1. LATAR BELAKANG
Beberapa tahun terakhir ini pertumbuhan Industri Kecil Menegah (IKM)
di Kabupaten Majene cukup menggembirakan karena pertumbuhan jumlah IKM
terus meningkat setiap tahun, hal ini didukung oleh potensi bahan baku yang
cukup besar, sumberdaya manusia. Berbagai sektor mulai banyak dikerjakan
oleh para pelaku industri seperti sektor agrobisnis, kerajinan (handycraft),
pengolahan makanan, dan berbagai sektor lainnya.
Pemerintah Kabupaten Majene sangat mendukung pengembangan IKM
hal ini dapat kita lihat bahwa bahwa jumlah IKM dari tahun ke tahun semakin
meningkat pada tahun 2013 sebannyak 189 unit usaha, meningkat 20 persen
pada tahun 2012 menjadi 244 unit usaha. Nilai investasi IKM secara keseluruhan
tahun 2014 sebesar 21,8 milyar, dengan nilai produksi 40,9 milyar rupiah dan
mampu menyerap tenaga kerja 2.122 orang.
Pemerintah Kabupaten Majene, sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah 2011 – 2016 salah satu program unggulan adalah
Peningkatan Akselerasi Pembangunan bidang ekonomi, kesejahteraan sosial,
politik dan keamanan. Oleh sebab itu industri pengolahan pangan yang bahan
bakunya dari komoditi Lokal terus dikembangkan begitu juga bahan baku
lainnya.
Pengolahan industri makanan yang banyak dikerjakan oleh kelompok –
kelompok usaha kecil yang cukup meluas, baik makanan tradisional seperti
Kasippi, golla kambu, pupu’ maupun makanan yang sudah dikenal luas seperti
berbagai macam roti, cake, tortila, keripik, tortila, abon ikan, pupu’ dan lain
sebagainya. Selain ada yang menjadi kegiatan sambilan, khususnya bagi ibu – ibu
rumah tangga, terdapat pula beberapa yang sudah sangat serius
mengembangkannya sebagai sebuah bisnis dengan beberapa tenaga kerja baik
untuk produksi maupun pemasaran. Kebanyakan dari usaha ini masih hanya
mampu sebatas memenuhi kebutuhan lokal, terutama di tingkat kabupaten
kota, atau paling jauh menjangkau kabupaten lain yang berbatasan langsung,
walaupun beberapa jenis produk sudah menjadi pilihan oleh – oleh bagi para
wisatawan yang berkunjung ke Majene, seperti Keripik kacippi, Abon ikan, dan
golla kambu
Beberapa permasalahan utama yang dihadapi oleh para pelaku usaha di
Kabupaten Majene antara lain :
Produk makanan dan minuman saat ini menghadapi persaingan dari
produk impor,
Kualitas produk, desain kemasan, promosi dan pemasaran masih lemah,
Kurangnya pengetahuan para pelaku IKM terhadap kualitas produk
(proses produksi) kemasan,
Akibat dari kondisi di atas maka kebanyakan dari produk mereka hanya
dipasarkan di pasar – pasa tradisional ataupun kios – kios kecil di pemukiman
penduduk. Sementara di supermarket – supermarket yang ada adalah produk
makanan dari luar daerah dengan kemasan yang sangat menarik, seperti dari
Malang, Surabaya, Makassar, atau produk – produk pabrikan besar yang berskala
nasional.
Menjawab permasalahan di atas, Dinas Koperasi UKM Peridustrian dan
Perdagangan Kabupaten Majene telah memberikan bantuan berupa alat
pengemasan sederhana seperti hand sealer, sealer cup dan sealer botle kepada
beberapa IKM pengolahan pangan yang ada di Kab. Majene. Bantuan yang telah
diberikan berupa bantuan-bantuan kemasan bersekala kecil yang belum mampu
mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihapi oleh para IKM. Oleh sebab
itu kami sangat berharap kepada pemerintah Pusat dalam hal ini Ditjen IKM
Kementerian Perindustrian untuk dapat memberikan bantuan peralatan/mesin
kemasan bersekala Menegah (Klinik Kemasan).
Kita sadari bahwa fungsi kemasan adalah sebagai
pembungkus/mewadahi, melindungi/proteksi, distribusi, sarana promosi dan
informasi terhadap produk-produk lokal.
3. PEMANFAATAN
Bantuan peralatan/mesin dimanfaatkan sekaligus memberikan jawaban
terhadap persoalan mendasar yang selama ini dihadapi oleh pelaku Industri Kecil
Menengah (IKM) terutama yang bergerak di industri pengolahan pangan di
Kabupaten Majene. Manfaat dari Klinik Kemasan antara lain :
Meningkatkan mutu produk IKM pangan melalui perbaikan mutu kemasan
dan tampil lebih menarik dengan harga yang masih dapat bersaing di
pasaran.
Dapat membantu IKM pangan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi,
khususnya dalam masalah teknis pengemasan.
4. JENIS PERALATAN YANG DIBUTUHKAN
NAMA MESIN /
NO SPESIFIKASI MESIN DAN PERALATAN JUMLAH HARGA TOTAL
PERALATAN
1. Komputer PC Processor Intel Core i5 – 3.2 GHz 1 Unit 22.500.000 22.500.000
Turbo Boost up to 3.6 GHz
RAM 8 GB DDR 3 (two 4GB)
VGA NVIDIA GeForce GTX 657MX With
1GB
Hard Drive 1 TB Serial ATA, 7200RPM
Optical Drive Slot loadin 8x SuperDrive DVD+RW
OS Mac OS X 10.6 Snow Leopard
Monitor LCD 27”
2. Komputer PC Processor Intel Core i7-3770 (3.4 GHz, 8M 1 Unit 15.000.000 15.000.000
Chace)
RAM 6 GB DDR-3
VGA NVIDIA GeForce GT 640 1GB
Hard Drive 1 TB, 7200RPM
Optical Drive DVD+RW
OS Windows 7 Ultimate 64 Bit
Monitor LED HP 23 “
3. Printer Laser Product Dimension 490 x 563 x 275 mm 1 Unit 15.000.000 15.000.000
(A3)
Black Print Speed Up to 35 ppm
Black Print Res Up to 1200 x 1200 dpi
Technology Laser
Standart Memory 64 MB
Maximum Memory 512 MB
Processor Speed 460 MHz
Media Size Support A3, A4, A4 Rotated
NAMA MESIN /
NO SPESIFIKASI MESIN DAN PERALATAN JUMLAH HARGA TOTAL
PERALATAN
4. Printer Warna Max Doc Size Cut Sheet 89 to 329 mm 1 unit 10.000.000 10.000.000
(A3) Quantity of Ink 9
Print Speed Photo High Quality A3+ photo (195s)
Resolution 5760 x 1440 dpi
11. Mesin Offset Max Press Speed 12.000 sheet per hour 1 Unit 550.000.000 550.000.000
Max Sheet size 520 x 740 mm
Min Sheet size 273 x 370 mm
Printing sheet 0.04 – 0.6 mm
thicknees
Max Printing Area 510 x 730 mm
Plate size 625 x 755 x 0.3 mm
Blangket size 680 x 755 x 1.9 mm
Max feeder pile 930 mm
capacity
Max delivery pile 420 mm
capaci
Machine overall 2350 x 2040 x 1775 mm
dimens
Total Power of Motors 6,79 kw
Gross machine weight 3,7 ton
12. Mesin Laminasi Max Laminating 1080 mm 1 Unit 135.000.000 135.000.000
TOTAL 1.152.500.000
5. PENEMPATAN PERALATAN
Peralatan atau Mesin Kemasan ini akan dikelola oleh Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kemasan (UPTD – Kemasan), Dinas Koperasi UKM Perindsutrian dan
Perdagangan Kabupaten Majene dan Lokasai Gedung/penempatan Peralatan
atau Mesin Kemasan Memanfaatkan eks kantor Departeman Perindustrian
Kabupaten Majene Jl. Chairil Anwar Lembang depan SMA Negeri 2 Majene
Kabupaten Majene
Lokasi penempatannya letaknya sangat strategis dengan maksud untuk
memudahkan pelaku Industri Kecil Menengah untuk berkonsultasi tentang
desain kemasan, pemesanan kemasan untuk produk-produk pangan.
8. BIAYA OPERASIONAL
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi dari UPTD – Kemasan Dinas
Kopersi UKM Perindustrian dan Perdagangan sudah pasti akan memerlukan
biaya operasional. Biaya operasional bersumber dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah Kabupaten Majene dan dari pendapatan yang dihasilkan oleh
UPTD, termasuk untuk membayar tenaga-tenaga teknis dan modal kerjanya.
9. RENCANA PEMANFAATAN
Rumah Kemasan ini diharapkan mampu memberikan jawaban terhadap
persoalan mendasar yang selama ini dihadapi oleh pelaku Industri Kecil
Menengah (IKM) terutama yang bergerak di bidang pengolahan makanan di
Kabupaten Majene, yaitu tidak tersedianya kemasan yang layak.
Dengan adanya peralatan atau mesin kemasan diharapkan dapat
membantu para pelaku industri kecil, khususnya yang tergabung dalam
kelompok – kelompok usaha kecil dapat memanfaatkannya dengan harga yang
terjangkau. Tingginya biaya produksi karena kemasan yang sampai saat ini masih
harus dipesan di luar daerah dengan jumlah tertentu dan dengan harga yang
cukup tinggi, dengan adanya di Majene maka hal tersebut dapat diatasi, mereka
dapat memperoleh kemasan dengan harga yang lebih terjangkau dengan jumlah
sesuai kebutuhannya.
Dalam operasionalnya ini akan memberikan jasa Konsultasi Desain,
Pelatihan dan Pembuatan Kemasan bagi Indsutri Kecil Menengah di Kabupaten
Majene.
Proses atau alur pelayanannya dimulai dari pelaku Industri Kecil Menengah nanti
akan mendatangi untuk berkonsultasi mengenai kemasan dan desain kemasan
yang cocok untuk produknya. Pada proses ini, konsultasi bisa dilakukan lebih dari
sekali, sehingga disepakati desain yang akan digunakan oleh Industri Kecil
Menengah tersebut.
Proses selanjutnya adalah pembuatan kemasan, ini diharapkan mampu
memberikan harga kemasan yang relatif lebih terjangkau, jika dibandingkan bila
dibuat di luar daerah, mampu membuat kemasan dengan batasan minimal yang
disesuaikan dengan kemampuan Industri Kecil Menengah di Majene.
Secara paralel pengelola juga akan melakukan kegiatan pelatihan secara
berkala perihal Kemasan dan hal-hal terkait seperti merek, paten, hyginitas,
standarisasi, produk, dan lain-lain bagi para pelaku Industri Kecil Menengah di
Kabupaten Majene.
Dengan kemasan yang layak, menarik dan hygienes diharapkan produk-
produk olahan makanan Industri Kecil Menengah di Kabupaten Majene, tidak
hanya diperjualbelikan di pasar-pasar tradisional, tetapi sudah mampu
menembus pasar yang lebih luas, yaitu di supermarket, menjadi produk oleh-
oleh khas dari Secara khusus Majenae secara umum Sulawesi Barat yang
menarik dan bisa menembus pasar luar daerah.
KEPALA DINAS
KOPERASI UKM
PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN
KABUPATEN MAJENE.
STRUKTUR ORGANISASI
UPTD – KEMASAN
DINAS KOPERASI UKAM PERINDUSTRIAN & PERDAGANGAN
KABUPATEN MAJENE
KASIR
Denah Lokasi
Lokasi
UPTD-KEMASAN
SMAN 2
Jl. Chairil Anwar
Lembang Majene
Majene
Lampiran 4 :
FOTO BANGUNAN
( Tampak Depan)