Materi KD 3 6 Menganalisis Lembar Kerja Atau Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa 1
Materi KD 3 6 Menganalisis Lembar Kerja Atau Gambar Kerja Untuk Pembuatan Prototype Produk Barang Atau Jasa 1
Menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototype produk barang/jasa
Perancangan memegang peranan penting dalam penciptaan suatu objek. Banyak aspek yang menjadi
faktor dalam mempertimbangkan sebuah rancangan, seperti aspek keindahan, fungsi,
ekonomis, dan social politik. Oleh karena banyaknya aspek-aspek yang dijadikan
pertimbangan, maka kegiatan perancangan biasanya dibarengi dengan kegiatan penelitian,
perenungan, pemodelan, dan perancangan kembali.
Jadi, kita bisa mengatakan bahwa perancangan merupakan suatu bentuk abstrak dari benda
nyata/fisik. Perancangan adalah kegiatan kreatif yang sarat dengan penemuan.
a. Perancangan sebagai Proses
Terdapat perbedaan pendapat yang berkaitan dengan proses yang dialami oleh perancang dalam
membuat suatu perancangan. Kees Dorst dan Judith Dijkhuis yang merupakan perancang
menganggap bahwa "terdapat berbagai macam cara dalam mendeskripsikan proses
perancangan". Namun, Kees Dorst dan Judith Dijlkus merangkum perbedaan-perbedaan cara
tersebut menjadi 2 model, yakni Model Rasional dan Model Aksi-Sentris.
Di bawah ini merupakan penjelasan berbagai jenis model desain yang berkaitan dengan hakikat
desain sebagai proses:
1. Model Rasional Model Rasional adalah model yang dikembangkan oleh Herbert A. Simon. Beliau
adalah seorang ilmuwan Amerika. Selain Herbert A. Simon, Model Rasional juga
dikembangkan oleh Gerhard Pahl dan Wolfgang Beitz. Mereka adalah dua ahli rekayasa
rancangan berkewarganegaraan Jerman.
b. Tahapan Tahapan proses perancangan dalam Model Rasional Berikut merupakan tahapan-tahapan
proses perancangan dalam model rasional:
1. Pengarahan rancangan:
2. Analisis
3. Penelitian
4. Spesifikasi
5. Pemecahan masalah
6. Presentasi
7. Pengembangan rancangan
8. Pengujian
9. Implementasi
10. Evalusasi dan kesimpulan
11. Perancangan kembali
2. Model Aksi-Sentris Model aksi sentris adalah bentuk kritik dari model rasional. Model aksi sentris
menyatakan bahwa:
a. Perancang menggunakan emosi dan imajinasi dalam membuat sebuah rancangan.
b. Proses desain adala proses yang penuh improvisasi (tidak terpaku pada rencana yang saklek).
Model aksi sentris adalah model yang berdasarkan pada teori empiris dan metode Agile. Dalam
model ini, perasaan dan imajinasi perancang lebih dihargai. Namun, layaknya model
rasional, model aksi sentris juga menganggap bahwa rancangan adalah sekumpulan informasi
dan pengetahuan seorang perancang.
Bedanya, model aksi sentris menyatakan bahwa pengetahuan dan informasi tersebut berasal dari
sudut pandang perancang tersebut, bukan berasal dari keadaan yang dapat diukur dan
diprediksi. Jadi, model aksi sentris lebih menekankan pada pola pemikiran dan
profesionalisme perancang dibandingkan dengan kemampuan teknisnya.
b. Jenis-Jenis Perancangan
Berikut mcrupakan jenis-jenis perancangan.
1. Rancangan Produk
Tujuan dari rancangan produk adalah agar suatu produk dapat memiliki daya guna bagi konsumen.
Perancang produk biasanya seseorang yang mengetahui alur kecenderungan konsumen.
Kemampuan daya guna suatu rancangan produk biasanya disajikan ke dalam tiga macam
ilustrasi, yakni diagram resolusi rendah, flowchart, dan sistem antarmuka sederhana.
Perancang produk harus memiliki skala prioritas yang tepat karena mereka tidak memiliki
cukup waktu untuk mengeksekusi semua ide yang dimilikinya. Selain itu, perancang produk
juga harus mengutamakan kepcntingan konsumen.
2. Rancangan Visual
Tujuan dari perancangan visual adalah memastikan suatu produk dapat memiliki daya tarik bagi
konsumen dalam kaitannya dengan stimulasi panca indera. Rancangan visual adalah
rancangan yang mengutamakan keindahan dan subjektifitas perancangnya. Tapi perancang
visual akan membuat produk rancangannya menjadi produk yang mudah dikenali. Perancang
visual berupaya agar produk tersebut memiliki bentuk visual yang menarik. Seorang
perancang visual haruslah seseorang yang memperhatikan detail. Mereka juga harus
memiliki kemampuan lebih dalam aspek keterampilan visual, sepertian animasi.
A. Mengenal Gambar Kerja
1. Pengertian Gambar Kerja
Menurut Patwiyanto, dkk (2018:141) gambar kerja merupakan teknik penggambaran yang
digunakan untuk menjelaskan persyaratan item yang direkayasa. Gambar kerja sebagai
alat bantu dalam proses pembuatan produk karena apa yang akan dilaksanakan telah
didesain di awal perencanaan, sehingga dapat memberikan analisis dengan tepat
kemungkinan yang akan terjadi pada saat pelaksanaan sesungguhnya.
2. Fungsi Gambar Kerja
a. Penyampaian informasi
Gambar berfungsi sebagai bentuk visual awal dari proses perancangan
b. Perwujudan pemikiran dalam penyiapan informasi
Ide dan konsep diwujudkan dalam bentuk gambar kerja yang nantinya akan memudahkan
dalam membuat prototype sebuah produk.
B. Membuat Gambar Kerja Prototype
Gambar kerja berisi informasi yang dibutuhkan sebagai acuan memproduksi suatu produk. Gambar
terdiri dari tiga komponen yaitu detaildari setiap bagian, daftar komponen atau bahan untuk
merakit produk akhir, dan gambar rakitan.
1. Komponen Gambar Kerja Prototype
Gambar kerja tersusun dari beberapa komponen di dalamnya sehingga membentuk sebuah
gambar yang menjelaskan langkah pembuatan prototype. Komponen gambar kerja :
a. Kertas gambar
Standar ukuran kertas secara internasional terutama untuk standar ISO (A4, B5, C4, dst.) dan
standar Amerika (letter, legal, dst.) ukuran-ukuran ini akan mempengaruhi
penggunannya
b. Penomoran gambar
Standar penomoran gambar juga beragam, paling tidak nomor gambar harus unik dan bisa
membedakan dengan gambar yang lain. Standar penomoran dengan angka (1,2…)
atau angka romawi (I,II,…)
c. Gambar rakitan dan sub rakitan
Gambar dari keseluruhan produk atau system dengan semua komponennya berada dan
diidentifikasi. Gambar sub rakitan adalah dua atau lebihbagian yang membentuk
bagian dari suatu gambar rakitan. Gambar rakitan berfungsi untukmenunjukkan
kumpulan dari komponen-komponen yang digabungkan menjadi produk jadi.
Sedangkan gambar sub rakitan digunakan apabila dalam gambar rakitan tidak dengan
jelas menyajikan bagian komponen
d. Nomor bagian
Setiap bagian komponen atau sub rakitan yang dibuat harus diidentifikasi dengan nomor
bagian yang ditunjukkan pada gambar rakitan atau sub rakitan. Nomro bagian
komponen ditunjukkan dengan angka yang dilingkari dan dituliskan diluar gambar
rakitan. /nomor bagian digunakan untuk membedakan gambar satu dengan yang
lainnya.
https://www.kaskus.co.id
e. Gambar detail
Gambar yang memiliki dimensi dan keterangan secara lengkap dari satu bagianvkomponen
yang dibuat berdasarkan gambar kerja.
f. Lokasi
Aturan dalam menentukan lokasi :
1. Sudut kiri atas lembar gambar menyentuh batas kiri atas
2. Sudut kiri bawah lembar gambar menyentuh garis batas kiri bawah
3. Di atas blok judul menyentu garis batas bawah dan blok judul
2. Alat Dan Bahan
1. Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas
manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang
tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan
kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya
(transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses
lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan
(rcproduksi). Ukuran pokok dari kertas gambar adalah A0 (baca A nol) mempunyai luas
1m2. Apabila kertas A0 dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran
kertas yang lebih kecil yaitu Al. Arti Al adalah kertas A0 yang dibagi satu kali. Begitu
seterusnya, apabila kertas Al dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2,
Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 mcnjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5.
2. Pensil Gambar
Kita memerlukan pensil (potlot) yang berbeda untuk keperluan menulis, baik
kualitas maupun tingkat kekerasannya. Biasanya kekerasan pensil
dicantumkan pada salah satu ujungnya.
4. Jangka
Jangka digunakan untuk menggambar lingkaran atau busur lingkaran.
Biasanya jangka ditempatkan dalam suatu kotak. Satu kotak jangka yang
sederhana paling sedikit harus berisi sebuah jangka besar, sebuah alat
penyambung untuk membuat lingkaran besar, sebuah jangka orleon (jangka
pegas) dan sebuah pena penggaris (trek pen). Untuk keperluan meninta bentuk
lingkaran biasanya jangka dilengkapi dengan ring (cincin) yang berfungsi
untuk menyambung atau mengganti mata pensil dengan rapido. Disamping
kotak jangka yang sederhana ada kotak jangka yang sedang dan kotak jangka
yang lengkap.
5. Rapidograph
Untuk membuat gambar dengan tinta, dapat menggunakan pen tarik yang
biasanya terletak dalam kotak jangka. Akan tetapi hal ini tidak praktis karena
tinta dapat menetes keluar dan untuk membuat garis dengan ketebalan yang
dikehendaki harus menyetel berkali-kali. Rapido bersifat refil atau dapat diisi
ulang jika tinta telah habis, oleh karena itu rapido perlu dilengkapi dengan
tinta gambar yang biasanya banyak dijual di toko.
6. Busur Derajat
Busur derajat digunakan untuk mengukur sudut atau membagi sudut. Biasanya busur
derajat ini mcmpunyai garis-garis pcmbagi 0° sampai dengan 180°
Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat gambar kerja produk hardware, Di sini, contoh
yang diambil adalah motherboard. Motherboard, atau papan induk adalah papan sirkuit tempat
berbagai komponen elektronik saling terhubung seperti pada PC atau Macintosh dan biasa
disingkat dengan kata mobo. Sebelum membuat gambar motherboard, kita akan terlebih dahulu
memerhatikan sketsa gambar kerja dari motherboard.