Anda di halaman 1dari 13

JUKLAK 2012

Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Undang-Undang No. 7 Tahun 1996 tentang Pangan mengamanatkan


bahwa pengembangan cadangan pangan pemerintah merupakan suatu
upaya strategis untuk mendukung penyediaan cadangan pangan di daerah
dalam menghadapi keadaan darurat dan pasca bencana serta melindungi
petani/produsen pangan dari gejolak penurunan harga pada waktu panen.
Serta penjabaran undang-undang no. 7 kedalam Peraturan Pemerintah
(PP)No 68 tahun 2002 tentang Ketahanan Pangan, Pasal 5 menyatakan
bahwa : (1) cadangan pangan nasional terdiri atas cadangan pangan
pemerintah dan cadangan pangan masyarakat; (2) cadangan pangan
pemerintah terdiri dari cadangan pangan pemerintah desa, pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.
Cadangan pangan Nasional terdiri dari cadangan pangan pemerintah
dan cadangan pangan masyarakat. Cadangan pangan pemerintah adalah
cadangan pangan tertentu bersifat pokok di tingkat nasional yaitu
persediaan pangan pokok tertentu, misalnya beras, sedangkan ditingkat
daerah dapat berupa pangan pokok masyarakat di daerah setempat.
Pengembangan cadangan pangan adalah salah satu aspek penting dalam
ketahanan pangan saat ini, oleh sebab itu menjadi sangat mendesak untuk
dikembangkan. Beberapa alasan yang mendasari adalah : (a) Bank Dunia
pada tahun 2008 memperingatkan bahwa cadangan pangan Indonesia
berada dalam titik terendah sehingga bisa menjadi masalah serius jika tidak

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

diatasi sejak awal mengingat cadangan pangan dunia turun hampir


setengahnya; (b) situasi iklim di Indonesia saat ini tidak menentu dan
kurang bersahabat telah menyebabkan bencana (longsor, banjir,
kekeringan), sehingga menuntut manajemen cadangan pangan yang efektif
dan efesien agar dapat mengatasi kerawanan pangan; (c) masa panen tidak
merata antar waktu dan daerah mengharuskan adanya cadangan pangan;
dan (d) banyaknya kejadian darurat memerlukan adanya cadangan pangan
untuk penanganan pasca bencana, penanganan rawan pangan, dan bantuan
pangan wilayah. Disamping itu, cadangan pangan juga dapat digunakan
untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya kekurangan pangan yang
bersifat sementara yang disebabkan gangguan atau terhentinya pasokan
bahan pangan, misalnya karena putusnya prasarana dan sarana transportasi
akibat bencana alam.
Pentingnya pengembangan cadangan pangan juga dikarenakan kondisi
sebagai berikut : (a) masih banyaknya penduduk miskin dan rawan pangan
yang memerlukan perlindungan jaminan kecukupan pangan, (b) banyak
kabupaten yang termasuk kategori rawan pangan, (c) banyak daerah yang
rentan terhadap bencana alam dan (d) masih banyak daerah-daerah
terisolir, baik pada periode-periode tertentu (kekeringan, ombak tinggi dan
sebagainya)
Sulawesi Selatan sebagai salah satu daerah produsen beras di
Indonesia, secara spesifik berdasarkan indikator Komposit sesuai Peta
kerawanan Pangan termasuk wilayah “Tahan Pangan” namun untuk
mengatasi berbagai permasalahan kerawanan pangan, kondisi darurat
bencana dan stabilisasi harga pangan pokok, perlu dilakukan pengembangan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

cadangan pangan pemerintah provinsi, dalam rangka mengurangi


ketergantungan daerah terhadap cadangan pemerintah pusat. Pada Tahun
2012 akan dikembangkan model pengembangan cadangan pangan
pemerintah provinsi pada 6 (enam) provinsi.
Sulawesi Selatan merupakan salah satu provinsi yang melakukan
kegiatan Model pengembangan cadangan pangan yang berasal dari Dana
Dekonsentrasi Badan Ketahanan Pangan, sehingga untuk lebih terarahnya
kegiatan tersebut dibuat petunjuk pelaksanaan Model pengembangan
cadangan pangan sebagai acuan dalam pelaksanaan kegiatan.

1.2. Tujuan dan Sasaran Petunjuk Pelaksanaan

1. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan


Tujuan disusunnya Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Model
Pengembangan Cadangan Pangan adalah sebagai acuan dalam
pelaksanaan kegiatan Model Pengembangan Cadangan Pangan
tahun 2012, mulai dari tahap perencanaan, persiapan, pelaksanaan
sampai tahap penyusunan laporan.
2. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan
Petunjuk Pelaksanaan Model Pengembangan Cadangan Pangan
digunakan bagi aparat pelaksana kegiatan di Provinsi dan
Kabupaten.

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

1.3. Maksud dan Tujuan Kegiatan

a. Maksud Kegiatan
1. Adalah untuk mengatasi permasalahan Kerawanan Pangan dan
kondisi darurat karena bencana maupun masyarakat rawan
pangan kronis yang disebabkan oleh kemiskinan.
ATAU
2. Adalah untuk memperoleh gambaran tentang model
pengembangan cadangan pangan pemerintah provinsi

b. Tujuan Kegiatan
- Meningkatkan penyediaan pangan bagi masyarakat .
- Mengatasi keadaan darurat (transien).
- Stabilisasi harga pangan pokok.
- Membantu masyarakat miskin yang mengalami rawan pangan.
ATAU
- Mempersiapkan mekanisme pemanfaatan cadangan pangan
pemerintah provinsi.
- Mempersiapkan sistem pengelolaan, pengadaan dan penyaluran
pangan
- Menginventarisir pangan pokok strategis di tingkat provinsi

1.4. Keluaran/Output

a. Keluaran
1. Terpenuhinya kebutuhan pangan masyarakat secara cepat dan tepat
dalam masa penanggulangan keadaan darurat dan tercegahnya
kerawanan pangan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

2. Terkendalinya harga pangan pokok padasaat terjadi gejolak harga di


tingkat konsumen
ATAU
b. Keluaran
- Tersedianya cadangan pangan pemerintah provinsi.
- Tersedianya data dan informasi kegiatan model pengembangan
cadangan pangan
- Tersusunnya laporan Pelaksanaan Kegiatan Model
Pengembangan Cadangan Pangan
1.5. Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dalam kegiatan model pengembangan
cadangan pangan pemerintah adalah :
- Daerah/Kabupaten yang sering mengalami keadaan darurat
- Kabupaten yang sering mengalami gejolak harga pangan (beras)
- Kabupaten yang rawan pangan karena kemiskinan

1.5. Pengertian

1. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi rumah


tangga yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik
jumlah, maupun mutunya, aman, merata dan terjangkau
(UU No.7/1996).
2. Rawan pangan adalah kondisi suatu daerah, masyarakat atau
rumahtangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangan tidak

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

cukup untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi pertumbuhan


dan kesehatan sebagian besar masyarakatnya.
3. Cadangan pangan adalah persediaan bahan pangan pokok yang
disimpan oleh pemerintah dan masyarakat yang dapat dimobilisasi
secara cepat untuk keperluan konsumsi maupun menghadapi keadaan
darurat dan antisipasi terjadinya gejolak harga.
4. Cadangan pangan Nasional adalah persediaan pangan di seluruh
wilayah Indonesia untuk dikonsumsi manusia, bahan baku industri, dan
untuk menghadapi keadaan darurat. Terdiri dari cadangan pangan
pemerintah dan cadangan pangan masyarakat
5. Cadangan Pangan Pemerintah adalah persediaan pangan yang dikelola
atau dikuasai pemerintah. Cadangan pangan pemerintah terdiri dari :
cadangan pangan pemerintah desa, cadangan pangan pemerintah
kabupaten/kota, cadangan pangan pemerintah provinsi dan cadangan
pangan pemerintah pusat.
6. Cadangan Pangan Pemerintah Daerah adalah persediaan pangan yang
dikelola atau dikuasai oleh pemerintah provinsi/kabupaten/kota untuk
dikonsumsi masyarakat, bahan baku industri, dan untuk menghadapi
keadaan darurat, rawan pangan dan gejolak harga pangan.
7. Cadangan pangan masyarakat adalah persediaan pangan yang
dikelola masyarakat atau rumah tangga termasuk petani, koperasi,
pedagang dan industri rumahtangga.
8. Keadaan Darurat adalah terjadinya peristiwa bencana alam, paceklik
yang hebat dan kejadian yang terjadi diluar kemampuan manusia untuk
mencegah dan/atau menghindarinya meskipun dapat diperkirakan.

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

9. Bencana Alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau


serangkaian peristiwa yang diakibatkan oleh alam berupa gempa bumi,
tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, tanah longsor
dan bencana alam lainnya.
10. Paceklik yang berkepanjangan adalah musim kekurangan panganyang
berkepanjangan sehingga merupakan masa sulit dalam penyediaan
bahan pangan di suatu wilayah tertentu termasuk periode terjadinya
ketidak seimbangan yang besar antara penyediaan dan kebutuhan.
11. Rawan pangan adalah kondisi untuk suatu daerah, masyarakat, rumah
tangga yang tingkat ketersediaan dan keamanan pangannya tidak cukup
untuk memenuhi standar kebutuhan fisiologis bagi kebutuhan dan
kesehatan masyarakat.

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

BAB II.
PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1. Pertimbangan Kegiatan Dilaksanakan

1. Menindak lanjuti Surat Kepala BKP Nomor


245/PP.310/K/05/2011 tgl 31 Mei 2011 serta hasil-hasil
pertemuan Cadangan Pangan Nasional tanggal 4 – 6 Agustus 2011
dan Pertemuan Evaluasi Cadangan Pangan Tingkat Nasional
Tanggal 17 – 19 Oktober 2011 di Denpasar Bali.
2. Mendukung pelaksanaan Inpres No. 5/Tahun 2011 tentang
penyusunan produksi beras nasional dalam menghadapi kondisi
iklim ekstrim.
3. Sesuai dengan Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan
struktural pada Badan Ketahanan Pangan Daerah Provinsi
Sulawesi Selatan yang tertuang pada peraturan Gubernur Sulawesi
Selatan No. 18 tahun 2009 dan mencegah terjadinya rawan pangan
serta penanggulangan akibat bencana alam.

2.2. Pendekatan

Kegiatan model pengembangan cadangan pangan dilakukan melalui


pendekatan pengumpulan data dan informasi tentang apa yang dialami dan
yang diharapkan dengan adanya kegiatan ini. Data dan informasi yang
dibutuhkan dituangkan dalam bentuk kuesioner, dan akan dilakukan
wawancara dengan responden yang terdiri dari adalah Aparat, KTNA dan
tokoh masyarakat di daerah/kabupaten. Melalui kegiatan pengumpulan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

data dan informasi diharapkan dapat menghasilkan rumusan/konsep


Pengembangan cadangan pangan pemerintah provinsi, sebagai bahan dalam
penyusunan laporan akhir kegiatan Model Pengembangan Cadangan Pangan.

2.3. Strategi

Strategi Pengembangan Cadangan Pangan Pemerintah Provinsi adalah :


a. Cadangan pangan pemerintah provinsi tidak hanya terbatas pada beras
tetapi komoditi pangan strategis lainnya.
b. Mekanisme pengadaan dilakukan pada waktu musim panen, sedangkan
penyalurannya dapat ditujukan untuk stabilisasi harga maupun untuk
bantuan pangan pada kelompok masyarakat rawan pangan transien dan
kronis.
c. Kegiatan ini berada dibawah koordinasi Badan Ketahanan Pangan dan
Pelaksana Kegiatan adalah Sub Bidang Ketersediaan dan Cadangan
Pangan

2.4. Pelaksanaan Kegiatan


Kegiatan Model Pengembangan Cadangan Pangan dalam hal ini pemerintah
provinsi dilakukan sebagai berikut :
1. Pembentukan Tim Pelaksana Kegiatan
2. Penyusunan Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan dan Kuesioner
3. Pengumpulan data dan Pemantauan Model Cadangan Pangan
4. Pengolahan data dan Penyusunan Laporan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

2.5. Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan kegiatan ini dimulai dari Bulan sampai dengan

Jadwal Pelaksanaan :

2.6. Lokasi

 Kegiatan Model Pengembangan cadangan pangan dilaksanakan pada


Kabupaten/kota di provinsi Sulawesi Selatan

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

2.7. Tim Pelaksana Kegiatan


Dalam rangka kelancaran pelaksanaan kegiatan Model Pengembangan
Cadangan Pangan, maka dibentuk tim pelaksana yang beranggotakan
sebagai berikut :
1. Pengarah : Kepala Badan Ketahanan Pangan Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan
2. Penanggung Jawab : Kepala Bidang Ketersediaan dan
Kerawanan Pangan
3. Ketua : Kepala Sub Bidang Ketersediaan dan
Cadangan Pangan
4. Sekretaris : Ir. Rati Tamru
5. Anggota : - Sanawing Hasyim, SE
- H. Amrad A. Sadda
- Hj. Fakihah, SE, MSi
- Hj. Nini Arini, SE
- M. Irsan Tahir
- Fachrul Rasyid

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

BAB III
PEMBIAYAAN

Biaya yang diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan Model


Pengembangan Cadangan Pangan bersumber dari Dokumen DIPA Badan
Ketahanan Pangan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Anggaran 2012,
dengan rincian sebagai berikut:

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1


JUKLAK 2012
Petunjuk Pelaksanaan (JUKLAK )Model Pengembangan Cadangan Pangan

VIII. PENUTUP

Petunjuk Pelaksanaan ini dibuat untuk dapat menjadi acuan bagi


aparat dan pihak-pihak yang melaksanakan kegiatan Model Pengembangan
Cadangan Pangan .
Mengingat kegiatan model pengembangan cadangan pangan
merupakan kegiatan yang masih baru sehingga diharapkan adanya masukan
dari pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan ini. Semoga Petunjuk
Pelaksanaan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terkait
dengan kegiatan Model Pengembangan Cadangan Pangan dalam upaya
mewujudkan ketahanan pangan.

KEPALA BADAN,

Ir. H. ASRI AGUNG PANANRANG,MM


Pangkat : Pembina Utama Madya
NIP : 19550622 198203 1 008

Badan Ketahanan Pangan Daerah Propinsi Sulawesi Selatan 1

Anda mungkin juga menyukai