Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH OBAT-OBATAN DALAM FARMAKO ANESTESIOLOGI

DISUSUN OLEH :

TESSA TIARA

1910070170055

Program Studi DIV Keperawatan Anestesiologi Program Sarjana Terapan

Fakultas Vokasi

Universitas Baiturrahmah Tahun Ajaran 2021/2022


KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami sampaikan ke hadirahat Tuhan Yang Maha Esa
yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalan yang berjudul ”obat-obatan dalam farmakao anestesiologi”
secara tepat waktu.

Oleh karenanya penulis berterimakasih kepada semua pihak yang telah


membantu baik secara langsung maupun tidak langsung dalam penyusunan makalah
ini,sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Semoga bantuan
yang telah diberikan dibalas oleh Tuhan Yang Maha Esa. Penulis berharap semoga
makalah ini bermanfaat dan memberikan wawasan yang lebih luas bagi pembacanya.
Selain itu penulis juga berharap semoga makalah ini berdaya guna di masa sekarang
dan di masa yang akan datang.

Demikian yang dapat penulis sampaikan. Penulis menyadari bahwa makalah


ini masih belum sempurna baik dari bentuk penyusunan maupun dari materi yang
disampaikan. Maka dari itu,kritik dann saran yang posotif dari semua pihak agar
makalah ini menjadi lebih baik.

Penulis
1. Midazolame
 Spuite : 5 cc
 Generik : Midazolam
 Merek dagang : Versed
 Dosis : 5 mg
 Rute pemberian : injeksi IV, IM
 Golongan Obat : Benzodiazepin
 Kegunaan : Premedikasi , sedasi sadar , obat induksi , anestesi tambahan ,
pengobatan serangan kejang.
 Penyimpanan : suhu ruang ( 15 – 30 C )
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : IV, 30 detik sampai 1 menit. IM , 15 menit , PO/ Rektal,
<10 menit, Intra nasal < 5 menit
- Onset kerja : IV 30 detik- 1 menit, IM 15-30 menit, intra nasal 10
menit, intra nasal ,< 5 menit
- Efek puncak : IV, 3-5 menit , IM, 15-30 menit. PO, 30 menit. Intra
nasal, 10 menit. Rektal, 20-30 menit.
- Durasi kerja : IV/ IM, 15-80 menit. PO / rektal , 2-6 jam.
- Interaksi/ Toksisitas : Efek depresan ssp dan sirkulasi diperkuat oleh
alcohol, narkotik, sedative, zat anastesi volatile, kadar serum dan efek
toksik di tingkatkan dengan pemberian bersama eritromisin, simetidin
, diltiazem, flukonazol, jus grapefruit, itrakonazol, ketokonazol,
ranitidine, roxitromisin , verapamil; kadar serum di turunkan dengan
pemberian bersama carbamazepine, fenobarbital, fenitoin, rifampin;
mengurangi konsentrasi alveolar minimum (MAC) untuk zat anastesi
volatil , efek diantagonis oleh flumazenil.
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Takikardia , episode vasovagal, kompleks, ventrikel
premature, hipotensi.
- Pulmonal : Bronkospasme, laringopasme , apnea, hipoventilasi.
- Dermatologik : Ruam, pruritus, terasa hangat atau dingin pada tempat
suntikan.
- SSP : Euforia, timbulnya delirium, prolonged emergence,
Gerakantonik- klonik, agitasi, hiperaktivitas.
- Gasrointestinal : Salivasi, muntah-muntah, pengecap asam.

2. Fentanyl
 Spuite : 3 cc
 Generik : fentanyl
 Merek Dagang : Sublimaze
 Dosis : 100 mg
 Rute pemberian : IV
 Golongan : Opioid
 Kegunaan : analgesia, Premedikasi, Anastesi
 Penyimpanan : Suhu ruang ( 15-30 ) lindungi dari cahaya
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : IV 30 detik epidural spinal 4-10 menit , trans dermal 12-
10 menit
- Efek puncak : 5-15 menit
- Durasi kerja : 30-60 menit
- Interaksi/ Toksisitas : Efek- efek depresan sirkulasi dan ventilasi di
perkuat oleh narkotik, sedative, zat anastesi volatile, dinitrogen
oksida; efek –efek depresan ventilasi di perkuat oleh amfetamin,
inhibitor MAO, fenotiazin, dan anti depresan trisiklik; analgesia di
tingkatkan dan di perpanjang oleh agonis a2 ( seperti epinefrin,
klonidin); rigiditas otot pada kisaran dosis yang lebih tinggi cukup
mengganggu ventilasi; penambahan epinefrin pada fentanyl intra
tekal/ epidural menyebabkan peningkatan efek samping 9 seperti
mual ) dan memperpanjang blok motor.
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, Bradikardi
- Pulmonal : Depresi pernafasan, apnea
- Muskuloskuletal : Regiditas otot
- Dermatologik : Ruam, pruritus, terasa hangat atau dingin pada tempat
suntikan.
- SSP : Pusing, penglihatan kabur, serangan jantung
- Gasrointestinal : Mual, emesis, pengosongan lambung yang lambat,
spasme tractus biliaris
- Okular : Miosis

3. Pethidin
 Spuite : 3 cc
 Generik : pethidin
 Merek Dagang : -
 Dosis : 50 mg
 Rutepemberian : IM, IV
 Golongan : Analgetik opiat
 Kegunaan : Pereda nyeri
 Penyimpanan : Suhu ruang ( 15-30 C ) lindungi dari cahaya
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : 15 menit
- Efek puncak 45- 90 menit
- Durasi kerja : 2-4 Jam
- Interaksi/ Toksisitas :
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, arthostatik takikardi, bradikardi
- Pulmonal : Depresi nafas, dilatasi bronkus
- Ssp : Euforia / Disfosia, kejang tremor, halusinasi
- Gasrointestinal : Konstipasi, spasme saluran biller
- Lain-lain : spasme spinter kantung empedu, kolik abdomen

4. Tramadol
 Spuite : 3 cc
 Generik : Tramadol
 Merek Dagang : -
 Dosis : 100 mg
 Rute pemberian : IV, IM, PO
 Golongan : Analgetik opioid
 Kegunaan : Mengurangi rasa sakit
 Penyimpanan : Suhu ruang ( 15-30 C)
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : 10-15 menit
- Efek puncak : 15-45 menit
- Durasi kerja : 6-8 Jam
- Interaksi/ Toksisitas : Peningkatan antikoagulan dan toksit
assepotanin
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Takikardi, Bradikardi
- Pulmonal : Nafas dangkal ( dispnea )
- Dermatologik : Ruam, gatal-gatal
- SSP : Pusing, sakit kepala, halusinasi
- Gasrointestinal : Mual, muntah, konstipasi
5. Ondansentron
 Spuite : 3 cc
 Generik : Ondansentron
 Merek Dagang : Zofran
 Dosis : 4 mg
 Rute pemberian : IV
 Golongan : Antiemetik
 Kegunaan : Pencegahan dan pengobatan mual termasuk mual dan muntah
yang di induksi kemoterapi dan pasca operasi
 Penyimpanan : Suhu di antara 2- 30. Lindungi dari cahaya
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : IV, <30 menit
- Efek puncak : IV, berbeda-beda
- Durasi kerja : IV, 12-24 Jam
- Interaksi/ Toksisitas : Kadar serum dapat berubah jika diberikan
bersama-sama dengan fenitoin, fenobarbital, dan rifampin; mual dan
muntah pasca operasi semakin berkurang bila dikombinasi dengan
deksametason atau metilprednisolon
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, takikardi, bradikardi, angina, blok
jantung derajat dua
- Pulmonal : bronkospasme, sesak napas
- Dermatologik : Ruam, gatal-gatal
- SSP : serangan kejang
- Gasrointestinal : Konstipasi, disfungsi hepatic
- Lain-lain : Penglihatan kabur, hipokalemia, nyeri, dan kemerahan di
tempat suntikan

6. Ranitidine
 Spuite : -
 Generik : Ranitidine
 Merek Dagang : Zantac
 Dosis : 4 mg
 Rute pemberian : IV/IM
 Golongan: H2 blocker
 Kegunaan : Pengobatan ulkus duo denum, Refluks Gastroesofagus dan
kondisi hipersekresi patologis, profilaksis terhadap aspirasi paru asam,
ulkus stress dan perdarahan saluran cerna atas pada pasien sakit kritis
 Penyimpanan : Tablet/ larutan / injeksi : suhu 4-30 c. Lindungi dari
cahaya.
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : IV/IM, < 15 menit; PO, < 30 menit
- Efek puncak : IV/IM, 1-2 jam; PO, 2-3 jam
- Durasi kerja : IVIM, 6-8 jam; PO, 8-12 jam
- Interaksi/ Toksisitas : absorsi berkurang jika di berikan bersama
antacid; dapat mengurangi absorbs diazepin; dapat meningkatkan
efek hipoglikemik dari glizid.; dapat mengganggu kronis warfarin;
dapat mengatagonis blockade neuromuscular ,relaksasan otot non
depolarisasi (melalui efek antikolonesterase intrinsic ); dapat
memperkuat blockade depolarisasi suksinilkolin.
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Takikardia, bradikardia, denyut ventrikel premetur
dan injeksi IV cepat
- Pulmonal : Bronkopasme
- Hematologik : Leukopenia, granulositopenia, trambositopenia
- Dermatologik : Eritema multiform, alopesia
- SSP : Nyeri kepala, depresi, pusing, konfusi

7. Propofol
 Spuite : 10 cc
 Generik : Propofol
 Merek Dagang :-
 Dosis : 2,0-2,5
 Rute pemberian : IV
 Golongan : Non barbiturate
 Kegunaan : Sedasi, obat induksi; pemeliharaan anastesi; pengobatan mual
dan muntah pasca operasi atau induksi kemoterapi
 Penyimpanan : suhu 4 -22 c. Tidak di anjurkan di simpan dalam lemari
pendingin , lindungi dari cahaya; kocok dengan baik sebelum di gunakan.
Campuran volume 1:1 yang mengandung propofol ( 5 mg/ml ) dan
tiopental 12,5 mg/ml secara kimiawi stabil sampai 6 jam pada suhu ruang
( 15- 30 C)
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : dalam 40 detik
- Efek puncak : 1 menit
- Durasi kerja : 5-10 menit
- Interaksi / Toksisitas : memperkuat efek depresan ssp dan sirkulasi
dan narkotik , hiprotik sedatif , zat anastesi, volatil, ekstraksi
pulmonal yang berkurang dan kadar plasma meningkat ( sampai 50%
) jika di berikan bersama –sama dengan alfentanil , fentanyl, atau
halotan ( konsentrasi > 1,5%) nyeri terjadi saat menyuntikan obat
kedalam vena kecil . memperkuat blockade neuromuscular relakson
otot non depolarisasi
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, Bradikardia, Takikardia, Ekstrasistol
- Pulmonal : Bronkospame, hidung tersumbat
- Hematologik : Leukopenia, agranulositosis, Trombositopenia
- SSP : Mengantuk, sedasi, pusing, konfusi, tremor
- Gasrointestinal : Mual, muntah

8. Recoronium
 Spuite : 3 cc
 Generik :Recoronium
 Merek Dagang : Zemuron
 Dosis : 0,6- 1,2 mg
 Rute pemberian : IV
 Golongan : Obat keras
 Kegunaan : Relaksasi otot rangka
 Penyimpanan : Lemari pendingin pada 2º-8ºc
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : 45-90 detik
- Efek puncak :1-3 menit
- Durasi kerja : 15-150 menit (bergantung dosis)
- Interaksi / Toksisitas : Blokade neuromuscular di perkuat oleh
antibiotic amino glikosida, zat anastesi local zat anestesi lokal, zat
anestesi volatile, loop diuretik magnesium, litium obat penyekat
ganglionic, hipotermia hypokalemia, asidosis respiratorik dan
pemberian suksinilkolin sebelumnya. Kebutuhan dosis berkurang
( sekitar 30% - 45% ) dan durasi blockade neuromuscular memanjang
( sampai 25% )
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Takikardia, aritmia
- Pulmonal : Hipoventilasi, apnea, bronkospasme, Hipertensi pulmonal
- Muskuloskuletal : Blokade yang tidak adekuat blockade memanjang
- Dermatologik : Ruam, edema di tempat suntikan, pruritus

9. Levobupivacain
a. Spuite : -
b. Generik : levobupivacain
c. Merek Dagang : Chirocaine, Lopraxin, Levica, Vopicain
d. Dosis : 5 mg
e. Rute pemberian :
f. Golongan : obat amida
g. Kegunaan : anestesi bedah pada orang dewasa untuk epidural mayor
(dalam prosedur obstetri termasuk operasi caesar), intratekal, atau blok
saraf tepi. Untuk analgesia infiltrasi pada anak (blok
ilioinguinal/iliohipogastrik).
h. Penyimpanan : Untuk digunakan segera setelah kemasan dibuka. Setelah
pengenceran dalam larutan saline, dapat stabil pada 20-22°C selama 7
hari.
i. Farmakokinetik :
- Onset kerja :
- Efek puncak :
- Durasi kerja :
- Interaksi/ Toksisitas :
j. Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : hipotensi
- Ssp : pusing, gelisah, kebingungan

10. Bupivacain
 Spuite : 5 cc
 Generik : Bupivakain
 Merek Dagang : Marcaine,Sensorcaine
 Dosis : < 150 mg
 Rute pemberian : L7, L8
 Golongan : Amida
 Kegunaan : Anastesi local dan Epidural regional
 Penyimpanan : injeksi : suhu ruangan (15º-30ºc)
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : infiltrasi, 2-10 menit. epidural, 4-17 menit. Spinal, < 1
menit
- Efek puncak : infiltrasi / epidural, 30-45 menit. Spinal 15 menit
- Durasi kerja : infiltrasi / epidural / spinal, 200-400 menit (memanjang
dengan epinefrin), intra pleura 12-48 jam
- Interaksi/ Toksisitas : penggunaan kloro prokain sebelumnya dapat
mengganggu aksi obat, serangan kejang dan depresi pernapasan dan
sirkulasi pada kadar plasma tinggi, penurunan kliren bila di gunakan
bersama agen beta blocker, simetidin, benzodiazepine, barbiturate
dan zat anastesi volatile meningkatkan ambangan serangan kejang,
penurunan kebutuhan dosis pada pasien pasien hamil durasi anestesi
di perpanjang oleh obat-obat vasokonstriktor ( seperti epinefrin )
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, aritmia, henti jantung
- Pulmonal : Gangguan pernafasan, henti napas
- SSP : serangan kejang, tinnitus, penglihatan kabur
- Alergik : uritakria, edema angio neurotik, gejala-gejala anafilaktoid
- Epidural/Kaudal/spinal : Blok spinal tinggi, hipotensi, retensiurin;
kelemahan dan paralisis ektremitas bawah; hilangnya control sfingter,
nyeri kepala, nyeri punggung, palsi saraf-saraf cranial memperlambat
persalinan

11. Lidocain
 Spuite : 3 cc
 Generik : Lidocain
 Merek dagang : paramidon
 Dosis : 3 mg
 Rute pemberian : injeksi IV, IM
 Golongan Obat : Benzodiazepin
 Kegunaan : Anestesi regional, pengobatan aritmia ventrikel, pelemahan
respons presor (tekanan darah/tekanan intrakranial) terhadap intubasi,
pelemahan fasikulasi yang diinduksi suksinilkolin
 Penyimpanan : Suhu ruang ( 15 – 30 C )
 Farmakokinetik :
- Onset kerja : IV (efek-efek antiaritmia), 45-90 detik. Intratrakeal
(efek-efek antiaritmia), 10-15 detik. Infiltrasi, 0,5-1,0 menit.
Epidural, 5-15 menit.
- Efek puncak : IV (efek-efek antiaritmia), 1-2 menit. IM (efek-efek
antiaritmia), 10-15 menit. Infiltrasi/epidural, <30 menit.
- Durasi kerja : IV(efek-efek antiaritmia), 10-20 menit. Intratrakeal,
30-50 menit. Infiltrasi, 0,5-1,0 jam (dengan epinefrin, 2-6 jam),
Epidural, 1-3 jam.
- Interaksi / Toksisitas : efek-efek pada jantung dengan antiaritmia lain
seperti fenitoin, prokainamid, propranolol, atau kuinidin dapat
bersifat aditif atau antagonisitis; dapat memperkuat efek blockade
neuromuscular suksinilkolin, tubokurarin; serangan kejang, depresi
pernapasan dan sirkulasi pada kadar plasma tinggi.
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskuler : Hipotensi, bradikardia, aritmia, blok jantung
- Pulmonal : Depresi pernapasan, henti napas
- SSP : Tinitus, serangan kejang, hilangnya pendengaran, euphoria,
ansietas, diplopia, nyeri kepala pasca spinal, araknoiditis, palsi
- Alergik : Urtikaria, pruritus, edema angioneuretik
- Epidural/Kaudal/spinal : Spinal tinggi; hilangnya control vesika
urinaria dan usus; deficit motorik, sensorik, dan autonom (control
sfingter) yang permanen pada segmen bawah

12. ISOFLURAN
 Dosis / MAC : 1,2 MAC%
 Nama dagang : forane,isoflurane
 Kegunaan : induksi inhalasi dan pemeliharaan anestesi umum.
 Penyimpanan : suhu antara 15-30 ˚c
 Efek samping:
SSP : tidak berpengaruh pada tekanan intracranial,mempunyai efek
proteksi serebral
Kardiovaskular : efek depresinya pada efek jantung dan pembuluh
darah lebih ringan disbanding dengan obat anestesi volatile yang
lain
Respirasi : menimbulkan depresi pernapasan yang derajatnya
sebanding dengan dosis yang diberikan
Ginjal : menurunkan aliran darah ginjal dan laju filtrasi glomerulus
sehingga produksi urin berkurang.
 Interaksi :
- Kosentrasi MAC berkurang dengan nitro oksida
- Depresi respirasi augmented dengan obat opioid
- Peningkatan resiko aritmia ventrikel dengan simpatomimetik
(isoprenali,epinefrin,adrenalin)
- Dapat meningkatkan efek relaksan dari penghambat
neuromuskuler terutama tipe nondepolarisasi(atracurium)
13. Sevofluran
 Dosis / MAC : 2.0 MAC%
 Nama dagang : sevodex ,ultane
 Kegunaan : induksi inhalasi dan pemeliharaan anestesi umum
 Penyimpanan : suhu anatara 15-30 ˚c
 Efek samping
- Respirasi : menimbulkan depresi pernapasan dan dapat
memicu bronkhospasme
- Hepar : menurunkan aliran darah
- Ssp : meningkatkan aliran darah,laju metrabolik otak
menurun
- Ginjal : menurunkan aliran darah dan laju filtrasi
glomerulus.
- Kardiovaskular : menurunkan tekanan darah dan kardiak
output.
-
14. Ketamine
 dosis : sedasi/analgesia,IV:0,5-1,0 mg/kg,IM/rekatal:2,5-5,0
mg/kg. induksi IV :1,0-2,5 mg/kg,IM/rektal 5-10 mg/kg
 nama dagang : ketalar
 kegunaan : zat anestesi disosiatif,induksi dan peme;iharaan
anestesi,terutama pada pasien hipovolemik atau berisiko
tinggi,zat anestesi tunggal untuk prosedur bedah singkat
 penyimpanan : suhu ruangan 15-30 ˚c
 onset kerja : IV <30 detik,IM/rektal,3-4 menit
 Durasi kerja : IV:5-15 menit,IM 12-25 menit,epidural 4 jam
 Efek puncak: IV1 menit,IM 5-20 menit
 Interaksi/toksisitas : timbulnya delirium,penurunan kebutuhan
zat anestesi voltil,hipertensi,aritmia,iskemia miokardium jika
digunakan bersamaan zat simpatomimetik(epinefrin),depresi
hemodinamik dapat terjadi ketika terdapat alfa beta
bloker,beta bloker,calcium channel
bloker,benzodiazepine,opioid,zat anestesi volatile,penggunaan
bersama benzodiazepine,barbiturate dapat memperlambat
penyembuhan.
 Efek lain yanag tersering :
- Kardiovaskular :
hipertensi,takikardi,hipotensi,aritmia,bradikardi
- Pulmonal : depresi pernapasan,apnea,laringospasme
- Ssp : gerakan tonik-klonik,delirium
- Gastrointestinal : hipersalivasi,mual muntah
- Ocular : diplopia,nistagmus,sedikit peningkatan tekana
intra okuler
15. Halotan
 Dosis/MAC : 0.75 MAC%,dosis induksi 2-4%,anak-anak 1.5
%
 Golongan: obat anestesi inhalasi
 Kegunaan : induksi inhalasi
 Nama dagang : fluothane
 Penyimpanan : suhu ruangan 15-30 ˚c
 Efek samping :
- SSP: menyebabkan vasodilatasi,sehingga aliran darah
ke otak meningkat,
- Kardiovaskuler : menyebabkan ventrikel ekstra systole
(VES) ventrikel takikardi (VT) dan ventrikel fibrilasi
(VF)
- Respirasi : pada kosentrasi tinnngi menyebabkan
depresi pusat napas,volume tidal,dan volume napas
semenit menurun dan menyebabkan dilatasi bronkus.
- Ginjal : menurunkan aliran darah ke ginjal dan laju
glomerulus
- Hati : terjadi nekrosis sel hati setelah anestesi dengan
halotan,tetapi mekanismenya belum jelas.
16. Efedrin
 Dosis: hipotensi IV :5-20mg (100-200µg/kg) IM/SC : 25-50
mg.dosis bronkospasme IV/IM/SC:5-20 (100-200µg/kg)
 Kegunaan : vasopressor,bronkodilator
 Cara pemberian : injeksi 24 mg/ml,50mg/ml
 Penyimpanan : suhu ruangan 15-30˚c
 Onset kerja : IV hampir segara,IM beberapa menit
 Efek puncak : IV2-5 menit,IM ,10menit
 Durasi kerja : IV/IM 10-60
 Interaksi/toksisitas : peningkatan resiko aritmia dengan obat
anestesi volatile,diperkuat oleh antidepresan
trisiklik,meningkatkan kosentrasi MAC zat anestesi volatile
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskular : hipertensi,takikardi,aritmia
- SSP: ansietas,tremor
- Pulmonal : edema paru
- Metabolic : hiperglikemia,hyperkalemia transien
kemudian hypokalemia
- Dermal : nekrosis pada tempat injeksi
17. Parecetamol infus
- Dosis : dewasa 325-650 mg tiap 4-6 jam atau 1.000 mg tiap 6-
8 jam, anak-anak< 2 bulan 10-15 mg/kgbb tiap 6-8 jam.anak-
anak 2 bulan-12 tahun 10-15 mg/kkbb tiap 4-6 jam,anak >12
tahun 325-650 mg per 4-6 jam
18. Ibuprofen
- Dosis :200-800 mg 3-4 kali sehari,dosis makasimal perhari 3,4
gram
- Golongan : anti-inflamasi non steroid
- Merek dagang : advil,motrin,nuprin dan brufen.
- Kegunaan : pereda nyeri dan demam
- Cara penyimpanan : 25-30 ˚c
- Efek samping : mual muntah.perut kembung,gangguan
pencernaan ,sakit kepala,diare atau konstipasi.

 Interaksi Obat

- Risiko perdarahan saluran pencernaan akibat ibuprofen dapat


meningkat jika digunakan bersamaan dengan warfarin,
kortikosteroid, obat penghambat penyerapan serotonin selektif
(SSRIs), serta aspirin.
- Dapat menurunkan kandungan natrium pada urine jika
dikonsumsi bersamaan dengan obat diuretik.
- Dapat mengurangi efek antihipertensi dari penghambat enzim
pengubah angiotensin (ACE inhibitors) atau penghalang
reseptor angiotensin II (ARBs).
- Tingkat toksisitas ibuprofen dapat meningkat jika digunakan
bersamaan dengan lithium atau methotrexate. Selain itu,
tingkat toksisitas ibuprofen bagi ginjal juga dapat meningkat
jika digunakan bersamaan dengan tacrolimus dan cyclosporine.

19. Atropine sulfat


 Dosis : premedikasi ,dewasa IV/IM: 0,4-1,0 mg,anak-anak IV:10-
20µg/kg (dosis minimum0,1 mg)
 Kegunaan : premedikasi (vagolisis),terapi adjuvant pada
bronkospsme dan ulkus peptinkum,pengobatan bradikardia
sinus/resusitasi pulmonal (CPR)
 Penyimpanan : suhu ruangan 15-30 ˚c
 Cara pemberian: injeksi 0,05 mg/ml,0,1
mg/ml,0,3mg/ml,0,4mg/ml,0,5mg/ml,0,8mg/ml,1mg/ml.larutan
inhalasi 0,2%,0,05%
 Onset kerja:IV:45-60 detik,intratrakeal 10-20 detik,IM 5-40
menit,PO0,5-2 jam,inhalasi 3-5 menit
 Efek puncak : IV 2 menit,inhalasi 1-2 jam
 Durasi kerja : IV/IM: blockade vagal,1 sampai 2 jam,efek
antisialogogue 4 jam,blockade vagal 3-6 jam
 Interaksi/toksisitas : efek antikolonergik tambahan dengan
antihistamin,fenotiazin,antidepresan
trisiklik,prokainamid,kuinidin,inhibitor
MAO,benzodiazepine,antipsikotik,peningkatan TIO yang dipicu
oleh nitrat,nitrit,agen alkanilisasi,kortikosteroid,haloperidol
memperkuat simpatis,mengantagonis antikolonistrase dan
metoklopramiod dapat menyebabkan sindrom antikolinergik
sentral(halusinasi,delirium,koma)
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskular : takikardi(dosis tinggi),bradikardi(dosis
rendah)palpitasi.
- Pulmonal : depresi pernapasan
- SSSP: konfusi,halusinasi,rasa kantuk,excitement,agitasi
- Genitourinaria : buang air kecil tersendat,retensi urine
- Gastrointestinal ; refluks gastroesofagus
- Ocular : midriasis,penglihatan kabur,peningkatan TIO
- Dermal : urtikaria
20. Neostigmin
 Dosis : Dosis awal: diberikan dosis 0.03 – 0.07 mg/kg berat
badan disuntikkan melalui pembuluh darah selama minimal 1
menit.Dosis maksimum: 0,07 mg/kg berat badan atau sampai
total 5 mg.
 Kegunaan : menetralkan relaksan otot
nondepolarissi,pengobatan adjuvant takikardi sinus atau
takikardi supraventricular.
 Merek dagang : neostigmine-hameln,prostigmin
 Penyimpanan : suhu ruanga 15-40 ˚c
 Cara pemberian : injeksi 0,25mg/ml(1:4000),0,5 mg/ml
(1:2000)1mg/ml (1:1000)
 Onset kerja : penetralan: IV<3menit,miastenia:IM<20menit
 Efek puncak : penetralan:IV3-14 menit (tinggi kedutan
>20%kontrol)IV 8-29 menit (tinggi kedutan
20%kontrol)miastenia : IM,20-30 menit
 Interaksi/toksisitas: dapat memperpanjang blockade fase 1
relaksan otot depolarisasi seperti suksinilkolin,mengantagonis
efekrelaksan otot nondepolarisasi seperti
atrakurium,vekuronium,dan pankuronium,antagonis blockade
neuromuscular berkurang dengan antobodik
aminoglikosida,hipotermia,serta asidosis respiratorik dan
asidosis metabolic.
 Efek lain yang tersering :
- Kardiovaskular : bradikardi,takikardi,blok
antrioventrikular,irama nodal,hipotensi
- SSP: seragan kejang,disartria,nyeri kepala
- Pulmonal : peningkatan sekresi oral,faring dan
bronkus,bronkospasme,depresi pernapasan.
- Gastrointestinal : mual,emesis,flatulen,peningkatan
peristaltic
- Genitourinaria : sering berkemih
- Dermal : ruam,urtikaria
- Alergik : reaksi alergi,anafilaksis

Anda mungkin juga menyukai