( ) ( )
TAHUN _______
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
I. PENDAHULUAN
B. Tujuan
Manual Sistem Jaminan Halal (SJH) disusun untuk menjadi pedoman dalam penerapan SJH di
perusahaan dalam rangka menjaga kesinambungan produksi halal sesuai dengan persyaratan
sertifikasi halal MUI.
C. Ruang Lingkup
Manual SJH adalah dokumen yang menjadi panduan penerapan SJH di perusahaan. Manual SJH
ini berlaku untuk seluruh fasilitas perusahaan yang terkait dengan produksi halal, termasuk
fasilitas maklon dan fasilitas sewa.
1
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
1. Kebijakan Halal
i. Pimpinan perusahaan berkomitmen untuk menghasilkan produk halal secara konsisten yang
tertuang dalam bentuk kebijakan halal seperti pada Tabel 1.
KEBIJAKAN HALAL
Nama Perusahaan:..............................................................
“Kami berkomitmen untuk menghasilkan produk halal secara konsisten, dengan hanya
menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan
menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan
menerapkan sistem jaminan halal dengan baik dan konsisten”
…................, .........................................
Pimpinan Perusahaan,
ii. Kebijakan halal dijelaskan kepada semua karyawan melalui penempelan poster kebijakan
halal di kantor, area produksi dan gudang seperti tercantum dalam Lampiran 2 dan edukasi
( ........................................................)
halal (seperti briefing atau pelatihan internal)
2
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
iii. Setelah pelatihan internal, dilakukan evaluasi pelatihan melalui ujian tertulis, wawancara,
ataupun penilaian saat bekerja. Setiap karyawan baru harus mendapatkan pelatihan ini
sebelum mulai bekerja. Daftar hadir harus dibuat dan disimpan setidaknya selama dua tahun
sebagai bukti pelaksanaan pelatihan internal. Format daftar hadir dan evaluasi pelatihan
internal seperti pada Lampiran 4.
4. Bahan
i. Perusahaan membuat Daftar Bahan Halal dengan format seperti pada Lampiran 5.
ii. Berkomitmen untuk menggunakan bahan hanya yang tercantum di Daftar Bahan Halal saja.
iii. Jika akan menggunakan bahan baru di luar Daftar Bahan Halal (termasuk bahan lama dengan
produsen baru), maka perusahaan akan meminta persetujuan penggunaan bahan tersebut ke
LPPOM MUI. Pengajuan persetujuan dilakukan melalui Cerol pada menu Inquiry Material
Approval. Bahan baru dapat digunakan hanya setelah mendapatkan persetujuan tertulis dari
LPPOM MUI. Bukti persetujuan penggunaan bahan baru harus disimpan setidaknya selama
dua tahun. Jika bahan bersertifikat halal MUI yang ada di www.halalmui.org dan bahan tidak
kritis yang tercantum dalam Lampiran 6 maka tidak dilakukan persetujuan bahan baru ke
LPPOM MUI. Bahan baru selanjutnya dimasukkan ke dalam Daftar Bahan Halal.
5. Produk
i. Jika produk yang didaftarkan adalah produk retail, maka semua varian produk dengan merek
yang sama harus disertifikasi halal
ii. Nama produk, bentuk, dan rasa/aroma tidak boleh mengarah kepada sesuatu yang haram
6. Fasilitas
i. Perusahaan menjamin bahwa semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih
(bebas dari najis) sebelum dan sesudah digunakan. Semua fasilitas baik milik sendiri, maklon,
maupun fasilitas sewa harus didaftarkan.
ii. Perusahaan akan mendaftarkan setiap ada penambahan fasilitas produksi baru untuk
disertifikasi halal.
iii. Jika ada penggunaan fasilitas pendingin seperti chiller / freezer untuk menyimpan daging dan
alat transportasi untuk daging dan produk olahan daging, maka chiller / freezer dan alat
transportasi hanya boleh digunakan untuk menyimpan dan mengangkut daging bersertifikat
halal.
iv. Selain yang disebutkan dalam point iii, maka fasilitas lain untuk industri pengolahan dapat
digunakan bersama dengan produk yang tidak disertifikasi halal. Jika produk diproduksi di
fasilitas yang digunakan bersama dengan produk yang tidak disertifikasi. Produk yang tidak
disertifikasi misalnya adalah produk dengan merek yang berbeda dengan yang disertifikasi.
Maka, perusahaan perushaan memenuhi persyaratan sebagai berikut :
a. Perusahaan memastikan bahwa bahan yang digunakan untuk produk yang tidak
disertifikasi terbebas dari kandungan babi dan turunannya.
b. Semua fasilitas produksi yang akan digunakan untuk produksi produk halal harus
dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan.
3
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
4
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
8. Kemampuan Telusur
i. Produk yang disertifikasi harus mampu telusur sampai dengan sumber bahan yang disetujui
oleh LPPOM MUI dan diproduksi di fasilitas yang menenuhi kriteria/terbebas dari najis.
ii. Perusahaan memiliki dokumentasi seperti pemeriksaan bahan, Daftar Bahan Halal, nota
pembelian, catatan produksi agar dapat dilakukan ketelusuran.
5
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Untuk menerapkan Sistem Jaminan Halal dan dalam rangka menjaga konsistensi kehalalan produk,
dengan ini ditunjuk Tim Manajemen Halal sebagai berikut :
1. Ketua
2. Anggota
3. Anggota
4. Anggota
5. Anggota
6 Anggota
Tim Manajemen Halal telah membaca dan memahami Manual SJH serta akan melaksanakan dengan
sungguh-sungguh semua kriteria sistem jaminan halal seperti yang tertulis pada Manual SJH bagian
C halaman 8.
Demikian surat penetapan ini dibuat untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
…................, .........................................
Pimpinan perusahaan,
(.............................................)
6
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
KEBIJAKAN HALAL
“Kami berkomitmen untuk menghasilkan produk halal secara konsisten, dengan hanya
menggunakan bahan yang telah disetujui oleh LPPOM MUI dan diproduksi dengan
menggunakan peralatan yang bebas dari najis. Kami akan mencapainya dengan
menerapkan sistem jaminan halal dengan baik dan konsisten”
…................, .........................................
Pimpinan Perusahaan,
7
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
• Mengikuti pelatihan sistem jaminan halal baik eksternal maupun internal secara berkala
• Memastikan semua bahan yang digunakan jelas kehalalannya. Untuk bahan tidak kritis
mengacu pada Surat Keputusan Daftar Bahan Tidak Kritis (SK12/Dir/LPPOM
MUI/VI/20) dan bahan kritis mengacu pada database LPPOM MUI melalui menu
pencarian produk halal pada website halalmui.org. Jika bahan tidak ditemukan pada dua
data tersebut, maka tim manajemen halal akan melaporkan ke LPPOM MUI melalui
CEROL sebelum digunakan
• Melakukan pembelian bahan mengacu pada daftar bahan yang disetujui
• Memastikan bahan yang datang sesuai dengan daftar bahan yang disetujui dengan
memeriksa nama bahan, nama produsen, asal negara produsen atau merk bahan
• Menjaga semua fasilitas produksi dan peralatan dalam keadaan bersih serta terbebas dari
najis sebelum dan sesudah digunakan.
• Menjaga kebersihan diri sebelum dan selama bekerja sehingga tidak mengotori produk
yang dihasilkan.
• Tidak boleh membawa produk tidak halal di area produksi.
• Tidak boleh membawa/memelihara hewan peliharaan di area produksi.
• Tidak boleh menggunakan peralatan produksi untuk produksi produk lain yang tidak
jelas kehalalannya
• Menyimpan bahan dan produk di tempat yang bersih dan menjaganya supaya terhindar
dari najis.
• Memastikan kendaraan yang digunakan untuk mengangkut produk halal dalam kondisi
baik dan tidak digunakan untuk mengangkut produk lain yang diragukan kehalalannya.
• Melalukan audit internal secara terjadwal dan melaporkan ke LPPOM MUI
• Menjadwalkan dan melaksanakan kaji ulang manajemen antara pimpinan perusahaan
dan karyawan terutama tim manajemen halal
8
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
9
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
10
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
BAHAN PENOLONG
Daftar Bahan Halal ini dibuat sebenar-benarnya sesuai dengan seluruh bahan yang digunakan
pada proses produksi.
......................, ....................................
Dibuat oleh, Disetujui oleh,
( ) ( )
Ketua Tim Halal Pimpinan Perusahaan
11
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
1. Nama/Merk/Kode Bahan : tuliskan seluruh bahan, meliputi bahan baku dan bahan tambahan
serta bahan penolong (termasuk bahan-bahan alternatif) dalam bentuk nama, merk atau kode
bahan (misalnya tepung terigu cap xxx; flavor lychee xxxx, dll).
Pengertian bahan baku dan bahan tambahan serta bahan penolong adalah sebagai berikut :
a) Bahan baku dan bahan tambahan adalah seluruh bahan yang digunakan dalam proses
pembuatan produk.
b) Bahan penolong adalah bahan yang digunakan untuk membantu proses produksi, tetapi bahan
tersebut tidak menjadi bagian dari komposisi produk (ingredient).
2. Nama dan Lokasi Produsen : tuliskan nama dan lokasi pabrik tempat memproduksi bahan yang
terdapat di kemasan, misalnya PT ABCDE Indonesia, Shugoi Co. Ltd. Jepang, dan lain-lain. Untuk
bahan yang termasuk dalam Daftar Bahan Tidak Kritis (dapat dilihat pada Lampiran 6), maka tidak
perlu mencantumkan produsen dan dapat ditulis “-”.
3. Pemasok : tuliskan seluruh pemasok (supplier) yang memasok bahan. Untuk bahan yang dibeli
secara retail, maka dapat ditulis “toko/pasar/swalayan”. Untuk bahan yang termasuk dalam
Daftar Bahan Tidak Kritis (dapat dilihat pada Lampiran 6), maka tidak perlu mencantumkan nama
pemasok dan dapat ditulis “-”.
4. Lembaga Penerbit : tuliskan lembaga penerbit Sertifikat Halal untuk bahan yang bersangkutan,
yaitu MUI atau lembaga sertifikasi yang diakui MUI.
5. Nomor : tuliskan nomor sertifikat halal untuk bahan yang bersangkutan. Untuk bahan yang dibeli
secara retail atau tidak memiliki dokumen, maka dapat ditulis “-”.
6. Masa berlaku : tuliskan tanggal berakhirnya masa berlaku Sertifikat halal. Untuk bahan yang dibeli
secara retail atau tidak memiliki dokumen, maka dapat ditulis “-”.
7. Dokumen Lain : tuliskan jenis dokumen lain yang dilampirkan, misal spesifikasi, diagram alir (flow
process), MSDS, database LPPOM MUI (Majalah Jurnal halal, website halalmui, website Cerol,
program Halalmui di smartphone), foto kemasan, label kemasan.
8. Keterangan : tuliskan keterangan asal bahan jika tidak terdapat dokumen bahan (misalnya bahan
nabati, bahan tambang, bahan kimia), dan/atau nomor surat persetujuan penggunaan bahan dari
LPPOM MUI untuk produk pengembangan/perpanjangan (bila ada).
12
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Berikut ini merupakan contoh daftar bahan tidak kritis. Daftar bahan kritis secara lengkap terdapat
dalam Surat Keputusan LPPOM MUI tentang Daftar Bahan Tidak Kritis (SK12/Dir/LPPOM MUI/VI/20)
yang dapat diakses melalui website halalmui.org
13
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
14
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Nama Produk:
Tanggal:
ttd
(Nama Pembuat)
15
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
16
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Lampiran 10. Format Check list Kebersihan fasilitas dan peralatan produksi
17
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Lampiran 11. Daftar Pertanyaan untuk Audit Internal (Jika pertanyaan tidak relevan/tidak sesuai
dengan proses bisnis perusahaan, maka kolom Ya dan Tidak dapat ditulis “-“ dan ditulis “Tidak
relevan” pada kolom keterangan
Tanggal audit :
Auditor :
Auditi :
HASIL AUDIT
NO PERTANYAAN
YA TIDAK KETERANGAN
1. Apakah kebijakan halal telah dijelaskan pada
semua karyawan dan supplier (jika melakukan
pembelian bahan melalui supplier)?
2. Apakah ada bukti sosialisasi kebijakan halal ?
(daftar hadir sosialisasi, foto kegiatan, poster,
komunikasi whatsapp, dll)
3. Apakah ada perwakilan perusahaan yang telah
mengikuti pelatihan eksternal sistem jaminan halal
(standar HAS 23000) setidaknya sekali dalam dua
tahun ?
4. Apakah pelatihan internal kepada semua karyawan
yang terlibat dalam aktivitas kritis, termasuk
karyawan baru, dengan materi seperti tercantum
dalam Lampiran 3 telah dilaksanakan setidaknya
setahun sekali ?
5. Apakah ada bukti pelatihan internal dab evaluasi
hasil pelatihan (daftar hadir pelatihan,
evaluasi/penilaian setelah pelatihan) ?
6. Apakah Daftar Bahan dengan format seperti pada
Lampiran 4 telah dibuat ?
7. Apakah nama/merk bahan dan nama produsen
bahan yang dibeli sesuai dengan yang tercantum
dalam Daftar Bahan Halal ?
8. Apakah bukti pembelian (nota/kuitansi) dan
contoh label kemasan (jika ada) selalu disimpan
setidaknya selama 3 bulan terakhir?
9. Apakah setiap ada bahan baru selalu dimintakan
persetujuan ke LPPOM MUI sebelum digunakan ?
(kecuali bahan tidak kritis pada Lampiran 6 dan
18
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
19
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
*) Keterangan: Jika audit internal dilaksanakan pertama kali maka pada kolom tersebut dapat ditulis
tidak relevan
20
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Lampiran 12. Format Hasil Rapat Kaji Ulang Manajemen (dapat berupa hasil audit internal
sebelumnya, rencana perbaikan sistem jaminan halal, rencana pelatihan system jaminan halal, dan hal
lainnya seputar penerapan sistem jaminan halal)
Hari, tanggal :
Waktu :
Peserta :
No. Topik Kaji Ulang Manajemen Uraian Diskusi Perbaikan (jika ada)
21
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
Template Manual SJH merupakan format Manual SJH yang dibuat LPPOM MUI khusus untuk perusahaan kecil.
Perusahaan diharapkan dapat memahami isi template Manual SJH agar dapat diterapkan di perusahaan. Jika isi
template tidak sesuai dengan penerapan SJH di perusahaan, maka perusahaan dapat memodifikasi template
Manual SJH sesuai dengan kondisi perusahaan. Template Manual SJH terdiri dari beberapa bagian : 1) Cover, 2)
Pendahuluan, 3) Kriteria Sistem Jaminan Halal, 4) Lampiran. Berikut penjelasan cara pengisian dari template
Manual SJH:
1. Cover Manual SJH :
a) Isi “_______” dengan nama perusahaan yang mengajukan sertifikasi halal.
• Isi “Nama Pabrik” dengan nama pabrik tempat produksi produk halal
• Isi “Alamat Pabrik” dengan alamat pabrik yang memproduksi produk yang disertifikasi halal.
• Isi “Contact Person/Email” dengan nama contact person dan email dari contact person. Contact
person adalah orang yang ditunjuk untuk komunikasi dengan LPPOM MUI.
• Isi “Daerah Pemasaran” dengan memilih daerah pemasaran untuk produk yang disertifikasi halal,
apakah provinsi, nasional atau internasional.
• Isi “Sistem Pemasaran” dengan memilih sistem pemasaran untuk produk yang disertifikasi halal,
apakah retail atau non retail.
b) Tujuan: tidak perlu diisi.
c) Ruang Lingkup: tidak perlu diisi.
3. Kriteria Sistem Jaminan Halal pada halaman 2-3:
a) Kebijakan Halal pada halaman 2:
• Isi “.......................” dengan nama perusahaan
• Isi “….........., ..........................” dengan tempat dan tanggal/bulan/tahun sesuai dengan waktu penetapan
Kebijakan Halal. Contoh : Bogor, 5 Januari 2014
• Isi “(......................)” dengan tanda tangan dan nama lengkap pimpinan perusahaan yang mengesahkan
Kebijakan Halal.
22
Template Manual SJH 2021 (versi 1)
b) Tim Manajemen Halal pada halaman 2: tidak ada yang perlu diisi.
c) Prosedur Operasional pada halaman 2-3: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat melampirkan
prosedur jika sudah tersedia prosedur yang berlaku di perusahaan terkait penerapan SJH.
4. Lampiran pada halaman 4-13:
a) Ada 2 jenis lampiran: (i) Lampiran default dari template Manual SJH sebagai bahan rujukan tetapi dapat
dimodifikasi oleh perusahaan; (ii) Lampiran tambahan jika ada dokumen yang ingin dilampirkan oleh
perusahaan, misalnya Daftar Bahan, jadwal pelatihan, jadwal audit internal, jadwal kaji ulang
manajemen.
b) Lampiran 1: isi nama lengkap dari ketua dan anggota Tim Manajemen Halal serta ditandatangani.
c) Lampiran 2: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat memodifikasi isi poster sesuai dengan
kebutuhan perusahaan.
d) Lampiran 3: tidak ada yang perlu diisi. Perusahaan dapat melengkapi lampiran dengan pengetahuan
SJH lain yang dianggap perlu untuk diketahui oleh karyawan.
e) Lampiran 4: isi data bahan yang digunakan untuk seluruh produk yang disertifikasi.
f) Lampiran 5: tidak ada yang perlu diisi.
g) Lampiran 6: isi form pemeriksaan bahan setelah bahan dibeli atau bahan diterima dari supplier.
Pastikan bahan sesuai dengan yang terdapat di Daftar Bahan Halal. Jika tidak sesuai, maka kolom paling
kanan diisi Tidak Sesuai dan lakukan evaluasi bahan baru mengikuti prosedur operasional C7.
h) Lampiran 7: isi daftar pertanyaan pada saat audit internal. Perusahaan dapat memodifikasi daftar
pertanyaan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
i) Lampiran 8: isi form sesuai dengan pembahasan pada rapat kaji ulang manajemen.
23