot akibat iritasi radiC saraf spinalis, misal$ meningitis, 06)
34
% ontraktur otot
P$k"s! otot
• 6ormal $ otot yang diperkusi akan berkontraksi yang bersifat setempat dan berlangsung
hanya + atau * detik saja
• 9iodema $ penimbunan sejenak tempat yang telah diperkusi biasanya terdapat pada
pasien miCedema, pasien dengan giFi buruk!
• 9iotonik $ tempat yang diperkusi menjadi cekung untuk beberapa detik oleh karena
kontraksi otot yang bersangkutan lebih lama dari pada biasa.
To&"s otot
• 4laksid $ tidak ada tahanan sama sekali dijumpai pada kelumpuhan 96!
• Spast
Spastik
ik $ ta
taha
hanan
nan meni
mening
ngkat
kat dan te
terd
rdapa
apatt pa
pada
da awal
awal ge
gera
raka
kan,
n, in
inii di
dijum
jumpai
pai pa
pada
da
kelumpuhan (96
• @igid $ tahanan kuat terus menerus selama gerakan misalnya pada )arkinson.
K$k"ata& otot
35
• )emeriksaan ini menilai kekuatan otot, untuk memeriksa kekuatan otot ada dua cara$
o )asien
)asien disuru
disuruh
h mengger
menggerakka
akkan
n bagian
bagian ekstre
ekstremit
mitas
as atau
atau badanny
badannyaa dan pemeri
pemeriksa
ksa
menahan gerakan ini
o )emeri
)emeriksa
ksa mengger
menggerakka
akkan
n bagian
bagian ekstre
ekstremit
mitas
as atau
atau badan
badan pasien
pasien dan ia disuru
disuruh
h
menahan
o + $ "erdapat sedikit kontraksi otot, namun tidak didapatkan gerakan pada persendiaan
yang harus digerakkan oleh otot tersebut
o * $ Di
Didap
dapat
atkan
kan gerak
gerakan,
an,te
teta
tapi
pi ge
gera
raka
kan
n in
inii ti
tidak
dak mampu
mampu mela
melawa
wan
n gaya
gaya be
bera
ratt
gra8itasi!
o / $ Disamping dapat melawan gaya berat ia dapat pula mengatasi sedikit tahanan yang
diberikan
o 4laksid
o &toni
36
o lonus -!
o Spastik
o 0ipertonia
o 0iperrefleCia
o "ak
"ak ada gangguan sensoris, tropik, autonom
elumpuhan bukanlah merupakan kelainan yang harus ada pada tiap gangguan gerak.
)a
)ada
da gangg
gangguan
uan gerak
gerak oleh
oleh kelai
kelaina
nan
n di si
sist
stem
em ekstr
ekstrapi
apira
rami
mida
dall da
dan
n se
sere
rebe
bela
lar,
r, kita
kita ti
tidak
dak
mendapatkan kelumpuhan.
37
o "r
"remor
emor intensi. tremor yang timbul
timbul waktu melakukan
melakukan gerakan 8olunter dan menjadi
menjadi
lebih nyata ketika gerakan hampir mencapai tujuannya
o "iga fungsi penting dari serebelum adalah keseimbangan pengatur tonus otot dan
pengelola serta pengkoordinasi gerakan 8olunteer
Ga!t
0emipl
0emiplegi
egik
k gait
gait )ada
)ada penderi
penderita
ta hemipl
hemiplegi
egia,
a, gaya jal
jalan
an dengan
dengan kaki
kaki yang
yang lumpuh
lumpuh
digerakkan secara sirkumduksi!
Spastik< Scissors gait )ada paraparese tipe spastik, Jalannya seperti menggunting karena
kedua kaki tidak dapat difleksi dan kedua lutut bertemu
bertemu !
38
Steppage gait Jalannya lurus tidak bisa dorsofleksi kaki ada dro
drop
p foot" maka penderita
berjalan dengan mengangkat lututnya lebih tinggi, pada paraparese flaccid<paralisis n.
peroneus!
Naddling
Naddling gait gaya berjalan dengan
deng an pantat T pinggang bergoyang berlebihan khas untuk
kelemahan otot tungkai proCimal misal otot gluteus!
)arkinsonian gait gaya berjalan dengan sikap tubuh agak membungkuk, kedua tungkai
berfleksi sedikit pada
pa da sendi lutut T panggul. angkah
angk ah dilakukan setengah diseret dengan
jangkauan yang pendek-pendek!
R$fl$ks
@efleks fisiologis
+. #iseps
Stimulus $ ketokan pada jari pemeriksa yang ditempatkan pada tendon m. biseps
*. &riseps
39
Stimulus $ ketukan pada tendon otot triseps brachii, posisi lengan fleksi pada sendi siku
. 'PR
/. APR
1. Periosto(radialis
Stimulus
Stimulus $ ketukan
ketukan pada periosteum
periosteum ujung distal
distal os radii,
radii, posisi
posisi lengan setengah
setengah fleksi
fleksi
dan sedikit pronasi
@esp
@espon
onss $ flek
fleksi
si le
leng
ngan
an ba
bawa
wah
h di se
send
ndii si
siku
ku da
dan
n supi
supina
nasi
si karen
karenaa kont
kontra
raks
ksii m.
Brachioradialis
40
2. Periosto(ulnaris
Stimulus $ ketukan pada periosteum proc. styloigeus ulnea, posisi lengan setengah fleksi
R$fl$ks Patolog!s
R$fl$
R$fl$ks
ks 0a/!&sk!!. (ntu
0a/!&sk (ntuk
k memb
membang
angki
kitk
tkan
an re
refl
flek
ekss Babi
Babins
nski
ki,, pende
penderi
rita
ta di
disu
suru
ruh
h
berbaring dan istirahat dengan tungkai diluruskan.ita pegang
p egang pergelangan kaki supaya kaki
tetap pada tempatnya.(ntuk merangsang dapat digunakan kayu geretan atau benda yang agak
runcing. oresan harus dilakukan perlahan, jangan sampai mengakibatkan rasa nyeri, sebab
hal ini akan menimbu
menimbulka
lkan
n reflek
reflekss menari
menarik
k kaki
kaki fl
flight
ight reflex"
reflex".. ores
oresan
an dilakukan
dilakukan pada
telapak kaki bagian lateral, mulai dari tumit menuju pangkal jari. Jika reaksi positif, kita
dapatkan gerakan dorso fleksi ibu jari, yang dapat disertai gerak mekarnya jari-jari lainnya .
"adi telah dikemukakan bahwa cara membangkitkan refleks patologis ini bermacam-
macam, di antaranya dapat disebut$
41
maleolus
Caa Go+o& 1 memencet mencubit! otot betis
Caa O##$&'$!m $ mengurut dengan kuat tibia dan otot tibialis anterior, &rah
&rah
sekonyong-konyong
• S,'a$f$ $ memencet mencubit! tendon &chilles
Klo&"s
itaa telah
it telah mempela
mempelajar
jarii bahwa
bahwa salah
salah satu
satu gejala
gejala kerusa
kerusakan
kan pyrami
pyramidal
dal ial
ialah
ah adanya
adanya
hiperfleksi.Bila hiperfleksi ini hebat dapat terjadi klonus.lonus ialah kontraksi ritmik dari otot,
)ada
)ada lesi
lesi pira
pirami
mida
dall (96
(96 upp
upper
ermo
moto
torn
rneu
euro
ron!
n! su
supr
pran
anuk
ukli
lir!
r! ki
kita
ta se
seri
ring
ng
mendapatkan klonus di pergelangan kaki, lutut dan pergelangan tangan.
Klo&"s kak!.
l
lonu
onuss ini dibang
dibangki
kitka
tkan
n dengan
dengan jalan
jalan merega
meregangk
ngkan
an ot
otot
ot gastr
gastrokn
oknemi
emius.
us.
)emeriksa menempatkan tangannya di telapak kaki penderita, kemudian telapak kaki
ini
ini dido
didoro
rong
ng deng
dengan
an cepa
cepatt d
dik
ikej
ejut
utka
kan!
n! se
sehi
hing
ngga
ga te
terj
rjad
adii dors
dorso
o fl
flek
eksi
si sa
samb
mbil
il
seterusnya diberikan tahanan enteng.0al mengakibatkan teregangnya otot betis.Bila
ada klonus, maka terlihat gerakan ritmik bolak-
bolak-balik!
balik! dari kaki, yaitu berupa plantar
fleksi dan dorso ieksi secara bergantian.
Klo&"s #at$la.
42
ita telah mendiskusikan refleks fleksor jari-jari.)ada orang normal, refleks ini biasanya
tidak ada atau enteng saja; karena ambang refleks tinggi.&kan tetapi, pada keadaan patologik,
ambang
ambang refiek
refiekss menjad
menjadii rendah
rendah dan kita
kita dapatka
dapatkan
n reflek
reflekss yang
yang kuat
kuat.. @eflek
@eflekss ini
inilah
lah yang
merupak
merupakan
an dasar
dasar dari
dari reflek
reflekss 0offm
0offman-"
an-"ro
romme
mmer,
r, dan reflek
reflekss lai
lainny
nnya,
a, mis
misalny
alnyaa reflek
reflekss
Bechterew.
Dalam beberapa buku, refleks 0offman-"rommer ini masih dianggap sebagai refleks
patoiogis dan disenafaskan dengan refleks Babinski, padahal mekanisme refleks fleksor jari-jari
sama sekali lain dari refleC Babinski .ia merupakan regleks regang otot, jadi sama seperti refleC
kuadriseps dan refleC regang otot lainnya. @efleC 0offman-trommer positif dapat disebabkan
oleh
oleh lesi
lesi py
pyram
ramid
idal
al,, te
teta
tapi
pi da
dapat
pat pu
pula
la dise
diseba
babka
bkan
n ol
oleh
eh pe
peni
ning
ngkat
katan
an re
refl
fleC
eC ya
yang
ng melu
melulu
lu
fungsional. &kan tetapi bila refleC pada sisi kanan berbeda dari yang kiri, maka hal ini dapat
dianggap sebagai keadaan patologis.
Simetri penting dalam penyakit saraf.ita mengetanui bahwa simetri sempurna memang
tidak ada pada tubuh manusia. &kan tetapi, banyak pemeriksaan neurologi didasarkan atas
anggapan, bahwa secara kasar kedua bagian tubuh adalah sama atau simetris. "iap refleks tendon
dapat meninggi secara bilateral, namun hal ini belum tentu berarti adanya lesi piramidal. ain
halnya kalau peninggian refleks bersifat asimetris RRR
ara membangkit
membangkitkan
kan refleks
refleks 0offman-
0offman-tromm
trommer$
er$ "ang
"angan
an penderita
penderita kita
kita pegang pada
pergelangan dan jari-jarinya disuruh fleksi-entengkan. emudian jari tengah penderita kita
jepit di antara telunjuk dan jari-tengah kita.Dengan ibu-jari kita Kgores-kuatK snap" ujung jari
tengah penderita
penderita.0al
.0al ; ini mengakibatk
mengakibatkan
an fleksi jari
jari telunjuk,
telunjuk, serta
serta fleksi dan aduksi
aduksi ibu jari,
jari,
43
bila refleks positif. adang juga disertai fleksi jari lainnya,@efleC massa, refleC automatisme
spinal. ita telah mengetahui bahwa bila refleC Babinski cukup hebat, kita dapatkan dorso fleksi
jari-jari, fleksi terdapat juga kontraksi tungkai bawah dan atas, dan kadang-kadang
kad ang-kadang terdapat juga
kontraksi tungkai yang satu lagi. Daerah pemberian rangsang pun bertambah luas.0al dernikian
dapat kita jurnpai pada iesi trans8ersal medula spinalis, dan disebut refleks automatisme spinal
0al mi dapat ditimbulkan oleh berbagai macam rangsang, misalnya goresan rangsang nyeri dan
lain sebagainya.
Bila refleks lebih hebat lagi, didapatkan juga kontraksi otot dinding perut, adanya miksi
dan defekasi,
defekasi, keluarny
keluarnyaa ker
kering
ingat,
at, refle
refleks
ks eriterna
eriterna dan refleks
refleks pilomotor
pilomotor..eadaan dernik
dernikian
ian
disebut juga sebagai refleks massa dan @iddoch 0al dernikian
dernikian didapa
didapatkan
tkan pada
pada ?esi trans8ersal
yang komplit dan medula spinalis, setelah fase syoknya lampau.
@efl
@eflek
ekss geng
gengga
gam
m )grasp reflex".@e
reflex".@efl
fleks
eks ge
geng
nggam
gam me
memp
mpaka
akan
n ha
hall nor
normal
mal pada bayi
bayi
sa
samp
mpai
ai us
usia
ia ki
kira
ra-ki
-kira
ra / bu
bula
lan.
n. )a
)ada
da orang
orang no
norm
rmal
al,, bi
bila
la te
tela
lapak
pak ta
tanga
ngan
n di
digor
gores
es ki
kita
ta tidak
mendapatkan gerakan fleksi jari-jari,
fleksi jari-jari, tetapi kadang-kadang
ka dang-kadang terjadi fleksi enteng ambang refleks
ini tinggi!.
keadaan
Dalam keadaan patologis,
patologis, misainya
misainya pada ?esi di lobus frontalis
frontalis didapatkan
didapatkan reaksi fleksi
jari! yang nyata.
nyata.)en
)enggor
ggoresa
esan
n telapa
telapak
k tangan
tangan mengaki
mengakibat
batkan
kan tangan
tangan digeng
digenggamk
gamkan,
an, dan
menggenggam alat yang d.gunakan sebagai penggores. 0al ini dinamai refleks genggam @efleks
genggam terdiri dari fleksi ibu jari dan jari lainnya, sebagai jawaban terhadap rangsang taktil,
misalnya bila pemeriksa meraba telapak tangan pasien atau menyentuh atau menggores tangan
pasien di antara ibu jari dan telunjuknya.
adang-kadang refleks ini dernikian hebatnya, sehingga bila kita menjauhkan tangan kita
yang tadinya didekatkan, tangan pasien mengikutinya, Kseolah-olah kena tenaga maknitK.0al ini
dinamakan refleks menjangkau groping reflex".
(ntuk membangkitkan refleks genggam dapat dilakukan haR berikut )enderita dtsuruh
mem-fleksi-entengkan jari-jari tangannya. emudian kita sentuh kulit yang berada di antara
telunjuk dan ibu jari dengan ujung ketok-refieks. Bila refleks menggenggam positif ujung ketok-
44
G$%ala l$!
ita pegang lengan bawah pasien yang disupinasikan serta difleksikan sedikit. emudian
kita tekukan dengan kuat fleksi ! jari-jari serta pergelangannya. )ada orang normal, gerakan ini
akan diikuti oleh fleksi lengan bawah dan lengan atas, dan kadang-kadang juga disertai aduksi
lengan
lengan atas.
atas. @efleC
@efleC ini akan
akan negati
negati8e
8e bila
bila terdapa
terdapatt lesi
lesi pyrami
pyramidal
dal.. "i
"idak
dak adanya
adanya refleC
refleC ini
dinyatakan sebagai gejala leri positif.
G$%ala ma2$
)asien
)asien disuruh
disuruh mensupinasi
mensupinasikan
kan tangannya,
tangannya, telapak tangan ke atas , dan jari-jari
jari-jari difleksi
difleksi
kan serta ibu jari difleksikan dan diabduksikan. "angannya kita pegang , kemudian dengan
tangan yang satu lagi kitatekukkan jari dan / pada falang proksimal dan menekannya pada
telapak tangan fleksi!. )ada orang normal, haR ini mengakibatkan aduksi dan oposisi ibu jari
disertai fleksi pada persendian metakarpofalangeai, dan ekstensi di persendian interfalang ibu
jari. Jawaban demikian tidak didapatkan pada lesi piramidal, dan tidak adanya jawaban ini
disebut sebagai gejala 9ayer positif
PEMERIKSAAN SENSORIK
)emeri
)emeriksa
ksaan
an sensor
sensorik
ik adal
adalah
ah pemeri
pemeriksa
ksaan
an yang
yang paling
paling sulit
sulit di antara
antara pemerik
pemeriksaa
saan
n
neurologik yang lain karena sangat subjektif. Sehubungan dengan pemeriksan fungsi sensorik
maka beberapa hal berikut ini harus dipahami dulu$
• esadaran penderita harus penuh dan tajam. )enderita tidak boleh dalam keadaan lelah,
kelelahan akan mengakibatkan gangguan perhatian serta memperlambat waktu reaksi
• )rosed
)rosedur
ur pemeri
pemeriksa
ksan
n harus
harus benar-
benar-bena
benarr dimeng
dimengert
ertii oleh
oleh penderi
penderita,
ta, karena
karena pemeri
pemeriksa
ksaan
an
fungsi sensorik benar-benar memerlukan kerja sama yang sebaik-baiknya antara pemeriksa
pemeriksa
dan penderi
penderita.
ta. Dengan
Dengan demiki
demikian
an cara
cara dan tujuan
tujuan pemeri
pemeriksa
ksaan
an harus
harus dij
dijela
elaska
skan
n kepada
kepada
penderita dengan istilah yang mudah dimengerti olehnya
45
• adang-kadang
adang-kadang terlihat
terlihat adanya manifestas
manifestasii obyektif
obyektif ketika dilakukan pemeri
pemeriksaan
ksaan anggota
anggota
gerak atau bagian tubuh yang dirangsang, misalnya penderita menyeringai, mata berkedip-
kedip serta perubahan sikap tubuh
• Mang dinilai bukan hanya ada atau tidak adanya sensasi tetapi juga meliputi perbedaan-
perbedaan sensasi yang ringan, dengan demikian harus dicatat gradasi atau tingkat
perbedaannya
• etajaman
etajaman persepsi
persepsi dan interpretas
interpretasii rangsangan
rangsangan berbeda pada setiap indi8idu,
indi8idu, pada tiap
bagian tubuh, pada indi8idu yang
yan g sama tetapi dalam situasi yang berlainan. Dengan demikian
dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan ulangan pada hari berikutnya.
• &Fas simetris$ pemeriksaan bagian kiri harus selalu dibandingkan dengan bagian kanan. 0al
ini untuk menjamin kecermatan pemeriksaan.
• )emeriksaan ini harus dikerjakan dengan sabar jangan tergesa-gesa!, menggunakan alat
yang sesuai dengan kebutuhan< tujuan, tanpa menyakiti penderita, dan penderita tidak boleh
dalam keadaan tegang.
+. )ri
)rinsip
nsip umum
umum
• 9encarii defisi
9encar defisitt sensib
sensibili
ilitas
tas daera
daerah-d
h-daer
aerah
ah dengan
dengan sensib
sensibili
ilitas
tas yang abnorma
abnormal,
l, bisa
bisa
hipestesi, hiperestesi, hipalgesia atau hiperalgesia!
• 9encar
9encarii gejala
gejala-ge
-gejal
jalaa lain
lain di tempat
tempat gangguan
gangguan sensib
sensibili
ilitas
tas ter
terseb
sebut,
ut, mis
misalny
alnyaa atr
atrofi
ofi,,
kelemahan otot, refleks menurun<negati8e, menurut distribusi dermatom.
• eluhan-keluhan sensorik memiliki kualitas yang sama, baik mengenai thalamus, spinal,
radiC
radiC spinal
spinalis
is atau
atau saraf
saraf perife
perifer.
r. Jadi
Jadi untuk
untuk membeda
membedakan
kannya
nya harus
harus dengan
dengan distri
distribus
busii
gejala<keluhan dan penemuan lain
46
• esii saraf
es saraf perife
periferr sering
sering disert
disertai
ai berkurang
berkurang atau hilang
hilangnya
nya keringat
keringat,, kulit
kulit kering,
kering,
perubahan pada kuku dan hilangnya sebagian jaringan di bawah kulit
k ulit
)enilaian fungsi sensorik dimulai dari anamnesis karena gejala disfungsi sensorik
kadang-kadang
kadang-kadang mendahului
mendahului kelainan
kelainan objektif
objektif pada pemeriksaa
pemeriksaan
n klinis.Sel
klinis.Selain
ain itu, gejala
gejala
pasien dapat mengarahkan &nda ke bagian tubuh tertentu, atau jenis fungsi sensorik yang
memerlukan perhatian lebih.
Daerah dan modalitas yang akan diuji bergantung pada jenis gangguan sensorik yang
disimpulkan dari gejala dan riwayat pasien. 6amun, harus dipikirkan apakah pola penyakit
sesuai dengan suatu distribusi dermatomal atau neuropati perifer, 9odalitas sensasi adalah
sentuhan ringan, nyeri, suhu, jetaran, dan propriosepsi.)ertama, periksa apakah pasien dapat
merasakanrangsangan dan memahami prosedur pemeriksaan dengan memeriksa bagian yang
&nda ketahui sensasinya normal. emudian, ikuti pola dermatomal , Bila distrtbusi gangguan
sensorik menyerupai sarung tangan atau kaus kaki, mulailah pemeriksaan dari ujung jari
tangan atau kaki, dan terus naik sampaididapatkan batas sensorik.
• Sentuhan ringan; diperiksa dengan ujung kapas yang ditempelkan ke satu titik dengan
mataa pasien
mat pasien tertut
tertutup.
up. Jangan
Jangan menggo
menggores
reskan
kan kapas
kapas ke kul
kulit
it karena
karena sensas
sensasii ini dapat
dapat
dihantarkan oleh serabut nyeri.
• 6yeri$
6yeri$ sebaikny
sebaiknyaa diuji
diuji dengan lidi yang patah
patah atau neur
neuro(t
o(tip
ip yang dirancang khusus
berujung tajam!. )emakaian jarum suntik sebaiknya dihindari karena mudah menembus
47
• Suhu$ jarang diperiksa rutin. Bila diindikasikan, cara termudah adalah mengisi botol
sampel darah atau tabung logam dengan air es atau air hangat. ?kuti skema pemeriksaan
pemeriksaan
persarafan dermatomal dan neuropati perifer.
• Berat,
Berat, bentuk,
bentuk, ukuran
ukuran,, dan tekstu
tekstur$
r$ koin
koin sangat
sangat penting
penting untuk
untuk uji ini
ini.. Sebuah
Sebuah koin
koin
diletakkan di telapak tangan pasien dengan mata tertutup, dan pasien diminta untuk
menjelaskannya. Berat berbagai koin dapat diban-dingkan dengan meletakkan koin yang
berbeda bersamaan di kedua tangan.
Dengan fungsi luhur memungkinkan seseorang untuk memberikan respon atau tanggapan
atas segala rangsang<stimulus baik dari luar maupun clan dalam tubuhnya sendiri sehingga dia
mampu mengadakan hubungan intra maupun interpersonal.
"ermasuk
"ermasuk di dalam fungsi luhur adalah$
+. 4ung
4ungsi
si baha
bahassa
*. 4ungs
4ungsii mem
memor
orii in
inga
gata
tan!
n!
. 4ungsi
4ungsi orient
orientasi
asi pengen
pengenala
alan!
n!
48
ara pemeriksaan$
9engajak penderita berbicara mulai dari hal yang sederhana sampai hal-hal yang
sukar yang pernah diketahui penderita sebelumnya. Bila tidak bisa disuruh menuliskan
jawaban atau dengan isyarat.
Syarat pemeriksaan$
)enderita dalam keadaan sadar penuh dan bahasa yang dipakai saling dimengerti.
*. &fasia sensorik
&dalah
&dalah gangguan
gangguan bahasa
bahasa dimana
dimana penderi
penderita
ta tidak
tidak dapat
dapat menger
mengerti
ti isi pikira
pikiran
n orang
orang lai
lain
n
walaupun alat bicara dan pendengarannya baik.
% &fasia sensorik kortikalis
)enderita tidak dapat mengerti isi pikiran orang lain yang disampaikan balk secara 8erbal,
tulisan, maupun isyarat. etak lesi di area corteC Nernicke
Nernicke sensorik!.
% &fasia sensorik subkortikalis
)enderita tidak dapat mengerti isi pikiran orang lain yang disampaikan secara 8erbal,
sedangkan tulisan dan isyarat dapat dimengerti. etak lesi di subcorteC Nernicke.
- KButa kata-kataK !ord #lindness"
)enderita masih mengerti bahasa 8erbal namun tidak lagi bahasa 8isual. 0al ini jarang
terjadi.
ara pemeriksaan$
)enderita diberi perintah untuk melakukan sesuatu tanpa contoh. Bila tidak bisa baru
diberikan secara tulisan atau isyarat. Syarat pemeriksaan sama dengan afasia motorik.
49
50
*-5-2-=-
1-3-+-=-/-2
5-+-1-=--2-3
dikatakan masih normal jika seseorang dapat mengulang sebanyak 3 digit.
*. @ecent memory
Maitu
Maitu daya mengingat kembali stimulus yang diterima beberapa menit, jam, hari yang lalu.
ara$ penderita disuruh menceritakan pekerjaan<peristiwa yang dikerjakan<dialami beberapa
menit<jam<hari yang lalu.
. @emote memory
Maitu daya mengingat kembali stimulus atau peristiwa yang telah lama berlalu bertahun-
tahun!.
ara$
ara$ penderi
penderita
ta disuru
disuruh
h mencer
mencerita
itakan
kan pengal
pengalama
aman
n atau teman-
teman-tem
teman
an masa
masa keciln
kecilnya.
ya.
"entunya
"entunya pemeriksa telah mendapat informasi sebelumnya!.
etiga pemeriksaan
pemeriksaan di atas adalah untuk audio memory yang didengar!
didengar! sedangkan memori
yang dilihat 8isual memory! dapat diperiksa sebagai berikut.
ara$ penderita disuruh mengingat nama-nama benda yang diperlihatkan kepadanya kemudian
benda - benda tersebut disimpan. Beberapa waktu kemudian penderita disuruh mengulang
nama-nama benda tersebut.
51
Ta/$l
Ta/$l P$m$!ksaa& stat"s m!&! m$&tal (MMSE*
ORIENTASI
REGISTRASI
Sebutkan bua
buah nam
nama be
benda a
apel, me
meja, at
atau koi
koin!, se
setiap be
benda +
detik, pasien disuruh mengulangi ketiga nama benda tadi. 6ilai + untuk
setiap nama benda yang benar. (langi sampai pasien dapat menyebutkan
dengan benar dan catat jumlah pengulangan
ATENSI DAN KALKULASI
/ urangi +>> de
deng
ngaan 3. 6ilai + un
untuk ti
tiap ja
jawaban y
yaang ben
benaar. 0e
0entikan 1
setelah 1 jawaban. &tau disuruh mengeja terbalik kata %N&0M(' nilai
diberi pada huruf yang benar sebelum kesalahan; misalnya uyahw *
nilai!
52
0A4ASA
2 )asien dis
disuru
uruh meny
nyeebutk
utkan nama
ama be
ben
nda yang di
dittun
unjjukkan pens
nsiil, buku! *
TOTAL >
53
"abel
"abel skor median pada 99SH berdasarkan usia dan tingkat pendidikan
% "ekan
"ekan 8esica urinaria untuk menentukan apakah penuh atau tidak
% #bser8asi ujung urethra eksterna, basah terus atau tidak
% "ekan 8esica urinaria apakah terjadi pengosongan urine, lalu lakukan catheterisasi untuk
menentukan rest urine
54
*. @etensio urin
Suatu keadaan dimana urine tidak dapat keluar baik secara
secara disadari
disadari atau tidak, sedangkan
sedangkan
8esica urinaria penuh.
. &utomatic bladder
Suatu keadaan diman urine dapat dikeluarkan dengan adanya gaya berat atau rangsangan
pada os pubis dan lipatan inguinal.
/. &tonic bladder
Suatu keadaan dimana urine dapat dikeluarkan dengan menekan supra pubis. @esidual
urine pada keadaan ini lebih banyak dari automatic bladder.
55
DAFTAR PUSTAKA
ampbell,
ampbell, Nilliam
Nilliam N. *>>1. De1ong/s &he Neurologic $xamination, 2th $dition.
$dition . ip
ippinc
pincott
ott
Nilliams T Nilkins.
umbantob
umbantobing,
ing, S.9. Neurolog
Neurologii 'linik, Pemeriksaan -isik dan 3ental . Jakarta$ 4akultas edokteran
(ni8ersitas ?ndonesia. *>++.
56