PROMOSI KESEHATAN
Defenisi : pola pengaturan dan pengintegrasian ke dalam proses keluarga, suatu program pengobatab
penyakit dan sekuelannya yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan khusus.
NOC:
Subjektif:
Pengungkapan secara verbal keinginan untik mengelola pengobatan penyakit dan mencegah gejala
sisa
Pengungkapan secara verbal kesulita pengaturan/integrasi dari sala satu atau lebih efek atau
pencegahan komplikasi
Objektif:
Percepatan (diharapkan atau tidak diharapkan) gejala – gejala penyakit dari anggota keluarga
Aktivitas keluarga yang tidak tepat dalam mencapai tujuan program pengobatan atau pencegahan
Kurangnya perhatian terhadap penyakit dan gejala sisa
Keluarga akan:
NIC:
Keterlibatan keluarga
Mobilisasi keluarga
Pemeliharaan proses keluarga
Aktivitas:
a. Keterlibatan Keluarga
b. Mobilisasi Keluarga
Defenisi : ketidakmampuan mengidentifikasi, mengelola, dan atau mencari bantuan untuk mempertahankan
kesehatan.
NOC
Objektif:
Akan menunjukkan partisipasi dibuktikan dengan menunjukkan bimbingan diri dalam membuat
keputusan, mencari informasi, mengidentifikasi penghambat, mencari pelayanan untuk memenuhi
hasil yang diinginkan
NIC :
Aktivitas:
Kaji respon psikologi terhadap nilai situasi dan nilai support system
Tentukan adanya social network
NOC
Subjektif:
Anggota keluarga menjelaskan hutang yang belum dilunasi atau krisis keuangan
Anggota keluarga meminta bantuan untuk pemeliharaan rumah
Objektif:
NIC:
Aktivitas:
Defenisi : pola pengaturan dan pengintegrasian kedalam kebiasaan terapeutik sehari-hari untuk pengobatan
penyakit dan sekuelnya yang tidak memuaskan untuk memenuhi tujuan kesehatan spesifik.
NOC
Subjektif
Pengungkapan secara verbal keinginan untuk mengelola pengobatan penyakit dan mencegah
gejala sisanya
Pengungkapan secara verbal maksud untuk mengurangi faktor resiko berkembangnya penyakit
dan gejala sisanya
Objektif:
Pilihan aktivitas sehari- hari yang tepat untuk memenuhi tujuan pengobatan atau program
pencegahan
Gejala penyakit berada dalam rentang normal yang diharapkan
Intervensi :
Modifikasi prilaku
Bantuan modifikasi diri
Aktivitas:
Modifikasi prilaku
Defenisi : Suatu konstelasi tentang kerangka perilaku budaya yang melibatkan satu atau lebih aktivitas
perawatan diri ketika ada kegagalan untuk mempertahankan standar yang diterima secara sosial tentang
kesehatan dan kesejahteraan.
Intervensi :
Aktivitas:
NUTRISI
Defenisi : gangguan kemampuan bayi untuk mengisap dan mengkoordinasi respons menggsap atau
menelan yang mengakibatkan ketidakadekuatan nutrisi oral untuk kebutuhan metabolik.
Batasan Karakteristik :
Abnormalitas anatomik
Keterlambatan neurologis
Gangguan neurologis
Hipersensitivitas oral
Prematuritas
Status puasa yang lama
Status nutrisi
Status nutrisi: intake makanan dan cairan
Status nutrisi: intake zat makanan
Mengontrol berat badan
Eliminasi usus
Kesabaran
Penetahuan: makanan
Status nutrisi: mengukur biokimia
Status nutrisi: pijatan tubuh
Status nutrisi: energy
Fungsi sensori: indera perasa dan penciuman
Kram abdomen
Nyeri abdomen
Menghindari makan
Berat badan 20 % atau lebih dibawah berat dadan ideal
Kerapuhan kapiler
Diare
Bising usus hiperaktif
Kurang makan
Kurang informasi
Kesalahan konsepsi
Membran mukosa pucat
Tonus otot menurun
Cepat kenyang setelah mencerna makanan
Sariawan rongga mulut
Faktor biologis
Faktor ekonomi
Ketidakmampuan untuk mengabsorpsi nutrien
Ketidakmampuan untuk mencerna makanan
Ketidakmampuan menelan makanan
Faktor pisikologis
Status nutrisi
Status nutrisi: intake makanan dan cairan
Status nutrisi: intake zat makanan
Mengontrol berat badan
Eliminasi usus
Kesabaran
Penetahuan: makanan
Status nutrisi: mengukur biokimia
Status nutrisi: pijatan tubuh
Status nutrisi: energy
Fungsi sensori: indera perasa dan penciuman
Defenisi:
Tahap-tahap makan
Mengontrol ketidakteraturan makan
Pengontrolan cairan
Konsul menyusui
pengontrolan nutrisi
Terapi nutrisi
Penyuluhan nutrisi
Memantau nutrisi
Terapi menelan
Memantau tanda-tanda vital
Bantuan penambahan berat badan
Mengontrol berat badan
Pengontrolan alergi
Pemberian makanan botol
Pengontrolan usus
Pengontrolan demensia
Pengontrolan energy
Pemasukan saluran makanan
Promosi latihan
Intubasi gastrointestinal
Pengontrolan hyperglycemia
Perawatan bayi
Penyisipan intravena (IV)
Terapi intravena(IV)
Memantau pengobatan
Mengatur tujuan yang bermutu
Perawatan saat kelahiran
Phlebotomy: contoh daran vena
Penempatan
Penyerahan
Mengajarkan: Individu
Mengajarkan: Menentukan makanan
Mengatur Total Parental Nutrition (TPN)
Mempertahankan Venous Access Devices (VAD)
1. Tahap-tahap Makan
Defenisi:
Defenisi:
Pencegahan dan pengobatan pembatasan diet yang mengganggu dan latihan yang berlebihan atau
makan terlalu banyak dan menyingkirkan makanan dan cairan
Aktivitas:
Kolaborasi dengan anggota tim pelayanan kesehatah lainnya untuk mengembangkan rencan
pengobatan: meliputi pasien dan /atau orang yang terkait, jika diperlukan
Berunding dengan tim atay pasien untuk membuat sebuah target berat, jiak pasien tidak sampai
pada batas berat yang dianjurkan sesuai umur dan postur tubuh
Membuat sejumlah catatan mengenai penambahan berat badan sehari-hari yang diinginkan
Berunding dengan ahli makanan untuk menentukan keperluan intake kalori sehari-hari untuk
mencapai dan /atau mempertahankan target berat badan
Mengajarkan dan memperkuat konsep nutrisi yang b agus dengan pasien (dan orang terkait, jika
diperlukan)
Anjurkan pasien untuk mendiskusikan makanan pilihan dengan ahli makanan
Mengembangkan hubungan persahabatan yang mendukung dengan pasien
Memantau parameter fisiologi (tanda-tanda vital dan jumlah elektrolit), jika diperlukan
Menimbang berat badan menjadi sebuah rutinitas (e.g. pada waktu yang sama setiap hari dan
setelah buang air)
Memantau intake dan output cairan, jika diperlukan
Memantau intake kalori makanan sehari-hari
Anjurkan pasien memantau sendiiri intake makanan sehari-hari dan menambah/mempertahankan
berat badan, jika diperlukan
Membuat harapan perilaku makan yang tepat, intake makanan/cairan, dan jumlan aktivitas fisik
Menggunakan kontrak perilaku dengan pasien untuk mendapatkan penambahan berat badan yang
diinginkan atau mempertahankan perilaku
Membatasi ketersediaan makanan dalam daftar, menjaga keawetan makanan dan snack
3. Pengontrolan Cairan
Defenisi:
Aktivitas:
Meningkatkan intake oral (e.g. menyediakan sedotan minuman, memberikan cairan di antar
makanan, dan mengganti air es secara rutin
Meminta pasien tidak mengatakan apapun ststus (NPO), jika diperlukan
Memberi obat pengganti untuk nasogastric berdasarkan output, jika diperlukan
Memberi intake cairan lebih dari 24 jam, jika diperlukan
Anjurkan orang yang terkaitnlainnya untuk membantu member pasien makan, jika diperlukan
Menawarkan snack (e.g. banyak minum dan member buah sear/jus buah), jka diperlukan
Batasi intake cairan bebas ketika timbul hyponatremia lemah denagn serum Na dengan jumlah di
bawah 130 mEq/liter
Memantau respon pasien untuk melakukan terapi elektrolit
Konsultasi dengan ahli fisik, jika tanda-tanda dan symptom melampaui volume cairan atau lebih
buruk
Mangatur kegunaan produk darah untuk transfuse, jika diperlukan
Menyiapkan administrasi produksi darah (e.g. memeriksa darah dengan mengidentifikasi pasien
dan menyiapkan peralatan infuse), jika diperlukan
Mengontrol produksi darah (e..g. platelet dan pembekuan plasma darah), jika diperlukan
4. Konsul Menyusui
Defenisi:
Aktivitas:
5. Pengontrolan Nutrisi
Defenisi:
Aktivitas:
Defenisi:
Pengelolaan makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolisme pada pasien yang mengalami
malnutrisi atau tingginya resiko mendapatkan malnutrisi
Aktivitas:
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi, ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses
menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap
dikonsumsi, jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung laktosa, jika diperlukan
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang menyenangkan, member penambahan
warna, tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
7. Penyuluhan Nutrisi
Defenisi:
Aktivitas:
8. Mengontrol Nutrisi
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau memperkecil malnutrisi
Aktivitas:
9. Terapi Menelan
Defenisi:
Aktivitas:
Kolaborasi dengan anggota tim pelayanan kesehatan lainnya (i.e. ahli terapi, ahli patologi yang
mampu, dan ahli makanan) untuk meneruskan rencana perawatan pasien
Menghilangkan gangguan dari lingkungan sebelum bekerja dengan pasien saat menelan
Menutupi privasi pasien, jika diinginkan
Menempatkan diri sehingga pasien dapat melihat dan mendengarmu berbicara
Menerangkan cara menelan pada pasien/keluarga
Kolaborasi dengan ahli terapi untuk memberitahu keluarga pasien tentang latihan cara menelan
Memberi/menggunakan alat yang membantu, jika diperlukan
Hindari penggunaan sedotan saat minum
Bantu pasien untuk duduk pada posisi tegak saat makan/latihan
Pandu pasien untuk mengucapkan “ahs” untukmengontrol tingginya langit-langit, jika diperukan
Memberi sebuah permen kepada pasien untuk diisap sehingga meningkatkan kekuatan lidah, jika
diperlukan
Membantu pasien hemiplegic duduk dengan meletakkan tangan memanjang di meja
Membantu pasien memposisikan kepala untuk melenturkan saat akan menelan (angkat dagu)
Meminta pasien membuka dan menutup mulut saat manipulasi makanan
Membantu pasien mendorong makanan ke belakang mulut tanpa merusak sisi mulut
Memantau tanda-tanda dan symptom bunyi
Memantau gerakan lidah pasien saat makan
Memantau gerakan bibir saat makan, minum, dan menelan
Memeriksa mulut apakah menelan makanan setelah makan
Meminta pasien untuk memersihkan sisi-sisa makanan di bibir atau dagu dengan lidah
Membantu pasien mengangkat sisa makanan dari bibir dan dagu, jika tidak bisa mengulurkan
lidah
Memberitahu keluarga/perawat bagaimana memberi makan dan mengontrol pasien
Meminta pasien/perawat berkolaborasi dengan ahli makanan dalam pemenuhan nutrisi
Memberitahu pasien/perawat tindakan yang harus dilakukan dalam keadaan darurat/mendesak
Memberitahu pasien/perawat bagaimana memeriksa penelanan setelah makan
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu tubuh untuk menentujan
dan mencegah komplikasi
Aktivitas:
Mengukur tekanan darah, denyut nadi, temperature, dan status pernafasan, jika diperlukan
Mencatat gejala dan turun naiknya tekanan darah
Mebgukur tekanan darah ketika pasien berbaring, duduk, dan berdiri, jika diperlukan
Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan, jika diperlukan
Mengukur tekanan darah, nadi, dan pernafasan sebelum, selama, dan setelah beraktivitas, jika
diperlukan
Mempertahankan suhu alat pengukur, jika diperlukan
Memantau dan mencatat tnda-tanda dan syimptom hypothermia dan hyperthermia
Memantau timbulnya dan mutu nadi
Dapatkan nadi apical dan radial scara stimultan dan catat perbedaannya, jika diperlukan
Mengukur pulsus paradoxus
Mengukur pulsus alternans
Memantau naik turunnya tekanan nadi
Memnatau tingkatan irama cardiac
Memantau suara jantung
Memantau tingkat dan irama pernafasan (e.g. kedalaman dan kesimetrisan)
Memantau suara paru
Mengukur oximetry nadi
Memantau pola pernafasan yang abnormal (e.g. Cheyne-Stokes, Kussmaul, Biot, apnea, ataxic,
dan bernafas panjang)
Mengukur warna kulit, temperature, dan kelembaban
Memantau sianosis pusat dan perifer
Memantau sisi kuku
Memantau timbulnya Cushing triad (e.g. naik turunnya tekanan darah, bradicadya, dan
peningkatan tekanan darah systole)
Meneliti kemungkinan penyebab perubahan tanda-tanda vital
Memeriksa keakuratan alat yang digunakan untuk mendapatkan data pasien secara periodic
Defenisi:
Menunjukkan hasil diagnose untuk menentukan penyebab penurunan berat badan, jika diperlukan
Menimbang berat badan pasien pada jarak waktu tertentu, jika diperlukan
Mendiskusikan kemungkinan penyebab rendahnya berat badan
Memantau mual dan muntah
Menentukan penyebab mual dan/atau muntah, dan pengobtan yang tepat
Melakukan pengobatan untuk mengurangi mual dan nyeri sebelum makan, jika diperlukan
Mengontrol konsumsi kalori harian
Memantau jumlah serum albumin, lymphocyte, dan elektrolit
Anjurkan meningkatkan intake kalori
Menunjukkan bagaimana cara meningkatkan intake kalori
Memberi variasi nutrisi makanan yang tinggi kalori
Mempertimbangkan makanan utama pasien, jika diatur oleh pilihan sendiri, budaya, dan agama
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Memberi waktu istirahat, jika diperlukan
Memastikan posisi duduk pasien sebelum makan
Membantu makan atau member makan pasien, jika diperlukan
Memberi makanan yang cukup untuk pasien: makanan utama, embut, dapat dicerna oleh saluran
nasogastric atau gastrotomy, nutrisi lengkap, ditentukan oleh dokter
Menciptakan lingkungan yang menyenangkan pada waktu makan
Menyajikan makanan yang enak, dengan cara yang menarik
Bicarakan dengan pasien dan keluarga tentang factor sosialekonomi yang berhubungan dengan
kecukupan nutrisi
Bicarakan dengan pasien dan keluarga tentang persepsi atau factor yang tidak berhubungan
dengan kemampuan dan keinginan makan
Menunjukkan kelompok yang dapat mengerti tentang makanan, jika diperlukan
Ajarkan pasien dan keluarga rencana makan, jika diperlukan
Tunjukkan pasien dan keluarga bagaiman membeli makanan yang murah dan bernutrisi, jika
diperlukan
Mendukung penambahan berat badan pasien
Membuat grafik kemajuan penambahan berat badan dan tempatkan pada lokasi yang strategis
Anjurkan pasien mandatangi kelompok yang mendukung, jika diperlukan
Defenisi:
Aktivitas:
Bicarakan dengan pasien hubungan antara intake makanan, latihan, penambahan berat badan, dan
kekurangan berat badan
Bicarakan dengan pasien kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
Bicarakan dengan pasien factor kebiasaan, adat, budaya, dan keturunanyang mempengeruhi berat
badan
Memberitahu resiko kelebihan dan kekurangan berat badan
Memberi motivasi pada pasien untuk merubah kebiasaan makan
Batasan Karakteristik :
NOC :
Status gizi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk ke dalam tubuh
dalam periode 24 jam
Status gizi : asupan zat gizi keadekuatan zat gizi yang masuk ke dalam tubuh
NIC :
Manajemen nutrisi
Manajemen berat badan
Aktivitas:
Manajemen nutrisi
Bicarakan dengan pasien hubungan antara intake makanan, latihan, penambahan berat badan, dan
kekurangan berat badan
Bicarakan dengan pasien kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
Bicarakan dengan pasien factor kebiasaan, adat, budaya, dan keturunanyang mempengeruhi berat
badan
Memberitahu Risiko kelebihan dan kekurangan berat badan
Memberi motivasi pada pasien untuk merubah kebiasaan makan
Menentukan ideal berat tubuh pasien
Menetukan ideal kegemukan pasien
Kembangkan bersam pasien sebuah metode untuk membuat laporan intake harian
Anjurkan pasien menulis tujuan mingguan untuk intake makanan dan latihan dan
menempatkannya pada lokasi yang dapat dilihat setiap hari
Sarankan pasien membuat grafik berat badan mingguan, jiak diperlukan
Memberitahu pasien apakah kelompok pendukung dapat menolong
Membantu mengembangkan rencana penyeimbangan makanan secara konsisten sesuai tingkat
pengeluaran energi
Faktor Risiko :
NOC :
NIC :
Aktivitas:
Kolaborasi dengan anggota tim pelayanan kesehatah lainnya untuk mengembangkan rencan
pengobatan: meliputi pasien dan /atau orang yang terkait, jika diperlukan
Berunding dengan tim atay pasien untuk membuat sebuah target berat, jiak pasien tidak sampai
pada batas berat yang dianjurkan sesuai umur dan postur tubuh
Membuat sejumlah catatan mengenai penambahan berat badan sehari-hari yang diinginkan
Berunding dengan ahli makanan untuk menentukan keperluan intake kalori sehari-hari untuk
mencapai dan /atau mempertahankan target berat badan
Mengajarkan dan memperkuat konsep nutrisi yang b agus dengan pasien (dan orang terkait, jika
diperlukan)
Anjurkan pasien untuk mendiskusikan makanan pilihan dengan ahli makanan
Mengembangkan hubungan persahabatan yang mendukung dengan pasien
Memantau parameter fisiologi (tanda-tanda vital dan jumlah elektrolit), jika diperlukan
Menimbang berat badan menjadi sebuah rutinitas (e.g. pada waktu yang sama setiap hari dan
setelah buang air)
Memantau intake dan output cairan, jika diperlukan
Memantau intake kalori makanan sehari-hari
Anjurkan pasien memantau sendiiri intake makanan sehari-hari dan menambah/mempertahankan
berat badan, jika diperlukan
Membuat harapan perilaku makan yang tepat, intake makanan/cairan, dan jumlan aktivitas fisik
Menggunakan kontrak perilaku dengan pasien untuk mendapatkan penambahan berat badan yang
diinginkan atau mempertahankan perilaku
Membatasi ketersediaan makanan dalam daftar, menjaga keawetan makanan dan snack
Amati pasien selama dan setelah makan untuk memastikan bahwa kecukupan intake dapat dicapai
dan dipertahankan
Antarkan pasien ke kamar mandi selama observasi berlangsung setelah makan
Batasi waktu di kamar mandi ketika tidak melakukan observasi
Memantau perilaku pasien yang berhubungan dengan makanan penuruna berta badan, dan
penambahan berat badan
Menggunakan teknik perubahan perilaku untuk mengetahui perilaku yang berhubungan dengan
penambahan berat badan dan untuk membatasi perilaku yang dapat menurunkan berat badan
Memberikan bantuan untuk menambah berat badan dan perilaku yang berhubungan dengan
penambahan berat badan
Memberikan pemahaman tentang konsekuensi akibat penurunan berat badan, perilaku penurunan
berat badan, atau kekurangan penambahan berat badan
Memberi bantuan (e.g. terapiu relaksasi, latihan kesabaran, dan kesempatan untuk membicarakan
tentang perasaan) kepada pasien untuk membentuk perilaku makan yang baru,
Merubah citra tubuh, dan merubah gaya hidup
Manajemen nutrisi
Menunjukkan hasil diagnose untuk menentukan penyebab penurunan berat badan, jika diperlukan
Menimbang berat badan pasien pada jarak waktu tertentu, jika diperlukan
Mendiskusikan kemungkinan penyebab rendahnya berat badan
Memantau mual dan muntah
Menentukan penyebab mual dan/atau muntah, dan pengobtan yang tepat
Melakukan pengobatan untuk mengurangi mual dan nyeri sebelum makan, jika diperlukan
Mengontrol konsumsi kalori harian
Memantau jumlah serum albumin, lymphocyte, dan elektrolit
Anjurkan meningkatkan intake kalori
Menunjukkan bagaimana cara meningkatkan intake kalori
Defenisi : abnormal fungsi mekanisme menelan yang dikaitkan dengan defisit struktur atau fungsi oral,
faring, dan esofagus.
Batasan Karakteristik:
Defisit Kongenital
Masalah perilaku makan
Gangguan dengan hipotonia signifikan
Penyakit jantung kongenital
Gagal bertumbuh
Riwayat makan dengan slang
Obstruksi mekanis
Gangguan neuromoskular
Malnutrisi energi- protein
Gangguan pernafasan
Anomali saluran nafas atas
Masalah Neurologis
Akalasia
Defek anatomik didapat
Paralisis serebral
Gangguan saraf kranial
Defek esofagus
Abnormalitas laring
Defek laring
Defek nasal
Prematuritas
Defek trakea
Trauma
Cedera kepala traumatik
Anomali jalan nafas atas
NOC
DEFENISI : ketidak normalan fungsi mekanisme menelan dengan kekurangan di mulut, paring, atau fungsi
dan struktur esopagus.
Status Menelan
NIC
Aktivitas:
DEFENISI: perpindahan sekresi jalan udara oleh penyisipan pengisapan kateter pada jalan udara
mulut pasien dan/atau trakea.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
DEFENISI: pencegahan atau memperkecil faktor resiko pada pasien pada bahaya aspirasi.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Periksa tingkat kesadaran, refleks batuk, refleks muntah, dan kemampuan menelan.
Monitor status paru-paru.
Pertahanan jalan nafas.
Posisi dengan benar 90 derajat atau sejauh mungkin.
Pertahankan manset yang membumbung.
Pertahankan susunan pengisapan.
Makanan dalam jumlah kecil.
Periksa NG atau tingkatan gastrostomi sebelumpemberian makanan.
Periksa NG atau residual gastrostomi sebelum pemberian makanan.
Menghindari pemberian makanan, jika residual tinggi.
Tempatkan “warna” padav pemberian makanan NG.
Menghindari cairan atau menggunakan agen yang kental.
Memberikan makanan atau cairan-cairan yang dapat dibentuk di dalam bolus sebelum menelan.
Memotong makanan dalam potongan-potongan kecil.
Meminta pengobatan dalam bentuk obat untuk segala macam penyakit.
Pecahkan dan hancurkan pil-pil sebelum memberi obat.
Jaga ujung kepala tempat tidur 30 sampai 45 menit setelah pemberian makanan.
Menganjurkan konsultasi patologi yang tepat.
Menyarankan menelan kue barium atau video fluoroskopi yang sesuai.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
4. Pengawasan
DEFENISI : akquistisi berkelanjutan dan penuh arti, intepretasi, dan sintesis dari data pasien
selama membuat keputusan klinik.
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
5. Terapi Menelan
AKTIVITAS-AKTIVITAS:
Berkolaborasi dengan tim kesehatan yang lain (jabatan terapi, patologi wicara, dan ahli diet) untuk
memberikan kelancaran rencana rehabilitasi.
Menghilangkan gangguan dari lingkungan sebelum bekerja dengan pasien dalam menelan.
Memberikan privasi untuk pasien, seperti keinginan, atau pernyataan.
Posisi mendiri agar pasien dapat melihat dan mendengarkan kamu berbicara.
Rencanakan cara menelan yang sesungguhnya untuk pasien/keluarga.
Berkolaborasi dengan ahli terapi berbicara untuk mengajarkan keluarga pasien cara latihan
menelan.
Menggunakan alat bantu yang sesuai.
Menghindarkan menggunakan pipet minuman.
Bantu pasien untuk duduk pada posisi lurus selama makan/latihan.
Tuntun pasien mengucapkan stakato “ahs” untuk mempromosikan pengangkatan/tingginya langit-
langit.
Memberika sebuah permen pada pasien untuk menigkatkan kekuatan lidah, jika sesuai.
Bantu hemiplegik pasien untuk duduk dengan legan di depan meja.
Bantu pasien untuk meletakkan kepala lentur ke depan pada persiapan menelan (lipatan dagu).
Ajarkan pasien untuk membuka dan menutup mulut dalam preparasi untuk manipulasi makanan.
Bantu pasien untuk menempatkan makanan di belakang mulut dan di sisi samping.
Periksa tanda-tanda dan simptom pernapasan.
Periksa gerakan lidah pasien ketika makan.
Monitor penutupan bibir ketika makan, minum, dan menelan.
Periksa mulut untuk menahan makanan sebelum makan.
Ajarkan pasien untuk mencari partikel-partikel makanan oleh bibir dan dagu, jika tidak dapat
untukmemperpanjang lidah.
Ajarkan keluarga/pemberi perawatan bagaimana memberikan makanan dan monitor pasien.
Ajarkan keluarga/pemberi perawatan pada tindakan darurat untuk tersedak.
Ajarkan pasien/pemberi perawatan untuk kebutuhan nutrisi berkolaborasi dengan ahli diet.
Ajarkan pasien/pemberi/perawatan untuk tindakan darurat untuk tersedak.
Ajarkan pasien/pemberi perawatan bagaimana memeriksa memasukan makanan sebelum makan.
Memberikan/monitor keberadaan makanan/cairan, berdasarkan yang didapat dari belajar menelan.
Konsultasi dengan ahli terapi dan/atau dokter untuk secara berangsur-angsur membantu
keberadaan makanan pasien.
Bantu untuk mempertahankan kalori yang adekuat dan pemasukan cairan.
Monitor berat badan.
Monitor hidrasi badan (pemasukan, pengeluaran,turgor kulit, dan membran mukosa).
Memberikan perawatan mulut, jika perlu.
Defenisi : Risiko terhadap variasi kadar glukosa atau gula darah dari rentang normal.
Faktor Risiko :
Defenisi:
Keadaan seseorang yang mengalami intake nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi proses metabolisme
Status nutrisi
Status nutrisi: intake makanan dan cairan
Status nutrisi: intake zat makanan
Mengontrol berat badan
Eliminasi usus
Kesabaran
Penetahuan: makanan
Status nutrisi: mengukur biokimia
Status nutrisi: pijatan tubuh
Status nutrisi: energy
Fungsi sensori: indera perasa dan penciuman
Defenisi:
Tahap-tahap makan
Mengontrol ketidakteraturan makan
Pengontrolan cairan
pengontrolan nutrisi
Terapi nutrisi
Penyuluhan nutrisi
Memantau nutrisi
Memantau tanda-tanda vital
Bantuan penambahan berat badan
Mengontrol berat badan
Pengontrolan alergi
Pemberian makanan botol
Pengontrolan usus
Pengontrolan demensia
Pengontrolan energy
Pemasukan saluran makanan
Promosi latihan
Intubasi gastrointestinal
Pengontrolan hyperglycemia
Perawatan bayi
Penyisipan intravena (IV)
Terapi intravena(IV)
Memantau pengobatan
Mengatur tujuan yang bermutu
1. Tahap-tahap Makan
Defenisi:
Aktivitas:
Defenisi:
Pencegahan dan pengobatan pembatasan diet yang mengganggu dan latihan yang berlebihan atau
makan terlalu banyak dan menyingkirkan makanan dan cairan
Aktivitas:
Kolaborasi dengan anggota tim pelayanan kesehatah lainnya untuk mengembangkan rencan
pengobatan: meliputi pasien dan /atau orang yang terkait, jika diperlukan
Berunding dengan tim atay pasien untuk membuat sebuah target berat, jiak pasien tidak sampai
pada batas berat yang dianjurkan sesuai umur dan postur tubuh
Membuat sejumlah catatan mengenai penambahan berat badan sehari-hari yang diinginkan
3. Pengontrolan Cairan
Defenisi:
Aktivitas:
4. Pengontrolan Nutrisi
Defenisi:
Aktivitas:
5. Terapi Nutrisi
Defenisi:
Pengelolaan makanan dan cairan untuk mendukung proses metabolisme pada pasien yang mengalami
malnutrisi atau tingginya resiko mendapatkan malnutrisi
Aktivitas:
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi, ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses
menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap
dikonsumsi, jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
6. Penyuluhan Nutrisi
Defenisi:
Aktivitas:
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mencegah atau memperkecil malnutrisi
Aktivitas:
Defenisi:
Mengumpulkan dan menganalisis data kardiovaskuler, pernafasan, dan suhu tubuh untuk menentujan
dan mencegah komplikasi
Aktivitas:
Mengukur tekanan darah, denyut nadi, temperature, dan status pernafasan, jika diperlukan
Mencatat gejala dan turun naiknya tekanan darah
Mebgukur tekanan darah ketika pasien berbaring, duduk, dan berdiri, jika diperlukan
Auskultasi tekanan darah pada kedua lengan dan bandingkan, jika diperlukan
Defenisi:
Aktivitas;
Menunjukkan hasil diagnose untuk menentukan penyebab penurunan berat badan, jika diperlukan
Menimbang berat badan pasien pada jarak waktu tertentu, jika diperlukan
Mendiskusikan kemungkinan penyebab rendahnya berat badan
Memantau mual dan muntah
Menentukan penyebab mual dan/atau muntah, dan pengobtan yang tepat
Melakukan pengobatan untuk mengurangi mual dan nyeri sebelum makan, jika diperlukan
Mengontrol konsumsi kalori harian
Memantau jumlah serum albumin, lymphocyte, dan elektrolit
Anjurkan meningkatkan intake kalori
Menunjukkan bagaimana cara meningkatkan intake kalori
Memberi variasi nutrisi makanan yang tinggi kalori
Mempertimbangkan makanan utama pasien, jika diatur oleh pilihan sendiri, budaya, dan agama
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Memberi waktu istirahat, jika diperlukan
Memastikan posisi duduk pasien sebelum makan
Membantu makan atau member makan pasien, jika diperlukan
Memberi makanan yang cukup untuk pasien: makanan utama, embut, dapat dicerna oleh saluran
nasogastric atau gastrotomy, nutrisi lengkap, ditentukan oleh dokter
Defenisi:
Aktivitas:
Bicarakan dengan pasien hubungan antara intake makanan, latihan, penambahan berat badan, dan
kekurangan berat badan
Bicarakan dengan pasien kondisi medis yang dapat mempengaruhi berat badan
Bicarakan dengan pasien factor kebiasaan, adat, budaya, dan keturunanyang mempengeruhi berat
badan
Memberitahu resiko kelebihan dan kekurangan berat badan
Memberi motivasi pada pasien untuk merubah kebiasaan makan
Menentukan ideal berat tubuh pasien
Menetukan ideal kegemukan pasien
Kembangkan bersam pasien sebuah metode untuk membuat laporan intake harian
Anjurkan pasien menulis tujuan mingguan untuk intake makanan dan latihan dan
menempatkannya pada lokasi yang dapat dilihat setiap hari
Sarankan pasien membuat grafik berat badan mingguan, jiak diperlukan
Memberitahu pasien apakah kelompok pendukung dapat menolong
Membantu mengembangkan rencana penyeimbangan makanan secara konsisten sesuai tingkat
pengeluaran energi
7. IKTERIK NEONATUS
Batasan Karakteristik :
Profil darah abnormal ( hemolisis,bilirubin, serum total > 2 mg/dl, gangguan yang diturunkan,
bilirubin serum pada rentang usia Risiko tinggi pada nomogram spesifik- jam)
Memar kulit abnormal
Kulit kekuningan
Sklera kekuningan
Penurunan berat badan abnormal ( >7- 8% pada bayi baru lahir yang menyusu ASI, 15% pada bayi
cukup bulan)
Pola makan tidak ditetapkan dengan baik
Bayi mengekspresikan kesulitan membuat transisi ke kehidupan ekstrauterin
Usia neonatus 1- 7 hari
Feses ( mekonium terlambat keluar
Status nutrisi
Status nutrisi: intake makanan dan cairan
Status nutrisi: intake zat makanan
Mengontrol berat badan
Eliminasi usus
Kesabaran
Penetahuan: makanan
Status nutrisi: mengukur biokimia
Status nutrisi: pijatan tubuh
Status nutrisi: energy
Fungsi sensori: indera perasa dan penciuman
1. Konseling laktasi
Aktivitas:
Defenisi : berisiko pada penurunan fungsi hati yang mungkin mengganggu kesehatan.
Faktor Risiko :
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC :
Manajemen elektrolit
Manajemen cairan
Manajemen hipovolemia
Terapi intravena
Manajemen shock volemia
Aktivitas :
1. Manajemen elektrolit
Defenisi : berisiko mengalami perubahan kadar elektrolit serum yang dapat menganggu kesehatan.
Faktor Risiko :
Diare
Disfungsi endokrin
Ketidakseimbangan cairan ( mis : dehidrasi, intoksikasi air)
Gangguan mekanisme regulasi ( mis: diabetes insipidus, sindrom ketidaktepatan sekresi hormon
antidiuretik)
Disfungsi ginjal
Efek samping terkait pengobatan ( mis : medikasi, drain)
Muntah
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
NIC :
Manajemen elektrolit
Manajemen cairan
Manajemen hipovolemia
Terapi intravena
Manajemen shock volemia
Aktivitas :
1. Manajemen elektrolit
2. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Defenisi : suatu pola keseimbangan diantara volume cairan dan komposisi kimiawi cairan tubuh yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan fisik dan dapat diperkuat.
Batasan Karakteristik :
Dehidrasi
Mengekspresikan keinginan untuk meningkatkan keseimbangan cairan
Turgor jaringan baik
Asupan adekuat untuk kebutuhan harian
Membran mukosa lembab
Tidak ada bukti edema
Tidak ada haus berlebihan
Berat jenis urine dalam batas normal
Berat badan stabil
Warna urine kuning jernih
Haluaran urine sesuai dingin asupan
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC:
Aktivitas :
1. Manajemen elektrolit
2. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah
orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urine.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
3. Manajemen hipovolemia
4. Terapi intravena
Periksa tipe, jumlah, expire date, karakter dari cairan dan kerusakan botol
Tentukan dan persiapkan pompa infuse IV
Hubungkan botol dengan selang yang tepat
Atur cairan IV sesuai suhu ruangan
Kenali apakah pasien sedang penjalani pengobatan lain yang bertentangan dengan pengobatan ini
Atur pemberian IV, sesuai resep, dan pantau hasilnya
Pantau jumlah tetes IV dan tempat infus intravena
Pantau terjadinya kelebihan cairan dan reaksi yang timbul
Pantau kepatenan IV sebelum pemberian medikasi intravena
Ganti kanula IV, apparatus, dan infusate setiap 48 jam, tergantung pada protocol
Perhatikan adanya kemacetan aliran
Periksa IV secara teratur
Pantau tanda-tanda vital
Batas kalium intravena adalah 20 meq per jam atau 200 meq per 24 jam
Catat intake dan output
Pantau tanda dan gejala yang berhubungan dengan infusion phlebitis dan infeksi lokal
Defenisi : berisiko terhadap penurunan, peningkatan atau pergeseran cepat cairan intravaskuler, interstisial,
dan atau intraselular lain. Ini mengacu pada kehilangan, penambahan cairan tubuh, atau keduanya.
Faktor Risiko :
Bedah abdomen
Asites
Luka bakar
Obstruksi intestinal
Pankreatitis
Merasakan berkeringat
Sepsis
Cedera traumatik ( mis : fraktur pangggul )
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC:
Manajemen elektrolit
Manajemen cairan
Manajemen hipovolemia
Terapi intravena
Manajemen shock volemia
Aktivitas :
1. Manajemen elektrolit
2. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah
orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urine.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan
kapiler paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
Pantau perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
Perkirakan lokasi dan luas edema, bola terjadi.
Pantau pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori tiap hari.
Melakukan terapi IV, sesuai resep.
Pantau status nutrisi
Berikan cairan, jika diperlukan
Memberi resep diuretics, jika diperlukan
Memberikan cairan IV pada suhu ruangan
Meningkatkan intake oral (Contoh : menyediakan sedotan minuman, member cairan diantara
makanan dan mengganti air es secara rutin)
Latih pasien tentang status Nothing by Mouth (NPO), jika diperlukan
Memberi resep pengganti nasogastric untuk hasil, jika diperlukan
Menyalurkan cairan yang masuk selama 24 jam, jika diperlukan
Menganjurkan hal-hal penting lainnya untuk membantu pasien dalam pemberian makanan
Memberi makanan ringan (Contoh : sering diberi minum, buah segar/ jus buah), jika diperlukan
Membatasi intake air bebas dalam kehadiran dari dilutional hyponatremia dengan level serum Na
di bawah 130 mEq per liter
Pantau respon pasien untuk memberikan resep terapi elektrolit
3. Manajemen hipovolemia
4. Terapi intravena
Periksa tipe, jumlah, expire date, karakter dari cairan dan kerusakan botol
Defenisi : penurunan cairan intravaskular, intersisial, dan atau intraseluler. Ini mengacu pada dehidrasi,
kehilangan cairan saja tanpa perubahan pada natrium.
Batasan Karakteristik:
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC:
Manajemen elektrolit
Manajemen cairan
Manajemen hipovolemia
Terapi intravena
Manajemen shock volemia
Aktivitas :
1. Manajemen elektrolit
2. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah
orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urine.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan
kapiler paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
Pantau perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
Perkirakan lokasi dan luas edema, bola terjadi.
Pantau pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori tiap hari.
Melakukan terapi IV, sesuai resep.
Pantau status nutrisi
Berikan cairan, jika diperlukan
Memberi resep diuretics, jika diperlukan
Memberikan cairan IV pada suhu ruangan
Meningkatkan intake oral (Contoh : menyediakan sedotan minuman, member cairan diantara
makanan dan mengganti air es secara rutin)
Latih pasien tentang status Nothing by Mouth (NPO), jika diperlukan
Memberi resep pengganti nasogastric untuk hasil, jika diperlukan
Menyalurkan cairan yang masuk selama 24 jam, jika diperlukan
Menganjurkan hal-hal penting lainnya untuk membantu pasien dalam pemberian makanan
Memberi makanan ringan (Contoh : sering diberi minum, buah segar/ jus buah), jika diperlukan
Membatasi intake air bebas dalam kehadiran dari dilutional hyponatremia dengan level serum Na
di bawah 130 mEq per liter
Pantau respon pasien untuk memberikan resep terapi elektrolit
Berkonsultasi dengan dokter, jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan tetap berlangsung atau
menjadi lebih buruk
Mengatur ketersediaan darah untuk transfusi, jika diperlukan
Persiapkan pemberian darah (Contoh : cek darah dengan mengidentifikasi pasien dan menyiapkan
peralatan infus, jika diperlukan
Mengatur produk darah (Contoh : platelets dan plasma fresh frozen), jika diperlukan
4. Terapi intravena
Periksa tipe, jumlah, expire date, karakter dari cairan dan kerusakan botol
Tentukan dan persiapkan pompa infuse IV
Hubungkan botol dengan selang yang tepat
Atur cairan IV sesuai suhu ruangan
Kenali apakah pasien sedang penjalani pengobatan lain yang bertentangan dengan pengobatan ini
Atur pemberian IV, sesuai resep, dan pantau hasilnya
Pantau jumlah tetes IV dan tempat infus intravena
Pantau terjadinya kelebihan cairan dan reaksi yang timbul
Faktor Risiko :
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC :
Manajemen elektrolit
Manajemen cairan
Monitoring cairan
Manajemen hipovolemia
Aktivitas:
1. Manajemen elektrolit
2. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah
orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urine.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan
kapiler paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
Pantau perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
3. Monitor Cairan
Tentukan sejarah jumlah dan tipe intake cairan dan kebiasaan eliminasi
Tentukan factor Risiko yang mungkin pada ketidakseimbangan cairan (contoh: hipertermia, terapi
diuretic, patologi ginjal, kegagalan jantung, diaphoresis, disfungsi hati, latihan sternosus,
pengeluaran panas, infeksi, keadaan postoperasi, poliuria, muntah dan diare)
Pantau berat badan
Pantau intake dan output
Pantau nilai elektrolit urine dan serum, jika diperlukan
Pantau kadar serum albumin dan protein total
Pantau kadar osmolalitas serum dan urine
Pantau BP, rentang jantung dan status pernapasan
Pantau tekanan darah ortostatik dan perubahan irama jantung, jika diperlukan
Pantau parameter hemodinamik invasive, jika dip
Simpan rekaman intake dan output yang akurat
Pantau membrane mukosa, turgor kulit dan kehausan
Pantau warna, jumlah dan berat jenis urine
Pantau vena leher yang mengendur, gemericik di paru-paru, udema perifer dan peningkatan berat
Pantau alat akses vena, jika diperlukan
Pantau tanda-tanda dan gejala ascites
Catat ada/tidaknya vertigo pada perkembangan
Berikan cairan, jika diperlukan
Batasi dan tentukan intake cairan, jika diperlukan
Pertahankan rentang aliran intravena sesuai resep
Berikan bahan farmakologi untuk meningkatkan output perkemihan, jika diperlukan
4. Manajemen hipovolemia
5. Terapi intravena
Periksa tipe, jumlah, expire date, karakter dari cairan dan kerusakan botol
Tentukan dan persiapkan pompa infuse IV
Hubungkan botol dengan selang yang tepat
Atur cairan IV sesuai suhu ruangan
Kenali apakah pasien sedang penjalani pengobatan lain yang bertentangan dengan pengobatan ini
Atur pemberian IV, sesuai resep, dan pantau hasilnya
Pantau jumlah tetes IV dan tempat infus intravena
Batasan Karakteristik :
NOC:
Keseimbangan elektrolit dan Asam-Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam ruang
intrasel dan ekstrasel tubuh
Keseimbangan cairan : keseimbangan air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Hidrasi : jumlah air dalam ruang intrasel dan ekstrasel tubuh
Status nutrisi : asupan makanan dan cairan : jumlah makanan dan cairan yang masuk kedalam
tubuh selama periode 24 jam
NIC :
Manajemen cairan
Monitoring cairan
Aktivitas:
1. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urine, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah
orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik
urine.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan
kapiler paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
2. Monitor Cairan
Tentukan sejarah jumlah dan tipe intake cairan dan kebiasaan eliminasi
Tentukan factor Risiko yang mungkin pada ketidakseimbangan cairan (contoh: hipertermia, terapi
diuretic, patologi ginjal, kegagalan jantung, diaphoresis, disfungsi hati, latihan sternosus,
pengeluaran panas, infeksi, keadaan postoperasi, poliuria, muntah dan diare)
Pantau berat badan
Pantau intake dan output
Pantau nilai elektrolit urine dan serum, jika diperlukan
Pantau kadar serum albumin dan protein total
Pantau kadar osmolalitas serum dan urine
Pantau BP, rentang jantung dan status pernapasan
Pantau tekanan darah ortostatik dan perubahan irama jantung, jika diperlukan
Pantau parameter hemodinamik invasive
Simpan rekaman intake dan output yang akurat
Pantau membrane mukosa, turgor kulit dan kehausan
Pantau warna, jumlah dan berat jenis urine
Pantau vena leher yang mengendur, gemericik di paru-paru, udema perifer dan peningkatan berat
Pantau alat akses vena, jika diperlukan
Pantau tanda-tanda dan gejala ascites
Catat ada/tidaknya vertigo pada perkembangan
Berikan cairan, jika diperlukan
Batasi dan tentukan intake cairan, jika diperlukan
Pertahankan rentang aliran intravena sesuai resep
DOMAIN 3
ELIMINASI DAN
PERTUKARAN
70 Ns. Resli Siregar, S.Kep
71 Ns. Resli Siregar, S.Kep
1. KONSTIPASI
Defenisi : penurunan pada frekuensi normal defekasi yang disertai oleh kesulitan dan pengeluran tidak
lengakp feses dan atau pengeluaran fesees yang keras, kering, dan banyak.
Intervensi :
Manajemen konstipasi
Aktivitas:
1. Manajemen konstipasi
2. DIARE
Intervensi :
Manajemen diare
Manajemen cairan
Pengontrolan cairan
Aktivitas:
Manajemen diare
Defenisi : kelebihan atau defisit pada oksigenasi dan atau eliminasi karbondioksida
Intervensi :
Aktivitas:
4. INKONTINENSIA DEFEKASI
Defenisi : perubahan pada kebiasaan defekasi normal yang dikarakteristikkan dengan pasase feses
involunter
Intervensi :
Aktivitas:
Bowel training
Intervensi :
Aktivitas:
Intervensi :
Bladder training
Aktivitas:
Bladder training
Defenisi : rembesan urin tiba-tiba karena aktivitas yang meningkatkan tekanan intraabdomen.
Intervensi :
Aktivitas:
Intervensi :
Aktivitas:
Intervensi :
Kateterisasi urin
Aktivitas:
Kateterisasi urin
AKTIVITAS DAN
ISTIRAHAT
NOC
istirahat
tidur
kesejahteraan (ini adalah diagnosa baru sehingga Noc belum menerbitkan hasil yang lain)
NIC :
Peningkatan tidur
Aktivitas:
a. Peningkatan tidur
Tentukan pola tidur atau aktivitas pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama hamil, sakit, stres psikososial
Jelaskan effek pola tidur pada pengobatan pasien
Monitor pola tidur pasien dan jumlah waktu tidur
Monitor fatigue yang dapat menyebabkan keletihan yang berlebihan
Atur lingkungan yang dapat meningkatkan tidur
Anjurkan pasien untuk tidur sesuai jadwal tidur
Bantu pasien untuk mengurangi stres sebelum tidur
2. DEPRIVASI TIDUR
Defensi: Periode panjang tanpa tidur ç’tidur ayam” yang periodik dan alami secara terus-menerus)
Batasan Karakteristik
Konfusi akut
Agitasi
Ansietas
NOC
istirahat
tidur
kesejahteraan (ini adalah diagnosa baru sehingga Noc belum menerbitkan hasil yang lain)
NIC :
Peningkatan tidur
Aktivitas:
a. Peningkatan tidur
Tentukan pola tidur atau aktivitas pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama hamil, sakit, stres psikososial
Jelaskan effek pola tidur pada pengobatan pasien
Monitor pola tidur pasien dan jumlah waktu tidur
Monitor fatigue yang dapat menyebabkan keletihan yang berlebihan
Deffinisi: Pola “tidur ayam” yang periodik dan alami, yang mernberi istirahat adekuat, mempertahankan
gaya hidup yang diinginkan, dan dapat ditingkatkan
Batasan Karakteristik
NOC
istirahat
NIC :
Peningkatan tidur
Aktivitas:
a. Peningkatan tidur
Tentukan pola tidur atau aktivitas pasien
Jelaskan pentingnya tidur yang cukup selama hamil, sakit, stres psikososial
Jelaskan effek pola tidur pada pengobatan pasien
Monitor pola tidur pasien dan jumlah waktu tidur
Monitor fatigue yang dapat menyebabkan keletihan yang berlebihan
Atur lingkungan yang dapat meningkatkan tidur
Anjurkan pasien untuk tidur sesuai jadwal tidur
Bantu pasien untuk mengurangi stres sebelum tidur
Monitor makanan yang dimakan sebelum waktu tidur yang dapat mempengaruhi tidur
Instruksikan pasien untuk relaksasi otot sebelum tidur
Anjurkan kenyamanan dengan masase, posisi, dan affective touch
Tingkatkan jam tidur
Sesuaikan jadwal pengobatan untuk mendukung siklus tidur pasien
Jelaskan pada pasien faktor-faktor yang berkontribusi untuk gangguan tidur
Diskusikan dengan pasien dan keluarga tentang kenyamanan, teknik tidur, perubahan gaya hidup
yang bisa membuat tidur optimal
Defesisi : Resiko terhadap pemburukan sistim tubuh akibat pengistirahatan atau pembatasan muskulosketal
yang diprogram kam atau yang tidak dapat dihindari
Faktor resiko:
NOC
Daya tahan
Konsekwensi imobilitas: fisiologis
Tingkat mobilitas
Status neurologis: kesadaran
NIC
Pengelolaan energi
Aktifitas
Definisf: Penurunan stimulasi dan (atau mfnat atau partisipasi pada) aktivitas ekreasi atau aktivitas waktu
luang
Batasan Karakteristik
Periyataan pasien tentang rasa bosan (mis., berharap ad aktivitas yang dapat dilakukan,
Membaca)
Hobi yang biasa dilakukan tidak dapat dilakukan di rumah sakit
NOC
Partisipasi bermain
Keterlibatan sosial
Partisipasi diwaktu luang
Terapi rekreasi
Vasilitasi tanggung jawab terhadap diri
AKTIFITAS
Defenisi : laporan kebiasaan hidup yang ditandai dengan tingkat aktivitas fisik rendah
Batasan karakteristik
Intervensi :
Terapi rekreasi
Aktivitas:
Terapi rekreasi
Batasan karakteristik
• Intoleran aktivitas
• Perubahan metabolisme seluler
• Ansietas
• Indeks massa tubuh di alas persentil ke-75 sesuai usia
• Garigguan kognitif
• Kontraktur
• Kepercayaan budaya tentartg aktivitas yang sesuai usia
• Fisik tidak bugar
• Penurunan ketahanan tubuh
• Alam pèrasaan depresi
• Fenurunan kendall otot
• - Penurunan massa otot
NOC
Ambulasi berjalan
Ambulasi korsi roda
Pergerakan sendi aktif
Tingkat mobilitas
Perawatan diri : AKS
Pelaksanaan berpindah
Penampilan yang seimbang
Penampilart posisi tubuh
Pergerakan sendi dan otot
Melakukan perpindahan
Ambulasi: berjalari
Ambulasi: kursi roda
Intervensi :
Aktivitas:
Terapi ambulasi
Posisi
Menyediakan tempat tidur yang terapeutik
Memelihara kenyamanan tempat tidur
Menempatkan dalam posisi yang terapeutik
Posisi dalam mempersiapkan kesajajaran tubuh
Kelumpuhan/menyokong bagian tubuh
Memperbaiki bagian tubuh
Menghindari terjadinya amputasi dalam posisi fleksi
Memposisikan untuk mengurangi dyspnea (mis. posisi semi melayang), jika diperlukan
Memfasilitasi pertukaran udara yang bagus untuk bernafas
Menyarankan untuk peningkatan rentang latihan
Menyediakan pelayanan penyokong untuk leher
Memasang footboard untuk tidur
Gunakan teknik log roll untuk berputar
Meningkatkan eliminasi urin, jika diperlukan
Menghindari tempat yang akan melukai
Menopang dengan backrest, jika diperlukan
Memperbaiki kaki 20 derajat diatas jantung, jika diperlukan
Defenisi: Keterbatasan kemampuan menggunakan kurs roda secara mandiri di dalam Tingkungan
Batasan Karakteristik
Gangguankognitif
Fisik tidak bugar
Defisiensi pengetahuan
Alam perasaan depresi
Keterbatasan lingkungan (mis., tangga, tanjakan, permukaan
Definish Pemanjangan jumlah han pascabedah yang diperlukan untuk memulal-dan melakukan aktivitas
untuk mempertahankan kehidupan,. kesehatan, dan kesejahteraan
Defenisi : gangguan aliran energi disekitar individu yang mengakibatkan ketidakselarasan tubuh, pikiran,
dan atau jiwa.
Batasan karakteristik
Persepsi perubahan pada pola aliran energi : pergerakan dan gelombang, kesemutan ,rasa penuh,
suara(nada,kata kata)
Perubahan suhu hangat dingin
Perubahan penglihatan seperti perubahan warna
Obstuksi
Kongesti
Penurunan aliran medan energi
NOC
Kesejahteraan spritual
kesejahteraan
NIC :
Therapeutic touch
Therapeutic touch
11. KELETIHAN
Defenisi : rasa letih luar biasa dan penurunan kapasitas kerja fisik dan jiwa pada tingkat yang biasanya
secara terus-menerus.
Batasan Karakteristik
Gangguan konsentrasi
Gangguan libido
Penurunan performa
• Kurang minat terhadap dunia sekitar
• Mengantuk
• Merasa bersalah karena tidak dapat meujalankan tariggung jawab
Ketidakmampuan meinpertahankan aktivitas fisik pada tingkat yang biasanya
Ketidakmarnpuan memprtahankan rutinitas yang biasanya
Ketidakmampuan memulihkan énergi, setelah tidur sekalipun
Peningkatan keluhan fisik a Peningkatan kebutuhan terhadap isitirahat
Introspeksi
Kurang energi
Letargi
Lesu
Persepsi membutuhkan energi
tambahan untuk menyelesaikan tugas rutin
Lelah
Mengatakan kurang energi yaig tidak kunjung reda
Mengatakan kurang energi yang hiarbiasa
Psikologis
Ansietas
Gaya hidup membosankan
Depresi -
Stres
NOC
konsentrasi
NIC:
Manajemen energi
Aktivitas:
Manajemen energi
Defenisi : ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan dan menyelesaikan aktivitas
kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
Batasan karakteristik
Konfusi akut
Agitasi
NOC
Tingkat kenyamanan
Tingkat nyeri
Penyesuwaian psikososial
Perubahan hidup
Kualitas hidup
Istirahat
Tidur
Kesejahteraan
Manajemen energi
Peningkatan tidur
Aktivitas:
Manajemen energi
Defenisi : beresiko mengalami ketidakcukupan energi psikologis atau fisiologis untuk melanjutkan atau
menyelesaikan aktivitas kehidupan sehari-hari yang harus atau yang ingin dilakukan.
NOC
NIC :
Support emosional
Manajemen energi
Aktivitas:
Support emosional
Manajemen energi
Defenisi : inspirasi dan atau ekspirasi yang tidak memberi ventilasi adekuat.
Batasan Karakteristik
• Napas dalam
• Perubahan gerakan dada
• Mengambil posisi tiga titik
• Bradipneu
• Penurunan tekanan ekspirasi
• Ansietas
• Posisi tubuh
• Deformitas tulang
• Deformitas dinding dada
• Kerusakan kognitif
• Kelelahan
• Fliperventilasi\
• Sindrom hipoventilasi
• Kerusakan muskuloskeletal
• Imaturitas neurologis
• Disfungsi neuromuskular /
• Obesitas
Nyeri
• Kerusakan persepsi
• Ketelahan otot-otot respirasi
• Cedera tulang belakang
NOC
NIC
Aktivitas:
Buka jalan nafas dengan teknik mengangkat dagu atau dengan mendorong rahang sesuai keadaan
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial
Identifikasi masukan jalan nafas baik yang aktual ataupun potensial
Masukkan jalan nafas/ nasofaringeal sesuai kebutuhan
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction/pengisapan
Dorong nafas dalam, pelan dan batuk
Ajarkan bagaimana cara batuk efektif
Kaji keinsetifan spirometer
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya ventilasi yang turun atau yang hilang dan catat adanya bunyi
tambahan
Lakukan pengisapan endotrakeal atau nasotrakeal
Beri bronkodilator jika diperlukan
Ajarkan pasien tentang cara penggunaan inhaler
Beri aerosol, pelembab/oksigen, ultrasonic humidifier jika diperlukan
Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
Posisikan pasien untuk mengurangi dispnu
Monitor pernafasan dan status oksigen
Defenisi : ketidakdekuatan darah yang dipompa oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh.
Batasan Karakteristik:
b. Perubahan preload
d. Perubahan kontraktilitas
• Ronki basah
• Batuk
• Fraksi ejeksi <40%
• Penurunan index beban kerja ventrikel kin ‘i.’
• Penurunan index volume gerak
• Penurunan index jantung
• Ortopnea
• Dispnea nocturnal paroksismal
• S3 atau S4 (bunyi jantung)
• Kegelisahan
• Keresahan
NOC:
Menunjukkan curah jantung yang memuaskan, dibuktikan dengan keefektifan pompa jantung,
status sirkulasi, perfusi jaringan (organ abdomen), dan perfusi jaringan (perifer)
NIC
• Manajemen Asam-Basa
• Manajemen Asam-Basa: Asidosis Metabolik
• Manajemen Asam-Basa: Alkalosis Metabolik
• Manajemen Asam-Basa: Asidosis respirasi
• Manajemen Asam-Basa: Alkalosis respirasi
• Monitor Asam-Basa
• Monitorjalan nafas v
• Manajemen jalan nafas .1
• Perawatanjantung v
• Perawatanjantung akut
• Perawatan jantung: rehabilitatif
• Perawatan Sirkulasi: alat bantu mekanis *
• Manajemen Kode
• Manajemen elektrolit
• Manajemen elektrolit: Hiperkalsemia
• Manajemen elektrolit: Hiperkalemia
• Manajemen elektrolit: Hipermagnesemia
• Manajemen elektrolit: Hipematremia
• Manajemen elektrolit: Hiperpospatermia
• Manajemen elektrolit: Hipokalsemia
• Manajemen elekti-olit: 1-lipokalemia
• Manajemen elektrolit: Hipomagnesemia
• Manajemen elektrolit: Hiponatremia
• Manajemen elektrolit: Hipospatermia
• Monitor elektrolit
• Monitor elektrolitjanin: lntrapartum
• Management energi
• Manajemen zat cair dan gas/ elektrolit
• Manajemen zat cair dan gas
• Monitor zat cair dan gas
• Terapi Hemodialisa
• Pengaturan Hemodinamik
• Administrasi pengobatan
Aktivitas:
a. Perawatan jantung
Evaluasi nyeri dada (seperti: intensitas, lokasi, penyebaran, durasi, faktor presipitasi, dan faktor
yang meringankan)
Lakukan penilaian yang komprehensif pada sirkulasi perifer (seperti: hitung nadi perifer, edema,
kapiler refill, warna, dan suhu ekstremitas)
Dokumentasikan adanya disritmia jantung
Catat adanya tanda dan gejala penurunan curah jantung
Pantau tanda vital dengan sering
Pantau status kardiovaskuler
Pantau disritmia jantung, termasuk gangguan pada ritme dan konduksinya
Pantau status pernafasan untuk gejala gagal jantung
Pantau abdomen untuk indikasi penurunan perfusi
Pantau keseimbangan cairan (seperti intake/output dan berat badan per hari)
Pantau fungsi pacemaker, jika sesuai
Kenali adanya gangguan pada tekanan darah
Kenali efek psikologis dari kondisi yang mendasari
Evaluasi respon pasien terhadap ektopi atau disritmia
Berikan terapi antiaritmia tergantung pada kebijaksanaan unit Rumah Sakit (seperti: medikasi
antiaritmia, kardioversi, atau defibrilasi), jika sesuai
Pantau respon pasien terhadap medikasi antiaritmia
Ajarkan pasien dan keluarga tentang pembatasan dan peningkatan aktivitas
Susun periode latihan dan istirahat untuk mencegah fatigue
Pantau toleransi aktivitas pasien
Pantau adanya dispnea, fatigue, takipnea, dan orthopnea
Dukung penurunan stress
Bangun hubungan yang suportif dengan pasien dan keluarga
Ajarkan pasien bahwa penting untuk melaporkan jika terasa nyeri dada dengan segera
Sediakan dukungan spirital untuk dan/atau keluarga, jika sesuai
c. Regulasi hemodinamik
Kenali timbulnya perubahan tekanan darah
Auskultasi bunyi paru terhadap krakles atau bunyi yang mencurigakan lainnya
Auskultasi bunyi jantung
Monitor dan dokumentasikan kecepatan jantung, irama, dan nadi
Monitor tingkat elektrolit
Monitor tahanan sistemik dan vascular pulmonari, jika memungkinkan
Monitor cardia output dan atau cardiac index dan stroke ventrikel kiri bekerja dengan index, jika
memungkinkan
Berikan inotropik positif / pengobatan kontraktilitas
Evaluasi efek samping dari pengobatan inotropik negatif
Monitor nadi periperal, kapilar refil, suhu dan warna ekstremitas
Batasan Karakteristik:
• Kurangnya pengetahuan tentang faktor-faktor yang memberatkan seperti merokok, gaya hidup
yang monoton/santai, trauma (luka berat), kegemukan, pemasukan garam, kurang bergerak.
• Kurangnya pengetahuan tentang proses penyakit seperti diabetes, kadar lemak yang tinggi
Dalam darah.
• Diabetes mellitus
• Tekanan darah tinggi
NOC
NIC
• Manajemen Asarn-Basa
• Pemantauan Asam-Basa
• Uji Labor Bedside(sisi tempat tidur)
• perawatan sirkulatori
• Perawatan sirkulatori : Peralatan bantuan mekanis
• Tindakan pencegahan sirkulatori
• Perawatan darurat
• Manajemen cairanlelektrolit
• Manajemen cairan
• Pemantauan cairan
• Perawatan kaki
• Pengaturan hemodinamik
• Manajemen hipovolemi
• Pemantauan TIK (tekanan intra cranial)
• Pemantauan hemodinamik invasif
• Interpretasi data laboratorium
• Pemantauan neurologis/saraf
• Manajemen nutrisi
• Terapi oksigen
• Manajemen sensasi perifer
• Tindakan pencegahan tumiket pneumatik
• Positioning/penernpatan tubuh
• Pencegahan penekanan borok/bisul
• Resusitasi (mempertahankan fungsi tubuh yang vital)
• Resusitasi : neonatus (BBL)
• Manajemen syok
• Manajemen syok : jantung
• Manajemen syok : vasogenik
• Pengamatan/pengawasan Kulit N!
• Pemantauan tanda-tanda vital
Monitor neurologik
Manajemen sensasi perifer
Perawatan sirkulasi
Monitor TIK
Aktivitas:
a. Monitor neurologik
c. Perawatan sirkulasi
Lakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan (ex : periksa detak keseluruhan, edema, kapiler refil,
warna, dan suhu dari ekstremitas)
Evaluasi edema dan denyutan keseluruhan
Periksa kulit untuk stasis ulserasi atau luka
Palpasi anggota badan dengan teliti
Kaji derajat ketidaknyamanan dan nyeri
Rendahkan ekstremitas untuk meningkatkan sirkulasi arteri, jika memungkinkan
Gunakan stoking antiembolisme (ex : elastis atau stoking yang berisi udara), jika memungkinkan
Buka stoking antiembolisme selama 15-20 menit setiap 8 hari
Angkat badan 200 atau lebih diatas jantung untuk meningkatkan venous return, jika
memungkinkan
Berikan pengobatan antiplatelet atau antikoagulan, jika memungkinkan
Ubah posisi pasien paling sedikit setiap 2 hari, jika memungkinkan
Gunakan tempat tidur/matras terapeutik, jika memungkinkan
d. Monitor TIK
Membantu pemasangan alat monitoring TIK
Berikan informasi kepada keluarga dan orang penting lainnya.
Tentukan skala dan level transducer.
Irigasi sistem aliran.
Atur pengingat waktu.
Ambil sampel cairan serebrospinal
Rekam gambaran TIK dan analisa bentuk gelombangnya.
Monitor tekanan perfusi serebral.
Catat perubahan respon pasien terhadap stimulus.
Monitor TIK pasien dan respon neurologis untuk aktivitas perawatan.
Monitor jumlah atau tingkat drainase cairan serebrospinal.
Monitor intake dan output.
Jika perlu lakukan restrain pada pasien.
Dengan gelembung, monitor tekanan tabung.
Ubah transducer atau sistem aliran.
Ubah dan atau kuatkan lokasi pemasangan.
Monitor lokasi yang bisa diserang infeksi.
Monitor suhu dan hitung darah lengkap.
Periksa terjadinya rigiditas nukal pada pasien.
Beri antibiotik.
Posisikan pasien dengan sudut elevasi kepala 30 sampai 45 dan leher dalam posisi netral dan
kurangi stimulus lingkungan.
Beri asuhan keperawatan untuk mengurangi peningkatan TIK.
Ubah prosedur pengisapan untuk mengurangi peningkatan TIK dengan pengenalan kateter seperti
pemberian lodokain dan batasan pelaksanaan suction.
Pertahankan pengawasan hiperventilasi.
Pertahankan tekanan arteri sistemik dalam batas spesifik.
Berikan agen farmakologi untuk mempertahankan TIK dalam batas spesifik.
Laporkan kepada dokter jika peningkatan TIK tidak memberikan respon terhadap treatment.
Defenisi : resiko penurunan sirkulasi jantung(arteri koronaria) Kekurangan oksigen akibat kegagalan
sampai ke jaringan pada tingkat kapiler.
• PiIKB
• Operasijantung
• Tamponade jantung
• Spasme arteri koronaria i
• DM
• Penyalahgunaan obat
• Peningkatan protein C-reaktif
• Riwayat keluarga dengan penyaki arteri koronaria
• Hiperlipidemia
• Hipertensi
• Hipovolemia
• Hipoksemia
• Hipoksia
• Kurang pengetahuan tentang cara memodifikasi faktor resiko : ( merokok, obesitas, \..J gaya hidup
yang santai)
NOC
• Tingkat Nyeri
• Perfusi jaringan Jantung
• Tanda vital
NIC:
Aktivitas:
b. Perawatan sirkulasi
Lakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan (ex : periksa detak keseluruhan, edema, kapiler refil,
warna, dan suhu dari ekstremitas)
Evaluasi edema dan denyutan keseluruhan
Periksa kulit untuk stasis ulserasi atau luka
Palpasi anggota badan dengan teliti
Kaji derajat ketidaknyamanan dan nyeri
Rendahkan ekstremitas untuk meningkatkan sirkulasi arteri, jika memungkinkan
Gunakan stoking antiembolisme (ex : elastis atau stoking yang berisi udara), jika memungkinkan
Buka stoking antiembolisme selama 15-20 menit setiap 8 hari
Angkat badan 200 atau lebih diatas jantung untuk meningkatkan venous return, jika
memungkinkan
Berikan pengobatan antiplatelet atau antikoagulan, jika memungkinkan
Ubah posisi pasien paling sedikit setiap 2 hari, jika memungkinkan
Gunakan tempat tidur/matras terapeutik, jika memungkinkan
Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif selama istirahat, jika memungkinkan
Anjurkan pasien bahwa pentingnya mencegah vena stasis (ex : tidak menyilangkan kaki,
mengangkat kaki tanpa melipat lutut, dan latihan)
Ajarkan pasien untuk perawatan kaki yang tepat
Pelihara/atur hidrasi yang adekuat untuk mencegah peningkatan kekentalan darah
Monitor status cairan, pemasukan intake dan output
Batasi merokok
NOC
Kemampuan kognitif
• Status neurologikal (status mental)
• Status neurologikal : kesadaran
• Status neurologikal : kontrol motor pusat (perubahan respon motorik)
• Status menelan (sulit menelan)
• PerfIisi jaringan : serebral
NIC
Aktivitas:
a. Monitor neurologik
c. Perawatan sirkulasi
Lakukan penilaian dari sirkulasi keseluruhan (ex : periksa detak keseluruhan, edema, kapiler refil,
warna, dan suhu dari ekstremitas)
Evaluasi edema dan denyutan keseluruhan
Periksa kulit untuk stasis ulserasi atau luka
Palpasi anggota badan dengan teliti
Kaji derajat ketidaknyamanan dan nyeri
Rendahkan ekstremitas untuk meningkatkan sirkulasi arteri, jika memungkinkan
Gunakan stoking antiembolisme (ex : elastis atau stoking yang berisi udara), jika memungkinkan
Buka stoking antiembolisme selama 15-20 menit setiap 8 hari
Angkat badan 200 atau lebih diatas jantung untuk meningkatkan venous return, jika
memungkinkan
Berikan pengobatan antiplatelet atau antikoagulan, jika memungkinkan
Ubah posisi pasien paling sedikit setiap 2 hari, jika memungkinkan
Gunakan tempat tidur/matras terapeutik, jika memungkinkan
Anjurkan latihan ROM pasif atau aktif selama istirahat, jika memungkinkan
Anjurkan pasien bahwa pentingnya mencegah vena stasis (ex : tidak menyilangkan kaki,
mengangkat kaki tanpa melipat lutut, dan latihan)
Ajarkan pasien untuk perawatan kaki yang tepat
Pelihara/atur hidrasi yang adekuat untuk mencegah peningkatan kekentalan darah
Monitor status cairan, pemasukan intake dan output
Batasi merokok
d. Monitor TIK
Membantu pemasangan alat monitoring TIK
Berikan informasi kepada keluarga dan orang penting lainnya.
Tentukan skala dan level transducer.
Irigasi sistem aliran.
Atur pengingat waktu.
Ambil sampel cairan serebrospinal
NOC
• Proses Defekasi
• Keseimbangan elektrolit dan asam basa
• a Keseimbangan cairan
• Hidrasi
• Perfusi jaringan : organ abdominal
NIC
Aktivitas:
Defenisi : resiko penurunan sirkulasi darah ke ginjal yang dapat mengganggu kesehatan
Batasan Karakteristik:
NOC
Aktivitas:
a. Terapi hemodialisis
Defenisi Resjko tidaic adekuatnya aliran darah ke jaringan tubuh yang menimbulkan gangguan fiingsi
selular yang mengancam kehidupan.
• Hipotensi
• Hipovolemia
• Hipoksemia
• Hipoksia
• infeksi
• Sepsis
NOC
• Status sirkulasi
• Keseimbangan cairan
• Hidrasi
• Status infeksi
• Deteksi resiko
NIC
• Perawatahjantung
• Perawatan sirkulasi
• Manajemen eiektroiit
• Manajemen cairan
• Monitor cairan
• Resusitasi cairan
• Manajemen hipovolemia
• Kontroi infeksi
• Pencegahan infeksi
• Monitor neurology
• Terapi oksigen
• Pencegahan syok
Batasan Karakteristik:
• Ketakutan
• Penurunan kerjasama
• Penurunan P02
• Penurunan volume tidal
• Dyspnea
• Peningkatan denyut jantung (HR)
• Peningkatan kecepatan metabolik
• Peningkatan PCO2
• Peningkatan kegelisahan
• Peningkatan penggunaan otot bantu pernafasan
• Faktor Resiko/Faktor yang Berhubungan:
• Faktor-faktor metabolik
• Keletihan otot pemafasan
NOC
• Ketahanan
• Fungsi otot-otot
• Status neurologi
• Status TTV (tanda-tanda vital)
NIC
Aktivitas:
a. Ventilasi mekanik
b. Pemantauan respirasi
Defenisi : ketidakmampuan beradaptasi dengan penurunan tingkat dukungan ventilator mekanis yang
menghambat dan memperlama proses penyapihan.
Batasan Karakteristik:
a. Ringan
• Ketidak nyamanan bernafas
• Peningkatan kebutuhan 02
• Kelemahan
• Peningkatan konsentrasi saat bemafas
• Kemungkinan malfungsi organ
• Gelisah
a. Psikologi
• Ansietas dengan tingkat ningan, sedang, berat
• Penurunan motivasi
• Penurunan harga din
• Ketakutan
• Putus asa
• Kurang percaya terhadap perawat dan pengobatan
• Kurang pengetahuan tentang proses penyapihan
• Klien merasakan ketidak mampuan dalam proses penyapihan
• Ketidak berdayaan
b.Fisiologi
c.Situasinal
NOC
NIC
Aktivitas:
a. Ventilasi mekanik
Monitor tingkat kepatenan dengan periksa kapasitas vital, kekuatan nafas, kesiapan untuk
menggunakan sistem ventilasi mekanis dengan sistem weaning
Monitor untuk meyakinkan bahwa pasien yang akan di weanig itu bebas dari infeksi
Monitor untuk status cairan dan elektrolit yang optimal
Kolaborasi untuk menentukan status nutris pasien yang optimal dan yakinkan bahwa 50% diet
nonprotein tapi lemak ketimbang dari karbohidrat
Intervensi :
Aktivitas:
b. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
Identifikasi kebutuhan aman pasien, dalam batas level fisik dan fungsi kognitif dan riwayat
perilaku terakhir
Ganti/pindahkan lingkungan yang kurang mendukung (mis.selimut kecil, furniture)
Ganti/pindahkan objek berbahaya dari lingkungan
Amankan pembatas, jika perlu
Bimbing/temani pasien selama di Rumah Sakit
Sediakan tempat tidur yang direndah, jika perlu
Sediakan bantuan untuk beradaptasi (mis. Tempat duduk)
Tempatkan furniture diruangan dengan rancangan seperlunya yang menbantu pasien atau
ketidakmampuan keluarga
Sediakan renatangan ruang yang cukup panjang untuk kebebasan brgerak
Tempatka/gunakan pemakaian objek secara berulang dengan menjangkaunya
Sediakan ruangan sebagai idikasi
Jaga kebersihan tempat tidur dengan nyaman
Sediakan kasur yang empuk
Posisikan tempat tidur yang kira-kira mudah dijangkau
Kurangi stimulus lingkungan jika perlu
Hindari hal-hal yang tidak begitu penting, draf, suhu terlalu panas atau terlalu dingin
Tentukan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien, jiak suhu tubuh berubah
Kontrol.hindari keributan, jika mungkin
Memanipulasi cahaya untuk manfaat terapeutik
Batasi pengunjung
Kunjungan individu dibatasi untuk bertemu pasien/keluarga/orang terdekat yang dibutuhkan saja
Oarang yang sering bertemu pasien dibutuhkan
Bawa objek yang familiar dari rumah
Jaga konsistensi staf pembimbing setiap waktu
Sediakan kesigapan dan lanjutkan asuhan kepada perawat yang dipanggil dan ajak pasien dan
keluarga untuk tahu bahwa mereka akan bersedia
Ijinkan keluarga terdekat untuk menginap dan menjaga pasien
Ajarkan pasien dan pengunjung tentang perubahan/tindakan pencegahan jadi mereka tidak akan
menggangu lingkungan yang telah direncanakan
Beri keluarga/orang terekat informasi tentang menciptakan lingkungan aman bagi pasien
Beritahu pembakaran yang aman jika penting
Kontrol lingkungan berpestisida
Sediakan penyegar ruangan, jika perlu
Sediakan bunga-bunga atau tumbuh-tumbuhan
Gangguan persepsi
Batasan karakteristik :
Tampak tidak peduli terhadap posisi ekstremitas yang diabaikan
Kesulitan mengingat bagian familier yang secara internal mewakili sisi tubuh yang diabaikan
Mengalokasikan suara pada sisi tubuh yang tidak diabaikan
Distorsi dalam membuat gambar setengah halaman sisi tubuh yang diabaikan
Gagal dalam menghapus garis setengah halaman pada sisi yang diabaikan
Gagal mengkonsumsi makanan dari bagian piring pada sisi tubuh yang diabaikan
Gagal untuk mengenakan pakaian pada sisi tubuh yang diabaikan
Gagal berias pada sisi tubuh yang diabaikan
Gagal menggerakkkan maa pada sisi tubuh yang diabaikan walaupun menyadari stimulus
pada sisi tersebut
Gagal menggerakkan kepala pada sisi yang diabaikan walaupun menyadari stimulus pada sisi
tersebut
Gagal menggerakkan ekstremitas pada sisi yang diabaikan walaupun menyadari stimulus
pada sisi tersebut
Gagal menyadari kehadiran orang lain yang mendekatinya dari sisi yang diabaikan
Kurang mewaspadai terhadap keamanan area yang diabaikan
Defiasi *nyata mata pada sisi yang tidak diabaikan terhadap stimulus dan aktifitas pada sisi
tersebut
Defiasi *nyata kepala pada sisi yang tidak diabaikan terhadap stimulus dan aktifitas pada sisi
tersebut
Defiasi *nyata batang tubuh pada sisi yang tidak diabaikan terhadap stimulus dan aktifita
pada sisi tersebut
Laju menggambar lambat setengah halaman pada sisi yang diabaikan
Berespon terus menerus terhadap tugas motorik visual pada sisi yang tidak diabaikan
Mengganti huruf untuk membentuk akat lain yang memiliki panjang kata yang sama dengan
aslinya ketika membaca
Memindahkan sensasi nyeri kesisi yang tidak diabaikan
Menggunakan separuh halaman vertiakal ketika menulis
Intervensi :
Terapi ambulasi
Posisi
Aktivitas:
a. Terapi ambulasi
Mengenakan pakaian pasien dengan pakaian nonrestriktif
Membantu pasien menggunakan footwear sebagai fasilitas berjalan dan pencegahan
kecelakaan
Mengatur tinggi rendah tempat tidur, jika diperlukan
Mengganti posisi tidur dengan mudah dilakukan
Meningkatkan kemampuan untuk bangun dari tidur atau dari kursi roda
Membantu pasien untuk duduj dan menyamping dari tempat tidur
Konsultasi dengan terapi fisik tentang rencana ambulansi, jika diperlukan
Mengintruksikan penggunaan alat bantu, jika diperlukan
Mengintruksikan pasien bagaiman posisi yang benar dalam proses berpindah
Gunakan gaitbelt untuk membentu berpindah dan ambulansi, jika diperlukan
Menolang pasien untuk berpindah, jika dibutuhkan
Menyediakan cueing ard di kepala sebagai fasilitas untuk berpindah
Menyediakan alat bantu (mis. Cane, walker atau kursi roda) untuk ambulansi, jika pasien
tidak siap
Membantu pasien dengan inisial ambulansi dan jika dibutuhkan
Mengintruksikan pasien tentang keamanan berpindah dan teknik ambulansi
Mengontrol pasien menggunakan crutches atau alat bantu jalan lainya
Membantu pasien untuk berdiri dan ambulansi jarak jauh
Membantu pasien untuk meningkatkan kemandirian dalam ambulansi jarak jauh
Meningkatkan kemandirian ambulansi dengan batas aman
Mambantu pasien untuk “up ad lib”, jika diperlukan
b. Posisi
Menyediakan tempat tidur yang terapeutik
Memelihara kenyamanan tempat tidur
Menempatkan dalam posisi yang terapeutik
Posisi dalam mempersiapkan kesajajaran tubuh
Kelumpuhan/menyokong bagian tubuh
Memperbaiki bagian tubuh
Menghindari terjadinya amputasi dalam posisi fleksi
Memposisikan untuk mengurangi dyspnea (mis. posisi semi melayang), jika diperlukan
Batasan karakteristik :
Status konvusi kronik
Disorientasi konsisten
Ketidakmampuan berkonsentrasi
Ketidakmampuan mengikuti arahan sederhana
Ketidakmampuan memberikan alasan
Kurang kesibukan
Kurang fungsi sosial
Berespon lambat terhadap pertanyaan
NOC :
Orientasi kognitif : kemampuan untuk mengidentifikasi kemampuan orang, tempat dan waktu
Pemprosesan informasi : kemampuan untuk mendapatkan, mengorganisasikan dan
mengguankan informasi
Memori : kemampuan untuk secara kognitif mengingat dan melaprkan informasi yang
tersimpan sebelumnya
Status neurologis : kesadaran; keadaan individu yang mampu bangkit, berorientasi dan
perhatian terhadap lingkungan
Intervensi :
Manajemen demensia
Manajemen lingkungan
Orientasi realita
Aktivitas:
a. Manajemen demensia
Libatkan keluarga dalam perencanaan, penyediaan, dan evaluasi perawatan demensia
Identifikasi kebiasaan perilaku seperti tidur, pengobatan, elimanasi, intake makanan, dan self
care
Monitor fungsi konitif pasien
Tentukan harapan perilaku sesuai dengan status kognitif pasien
Berikan pencahayaan tapi antisilau
Identifikasi dan jauhkan pasien dari lingkungan yang berbahaya
Sediakan lingkungan fisik yang konsisten dan rutin
Perkenalkan diri ketika berinteraksi
Gunakan distraksi untuk mengontrol perilaku
Berikan penghargaan positif
Monitor nutrisi dan berat badan
Jauhkan perasaan frustrasi pada pasien dengan memberikan pertanyaan yang tidak bisa
dijawab
Lakukan general orientasi pada pasien
b. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
c. Orientasi realita
Gunakan pendekatan secara konsisten jalin keakraban, keramahtamahan
active,keramahtamahan pasifketika berinteraksi dengan pasiendan mencerminkan kebutuhan
informasi dan kemampuan pasien
Informasikan pasien terhadap orang, waktu, tempat
Cegah pasien menjadi frustasi dengan menghindari pertanyaan yang tak bisa dijawab.
Beri label peralatan di sekitar lingkungan untuk mengenalkan kepada pasien
3. KELUYURAN
Defenisi :
Gerakkan mondar mandir, tanpa arah, atau berulang-ulang yang membuat individu terpajan terhadap
bahaya ; sering kali tidak kongruen dengan batasan, atau rintangan.
Batasan karakteristik :
Terus bergerak dari satu tempat ketempat lain
Tersesat
Batasan karakteriktik :
Perubahan dalam pola perilaku
Perubahan dalam kemampuan dalam menyelesaikan masalah
Perubahan dalam ketajaman sensori
Perubahan dalam respon yang biasa terhadap stimulus
Disorientasi
Halusinasi
Hambatan komunikasi
Iratabilitas
Konsentrasi buruk
Gelisah
Distorsi sensori
NOC :
Pengendalian anisetas : kemampuan untuk menghilangkan atau mengurangi kekhawatian dan
ketegangan dari sumber- sumber yang tidak dapat di identifikasi
Cita tubuh : persepsi positif terhadap penampilan diri dan fungsi tubuh
Kemampuan kognitif : kemampuan untuk menghilangkan proses mental yang konfleks
Orientasi kognitif : kemampuan untuk mengidentifikasi orang, tempat dan waktu
Pengendalian distorsi pikir : kemampuan menahan diri dari gangguan persepsi, proses pikir
dan isi pikir
Penghematan energi : tingkat pengelolaan energi secara aktif untuk melakukan dan
mempertahankan aktivitas
Intervensi :
Peningkatan komunikasi : penurunan fungsi pendengaran
Manajemen nutrisi
Promosi body mechanic
Manajemen berat badan
Manajemen sensasi perifer
Manajemen lingkungan
Aktivitas:
a. Peningkatan komunikasi : penurunan fungsi pendengaran
Fasilitasi penggunaan alat bantu dengar
Ajarkan pasien tentang perbedaan suara yang didengar dengan menggunakan alat bantu
dengar
Jaga kebersihan alat
Periksa batrai setiap hari
Gunakan kata dan kalimat yang pendek
Tingkatkan volume suara
Gunakan kertas, pensil, atau komputer komunikasi bila dibutuhkan
b. Manajemen nutrisi
Kaji apakah klien punya alergi makanan
Kaji makanan kesukaan klien
Kolaborasi dengan ahli gizi jumlah kalori dan jenis nutrisi yang dibutuhkan
Anjurkan klien untuk meningkatkan intake Fe
Anjurkan klien untuk meningkatkan intake protein dan vit. C
Tawarkan klien untuk mengkonsumsi snack, seperti : buah segar, jus buah
Berikan makanan yang lunak dan lembut
Yakinkan bahwa diet yang diberikan mengandung cukup serat
Berikan klien pilihan menu
Monitor intake nutrisi dan kalori
Timbang BB jika diperlukan
Tawarkan bumbu-bumbu pengganti garam
Berikan pengganti gula
Berikan klien menu tinggi protein, tinggi kalori, makanan dan minuman bernutrisi yang siap
konsumsi
Ajarkan klien bagaimana membuat catatan tentang dietnya
f. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
Identifikasi kebutuhan aman pasien, dalam batas level fisik dan fungsi kognitif dan riwayat
perilaku terakhir
Ganti/pindahkan lingkungan yang kurang mendukung (mis.selimut kecil, furniture)
Ganti/pindahkan objek berbahaya dari lingkungan
Amankan pembatas, jika perlu
Bimbing/temani pasien selama di Rumah Sakit
Sediakan tempat tidur yang direndah, jika perlu
Sediakan bantuan untuk beradaptasi (mis. Tempat duduk)
Tempatkan furniture diruangan dengan rancangan seperlunyayang menbantu pasien atau
ketidakamampuan keluarga
Sediakan renatangan ruang yang cukup panjang untuk kebebasan brgerak
Tempatka/gunakan pemakaian objek secara berulang dengan menjangkaunya
Sediakan ruangan sebagai idikasi
Jaga kebersihan tempat tidur dengan nyaman
Sediakan kasur yang empuk
Posisikan tempat tidur yang kira-kira mudah dijangkau
Kurangi stimulus lingkungan jika perlu
5. KONFUSI AKUT
Defenisi :
Awitan mendadak gangguan kesadaran, perhatian kognisi dan pesepsi yang refersible dan terjadi
dalam periode waktu singkat.
Batasan karakteristik :
Fluktuasi dalam kognisi
Fluktuasi dalam tingkat kesadaran
Fluktuasi dalam aktivitas psikomotor
Halusinasi
Peningkatan agitasi
Peningkatan kegelisahan
Kurang motivasi untuk menyelesaikan perilaku berorientasi tujuan
Kurang motivasi untuk menyelesaikan perilaku terarah
Salah persepsi
NOC :
Kemampuan kognitif : kemampuan untuk menampilakan proses mental yang komplek
Kontrol pikir terdistorsi : kemampuan untuk membatasi diri terhadap gangguan dalam
persepsi, proses pikir dan isi pikir
Pemprosesan informasi : kemampuan untuk menerima, mengolah dan menggunakan
informasi
Memori : kemampuan untuk mendapatkan kembali secara kognitif dan melaporkan informasi
yang telah disimpan sebelumnya
Intervensi :
Manajemen delirium
Manajemen delusi
Aktivitas:
a. Manajemen delirium
Identifikasi faktor penyebab delirium
Anjurkan terapi untuk mengurangi faktor penyebab akibat delirium
Monitor status neurologic
Berikan penghargaan positif
Secara verbal ketahui ketakutan dan perasaan pasien
Berikan pandangan yang realistik dan optimis
Izinkan pasien untuk melakukan ritual yang bisa mengurangi kecemasan
Berikan informasi pada pasien tentang apa yang terjadi dan harapan yang bisa didapatkan di
masa depan
Jauhi pemikiran yang abstrak
Lakukan kunjungan oleh orang-orang tertentu (berkesan)
Kenali dan terima persepsi pasien atau interpretasi realita
Nyatakan persepsi dengan cara yang tenang
Respon perasaan lebih baik daripada isi halusinasi
Melakukan supervisi atau pengawasan pasien
Jaga lingkungan yang berbahaya
Informasikan pasien tentang orang, tempat, waktu dan kebutuhan
Lakukan pendekatan dengan pasien dengan pelan-pelan
Orientasikan pasien dengan pemberi asuhan
Fokuskan pada interaksi interpersonal tentang keluarga dan pengaruhnya pada pasien
Berikan informasi baru secara lambat dan singkat
b. Manajemen delusi
Jalin hubungan saling percaya, hubungan interpersonal dengan pasien
Berikan kesempatan pada pasien berdiskusi dengan pemberi asuhan tentang delusi
Fokus pada perasaan pasien lebih baik daripada isi delusi
Berikan perasaan yang nyaman
Dorong pasien untuk memvalidasi delusi dengan yang dipercayai orang lain
Bantu pasien dalam mengeidentifikasi situasi dimana secara sosial tidak diterima untuk
mendiskusikan delusi
Monitor kemampuan self care
Berikan bantuan dalam self care
Monitor status fisik pasien
Sediakan makan dan istirahat yang cukup
Lindungi pasien dan orang lain jika terdapat delusi yang berupa perilaku berbahaya
Berikan lingkungan yang nyaman dan aman pada pasien dan orang lain ketika perilaku
pasien tidak terkontrol
6. KONFUSI KRONIK
Defenisi :
Pemburukan kecerdasan dan kepribadian yang ireversibel, jangka panjang atau progresif dan ditandai
dengan penurunan kemampuan menginterpretasikan stimulus lingkungan; penurunan kapasitas proses
pikir intelektual; dan dimanifestasikan dengan gangguan memori, oientasi dan perilaku.
Batasan karakteristi :
Gangguan interpretasi
Perubahan kepribadian
Gangguan respon terhadap stimulus
Bukti klinis gangguan organik
Gangguan memori jangka panjang
Gangguan memori jangka pendek
Hambatan sosialisasi
Gangguan kognitif jangka panjang
Tidak terjai perubahan tingkat kesadaran
Gangguan kognitif progresif
NOC :
Kemampuan kognitif : kemampuan untuk menampilakan proses mental yang komplek
Orientasi kognitif : kemampuan untuk mengidentifikasi orang, tempat dan waktu
Konsentrasi : kemampuan untuk berfokus pada stimulus spesifik
Pengambilan keputusan : kemampuan untuk memilih diantara 2 atau lebih alternatif
Kontrol pikir terdistorsi : kemampuan untuk membatasi diri terhadap gangguan dalam persepsi,
proses pikir dan isi pikir
Identitas : kemampuan untuk membedakan diri dan ketiadaan diri serta untuk mengarakteristikkan
sensi seseorang
Pemprosesan informasi : kemampuan untuk menerima, mengolah dan menggunakan informasi
Memori : kemampuan untuk mendapatkan kembali secara kognitif dan melaporkan informasi yang
telah disimpan sebelumnya
Intervensi (NIC) :
Manajemen demensia
Manajemen mood
Aktivitas :
a. Manajemen demensia
Libatkan keluarga dalam perencanaan, penyediaan, dan evaluasi perawatan demensia
Identifikasi kebiasaan perilaku seperti tidur, pengobatan, elimanasi, intake makanan, dan self
care
Monitor fungsi konitif pasien
Tentukan harapan perilaku sesuai dengan status kognitif pasien
b. Manajemen mood
Pastikan pasien aman untuk diri sendiri dan orang lain
Monitor kemampuan self care pasien
Monitor intake cairan dan makanan
Bantu pasien dalam mempertahankan status hidrasi dan nutrisi
Monitor status fisik pasien
Bantu pasien untuk menjaga siklus normal tidur dan bangun
Bantu pasien dalam monitor mood secara sadar
Bantu pasien dalam mengidentifikasi mood disfungsional
Bantu pasien dalam mengidentifikasi aspek-aspek yang dapat memicu perubahan
Ajarkan koping dan problem solving
Berikan pengobatan untuk menstabilkan mood (antidepresan, litium, hormon, dan vitamin)
Ajarkan pasien prosedur ECT dan fototerapi
Berikan panduan tentang perrkembangan dan pemeliharaan support system
Faktor resiko :
Penggunaan alkohol
Penurunan mobilitas
Penurunan restrain
Demensia
Fluktuasi dala siklus tidur-bangun
Riwayat stroke
Gangguan kognisi
Infeksi
Jenis kelamin pria
NOC :
Kemampuan kognitif : kemampuan untuk menampilakan proses mental yang komplek
Orientasi kognitif : kemampuan untuk mengidentifikasi orang, tempat dan waktu
Konsentrasi : kemampuan untuk berfokus pada stimulus spesifik
Pengambilan keputusan : kemampuan untuk memilih diantara 2 atau lebih alternatif
Kontrol pikir terdistorsi : kemampuan untuk membatasi diri terhadap gangguan dalam
persepsi, proses pikir dan isi pikir
Identitas : kemampuan untuk membedakan diri dan ketiadaan diri serta untuk
mengarakteristikkan sensi seseorang
Pemprosesan informasi : kemampuan untuk menerima, mengolah dan menggunakan
informasi
Memori : kemampuan untuk mendapatkan kembali secara kognitif dan melaporkan informasi
yang telah disimpan sebelumnya
Intervensi (NIC) :
Manajemen demensia
Manajemen lingkungan
Orientasi realita
Aktivitas:
a. Manajemen demensia
Libatkan keluarga dalam perencanaan, penyediaan, dan evaluasi perawatan demensia
Identifikasi kebiasaan perilaku seperti tidur, pengobatan, elimanasi, intake makanan, dan self
care
Monitor fungsi konitif pasien
Tentukan harapan perilaku sesuai dengan status kognitif pasien
Berikan pencahayaan tapi antisilau
Identifikasi dan jauhkan pasien dari lingkungan yang berbahaya
Sediakan lingkungan fisik yang konsisten dan rutin
Perkenalkan diri ketika berinteraksi
Gunakan distraksi untuk mengontrol perilaku
Berikan penghargaan positif
Monitor nutrisi dan berat badan
Jauhkan perasaan frustrasi pada pasien dengan memberikan pertanyaan yang tidak bisa
dijawab
Lakukan general orientasi pada pasien
b. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
Identifikasi kebutuhan aman pasien, dalam batas level fisik dan fungsi kognitif dan riwayat
perilaku terakhir
Ganti/pindahkan lingkungan yang kurang mendukung (mis.selimut kecil, furniture)
Ganti/pindahkan objek berbahaya dari lingkungan
Amankan pembatas, jika perlu
c. Orientasi realita
Gunakan pendekatan secara konsisten jalin keakraban, keramahtamahan
active,keramahtamahan pasifketika berinteraksi dengan pasiendan mencerminkan kebutuhan
informasi dan kemampuan pasien
Informasikan pasien terhadap orang, waktu, tempat
Cegah pasien menjadi frustasi dengan menghindari pertanyaan yang tak bisa dijawab.
Beri label peralatan di sekitar lingkungan untuk mengenalkan kepada pasien
Berikan lingkungan fisik yang tetap dan rutinitas harian
Sediakan access untuk objek yang dikenal
Kenakan pasien pakaian sendiri
Pakaian pada pasien pakaian pribadi
Hindari situasi yang tidak diinginkan
Persiapkan pasien untuk perubahan yang akan terjadi dalam rutinitas dan lingkungan
Berikan perawatan yang diketahui pasien
8. DEFISIENSI PENGETAHUAN
Defenisi :
Ketiadaan atau defisiansi infomasi kognitif yang berkaitan dengan topik tertentu.
Batasan karakteristik :
Perilaku hiperbola
Ketidakakuratan mengikuti perintah
Ketidakakuratan performa uji
Perilaku tidak tepat (misalnya histeria, bermusuhan, agitasi, apatis)
Pengungkapan masalah
Faktor yang berhubungan :
Keterbatasan kognitif
Salah interpretasi informasi
Kurang pajanan
Kurang minat dalam belajar
Kurang dapat mengingat
Tidak familiar dengan sumber informasi
Intervensi (NIC) :
Mengajarkan proses penyakit
Mengajarkan perawatan bayi
Aktivitas:
a. Mengajarkan proses penyakit
9. KERUSAKAN MEMORI
Defenisi :
Keidakmampuan mengingat beberapa informasi atau keterampilan perilaku.
Batasan karakeristik :
Mengalami lupa
Lupa melakukan perilaku pada waktu yang telah dijadwalkan
Ketidakmampuan menentukan apakah perilaku tertentu telah dilakukan
Ketidakmampuan mempelajari informasi baru
Ketidakmampuan mempelajari keterampilan baru
Ketidakmampuan melakukan keterampilan yang telah dipelajari sebelumnya
Ketidakmampuan mengingat peristiwa
Ketidakmampuan mengingat informasi faktual
Ketidakmampuan meretensi informasi baru
Ketidakmampuan meretensi keterampilan baru
NOC :
Perkembangan anak : 12 bulan-remaja ; tahap penting perkembangan fisik, kognitif dan
psikologi selama 12 bulan (2 tahun, 3 tahun dan seterusnya) dari umur (menulis hasil dan
indikator secara terpisah untuk masing-masing kelompok umur.
Orientasi kognitif : kemampuan untuk mengidentifikasi orang, tempat dan waktu
Intervensi (NIC) :
Memory training
Aktivitas:
a. Memory training
Diskusikan dengan pasien dan keluarga pengalaman masalah memori dengan singkat
Stimulasi ingatan dengan meminta pasien menceritakan pengalaman masa lalu
Implementasikan teknik memori yang tepat ex: gambar visual, memory games, teknik
gabungan, membuat daftar, dll
Berikan training orientasi ex: mengingat tanggal
Latih konsentrasi ex: mencocokkan kartu yang berpasangan
Atur metode pengajaran
Lakukan terapi okupasi
Dorong pasien berpartisipasi dalam program training memori
Monitor perilaku pasien selama terapi
Batasan karakteristik :
Tidak ada kontak mata
Tidak dapat bicara
Kesulitan memahami pola komunikasi yang biasa
Kesulitan mengekspresikan pikiran secara verbal (misalnya afasia, disfasia, apraksia,
disleksia)
Kesulitan menyusun kalimat
Kesulitan menyusun kata-kata (misalnya afonia, dislalia, dissartia)
Kesulitan memertahankan pola komunikasi yang biasa
Kesulitan dalam kehadiran tertentu
Kesulitan dalam menggunakan ekspresi tubuh
Kesulitan menggunakan ekspresi wajah
Disorientasi terhadap orang
Disorientasi terhadap ruang
Disorientasi terhadap waktu
Tidak bicara
Dipsnea
Ketidakmampuan bicara dalam bahasa pemberi asuhan
Ketidakmampuan menggunakan ekspresi tubuh
Ketidakmampuan menggunakan ekspresi wajah
Ketidakepatan verbalisasi
Devisit visual parsial
Pelo
Sulit bicara
Gagap
Devisit penglihatan total
Bicara dengan kesulitan
Menolak bicara
NOC :
Kemampuan komunikasi : kemampuan untuk menerima, mengartikan dan mengungkapkan
pesan yang dikatakan, ditulis dan non verbal
Komunikasi : kemampuan ekspresif ; kemampuan untuk mengungkapkan dan mengartikan
pesan non verbal dan verbal
Komunikasi : nkemampuan resektif ; kemampuan untuik menerima dan mengartikan pesan
verbal atau non verbal
Intervensi (NIC) :
Pendengar aktif
Pencapaian komunikasi
Aktivitas :
Kaji dan dokumentasikan tentang kemampuan bericara, menulis, membaca dan memahami
Kemampuan untuk melakukan komunikasi dengan staf dan keluarga
Berespon erhadap sentuhan, jarak spasial, budaya, peran pria/wanita yang dapat
mempengaruhi komunikasi
PERSEPSI
Defenisi : kondisi subjektif yang ditandai dengan individu memandang hanya adda sedikit atau bahkan
tidak ada alternatif atau pilihan pribadi dan tidak mampu memobilisasi energi demi kepentingan
sendiri
Batasan karakteristik
Menutup mata
Penurunan afek
Penurunan selera makan
Penurunan respon terhadap stimulus
Penurunan verbalisasi
Kurang inisiatif
Kurang keterlibatan dalm asuhan
Pasif
Menggangkat bahu sebagai respon terhadap orang yang mengarahkan bicara
Gangguan pola tidur
Meninggalkan orang yang men gajak bicara
Isyarat verbal (mengela nafas, saya tidak dapat)
Terbuang
Penurunan kondisi fisiologis
Kehilangan kepercayaaan pada kekuatan spitual
Kehilangna pada nilai penting
Stress jangka panjang
Pembatasan aktifitas jangka panjang yang mengakibatkan isolasi
NOC:
Menentukan keputusan
Kualitas hidup
Keseimbangan mut
Tidur
Membangkitkan harapan
NIC:
Meningkatkan harapan
Aktivitas:
Meningkatkan harapan
Batasan Karakteristik
NOC:
Resolusi berduka
Ketrampilan interaksi sosial
Keterlibatan sosial
Dukungan sosial
NIC:
Aktivitas:
3. RESIKO KESEPIAN
Defenisi : beresiko mengalami ketidaknyamanan yang berkaitan dengan keinginan atau kebutuhan untuk
melakukan lebih banyak kontak dengan orang lain
• Deprivasi kateksis
NIC :
Peningkatan sosial
Peningkatan sosial
4. KETIDAKBERDAYAAN
Defenisi : persepsi bahwa tindakan seseorang secara signifikan tidak akan mempengaruhi hasil, persepsi
kurang kendali terhadap situasi saat ini atau situasi yang akan terjadi
Batasan karakteristik or
Rendah
- Ekpresi ketidak pastian tentang fluktuasi tingkat energi
- Pasif
- Ekpresi frustasi terhadap ketidak mampuan melakukan tugas sebelumnya takut
dijauhkan dari pemberi asuhan
- Rasa bersalah
Sedang
- Marah
NOC:
Kepercayaan kesehatan
Merasa mampu untuk melakukan
Merasa dapat mengendalikan
Merasa mempunyai sumber sumber
Partisipasi : keputusa perawatann kesehatan
NIC :
Aktivitas:
Defenisi : beresiko terhadap persepsi kurang kendali terhadap situasi dan atau kemampuan
indifidu untuk secara signifikan mempengaruhi hasil
Batasan karakteristik
Fisiologis
- Cidera akut
- Penuaan
- Menjelang ajal
- Penyakit
- Proses penyakit
- Progesif
- Yang melumpuhkan (cidera medula spinalis, sklerosis multiple)
Psikososial
- ketiadaan intekralitas(esensi daya)
- Harga diri rendah kronik
- Defisiensi pengetahuan (tentang penyakit atau sistim,layanan kesehatan
- Gangguan citra tubuh
- Ketidak adekuatan pola koping
- Harga diri rendah situasituasional
NOC:
Kepercayaan kesehatan
Merasa mampu untuk melakukan
NIC :
Aktivitas:
o Definisi: Pola persepsi atau gagasán tentang din yang memadai untuk kesejahteraan dan dapat
ditingkatkan
Batasan Karakteristik
NOC:
NIC:
Defenisi : perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respon terhadap situasi saat ini
Batasan karakteristik
NOC:
Pembuatan keputusan : kemampuan untuk memilih antara dua atau lebih alternatif
Harga diri
Penilaian diri
Akttifitas
Kaji perubahan perubahan terbaru pada pasien yang dapat berpengaruh terhadap harga diri rendah
Ajarkan ketrampilan perilaku yang positif
Percayakan pad kemampuan pasien untuk mengatasi situasi
Dukung peningkatan tanggung jawab diri
Kaji alasan untuk mengkritik atau menyalahkan diri
Dukung pasien untuk menerima tantangan baru
Rujuk kesumber sumber dimasyarakat yang sesuai
Defenisi : evaluasi diri/perasaan nrgatif tentang diri sendiri atau kecakapan diriyang berlangsung lama
Batasan Karaktêristik
NOC:
NIC:
Aktivitas:
Defenisi : perkembangan persepsi negatif tentang harga diri sebagai respons terhadap situasi saat ini
Faktor resiko:
NOC:
NIC :
Aktivitas:
Batasan Karakteristik
NOC:
Citra tubuh : persepsi yang positif terhadap penampilan dan fungsi tubuh sendiri
Kontrol pikir yang didistorsi: kamampuan untuk menahn diri terhadp gangguan pada persepsi
proses pikir dan isi pikir
Resolusi berduka
Penyesuaian terhadap kehilangan aktual atau tertunda
Penyesuaian psikososial : perubahn kehidupan :adaptasi psikososial pada individu terhadap
perubahan kehidupan
harga diri : penyesuain diri dari harga diri
NOC :
Aktivitas:
HUBUNGAN
PERAN
Batasan Karakteristik
Ketakutan terhadap asuhan penerima asuhan jika pemberi asuhan tidak mampu memberi asuhan
Ketakutan terhadap masa depan terkait kesehatan penerima asuhan
Ketakutan tentang masa depan terkait kemampuan pemberi asuhan dalam memberi asuhan
Ketakutan tentang kemungkinan rawat inap bagi penerima asuhan
Kesulitan menyelesaikan tugas yang diperlukan
Kesulitan melakukan tugas yang diperlukan
Perubahan maladaptif dalam aktivitas memberi asuhan
Fokus pada rutinitas asuhan
Fisik
Penyakit kardivaskular
Diabetes
Keletihan
Gangguan gastrointestinal
Sakit kepala
Hipertensi
Ruam
Perubahan berat badan
Emosi
Marah
Gangguan tidur
Merasa depresi
Frustasi
Gangguan koping individu
Tidak sabar
Peningkatan kelabilan emosi
Peningkatan kegugupan
Kurang waktu untuk memenuhi kebutuhan personal
Somatisasi
Stres
Sosioekonomi
Proses Keluarga
Adiksi
Ko-dependensi
Masalah kognitif
Ketergantungan
Sifat kronik penyakit
Keparahan penyakit
Peningkatan kebutuhan asuhan
Ketidakstabilan kesehatan penerima asuhan
Proses penyakit yang tidak dapat diduga
Adiksi
Ko-dependensi
Masalah kognitif
Ketidakmampuan memenuhi harapan individu
Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
Pola koping marginal
Masalah fisik
Masalah psikologis
Harapan tidak realistis terhadap diri sendiri
Sumber Daya
Pemberi asuhan belum siap (secara perkembangan) untuk mengemban peran sebagai pemberi
asuhan
Defisiensi pengetahuan tentang sumber komunitas
Kesulitan mengakses sumber komunitas
Kekuatan emosi
Bantuan resmi
Dukungan resmi
Ketidakadekuatan sumber komunitas (mis, layanan rawat rehat, sumber rekresional)
Ketidakadekuatan peralatan untuk menyediakan asuhan
Ketidakadekuatan bantuan informal
Ketidakadekuatan dukungan informal
Ketidakadekuatan lingkungan fisik untuk menyediakan asuhan (mis, tempat tinggal, suhu,
keamanan)
Ketidakadekuatan transportasi
Kurang pengalaman dalam memberi asuhan
Kendala finansial
Waktu tidak memadai kurang privasi pemberi asuhan
Kurang privasi pemberi asuhan
Kurang dukungan
Energi fisik
Sosioekonomi
NOC :
Kesehatan emosional pemberi perawatan : perasaan, tingkah laku dan emosi dari pemberi
perawatan keluarga ketika merawat anggota keluarga atau orang lain yang berarti pada suatu
periode waktu yang lama
Kesiapan pemberi perawatan untuk perawatan di rumah : Ketidaksiapan untuk menerima
tanggung jawab perawatan kesehatan anggota keluarga atau orang lain di rumah
Perubahan gaya hidup pemberi perawatan : perubahan gaya hidup anggota keluarga karena
pemberian perawatan
Hubungan antara pemberi perawatan dan pasien : interaksi positif dan ikatan antara pemberi
perawatan dan penerima perawatan
Penampilan pemberi perawatan ; perawatan langsung : Pemberian perawatan kesehatan oleh
penyedia perawatan keluarga yang sesuai untuk anggota keluarga atau orang penting lainnya
NIC:
Aktivitas:
Defenisi : pemberi asuhan rentan merasa kesulitan dalam melakukan peran pemberi asuhan keluarga
Faktor Risiko
Adiksi
Banyaknya tugas memberi asuhan
Penerima asuhan menunjukkan perilaku aneh
Penerima asuhan menunjukkan perilaku menyimpang
Bantuan komitmen peran pemberi asuhan
Gangguan kesehatan pemberi asuhan
Pemberi asuhan adalah wanita
Pemberi asuhan adalah pasangan penerima asuhan
Isolasi pemberi asuhan
Pemberi asuhan belum siap (secara perkembangan) untuk mengemban peran sebagai pemberi
asuhan
Ko-dependensi
Masalah kognitif pada penerima asuhan
Kompleksitas tugas memberi asuhan
Kelainan kongenital
Keterlambatan perkembangan penerima asuhan
Keterlambatan perkembangan pemberi asuhan
Kepulangan anggota keluarga dengan kebutuhan perawatan di rumah yang signifikan
Durasi pemberian asuhan yang diperlukan
Disfungsi keluarga sebelum dituasi pemberian asuhan
Isolasi keluarga
Keparahan penyakit penerima asuhan
Ketidakadekuatan lingkungan fisik untuk menyediakan asuhan (mis, tempat tinggal, transportasi,
layanan komunitas, peralatan)
Kurang pengalaman dalam memberi asuhan
Kurang rekreasi untuk pemberi asuhan
Kurang rehat untuk pemberi asuhan
Pola koping marginal pada pemberi asuhan
Adaptasi marginal pada keluarga
Riwayat hubungan yang buruk di masa lalu antara pemberi asuhan dan penerima asuhan
Kelahiran prematur
Adanya penganiayaan
Adanya stresor situasional yang bisa menimpa keluarga (mis, kehilangan orang terdekat, bencana
atau krisis, kerentanan ekonomi, peristiwa besar dalam hidup)
Adanya kekerasan
Masalah psikologis pada pemberi asuhan
Retardasi penerima asuhan
Retardaei pemberi asuhan
Proses penyakit yang tidak dapat diduga
NOC :
NIC :
Aktivitas:
Batasan Karakteristik
Gangguan perilaku
Kegagalan tumbuh kembang
Sering kecelakaan
Sering sakit
Insiden penganiayaan
Insiden trauma (mis. Fisik dan psikologis)
Kurang perlekatan
Kurang ansietas perpisahan
Performa akademik buruk
Perkembangan kognitif buruk
Kompetensi sosial buruk
Melarikan diri
Orang Tua
Penelantaran
Penganiayaan anak]
Pengabaian anak
Sering menghukum
Sikap bermusuhan terhadap anak
Ketidakadekuatan perlekatan
Ketidakadekuatan pemeliharaan kesehatan anak
Ketidaktepatan keterampilan pemberian asuhan
Ketidaktepatan stimulasi (visual, taktil, auditori)
Ketidaktepatan pengaturan pengasuhan anak
Manajemen perilaku tidak konsisten
Asuhan tidak konsisten
Kurang fleksibel dalam memenuhi kebutuhan anak
Jarang memberi pelukan
Defisit interaksi ibu-anak
Pernyataan negatif tentang anak
Defisit interaksi ayah-anak
Interaksi orang tua-anak buruk
Penolakan terhadap anak
Pernyataan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan anak
Lingkungan rumah tidak aman
Mengatakan ketidakmampuan mengendalikan anak
Mengatakan frustasi
Mengatakan ketidakadekuatan peran
Pengetahuan
Fisiologis
Penyakit fisik
Psikologis
Sosial
NOC :
Perkembangan anak (2,4,6 dan 12 bulan, 2,3,4 dan 5 tahun, 6 – 11 tahun, dan 12-17 tahun)
Tahapan penting perkembangan fisik, kognitif dan psikososial pada setiap usia
Perlekatan orang tua-Anak : Perilaku yang menunjukkan ketahanan ikatan perasaan antara
orang tua dan bayi
Menjadi orang tua : Pemberian lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan optimum
Menjadi orang tua : Keamanan sosial : Tindakan menjadi orang tua untuk menghindari
hubungan sosial yang mungkin menyebabkan bahaya atau cedera
Penampilan peran : Kongruensi tingkah laku dalam peran individu dengan peran yang
diharapkan
Perilaku Keamanan : Lingkungan Fisik Rumah : Tindakan individu atau pemberi perawatan
untuk meminimalkan faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan bahaya fisik atau cedera di
rumah
Dukungan sosial : Penerimaan kesediaan dan pemberian bantuan aktual yang layak dari orang
lain
NIC :
Defenisi : pola menyediakan lingkungan untuk anak atau orang lain yang bergantung dan memadai untuk
memelihara pertumbuhan dan perkembangan dan dapat ditingkatkan.
Batasan Karakteristik
NOC :
Perkembangan anak (2,4,6 dan 12 bulan, 2,3,4 dan 5 tahun, 6 – 11 tahun, dan 12-17 tahun)
Tahapan penting perkembangan fisik, kognitif dan psikososial pada setiap usia
Perlekatan orang tua-Anak : Perilaku yang menunjukkan ketahanan ikatan perasaan antara
orang tua dan bayi
Menjadi orang tua : Pemberian lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan optimum
Menjadi orang tua : Keamanan sosial : Tindakan menjadi orang tua untuk menghindari
hubungan sosial yang mungkin menyebabkan bahaya atau cedera
Penampilan peran : Kongruensi tingkah laku dalam peran individu dengan peran yang
diharapkan
Perilaku Keamanan : Lingkungan Fisik Rumah : Tindakan individu atau pemberi perawatan
untuk meminimalkan faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan bahaya fisik atau cedera di
rumah
Dukungan sosial : Penerimaan kesediaan dan pemberian bantuan aktual yang layak dari orang
lain
NIC :
Peningkatan perkembangan
Promosi integritas keluarga
Aktivitas:
a. Peningkatan perkembangan
Ciptakan hubungan saling percaya dengan anak
Bantu anak menyadari pentingnya menjadi seorang individu
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu anak waktu sharing dan berekspresi
Bantu anak mempelajari self skill
Menyanyi dan berbicara dengan anak
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Definisi : Risiko ketidakmampuan pemberi asuhan primer untuk menciptakan, mempertahankan, atau
memperbaiki lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan optimum anak
Faktor Risiko
Pengetahuan
Fisiologis
Penyakit fisik
Psikologis
Sosial
NOC :
Perkembangan anak (2,4,6 dan 12 bulan, 2,3,4 dan 5 tahun, 6 – 11 tahun, dan 12-17 tahun)
Tahapan penting perkembangan fisik, kognitif dan psikososial pada setiap usia
Perlekatan orang tua-Anak : Perilaku yang menunjukkan ketahanan ikatan perasaan antara
orang tua dan bayi
Menjadi orang tua : Pemberian lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan optimum
Menjadi orang tua : Keamanan sosial : Tindakan menjadi orang tua untuk menghindari
hubungan sosial yang mungkin menyebabkan bahaya atau cedera
Penampilan peran : Kongruensi tingkah laku dalam peran individu dengan peran yang
diharapkan
Perilaku Keamanan : Lingkungan Fisik Rumah : Tindakan individu atau pemberi perawatan
untuk meminimalkan faktor lingkungan yang mungkin menyebabkan bahaya fisik atau cedera di
rumah
Dukungan sosial : Penerimaan kesediaan dan pemberian bantuan aktual yang layak dari orang
lain
NIC :
Aktivitas:
a. Peningkatan perkembangan
Ciptakan hubungan saling percaya dengan anak
Bantu anak menyadari pentingnya menjadi seorang individu
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu anak waktu sharing dan berekspresi
Bantu anak mempelajari self skill
Menyanyi dan berbicara dengan anak
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Berikan perhatian secara langsung
Berikan permainan pada anak puzzle melukis, mewarnai, dan memanipulasi bentuk
Definisi : gangguan proses interaktif antara orang tua/orang terdekat dan anak/bayi yang mendukung
perkembangan hubungan saling melindungi dan saling asuh
Faktor Risiko
NOC :
Perkembangan Anak 2,4,6 dan 12 bulan serta 2,3,4 dan 5 tahun : Tahapan penting
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial pada usia 2, 4, 6, dan 12 bulan : serta 2, 3 , 4 dan 5
tahun
Perlekatan orang tua-bayi : Perilaku yang menunjukkan ketahanan ikatan afeksi antara orang tua
dan bayi
Pengasuhan : Pemberian lingkungan yang meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan secara
optimum pada anak yang bergantung
NIC :
a. Peningkatan pelekatan :
Pastikan sebelum melahirkan apakah orang tua telah mengidentifikasi nama untuk calon bayi dari
kedua jenis kelamin
Diskusikan reaksi orang tua terhadap kehamilan
Informasikan kepada orang tua perawatan yang akan diberikan kepada bayi baru lahir
Jelaskan alat-alat yang digunakan untuk memantau bayi di ruang perawatan
Demonstrasikan cara untuk menyentuh bayi yang diisolasi
Bagikan informasi yang berguna dari pengkajian fisik awal bayi baru lahir dengan orang tuanya
Diskusikan karakteristik perilaku bayi dengan orang tua
Berikan kesempatan pada orang tua untuk mendengar denyut jantung janin segera jika
memungkinkan
Berikan kesempatan pada orang tua untuk melihat gambaran ultrasonografi janin
Anjurkan orang tua untuk menghadiri kelas pranatal atau kelas pengasuh
Anjurkan ayah atau orang yang penting bagi pasien untuk berpartisipasi pada proses persalinan
dan pelahiran
Tempatkan bayi di atas tubuh ibu segera setelah kelahirannya
Berikan kesempatan kepada orang tua untuk melihat, memegang, dan memeriksa bayi baru lahir
segera setelah kelahiran
Berikan keluarga privasi selama dilakukannya interaksi dengan bayi baru lahir
Bantu orang tua untuk berpartisipasi dalam perawatan bayi
Definisi : Disorganisasi kronik fungsi psikososial, spiritual, dan fisiologis unit keluarga yang menimbulkan
konflik, penyangkalan masalah, keengganan untuk berubah, ketidakefektifan pemecahan masalah, dan
rangkaian krisis yang tidak berujung
Batasan Karakteristik
Perilaku
Penyalahgunaan alkohol
Agitasi
Menyalahkan
Pengingkaran janji
Kacau balau
Komunikasi kontradiksi
Komunikasi mengendalikan
Mengkritik
Defisiensi pengetahuan tentang alkoholisme
Menyangkal masalah
Ketergantungan
Kesulitan bersenang-senang
Kesulitan dengan hubungan dekat
Kesulitan dengan transisi siklus hidup
Penurunan kontak fisik
Gangguan performa akademik pada anak
Gangguan konsentrasi
Memungkinkan pemeliharaan pola minum alkohol
Peningkatan konflik
Kegagalan menyelesaikan tugas perkembangan
Acara khusus keluarga berpusat pada alkohol
Menghakimi diri sendiri
Imaturitas
Hambatan komunikasi
Ketidakmampuan menerima bantuan
Ketidakmampuan menerima perasaan rentang luas
Ketidakmampuan beradaptasi dengan perubahan
Ketidakmampuan berespons secara konstruktif terhadap peristiwa traumatik
Ketidakmampuan mengekspresikan perasaan dengan rentang luas
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan emosi anggota keluarga
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan keamanan naggota keluarga
Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan spiritual anggota keluarga
\ketidakmampuan menerima bantuan dengan tepat
Ketidakadekuatan pemahaman tentang alkoholisme
Ketidaktepatan ekspresi marah
Ketidakefektifan keterampilan pemecahan masalah
Isolasi
Kurang efektif menghadapi konflik
Kurang dapat diandalkan
Perasaan
Penelantaran
Marah
Ansietas
Merasa berbeda dari orang lain
Merasa tidak dicintai
Tidak dapat membedakan cinta dan kasih sayang
Konfusi
Penurunan harga diri
Depresi
Ketidakpuasan
Distres
Merasa malu
Kendali emosi oleh orang lain
Isolasi emosi
Kegagalan
Ketakutan
Frustasi
Rasa bersalah
Ketidakberdayaan
Bermusuhan
Sakit hati
Tidak aman
Kurang identitas
Menyimpan dendam
Kesepian
Kehilangan
Peran Hubungan
Penyalahgunaan alkohol
Kepribadian adiktif
Pengaruh biokimia
Riwayat alkoholisme pada keluarga
Riwayat resitansi terhadap terapi pada keluarga
Predisposisi genetik
Ketidakadekuatan keterampilan koping
NIC :
Batasan Karakteristik
Krisis perkembangan
Transisi perkembangan
Pergeseran peran keluarga
Interaksi dengan komunitas
Modifikasi dalam keuangan keluarga
Pergeseran kekuatan anggota keluarga
Pergeseran dalam status kesehatan anggota keluarga
Situasi transisi
Krisis situasional
NIC :
Aktivitas:
Definisi : Pola fungsi keluarga yang memadai untuk mendukung kesejahteraan anggota keluarga dan dapat
ditingkatkan
Batasan Karakteristik
Definisi : Pasangan ibu-bayi/keluarga menunjukkan kecakapan dan kepuasan yang adekuat dengan proses
pemberian air susu ibu (ASI)
Batasan Karakteristik
NOC :
Pendahuluan proses menyusui ; Infant : Pemberian kasih sayang dan penegukan bayi dari susu ibu
untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu
Pendahuluan proses menyusui ; ibu : Pendahuluan ibu terhadap Pemberian kasih sayang dan
penegukan bayi dari susu ibu untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu.
Masa penyusuan : Kelanjutan pemberian makanan kepada bayi setelah selesai menyususui
Penghentian penyusuan : Proses penting dalam penghentian proses penyusuan
OUTCOME ASOSIASI
Kontrol kecemasan
Kemampuan kognitif
Hidrasi
Pengetahuan:menyusui
Status nutrisi:intake makanan dan cairan
Kasih sayang orang tua-bayi
Dukungan social
NIC :
Aktivitas :
a. PERSIAPAN AWAL
Membantu pasien unuk menidentifikasi kemungkinan yang akan terjadi perkembangan dan situasi
krisis dan akibat dari krisis terhadap seseorang dan kehidupan keluarga.
Mengajarkan tentang perkembangan normal dan sikap,dengan tepat
Memberikan informasi tentang dugaan nyata yg tetap terhadapsikap pasien
Menentukan cara yang biasa digunakan pasien untukmemecahkan masalah
Membantu pasien untuk menentukan masalah yang akan dipecahkan
Membantu pasien untuk menentukan yang akan dipecahkan dari masalah tersebut
Gunakan contoh-contoh makalah untuk menambah keahlian pasien untuk memecahkan
masalah,dengan tepat
Membantu pasien untuk mengidentifikasi sumber-sumber dan pilian-pilihan yang tersedia ,dengan
tepat
Melatih teknik yang dibutuhkan untuk mengatasi perkembangan yang penting dan krisis
situasional dengan pasien,dengan tepat
Memberikan referensi kesiapan pasien kepada pasien(e.g.,bahan- bahan pendidkan dan
pamplet),dengan tepat
Menganjurkan pasien untuk membaca buku-buku,dengan tepat
Mengarahkan pasien kepada agensi masyarakat,dengan tepat
Merencanakan strategi kunjungan perkembangan/poinsi tuasional
Merencanakan kunjungan ekstra terhadap pasien
Merencanakan tindakan lanjutan
Memberikan pasien nomor telpon untuk menghubungi pembantu,jika membutuhkan
Mengikutsertakan keluarga/yang penting lainnya,dengan tepat
d. PENGAJARAN:INDIVIDUAL
Menjalin hubungan saling percaya
Menjalin kepercayaan pengajar,dengan tepat
Menentukan pelajaran yang dibutuhkan pasien
Menilai level pengetahuan pasien sekarang dan kepuasan pasien
Menilai level pendidikan pasien
Menilai kognitif,psikomotor,dan kemampuan/ketidakmampuan efektif pasien
Menentukan kemampuan mengetahui informasi spesifik (Level perkembangan,status
fisik,orientasi,nyeri,kelelahan,kebutuhan dasar yang tidak terpenuhi,keadaan emosional,dan
penyesuaian terhadap keadaan sakit)
Menentukan motivasi pengetahuan informasi spesific(kepercayaan kesehatan,pemenuhan masa
lalu,pengalaman buruk dengan perawatan kesehatan/pelajaran dan tujuan konflik)
Mempertinggi kesiapan pasien untuk pelajaran,dengan tepat
Mengatur besama tujuan pelajaran dengan pasien
Menidentifikasi kebutuhan objektif pengetahuan sampai tujuan terjangkau
Menentukan urutan pemberian informasi
Menilai gaya pengetahuan pasien
Memilih dengan tepat cara pengajaran
Memilih dengan tepat materi pendidikan
Menyesuaikan kepuasan kognitif,psikomotor,dan kemampuan/ketidakmampuan efektif
Mengatur perintah untuh fasilitas pelajaran,dengan tepat
Memberikan lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran
Melatih pasien,dengan tepat
Menilai prestasi pasien terhadap keadaan objektif
Memperkuat prilaku
Memperbaiki salah penafsiran informasi
Memberikan waktu untuk pasien untuk bertanya dan mendiskusikan keprihatinan
Memilih strategi pembelajaran baru,jika sebelum sesuatu tidak efektf
Mengarahkan pasien belajar dengan spesialis lain,dengan tepat
Mendokumentasikan pemberian konten,pemberian penulisan materi dan pengertian pasien
terhadap informasi atau sikap yang mengusulkan catatan medis yang tetap
Defenisi : ketidakpuasan atau kesulitan ibu, bayi, atau anak selama proses pemberian asi
Batasan Karakteristik
Anomali bayi
Bayi menerima makanan tambahan dengan puting buatan
Diskontinuitas pemberian ASI
Defisit pengetahuan
Ambivalens ibu
Ansietas ibu
Anomali payudara ibu
Keluarga tidak mendukung
Pasangan tidak mendukung
Refleks mengisap buruk
Prematuritas
Pembedahan payudara sebelumnya
Riwayat kegagalan menyusui sebelumnya
NOC :
Pendahuluan proses menyusui ; Infant : Pemberian kasih sayang dan penegukan bayi dari susu ibu
untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu
Pendahuluan proses menyusui ; ibu : Pendahuluan ibu terhadap Pemberian kasih sayang dan
penegukan bayi dari susu ibu untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu.
Masa penyusuan : Kelanjutan pemberian makanan kepada bayi setelah selesai menyususui
Penghentian penyusuan : Proses penting dalam penghentian proses penyusuan
OUTCOME ASOSIASI
NIC :
Konseling laktasi
Aktivitas:
a. Konseling laktasi
Memberikan pengetahuan dasar tentang menyusui
Mendidik orang tua tentang membuat keputusan memberi makan pada bayi
Memberikan informasi tentang keuntungan dan keruian menyusui
Memeriksa kesalahpahaman, kesalahan informasi, dan kesalahan tentang menyusui
Memenuhi keinginan ibu dan memotivasi menyusui
Memberikan dukungan pada keputusan ibu
Memberi materi pembelajaran yang dianjurkan pada orang tua, jika diperlukan
Memberitahu orang tua tentang kelas atau kelompok yang tepat selama menyusui (e.g.La Leche
League)
Mengevaluasi pemahaman ibu tentang cara memberi makan bayi
Mengatur frekuensi pemberian makan yang berhubungan dengan kebutuhan bayi
Memantau kemampuan maternal dengan mendekatkan bayi pada puting susu
Mengevaluasi pola mengisap/menelan saat bayi baru lahir (e.g. rooting, mengisap, dan kesiapan)
Mendemonstrasikan cara mengisap, jika diperlukan
Melakukan teknik relaksasi, termasuk pemijatan payudara
Anjurkan melakukan istirahat tambahan, meliputi menghentikan pekerjaan rumah dan meminta
bantuan
Meminta membuat laporan lamanya dan frekuensi masa perawatan
Mengajarkan cara mendudukkan bayi dan buang air kecil, jika diperlukan
Memantau kecukupan isi payudara selama menyusui
Mengevaluasi kualitas dan menggunakan bantuan menyusui
Memantau kekuatan pompa payudara
Memberikan informasi resepuntuk masalah rendahnya persediaan sementara
Mengontrol integritas kulit putting susu
Memberikan perawatan putting susu, jika diperlukan
Memantau kemampuan untuk membersihkan penyumbatan payudara dengan benar
Mengevaluasi pemahaman tentang penyumbatan saluran susu dan mastitis
Melihat tanda-tanda masalah untuk dilaporkan kepada para pengguna pelayanan kesehatan
Mengajarkan bagaimana menyusui kembali, jika diperlukan
Anjurkan menyusui kembali dengan continue ketika bekerja atau sekolah
Membicarakan tanda-tanda kesiapan untuk berhenti menyusui
Membicarakan pilihan/cara untuk berhenti menyusui
Mendiskusikan alternative pemberian makanan
Meminta untuk memakai kontrasepsi
Defenisi : penghentian kontinuitas proses pemberian asi akibat ketidakmampuan atau kesalahan dalam
mengubah posisi bayi pada payudara untuk menyusu
Batasan Karakteristik
Bayi tidak mendapat nutrisi dari payudara untuk beberapa atau semua pemberian makanan
Kurang pengetahuan tentang cara memeras ASI
Kurang pengetahuan tentang cara penyimpanan ASI
Keinginan ibu untuk pada akhirnya memberikan ASI guna memenuhi kebutuhan nutrisi anak
Keinginan ibu untuk mempertahankan pemberian ASI untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak
Keinginan ibu untuk memberi ASI untuk kebutuhan nutrisi anak
Perpisahan ibu dan anak
NOC :
Pendahuluan proses menyusui ; Infant : Pemberian kasih sayang dan penegukan bayi dari susu ibu
untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu
Pendahuluan proses menyusui ; ibu : Pendahuluan ibu terhadap Pemberian kasih sayang dan
penegukan bayi dari susu ibu untuk memberikan makanan selama 2 sampai3 minggu.
Masa penyusuan : Kelanjutan pemberian makanan kepada bayi setelah selesai menyususui
Penghentian penyusuan : Proses penting dalam penghentian proses penyusuan
OUTCOME ASOSIASI
NIC:
Konseling laktasi
Pemberian asi menggunakan botol
Aktivitas:
a. Konseling laktasi
Memberikan pengetahuan dasar tentang menyusui
Mendidik orang tua tentang membuat keputusan memberi makan pada bayi
Defenisi : pengalaman kebimbangan peran pada orang tua dan konflik sebagai respons terhadap krisis
Batasan Karakteristik
Ansietas
NOC :
NIC:
Peningkatan peran
Krisis intevensi
Pemeliharaan proses keluarga
Aktivitas:
a. Peningkatan peran
Bantu pasien mengidentifikasi peran yang berbeda dalam hidup
b. Krisis intevensi
Berikan situasi yang mendukung
Pastikan apakah pasien merasa aman untuk diri dan orang lain
Bantu mengidentifikasi pencetus dan dinamika krisis
Bantu mengidentifikasi koping
Bantu dalam mengembangkan koping individu
Bantu mengidentifikasi support system yang ada
Bantu mengidentifikasi kekuatan yang bisa digunakan untuk mengatasi krisis
Bantu mengidentifikasi alternatif tindakan untuk mengatasi krisis
Evaluasi apakah krisis dapat diatasi
Rencanakan dengan pasien bagaimana koping adaptif yang bisa digunakan untuk mengatasi krisis
Defenisi : pola kemitraan bersama yang memadai untuk menyediakan kebutuhan satu sama lain dan dapat
ditingkatkan
Batasan Karakteristik
NIC :
Promosi pendekatan
Pengajaran perawatan bayi
Aktivitas:
a. Promosi pendekatan
Diskusi reaksi orangtua tentang kehamilan
Diskusikan tentang kelahiran bayi
Berikan kesempatan pada orangtua untuk memegang dan memeriksa bayi setelah lahir
Berikan privasi pada keluarga setelah melahirkan
Bantu orangtua berpartisipasi dalam perawatan bayi
Anjurkan untuk kontak mata pada bayi
Lakukan rooming in selama di rumah sakit
Jelaskan peralatan yang digunakan untuk memonitor bayi
Demonstrasikan cara menyentuh bayi
Bantu orangtua dalam merencanakan perawatan bayi
Defenisi : pola perilaku dan ekspresi diri yang tidak sesuai dengan harapan, norma, dan konteks lingkungan
Batasan Karakteristik
Pengetahuan
Fisiologis
Sosial
Konflik
Tingkat perkembangan
Kekerasan rumah tangga
Ketidakadekuatan sosialisasi peran
Ketidakadekuatan sistem dukungan
Ketidaktepatan sistem dukungan dengan sistem layanan kesehatan
Tuntutan jadwal kerja’
Kurang sumber
Kurang penghargaan
Status sosioekonomi rendah
Stres
Usia muda
NIC :
Peningkatan peran
Aktivitas:
a. Peningkatan peran
Bantu pasien mengidentifikasi peran yang berbeda dalam hidup
Bantu pasien mengidentifikasi peran yang biasanya ada dalam keluarga
Bantu keluarga mengidentifikasi peran transisi
Bantu keluarga mengidentifikasi perilaku yang dibutuhkan untuk perubahan peran
Bantu pasien mengidentifikasi perubahan peran akibat sakit
Bantu pasien mengidentifikasi strategi positif perubahan peran
Layani pembelajaran perubahan perilaku dengan role model
Ajarkan perilaku yang dibutuhkan untuk peran
Fasilitasi interaksi kelompok dalam pembelajaran peran
Defenisi : insufisiensi atau kelebihan kuantitas atau ketidakefektifan kualitas pertukaran sosial
Batasan Karakteristik
NOC :
Perkembangan Anak 2,4,6 dan 12 bulan serta 2,3,4 dan 5 tahun : Tahapan penting
perkembangan fisik, kognitif, dan psikososial pada usia 2, 4, 6, dan 12 bulan : serta 2, 3 , 4 dan 5
tahun
Lingkungan keluarga : Internal
Penampilan peran : kesesuaian perilaku peran individu dengan peran yang diharapkan. Dengan
indikator : penampilan keluarga dan perilaku peran kerja
Dukungan sosial : Penerimaan kesediaan dan pemberian bantuan aktual yang layak dari orang
lain
Keterampilan interaksi sosial
NIC :
Peningkatan sosial
Aktivitas:
Peningkatan Sosial
SEKSUALITAS
Defenisi : kondisi yang ditandai dengan individu mengalami perubahan fungsi seksual selama fase respon
hasrat seksual, terangsang, dan atau orgasme, yang dipandang tidak memuaskan, tidak berharga atau tidak
adekuat
Batasan Karakteristik
NOC :
Konseling seksual
Aktivitas:
Konseling seksual
Batasan Karakteristik
NIC :
Konseling seksual
Aktivitas:
Konseling seksual
Defenisi: Pola mempersiapkan, mempertahankan, dan menguatkan proses kehamilan dan persalinan serta
pengasuhan bayi baru lahir yang sehat
Batasan Karakteristik :
SELAMA KEHAMILAN
Melaporkan gaya hidup prenatal yang sehat (misal: diet, eliminasi, tidur, gerakan tubuh, latihan
fisik, hygiene personal)
Melaporkan persiapan fisik yang tepat
Melaporkan mengelola gejala kehamilan yang mengganggu kenyamanan
Mendemonstrasikan menghargai bayi yang dikandung
Melaporkan rencana pelahiran yang realistis
Menyiapkan perlengkapan penting bagi bayi baru lahir
Mencari pengetahuan yang penting (misal tentang persalinan dan pelahiran, asuhan bayi baru
lahir)
Melaporkan ketersediaan system dukungan
Melakukan kunjungan prenatal secara teratur
Melaporkan gaya hidup (misalnya diet, eliminasi, tidur, gerakan tubuh, latihan fisik, hygiene
personal) yang sesuai dengan kala persalinan
Berespons secara tepat terhadap awitan persalinan
Proaktif dalam persalinan dan pelahiran
Memakai teknik relaksasi yang sesuai untuk kala persalinan
Mendemonstrasikan perilaku perlekatan dengan bayi baru lahir
Menggunakan system dukungan secara tepat
SETELAH MELAHIRKAN
Definisi: Berisiko terhadap diskontinuitas hubungan simbolik ibu/janin sebagai akibat kondisi komorbid
atau kondisi terkait kehamilan
Faktor Risiko:
Penyulit kehamilan (mis. Ketuban pecah dini, plasenta previa atau solusio plasenta, asuhan
prenatal lambat, kehamilan kembar)
Gangguan transport O2 (mis. Anemia, penyakit jantung, asma, hipertensi, kejang, persalinan
premature, hemoragi)
Gangguan metabolism glukosa (mis. Diabetes, penggunaan steroid)
Penganiayaan fisik
Penyalahgunaan zat (mis. Tembakau, alkohol, obat)
Efek samping terkait terapi (mis. Medikasi, pembedahan, kemoterapi)
KOPING-STRES
Batasan karakteristik
a. Sabjektif
Marah atau mengamuk
Ketakutan
Kilas balik
Ras bersalah
Sakit kepala
Pikiran terganggu
Mati rasa
Palpitasi
Malu
b. Onjektif
Agresi
Pengasingan
Ansietas
menyangkal
menghindar
depresi
mimpi buruk
serangan panik
penyiksaan
epidemik
kejadian yang melebihi rentang kebiasaan pengalaman manusia
kecelakaan industri dan kendaraan bermotor
perang meliter
bencana alam
penganiayaan fisik dan psiko sosial
NOC:
penghentian penganiayaan
perlindungan dari penganiayyan
pemulihan dari penganiayaan : emosi dan seksual
koping
restrain mutilasi diri
NIC:
konseling
aktifitas:
Defenisi : resiko mengalami respon maladaptif yang terus berlangsung terhadap kejadian yang traumatik,
melelahkan.
Faktor resiko:
NOC:
NIC:
Akan dikembangkan
Aktifias :
Defenisi : respon mal adaptif secara terusmenerus terhadap suatu penetrasi sexual secara paksa atau dengan
tindakan kekerasan yang berlawanan dengan keinginan dan persetujuan korban
Batasan karakteristik
Marah
Konfusi
Malu
Ras bersalah
NOC:
NIC;
konseling
pencapaian sistem dukungan
4. ANSIETAS
Defenisi: suatu keresahan, perasan ketidak nyamanan yang tidakmudah atau dreat yang disertai dengan
respon autonomis sumbernya sering kali tidak spesifik atau tidak diketahui oleh individu.
Batasan karakteristik
Keterbatasan produktifitas
Gerakan berlebihan (gerakan kaki, tangan)
Gelisah
Memandang sekilas
Kontak mata yang buruk
Cemas
Ketakutan
Stress
Terpajan toksin
Krisis situasi atau maturasi
Penyalahgunaan obat
Ancaman kematian
Ancaman perubahan ekonomi
Ancaman konsep diri
Ancaman perubahan pad status kesehatan
Konflik yang tidak disadari tentang nilai
NOC
Kontol agresi
Kontrol ansietas
Koping
Kontrol implusg: kemampuan untuk menahan diri dari perilaku konfulsif atau inpulsif
Penanhan mutilasi diri: kemampuan untuk berhenti dari tindakan yang mengakibatkan cidera diri
sendiri
Keterampilan interaksi sosial
NIC:
Pengurangan ansietas
Aktifitas :
Defenisi : ketidakefektivan untuk membentuk penilaian valid tentang stresor, ketidakadekuatan pilihan
respon yang dilakukan, dan atau ketidakmampuan untuk menggunakan sumber daya yang tersedia
Batasan karakteristik
Depresi
Penundaan agresin atau bermusuhan
Agitasi
Pembelotan
Kebutuhan yang tidak dihargai
Intoleransi
Gejala psikosomatis
Penolakan
Mengabaikan perawatan
NIC:
Keterlibatan keluarga
Mobilisasi keluarga
Aktivitas:
a. Keterlibatan Keluarga
b. Mobilisasi Keluarga
Defenisi : pola aktivitas komunikasi untuk adaptasi dan penyelesaian masalah yang tidak memuaskan untuk
memenuhi tuntutan/permintaan atau kebutuhan komunitas
Batasan karakteristik:
Akttifitas:
Defenisi : suatu pola upaya kognitif dan perilaku untuk mengatasi permintaan yang adekuat untuk
kesejahteraan dan dapat ditingkatkan
Intervensi :
Peningkatan perkembangan
Aktivitas:
Peningkatan perkembangan
Defenisi : pola aktivitas komunitas untuk adaptasi dan pemecahan masalah yang memuaskan guna
memenuhi tuntutan/permintaan kebutuhan komunitas, tetapi dapat ditingkatkan untuk penatalaksanaan
masalah.stresor saat ini dan mendatang
Batasan karakteristik:
NIC :
Edukasi kesehatan
Monitor kebijakan kesehatan
Pengelolaan lingkungan , komunitas
Aktivitas:
a. Edukasi kesehatan
Identifikasi faktor eksternal dan internal yang mempengaruhi perilaku kesehatan
Tentukan konteks, sosiokultural individu, keluarga, dan komunitas dalam perilaku kesehatan
Identifikasi karakteristik populasi untuk strategi pembelajaran
Formulasikan program edukasi kesehatan
Identifikasi sumber yang dibutuhkan untuk program edukasi kesehatan
Jauhi penggunaan teknik yang menakutkan masyarakat untuk mengubah gaya-perilaku hidup
Demonstrasikan pada saat pengajaran kemampuan psikomotor
Libatkan individu, keluarga, dan kelompok dalam merencanakan dan mengimplementasikan gaya
hidup atau modifikasi perilaku kesehatan
Manfaatkan sistem dukungan sosial dan keluarga untuk meningkatkan modifikasi perilaku
Rencanakan program untuk jangka panjang dan lakukan follow up
Defenisi : upaya sadar atau tidak sadar untuk mengingkari pengetahuan atau makna sebuah peristiwa guna
mengurangi ansietas, tetapi menyebabkan gangguan pada kesehatan.
Batasan karakteristik
NOC:
NIC:
Reduksi ansietas
Konseling
Aktivitas:
a. Reduksi ansietas
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Dengan jelas menyatakan harapan untuk perilaku pasien
Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang akan dirasakan selama prosedur
Temani pasien untuk mengurangi ketakutan dan meningkatkan keamanan
Berikan pijatan punggung atau pijatan leher
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
Beri ketenangan, yang bisa menentramkan hati
Jelaskan semua prosedur termasuk apa yang akan dirasakab pasien seperti pengalaman yang akan
dirasakan selama prosedur
Cari tau pengertian pasien terhadap perspektifnya terhadap situasi yang membuat stress
Tetap bersama pasien untuk meningkatkan rasa aman dan ketakutan pasien berkurang
Dorong pasien untuk tetap bersama anaknya
Sediakan alat yang menjadi simbol keamanan
Berikan gosokan pada punggung
Simpan peralatan di luar ruangan pasien
Mendengarkan keluhan pasien dengan penuh perhatian
Ciptakan hubungan yang saling percaya
Identifikasi perubahan tingkat kecemasan pasien
b. Konseling
Ciptakan hubungan yang terapeutik
Tunjukkan empati kehangatan
Ciptakan hubungan konseling jangka panjang
Dorong untuk mencapai tujuan
Dukung untuk mengekspresikan perasaan
Berikan informasi faktual yang dibutuhkan
Jelaskan bagaiman perilaku keluarga mempengaruhi pasien
Identifikasi perbedaan pandangan antara pasien dan tim perawatan kesehatan
Bantu pasien untuk membuat alternatif penyelesaian masalah
Bantu pasien untuk mengidentifikasi kekuatan dan berikan reinforcement positif
Gunakan teknik refleksi dan klarifikasi untuk memfasilitasi ekspresi
Defenisi : respon terhadap persepsi ancaman yang secara sadar dikenali sebagai sebuah bahaya
Batasan karakteristik
Takut
Gusar
Menurunnya keyakinan diri
Takut trhadap sesuatu
Parasaan menyeramkan
Perasaan cemas
Perilaku menyerang
Tidur berkeringat
Agresi
Menarik diri
Gugup
Gemetar
Panik
Melotot
NOC:
Kontrol ketakutan
NIC :
Reduksi ansietas
Peningkatan keamanan
Aktivitas:
a. Reduksi ansietas
Gunakan pendekatan yang menenangkan
Dengan jelas menyatakan harapan untuk perilaku pasien
Jelaskan semua prosedur, termasuk sensasi yang akan dirasakan selama prosedur
Temani pasien untuk mengurangi ketakutan dan meningkatkan keamanan
Berikan pijatan punggung atau pijatan leher
Berikan obat untuk mengurangi kecemasan
Beri ketenangan, yang bisa menentramkan hati
Jelaskan semua prosedur termasuk apa yang akan dirasakab pasien seperti pengalaman yang akan
dirasakan selama prosedur
Cari tau pengertian pasien terhadap perspektifnya terhadap situasi yang membuat stress
Tetap bersama pasien untuk meningkatkan rasa aman dan ketakutan pasien berkurang
b. Peningkatan keamanan
Dengarkan ketakutan keluarga
Bantu pasien mengidentifikasi respon koping
Bantu pasien menggunakan koping yang berhasil dimasa lalu
Fasilitasi kebiasaan ritual pasien sebelum tidir
Tawarkan pada pasien untuk meningkatkan interaksi dengan orang lain
Habiskan wakty dengan pasien
Siapkan lingkungan yang tidak mengancam
Defenisi : penurunan kemampuan untuk mendukung pola responyang positif terhadap situasi yang
berbahaya atau krisis.
Batasan karakteristik
NOC:
NIC:
Peningkatan koping
Pencapaian kesadaran diri
Aktivitas:
a. Peningkatan koping
Dorong pasien untuk mengidentifikasi deskripsi realistik tentang perubahan peran
Dorong pasien untuk menguasai setiap situasi
Dorong pasien untuk meningkatkan hubungan dengan orang lain
Anjurkan untuk mengikuti aktivitas sosial dan komunitas
Evaluasi kemampuan pasien dalam membuat keputusan
Bantu pasien mengidentifikasi respon positif dari orang lain
Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, perawatan, dan prognosis
Eksplore keberhasilan pasien sebelumnya
Dukung untuk memanfaatkan sumber spritual
Kenali latar belakang spritual pasien
Bantu pasien mengidentifikasi makna hidup
Dukung pemanfaatan mekanisme defensif yang tepat
Dorong pasien untuk mengevaluasi perilaku sendiri
Bantu pasien mengklarifikasi kesalahpahaman
Bantu pasien mengidentifikasi kekuatan dan kemampuan
Bantu pasien mengidentifikasi tujuan jangka pendek dan jangka panjang
Bantu pasien mengidentifikasi keberadaan support system
Bantu pasien menggunakan teknik relaksasi
Defenisi : respon yang spontan dan mengancam jiwa dari sistem persarafan simpatik terhadap stimulus
berbahaya setelah medula spinalis pada T7 atau diatasnya
Batasan karakteristik
Pandangan kabur
Nyeri dada
Sakit kepala
Rasa logam dimulut
Parestisia
Bradikardi
Menggigil
Kongesti pada konjungtifa
Diaforesis diatas cidera
Tacikardi
Sindrom horner (pupul kontraksi, pitosis parsial dikelopak mata) bercak merah diatas kulit
Hupertensi paroksismal
NOC:
Status neurologis
Status tanda vitas
NIC:
Manajemen disrefleksia
Aktivitas:
Manajemen disrefleksia
Defenisi : respon fisiologis dan perilaku neurologis bayi yang buruk terhadap lingkungan
Intervensi :
Manajemen lingkungan
Posisi
Aktivitas:
a. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
Identifikasi kebutuhan aman pasien, dalam batas level fisik dan fungsi kognitif dan riwayat
perilaku terakhir
Ganti/pindahkan lingkungan yang kurang mendukung (mis.selimut kecil, furniture)
Ganti/pindahkan objek berbahaya dari lingkungan
Amankan pembatas, jika perlu
Bimbing/temani pasien selama di Rumah Sakit
Sediakan tempat tidur yang direndah, jika perlu
Sediakan bantuan untuk beradaptasi (mis. Tempat duduk)
Tempatkan furniture diruangan dengan rancangan seperlunya yang menbantu pasien atau
ketidakmampuan keluarga
Sediakan renatangan ruang yang cukup panjang untuk kebebasan brgerak
Tempatkan/gunakan pemakaian objek secara berulang dengan menjangkaunya
Sediakan ruangan sebagai idikasi
Jaga kebersihan tempat tidur dengan nyaman
Sediakan kasur yang empuk
Posisikan tempat tidur yang kira-kira mudah dijangkau
Kurangi stimulus lingkungan jika perlu
Hindari hal-hal yang tidak begitu penting, draf, suhu terlalu panas atau terlalu dingin
Tentukan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien, jiak suhu tubuh berubah
Kontrol.hindari keributan, jika mungkin
Memanipulasi cahaya untuk manfaat terapeutik
Batasi pengunjung
Kunjungan individu dibatasi untuk bertemu pasien/keluarga/orang terdekat yang dibutuhkan saja
Oarang yang sering bertemu pasien dibutuhkan
Bawa objek yang familiar dari rumah
Jaga konsistensi staf pembimbing setiap waktu
Sediakan kesigapan dan lanjutkan asuhan kepada perawat yang dipanggil dan ajak pasien dan
keluarga untuk tahu bahwa mereka akan bersedia
Ijinkan family orang terdekat untuk menginap dan menjaga pasien
Ajarkan pasien dan pengunjung tentang perubahan/tindakan pencegahan jadi mereka tidak akan
menggangu lingkungan yang telah direncanakan
Beri keluarga/orang terekat informasi tentang menciptakan lingkungan aman bagi pasien
Beritahu pembakaran yang aman jika penting
Kontrol lingkungan berpestisida
Sediakan penyegar ruangan, jika perlu
b. Posisi
Menyediakan tempat tidur yang terapeutik
Memelihara kenyamanan tempat tidur
Menempatkan dalam posisi yang terapeutik
Posisi dalam mempersiapkan kesajajaran tubuh
Kelumpuhan/menyokong bagian tubuh
Memperbaiki bagian tubuh
Menghindari terjadinya amputasi dalam posisi fleksi
Memposisikan untuk mengurangi dyspnea (mis. posisi semi melayang), jika diperlukan
Memfasilitasi pertukaran udara yang bagus untuk bernafas
Menyarankan untuk peningkatan rentang latihan
Menyediakan pelayanan penyokong untuk leher
Memasang footboard untuk tidur
Gunakan teknik log roll untuk berputar
Meningkatkan eliminasi urin, jika diperlukan
Menghindari tempat yang akan melukai
Menopang dengan backrest, jika diperlukan
Memperbaiki kaki 20 derajat diatas jantung, jika diperlukan
Menginstuksikan kepada pasien bagaimana menggunakan posisi yang bagus dan gerak tubuh yang
bagus dalam beraktifitas
Mengontrol sistem pelayanan untuk mengatur persiapan
Memelihara posisi akan integritas dari sistem
Memperbaiki kepala waktu tidur, jika diperlukan
Mengatur indikasi kondisi kulit
Membantu imobilisasi setiap 2 jam, sesuai jadwal
Gunakan alat bantu layanan untuk mendukung kaki (mis. Hand roll dan trochanter roll)
Menggunakan alat-alat yang digunakan berulang ditempat yang mudah dijangkau
Menempatkan posisi tempat tidur yang nyaman agar mudah dalam perpindahan posisi
Menempatkan lampu ditempat yang mudah dijangkau
Defenisi : resiko gangguan dalam mengintegrasi dan menyesuaikan /mengubah fungsi fisiologis dan
perilaku
Intervensi :
Manajemen lingkungan
Monitor BBL
Aktivitas:
a. Manajemen lingkungan
Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
Identifikasi kebutuhan aman pasien, dalam batas level fisik dan fungsi kognitif dan riwayat
perilaku terakhir
Ganti/pindahkan lingkungan yang kurang mendukung (mis.selimut kecil, furniture)
Ganti/pindahkan objek berbahaya dari lingkungan
Amankan pembatas, jika perlu
Bimbing/temani pasien selama di Rumah Sakit
Sediakan tempat tidur yang direndah, jika perlu
Sediakan bantuan untuk beradaptasi (mis. Tempat duduk)
Tempatkan furniture diruangan dengan rancangan seperlunya yang menbantu pasien atau
ketidakmampuan keluarga
Sediakan renatangan ruang yang cukup panjang untuk kebebasan brgerak
Tempatka/gunakan pemakaian objek secara berulang dengan menjangkaunya
Sediakan ruangan sebagai idikasi
Jaga kebersihan tempat tidur dengan nyaman
Sediakan kasur yang empuk
Posisikan tempat tidur yang kira-kira mudah dijangkau
Kurangi stimulus lingkungan jika perlu
Hindari hal-hal yang tidak begitu penting, draf, suhu terlalu panas atau terlalu dingin
Tentukan suhu lingkungan untuk kebutuhan pasien, jiak suhu tubuh berubah
Kontrol.hindari keributan, jika mungkin
Memanipulasi cahaya untuk manfaat terapeutik
Batasi pengunjung
Kunjungan individu dibatasi untuk bertemu pasien/keluarga/orang terdekat yang dibutuhkan saja
Oarang yang sering bertemu pasien dibutuhkan
Bawa objek yang familiar dari rumah
Jaga konsistensi staf pembimbing setiap waktu
Sediakan kesigapan dan lanjutkan asuhan kepada perawat yang dipanggil dan ajak pasien dan
keluarga untuk tahu bahwa mereka akan bersedia
Ijinkan family orang terdekat untuk menginap dan menjaga pasien
Ajarkan pasien dan pengunjung tentang perubahan/tindakan pencegahan jadi mereka tidak akan
menggangu lingkungan yang telah direncanakan
Beri keluarga/orang terekat informasi tentang menciptakan lingkungan aman bagi pasien
Beritahu pembakaran yang aman jika penting
Kontrol lingkungan berpestisida
Sediakan penyegar ruangan, jika perlu
b. Monitor BBL
Evaluasi apgar skor
Monitor suhu tubuh BBL
Monitor status pernafasan dan pola nafas
Monitor distres pernafasan
Monitor BB bayi
Monitor kemampuan bayi menghisap
Monitor warna kulit bayi
Monitor makanan pertama bayi
Monitor tali pusat
Monitor tanda-tanda hiperbilirubin
Monitor intake dan output
Defenisi : mekanisme dnamika cairan intrakranial yang normalnya melakukan kompensasi untuk
meningkatkan volume intrakranial yang mengalami gangguan, yang menyebabkan peningkatan tekanan
intrakranial secara tidak merata dalam berespons terhadap berbagai stimuli yang berbahaya dan tidak
berbahaya
Intervensi :
Aktivitas:
Kaji adanya konfusi, perubahan status mental, keluhan pusing, dan sinkop.
Dalam berkomunikasi dengan pasien, gunakan pertanyaan tertutup, alat tulis, kertas dan pensil,
flashcard, dan dan alat vocaid.
Monitor status neurologis dan bandingkan dengan standarnya.
Monitor karakteristik drainase cairan serebrospinal: warna, kejernihan, dan konsistensinya.
Catat drainase cairan serebrospinal.
Kurangi stimulus lingkungan.
Jika perlu, beri sedasi.
Catat perubahan respon pasien terhadap stimulus.
Monitor status respirasi: frekuensi, irama, dan kedalaman nafas, PaO2, PCO2, pH, dan bikarbonat.
Lakukan aktifitas keperawatan yang dapat mengembalikan peningkatan TIK.
Sesuaikan percakapan dengan pendengaran pasien.
Jika diindikasikan, beri antikonvulsan.
Hindari fleksi leher atau fleksi panggul/lutut yang berlebihan.
Hindari Vasalva Maneuver.
Beri pelunak feses.
Hiperventilasikan pasien.
Posisikan pasien dengan sudut elevasi kepala 30 atau lebih.
Hindari penggunaan PEEP
Analisa perubahan TIK.
Lakukan aktivitas keperawatan yang dapat memfasilitasi istirahat pasien.
Monitor TIK dan respon neurologis pasien terhadap aktivitas perawatan.
Beri agen paralisis.
Dorong keluarga untuk tetap berkomunikasi dengan pasien.
Batasi penggunaan cairan.
Hindari cairan hipotonik secara intravena.
Atur seting ventilator untuk mempertahankan PaCO2 pada level yang telah ditetapkan.
Batas suction kurang dari 15 detik.
Monitor rhinorrhea/otorrhea cairan serebrospinal.
Monitor hasil laboratorium: osmolaritas serum dan urine, sodium, dan potassium.
Monitor indeks penekanan volume.
Lakukan rentang gerak pasif.
b. Monitor TIK
Membantu pemasangan alat monitoring TIK
Berikan informasi kepada keluarga dan orang penting lainnya.
Tentukan skala dan level transducer.
Irigasi sistem aliran.
Atur pengingat waktu.
Ambil sampel cairan serebrospinal
Rekam gambaran TIK dan analisa bentuk gelombangnya.
Monitor tekanan perfusi serebral.
Catat perubahan respon pasien terhadap stimulus.
Monitor TIK pasien dan respon neurologis untuk aktivitas perawatan.
Monitor jumlah atau tingkat drainase cairan serebrospinal.
Monitor intake dan output.
Jika perlu lakukan restrain pada pasien.
Dengan gelembung, monitor tekanan tabung.
Ubah transducer atau sistem aliran.
Ubah dan atau kuatkan lokasi pemasangan.
Monitor lokasi yang bisa diserang infeksi.
Monitor suhu dan hitung darah lengkap.
Periksa terjadinya rigiditas nukal pada pasien.
Beri antibiotik.
Posisikan pasien dengan sudut elevasi kepala 30 sampai 45 dan leher dalam posisi netral dan
kurangi stimulus lingkungan.
Beri asuhan keperawatan untuk mengurangi peningkatan TIK.
Ubah prosedur pengisapan untuk mengurangi peningkatan TIK dengan pengenalan kateter seperti
pemberian lodokain dan batasan pelaksanaan suction.
Pertahankan pengawasan hiperventilasi.
Pertahankan tekanan arteri sistemik dalam batas spesifik.
Berikan agen farmakologi untuk mempertahankan TIK dalam batas spesifik.
Laporkan kepada dokter jika peningkatan TIK tidak memberikan respon terhadap treatment.
c. Monitor neurologik
Defenisi : ketidakmampuan untuk membersihkan sekresi atau obstruksi dari saluran nafas untuk
mempertahankan bersihan jalan nafas
Batasan Karakteristik
Lingkungan
Perokok pasif
Menghirup asap rokok
Merokok
Adanya tahanan / hambatan
Sekresi dalam bronkus
Fisiologi
NOC
Kontrol aspirasi
NIC :
Aktivitas:
Buka jalan nafas dengan teknik mengangkat dagu atau dengan mendorong rahang sesuai keadaan
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial
Identifikasi masukan jalan nafas baik yang aktual ataupun potensial
Masukkan jalan nafas/ nasofaringeal sesuai kebutuhan
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction/pengisapan
Dorong nafas dalam, pelan dan batuk
Ajarkan bagaimana cara batuk efektif
Kaji keinsetifan spirometer
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya ventilasi yang turun atau yang hilang dan catat adanya bunyi
tambahan
Lakukan pengisapan endotrakeal atau nasotrakeal
Beri bronkodilator jika diperlukan
Ajarkan pasien tentang cara penggunaan inhaler
Beri aerosol, pelembab/oksigen, ultrasonic humidifier jika diperlukan
Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
Posisikan pasien untuk mengurangi dispnu
Monitor pernafasan dan status oksigen
2. RESIKO ASPIRASI
NOC
Kriteria hasil yang disarankan
Kemampuan kognitif
Ketahanan
Konsekuensi imobilitas : Fisiologis
Status Infeksi
Pengetahuan : Prosedur perawatan
Status Neurologis
Status respirasi : pertukaran gas
Status respirasi : ventilasi
Kontrol resiko
Deteksi resiko
Perawatan diri : Pengobatan non parenteral
Perawatan diri : Kebersihan mulut
Intervensi :
Kewaspadaan aspirasi
Penghisapan jalan nafas
Pengaturan jalan nafas buatan
Aktivitas:
Monitor status kesadaran pasien, reflek batuk, reflek muntah dan kemampuan mengunyah/
menelan
Monitor status nafas pasien dan status paru
Atur dan pantau jalan nafas pasien
Jika memungkinkan atur posisi pasien dengan posisi duduk dengan sudut 90°
Jaga kepatenan alat-alat yang terpasang pada trakea
Pantau dan jaga kepatenan alat suction pasien
Berikan makanan dalam jumlah yang sedikit-sedikit
Cek kondisi kepatenan gastrotomy atau NGT sebelum pasien makan
Cek residu gastrotomy atau NGT sebelum pasien makan
Jika jumlah residu tinggi, tunda waktu makan pasien
Hindari penggunaan cairan yang kental dan terlalu cair
Tawarkan/ sediakan makanan cairan yang berbentuk bulat kecil-kecil sebelum dikunyah untuk
pasien
Sediakan makanan dalam beberapa potonagn kecilpastikan obat yang didapat sesuai dengan
kebutuhan pasien
Sebelum makan posisikan kepala pasien ( 30-45 menit) posisi elevasi
Konsultasi denagn ahli patologi yuanga sesuai dengan kondisi apsien
Aktivitas:
Sediakan jalan napas orofaringeal atau blok bite untuk mencegah tergigitnya tube endotrekeal
Berikan humidifikasi 100% untuk udara yang dihirup
Berikan hidrasi sistemik adekuat dengan cairan oral atau parenteral
Pompa cuff endotrakeal/trakeostoma menggunakan teknik volum oklusif minimal atau teknik yang
meminimalkan kebocoran
Jaga tekanan cuff endotrakeal/takeostoma antara 15-20 mmHg selama menggunakan ventilasi mekanik
atau selama dan setelah makan
4. HIPERTERMI
Batasan karakteristik
- konvulsi
- kulit memerah
- peningkatan suhu tubuh diatas normal
- kejang
- takikardi
- takipnea
- diraba hangat
NOC
- termoregulasi adalah keseimbangan diantara produksi panas, peningkatan panas dan kehilangan
panas.
- termoregulasi :neonatus adalah keseimbangan antara produksi panas, peningkatan panas, dan
kehilangan panas selama periode neonates
termoregulasi
Termogerulasi : neonatus
pasien akan menunjukkan termoregulasi, dibuktikan dengan indikator gangguan sebagai berikut :
Intervensi :
Treatment demam
Monitor vital sign
Regulasi suhu
Aktivitas:
Treatment demam
Regulasi suhu
Intervensi :
Treatment hipotermi
Monitor vital sign
Regulasi suhu
Aktivitas:
Perawatan hipotermi
Regulasi suhu
6. RESIKO INFEKSI
Faktor Resiko
Penyakit kronik
Mendapatkan kekebalan yang tidak adekuat
NOC
Definisi :
Keadaan yang mana seseorang beresiko terserang organisme penyebab kanker yang meningkat.
Hasil yang disarankan :
Integritas diameter jalan masuk.
Konsekuensi keadaan yang tak bergerak : Fisiologi
Status imun
Kebiasaan imunisasi
Pengetahuan : Kontrol infeksi
Status nutrisi
Kontrol resiko
Kontrol resiko : Penyakit Seksual Menular (PSM)
Deteksi resiko
Integritas jaringan : Kulit dan selaput lendir
Kebiasaan pengobatan : Sakit atau luka
Penyembuhan luka : Tujuan utama
Penyembuhan luka : Tujuan kedua
NIC :
Proteksi infeksi
Kontrol infeksi
Peningkatan Batuk
Kontrol Elektrolit
Manajement Lingkungan
Peningkatan Latihan Fisik
Pemeliharaan Kesuburan
Manajemen Cairan/Elektrolit
Perawatan Resiko Kehamilan
Pemberian Imunisasi/Vaksinasi
Kontrol Infeksi
Kontrol Infeksi : Intraoperative
Perlindungan Terhadap Infeksi
Indikasi Kerja
Menentukan Pengobatan
Pengelolaan Nutrisi
Perawatan Perineal
Posisi
Pengawasan
Perawatan Pembuluh : Saluran Tali Pusat
Perawatan Luka
Perawatan Luka : Saluran Tali Pusat
Aktivitas:
a. Pengontrolan Infeksi
Ciptakan lingkungan ( alat-alat, berbeden dan lainnya) yang nyaman dan bersih terutama setelah
digunakan oleh pasien
Gunakan alat-alat yang baru dan berbeda setiap akan melakukan tindakan keperawatan ke pasien
Isolasikan pasien yang terkena penyakit menular
Tempatkan pasien yang harus diisolasi yang sesuai dengan kondisi pasien
Batasi jumlah pengunjung sesuai kondisi pasien
Ajari klien untuk mencuci tangan sebagai gaya hidup sehat pribadi
Instruksikan klien untuk mencuci tangan yang benar sesuai dengan yang telah diajarkan
Instruksikan kepada pengunjung untuk selalu mencuci tanagn sebelum dan sesudah memasuki
ruangan pasien
Gunakan sabun antimikroba untuk proses cuci tangan
Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan kepada pasien
Terapkan kewaspadaan universal
Gunakan selalu handscoon sebagai salah satu ketentuan kewaspadaan universal
Gunakan baju yang bersih atau gown ketika menangani pasien infeksi
Gunakan sarung tangan yang steril, jika memungkinkan
Bersihkan kulit pasien dengan pembersih antibakteri
Jaga dan lindungai area atau ruangan yang diindikasikan dan digunakan untuk tindakan invasive,
operasi dan gawat darurat.
b. Proteksi Infeksi
Definisi :
Penyuntikan cairan ke dalam uterus selama kehamilan untuk mengurangi kompresi tali pusat atau dilusi
mekonium-cairan berwarna.
aktivitas
Mengamati tanda-tanda volume cairan amnion yang tidak adekuat (ex : oligohydramnios, retardasi
pertumbuhan di dalam rahim asimetri, postdatism, mengetahui abnormalitas traktus urinarius fetus,
dan kerobekan membrane yang panjang.
Mengenal potensi kontra indikasi amnioinfusi (ex : infeksi, goresan/bekas luka pada kandungan,
pendarahan vaginal yang signifikan, dan letak plasenta yang rendah).
Mengamati variable atau perlambatan jantung janin selama pemantauan elektronik intrapartum.
Catat kekentalan cairan mekonium dengan rupture membrane.
Persiapkan peralatan yang diperlukan untuk amnioninfusi.
Sesuaikan kateter intrauterin infusate.
Gunakan kewaspadaan universal.
Tempatkan kateter intrauterine menggunakan teknik steril.
Kalibrasi dan samakan kateter setelah penempatan dengan kewaspadaan universal.
Masukan 500-100 cc cairan IV isotonik dengan cepat ke dalam lubang uteri sesuai indikasi protocol
atau dokter.
Tempatkan pasien dengan posisi trendelenburg, sedemikan rupa.
Pertahankan kelanjutan infuse sesuai angka yang diresepkan.
Monitor/kontrol tekanan intrauterine.
Amati karakteristik cairan yang keluar.
Ganti alas perineum, sedemikan rupa.
Catat perubahan gambar monitor elektrik intrapartum.
Amati tanda-tanda reaksi ketidakcocokan (ex : overdistensi uterin, penonjolan tali pusat, emboli
cairan amniotic).
Dapatkan level gas darah tali pusat saat melahirkan unutk mengevaluasi efektifitas
intervensi/tindakan.
8. MEMANDIKAN
Definisi :
Pembersihan tubuh yang bertujuan untuk relaksasi.
aktivitas
Membantu pancuran yang ada tempat duduk, bak mandi, pancuran yang berdiri, dengan tepat.
Mencuci rambut sesuai kebutuhan.
Mandi di dalam air yang bersuhu nyaman.
Membantu dengan perawatan perineal, jika dibutuhkan.
Membantu dengan mengukur tingkat kebersihan.
Mengatur penyerapan pada kaki, jika diperlukan.
Mencukur pasien, jika terindikasi.
Menggunakan pengolesan obat salep dank rim untuk area kulit kering.
Melakukan pencucian tangan setelah buang air dan sebelum makan.
Menggunakan tepung kering untuk lipatan tubuh dalam.
Memonitor kondisi kulit selama mandi.
Memonitor kemampuan fungsional selama mandi.
Defenisi : perilaku mencederai diri yang disengaja yang menyebakan kerusakan jaringan dengan maksud
menyebabkan cedera yang tidak fatal untuk meringankan tekanan
Intervensi :
Kontrol marah
Batasan Karakteristik :
Kerusakan lapisan kulit
Kerusakan permukaan kulit
Gangguan struktur tubuh
Faktor yang berhubungan :
Eksternal :
Zat kimia
Perbedaan umur yang extreme
Kelembapan
Hipertermia
Hipotermia
NIC :
NIC Tambahan :
267
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Membatasi kehilangan darah dari sebuah luka yang mungkin timbul dari trauma, luka korekan, atau penempatan
sebuah selang atau kateter.
Aktifitas:
Menggunakan tekanan manual di atas pendararan atau di daerah yang berpotensi untuk luka.
Menggukan es bungkusan untuk daerah yang sakit.
Menggunakan pakaian penekan pada tempat yang berdarah.
Menggunakan alat-alat mekanik (seperti penjepit tipe C) untuk penggunaan tekanan dalam periode yang
lama.
Menempatkan kembali atau memperkuat pemakaian tekanan jika diperlukan
Menempatkan ekstremitas yang berdarah pada posisi yang tinggi
Memantau ukuran dan karakter dari hematoma jika terjadi.
Memantau getaran belakang tempat yang berdarah
Menyuruh pasien untuk menggunakan tekanan yang tepat ketika bersin, batuk, dan sebagainya.
Menginstruksikan pasien untuk membatasi aktifitasnya
Menginstruksikan pasien dan atau keluarga melakukan tindakan yang sesuai jika ada tanda-tanda
perdarahan (seperti menghubungi perawat), sebaiknya pada kejadian perdarahan yang lebih lanjut.
268
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menggunakan plastik untuk membalut jika dekat dengan pusat paha.
Menegakkan sudut pada pembalut luka selama masa pengeringan.
Memeriksa pembalut gips untuk tanda-tanda drainase dari luka di bawah pembalut gips.
Menandai sekelilingi drainase sebagai ukuran untuk pengkajian masa yang akan datang.
Menjelaskan pentingnya membatasi aktifitas ketika mengeringkan pembalut gips.
Mengidentifikasi beberapa perubahan sensasi atau peningkatan nyeri pada daerah yang retak.
PEMANTAUAN ELEKTROLIT
Defenisi :
Mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mengatur keseimbangan elektrolit.
Aktivitas :
Memantau tingkat serum elektrolit.
Memantau tingkat serum albumin dan total protein, sebagai indikasi.
Memantau hubungan ketidakseimbangan asam-asam pokok yang berhubungan.
Mengidentifikasi penyebab yang mungkin dari ketidakseimbangan elektrolit.
Mengenali dan melaporkan kehadiran ketidakseimbangan elektrolit.
Memantau kehilangan cairan dan kehilangan elektrolit yang berhubungan
Memantau tanda-tanda Chvostek dan atau Trousseau.
Memantau sakit pada saraf yang muncul dari ketidakseimbangan elektrolit (contonya perubahan
sensorium dan keletihan)
Memantau ventilasi yang adekuat.
Memantau tingkat serum dan osmolaritas urin.
Memantau bacaan EKG yang berhubungan dengan abnormalitas tingkat K, Ca, dan Mg
Perhatikan perubahan sensasi seperti mati rasa atau adanya getaran
Perhatikan kekuatan otot.
Memantau rasa mual, muntah, dan diare.
Mengidentifikasi perlakuan yang bisa merubah status elektrolit, seperti sedotan GI, diuretic, antihipertensi,
dan penghalang stimulasi CA.
269
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memantau obat penopang penyakit yang bisa menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit.
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hipokalemia ; kelemahan otot, ketidakteraturan denyut jantung
(PVC), pemanjangan interval QT, pendataran atau pelemahan gelombang T, perendahan segmen ST,
kehadiran gelombang U, pareshtesia, penurunan reflex, anoreksia, penurunan motilitas GI, pusing, bingung,
peningkatan sensitifitas jari, dan penurunan tingkat respirasi.
Memantau tanda-tanda/gejala-gejala hiperkalemia: iritabilitas, kurang istirahat, cemas, pusing, muntah,
kram perut, kelemahan, kelumpuhan yang lemah, kaku sirkumorial dan gatal, takikardia peningkatan untuk
bradikardia, ventricular takikardia/fibrilasi, meningginya puncak gelombang T, gelombang P yang
mendatar
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hiponatremia: disorientasi, sentakan pada otot, pusing, munth,
kram perut, sakit kepala, penyerangan tiba-tiba, kelemahan, kemunduran, dan koma.
Memantau tand-tanda dan gejala-gejala hipernatremia: kehausan yang ekstrim, demam, kekeringan,
membrane mukosa yang melekat, perubahan jiwa, dan penyerangan tiba-tiba.
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hipokelsemia: iritabilitas, kekejangan otot, kram otot, penurunan
pengeluaran jantung, pemanjangan segmen ST dan interval QT, perdarahan dan frakture.
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hiperkalsemia : nyari kepala yang sangat, rasa haus yang
berlebihan, anoreksia, kelemahan, kelemahan otot, segmen QT yang memendek, pelebaran gelombang T,
kompleks QRS yang melebar, dan perluasan interval P-R.
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hipomagnesia : depresi otot respirasi, jiwa yang apatis,
kebingungan, wajah yang tegang, spasiti, distimias jantung.
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala hipermagnesia : otot yang melemah, ketidakmampuan menelan,
hiporefleksia, hipotensi, bradikardia, rendahnya CNS, rendahnya pernafasan, kelemahan, koma, dan
depresi.
MENJAGA LATIHAN
Defenisi :
Membantu latihan fisik secara teratur untuk mempertahankan atau meningkatkan kebugaran
Aktifitas :
Menilai keyakinan kesehatan pasien tentang latihan fisik
Berikan semangat verbal dari perasaan tentang latihan atau kebutuhan akan latihan
Membantu mengidentifikasi model peran positif untuk mempertahankan program latihan
Mengikutsertakan keluarga pasien/ pemberi perawatan dalam perencanaan dan pertahanan program latihan
Memberitahu pasien manfaat latihan pada kesehatan dan psikologis
Memberitahu pasien tentang jenis tingkat latihan yang cocok untuk kesehatan, berkolaborasi dengan dokter
dan atau ahli psikologi
Menginstruksikan pasien tentang frekuensi yang diinginkan, durasi dan intensitas dari latihan
Mengkaji pasien dalam mempersiapkan dan mempertahankan grafik/chart kemajuan sebagai motivasi
kepatuhan pada latihan
Menginstruksikan pasien tentang penghentian garansi atau perubahan program latihan
Menginstruksikan pasien untuk melakukan latihan pemanasan dan pendinginan yang tepat
Menginstruksikan pasien teknik menghindari luka pada saat latihan
Mengajarkan pasien teknik bernafas yang tepat dalam memasukkan oksigen dengan maksimal selama
latihan fisik
Membantu pasien mengembangkan program latihan yang tepat untuk memenuhi kebutuhan
Membantu pasien dalam mengatur tujuan jangka pendek dan jangka panjang untuk program latihan
Membantu pasien untuk mengatur jadwal yang teratur dari program latihan dalam rutinitas mingguan
Menyediakan jadwal pengguaan untuk menambah motivasi pasien (misalnya dengan menimbang berat
badan mingguan)
Memantau respon pasien pada program latihan
270
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menyediakan umpan balik positif untuk usaha pasien
271
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memberikan resep untuk suplemen elektrolit
Memberikan resep suplemen yang berhubungan atau tidak berhubungan resins.
PERAWATAN KAKI
Defenisis :
membersihkan dan menginspeksi kaki dengan tujuan relaksasi, kebersihan dan kesehatan kulit.
Aktifitas :
Memeriksa iritasi pada kulit, celah kulit, lesi, butir, callusi, deformitas, atau edema.
Memeriksa kesesuaian sepatu pasien
Berikan rendaman kaki sesuai kebutuhan
Mengeringkan dengan hati-hati antara jari kaki
Memakai losion
Membersihkan kuku
Menggunakan bedak penyerap air sesuai indikasi
Berdiskusi dengan pasien tentang kebiasaan perawatan kaki yang rutin
Menginstruksikan pasien/keluarga akan pentingnya perawatan kaki
Menawarkan umpan balik positif tentang aktifitas perawatan kaki secara mandiri
Memantau cara melangkah pasien dan distribusi berat pada kaki
Memantau kebersihan dan kondisi umum sepatu dan kaos kaki
Menginstruksikan pasien untuk memeriksa sebelah dalam sepatu untuk daerah-daerah yang kasar
Memantau tingkat hidrasi pada kaki
Memantau kekurangan aliran arteri pada betis yang lebih bawah
Memantau edema betis dan kaki
Instruksikan pasien untuk memonitor suhu kaki dengan menggunakan punggung tangan.
Menginstruksikan pasien pentingnya pemeriksaan, khususnya ketika sensasi berkurang
Memotong ketebalan kuku jari kaki dengan normal secara lembut, menggunakan pemotong kuku dan
mengikuti lingkungan kuku jari kaki sebagai panduan
Menunjukkan kepada podiatrist memotong ketebalan kuku yang sesuai.
272
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menjelaskan prosedur kepada pasien, menggunakan persiapan alat-alat sensori
Memeriksa adanya kemerahan, bengkak, atau tanda-tanda dehiscens atau eviserasi pasa tempat korekan
Mencatat karakteristik dari beberapa drainase
Memantau proses penyembuhan pada daerah luka korekan
Membersihkan daerah disekitar luka korekan dengan menggunakan larutan pembersih yang sesuai
Mengelap dari daerah yang bersih dilanjutkan ke area yang kurang bersih
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi luka korekan
Menggunakan prosedur steril, aplikator katun-tipped untuk pembersihan yang efisien dari tigt –fitting wire
jahitan, dalam dan searah luka atau luka dengan pocket
Membersihan daerah di sekitar tempat yang tidak ada pengaliran drainase selang terakhir.
Mempertahankan posisi selang drainase
Menggunakan jalur penutupan yang cocok
Menggunakan salep antiseptic yang sesuai perintah
Memindahkan jahitan luka, staples atau clips sesuai indikasi
Mengganti perban pada selang waktu yang sesuai
Menggunakan perban yang sesuai untuk melindungi luka korekan
Membantu tujuan pasien dari penyembuahan luka korekan
Menginstruksikan pasien bagaimana menjaga luka korekan selama mandi atau shower
Mengarkan pasien bagaimana mengurangi tekanan pada tempat luka korekan
Mengajarkan pasien dan/atau keluarga bagaimana merawat luka korekan, termasuk tanda-tanda dan gejala-
gejala infeksi
273
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menggunakan penambal transdermal dan obat sistemik topical unutk area yang tidak berambut
memindahkan lapisan tua dan menambal pengobatan topical sistemik, menghentikan pengobatan yang
berlebihan dari kulit sebelum menggunakan penambal yang baru
Memutar tempat pelaksanaan pengobatan topical sistemik
Menambahkan obat ke dalam rectum atau vagina sesuai dengan yang diperintahkan
Memantau iritasi lokal dari pelaksana pengobatan topikal
Membantu pasien menggunakan pernafasan sesuai dengan yang diperintahkan
Memantau lokal, sistemik, dan pengaruh yang kurang baik dari pengobatan
Menginstruksikan pasien pada teknik yang cocok untuk pelaksanaan pengobatan topikal
MANAJEMEN OBAT
Definisi :
Pemudahan dari penggunaan resep dan obat over – the counter dengan aman dan efektif
Aktivitas:
Menentukan obat apa yang dibutuhkan dan diberikan berdasarkan penulisan resep oleh orang yang
berwenang dan atau protocol
Menentukan kemampuan pasien untuk mengobati diri sendiri, jika diperlukan
Memonitor keefektifan administrasi obat, jika dipelukan
Memantau efek terapeutik bagi pasien dari obat, jika diperlukan
Memonitor tanda-tanda atau symptom-symptom dari keracunan obat
Memantau efek buruk dari obat
Memonitor pengaruh ketidakefektifan obat
Mengkaji kembali secara periodik dengan pasien dan/atau keluarga jenis dan jumlah yang diberikan
Memudahkan penggantian obat dengan dokter, jika diperlukan
Menentukan factor–factor yang menghalangi pasien dari menerima obat yang diresepkan
Mengembangkan strategi dengan pasien untuk meningkatkan kepatuhan dengan regimen obat yang
diresepkan
274
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Konsultasi dengan tim kesehatan professional yang lain untuk meminimalkan angka dan frekuensi obat
yang dibutuhkan untuk efek terapeutik
Ajari pasien dan/atau anggota keluarga tentang metode administrasi obat, jika diperlukan
Ajari pasien dan/atau anggota keluarga tentang reaksi dan efek lain dari obat
Lengkapi pasien dan/atau anggota keluarga dengan informasi lisan dan tertulis untuk meningkatkan
administrasi obat secara mandiri, jika diperlukan
Dapatkan order dokter untuk obat pribadi pasien, jika diperlukan
Kukuhkan/buktikan sebuah protocol untuk tempat penyimpanan, penyimpanan kembali dan memanta obat
yang ditinggalkan di sebelah tempat tidur untuk tujuan pengobatan iri sendiri
Selidiki kemungkinan biaya untuk memperoleh obat yang diresepkan, jika dibutuhkan
Menentukan akibat dari obat yang digunakan bagi gaya hidup pasien
Lengkapi altenatif untuk cara sesuatu waktu sebagaimana yang semestinya untuk administrasi obat pribadi
untuk meminimalkan efek gaya hidup
Membantu pasien dan/atau anggota keluarga dalam menciptakan gaya hidup yang dibutuhkan
Mengarahkan pasien bila mencari pelayanan kesehatan
Identifikasi jenis dan takaran dari obat over–the counter yang digunakan
Lengkapi informasi tentang penggunaan obat over– thecounter dan bagaimana pengaruhnya pada
kondisi yang ada
Menentukan apakah pasien menggunakan pengobatan ramuan kampung yang mungkin berefek pada
penggunan obat ove the cunter dan resep obat
Lengkapi pasien dengan daftar sumber kontak untuk informasi selanjutnya tentang sregimen obat
Kontak pasien dan keluarga seelah keluar, jika diperlukan, untuk menjawab pertanyaan dan diskusi tentang
regimen obat
PERAWATAN OSTOMI
Defenisi:
mempertahankan eleminasi melalui sebuah stoma dan perwatan jaringan disekelilingnya.
Aktifitas :
Menadai kulit untuk tempat stoma
Menginstruksikan pasien atau orang yang berarti dalam menggunakan peralatan ileostomi/colostomy
Membantu pasien dalam mempersiapkan perawatan mandiri ostomi/ileostomi
Menyuruh pasien atau orang yang berarti mendemonstrasikan penggunaan peralatan
Menggunakan alat-alat ostomy yang cocok sesuai kebutuhan
Memantau penyembuhan luka korekan/ostomi
Menyemangati pasien atau orang-orang yang berarti untuk mengekpresikan perasaan dan hal tentang
perubahan citra tubuh
Memberi semangat pada kunjungan kepada klien oleh orang-orang atau kelompok pendukung seperti klub
ileostomi/colostomy
Mengirigasi colostomy jika perlu
Membantu pasien memperoleh peralatan ostomi/ileostomi
Menginstruksikan pasien mekanisme mengurangi bau
Menginstruksikan pasien atau orang lain yang berarti untuk makanan yang teratur (cocok) dan
mengharapkan perubahan fungsi eliminasi
Menyediakan dukungan dan bantuan ketika klien mengembangkan kemampuan pemeliharaan
stoma/jaringan di sekelilingnya
Memantau penyembuhan stoma dan jaringan di sekelilingnya dan adabtasi pada peralatan ostomi
Mengganti/mengosongkan kantong ostomi sesuai kebutuhan
Memberi semangat untuk ikut serta pada kelompok pendukung ostomi setelah keluar dari rumah sakit.
275
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
PERAWATAN PERINEAL
Defenisi :
Mempertahankan integritas kulit perineal dan mengurangi keyakinan ketidaknyamanan perineal
Aktifitas:
Membantu dengan kebersihan
Memelihara kekeringan perinium
Menyediakan bantal untuk duduk misalnya bantal lingkaran yang sesuai
Memeriksa kondisi luka korekan atau sobekan, misalnya episiotomi
Menggunakan bungkusan dingin jika dibutuhkan
Menggunakan ayunan panas/lampu panas
Menginstruksikan pasien rasional dan kegunaan mandi duduk
Menyiapkan mandi duduk
Membersihkan perineum terus menerus pada interval / selang waktu yang teratur
Mempertahankan posisi yang nyaman bagi pasien
Menggunakan bantahan empuk penyerap drainase untuk menyerap aliran secara tepat
Mencatat karakteristik drainase
Menyediakan dukungan skrotal secara tepat
Menyediakan obat-obatan nyeri yang sesuai
POSISI
Defenisi:
memindahkan paien atau bagian tubuh untuk rasa nyaman, mengurangi resiko kerusakan kulit, menjaga keutuhan
kulit, dan/atau menjaga penyembuhan
Aktifitas :
Meletakkan pasien di atas matras/kasur
Menyediakan tempat tidur yang kuat
Meletakkan pasien dengan posisi yang dianjurkan
Meletakkan tubuh pada posisi yang sejajar
276
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Immobilisasi atau memberi bantuan bagian tubuh yang terluka
Menaikkan bagian tubuh yang terluka
Menghindari peletakan bagian tubuh yang diamputasi pada keadaan yang terlipat
Memposisikan sikap tubuh yang dapat mengurangi disapnea (contohnya posisi semi-Fowler)
Menyediakan penopang area edematous (contohnya bantal di bawah lengan dan penopang scrotal)
Atur posisi pasien untuk mempermudah ventilasi/ perfusi (misalnya irama pernafasan yang baik)
Anjurkan untuk lebih sering latihan menggerakkan badan
Menyediakan penyanggah leher yang cocok
Menggunakan papan kaki di tempat tidur
Pemutaran menggunakan teknik log roll
Atur posisi untuk memperlancar pengeluaran urin
Atur posisi untuk menghindari ketegangan pada luka dengan tepat
Sandarkan pasien pada sandaran punggung
Angkat lengan yang terluka 20 derajat/ atau ke atas setinggi dada untuk memperbaiki aliran darah
Ajarkan pada pasien bagaimana mekanisme dan sikap badan yang baik saat melakukan aktifitas
Pantau daya tarikan untuk pengaturan yang cocok
Pertahankan posisi dan integritas dari tarikan
Angkat bagaian atas kasur dengan benar
Pemutaran sebagai indikasi kondisi kulit
Merubah posisi diam pasien setiap dua jam berdasarkan jadwal khusus
Menggunakan alat bantu yang benar untuk menyangga lengan (misalnya hand roll dan trochanter roll)
Meletakkan barang yang sering digunakan di tempat yang mudah dijangkau
Meletakkan tombol posisi tempat tidur di tempat yang mudah dijangkau
Meletakkan alat panggil di tempat yang mudah dijangkau
MANAGEMEN TEKANAN
Defenisi :
Mengurangi tekanan pada bagian-bagian tubuh
Aktifitas ;
Memakaikan pasien dengan pakaian yang tidak membatasi
Bagi dua dan perluas sebuah pemalut gips menekan relief
Tempatkan bantal pada tepi pembalut gips dan pertautan traksi
Menempatkan kasur atau matrass pada posisi yang membantu
Meletakkan bantal gabus poliuretan yang sesuai
Menahan diri melakukan tekanan pada bagian tubuh yang sakit
Memberikan penopang punggung/leher, jika perlu
Meninggikan ektremitas yang terluka
Memutar posisi diam pasien setiap dua jam sekali, berdasarkan jadwal khusus
Membantu mengecilkan berat tubuh
Memantau area kulit yang kemerahan atau rusak
Memantau pergerakan dan aktifitas pasien
Menggunakan alat penegakan pengkajian resiko untuk memonitor faktor-faktor resiko pasien (misalnya
skala Braden )
Menggunakan peralatan yang tepat untuk memelihara tumit dan tulang-tulang utama pada tempat tidur
Membuat tempat tidur yang sesuai dengan lipatan jari kaki
Menggunakan pelindung tumit yang sesuai
Memantau status nutrisi pasien
Memantau sumber tekanan dan geseran
277
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
PERAWATAN DEKUBITUS
Defenisi :
Membantu penyembuhan dekubitus
Aktifitas:
Mengukur dan mendiskripsikan karakteristik dari luka bernanah pada selang waktu yang teratur
Membatasi tempat pembentukan luka bernanah: derajat I-IV
Memelihara kelembaban luka bernanah untuk membantu penyembuhan
Membersihkan kulit di sekitar luka bernanah dengan sabun yang ringan dan air
Melindungi sekeliling kulit dari keabsahan dengan menggunakan kerak minyak tanah jika perban yang
digunakan basah
Membersihkan luka bernanah dengan larutan nontoksisk, mengerjakan dengan sebuah gerakan yang
melingkar dari pusat
Menggunakan sebuah jarum suntik ukuran 19 dan 35 cc untuk membersihkan luka nanah bagian dalam
Mencatat karakteristik dari drainase
Debrikan luka bernanah sesuai kebutuhan
Mempergunakan sebuah membrane adhesive yang permeable untuk luka bernanah
Menggunakan perendaman saline yang sesuai
Menggunakan salep sesuai kebutuhan
Menggunakan perban yang cocok
Menghindari perluasan tekanan pada tempat lain
Memantau tanda-tanda dan gejala-gejala infeksi luka
Meningkatkan pemasukan protein untuk membantu membangun kembali jaringan epidermal yang rusak
Memantau pemasukan kalori untuk menjamin pemasukan yang adekuat
PENCEGAHAN DEKUBITUS
Defenisi :
pencegahan dekubitus pasien dari resiko tinggi yang lebih parah
Aktifitas :
Menggunakan alat penegakan pengkajian resiko untuk memantau faktor-faktor resiko pasien misalnya
skala Braden
Mendokumentasikan status kulit pada admisi dan harian
Memindahkan kelebihan air malalui kulit melalui keringat, drainase luka, dan kekurangan tenaga fekal dan
urinaria
Menggunakan pelindung seperti krim atau bantal penyerap air untuk memindahkan kelebihan air sesuai
kebutuhan
Menggunakan pakaian occulsif transparen film untuk melindungi area yang beresiko dari keabsahan
memutar pasien setiap 1-2 jam secara secara berkesinambungan
posisi telungkup yang cocok
memutar posisi untuk mencegah luka pada daerah yang rapuh
memutar tepi tempat tidur secara berjadwal
mengamati kulit di atas tulang-tulang utama dan titik tekanan lain ketika memposisikan kembali pada hari
terakhir
meletakkan bantal untuk meninggikan titik tekan pada tempat tidur
menjaga kebersihan tempat tidur linen, kekeringan dan bebas dari lipatan
membuat tempat tidur sesuai dengan lipatan jari kaki
menghindari pijatan pada daerah yang tertekan
278
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
menjaga kekeringan air, ketidakrusakan kulit
memantau area yang kemerahan yang dekat dengan daerah yang tertekan
menggunakan pelindung siku dan tumit yang sesuai
membantu mengurangi daya berat tubuh dengan berulang-ulang
menyediakan trapeze untuk membantu pasien dengan daya berat dengan berulang-ulang
menjamin nutrisi yang adekuat, khususnya protein, vitamin B dan C, zat besi, dan kalori, menggunakan
suplemen yang sesuai
PERAWATAN PROSTHESIS
Definisi:
memelihara alat-alat dari keusangan oleh pasien dan mencegah terjadinya komplikasi yang berhubungan dengan
kegunaannya
Aktifitas:
Mengawasi penggunaan dan perawatan awal dari alat
Memeriksa jaringan sekeliling untuk tanda-tanda dan gejala-gejala komplikasi
Mengidentifikasi potensi terjadinya perubahan citra tubuh
Mengidentifikasi modifikasi dari pakaian yang diinginkan
Membersihkan alat-alat buatan
Mengajarkan pasien dan keluarga bagaimana merawat dan menggunakan peralatan
Melindungi peralatan dengan cara pengamanan ketika tidak digunakan
Memindahkan semua peralatan sebelum pembedahan
279
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Merendam pada mandi colloidal
Menjaga kebersihan kasur linen, kekeringannya, dan bebas lipatan
Memutar posisi diam pasien setiap dua jam, berdasarkan jadwal tertentu
Menggunakan pada tempat tidur (seperti sheepakin) yang melindungi pasien
Menggunakan pelindung tumit
Menggunakan bedak pengering untuk lipatan kulit yang dalam
Memberikan pelayanan konsultasi untuk terapi entrostomal perawat jika perlu
Menggunakan pakaian bersih yang sifatnya menyumbat (contohnya Tegaderm atau Duoderm) sesuai
kebutuhan
Menggunakan antibiotik topical untuk area yang sakit
Menggunakan agen antiimflamasi topical pada area yang sakit
Menggunakan emollients untuk area yang sakit
Menggunakan agen antijamur topical untuk area yang sakit
Menggunakan agen debris (perusak) untuk area yang sakit
Memeriksa kulit sehari-hari untuk memeriksa resiko kerusakan
Mendokumentasi tingkat kerusakan kulit
Menambahkan kelembaban ke lingkungan dengan sebuah pelembab yang sesuai
PENGAWASAN KULIT
Defenisi :
mengumpulkan dan menganalisis data pasien untuk mempertahankan integritas kulit dan membrane mukosa
Aktifitas :
Memeriksa kondisi korekan bedah yang sesuai
Mengamati warna, kehangatan (suhu), bengkak, getaran, tekstur, edema, dan nanah pada ektremitas
Memeriksa kemarahan, perubahan suhu yang ekstrim, atau drainase dari kulit dan membran mukosa
Memantau area merah dan rusak dari kulit
Memantau sumber tekanan dan pergeseran
Memantau infeksi, khususnya pada daerah edematous
Memantau area yang tidak berwarna dan memar kulit dan membrane mukosa
Memantau kudis dan abrasi kulit
Memantau kelainan kekeringan dan kelembaban kulit
Memeriksa keketatan pakaian
Memantau warna kulit
Memantau suhu kulit
Mencatat perubahan kulit atau membrane mukosa
Menegakkan ukuran untuk pencegahan lanjutan yang lebih buruk
Menginstruksikan anggota keluarga/pemberi perawatan tentang tanda-tanda dari kerusakan kulit, jika perlu
PEMBIDAIAN
Defenisi :
Menyeimbangkan, menghentikan, dan atau melindungi luka bagian tubuh dengan alat-alat penopang
Aktifitas :
Meletakkan bagian tubuh dengan sandbags atau peralatan lain
280
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menopang bagian tubuh yang sakit
Menggunakan bidai udara
Menggunakan sling untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang luka
Mengalasi dengan bantal daerah luka untuk mencegah pergeseran dari alat
Membidai kaki yang luka pada posisi yang lurus
Bidai lengan yang luka pada lengkungan atau posisi yang lurus
Menggerakkan ekstremitas yang luka sedikit-demi sedikit dengan gerakan yang mungkin
Menyeimbangkan sendi proksimal dan sendi distal pada bidai, jika mungkin
Memantau sirkulasi pada bagian tubuh yang luka
Memantau pendarahan pada tempat luka
Memantau integritas kulit di bawah alat-alat penopang
Menopang kaki menggunakan papan kaki, jika perlu
Menopang tangan yang lumpuh pada posisi yang fungsional
Memberi semangat untuk latihan isometrik
Mengajarkan pasien bagaimana mengamati dan merawat bidai
JAHITAN
Defenisi :
memperkirakan ujung material jahitan steril yang digunakan dan jarum
Aktifitas :
Mengidentifikasi alergi pasien pada obat bius, plester, dan/atau providine-iodine, atau larutan topical
lainnya
Mengidentifikasi riwayat pembentukan koloid, jika perlu
Melakukan perujukan infeksi dalam, infeksi wajah, sendi, atau potensi infeksi luka ke dokter
Immobilisasi ketakutan anak-anak dan kebingungan orang dewasa
Mencukur rambut pada tempat luka
Membersihkan sekeliling kulit dengan sabun dan air larutan antiseptik ringan lainnya
Menggunakan teknik steril
Memberikan obat bius topical atau yang diinjeksikan, pada area
Menyediakan cukup waktu untuk membius
Memilih ukuran material jahitan sesuai dengan kebutuhan
Membatasi metode penjahitan (berkesinambungan atau interupsi)yang paling cocok untuk luka
Memposisikan jahitan sehingga ketika dimasukkan atau dikeluarkan mengikuti garis tegak permukaan kulit
membongkar jahitan mengikuti garis lurus atau garis melengkung dari jahitan itu sendiri
Membongkar hubungan jahitan cukup tidak untuk merusak kulit
Melindungi garis jahitan persegi dengan square knots
Membersihkan area sebelum menggunakan antiseptic atau perban
Menggunakan pakaian yang sesuai
Menginstruksikan pasien bagaimana merawat garis jahitan, termasuk tanda-tanda dan gejala infeksi
Menginstruksikan pasien ketika jahitan sudah seharusnya diangkat
281
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Mengangkat jahitan sesuai indikasi
Menjadwal ulang kunjungan
PERAWATAN TRACTION/IMMOBALISASI
Definisi :
Mengatur pasien yang mengalami traction dan/atau peralatan diam untuk mobilisasi dan menjaga kestabilan tubuh
Aktifitas:
Memposisikan tubuh pada daerah yang lurus
Mempertahankan posisi tubuh yang sesuai pada tempat tidur
Menjamin berat badan yang sesuai untuk pelaksanaan
Menjamin gantungan tali dan katrol dengan bebas
Menjamin tarikan tali dan berat tetap sepanjang bekas-bekas poros tulang yang fraktur
Memberi pengertian traction berat ketika pergerakan pasien
Mempertahankan tarikan sepanjang waktu
Memantau kemampuan perawatan mandiri ketika ada traction
Memantau peralatan eksternal yang difiksasi
Memantau tempat penyematan jarum
Memantau kulit dan tulang utama untuk tanda-tanda kerusakan kulit
Memantau sirkulasi, pergerakan, dan sensasi pada ektremitas yang sakit
Memantau immobalisasi yang komplikasi
Menampilkan perawatan tempat penyematan jarum
Memberikan perawatan kulit pada titik yang bergeser
Menyediakan trapeze untuk bergerak di tempat tidur
Instruksi yang berkaitan dengan rencana perawatan eksternal yang ditentukan
Menginstruksikan tempat penyematan jarum, jika dibutuhkan
Menginstruksikan pentingnya nutrisi yang adekuat untuk penyembuhan tulang
PERAWATAN LUKA
Defenisi:
Pencegahan komplikasi luka dan menjaga penyembuhan luka
Aktifitas :
Mengganti balutan plester dan debris
Mencukur rambut sekeliling daerah yang terluka, jika perlu
Mencatat karakteristik luka
Mencatat katakteristik dari beberapa drainase
Membersihkan dengan sabun antibakteri yang cocok
Menempatkan area yang sakit dalam mandi Whirlpool
Merendam dalam larutan saline yang sesuai
Memberikan pemeliharaan lokasi IV
Memberikan perawatan Hickman yang sesuai
Menyediakan pemeliharaan luka korekan sesuai kebutuhan
Memberikan pemeliharaan kulit luka bernanah sesuai kebutuhan
Mengurut sekitar luka untuk merangsang sirkulasi
Menggunakan unit TENS (Transcutaneous Elektrikal Nerve Stimulation) untuk peningkatan penyembuhan
luka yang sesuai
Mempertahankan bekuan dari pipa pengeringan
282
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menggunakan salep yang cocok pada kulit/ lesi, yang sesuai
Membalut dengan perban yang cocok
Menggunakan sebuah pakaian occlusive, jika perlu
Memperkuat perban sesuai dengan kebutuhan
Mempertahankan teknik pensterilan perban ketika merawat luka
Memeriksa luka setiap mengganti perban
Membandingkan dan mencatat secara teratur perubahan-perubahan pada luka
Menjauhkan tekanan pada luka
Mengajarkan pasien dan anggota keluarga prosedur perawatan luka
IRIGASI LUKA
Defenisi :
Mengalirkan sebuah bukaan luka untuk membersihkan dan memindahkan debris dan kelebihan dari drainase
Aktifitas :
Mengidentifikasi adanya alergi, khususnya produk seperti iodine
Menjelaskan prosedur menggunakan persiapan sensori kepada pasien
Mengobati pasien sebelum irigasi untuk mengontrol nyeri sesuai kebutuhan
Melindungi pakaian pasien dari pengotoran oleh hasil larutan irigasi atau drainase luka
Memantau jumlah dan jenis drainase yang muncul setiap pergantian perban
Memposisikan pasien sehingga hasil irigasi bisa dikumpulkan dalam sebuah baskom, tergantung pada
lokasi luka
Mempertahankan sebuah bidang steril selama prosedur irigasi yang sesuai
Irigasi luka dengan larutan yang cocok, menggunakan suntik irigasi yang besar
Menghindari larutan yang ingin kembali ke suntik
Mengikat sebuah kateter pada suntik untuk pembukaan yang kecil
Menghindari forcing kateter ke dalam luka abdomen, untuk mencegah perforasi pada usus
Tetap mengirigasi larutan dengan lambat, dan mencapai semua area
Membersihkan dimulai dari membersihkan area yang paling bersih dilanjutkan ke area yang paling kotor
dari luka
Mengirigasi secara bersambungan pada luka sampai volume yang diperintahkan habis dipergunakan atau
larutan kembali bersih
283
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memposisikan pasien setelah irigasi untuk membantu drainase
Melindungi jaringan sekitar dari kerusakan kulit
Membungkus luka dengan jenis perban steril yang cocok
Memakai sebuah perban steril yang cocok
Memantau kemajuan pembelahan jaringan
Melaporkan tanda-tanda infeksi atau nekrosis kepada dokter
Membuang kotoran perban dan menggantinya dengan yang sesuai
Perawatan luka
Skin surveillance
284
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memantau suhu kulit
Mencatat perubahan kulit atau membrane mukosa
Menegakkan ukuran untuk pencegahan lanjutan yang lebih buruk
Menginstruksikan anggota keluarga/pemberi perawatan tentang tanda-tanda dari kerusakan kulit, jika perlu
285
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
13. RESIKO KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
Intervensi :
Manajemen tekanan
Pencegahan penekanan ulkus
Skin surveillance
Aktivitas:
Manajemen tekanan
Menggunakan alat penegakan pengkajian resiko untuk memantau faktor-faktor resiko pasien misalnya
skala Braden
Mendokumentasikan status kulit pada admisi dan harian
Memindahkan kelebihan air malalui kulit melalui keringat, drainase luka, dan kekurangan tenaga fekal dan
urinaria
Menggunakan pelindung seperti krim atau bantal penyerap air untuk memindahkan kelebihan air sesuai
kebutuhan
Menggunakan pakaian occulsif transparen film untuk melindungi area yang beresiko dari keabsahan
memutar pasien setiap 1-2 jam secara secara berkesinambungan
posisi telungkup yang cocok
memutar posisi untuk mencegah luka pada daerah yang rapuh
memutar tepi tempat tidur secara berjadwal
mengamati kulit di atas tulang-tulang utama dan titik tekanan lain ketika memposisikan kembali pada hari
terakhir
meletakkan bantal untuk meninggikan titik tekan pada tempat tidur
286
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
menjaga kebersihan tempat tidur linen, kekeringan dan bebas dari lipatan
membuat tempat tidur sesuai dengan lipatan jari kaki
menghindari pijatan pada daerah yang tertekan
menjaga kekeringan air, ketidakrusakan kulit
memantau area yang kemerahan yang dekat dengan daerah yang tertekan
menggunakan pelindung siku dan tumit yang sesuai
membantu mengurangi daya berat tubuh dengan berulang-ulang
menyediakan trapeze untuk membantu pasien dengan daya berat dengan berulang-ulang
menjamin nutrisi yang adekuat, khususnya protein, vitamin B dan C, zat besi, dan kalori, menggunakan
suplemen yang sesuai
Skin surveillance
287
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
14. RESIKO ASFIKSIA
Defenisi : peningkatan resiko assfiksia yang tidak disengaja (udara yang tidak adekuat terseedia untuk inhalasi)
Intervensi :
Aktivitas:
Buka jalan nafas dengan teknik mengangkat dagu atau dengan mendorong rahang sesuai keadaan
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi yang potensial
Identifikasi masukan jalan nafas baik yang aktual ataupun potensial
Masukkan jalan nafas/ nasofaringeal sesuai kebutuhan
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction/pengisapan
Dorong nafas dalam, pelan dan batuk
Ajarkan bagaimana cara batuk efektif
Kaji keinsetifan spirometer
Auskultasi bunyi nafas, catat adanya ventilasi yang turun atau yang hilang dan catat adanya bunyi
tambahan
Lakukan pengisapan endotrakeal atau nasotrakeal
Beri bronkodilator jika diperlukan
Ajarkan pasien tentang cara penggunaan inhaler
Beri aerosol, pelembab/oksigen, ultrasonic humidifier jika diperlukan
Atur intake cairan untuk mengoptimalkan keseimbangan cairan
Posisikan pasien untuk mengurangi dispnu
Monitor pernafasan dan status oksigen
Manajemen lingkungan yang aman
288
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Kurangi stimulus lingkungan sebagaimana mestinya
Hindarkan mengekspos yang tak penting, draf-draf, memanas-manasi, atau menakut-nakuti
Sesuaikan suhu lingkungan sesuai kebutuhan pasien, jika suhu tubuh berubah
Kontrol dan cegah suara bising yang tak diinginkan atau berlebihan ketika memungkinkan
Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik
Batasi pengunjung
Individualisaikan batasan berkunjung untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau keluarga/orang tertentu
lainnya
Individualisasikan rutinitas harian untuk memenuhi kebutuhan pasien
Bawa benda-benda yang familiar dari rumah
Pelihara konsistensi tugas staf dari waktu ke waktu
Berikan makna segera dan berkelanjutan dalam memanggil perawat, dan biarkan pasien serta keluarga tahu
bahwa mereka akan dijawab dengan segera
Ijinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien
Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan
dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan
Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi
pasien
Monitor respirasi
289
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
290
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
15. KETIDAKEFEKTIFAN TERMOREGULASI
Intervensi :
Regulasi suhu
Aktivitas:
Regulasi suhu
291
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
16. KERUSAKAN INTEGRITAS JARINGAN
Batasan Kerakteristik
Rusaknya atau hancurnya jaringan ( misalnya : kornea, membran mukosa, integumen, atau subkutan ).
Faktor yang berhubungan
perubahan sirkulasi
bahan kimia yang iritan
defisit cairan
kelebihan cairan
mobilitas phisik lemah
defisit pengetahuan
faktor mekanis ( misalnya, tekanan, sayatan, dan gesekan )
faktor nutrisi ( misalnya, defisit atau kelebihan)
radiasi
temperatur tinggi
NOC
Tujuan Yang disarankan
Keseimbangan cairan
Konsekwensi immobilitas : fisiologis
Pengetahuan : perawatan diri
Status nutrisi
Self-care : kebersihan
Termoregulasi
Termoregulasi : neonatus
Perfusi jaringan : peripheral
NIC :
292
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
pemeliharaan prolaps rectal
pembidaian
penjahitan luka
immobilisasi care
merawat luka
Aktivitas:
Perawatan luka
Manajemen Cairan
Definisi : mengatur keseimbangan cairan dan mencegah komplikasi akibat jumlah cairan abnormal
Aktivitas :
Timbang BB tiap hari
Hitung haluran
Pertahankan intake yang akurat
Pasang kateter urin
Monitor status hidrasi (seperti :kelebapan mukosa membrane, nadi)
Monitor status hemodinamik termasuk CVP,MAP, PAP
Monitor hasil lab. terkait retensi cairan (peningkatan BUN, Ht ↓)
Monitor TTV
Monitor adanya indikasi retensi/overload cairan (seperti :edem, asites, distensi
vena leher)
293
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Monitor perubahan BB klien sebelum dan sesudah dialisa
Monitor status nutrisi
Monitor respon pasien untuk meresepkan terapi elektrolit
Kaji lokasi dan luas edem
Anjurkan klien untuk intake oral
Distribusikan cairan > 24 jam
Tawarkan snack (seperti : jus buah)
Konsultasi dengan dokter, jika gejala dan tanda kehilangan cairan makin buruk
Kaji ketersediaan produk darah untuk trsanfusi
Persiapkan untuk administrasi produk darah
Berikan terapi IV
Berikan cairan
Berikan diuretic
Berikan cairan IV
Nasogastrik untuk mengganti kehilangan cairan
Produk darah
294
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Manajemen Cairan/ Elektrolit
Definisi: Regulasi dan mencegah komplikasi akibat kekurangan cairan/ elektrolit
Aktivitas:
Monitor keabnormalan level untuk serum
Dapatkan specimen lab untuk memonitor level cairan/ elektrolit ( seperti Ht, BUN,sodium, protein,
potassium )
Timbang berat badan tiap hari
Beri cairan
Promosikan intake oral
Beri terapi nasogastrik untuk menggantikan output
Beri serat pada selang makan pasien untuk mengurangi kehilangan cairan dan elektrolit selama diare
Kurangi konsumsi es / jumlah intake oral pasien yang terpasang NGT
Irigasi selang NGT dengan normal salin
Pasang infuse IV
Monitor hasil lab yang relevan dengan retensi cairan
Monitoring status hemodinamik, termasuk MAP, PAP,PCWP
Pertahankan keakuratan catatan intake dan output
Monitor tanda dan gejala retensi cairan
Monitor tanda- tanda vital
Restribusi cairan
Perbaikan dehidrasi postoperative
Pertahankan cairan IV yang mengandung elektrolit pada frekuensi tetes yang konstan
Monitor respon pasien untuk memberikan terpi elektrolit
Monitor manifestasi dari kekurangan keseimbangan elektrolit
Beri diet yang dianjurkan untuk ketidakseimbangan cairan atau elektrolit yang spesifik ( seperti sodium
menurun )
Monitor efek samping suplemen elektrolit ( seperti iritasi gastrointestinal )
Kaji sclera,kulit untuk mencari indikasi kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit
Konsultasikan dengan dokter jika tanda dan gejala kekurangan keseimbangan cairan dan elektrolit makin
parah
Beri suplemen elektrolit
Promosikan tentang citra tubuh dan harga diri
Monitor kehilangan cairan ( seperti; pendarahan, muntah, takipneu )
Siapkan pasien untuk dralisa
Lakukan perkontrolan kehilangan cairan
Beri tindakan untuk mengurangi BAB
Lakukan manajemen hipoglikemia
Monitoring Cairan
Definisi : pengumpulan dan analisa data untuk mengatur keseimbangan cairan
Aktivitas :
Kaji tentang riwayat jumlah dan tipe intake cairan dan pola eliminasi
Kaji kemungkinan factor resiko terjadinya imbalan cairan (seperti : hipertermia,
gagal jantung, diaforesis, diare, muntah, infeksi, disfungsi hati)
Monitor BB, intake dan output
Monitor nilai elektrolit urin dan serum
Monitor osmolalitas urin dan serum
Monitor denyut jantung, status respirasi
Monitor TD ortostatik dan perubahan ritme jantung
295
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Monitor parameter hemodinamik invasive
Monitor membrane mukosa, turgor dan rasa haus
Monitor warna dan kuantitas urin
Monitor distensi vena leher , edem perifer dan pengingkatan BB
Monitor tanda dan gejala asites
Pertahankan keakuratan catatan intake dan output
Catat adannya vertigo
Beri agen farmakoligis untuk meningkatkan output urin
Lakukan dialisa, catat respon klien
Beri cairan
Batasi intake cairan pertahankan aliran IV
Pembidaian
Definisi : Stabilisasi, immobilisasi, dan atau proteksi begian tubuh yang luka dengan bantuan alat.
Aktivitas :
Posisikan bagian tubuh dengan sandbags atau dengan yang lain, jika diperlukan.
Bantu / sokong bagian tubuh yang terkena.
Pasang air splint, jika diperlukan.
Pasang sling untuk mengistirahatkan bagian tubuh yang luka.
Lapisi area yang luka untuk mencegah friksi/pergeseran pada alat, jika diperlukan.
Bidai kaki yang luka pada posisi ekstensi, jika diperlukan.
Bidai lengan yang luka pada posisi fleksi atau ekstensi, jika diperlukan.
Gerakkan sedikit – sedikit ekstremitas yang luka , jika memungkinkan.
Seimbangkan sendi proksimal dan distal yang dibidai, jika memungkinkan.
Pantau sirkulasi bagian tubuh yang terkena.
Pantau adanya perdarahan pada sisi yang luka.
Pantau integritas kulit yang berada dibawah alat bantu.
Bantu/sokong kaki menggunakan footboard, jika diperlukan.
Bantu tangan yang lumpuh pada posisi yang fungsional
Berikan latihan isometrik, jika diperlukan
Ajarkan pasien bagaimana mengobservasi dan merawat bidai.
Pengurangan Perdarahan
Aktifitas:
Identifikasi etiologi perdarahan
Monitor pasien secara ketat akan perdarahan
Monitor jumlah dan karakter (nature) kehilangan darah pasien
Catat kadar Hb/Ht sebelum dan setelah kehilanga darah sebagai indikasi
Monitor TD dan paameter hemodinamik, jika tersedia (contoh: tekanan vena sentral dan kapiler
paru/tekanan arteri temporalis)
Monitor status/keadaan cairan termasuk intake dan output
Kaji koagulasi, termasuk prothrombin time (PT), partial thomboplastin time (PTT), fibrinogen, degradasi
fibrin/split products, dan jumlah platelet jika diperlukan
Kaji kecendrungan transport oksigen di tingkat jaringan misalnya melalui (PaO 2, SaO2, dan tingkat Hb dan
cardiac output)
Instruksikan pasien dan/atau kaluaga terhadap tanda-tanda perdarahan dan tindakan pertama yang
dibutuhkan segera selama terjadi perdarahan (misalnya mencari perawat)
Instruksikan pasien pada aktivitas yang dibatasi jika diperlukan
Instruksikan pasien dan keluarga terhadap keparahan kehilangan darah dan tindakan yang tepat untuk
dilakukan
296
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Pelihara kepatenan IV
Berikan tambahan darah (misalnya berupa platelet, dan plasma darah) yang sesuai
Tunjukkan cara pencegahan dalam menangani tambahan darah
Lakukan tekanan langsung atau tekanan dressing jika diperlukan
297
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
tempatkan ekstremitas yang mengalami pendarahan pada posisi lebih tinggi
monitor ukuran dan karakter hematoma
monitor denyut distal dari tempat pendarahan
instruksikan pasien untuk menekan tempat pendarahan bila bersin, batuk, dll
instruksikan pasien untuk pengurangan aktivitas
beritahu pasien dan/atau keluarga tentang tanda pendarahan dan tindakan bila terjadi pendarahan
lebih lanjut (mis. Memberi tahu perawat)
298
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
17. RESIKO TRAUMA
Faktor Resiko:
Eksternal
299
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Pegangan panci di depan kompor
Potensial terbakar dari kebocoran gas
Lantai yang licin ( basah atau
Merokok di atas tempat tidur
Merokok dekat oksigen
Berjuang dengan restrain
Gelombang elektronik yang tidak rata
Permadani yang tidak rata
Jalan yang tidak aman
Penyeberangan yang tidak aman
Tidak adanya pengamanan terhadap jendela bagi rumah dengan anak kecil
Penggunaan gelas dan piring yang mudah pecah
Penggunaan kursi yang belum siap untuk diduduki
Penggunaan tangga yang belum siap untuk dinaiki
Memakai pakaian yang mudah terbang disekitar api yang berkobar
Internal :
Kesulitan dalam menjaga keseimbangan tubuh
Kesulitan dalam kemampuan kognitif
Kesulitan dalam mengendalikan emosional
Riwayat trauma sebelumnya
Keuangan yang buruk untuk menyedikana alat-alat yang aman
Kurang pendidikan mengenai keselamatan
Kurang pencegahan keamanan
Penglihatan buruk
Penurunan korrdinasi tangan-mata
Penurununan koordinasi otot besar atau kecil
Penurunan sensasi taktil
Kelemahan
NOC
Perlindungan penyalahgunaan
Keseimbangan
Pengetahuan : keamanan individu
Pengontrolan resiko
Deteksi resiko
Tindakan pengamanan : pencegahan jatuh
Tindakan pengamanan : lingkungan fisik rumah
Status pengamanan :kejadian jatuh.
Status pengamanan : luka fisik
300
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Pengikisan kulit
Memar, bengkak
Robek
Terbakar
Te
Keseleo bagian punggung
Fraktur ekstremitas
Fraktur pelvis
Fraktur tulang panggul
Fraktur spinal
Fraktur kranial
Fraktur tulag wajah
Kerusakan gigi
Luka kepala terbuka
Luka kepala tertutup
Gangguan mobilisasi
Gangguan kesadaran
NIC :
Aktivitas:
301
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Kontrol dan cegah suara bising yang tak diinginkan atau berlebihan ketika memungkinkan
Manipulasi pencahayaan untuk kebaikan terapeutik
Batasi pengunjung
Individualisaikan batasan berkunjung untuk memenuhi kebutuhan pasien dan/atau keluarga/orang tertentu
lainnya
Individualisasikan rutinitas harian untuk memenuhi kebutuhan pasien
Bawa benda-benda yang familiar dari rumah
Pelihara konsistensi tugas staf dari waktu ke waktu
Berikan makna segera dan berkelanjutan dalam memanggil perawat, dan biarkan pasien serta keluarga tahu
bahwa mereka akan dijawab dengan segera
Ijinkan keluarga/orang tertentu lainnya untuk tetap bersama pasien
Didik pasien dan pengunjung mengenai perubahan/tindakan pencegahan, sehingga mereka tidak akan
dengan segaja mengganggu lingkungan yang direncanakan
Beri keluarga/orang penting lainnya informasi tentang menciptakan lingkungan rumah yang aman bagi
pasien
Skin surveillance
Pencegahan Jatuh
Definisi : pengadaan kewaspadaan khusus pada pasien yang berisiko cedera jatuh
Aktivitas :
Identifikasi defisit kognitif atau fisik pasien yang berpotensi untuk jatuh
Identifikasi karakteristik lingkungan yang menungkatkan potensi jatuh ( seperti lantai yang licin )
Monitor gaya, keseimbangan berjalan dan kelemahan daya ambulasi
Berikan peralatan yang menunjang ( seperti alat bantu jalan ) untuk mengokohkan jalan
Pertahankan penggunaan alat bantu jalan
Kunci korsi roda, tempat tidur selama pemindahan pasien
Tempatkan benda- benda di sekitar pasien untuk mudah dijangkau
Instruksikan pasien untuk meminta bantuan dengan menggunakan gerakan
Ajarkan pasien bagaimana berpindah untuk meminimalisir trauma
Pasang tanda- tanda untuk mengingatkan pasien untuk meminta bantuan jika ingin turun dari tempat tidur
302
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Gunakan tkhnik yang tepat untuk memindahkan pasien dari dank ke tempat tidur , toilet, kursi roda dan
sebagainya
Berikan bangku toilet yang bisa dielevasikan untuk memudahkan pemindahan
Berikan tempat duduk tinggi dengan sandaran tangan dan punggung untuk memudahkan pemindahan
Berikan matras dengan pinggiran kokoh untuk memudahkan pemindahan
Gunakan pengekangan fisik untuk mengurangi potensi gerakan tidak aman
Gunakan pinggiran tempat tidur yang panjang dan tinggi untuk mencegah jatuh dari tempat tidur
Tempatkan tempat tidur mekanis pada posisi terendah
Beri permukaan tempat tidur yang tertutup dari pintu
Tempatkan selembar busa di tempat dudukan kursi untuk mencegah pasien bangun
Gunakan matras berisi air pada tempat tidur untuk mengurangi mobilitas
Berikan pasien untuk dependen alat bantu ( seperti: bel)ketika pemberi layanan kesehatan tidak ada
Jawab call right dengan segera
Kaji frekuensi toileting
Gunakan alrm tempat tidur untuk mengingatkan pemberian pelayanan kalau pasien ingin turun dari tempat
tidur
Pindahkan furniture seperti meja yang mampu membahayakan pasien
Hindari barang- barang berserakan di lantai
Berikan penerangan yang cukup untuk meningkatkan penglihatan
Berikan lampu malam disisi tempat tidur
Berikan bathub yang tidak licin, lantai yang tidak licin, barang- barang yang mudah dijangkau
Tempatkan area penyimpanan pada daerah yang terjangkau
Tempatkan tanda untuk mengingatkan staf jika pasien sedang dalam resiko jatuh
Kolaborasi dengan tim kesehatan lain untuk mengurangi efek samping obat yang bisa mengakibatkan jatuh
Pindahkan objek yang bisa diraih anak- anak
Instruksikan pasien untuk menggunakan kacamata ketika turun dari tempat tidur
Ajar keluarga tentang factor resiko yang berkontribusi pada jatuh dan bagaimana mengurangi resiko jatuh
Kaji keluarga dalam mengidentifikasi bahaya dirumah dan bagaimana memodifikasikannya
Instruksikan pasien untuk menghindari es dan tempat- tempat diluar rumah yang licin
Definisi : Suatu kondisi individu yang berisiko untuk mengalami cedera sebagai akibat dari kondisi lingkungan yang
berhubungan dengan sumber-sumber adaptif dan pertahanan.
Faktor Risiko :
Eksternal :
Profil darah yang abnormal (leukositosis atau leukopenia, perubahan faktor penggumpalan darah,
trombosiopenia, menurunnya kadar hemoglobin)
Disfungsi biokimia
Usia perkembangan (psikologis,psikososial)
303
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Disfungsi efektor
Penyakit imun/ autoimun
Disfungsi integratif
Malnutrisi
Fisik (kulit terkelupas, perubahan mobilitas)
Psikologis (orientasi afektif)
Disfungsi sensori
Hipoksia jaringan
NOC
NIC:
Manajemen Alergi
Bantuan Kontrol Kemarahan
Manajemen Jalan Nafas Buatan
Tindakan Pencegahan Perdarahan
Sedasi Sadar
Manajemen Delusi
Manajemen Demensia
Pemantauan Janin secara Elektronik: Antepartum
Pemantauan Janin secara Elektronik: Intrapartum
Pencegahan Pelarian
Manajemen Lingkungan
Manajemen Lingkungan : Keamanan
Manajemen Lingkungan : Pencegahan Kekerasan
Pencegahan Jatuh
Pemberian Makan
Pencegahan Kebakaran
Pendidikan Kesehatan
Perawatan Kehamilan Risiko Tinggi
Bantuan Pemeliharaan Rumah
304
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Latihan Pengontrolan Impuls
Perawatan Intrapartum
Perawatan Intrapartum : Melahirkan Risiko Tinggi
Induksi Persalinan
Penekanan Persalinan
Kewaspadaan terhadap Laser
Kewaspadaan terhadap Lateks
Pencegahan terhadap Hipertermia Maligna
Fototerapi : Neonatus
Pengendalian Fisik
Pencegahan Torniket Berangin
Pengaturan Posisi : Intraoperatif
Perawatan Posta anastesi
Orientasi Realita
Resusitasi : Janin
Pengasingan
Peningkatan Keamanan
Manajemen Kejang
Pencegahan Kejang
Kewaspadaan terhadap Pembedahan
Surveilan
Aktivitas:
305
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
17. MANAJEMEN JALAN NAPAS BUATAN
Aktivitas:
Sediakan jalan napas orofaringeal atau blok bite untuk mencegah tergigitnya tube endotrekeal
Berikan humidifikasi 100% untuk udara yang dihirup
Berikan hidrasi sistemik adekuat dengan cairan oral atau parenteral
Pompa cuff endotrakeal/trakeostoma menggunakan teknik volum oklusif minimal atau teknik yang
meminimalkan kebocoran
Jaga tekanan cuff endotrakeal/takeostoma antara 15-20 mmHg selama menggunakan ventilasi mekanik
atau selama dan setelah makan
Hisap orofaring dan sekresi dari atas tube cuff sebelum mengosongkan cuff
Pantau tekanan cuff setiap 4-8 jam selama ekspirasi menggunakan 3 cara stopcock, syringe yang
dikalibrasi dan manometer raksa
Cek dengan segera tekanan cuff setelah memberikan anastesi umum
Tukar pita endotrakeal setiap 24 jam, perhatikan kondisi kulit dan mukosa oral, pindahkan ET tube ke
sisi mulut yang lain
Auskultasi suara paru setelah insersi dan setelah merubah pita endotrakeal/trakeostomi
Catat petanda centimeter acuan pada tube endotrakeal untuk memantau kemungkinan penggantian
Bantu dengan rontgen dada untuk memantau posisi tube
Berikan suction endotrakeal
Berikan perawatan trekeostomi setiap 4-8 jam, bersihkan bagian dalam kanula, bersihkan dan keringkan
area disekitar stoma dan ganti pita trakeostomi
Inspeksi adanya kemerahan, drainase dan iritasi pada kulit disekitar stoma
Hindari trakeostomi dari air
Berikan perawatan mulut dan suction orofaring
306
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
19. PENCEGAHAN ASPIRASI
Definesi : meminimalkan factor resiko pada pasien yanga beresiko untuk terjadi aspirasi
Aktivitas :
Monitor status kesadaran pasien, reflek batuk, reflek muntah dan kemampuan mengunyah/ menelan
Monitor status nafas pasien dan status paru
Atur dan pantau jalan nafas pasien
Jika memungkinkan atur posisi pasien dengan posisi duduk dengan sudut 90°
Jaga kepatenan alat-alat yang terpasang pada trakea
Pantau dan jaga kepatenan alat suction pasien
Berikan makanan dalam jumlah yang sedikit-sedikit
Cek kondisi kepatenan gastrotomy atau NGT sebelum pasien makan
Cek residu gastrotomy atau NGT sebelum pasien makan
Jika jumlah residu tinggi, tunda waktu makan pasien
Hindari penggunaan cairan yang kental dan terlalu cair
Tawarkan/ sediakan makanan cairan yang berbentuk bulat kecil-kecil sebelum dikunyah untuk pasien
Sediakan makanan dalam beberapa potonagn kecilpastikan obat yang didapat sesuai dengan kebutuhan
pasien
Sebelum makan posisikan kepala pasien ( 30-45 menit) posisi elevasi
Konsultasi denagn ahli patologi yuanga sesuai dengan kondisi apsien
307
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
20. AUTOTRANSFUSI
Defenisi : Pengumpulan dan pemompaan kembali darah yang telah hilang saat intraoperasi atau postoperasi dari
luka bersih
Aktivitas :
Sortir kelayakan tindakan penyelamatan (kontraindikasi, termasuk sepsis atau infeksi atau tumor, darah
yang mengandung cairan yang tak bisa diinjeksikan, agen hemostasis, atau serat kristal mikro)
Tentukan risiko/rasio keunggulan
Minta inform consent pasien
Instruksikan pesien untuk mematuhi prosedur
Gunakan sistem mendapatkan kembali darah yang sesuai
Pengumpulan label perlengkapan dengan nama pasien, No. Rumah sakit, tanggal,dan waktu pengupumlan
dimulai
Pantau pasien dan sistem sesering mungkin selama pengembalian
Pertahankan integritas sistem, sebelum, selama dan setelah pengembalian darah
Saring darah dengan reinfusi yang tepat
Pertahankan keutuhan darah selama penyelamatan peralatan dan reinfusi
Siapkan darah untuk reinfusi
Dokumentasikan waktu inisiasi pengumpulan, kondisi darah, tipe dan jumlah antikoagulan dan volume
pengembalian
Reinfusi tranfusi dalam 6 jam pengembalian
Pertahankan kewaspadaan universal
308
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Definisi : Meningkatnya kelemahan terjatuh dikarenakan kerusakan fisik
FAKTOR RESIKO :
- Dewasa :
Umur 65 tahun atau lebih
Riwayat jatuh
Hidup sendiri
Penggunaan alat Bantu (misalnya alat Bantu berjalan, rotan)
Menggunakan kursi roda
- Anak-anak
Umur < 2 tahun
Lokasi tempat tidur di dekat jendela
Kurang pengendalian pergerakan
Ketiadaan pintu pada tangga
Kurangnya pengawasan orangtua
Ketiadaan kunci pada jendela
Laki-laki ketika < 1 tahun
Bayi tidak terawat pada permukaan alasnya ( mis: tempat tidur bayi, ganti alas
meja)
- Kognitif
Status mental berkurang
- Lingkungan
Kekacauan Lingkungan
Ruangan yang samar
Ketiadaan material antislip di kamar mandi
Ketiadaan material antislip di shower
Alat Penahan
Penutup permadani
Ruangan yang tidak dikenal
Cuaca (lantai basah, es)
- Pengobatan
Angiotensin Converting Enzyme (ACE) Inhibitor
Alkohol
Anti Ansietas
Anti Hipertensi
Diuretik
Hipnotik
Narkotik/ Opiat
Tranquilizer
Antidepresan trisiklik
- Fisiologis
Anemia
Arthritis
Diare
Penurunan kekuatan secara ekstrim
Kesulitan berjalan
309
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Pusing ketika ekstensi leher
Pusing ketika mengembalikan leher ke keadaan semula
Masalah-masalah pada kaki
Kesulitan-kesulitan mendengar
Lemahnya keseimbangan
Lemahnya mobilitas fisik
Inkontinensia
Neoplasma
Neuropati
Hipotensi orthostatik
Kondisi postoperasi
Pergantian gula darah
Adanya penyakit akut
Defisit proprioseptif
Tidak bisa tidur
Kepentingan
Penyakit Vaskular
Kesulitan-kesulitan visual
Defenisi: resiko untuk memperburuk pada system tubuh sebagai hasil dari gambaran atau tidak dapat
dihindari,tidak beraktifitas.
Faktor resiko:
NOC
KONTROL RESIKO
Skala
Defenisi : Tindakan untuk mengemilinasi atau mengurangi kebenaran, perorangan dan mengubah status kesehatan
Ketidaktahuan resiko
Memonitor faktor resiko
Memonitor kelakukan seseorang
Berdasarkan faktor resiko
310
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Mengikuti strategi kontrol resiko
Mengubah gaya hidup untuk mengurangi resiko
Menghindari status kesehatan
Ikut berpartisipasi di dalam layar masalah asosiasi kesehatan
CBerpartisipasi di dalam layar masalah asosiasi kesehatan
Berpartisipasi di dalam layar untuk mengidentifikasi resiko
Mendapatkan yang layak
Memakai sistem dukungan pribadi untuk kontrol resiko
Menggunakan sumber komunitas untuk kontrol resiko
Mengetahui pertukaran di dalam status kesehatan
Memonitor pertukaran status kesehatan
Dan lain-lain
NIC
PENGELOLAAN ENERGI
DEFINISI: mengatur penggunaan energi untuk merawat atau mencegah kelelahan dan mengoptimalkan fungsi
KEGIATAN:
Menentukan pasien keterbatasan fisik
Menentukan pasien / penting lainnya dari persepsi penyebab kelelahan
Mendorong verbalization dari perasaan tentang keterbatasan
Menentukan penyebab kelelahan (misalnya, perawatan, rasa sakit, dan obat-obatan)
Menentukan apa dan berapa banyak aktivitas yang dibutuhkan untuk membangun ketahanan
Memantau asupan gizi yang memadai untuk memastikan sumber-sumber energi
Konsultasikan dengan ahli diet tentang cara-cara untuk meningkatkan asupan energi tinggi dari makanan
Monitor pasien untuk bukti kelebihan kelelahan fisik dan emosional
Cardio respiratory memantau respon terhadap aktivitas (misalnya, tachycardia, dysrhythmias lainnya, dispread,
diaphoresis, kepucatan, homodynamic tekanan, dan respiratory rate)
Memantau / merekam pola tidur pasien dan jumlah jam tidur
Memantau lokasi dan sifat ketidaksenangan atau sakit selama gerakan / kegiatan
Mengurangi kegelisahan fisik yang dapat mengganggu fungsi kognitif dan self-monitoring/regulation kegiatan
Menetapkan batas dengan hyperactivity ketika interferes dengan orang lain atau pasien dengan dia
Batas stimuli lingkungan (misalnya cahaya dan suara) untuk memfasilitasi relaksasi
Membatasi jumlah interupsi oleh pengunjung dan sebagaimana mestinya
Promosikan bed rest / periode kegiatan
Mengadakan kegiatan fisik untuk mengurangi pasokan oksigen untuk kompetisi penting untuk fungsi tubuh
(misalnya menghindari kegiatan segera setelah makan)
Menggunakan pasif dan / atau rentang aktif-of-gerakan latihan untuk melepaskan ketegangan otot
Calming menyediakan aneka kegiatan untuk mempromosikan ional relaksasi
Mendorong dan sore nap, jika sesuai
Membantu pasien untuk jadwal periode istirahat
Menghindari kegiatan perawatan dijadwalkan istirahat selama periode
Rencana kegiatan untuk periode bila pasien memiliki energi paling
311
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Membantu pasien untuk duduk di samping tempat tidur ( "kanting"). Jika tidak dapat berjalan atau mentransfer
Membantu kegiatan fisik biasa (misalnya ambulation, memindahkan, memutar, dan perawatan pribadi), sesuai
kebutuhan
Administrasi dan memantau dampak stimulants dan depressant
Mendorong aktivitas fisik (misalnya ambulation atau kinerja aktivitas hidup sehari-hari, sesuai dengan pasien
sumber energi)
Monitor pasien oksigen Tanggapan (misalnya pulse rate, irama jantung, dan pernafasan menilai) untuk diri
sendiri atau perawatan-perawatan kegiatan
Mengajar dan pasien lainnya yang signifikan dari teknik perawatan diri yang akan meminimalkan konsumsi
oksigen (misalnya self-monitoring dan pacing teknik untuk kinerja aktivitas hidup sehari-hari)
PENGELOLAAN LINGKUNGAN
AKTIVITAS:
Menciptakan lingkungan yang aman setru pasien
Mengidentifikasi kebutuhan keselamatan pasien, berdasarkan tingkat fisik dan fungsi kognitif dan perilaku
sejarah masa lalu
Hapus bahaya lingkungan (misalnya, loose rugs dan kecil, yg dpt bergerak mebel)
Hapus benda berbahaya dari lingkungan
Menjaga dengan pihak rails / samping rel padding sebagaimana mestinya
Escort pasien selama di luar daerah pemilihan kegiatan, sebagaimana mestinya
Menyediakan tempat tidur rendah-tinggi, karena sesuai
Adaptif menyediakan perangkat (misalnya, langkah stools atau handrails), sebagaimana mestinya
Tempat furnitur di dalam kamar yang sesuai aturan yang mengakomodasi atau keluarga pasien cacat
Menyediakan sistem pipa-pipa cukup panjang untuk membolehkan kebebasan bergerak sebagaimana mestinya
Tempat yang sering digunakan dalam mencapai objek
Menyediakan satu kamar, karena menunjukkan
Memberikan yang bersih, nyaman, tempat tidur
Menyediakan perusahaan kasur
Tempat-tempat tidur posisi beralih dengan mudah mencapai
Mengurangi stimuli lingkungan sebagaimana mestinya
Tak perlu menghindari eksposur, konsep, terlalu panas, atau menakuntukan
Mengatur suhu lingkungan untuk memenuhi kebutuhan pasien, jika suhu tubuh diubah
Kontrol atau tidak dikehendaki atau mencegah kebisingan yang berlebihan, bila mungkin
Memanipulasi pencahayaan manfaat bagi
Batas pengunjung
Individualize mengunjungi larangan untuk memenuhi pasien dan / atau keluarga / penting lainnya kebutuhan
Individual rutin setiap hari untuk memenuhi kebutuhan pasien
Membawa benda akrab dari rumah
312
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
pasien
Mempromosikan keselamatan api, sebagaimana mestinya
Pengendalian hama lingkungan sebagaimana mestinya
Menyediakan kamar deodorizers, sesuai kebutuhan
Menyediakan perawatan untuk bunga / tanama
DEFINISI: Fasilitasi yang sistematis lambat-stretch terus-otot latihan relaksasi teknologi, untuk mempersiapkan
otot / sendi lebih bersemangat untuk latihan, atau untuk meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas tubuh
AKTIVITAS:
Medis untuk mendapatkan izin latihan stretching instituting sebuah rencana, yang diperlukan
Membantu untuk mencari kepercayaan sendiri, motivasi, dan tingkat kebugaran Neuro musculoskeletal
Membantu mengembangkan realistis pendek dan tujuan jangka panjang (s), saat ini berdasarkan tingkat
kebugaran dan gaya hidup
Memberikan informasi tentang aging yang berhubungan dengan perubahan dalam struktur musculoskeletal
Neuro dan efek dari keadaan tdk dipakai
Memberikan informasi tentang urutan pilihan, kegiatan tertentu yang memanjang, tempat, dan waktu
Membantu untuk mengembangkan jadwal latihan sesuai dengan umur, status fisik, tujuan, motivasi, dan gaya
hidup
Membantu mengembangkan sebuah rencana yang mencakup latihan dan tertib urutan gerakan yang memanjang,
akan menambahkan dalam jangka waktu yang terus tahap gerakan, dan akan menambahkan dalam jumlah
repetitions untuk setiap lambat-stretch terus-gerakan, konsisten dengan tingkat kebugaran musculoskeletal atau
keberadaan dari patologi
Menginstruksikan untuk mulai latihan rutin di otot / bersama kelompok yang paling tidak kaku atau sakit dan
secara bertahap pindah ke lebih dibatasi otot / kelompok bersama
Memerintahkan untuk memperpanjang otot lambat / bersama ke titik yang sudah stretch (atau wajar
ketidaksenangan) terus untuk waktu tertentu dan lambat melepaskan stretched otot
Menginstruksikan agar tidak cepat, kuat, atau kuat untuk mencegah gerakan overstimulation o myotatic refleks
yang berlebihan atau rasa nyeri otot
Memerintahkan cara sendiri untuk memantau kepatuhan jadwal dan kemajuan ke arah tujuan (s) (misalnya,
akan menambahkan dalam joint ROM, kesadaran melepaskannya ketegangan otot, meningkatkan durasi "terus"
tahap dan jumlah repetitions tanpa rasa sakit dan kelelahan, dan peningkatan dalam toleransi untuk cegak
latihan)
Memberikan ilustrasi, mengambil-rumah, instruksi tertulis untuk setiap komponen gerakan
Pelatih kembali demonstrasi latihan, seperti yang diperlukan
Memantau kepatuhan teknik dan jadwal yang ditentukan di tindak lanjut waktu dan tempat
Memantau latihan toleransi (misalnya, kehadiran seperti itu sebagai gejala breathlessness, nadi cepat, muka
pucat, ringan, dan kerjasama / otot atau pembengkakan) selama latihan
Revaluate latihan rencana jika gejala rendah toleransi berkuat latihan setelah istirahat dari latihan
Bekerja sama dengan anggota keluarga dalam perencanaan, mengajar, dan monitoring dan melaksanakan
rencana
313
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
DEFENISI: Promosi dan bantuan dengan berjalan kaki untuk memelihara atau memulihkan autonomic sukarela dan
fungsi tubuh selama perawatan dan pemulihan dari penyakit atau cedera
AKTIVITAS:
Pakaian pasien di nonrestrictive pakaian
Membantu pasien untuk menggunakan alas kaki yang berjalan memfasilitasi dan mencegah cedera
Menyediakan tempat tidur rendah-tinggi, karena sesuai
Tempat-tempat tidur posisi beralih dengan mudah mencapai
Mendorong untuk duduk di tempat tidur, di samping tempat tidur ( "kanting"), atau di kursi, sebagai ditoleransi
Membantu pasien untuk duduk di tempat tidur untuk memfasilitasi postural penyesuaian
Konsultasikan fisik dokter tentang rencana ambulation, sesuai kebutuhan
Menginstruksikan dalam ketersediaan perangkat assistive, jika sesuai
Menginstruksikan pasien bagaimana posisi diri sepanjang proses transfer
Gunakan untuk membantu Anda dengan kecepatan transfer dan ambulation, sesuai kebutuhan
Membantu pasien untuk mentransfer, sesuai kebutuhan
Menyediakan kartu cueing (s) pada kepala tempat tidur untuk memfasilitasi belajar untuk mentransfer
Berlaku / memberikan assistive perangkat (tebu, walker atau kursi roda) untuk ambulation, jika pasien ruat
Membantu pasien dengan ambulation dan awal yang diperlukan
Menginstruksikan pasien / penjaga tentang transfer dan aman ambulation teknik
Monitor pasien penggunaan crutches atau berjalan bantu
Membantu pasien untuk berdiri dan jarak ambulate ditentukan dan ditetapkan dengan jumlah staf
Membantu pasien untuk mendirikan realistis akan menambahkan dalam jarak untuk ambulation
Mendorong independen ambulation dalam batas aman
Mendorong pasien untuk menjadi "atas iklan lib" jika sesuai
DEFENISI: penggunaan spesifik kegiatan, postur, dan gerakan untuk memelihara, meningkatkan, atau
mengembalikan keseimbangan
AKTIVITAS:
Menentukan kemampuan pasien untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang memerlukan keseimbangan
Berkolaborasi dengan fisik, pekerjaan, dan rekreasi dokter dalam mengembangkan dan melaksanakan program
latihan, karena sesuai
Konsultasi untuk terapi fisik jenis, nomor, dan urutan pola gerakan yang diperlukan untuk meningkatkan saldo
Mengevaluasi fungsi indrawi (misalnya, penglihatan, pendengaran dan proprioception)
Pakaian pasien di nonrestrictive pakaian
Menyediakan lingkungan yang aman untuk latihan praktek
Menyesuaikan lingkungan untuk memfasilitasi konsentrasi
Assistive menyediakan perangkat (misalnya, tongkat, walker, bantal, atau pads) untuk mendukung pasien dalam
melaksanakan latihan
Membantu pasien untuk merumuskan realistis, terukur tujuan
Memperkuat atau memberikan instruksi tentang bagaimana posisi diri dan melakukan gerakan untuk
memelihara atau meningkatkan keseimbangan selama latihan atau aktivitas hidup sehari-hari
Membantu pasien untuk berpartisipasi dalam latihan stretching sambil berbaring, duduk, atau berdiri
Membantu pasien untuk pindah ke posisi duduk, menstabilkan batang dengan senjata ditempatkan di samping di
tempat tidur / kursi, dan batu trunk mendukung lengan atas
Membantu pasien untuk sementara rock trunk dalam posisi duduk tanpa menggunakan kaki
314
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Gunakan cermin untuk memfasilitasi duduk dan berdiri postural alignment, jika sesuai
Membantu untuk berdiri (atau duduk) dan batu dari sisi tubuh untuk merangsang keseimbangan mekanisme
Mendorong pasien untuk mempertahankan dukungan luas dasar, jika diperlukan
Membantu pasien untuk berlatih berdiri dengan mata tertutup untuk periode singkat secara berkala untuk
merangsang proprioception
Monitor pasien Tanggapan untuk menyeimbangkan latihan
Mendorong pasien untuk berpartisipasi dalam program ini berjalan, jika sesuai
Membantu pasien untuk ambulate secara berkala
Lihat fisik dan / atau pekerjaan tertentu untuk pelatihan latihan vestibular habituation
DEFINISI: Penggunaan aktif atau pasif gerakan tubuh atau mengembalikan ke gunung bersama fleksibilitas.
KEGIATAN:
Menentukan keterbatasan bersama bergerak dan efek pada fungsi
Berkolaborasi dengan terapi fisik dalam mengembangkan dan melaksanakan sebuah program latihan
Menentukan tingkat motivasi pasien untuk memelihara atau memulihkan gerakan bersama
Menjelaskan kepada pasien / keluarga tujuan dan sakit selama gerakan / kegiatan
Memantau lokasi dan sifat ketidaksenangan atau sakit selama gerakan / kegiatan
Sakit melakukan tindakan kontrol awal sebelum latihan bersama
Pakaian pasien di nonrestrictive pakaian
Melindungi pasien dari trauma selama latihan
Membantu pasien untuk posisi tubuh optimal untuk pasif / aktif bersama gerakan
Aktif mendorong berbagai gerakan latihan, menurut reguler, jadwal yang direncanakan
Lakukan pasif (PROM) atau dibantu (AROM) latihan, seperti ditunjukkan
Menginstruksikan pasien / keluarga cara sistematis melakukan pasif, dibantu, atau aktif berbagai gerakan
latihan
Memberikan instruksi tertulis untuk latihan keluarnya
Membantu pasien untuk mengembangkan jadwal latihan ROM aktif
Mendorong pasien untuk memvisualisasikan gerakan tubuh sebelum permulaan gerakan
Membantu biasa dengan gerakan berirama bersama dalam batasan rasa sakit, daya tahan, dan kerjasama
mobilitas
Mendorong untuk duduk di tempat tidur, di samping tempat tidur ( "kanting"), atau di kursi, sebagai ditoleransi
Mendorong ambulation, jika sesuai
Menentukan kemajuan menuju pencapaian tujuan
Memberikan penguatan positif untuk melakukan latihan bersama
DEFINISI: Gunakan tertentu atau melakukan aktivitas protokol untuk meningkatkan atau memulihkan dikontrol
gerakan tubuh
KEGIATAN:
Menentukan kesiapan pasien untuk terlibat dalam kegiatan atau latihan protokol
315
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Berkolaborasi dengan fisik, pekerjaan, dan rekreasi therapists dalam mengembangkan dan melaksanakan
program latihan, karena sesuai
Konsultasikan terapi fisik untuk menentukan posisi yang optimal bagi pasien selama latihan dan jumlah
repetitions paten untuk setiap gerakan
Indrawi mengevaluasi fungsi (misalnya penglihatan, pendengaran, dan proprioception)
Menjelaskan alasan untuk jenis latihan dan protokol untuk pasien / keluarga
Memberikan privasi pasien untuk latihan, jika dikehendaki
Menyesuaikan pencahayaan, suhu ruangan, dan tingkat kebisingan untuk meningkatkan kemampuan pasien
untuk berkonsentrasi pada kegiatan latihan
Urutan perawatan harian kegiatan untuk meningkatkan efek terapi latihan
ADMINISTRASI PENGOBATAN
DEFINISI: Mempersiapkan, memberikan, dan mengevaluasi efektivitas dan nonprescription resep obat
AKTIVITAS:
Mengembangkan kebijakan dan prosedur agen akurat dan aman untuk administrasi obat
Mengembangkan dan menggunakan sebuah lingkungan yang aman dan efisien memaksimalkan administrasi
obat
Ikuti lima hak administrasi obat
316
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memastikan agar obat resep atau sebelum administrasi obat
Resep dan / atau merekomendasikan obat sebagaimana mestinya, sesuai dengan kewenangan menentukan
Memonitor kemungkinan alergi obat, interaksi, dan contraindications
Catatan pasien alergi sebelum setiap pemberian obat dan terus obat sebagaimana mestinya
Pastikan hypnotics, narkose, dan obat anti biotik yang baik dihentikan atau reordered pada tanggal pembaruan
Perhatikan tanggal kadaluarsa pada obat kontainer
Mempersiapkan obat menggunakan peralatan dan teknik yang sesuai untuk obat administrasi pengandaian
Membatasi administrasi obat tidak benar berlabel
Buang obat-obatan yang tidak digunakan atau kadaluarsa, menurut agen panduan
Monitor tanda-tanda vital dan laboratorium nilai sebelum obat administrasi, sebagaimana mestinya
Assisst pasien dalam mengambil obat
Memberikan obat sesuai dengan menggunakan teknik dan rute
Gunakan perintah, badan kebijakan, dan prosedur untuk memandu sesuai metode pengobatan administrasi
Menginstruksikan pasien dan keluarga tentang tindakan dan diharapkan Adverse efek dari obat
Monitor pasien untuk menentukan kebutuhan PRN obat sebagaimana mestinya
Monitor pasien untuk pengobatan terhadap obat
Monitor pasien untuk Adverse efek, racun, dan interaksi dari obat administratif
Narkose keluar dan obat-obatan terlarang lainnya, menurut badan protokol
Verifikasi pertanggungjawaban semua obat yang sesuai dengan pesanan kesehatan obat personnelDocument
administrasi pasien dan responsif, sesuai dengan petunjuk badan
PENGELOLAAN PENGOBATAN
DEFINISI: Fasilitasi yang aman dan penggunaan resep dan over-the-counte obat
ACTIVITAS:
Menentukan apa obat yang diperlukan, dan administrasi sesuai dengan kewenangan menentukan dan / atau
protokol
Detemine kemampuan pasien untuk mengobati diri sendiri, sebagaimana mestinya
Memantau efektivitas obat-obatan dari administrasi pengandaian
Monitor pasien untuk terapeutik dari efek obat
Monitor untuk tanda-tanda dan gejala narkoba kebisaan
Adverse untuk memonitor efek dari narkoba ke
Memonitor interaksi nontherapuetic narkoba
Memeriksa secara berkala dengan pasien dan / atau keluarga jenis dan jumlah obat yang diambil
Memfasilitasi perubahan obat dokter wiyh sebagaimana mestinya
Menentukan faktor-faktor yang dapat menghindarkan pasien dari mengambil obat resep sebagai
Mengembangkan strategi dengan pasien untuk meningkatkan resep obat sesuai dengan aturan hidup
Berkonsultasi dengan profesional kesehatan lainnya untuk meminimalkan jumlah dan frekuensi yang diperlukan
untuk obat-obatan yang banyak efek
Ajarkan pasien dan / atau anggota keluarga dari narkoba dengan metode administrasi, sebagaimana mestinya
Ajarkan pasien dan / atau anggota keluarga yang diharapkan tindakan dan efek samping dari obat
Menyediakan pasien dan anggota keluarga dengan informasi tertulis dan visual untuk meningkatkan diri
administrasi obat sebagaimana mestinya
Mendapatkan dokter agar pasien sendiri obat sebagaimana mestinya
Mendirikan sebuah protokol untuk penyimpanan, restocking, dan pemantauan obat kiri pada Kedap diri untuk
tujuan-obat
317
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menyelidiki kemungkinan sumber dana untuk akuisisi resep obat sebagaimana mestinya
Menentukan dampak dari penggunaan obat pada pasien dari gaya hidup
Alternatif untuk menyediakan waktu dan pengandaian dari diri administratif obat untuk meminimalkan gaya
hidup-efek
Membantu pasien dan anggota keluarga yang diperlukan dalam membuat penyesuaian gaya hidup yang
berkaitan dengan obat tertentu, karena sesuai
Menginstruksikan pasien ketika medis untuk mencari perhatian
Identitas jenis dan jumlah over-the-counter obat dan bagaimana mereka dapat mempengaruhi kondisi yang ada
Menentukan apakah pasien dengan budaya berbasis rumah solusi kesehatan dan kemungkinan efek pada
penggunaan over-the-counter dan resep obat
Memberikan pasien dengan daftar kontak ke sumber daya untuk pemburu informasi tentang obat hidup
Menghubungi pasien dan keluarga postdiscarge sebagaimana mestinya, untuk menjawab pertanyaan dan
mendiskusikan kekhawatiran yang terkait dengan obat hidup
DEFINISI: Menerapkan yang pneumatic turniket, sambil meminimalkan potensi untuk pasien cedera akibat
penggunaan perangkat
AKTIVITAS:
Verifikasi benar berfungsi dari pneumatic turniket oleh chaecking secara berkala terhadap calibrated mengukur
Pilih turniket pukulan yang tepat untuk lebar dan ekstremitas
Verifikasi yang benar fungsi spontan oleh inflating yang spontan dan memeriksa kebocoran pada sistem pipa-
pipa dan membelenggu
Instuct pasien tentang tujuan dan turniket sensations diharapkan sebagaimana mestinya (ag, geli, rasa, dan
kusam sakit)
Memeriksa kulit di tempat turniket manset
Evaluasi dasar sekeliling pulses, sentation, dan kemampuan untuk memindahkan angka terlibat ekstremitas
Roll wrap kapas sekitar ekstremitas bawah situs yang membelenggu turniket, memastikan bahwa kapas adalah
kerut-gratis
Terapkan dan aman di sekitar turniket spontan ekstremitas, menghindari neurovascular situs dan memastikan
bahwa kulit tidak kurus
Melindungi kulit dan spontan dari predand irigasi solusi sebagaimana mestinya
Menyesuaikan turniket tekanan, seperti yang diinstruksikan oleh dokter atau oleh badan kebijakan
Exanguinate ekstremitas oleh elevating dan rata dengan perban elastis sebelum inflasi manset
Melakukan penggelembungan spontan, seperti diinstruksikan oleh dokter
Terus memantau pasien selama digunakan pada deflasi turniket
Verifikasi turniket tekanan inflasi dan memukul-mukul secara berkala saat menggunakan
Monitor turniket peralatan dan tekanan continuosly bila digunakan untuk blok IV
Memberitahu dokter dari turniket kali secara berkala, sesuai kebijakan agen
Menggemboskan turniket yang spontan, seperti diinstruksikan oleh dokter atau oleh badan kebijakan
Menggemboskan turniket pukulan yang digunakan untuk blok IV secara bertahap
Menghapus turniket manset
Memeriksa di bawah kulit turniket spontan setelah penghapusan manset
Mengevaluasi kekuatan pinggiran pulses, sensasi, dan kemampuan untuk memindahkan angka deflasi atau
penghapusan yang membelenggu
Dokumen turniket nomor identifikasi, manset situs, tekanan. Inflasi dan deflasi kali, kondisi di bawah kulit
spontan, dan peredaran darah dan pinggiran neurological evaluasi, sesuai kebijakan agen
318
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
POSISI: INTRAOPERATIVE
DEFINISI: Memindahkan atau tubuh pasien untuk meningkatkan eksposur bedah sementara mengurangi risiko
komplikasi dan kegelisahan
ACTIVITAS:
Menentukan pasien "s berbagai gerakan dan stabilitas sendi
Checj pinggiran sirkulasi dan neulogical status
Memeriksa integritas kulit
Assistive menggunakan perangkat untuk immobilization
Kunci roda usungan dari tempat tidur dan ruang operasi
Menggunakan jumlah personil yang memadai untuk mentransfer pasien
Dukungan kepala dan leher selama transfer
Transfer dan berkoordinasi dengan posisi tahap anestesi atau tingkat consciusness
Melindungi IV baris, catherers, dan bernapas sirkuit
Melindungi mata, sebagaimana mestinya
Assistive menggunakan perangkat untuk mendukung kaki dan kepala
Melumpuhkan atau mendukung setiap bagian tubuh, seperti yang sesuai
Memelihara tubuh pasien benar berpihak
Pada tempat yang sesuai mattres terapeutik atau pad
Di tempat yang bedah posisi (misalnya, malas, rawan, lateral dada, atau lithotomy)
Meninggikan kaki, sebagaimana mestinya
Padding berlaku untuk kurus prominences
Menerapkan keselamatan dan tali kekang lengan, sesuai dengan kebutuhan
Menyesuaikan operasi tempat tidur, sebagai approapriate
Monitor posisi dan daya tarik perangkat sebagaimana mestinya
Monitor pasien posisi intraoperatively
Merekam posisi dan perangkat yang digunakan
319
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
DOMAIN 12
KENYAMANAN
320
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
1. Gangguan rasa nyaman
Defenisi :
Merasa kurang senang, lega dan sempurna dalam dimensi fisik, psikospritual, lingkunga dan sosial.
Batasan karakteristik :
Ansietas
Menangis
Gangguan pola tidur
Takut
Gejala terkai penyakit
Ketidakmampuan untuk rileks
Sumber yang tidak adekuat (misalnya dukungan finansial dan sosial)
Iritabilitas
Kurang pengendalian lingkungan
Kurang privasi
Kurang kontrol sitiasional
Merengek
Stimuli lingkungan yang tidak menyenangkan/ mengganggu
Melaporkan perasaan tidak nyaman
Melaporkan merasa dingin
Melaporkan rasa panas
Melaporkan gejala disstres
Melaporkan rasa lapar
Melaporkan rasa gatal
Melaporkan kurang puas dengan keadaan
Melaporkan kurang senang dengan situasi tersebut
Gelisah
Efek samping terkait terapi (misalnya medikasi, radiasi)
2. MUAL
Defenisi :
321
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Sensasi seperti gelombang dibelakang tenggorok epigastrium atau abdomen yang bersifat subjektif dan tidak
menyenangkan yang dapat menyebabakan dorongan atau keinginan untuk mutah.
Batasan karakteristik :
Keengganan terhadap makanan
Sensasi tersedak/ gag
Peningkatan salivasi
Peningkatan sensasi menelan
Melaporkan mual
Rasa asam didalam mulut
Situasional
Ansietas
Takut
Bau yang tidak menyenangkan
Rasa makanan atau minuman yang tidak enak dilidah
Nyeri
Faktor psikologis
Stimulasi penglihatan yang tidak menyenangkan
Terapi
Distensi
Iritasi lambung
Farmaseutikal (ramuan obat)
NOC :
Level kenyamanan
Hidrasi
Status nutrisi : intake makanan dan cairan
Symtop severity
Intervensi (NIC) :
Tindakan pencegahan aspirasi
Monitoring elektrolit
Manajemen pengobatan
Konsul nutrisi
Mentenens kesehatan mulut
Manajemen nyeri
322
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Aktifitas :
a. Manajemen elektrolit
Monitor serum elektrolit abnormal
Monitor manifestasi imbalance cairan
Pertahankan kepatenan akses IV
Berikan cairan sesuai kebutuhan
Catat intake dan output secara akurat
Berikan cairan intravena yang berisi elektrolit dengan aliran yang konstan
Berikan suplemen elektrolit (oral, NG, IV) sesuai anjuran
Konsultasikan dengan dokter tentang medikasi elektrolit ( spiranolactone,)
Ambil spesimen untuk analisis labor (AGD, urin, serum)
Monitor hilangnya cairan yang kaya elektrolit (NGT suction drainase, illeosomi, diare, drainase luka,
diaforesis)
Irigasi NGT dengan normal saline
Minimalkan konsumsi oral
Berikan diet yang tepat untuk mengatasi imbalance cairan
Ajarkan pasien/ keluarga tentang modifikasi diet
Berikan lingkungan yang aman pada pasien dengan manifestasi neurologis dan atau neuromuskular
Berikan orientasi
Ajarkan pasien dan keluarga tentang tipe, penyebab, dan perawatan imbalance cairan.
Konsultasikan dengan dokter tanda dan gejala imbalance cairan
Monitor respon cairan untuk pemberian terapi elektrolit
Monitor efek samping pemberian suplemen elektrolit (iritasi gastrointestinal)
Monitor secara ketat serum K pada pasien dengan obat digitalis dan diuretik
Monitor cardiac
Rawat ritme cardiac yang tidak teratur
Persiapkan pasien untuk dialisis (kateter)
b. Manajemen cairan
Timbang berat badan harian dan pantau gejala yang terjadi.
Hitung jumlah popok yang terpakai.
Memelihara keakuratan laporan jumlah cairan yang masuk dan keluar.
Pasang keteter urin, jika dibutuhkan.
Pantau status hidrasi (Contoh : basahnya membran mukosa, nadi yang teratur, dan darah orthostatic.
Pantau hasil laboratorium yang relevan dengan penumpukan cairan (Contoh : peningkatan spesifik
gravity, peningkatan BUM, berkurangnya hematokrit, dan peningkatan level tekanan osmotik urin.
Pantau status hemodinamik, termasuk CVP, MAP, PAP, dan PCWP, jika didapatkan.
Pantau tanda-tanda vital, jika diperlukan.
Pantau indikasi cairan berlebih/tersimpan (Contoh : crackles, menaikkan CVP atau menekan kapiler
paru-paru, edema, ketidaktegangan urat leher, dan ascites), jika diperlukan.
Pantau perubahan berat badan pasien sebelum dan sesudah dialysis, jika diperlukan.
Perkirakan lokasi dan luas edema, bola terjadi.
Pantau pencernaan makanan/cairan dan hitung pemasukan kalori tiap hari.
Melakukan terapi IV, sesuai resep.
Pantau status nutrisi
Berikan cairan, jika diperlukan
Memberi resep diuretics, jika diperlukan
Memberikan cairan IV pada suhu ruangan
323
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Meningkatkan intake oral (Contoh : menyediakan sedotan minuman, member cairan diantara makanan
dan mengganti air es secara rutin)
Latih pasien tentang status Nothing by Mouth (NPO), jika diperlukan
Memberi resep pengganti nasogastric untuk hasil, jika diperlukan
Menyalurkan cairan yang masuk selama 24 jam, jika diperlukan
Menganjurkan hal-hal penting lainnya untuk membantu pasien dalam pemberian makanan
Memberi makanan ringan (Contoh : sering diberi minum, buah segar/ jus buah), jika diperlukan
Membatasi intake air bebas dalam kehadiran dari dilutional hyponatremia dengan level serum Na di
bawah 130 mEq per liter
Pantau respon pasien untuk memberikan resep terapi elektrolit
Berkonsultasi dengan dokter, jika tanda dan gejala kelebihan volume cairan tetap berlangsung atau
menjadi lebih buruk
Mengatur ketersediaan darah untuk transfusi, jika diperlukan
Persiapkan pemberian darah (Contoh : cek darah dengan mengidentifikasi pasien dan menyiapkan
peralatan infus, jika diperlukan
Mengatur produk darah (Contoh : platelets dan plasma fresh frozen), jika diperlukan
c. Manajemen nutrisi
Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
Menetukan makanan pilihan pasien
Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
Memberi pengganti gula, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap
dikonsumsi, jika diperlukan
Memberi pilihan makanan
Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan tepat, jika diperlukan
324
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
3. NYERI AKUT
Defenisi :
Pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan yang muncul akibat kerusakan jaringan yang
aktual atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa; awitan yang tiba-tiba atau
lambat dari itensitas ringan hingga berat dengan akhir yang dapat diantisipasi dan atau diprediksi dan
berlangsung kurang dari 6 bulan.
Batasan karakteristik :
Perubahan selera makan
Perubahan tekanan darah
Perubahan frekuensi jantung
Perubahan pernafasan
Laporan isyarat
Diarofesis
Perilaku distraksi (misalnya berjalan mondar mandir, mencari rang lain atau aktifitas lain)
Mengekspresikan prilaku (misalnya gelisah, merengek, menangis, waspada, iritabilitas, mendesa)
Masker wajah (misalnya mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakkan mata berpencar atau tetap
pada satu fokus)
Perilaku berjaga-jaga / melindungi area nyeri
Fokus menyempit (misalnya gangguan persepsi nyeri, hambatan proses berfikir, penurunan interaksi
dengan orang dan lingkungan)
Indikasi nyeri yang dapat diamati
Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
Sikap tubuh melindungi
Dilatasi pupil
Fokus pada diri sendiri
Gangguan tidur
Melaporkan nyeri secara verbal
NOC :
325
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Kontrol nyeri
Tingkat kenyamanan
Tingkat nyeri
Intervensi (NIC) :
Manajemen nyeri
Pemberian analgesik
Aktivitas :
a. Manajemen nyeri
· Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas dan penyebab.
· Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk pasien yang tidak bisa
mengkomunikasikannya secara efektif
· Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
· Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat menyatakan pengalamannya terhadap nyeri
serta dukungan dalam merespon nyeri
· Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
· Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari (tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran,
mood, hubungan sosial, performance kerja dan melakukan tanggung jawab sehari-hari)
· Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat
· Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri
yang pernah dilakukan
· Bantu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan dukungan.
· Gunakan metoda penilaian yang berkembang untuk memonitor perubahan nyeri serta mengidentifikasi
faktor aktual dan potensial dalam mempercepat penyembuhan
· Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat memberikan kenyamanan pada pasien dan rencana
keperawatan
· Menyediakan informasi tentang nyeri, contohnya penyebab nyeri, bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan terhadap prosedur
· Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan,
pencahayaan, keributan)
· Mengurangi atau menghapuskan faktor-faktor yang mempercepat atau meningkatkan nyeri
(spt:ketakutan, fatique, sifat membosankan, ketiadaan pengetahuan)
· Mempertimbangkan kesediaan pasien dalam berpartisipasi, kemampuannya dalam berpartisipasi,
pilihan yang digunakan, dukungan lain dalam metoda, dan kontraindikasi dalam pemilihan strategi
mengurangi nyeri
· Pilihlah variasi dari ukuran pengobatan (farmakologis, nonfarmakologis, dan hubungan atar pribadi)
untuk mengurangi nyeri
· Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih metoda mengurangi nyeri
· Mendorong pasien dalam memonitor nyerinya sendiri
· Ajari untuk menggunakan tehnik non-farmakologi (spt: biofeddback, TENS, hypnosis, relaksasi,
terapi musik, distraksi, terapi bermain, acupressure, apikasi hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum,
sesudah dan jika memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan
sepanjang nyeri itu masih terukur.
· Kolaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya untuk memilih dan mengimplementasikan
metoda dalam mengatasi nyeri secara non-farmakologi.
· Menyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam mengatasi nyeri
· Menggunakan Patient-Controlled Analgesia (PCA)
· Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum menjadi menyakitkan (puncak nyeri)
326
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
· Pengobatan sebelum beraktivitas untuk meningkatkan partisipasi , tapi evaluasi resiko pemberian obat
penenang
· Pastikan pretreatmen strategi analgesi dan/ non-farmakologi sebelum prosedur nyeri hebat
· Kaji tingkat ketidaknyamanan bersama pasien, catat perubahan dalam catatan medis dan informasikan
kepada tenaga kesehatan yang lain
· Evaluasi efektifitas metoda yang digunakan dalam mengontrol nyeri secara berkelanjutan
· Modifikasi metode kontrol nyeri sesuai dengan respon pasien
· Anjurkan untuk istirahat/tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri
· Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalamannya terhadap nyeri
· Beritahu dokter jika metoda yang digunakan tidak berhasil atau jika ada komplain dari pasien
mengenai metoda yang diberikan
· Informasikan kepada tenaga kesehatan yang lain/anggota keluarga tentang penggunaan terapi non-
farmakologi yang akan digunakan oleh pasien
· Gunakan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu dalam manajemen nyeri
· Mempertimbangkan pasien, keluarga, dan hal lain yang mendukung dalam proses manajemen nyeri
· Menyediakan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap respon nyeri
· Menyertakan keluarga dalam mengembangkan metoda mengatasi nyeri
· Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri ynag diberikan dalam interval yang ditetapkan.
b. Pemberian analgesik
· Menentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas nyeri sebelum mengobati pasien
· Periksa order/pesanan medis untuk obat, dosis, dan frekuensi yang ditentukan analgesic
· Cek riwayat alergi obat
· Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pemilihan obat penghilang sakit, rute, dan dosis, serta
melibatkan pasien dalam pemilihan tersebut
· Tentukan jenis analgesic yang digunakan (narkotik, non narkotik atau NSAID) berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
· Tentukan analgesic yang cocok, rute pemberian dan dosis optimal.
· Utamakan pemberian secara IV dibanding IM sebagai lokasi penyuntikan, jika mungkin
· Hindari pemberian narkotik dan obat terlarang lainnya, menurut agen protokol
· Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian obat narkotik dengan dosis pertama atau jika ada
catatan luar biasa.
· Memberikan perawatan yang dibutuhkan dan aktifitas lain yang memberikan efek relaksasi sebagai
respon dari analgesi
· Cek pemberian analgesic selama 24 jam untuk mencegah terjadinya puncak nyeri tanpa rasa sakit,
terutama dengan nyeri yang menjengkelkan
· Set harapan positif mengenai efektivitas obat analgesic untuk mengoptimalkan respons pasien
· Mengurus adjuvant analgesic dan/atau pengobatan ketika memerlukan tindakan tanpa rasa sakit
· Mempertimbangkan penggunaan infus secara terus menerus, baik sendiri atau bersama dengan pil
opioids, untuk memelihara tingkatan serum
· Lakukan tindakan pengamanan pada pasien dengan obat analgesic narkotik
· Instruksikan untuk menggunakan pengobatan PRN sebelum nyeri bertambah
· Menginformasikan individu yang mendapatkan analgesic narkotika,bahwa pasien akan merasa
mengantuk hingga 2 sampai 3 hari kemudian kembali normal
· Mengkaji pengetahuan pasien atau anggota keluarga mengenai analgesic, terutama sekali
opioids(karena resiko kecanduan tinggi)
327
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
· Mengevaluasi efektivitas analgesic pada interval tertentu, terutama setelah dosis awal, pengamatan
juga diakukan melihat adanya tanda dan gejala buruk atau tidak menguntungkan ( berhubungan
dengan pernapasan, depresi, mual muntah, mulut kering dan konstipasi)
· Dokumentasikan respon pasien tentang analgesic, catat efek yang merugikan
· Mengevaluasi dan mendokumentasikan tingkat pemberian obat penenang pada pasien yang menerima
opioids
· Tindakan pesawat untuk mengurangi efek merugikan dari analgesic (contoh : konstipasi dan iritasi
lambung)
· Kolaborasikan dengan dokter jika terjadi perubahan obat, dosis, rute pemberian, atau interval, serta
membuat rekomendasi spesifik berdasar pada prinsip equianalgesic
· Mengajari tentang penggunaan analgesic, strategi ke menurunkan efek samping, dan harapan untuk
keterlibatan dalam membuat keputusan dalam manajemen nyeri
4. NYERI KRONIS
328
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Defenisi :
Pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan muncul akibat kerusakan jaringan aktual
atau potensial atau digambarkan dalam hal kerusakan sedemikian rupa; awitan yang tiba-tiba atau lambat
dengan intensitas ringan sampai berat, terjadi secara konstan atau berulang tanpa akhir yang dapat diantisipasi
atau dipreiksi dan berlangsung >6 bulan.
Batasan karakteristik :
Gangguan kemampuan untuk meneruskan kativitas seterusnya
Anoreksia
Atrofi kelompok otot yang terserang
Perubahan pola tidur
Isyarat laporan
Depresi
Masker wajah (misalnya mata kurang bercahaya, tampak kacau, gerakkan mata berpencar atau tetap,
meringis)
Letih
Takut terjai cedera berulang
Perilaku melindungi atau menjaga area nyeri
Iritabilitas
Perilaku protektif yang dapat diamati
Penurunan interaksi dengan orang lain
Gelisah
Berfokus pada diri sendiri
Respon yang dibatasi saraf simpatis (misalnya suhu dingin, perubahan posisi tubuh, hipersensitifitas)
Keluhan nyeri
NOC :
Tingkat kenyamanan
Perilaku mengendalikan nyeri
Efek merusak
Tingkat nyeri
Intervensi (NIC) :
Manajemen nyeri
Pemberian analgesik
Aktivitas:
a. Manajemen nyeri
Lakukan penilaian nyeri secara komprehensif dimulai dari lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas dan penyebab.
· Kaji ketidaknyamanan secara nonverbal, terutama untuk pasien yang tidak bisa
mengkomunikasikannya secara efektif
· Pastikan pasien mendapatkan perawatan dengan analgesic
· Gunakan komunikasi yang terapeutik agar pasien dapat menyatakan pengalamannya terhadap nyeri
serta dukungan dalam merespon nyeri
· Pertimbangkan pengaruh budaya terhadap respon nyeri
· Tentukan dampak nyeri terhadap kehidupan sehari-hari (tidur, nafsu makan, aktivitas, kesadaran,
mood, hubungan sosial, performance kerja dan melakukan tanggung jawab sehari-hari)
· Evaluasi pengalaman pasien atau keluarga terhadap nyeri kronik atau yang mengakibatkan cacat
· Evaluasi bersama pasien dan tenaga kesehatan lainnya dalam menilai efektifitas pengontrolan nyeri
yang pernah dilakukan
· Bantu pasien dan keluarga mencari dan menyediakan dukungan.
329
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
· Gunakan metoda penilaian yang berkembang untuk memonitor perubahan nyeri serta mengidentifikasi
faktor aktual dan potensial dalam mempercepat penyembuhan
· Tentukan tingkat kebutuhan pasien yang dapat memberikan kenyamanan pada pasien dan rencana
keperawatan
· Menyediakan informasi tentang nyeri, contohnya penyebab nyeri, bagaimana kejadiannya,
mengantisipasi ketidaknyamanan terhadap prosedur
· Kontrol faktor lingkungan yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan pada pasien (suhu ruangan,
pencahayaan, keributan)
· Mengurangi atau menghapuskan faktor-faktor yang mempercepat atau meningkatkan nyeri
(spt:ketakutan, fatique, sifat membosankan, ketiadaan pengetahuan)
· Mempertimbangkan kesediaan pasien dalam berpartisipasi, kemampuannya dalam berpartisipasi,
pilihan yang digunakan, dukungan lain dalam metoda, dan kontraindikasi dalam pemilihan strategi
mengurangi nyeri
· Pilihlah variasi dari ukuran pengobatan (farmakologis, nonfarmakologis, dan hubungan atar pribadi)
untuk mengurangi nyeri
· Pertimbangkan tipe dan sumber nyeri ketika memilih metoda mengurangi nyeri
· Mendorong pasien dalam memonitor nyerinya sendiri
· Ajari untuk menggunakan tehnik non-farmakologi (spt: biofeddback, TENS, hypnosis, relaksasi,
terapi musik, distraksi, terapi bermain, acupressure, apikasi hangat/dingin, dan pijatan ) sebelum,
sesudah dan jika memungkinkan, selama puncak nyeri , sebelum nyeri terjadi atau meningkat, dan
sepanjang nyeri itu masih terukur.
· Kolaborasikan dengan pasien dan tenaga kesehatan lainnya untuk memilih dan mengimplementasikan
metoda dalam mengatasi nyeri secara non-farmakologi.
· Menyediakan analgesic yang dibutuhkan dalam mengatasi nyeri
· Menggunakan Patient-Controlled Analgesia (PCA)
· Gunakan cara mengontrol nyeri sebelum menjadi menyakitkan (puncak nyeri)
· Pengobatan sebelum beraktivitas untuk meningkatkan partisipasi , tapi evaluasi resiko pemberian obat
penenang
· Pastikan pretreatment strategi analgesi dan/ non-farmakologi sebelum prosedur nyeri hebat
· Kaji tingkat ketidaknyamanan bersama pasien, catat perubahan dalam catatan medis dan informasikan
kepada tenaga kesehatan yang lain
· Evaluasi efektifitas metoda yang digunakan dalam mengontrol nyeri secara berkelanjutan
· Modifikasi metode kontrol nyeri sesuai dengan respon pasien
· Anjurkan untuk istirahat/tidur yang adekuat untuk mengurangi nyeri
· Dorong pasien untuk mendiskusikan pengalamannya terhadap nyeri
· Beritahu dokter jika metoda yang digunakan tidak berhasil atau jika ada komplain dari pasien
mengenai metoda yang diberikan
· Informasikan kepada tenaga kesehatan yang lain/anggota keluarga tentang penggunaan terapi non-
farmakologi yang akan digunakan oleh pasien
· Gunakan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu dalam manajemen nyeri
· Mempertimbangkan pasien, keluarga, dan hal lain yang mendukung dalam proses manajemen nyeri
· Menyediakan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga terhadap respon nyeri
· Menyertakan keluarga dalam mengembangkan metoda mengatasi nyeri
· Monitor kepuasan pasien terhadap manajemen nyeri ynag diberikan dalam interval yang ditetapkan.
b. Pemberian analgesik
· Menentukan lokasi , karakteristik, mutu, dan intensitas nyeri sebelum mengobati pasien
· Periksa order/pesanan medis untuk obat, dosis, dan frekuensi yang ditentukan analgesic
330
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
· Cek riwayat alergi obat
· Mengevaluasi kemampuan pasien dalam pemilihan obat penghilang sakit, rute, dan dosis, serta
melibatkan pasien dalam pemilihan tersebut
· Tentukan jenis analgesic yang digunakan (narkotik, non narkotik atau NSAID) berdasarkan tipe dan
tingkat nyeri.
· Tentukan analgesic yang cocok, rute pemberian dan dosis optimal.
· Utamakan pemberian secara IV dibanding IM sebagai lokasi penyuntikan, jika mungkin
· Hindari pemberian narkotik dan obat terlarang lainnya, menurut agen protokol
· Monitor TTV sebelum dan sesudah pemberian obat narkotik dengan dosis pertama atau jika ada
catatan luar biasa.
· Memberikan perawatan yang dibutuhkan dan aktifitas lain yang memberikan efek relaksasi sebagai
respon dari analgesi
· Cek pemberian analgesic selama 24 jam untuk mencegah terjadinya puncak nyeri tanpa rasa sakit,
terutama dengan nyeri yang menjengkelkan
· Set harapan positif mengenai efektivitas obat analgesic untuk mengoptimalkan respons pasien
· Mengurus adjuvant analgesic dan/atau pengobatan ketika memerlukan tindakan tanpa rasa sakit
· Mempertimbangkan penggunaan infus secara terus menerus, baik sendiri atau bersama dengan pil
opioids, untuk memelihara tingkatan serum
· Lakukan tindakan pengamanan pada pasien dengan obat analgesic narkotik
· Instruksikan untuk menggunakan pengobatan PRN sebelum nyeri bertambah
· Menginformasikan individu yang mendapatkan analgesic narkotika,bahwa pasien akan merasa
mengantuk hingga 2 sampai 3 hari kemudian kembali normal
· Mengkaji pengetahuan pasien atau anggota keluarga mengenai analgesic, terutama sekali
opioids(karena resiko kecanduan tinggi)
· Mengevaluasi efektivitas analgesic pada interval tertentu, terutama setelah dosis awal, pengamatan
juga diakukan melihat adanya tanda dan gejala buruk atau tidak menguntungkan ( berhubungan
dengan pernapasan, depresi, mual muntah, mulut kering dan konstipasi)
· Dokumentasikan respon pasien tentang analgesic, catat efek yang merugikan
· Mengevaluasi dan mendokumentasikan tingkat pemberian obat penenang pada pasien yang menerima
opioids
· Tindakan pesawat untuk mengurangi efek merugikan dari analgesic (contoh : konstipasi dan iritasi
lambung)
· Kolaborasikan dengan dokter jika terjadi perubahan obat, dosis, rute pemberian, atau interval, serta
membuat rekomendasi spesifik berdasar pada prinsip equianalgesic
· Mengajari tentang penggunaan analgesic, strategi ke menurunkan efek samping, dan harapan untuk
keterlibatan dalam membuat keputusan dalam manajemen nyeri
331
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
5. ISOLASI SOSIAL
Defenisi :
Kesepian yang dialami oleh individu yang dirasakan saat didorong oleh keberadaan orang lain dan sebagai
pernyataan negatif atau mengancam.
Batasan karakteristik :
Objektif
Tidak ada dukungan orang yang dianggap penting
Perilaku yang tidak sesusai dengan perkembangan
Afek tumpul
Bukti iecacatan (misalnya fisik, mental)
Ada didalam subkultur
Tindakan tidak berarti
Tidak ada kontak mata
Dipenuhi dengan pikiran sendiri
Menujukkan permusuhan
Tindakan berulang
Afek sedih
Ingin sendirian
Menunjukkan perilaku yang tidak dapat diterima oleh kelompok kultural yang dominan
Tidak komunikatif
Menarik diri
Subjektif
Mengungkapakan perasaan sendiriany yang didorong oleh orang lain
Mengungkapakan perasaan penolakan
332
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Minat yang tidak sesuai dengan perkembangan
Tujuan hidup yang tidak adekuat
Ketidakmampuan memenuhi harapan orang lain
Mengungkapakan penilaian yang tidak dapat diterima oleh kelompok kultural yang domianan
Mengalami perasaan berbeda dari orang lain
Tidak percaya diri saat berhadapan dengan publik
NOC :
Kesepian
Keseimbangan mod
Partisipasi dalam permainan
Keterampilan interaksi sosial
Keterlibatan sosial
Dukungan sosial
Kesejahteraan
Intervensi (NIC) :
Peningkatan sosial
Aktivitas:
a. Peningkatan sosial
Libatkan pasien dalam meningkatkan hubungan
Dorong hubugan dengan orang lain yang mempunyai tujuan
Dorong agar selalu jujur dalam berhubungan dengan satu dan yang lainnya
Berikan feedback untuk meningkatkan penampilan seseorang
Lakukan roleplay teknik berkomunikasi
Dorong pasien untuk mengubah lingkungan
Dorong kelompok kecil merencanakan kegiatan tertentu
Bantu pasien menyadari kekuatan dan batasan dalam berkomunikasi dengan orang lain
333
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
DOMAIN 13
PERTUMBUHAN
334
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
DAN
PERKEMBANGAN
335
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
1. KEGAGALAN ORANG DEWASA UNTUK TUMBUH
Defenisi : gangguan fungsional sifat fisik dan kognitif yang progresif. Kemampuan individu untuk hidup dengan
penyakit multisistem, mengatasi masalah yang dihadapi, dan mengatur perawatannya mengalami penurunan drastis.
Batasan Karakteristik :
Depresi
NOC :
NIC :
Monitor nutrisi
Terapi nutrisi
Peningkatan perkembangan
Aktivitas:
a. Monitor nutrisi
336
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
Menetukan makanan pilihan pasien
Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
Memberi pengganti gula, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Memberi pilihan makanan
Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan tepat, jika diperlukan
b. Terapi nutrisi
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung laktosa, jika diperlukan
337
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang menyenangkan, member penambahan warna,
tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
c. Peningkatan perkembangan
Ciptakan hubungan saling percaya
Bantu menyadari pentingnya menjadi seorang individu yang dewasa
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu waktu sharing dan berekspresi
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Berikan perhatian secara langsung
Batasan Karakteristik :
338
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Efek ketunadayaaan fisik
Defisiensi lingkungan
Pengasuhan yang tidak adekuat
Responsivitas yang tidak konsisten
Pengabaian
Pengasuh yang banyak
Kebergantungan yang terprogram
Perpisahan dari orang yang dianggap penting
Defisiensi stimulasi
NOC :
Perkembangan anak 2 bulan...remaja : tahapan penting kemajuan fisik, kognitif, dan psikososial dan usia 2
bulan (4 bulan, 2 tahun dan seterusnya)
Pertumbuhan : peningkatan ukuran tubuh dan berat badan yang normal
Status penuaan fisik : perubahan fisik yang biasanya terjadi dengan bertambah tuanya
Kematangan fisik : wanita : perubahan fisik normalpada wanita yang terjadi dengan transisi dari anak
kedewasa
Kematangan fisik : pria : perubahan fisik normalpada pria yang terjadi dengan transisi dari anak kedewasa
NIC :
Monitor nutrisi
Terapi nutrisi
Peningkatan perkembangan
Aktivitas:
a. Monitor nutrisi
Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
Menetukan makanan pilihan pasien
Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
Memberi pengganti gula, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Memberi pilihan makanan
Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
339
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan tepat, jika diperlukan
b. Terapi nutrisi
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung laktosa, jika diperlukan
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang menyenangkan, member penambahan warna,
tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
c. Peningkatan perkembangan
Ciptakan hubungan saling percaya dengan anak
Bantu anak menyadari pentingnya menjadi seorang individu
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu anak waktu sharing dan berekspresi
Bantu anak mempelajari self skill
Menyanyi dan berbicara dengan anak
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Berikan perhatian secara langsung
340
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Berikan permainan pada anak puzzle melukis, mewarnai, dan memanipulasi bentuk
Defenisi : berisiko mengalami pertumbuhan di atas persentil ke 97 atau dibawah persentil ke 3 untuk usia yang
melewati 2 jalur persentil.
Faktor Risiko :
Pengasuh
Penganiayaan
Kesulitan belajar ( cacat mental)
Penyakit mental
Ketunadayaan belajar berat
Lingkungan
Kondisi kumuh
Keracunan timbal
Bencana alam
Kemiskinan
Teratogen
Perilaku kekerasan
Individu
Anoreksia
Perilaku pemberian makan secara maladaftif oleh pengasuh
Penyakit kronis
Infeksi
341
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Selera makan yang selalu meningkat
Prematuritas
Malnutrisi
Penyalahgunaan zat
Prenatal
Gangguan kongenital
Gangguan genetik
Infeksi maternal
Kehamilan kembar
Pemajanan teratogen
Penyalahgunaan zat
Penggunaan zat
NOC :
Perkembangan anak 2 bulan...remaja : tahapan penting kemajuan fisik, kognitif, dan psikososial dan usia 2
bulan (4 bulan, 2 tahun dan seterusnya)
Pertumbuhan : peningkatan ukuran tubuh dan berat badan yang normal
Status penuaan fisik : perubahan fisik yang biasanya terjadi dengan bertambah tuanya
Kematangan fisik : wanita : perubahan fisik normalpada wanita yang terjadi dengan transisi dari anak
kedewasa
Kematangan fisik : pria : perubahan fisik normalpada pria yang terjadi dengan transisi dari anak kedewasa
NIC :
Monitor nutrisi
Terapi nutrisi
Peningkatan perkembangan
Aktivitas:
a. Monitor nutrisi
Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
Menetukan makanan pilihan pasien
Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
Memberi pengganti gula, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Memberi pilihan makanan
Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
342
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan tepat, jika diperlukan
b. Terapi nutrisi
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung laktosa, jika diperlukan
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang menyenangkan, member penambahan warna,
tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
c. Peningkatan perkembangan
Ciptakan hubungan saling percaya dengan anak
Bantu anak menyadari pentingnya menjadi seorang individu
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu anak waktu sharing dan berekspresi
Bantu anak mempelajari self skill
Menyanyi dan berbicara dengan anak
343
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Berikan perhatian secara langsung
Berikan permainan pada anak puzzle melukis, mewarnai, dan memanipulasi bentuk
Defenisi : berisiko mengalami keterlambatan 25% atau lebih pada satu atau lebih area sosial atau perilaku regulasi
diri, atau pada keterampilan kognitif, bahasa, motorik kasar atau halus
Faktor Risiko :
Prenatal
Gangguan endokrin
Gangguan genetik
Buta huruf
Nutrisi tidak adekuat
Infeksi
Kurang perawatan prenatal
Perawatan prenatal yang telat
Usia ibu < 15 tahun
Usia ibu > 35 tahun
Perawatan prenatal yang tidak adekuat
Kemiskinan
Penyalahgunaan zat
Kehamilan yang tidak direncanakan
Kehamilan yang tidak diinginkan
Individual
Anak yang diadopsi
Gangguan perilaku
Kerusakan otak ( mis: perdarahan pada periode postnatal, bayi yang digoncang/ digoyang- goyang ,
penganiayaan, kecelakaaan)
Kemoterapi
Penyakit kronis
Gangguan kongenital
Anak asuh
Sering mengalami otitis media
Gangguan genetik
Gangguan pendengaran
Nutrisi yang tidak adekuat
Keracunan timbal
Bencana alam
Penapisan obat tergolong positif
Prematuritas
Terapi radiasi
344
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Kejang
Penyalahgunaan zat
Bergantung pada teknologi
Gangguan penglihatan
Lingkungan
Kemiskinan
Perilaku kekerasan
Pemberi Asuhan
Penganiayaan
Kesulitan belajar
Penyakit mental
Ketunadayaan belajar berat
NOC :
Perkembangan anak 2 bulan...remaja : tahapan penting kemajuan fisik, kognitif, dan psikososial dan usia 2
bulan (4 bulan, 2 tahun dan seterusnya)
Pertumbuhan : peningkatan ukuran tubuh dan berat badan yang normal
Status penuaan fisik : perubahan fisik yang biasanya terjadi dengan bertambah tuanya
Kematangan fisik : wanita : perubahan fisik normalpada wanita yang terjadi dengan transisi dari anak
kedewasa
Kematangan fisik : pria : perubahan fisik normalpada pria yang terjadi dengan transisi dari anak kedewasa
NIC :
Monitor nutrisi
Terapi nutrisi
Peningkatan perkembangan
Aktivitas:
a. Monitor nutrisi
Menanyakan apakah pasien mempunyai alergi terhadap makanan
Menetukan makanan pilihan pasien
Menentukan jumlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi nutrisi, ketika
berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Tunjukkan intake kalori yang tepat sesuai tipe tubuh dan gaya hidup
Anjurkan menambah intake zat besi makanan, jika diperlukan
Menawarkan snack, (e.g. banyak minum dan buah segar/jus buah), jika diperlukan
Memberi makanan yang sehat, bersih, dan lunak, jika diperlukan
Memberi pengganti gula, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan meliputi makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberikan tanaman obat dan rempah-rempah sebagai alternative pengganti garam
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Memberi pilihan makanan
Membenarkan makanan dalam gaya hidup pasien, jika diperlukan
345
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Mengajarkan pasien bagaimana membuat buku harian tentang makanan, jika diperlukan
Membuat catatan yang berisi intake nutrisi dan kalori
Menimbang berat badan pasien pad jarak waktu yang tepat
Anjurkan pasien memasang gigi palsu dengan tepat dan/atau memperoleh perwatan gigi
Memberi informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya
Ajarkan teknik pengolahan dan pemeliharaan makanan yang aman
Memantau kemampuan pasien untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika diperlukan
Membantu pasien menerima pertolongan dari komunitas program nutrisi dengan tepat, jika diperlukan
b. Terapi nutrisi
Mengontrol penyerapan makanan/cairan dan menghitung intake kalori harian, jika diperlukan
Memantau ketepatan urutan makanan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian
Menentukan jimlah kalori dan jenis zat makanan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi,
ketika berkolaborasi dengan ahli makanan, jika diperlukan
Menetukan makanan pilihan dengan mempertimbangkan budaya dan agama
Menetukan kebutuhan makanan saluran nasogastric
Memilih makanan gandum, minuman kocok, dan es krim sebagai suplemen nutrisi
Anjurkan pasien untuk memilih makanan ringan, jika kekurangan air liur mengganggu proses menelan
Anjurkan intake makanan yang tinggi kalsium, jika diperlukan
Anjurkan intake makanan dan cairan yang tinggi kalium, jika diperlukan
Memastikan bahwa makanan berupa makanan yang tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Memberi pasien makanan dan minuman tinggi protein, tinggi kalori, dan bernutrisi yang siap dikonsumsi,
jika diperlukan
Membantu pasien untuk memilih makanan lembut, lunak dan tidak asam, jika diperlukan
Mengatur pemasukan makanan, jika diperlukan
Menghentikan penggunaan saluran makanan, jika intake oral dapat dimaklumi
Mengontrol cairan pencernaan, jika diperlukan
Memastikan keadaan terapeutik terhadap kemajuan makanan
Memberi pemeliharaan yang diperlukan dalam batas makanan yang ditentukan
Anjurkan membawa masakan rumah ke tempat bekerja, jika diperlukan
Menyarankan pemeriksaan eliminasi makanan yang mengandung laktosa, jika diperlukan
Menawarkan tanaman herbal dan rempah-rempah sebagai pengganti garam
Mengontrol keadaan lingkungan untuk membuat udara teras menyenangkan dan relaks
Memberi makanan yang punya daya tarik, dengan cara yang menyenangkan, member penambahan warna,
tekstur, dan variasi
Melakukan perawatan mulut sebelum makan, jika diperlukan
Membantu pasien membentuk posisi duduk yang benar sebelum makan
Mengajarkan pasien dan kelurga tentang memilih makanan
Mengajarkan dan merencanakan makan, jika dipelukan
Memberi pasien dan keluarga contoh tertulis makanan pilihan
c. Peningkatan perkembangan
346
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes
Ciptakan hubungan saling percaya dengan anak
Bantu anak menyadari pentingnya menjadi seorang individu
Ciptakan hubungan saling percaya dengan pemberi asuhan
Tunjukkan pemberi asuhan pada kelompok pendukung
Pastikan bahasa tubuh sesuai dengan komunikasi verbal
Bantu anak waktu sharing dan berekspresi
Bantu anak mempelajari self skill
Menyanyi dan berbicara dengan anak
Manajemen prilaku dan modifikasi strategi
Berikan perhatian secara langsung
Berikan permainan pada anak puzzle melukis, mewarnai, dan memanipulasi bentuk
347
Resli Siregar, S.Kep, Ners, M.Kes