Disusun oleh :
Laras Shafia Sari
PENDAHULUAN
Penyaki
Penyakitt jan
jantun
tung
g dan pem
pembul
buluh
uh dar
darah
ah sam
sampai
pai saat ini mas
masih
ih men
menjad
jadii pen
penyeb
yebab
ab
kematian
kematian nomo
nomorr satu di dunia
dunia.. Diperk
Diperkirakan
irakan semakin banyak orang yang menin
meninggal
ggal karena
penyakit jantung dan pembuluh darah dibandingkan dengan penyakit lainnya. Komplikasi
penyakit jantung dan pemmbuluh darah yangg paling sering diketahui dan bersifat fatal
adalah henti jantung mendadak. Dari survei yang dilakukan oleh World Health Organization
(WHO pada tahun !""#$ diperkirakan sebanyak %&$% juta orang$ !'$% dari jumlah kematian
total$ meninggal karena penyakit jantung. Dari %&$% juta orang tersebut$ diperkirakan &$! juta
kematian disebabkan oleh penyakit jantung koroner. Di )ndonesia$ berdasarkan hasil *iset
Kesehat
Kesehatan
an Das
Dasar
ar *is
*iskesd
kesdas
as tah
tahun
un !""
!""&$
&$ hany
hanyaa dis
disebu
ebutka
tkan
n pre
preval
valensi
ensi nas
nasion
ional
al peny
penyakit
akit
jantung sebesar &$! namun angka kejadian
kejadian henti jantung mendadak belum didapatkan.
+ntuk mempertahankan kelangsungan hidup$ terutama jika henti jantung mendadak
tersebutt disak
tersebu disaksikan$
sikan$ maka bantu
bantuan
an hidup dasar harus se,epatnya
se,epatnya dilaku
dilakukan
kan dan tindakan ini
akan memberikan hasil paling baik jika dilakukan dalam -aktu menit pertama dengan
!A! II
LAPORAN KASUS
"*$ I+en,
+en,i,
i,as
as Pasie
asien
n
/ama 0 1n. 2
+sia 0 #3 tahun
/o. 45 0 "!!'6'3
7lamat 0 ng
nggembyang kentengsari 4a
4andiroto$ 1emanggung
2tatus 0 8P92
"*" Pri-ar.
Pri-ar. Sur/e
Sur/e. .
7nam
7namne
nesis
sis sing
singka
katt 0 Pasie
Pasien
n data
datang
ng dia
diant
ntar
ar kelu
keluar
arga
ga den
denga
gan
n keluh
keluhan
an tib
tiba:t
a:tib
ibaa tidak
tidak
sadarkan diri sejak % jam 25*2. 1idak mual$ tidak muntah.
1i
1idak
dak ada ri-aya
ri-ayatt kejang
kejang.. *i-aya
*i-ayatt hiperte
hipertensi
nsi dan jantun
jantung
g
disangkal.
*espon kesadaran 0 *espon (: ;42 <%5%=%
4ir,ulation 0 Pulsasi a.,arotis (:$ akral dingin (:>: tekanan darah
6">#"mmHg.
7ir-ay 0 monitoring (:$ gurgling (:$ stridor (:
8reathing 0 respiration rate ? @>menit
inspeksi 0p
peergerakan da
dada ((::>:
Palpasi 0 tidak dilakukan
Perkusi 0 tidak dilakukan
7us
usku
kult
ltas
asii 0 suar
suaraa da
dasa
sarr vesik
vesikul
uler
er (:>:
(:>:
Disabilitas 0 pupil diameter mm>mm$ reflek ,ahaya (:>:
;D2 0 Hi
"*4 Dia0nosis
4ardia, arrest
"*1 Ta,ala2sana
*9P siklus 0 ventilasi bag:valve:mask 6"0!
Pasang <K; monitor A asistole
Pasang iv line$ loading *B "" ,,
*9P siklus 6"0! C <pinefrin % amp iv
<valuasi monitor <K; 0 asistole$ nadi tidak teraba
*9P siklus
<valuasi monitor <K; 0 asistole nadi tidak teraba
*9P siklus
<valuasi monitor <K; 0 asistole$ nadi tidak teraba
*9P siklus C <pinefrin % amp iv
!A! III
TIN'AUAN PUSTAKA
1*$ Definisi
Henti jantung primer (cardiac
( cardiac arrest adalah ketidaksanggupan ,urah jantung untuk
memenuhi kebutuhan oksigen ke otak dan organ vital lainnya se,ara mendadak dan
da
dapa
patt ba
bali
lik
k no
norm
rmal
al jika
jika dila
dilaku
kuka
kan
n tinda
tindaka
kann ya
yang
ng te
tepa
patt atau
atau ak
akan
an meny
menyeba
ebabk
bkan
an
kematian
kemati an dan kerusakan otak menetap
menetap jika tindakan tidak adekuat.
adekuat. 2ebagian(3"
2ebagian(3":'"
:'"
besar henti jantung disebabkan oleh fibrilasi ventrikel atau takikardia ventrikel tanpa
denyutan.
1*" E,iolo0i
1erdapat empat ritme listrik jantung yang menyebabkan terjadinya henti jantung$ yaitu
pulseless ventri,ular ta,hy,ardia (=1$ ventri,ular fibrilation (=$ pulseless ele,tri,
a,tivity (P<7$ dan asystole. *itme:ritme jantung tersebut menyebabkan jantung tidak
jantung. Oleh karena itu$ pertolongan harus segera dilakukan$ yang mana setiap detik
amatlah berharga.
1*4 Ta,ala2sana
a* Resu
Resusi
si,a
,asi
si 'an,
'an,un
un0
0 Par
Paru
u
memberikan napas buatan sebanyak dua kali tiupan. Di rumah sakit$ 9ika sudah
dilaku
dilakukan
kan pemasan
pemasangan
gan advan,
advan,ed
ed air-ay
air-ay$$ ventil
ventilasi
asi tidak
tidak lagi
lagi hanya
hanya diberi
diberikan
kan
sebanyak dua kali tiap 6" kompresi dada melainkan menjadi 3:%" kali setiap menit.
9adi$
9adi$ pemberi
pemberian
an ventil
ventilasi
asi (denga
(dengan
n bagging dilakukan setiap ? hingga 3 detik.
/amun$ perlu diperhatikan bah-a ventilasi tidak boleh dilakukan se,ara
berlebihan. Pada saat *9P$
*9P$ perfusi sistemik dan paru berkurang sehingga hubungan
perfusi:ventilasi yang normal dapat terjaga dengan ventilasi yang jauh lebih rendah
daripada
daripada normal. 2elain itu$ pada saat pemberian ventilasi$ tekanan dalam rongga
dada akan meningkat sehingga aliran darah akan ,enderung terhambat padahal
yang
yang sedang
sedang lebih
lebih dibutu
dibutuhka
hkan
n adalah
adalah terjaga
terjaganya
nya aliran
aliran darah
darah ke organ:
organ:org
organ
an
penting.
Ke5e3a,an +an Ke+ala-an Ko-3resi
Ke,epa
Ke,epatan
tan kompre
kompresi
si dada
dada yang
yang direko
direkomen
mendas
dasika
ikan
n adalah
adalah setidak
setidaknya
nya %"" kali
kali
dalam satu menit. Hindari ventilasi berlebihan$ kompresi:ventilasi 6"0!$ prinsip
lai
lain
n dalam
dalam *9P adalah
adalah kedalam
kedalaman
an yang
yang ,ukup
,ukup saat melaku
melakukan
kan kompre
kompresi
si dada
dada
(sekitar ,m pada de-asa dan 6 ,m pada anak$ dan membiarkan dada mengalami
complete recoil atau
atau relaksasi se,ara sempurna setiap kali kompresi dada. +ntuk
kedalaman
kedalaman yang ,ukup serta efektifitas tenaga$ kita tidak mengandalk
mengandalkan
an kekuatan
kekuatan
lengan melainkan menggunakan berat badan kita dalam melakukan kompresi dada.
Posisi lengan lurus$ tidak boleh tertekuk. 1elapak tangan kanan diletakan diatas
tangan kiri. Kemudian$ kita mendorong dengan badan kita dengan beban dialirkan
melalui lengan kita menuju dada penderita.
In,eru3si ini-al
*9P tidak boleh mengalami interupsi. 8erhentinya *9P se,ara sementara hanya
boleh dilakukan saat menilai ritme jantung (dengan <K; atau monitor jantung$
melakukan sho,k dengan defibrilator pada kasus =1>=$ melakukan penge,ekan
pulsasi nadi karotis (dilakukan jika ritme jantung teratur sudah terdeteksi$ atau
saat
saat mela
melak kuk
ukan
an pemas
emasan
anga
gann adva
advan,
n,ed
ed ai
air-
r-ay
ay (a (ala
latt untntu
uk membemban
antu
tu
memp
me mpert
ertah
ahan
anka
kan
n jalan
jalan na
napa
pass tetap
tetap terb
terbuk
uka$
a$ se
sepe
perti
rti en
endo
dotra
tra,h
,heal
eal tu
tube
be at
atau
au
survival adalah defibrilator. Oleh karena itu$ pada kedua kasus tersebut$ pemberian
de
defib
fibril
rilat
ator
or teri
terinte
ntegr
gras
asii da
dalam
lam si
sikl
klus
us *9P
*9P. 2e2ela
lain
in itu$
itu$ mesk
meskipipun
un pa
pada
da a-al
a-al
penge,ekan ritme didapatkan bah-a ritme jantung pasien P<7 (terdapat
gelombang selain =1 namun pasien tidak sadar denyut nadi tidak teraba atau
asystole$
asystole$ defibrilator
defibrilator tetap perlu disiapkan karena ritme jantung dapat mengalami
mengalami
evolusi.
;ambar #. 7sistol
1*6 Al0or
Al0ori,-
i,-a
a Ta
Ta,ala2s
,ala2sana
ana Car+i
Car+ia5
a5 Arre
Arres,
s,
9ika henti jantung terjadi di rumah sakit$ segera setelah memulai *9P$ korban diberikan
oksigen dan dipasang monitor. Defibrilator segera disiapkan. 2etelah monitor siap$
lakukan pemeriksaan ritme jantung untuk memastikan apakah dapat dilakukan sho,k
dengan defibrilator atau tidak. 9ika tidak dapat disho,k$ yaitu ritme listrik jantung P<7
atau asistol$ *9P dilanjutkan kembali selama dua menit. 2embari melakukan *9P$ jika
belum dipasang$ akses intravena dipasang. Pertimbangkan juga untuk melakukan
pemasangan advan,ed
a dvan,ed air-ay
air-a y (endotra,heal tube atau supragloti, air-ay. 2etelah
2ete lah dua
menit *9P$ lakukan kembali penge,ekan ritme yang ditampilkan pada monitor. 9ika
tidak dapat disho,k$ *9P dilanjutkan.
2untik epinefrin diberikan setiap 6: menit. Dosis pemberian epinefrin adalah % mg.
/amun$ untuk mempermudahnya$ pemberian epinefrin dapat diberikan setiap # menit$
yaitu tiap kali dua sesi *9P dilakukan. 1atalaksana pada kasus yang tidak dapat disho,k
memang hanya *9P yang berkualitas ditambah dengan pemberian epinefrin.
epinefr in. 9adi$ siklus
itu
itu terus
terus dilan
dilanju
jutk
tkan
an sa
samp
mpai
ai pa
pasie
sien
n *O24
*O24 atau
atau memen
memenuh
uhii kr
krit
iter
eria
ia un
untu
tuk
k tida
tidak
k
melanjutkan resusitasi. 9ika tidak ada$ epinefrin dapat diganti dengan vasopresin #"
unit. 2embari melakukan upaya resusitasi$ penyebab dari henti jantung juga perlu di,ari
dan ditangani.
Pada kondisi ritme yang dapat disho,k$ yaitu =1 atau =$ segera lakukan sho,k dengan
defibrilator
defibrilator.. 7lat defibrilator
defibrilator memiliki dua ma,am jenis$ yaitu bifasik dan monofasik.
monofasik.
Padaa bifasik
Pad bifasik$$ dosis
dosis energi
energi yang
yang diguna
digunakan
kan sesuai
sesuai dengan
dengan rekome
rekomenda
ndasi
si pembua
pembuatt
alat$misalnya dosis inisial %!":!"" 9. 9ika tidak diketahui$ gunakan energi maksimal
yang mungkin. 9ika alat monofasik$ dosis yang digunakan adalah 6?" 9.
2etelah
2etelah melakuk
melakukan
an sho,k
sho,k dengan
dengan defibr
defibrilat
ilator
or$$ *9P dilanj
dilanjutk
utkan
an selama
selama dua menit$
menit$
sembari melakukan pemasangan akses intravena. 2etelah dua menit$ lakukan kembali
pemeriksaan ritme jantung. 9ika masih =1>=$
=1>=$ sho,k dengan defibrilator kembali
dilakukan. <pinefrin % mg diberikan setiap 6: menit sebagaimana pada kasus P<7 atau
asistol. 1iap kali sho,k dengan defibrilator selesai dilakukan$ *9P dilanjutkan selama
dua menit. 2etelah tiga kali sho,k dengan defibrilator dilakukan korban belum *O24$
pemberian amiodarone dapat dilakukan dengan dosis 6"" mg$ bolus. 2iklus tetap
dila
dilanj
njut
utka
kan
n sampa
sampaii pa
pasie
sien
n *O24
*O24.. 2ete
2etelah
lah ! ka
kali
li sho,
sho,k
k la
lagi
gi setel
setelah
ah pe
pemb
mberi
erian
an
amiodarone
amiodarone pertama$ amiodarone
amiodarone dosis
dosis kedua dapat diberikan sebesar %" mg$ bolus.
bolus.
Pemberian amiodarone hanya dilakukan sebanyak dua kali itu saja. 9ika tidak ada
amiodarone$ lidokain dapat menjadi penggantinya. Dosis inisial adalah %:%$ mg>kg88
)=. 9ika masih = atau pulseless =1$ dapat ditambahkan dosis ".:".& mg>kg88 )=
dengan interval pemberian :%" menit hingga dosis maksimal 6 mg>kg88.
2ho,k hanya dilakukan tiap kali monitor menunjukan gambaran =1 atau =. 9ika ritme
berubah menjadi P<7 atau asistol$ hanya *9P dan pemberian epinefrin saja yang
dila
dilaku
kuka
kan.
n. 9i
9ika
ka ep
epine
inefr
frin
in$$ va
vaso
sopr
presi
esin
n da
dan
n lido
lidokai
kain
n tida
tidak
k da
dapa
patt di
dibe
berik
rikan
an se
se,ar
,araa
intravena karena aksesnya tidak bisa didapatkan$ pemberian dapat dilakukan melalui
endotra,heal tube. Dosis optimal pemberian obat melalui <11 belum diketahui se,ara
pasti$ tetapi dosis yang diberikan biasanya adalah !:!$ kali pemberian melalui )=.
)=. Obat
terlebih dahulu dilarutkan dalam air steril atau normal saline :%" ,,.
!A! I7
PE!AHASAN
Pasi
Pasien
en 1n.
1n. 5.8
5.8 da
datan
tang
g pu
puku
kull %#
%#.6
.6"
" tidak
tidak sadar
sadar.. Pa
Pada
da pr
prim
imary
ary surv
survey
ey$$ pa
pada
da
pemeriksaan kesadaran tidak terdapat respon$ denyut nadi ,arotis tidak teraba$ tidak
didapa
didapatka
tkan
n hembus
hembusan
an nafasma
nafasmaupu
upunn perger
pergeraka
akan
n dada$
dada$ akral
akral tidak
tidak dingin
dingin.. 2uara
2uara dasar
dasar
vesikuler tidak ditemukan. Pasien rujukan bidan dengan keluhan nyeri dada disertai sesak
menjalar ke bahu sejak pukul %6."" W)8$ menurut keterangan keluarga % menit sebelum
masuk rumah sakit pasien mulai tidak sadar.Kemungkinan
sadar.Kemungkinan penyebab henti jantung pada kasus
ini adalah terdapatnya sindroma koroner akut. Hal ini diketahui dari ri-ayat nyeri dada yang
menjalar ke bahu disertai sesak nafas meski nyeri dada pada kasus ini tidak digambarkan
se,ara detail.
Pasien segera dilakukan resusitasi jantung paru dan ventilasi menggunakan bag:valve
" sampai ?" mililiter per %"" gram otak per menit. Penghentian aliran darah ke otak se,ara
total akan menyebabkan
menyebabkan hilangnya kesadara
kesadaran
n dalam -aktu sampai %" detik. Hal ini dapat
terjadi
terjadi karena
karena tidak
tidak ada pengir
pengiriman
iman oksige
oksigen
n ke sel:sel
sel:sel otak
otak yang
yang kemudi
kemudian
an langsu
langsung
ng
menghentikan sebagian metabolismenya. 7liran darah ke otak yang terhenti untuk 6 menit
dapat menimbulkan perubahan:perubahan yang bersifat irreversibel.
!A! 7
PENUTUP
6*$ Kesi-3ulan
Pada kasus ini penanganan henti jantung telah dilaksanakan sesuai prosedur sedangkan
kegagalan tindaka dikarenakan keterlambatan dimulainya resusitasi.
6*" Saran
Diperlukan sosialisasi mengenai resusitasi jantung paru pada masyarakat a-am yang
menjangkau di daerah$ terutama dalam kasus ini di -ilayah Kabupaten 1emanggung.
1emanggung.
DATAR PUSTAKA
%. /eum
/eumar
ar *W$
*W$ Otto
Otto 4W$
4W$ Bink
Bink 52$
52$ Kroni,
Kroni,k
k 2B$ 2huste
2husterr 5$ 4alla
4alla-ay
-ay 4W$
4W$ dkk.
dkk. 7du
7dult
lt
7dvan,ed 4ardiovas,ular Bife 2upport0 !"%" 7meri,an Heart 7sso,iation ;uidelines