Prengertian
Organisasi Siswa Intra Sekolah adalah suatu organisasi yang berada di tingkat sekolah di
Indonesia yang dimulai dari Sekolah Menengah yaitu Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah
Menengah Atas. OSIS diurus dan dikelola oleh murid-murid yang terpilih untuk menjadi
pengurus OSIS.
Tujuan
Secara sistematis OSIS mempunyai pengertian: Kelompok kerjasama antara pribadi, yang
pesertanya adalah siswa pada satuan pendidikan sesuai jenjangnya, yang terletak di dalam dan di
antara lingkungan sekolah, yang tugasnya berkesinambungan guna mencapai tujuan bersama.
Sedangkan secara organisasi pengertian OSIS itu sendiri merupakan salah satu jalur pembinaan
kesiswaan, dan merupakan salah satu sistem yang berfungsi sebagai tempat kehidupan
berkelompok siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan bersama.
Sedangkan kegiatan insidentil adalah berupa kegiatan yang sifatnya tidak rutin hanya
sesekali diadakan sesuai dengan aspirasi yang berkembang atau disebabkan adanya instruksi dari
pihak sekolah. Contoh kegiatan insidentil adalah pelaksanaan seminar anti narkoba, pelatihan
pengolahan limbah sampah organik, mengikuti lomba yang diadakan di luar sekolah,
mengirimkan utusan dalam sebuah kegiatan seni atau agama dan lain-lain.
Susunan pengurus OSIS terdiri setidaknya atas Pengurus Inti dan Seksi-seksi. Pengurus inti
terdiri dari Ketua, Wakil Ketua, Sekretaris dan Bendahara. Adapun seksi-seksi dibentuk sesuai
dengan kebutuhan dan kondisi di sekolah masing-masing. Penamaan seksi atau bidangnya pun
macam-macam. Ada seksi keagamaan (ada juga yang menyebutnya seksi Kerohanian Islam,
seksi Pembinaan Ketaqwaan terhadap Tuhan YME dll), seksi kepemimpinan (beberapa OSIS
menyebutnya seksi Bela Negara, atau seksi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, atau seksi
Pembinaan Organisasi dan Pendidikan Politik), seksi Humas (hubungan kemasyarakatan, seksi
Olahraga (ada yang menyebutnya seksi Kesehatan Jasmani), seksi Seni dan Bahasa (di beberapa
OSIS menyebutnya seksi Apresiasi dan Kreasi Seni serta Berbahasa), seksi Keterampilan dan
Kewiraswastaan, Seksi Pembinaan Kepribadian dan Budi Pekerti Luhur dan mungkin masih ada
sejumlah seksi lainnya.
Kepengurusan OSIS selalu diganti setiap tahun melalui sebuah mekanisme sistem yang
sudah diatur sedemikian rupa. Ada yang menyelenggarakan sebagaimana layaknya Pemilu,
dengan menyediakan bilik suara, kotak suara, lembar pemilih, kampanya monologis dan
dialogis, pemaparan visi misi dan program kerja, sampai ke model pemilihan yang sederhana
yakni dengan mengenalkan para calon Ketua OSIS ke masing-masing kelas, diberi kesempatan
berorasi 3-5 menit, kemudian para siswa yang ada di kelas disuruh memilih dengan cara menulis
di kertas yang sudah disediakan panitia. Ada juga sistem rekrutmen pengurus OSIS yang
berdasarkan intervensi (campur tangan) pihak sekolah. Maksudnya ialah Kepala Sekolah,
Pembina OSIS atau Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan sudah menentukan siapa-siapa
saja yang berhak dan boleh menjadi Ketua dan pengurus OSIS tanpa harus melalui sistem
pemilihan langsung. Yang pasti masing-masing memiliki sisi positif dan negatifnya.
Visi
Misi
Pembentukan Anggota
Rapat Anggota
Rapat Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan
Evaluasi Kegiatan
Pembuatan Laporan Pertanggung Jawaban Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler ditujukan agar peserta didik dapat mengembangkan kepribadian, bakat,
dan kemampuannya di berbagai bidang di luar bidang akademik. Kegiatan ini diadakan secara
swadaya dari pihak sekolah maupun peserta didik itu sendiri untuk merintis kegiatan di luar jam
pelajaran sekolah.
Para peserta didik SMA/SMK adalah anak yang sedang dalam masa peralihan dari pribadi
seorang anak menuju pribadi yang lebih dewasa, mereka cenderung menjauh dari orang tua dan
lebih percaya pada teman, mempunyai energi yang besar sehingga mereka tampak lebih
emosional. Kecenderungan lain adalah mereka berkelompok dengan teman yang memiliki
kesukaan yang sama. Dengan adanya kegiatan ekstrakurikuler pada setiap sekolah di harapkan
dapat menjadi wadah untuk penyaluran energi peserta didik dan jenis kegiatanpun sangat
beragam baik itu seputar olah raga, kesenian, keterampilan ataupun pengetahuan.
Kegiatan Ekstrakurikuler yang ada di SMKN 2 Muaro Jambi adalah sebagai berikut :
1. Pramuka
2. PASKIBRAKA
3. Volly
4. Futsal
5. Sepak bola
6. Musik
7. Tari
Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang
Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga
(7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka
Pandega (21-25 tahun).
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah
dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur,
terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode
Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur.
Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan,
kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Sejarah Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang
ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.
Sedangkan di tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij
Organisatie (JIPO).
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat
hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani,
dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan
Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat
Tugas Peserta MPLS adalah merangkum materi keorganisasian SMK Negeri 2 Muaro Jambi
Menggunakan Kertas dan dikumpul pada hari kamis, 15 juli 2021 ke Pak Ali Muhajir