Anda di halaman 1dari 10

Laporan Praktek kerja

Laporan praktek kerja ini di susun untuk memenuhi tugas akhir PKL

Nama : Sinta Renjani Anbia


NISN :0012458887
PERUSAHAAN/ INDUSTRI : Pengadilan Agama

1
Lembar Pengesahan
Laporan kegitan Praktek Kerja Lapangan
Yang disusun oleh
Sinta Renjani Anbia
NIS : 10180605
Program Studi : Bisnis Management
Kompetensi Keahlian : Otomotisasi Tata Kelola Perkantoran
Dengan Judul

MEREGISTRASI KUASA HUKUM DI PENGADILAN AGAMA KOTA


TASIKMALAYA KELAS II
Telah di sahkan pada
Hari :
Tanggal : 20 novemver 2019

Pembimbing Instansi Pembimbing Sekolah

Maya Angraeni S.H Tri Sutersna Maliki,M.Pd


Mengetahui,
Kepala Sekolah Ka.program Keahlian

H.Lukman,S.T Siska Sri Agustina,S.Pd

2
‘KATA PENGANTAR
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga saya pada akhirnya
bisa menyelesaikan laporan ini.

Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Guru Pembimbing yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya sehingga ini dapat disusun dengan baik.
Dalam melakukan penyusunan laporan ini, kami sangat sadar sepenuhnya bahwa laporan PKL
ini tidak terlepas dari bimbingan, semangat, serta dukungan dari banyak pihak, baik bersifat
moril ataupun materil, maka dari itu kami mengucapkan banyak terima kasih antara lain kepada :
1. Ir. H. Parikesit Wirasutisna selaku Ketua Yayasan SMK Igasar Pindad Tasikmalaya
2. H. Lukman ,S.T selaku Kepala Sekolah SMK Igasar Pindad Tasikmalaya
3. Dra. Nurul Maulidah, S.Ag,.M.H selaku ketua Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya
Kelas II
4. Maya Anggraeni S.H selaku pembimbing Instansi
5. Tri Sutresna Maliki M, Pd selaku pembimbing PKL dari sekolah
6. Wida Fatimah S.Pd selaku Wali Kelas
7. Orang tua yang telah memberikan banyak masukan Positif

Tasikmalaya , 6 Januari 2020

Sinta Renjani Anbia

3
Laporan Praktek kerja..................................................................................................................................1
Laporan praktek kerja ini di susun untuk memenuhi tugas akhir PKL........................................................1
Lembar Pengesahan..................................................................................................................................2
MEREGISTRASI KUASA HUKUM DI PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA
KELAS II...................................................................................................................................................2
‘KATA PENGANTAR..............................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................5
1 Latar Belakang Prakerin.......................................................................................................................5
2 Tujuan Dan Manfaat Peraktik Kerja Lapangan......................................................................................5
BAB 2.........................................................................................................................................................6
PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT  PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA..........6
A. Pendahuluan..................................................................................................................................7
B. Pengertian, syarat dan formulasi Surat Kuasa Khusus..............................................................7
C. Berakhirnya Kuasa........................................................................................................................8
Tata Cara Meregistrasi Kuasa Khusus................................................................................................8
Penutupan..................................................................................................................................................8
DAFTAR NILAI.........................................................................................................................................9
PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI...........................................................................................9
SMK IGASAR PINDAD TASIKMALAYA...............................................................................................9
DAFTAR PUSAKA.........................................................................................................................10

4
BAB I

1 Latar Belakang Prakerin

PRAKERIN (Praktek Kerja Industri) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan pembelajaran yang
dilaksanakan di Dunia Usaha Atau Dunia Industri dalam upaya pendekatan ataupun untuk meningkatkan mutu siswa
– siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan kompetensi (kemampuan) siswa sesuai bidangnya dan juga
menambah bekal untuk masa yang akan datang guna memasuki dunia kerja yang semakin banyak serta ketat dalam
persaingannya seperti di masa sekarang ini.
Dalam pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi siswa yang bertujuan untuk magang disuatu tempat
kerja, baik dunia usaha maupun didunia industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing disekolah untuk memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan
diterapkan dalam dunia usaha atau dunia Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal
ilmu pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja Industri tidak mengalami kendala
dalam penerapan Ilmu Pengetahuan dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan
ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di Lembaga Kejuruan terkait.
Praktek Kerja Indusrti (PRAKERIN) juga merupakan bagian dari kurikulum SMK  yang wajib dilaksanakan oleh
peserta didik SMK .

2 Tujuan Dan Manfaat Peraktik Kerja Lapangan

Adapun tujuan di adakannya PKL ini adalah untuk lebih memantapkan pemahaman mahasiswa mengenai
anggaran yang di butuhkan oleh Departemen Kominfo sehingga mahasiswa tidak hanya mengetahui teori saja akan
tetapi juga dapat mengetahui secara langsung mengenai anggaran yang di butuhkan.
Adapun tujuan yang hendak dicapai dari Praktek Kerja Lapangan ini antara lain adalah:
 Menambah pengetahuan (wawasan) dan keterampilan mahasiswi dalam bidang penusunan anggaran
setiap tahunnya.
 Sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelsaikan tugas dari sekolah
 Memperkenalkan mahasiswi pada situasi kerja yang sebenarnya.
 Mampu mengadakan perbandingan antara ilmu yang diperoleh di perkuliahan secara teori dangan
selama peraktek kerja lapangan.

5
BAB 2
PROFIL DAN SEJARAH SINGKAT 
PENGADILAN AGAMA KOTA TASIKMALAYA

Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya merupakan Pengadilan Agama Kelas II yang dibentuk
berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2011 tanggal 24 Februari 2011,
bersamaan dengan pembentukan 15 Pengadilan Agama lainnya di seluruh Indonesia, yaitu  Pengadilan
Agama Kota Banjar, Pengadilan Agama Amurang, Pengadilan Agama Marisa, Pengadilan Agama Parigi,
Pengadilan Agama Andoolo, Pengadilan Agama Pasar Wajo, Mahkmah Syaríyah Tiga Redelong,
Pengadilan Agama Kota Padang Sidempuan, Pengadilan Agama Mentok, Pengadilan Agama Lebong,
Pengadilan Agama Batu Licin, Pengadilan Agama Taliwang, Pengadilan Agama Labuan Bajo,
Pengadilan Agama Nunukan, dan Pengadilan Agama Arso.
Meskipun demikian, Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya baru mulai beroperasi sejak
diresmikan oleh Dirjen Badan Peradilan Agama MARI waktu itu (Drs. H. Wahyu Widiana, MA) pada
tanggal 22 Nopember 2011. Sesaat setelah PA Kota Tasikmalaya diresmikan kemudian dilantik Ketua PA
Kota Tasikmalaya pertama, yaitu Drs. Uu Abdul Haris, MH oleh Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Agama
Bandung (Drs. H. Hasan Bisri, SH, M.Hum).  Sedangkan Wakil Ketua PA Kota Tasikmalaya pertama ada
Drs. Asep M. Ali Nurdin, MH dan Panitera/sekretaris dijabat oleh Misbahul Bahri, S.Ag.
Pada saat  itu PA Kota Tasikmalaya belum memiliki gedung sendiri, sehingga untuk beroperasi melayani
para pencari keadilan Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya menempati gedung milik Kementrian Agama
Kabupaten Tasikmalaya di. Jl. Sutisna Senjaya. PA Kota Tasikmalaya menempati gedung tersebut
sekitar 6 bulan lamanya.
Pada awal diresmikannya, PA Kota Tasikmalaya baru memiliki 12 pegawai dan telah beroperasi
sejak hari kedua diresmikan. Akan tetapi PA Kota Tasikmalaya sudah dapat beroperasi menerima dan
memeriksa perkara di minggu pertama sebanyak kurang lebih 50 perkara dan pada bulan berikutnya
menerima sekitar 200 perkara.
PA Kota Tasikmalaya kemudian pindah dan menempati gedung PA Kabupaten Tasikmalaya
yang telah pindah menempati gedung baru di Singaparna, dan telah memiliki 24 Pegawai dengan rata-
rata perkara yang diterima perbulan  sekitar 200 perkara;
Sejak bulan September 2013 Pengadilan Agama Kota Tasikmalaya dipimpin oleh Dra. Siti Zurbaniyah,
SH, MHI sebagai Ketua dan Drs. Abun Bunyamin, SH sebagai Wakil Ketua.
Perkara yang masuk dan diterima oleh PA Kota Tasikmalaya pada tiap tahun selalu meningkat, baik
dalam jumlah maupun kualitas perkaranya yang semakin beragam, meskipun dengan keterbatasan
pegawai yang dimilikinya.
Pada September 2016 PA Kota Tasikmalaya berganti Pimpinan, di ketuai oleh Drs. Abun
Bunyamin, SH., MH. Yg di promosikan menjabat Ketua, Fakhrurazi, S.Ag., M.H.I menjabat Wakil Ketua
dan H. Endang Pipin, SH. menjabat Panitera serta Wawan Darmawan, S.Ag. menjabat Sekertaris.
Diawal tahun 2017 PA Kota Tasikmalaya kembali pindah untuk menempati gedung baru di Jl. Letnan
Harun Kelurahan Sukarindik Kecamatan Bungursari yang diresmikan oleh Ketua Pengadilan Tinggi
Agama Jawa Barat Drs. Bahrussam Yunus, SH., MH. mewakili Ketua Mahkamah Agung Prof. Dr. H. M.
Hatta Ali, SH., MH.

6
A. Pendahuluan

Kalau kita mendengar istilah Manajemen Perkantoran Modern, pastilah kita memikirkan
sesuatu tempat dalam sebuah ruangan yang berisi meja, kursi yang dilengkapi dengan
perlengkapan serba canggih masa kini. Di balik meja yang rapi dan bersih duduk seorang
yang berdasi di depannya terpampang beberapa alat dukung seperti: telepon, Laptop yang
stand bai dengan monitor terbuka dan berisi fitur-fitur canggih yang melambangkan dunia
maya dan seterusnya dan seterusnya. Itulah gambaran awal kita ketika membaca atau
mendengar kata “Manajemen Perkantoran Modern”. Sepakat ? Manajemen perkantoran
modern adalah suatu cara tata kelola dalam dunia perkantoran itu sendiri. Mengapa demikian
karena kita saat ini dan seterusnya dihadapkan pada tata kelola yang semakin rumit dan
memerlukan sumber daya manusia yang up to date…..Oleh karena itu Manajemen
Perkantoran dapat dikatakan sebagai upaya penjurusan dan pengawasan dari sebuha kantor
untuk mencapai tujuannya yang khusus dengan cara yang sehemat-hematnya. Peralatan yang
canggih tentu bertujuan untuk  efektifitas dan efesiensi atau hemat dalam segalanya. Dari
Manajemen Perkantoran dapat kita mengetahui fungsi kantor dalam birokrasi
kepemerinatahan, dalam perusahaan,  pengertian kantor, aspek-aspek manajemen
perkantoran, tugas seorang manajemen perkantoran serta pengawasannya. Dalam hal ini
seorang kepala kantor haruslah orang yang mempunyai keahlian manajemen yang didukung
oleh latar belakang Sumber Daya manusia yang mumpuni baik dari segi: pendidikan,
kepribadian, pengalaman, integritas atau bakat seseorang aebagai manajer atau sebagai
pejabat disebuah kantor yang dipimpinnya.

B. Pengertian, syarat dan formulasi Surat Kuasa Khusus


Pasal 123 ayat (1) HIR hanya menyebutkan tentang syarat pokok saja, yaitu kuasa khusus
berbentuk tertulis atau akta yang biasa disebut surat kuasa khusus. Hal inilah yang
menyebabkan di masa lalu surat kuasa khusus dibuat sangat sederhana sekali karena cukup
berisi pernyataan penunjukan kuasa dari pemberi kuasa yang berisikan formulasi
“memberikan kuasa kepada seseorang untuk mewakili pemberi kuasa menghadap di semua
pengadilan”.

Oleh karenanya, dengan berjalannya waktu diperlukan penyempurnaan yang benar-benar


berciri surat kuasa khusus, yang dapat membedakannya dengan surat kuasa umum.
Penyempurnaan  dan perbaikan itu, dilakukan Mahkamah Agung melalui Surat Edaran
Mahkamah Agung (“SEMA”), yaitu diantaranya : (i) SEMA Nomor 2 Tahun 1959, tanggal
19 Januari 1959; (ii) SEMA Nomor 5 Tahun 1962, tanggal 30 Juli 1962; (iii) SEMA Nomor
01 Tahun 1971, tanggal 23 Januari 1971; dan (iv) SEMA Nomor 6 Tahun 1994, tanggal 14
Oktober 1994.

Berdasarkan ke-4 SEMA tersebut diatas, maka secara garis besar syarat-syarat dan formulasi
Surat Kuasa Khusus adalah :

1.  Menyebutkan dengan jelas dan spesifik surat kuasa, untuk berperan di pengadilan;

7
2.  Menyebutkan kompetensi relatif, pada Pengadilan Negeri mana kuasa itu dipergunakan
mewakili kepentingan pemberi kuasa;

3.  Menyebutkan identitas dan kedudukan para pihak (sebagai penggugat dan tergugat);

4.  Menyebutkan secara ringkas dan konkret pokok dan obyek sengketa yang diperkarakan
antara pihak yang berperkara. Paling tidak, menyebutkan jenis masalah perkaranya.

Syarat sebagaimana dimaksud diatas bersifat kumulatif, sehingga bila salah satu syarat
tidak dipenuhi mengakibatkan kuasa tidak sah. Dengan kata lain, surat kuasa khusus
cacat formil.
Selanjutnya, apabila ternyata surat kuasa khusus tersebut terdapat kekurangan dalam
syarat-syaratnya, maka Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi tidak dibenarkan lagi
untuk memberi kesempatan perbaikan kepada salah satu pihak berperkara berdasarkan
SEMA Nomor 01 Tahun 1971.

C. Berakhirnya Kuasa

Membolehkan berakhirnya perjanjian kuasa secara sepihak atau unilateral apabila

1. Pemberi kuasa kembali secara sepihak


2. Salah satu meninggal
3. Penerima kuasa melepas kuasa

Tata Cara Meregistrasi Kuasa Khusus


Syarat-syarat Pendaftaran & Registrasi Surat Kuasa :

1. Kuasa Asli beserta fotocopy


2. Fotocopy Kartu Advokat
3. Fotocopy Berita Acara Penyumpahan Di Pengadilan Tinggi

Penutupan

Surat kuasa khusus sebaga bukti formil penerima kuasa dari pemberi kuasa untuk beracara di
pengadilan . Meski demikian masih penafsiran yang berbeda di kalang praktos tentang kuasa
khusus itu sendiri apakah di pandang sebagai perjanjian timbal balik ataukah sepihak

    

8
DAFTAR NILAI

PRAKTEK KERJA LAPANGAN INDUSTRI

SMK IGASAR PINDAD TASIKMALAYA


Nama Siswa : Sinta Renjani Anbia
Kelas : XI
Jurusan : OTKP 2
Tempat PKL : Pengadilan Agama

NO KOMPONEN YANG DI NILAI


NILAI

ANGKA PREDIKAT
1 DI SIPLIN WAKTU 90 A
2 TANGGUNG JAWAB 90 A
3 KUALITAS KERJA 89 A
4 INSIATIF DAN 85 A
KREATIFITAS
5 PERILAKU 89,8 A
JUMLAH 449
RATA - RATA 89,8 A

Keterangan
85 -100 = Amat Baik
75 – 84 = Baik
74 – 60 = Cukup
59 – 60 = Kurang

9
DAFTAR PUSAKA
Renjadi Anbia , Sinta .2019 ,laporan praktek kerja lapangan meregistrasi surat kuasa khusus
Tasikmalaya
Tugas Laporan praktek kerja lapangan di susun oleh Sinta Rinjani Anbia
Berdasarkan pengalaman Praktek Kerja Lapangan

10

Anda mungkin juga menyukai