Strategi Mudrajad Kuncoro1
Strategi Mudrajad Kuncoro1
BAGAIMANA MERAIH
KEUNGGULAN KOMPETITIF
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 1
Penerbit Erlangga
MENGAPA MEMPELAJARI STRATEGI:
Definisi dan Alasan
Penerbit Erlangga
MENGAPA MEMPELAJARI STRATEGI:
Manfaat Manajemen Stratejik
Penerbit Erlangga
MENGAPA MEMPELAJARI EKONOMIKA:
Manfaat dan Model Ekonomika
Penerbit Erlangga
GLOBALISASI:
Dua Faktor Penyebab Globalisasi
Penerbit Erlangga
GLOBALISASI:
Kecenderungan yang Mendukung Globalisasi
Penerbit Erlangga
GLOBALISASI:
Dimensi Globalisasi
Penerbit Erlangga
MANAJEMEN STRATEJIK:
Definisi
Penerbit Erlangga
MANAJEMEN STRATEJIK:
Atribut Kunci
Penerbit Erlangga
MANAJEMEN STAKEHOLDERS:
Dua Cara Melihat Peranan Manajemen
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
MANAJEMEN STAKEHOLDERS:
Tahapan Analisis
Penerbit Erlangga
BAB 2
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 2
Penerbit Erlangga
KONSEP DASAR DALAM MANAJEMEN
STRATEJIK:
• Strategic Competitiveness
• Strategi
Penerbit Erlangga
PROSES MANAJEMEN STRATEJIK:
Tahapan Utama
• Analisis lingkungan
• Formulasi Strategi
• Implementasi Strategi
• Evaluasi Strategi
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
KEUNGGULAN KOMPETITIF:
Definisi
Penerbit Erlangga
KEUNGGULAN KOMPETITIF:
Tiga Alternatif Model
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
KEUNGGULAN KOMPETITIF:
Tahapan Model I/O
Penerbit Erlangga
KEUNGGULAN KOMPETITIF:
Tahapan Model Resource-Based
Penerbit Erlangga
KEUNGGULAN KOMPETITIF:
Hiperkompetisi dalam Model Gerilya
Penerbit Erlangga
BAB 3
LINGKUNGAN EKSTERNAL
PERUSAHAAN: ANALISIS INDUSTRI
DAN PESAING
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 3
Penerbit Erlangga
LINGKUNGAN BISNIS:
Definisi
Penerbit Erlangga
LINGKUNGAN BISNIS:
Analisis Lingkungan Organisasi
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS:
Kekuatan Lingkungan
MENJADI
Penerbit Erlangga
LE PEST C
Penerbit Erlangga
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS:
Metode
Penerbit Erlangga
MODEL DARTBOARD
Penerbit Erlangga
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS:
Kategori Lingkungan Eksternal
Penerbit Erlangga
ANALISIS LINGKUNGAN BISNIS:
Perspektif
Sumber Informasi Sumber Daya
• Lingkungan dipandang sebagai • Lingkungan dipandang sebagai sumber
sumber informasi dari sumber daya yang langka dan bernilai
Penerbit Erlangga
ANALISIS STRUKTUR KEKUATAN
PERSAINGAN:
Five Forces Model (Porter, 1985)
Penerbit Erlangga
FIVE FORCES MODEL
Penerbit Erlangga
KLUSTER:
Definisi
Penerbit Erlangga
KLUSTER:
Kompetisi Global
Penerbit Erlangga
BAB 4
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 4
Penerbit Erlangga
MODEL RBV
Penerbit Erlangga
SUMBER DAYA (RESOURCES):
Mekanisme Isolasi
• Superioritas kompetitif
• Kemudahan ditiru
• Appropriability
• Daya tahan
Penerbit Erlangga
TINGKAT KESULITAN
MENIRU SUMBER DAYA
Penerbit Erlangga
KOMPETENSI INTI
Penerbit Erlangga
MENEMUKAN KOMPETENSI INTI
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
KOMPETENSI INTI
Penerbit Erlangga
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN):
Aktivitas Utama
• Logistik inbound
• Operasi
• Logistik outbond
• Jasa
Penerbit Erlangga
ANALISIS RANTAI NILAI (VALUE CHAIN):
Aktivitas Pendukung
• Pengadaan
• Pengembangan teknologi
• Infrastruktur perusahaan
Penerbit Erlangga
ANALISIS RANTAI NILAI PORTER
Penerbit Erlangga
SWOT
• Analisis SWOT:
matriks SWOT (4 alternatif strategi) à positioning à
dinilai menggunakan hasil identifikasi SWOT à
pemberian skor untuk setiap aspek internal maupun
eksternal à skor total à grafik positioning
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
SWOT:
Keterbatasan
Penerbit Erlangga
BAB 5
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 5
• Menyusun visi
Penerbit Erlangga
MENYUSUN VISI
Penerbit Erlangga
MENYUSUN VISI:
Ideologi Inti
• Menunjukkan posisi dan eksistensi
Penerbit Erlangga
MENYUSUN VISI:
Menggambarkan Masa Depan
• Visi BHAG
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
MENYUSUN VISI:
Empat Komponen
Penerbit Erlangga
MISI:
Definisi
Penerbit Erlangga
MISI:
Jenis Organisasi Berdasarkan Misi
• Asosiasi
• Organisasi Jasa
• Organisasi commonwealth
Penerbit Erlangga
STRATEGIC INTENT
Penerbit Erlangga
STRATEGIC INTENT:
Sasaran (Goals)
Organisasi harus mempunyai tujuan dalam setiap area
sasaran berikut:
• Market standing
• Inovasi
• Produktivitas
• Pengukuran fisikal dan keuangan
• Profitabilitas
• Kinerja manajer dan pengembangan
• Kinerja dan sikap pekerja
• Tanggung jawab sosial
Penerbit Erlangga
HUBUNGAN ANTARA VISI DENGAN
TUJUAN ORGANISASI PERUSAHAAN
Penerbit Erlangga
STRATEGIC INTENT:
Tujuan Stratejik (Strategic Objective)
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
KASUS JOGJA INCORPORATED
Penerbit Erlangga
BAB 6
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 6
Penerbit Erlangga
SUKSES
Penerbit Erlangga
SUKSES:
Formula Sukses
AxBxCxD=1
(A: Alat B: Bekerja C: Cita-cita D: Doa)
Penerbit Erlangga
SUKSES:
Karakteristik Perusahaan yang Sukses
• Kesehatan finansial
Penerbit Erlangga
SUKSES
• Inovasi
• Arsitektur
• Reputasi
Penerbit Erlangga
FORMULASI STRATEGI
Penerbit Erlangga
STRATEGI:
Mazhab Dilihat Dari Formasi Strategi
Mazhab Formulasi Strategi Sebagai
• Desain • Proses Penggambaran / Konseptual
• Perencanaan • Proses Formal
• Positioning • Proses Analitikal
• Kewirausahaan • Proses Pencarian Ide / Visioner
• Kognitif • Proses Mental
• Pembelajaran • Proses Pemunculan (Emergent)
• Kekuatan • Proses Negosiasi
• Budaya • Proses Kolektif
• Lingkungan • Proses Reaktif
• Konfigurasi • Proses Transformasi
Penerbit Erlangga
STRATEGI:
Penggolongan Mazhab
1. Pendekatan Preskriptif
Mencakup:
– Mazhab desain
– Mazhab perencanaan
– Mazhab positioning
Penerbit Erlangga
STRATEGI:
Penggolongan Mazhab
2. Pendekatan Deskriptif
Mencakup:
– Mazhab kewirausahaan
– Mazhab kognitif
– Mazhab pembelajaran
– Mazhab kekuatan
– Mazhab budaya
– Mazhab lingkungan
Penerbit Erlangga
STRATEGI:
Penggolongan Mazhab
3. Mazhab Konfigurasi
Penerbit Erlangga
BAB 7
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 7
Penerbit Erlangga
PERSAINGAN:
Lingkungan Persaingan
Penerbit Erlangga
PERSAINGAN:
Definisi Pesaing
Penerbit Erlangga
STRATEGI BERSAING:
Strategi Adaptif Miles & Snow (1978)
• Strategi Reaktor
à organisasi yang bereaksi terhadap perubahan
lingkungan
Penerbit Erlangga
STRATEGI BERSAING:
Kerangka Definisi Bisnis Abell (1980)
Penerbit Erlangga
STRATEGI BERSAING:
Kerangka Definisi Bisnis Abell (1980)
Penerbit Erlangga
STRATEGI BERSAING VERSI ABELL
Penerbit Erlangga
STRATEGI BERSAING:
Strategi Bersaing Generik Porter
Penerbit Erlangga
TIGA PERSPEKTIF BARU DALAM
STRATEGI BERSAING
Penerbit Erlangga
TIGA PERSPEKTIF BARU DALAM
STRATEGI BERSAING
Penerbit Erlangga
BAB 8
STRATEGI KORPORAT
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 8
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT:
Definisi
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT
DALAM MANAJEMEN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT:
Arah Strategi
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Sasaran Pertumbuhan
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Alternatif Strategi
• Strategi Konsentrasi
• Strategi Diversifikasi
• Strategi Internasional
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Strategi Konsentrasi
• Strategi konsentrasi:
Strategi pertumbuhan di mana perusahaan memusatkan
lini bisnis utamanya dan mencari cara untuk mencapai
sasaran pertumbuhan melalui peningkatan level operasi
dalam bisnis utamanya
Penerbit Erlangga
PILIHAN KONSENTRASI
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Integrasi Vertikal
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Strategi Diversifikasi
• Strategi diversifikasi:
Strategi pertumbuhan sebuah korporasi dimana
perusahaan memperluas operasionalnya dengan
berpindah ke industri yang berbeda
Penerbit Erlangga
TIPE DIVERSIFIKASI
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Alasan Diversifikasi
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Strategi Internasional
Keuntungan Kerugian
• Mampu memperendah biaya • Menghadapi risiko ekonomi, stratejik
operasi dan keuangan yang lebih besar
Penerbit Erlangga
STRATEGI PERTUMBUHAN:
Implementasi
Penerbit Erlangga
STRATEGI STABILITAS
Penerbit Erlangga
STRATEGI STABILITAS
Penerbit Erlangga
STRATEGI PEMBARUAN:
Dua Tipe Strategi Pembaruan
• Pengurangan (retrenchment)
Strategi jangka pendek yang didesain untuk mengatasi
kelemahan organisasi yang mengakibatkan penurunan
kinerja organisasi
Penerbit Erlangga
PENYEBAB PENURUNAN
KINERJA ORGANISASI
Penerbit Erlangga
STRATEGI PEMBARUAN:
Implementasi
• Pemotongan Biaya
• Restrukturisasi
à dengan jalan menjual beberapa bisnisnya, spin off,
likuidasi, rekayasa ulang (reengineering), atau penurunan
skala usaha (downsizing)
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT BUMN
• Privatisasi BUMN
Penerbit Erlangga
STRATEGI KORPORAT BUMN
• Privatisasi segera
Penerbit Erlangga
BAB 9
STRATEGI INTERNASIONAL
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 9
Penerbit Erlangga
BISNIS INTERNASIONAL
Penerbit Erlangga
BISNIS INTERNASIONAL:
Lima Tahap Internasionalisasi Bisnis
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3 Tahap 4 Tahap 5
Kontak Tidak Langsung, Langsung, Langsung, Langsung,
dengan pasar langsung, aktif aktif aktif aktif
pasif
internasional
Fokus Domestik Domestik Domestik & Domestik & Internasional
operasi internasional internasional
internasional
Orientasi Domestik Domestik Terutama Multinasional/ Global (dengan
perusahaan domestik multidomestik modifikasi
domestik)
Macam Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan Perdagangan
aktivitas luar negeri luar negeri luar negeri, luar negeri, luar negeri,
dalam dalam barang bantuan luar bantuan luar bantuan luar
internasional barang dan dan jasa negeri, negeri, negeri,
jasa investasi asing investasi asing investasi asing
langsung langsung langsung
Struktur Domestik Departemen Divisi Struktur Struktur
organisasi tradisional internasional internasional global global
METODE GO INTERNATIONAL
1. Ekspor
2. Pemberian Lisensi
3. Franchising
4. Kontrak Manajemen
5. Kontrak Manufaktur
6. Investasi Langsung
7. Patungan
8. Pembukaan Cabang
9. Operasi Global
10. Investasi Portofolio
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Ekspor (1)
• Eksportir langsung
• Eksportir tidak langsung à menggunakan perantara
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Ekspor (2)
Kelebihan Kekurangan
• Risiko amat kecil dan • Melakukan ekspor mungkin lebih mahal
meningkatkan penjualan dibanding metode lain dilihat dari per
serta mengurangi stok barang unit biaya terutama biaya komisi, bea
perusahaan ekspor, pajak, dan transportasi; dan juga
karena kesalahan yang sering dilakukan
• Eksportir tidak terlibat pemula
dalam masalah yang
berkaitan dengan iklim usaha • Kurang dapat digunakan sebagai alat
di luar negeri penetrasi pasar yang optimal karena
pengepakan atau promosi yang kurang
• Merupakan cara mudah digarap dengan benar
untuk mengidentifikasi
potensi pasar dan • Tambahan pangsa pasar dapat hilang
memperkenalkan merek bila pesaing lokal menjiplak produk/ jasa
dagang yang ditawarkan eksportir
METODE GO INTERNATIONAL:
Lisensi (1)
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Lisensi (2)
Kelebihan Kekurangan
• Pemberi lisensi menerima tambahan • Membatasi kesempatan
keuntungan dibanding hanya terpaku mendapat keuntungan di masa
pada suatu proses/ metode di dalam negeri depan karena hak khusus
perusahaan diperluas sampai
• Dapat memperluas siklus hidup produk
periode tertentu
perusahaan
• Dengan memberikan hak
• Perusahaan pemberi lisensi sering
kepada perusahaan lain,
mengalami peningkatan penjualan atas
perusahaan pemberi lisensi
penggantian suku cadang di luar negeri
kehilangan kontrol terhadap
• Bagi perusahaan penerima lisensi akan kualitas produk dan proses,
mendapat hak memproses dan teknologi, penyalahgunaan kekayaan, dan
yang pada gilirannya mengurangi biaya bahkan perlindungan terhadap
riset dan pengembangan reputasi perusahaan
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Franchising
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Kontrak Manufaktur
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Investasi Langsung
• Alasan investasi:
– Memperoleh akses terhadap pasar yang lebih besar
– Mengambil keuntungan atas perbedaan biaya di pasar
luar negeri
– Sebagai strategi bertahan untuk menghadapi gerakan
pesaing utamanya atau untuk mengikuti market leader
yang memasuki pasar baru
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Patungan (1)
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Patungan (2)
Kelebihan Kekurangan
• Dengan patungan, TNC dapat meningkatkan • Bagi TNC, patungan berarti
pertumbuhan dan akses ke pasar baru sekaligus membatasi pengembalian
menghindari tarif dan pajak yang berlebihan keuntungan ke kantor pusatnya
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Cabang yang Dimiliki Penuh
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Operasi Global
Penerbit Erlangga
METODE GO INTERNATIONAL:
Investasi Portofolio
Penerbit Erlangga
INTERNASIONALISASI BISNIS:
Motivasi
• Teori Pasar Tidak Sempurna
à Masing-masing negara mempunyai sumber daya yang berbeda
dalam memproduksi suatu barang
Penerbit Erlangga
MEMPEROLEH KEUNGGULAN
KOMPETITIF DI PASAR GLOBAL
• Mengurangi Biaya vs Adaptasi pada Pasar Lokal
Penerbit Erlangga
TEKANAN YANG BERLAWANAN DAN
TIGA STRATEGI INTERNASIONAL
Penerbit Erlangga
STRATEGI GLOBAL TOTAL
Penerbit Erlangga
BAB 10
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 10
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK:
Faktor Pendorong Eksternal (1)
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK:
Faktor Pendorong Eksternal (2)
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK:
Faktor Pendorong Internal
Penerbit Erlangga
KELEBIHAN DAN KELEMAHAN ALIANSI
Kelebihan Kelemahan
Penerbit Erlangga
PETA GLOBAL ALIANSI STRATEJIK
Penerbit Erlangga
PETA GLOBAL ALIANSI STRATEJIK
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK KLM-NORTHWEST
ELEMEN ALIANSI PATUNGAN KLM-NORTHWEST
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK KLM-NORTHWEST:
Pelajaran yang dapat Dipetik (1)
Fase Formasi
• Kedua perusahaan penerbangan mempunyai motivasi
yang sama, yaitu: perluasan jaringan di seluruh dunia,
perbaikan dalam pendapatan bisnis, dan mencapai suatu
tingkat biaya kompetitif
Fase Operasi
• Variabel yang perlu diperhatikan: (1) Kontribusi mitra
bisnis, (2) Pengendalian, (3) Wilayah yang rawan konflik
dan hubungan dengan kontribusi mitra kerja dan
pengendalian, (4) Peranan komunikasi dalam aliansi
Penerbit Erlangga
ALIANSI STRATEJIK KLM-NORTHWEST:
Pelajaran yang dapat Dipetik (2)
Fase Evaluasi
• Kedua perusahaan sangat optimis dan memandang positif
aliansi ini. Kedua perusahaan itu juga menyatakan bahwa
mereka memiliki komitmen jangka panjang
Penerbit Erlangga
PETA ALIANSI STRATEJIK GRUP SALIM
Penerbit Erlangga
PETA ALIANSI STRATEJIK GRUP SALIM
Penerbit Erlangga
BAB 11
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 11
Penerbit Erlangga
CORPORATE GOVERNANCE:
Definisi
Penerbit Erlangga
CORPORATE GOVERNANCE:
Definisi
• Perspektif Sempit (Perspektif Shareholder)
“Struktur dimana manajer pada berbagai tingkat organisasi
dikendalikan melalui dewan direksi, struktur yang berkaitan,
insentif eksekutif dan skema lainnya”
Penerbit Erlangga
TATA KELOLA KORPORAT (TKK)
DALAM PERSPEKTIF
Penerbit Erlangga
CORPORATE GOVERNANCE:
Evolusi Pandangan Mengenai Tata Kelola
Penerbit Erlangga
TATA KELOLA YANG LEMAH vs KUAT:
Transisi Demokrasi dan Tata Kelola
Tidak Demokratis Agak Demokratis Demokratis
Tata Kelola yang A B C
lemah Indonesia
Tata Kelola yang D E F
lebih kuat Malaysia Thailand
Filipina
Tata Kelola yang G H I
kuat Singapura Taiwan (Cina)
Rep. Korea
Penerbit Erlangga
TATA KELOLA YANG LEMAH vs KUAT
Kompleksitas, Dinamika, dan Keanekaragaman Tata Kelola
“do-it-alone” Government “co”-arrangement
Kompleksitas • Hubungan sebab-akibat • Keseluruhan dan sebagian
• Ketergantungan unilateral • Saling ketergantungan
• Dibagi dalam hal unit atau multidimensional
disiplin • Menangani jaringan
komunikasi
Dinamika • Linearitas dan prediktabilitas • Pola nonlinier dan chaos
• Kontinu dan berubah-ubah • Tidak kontinu dan tidak
• Penggunaan mekanisme feed- berubah-ubah
forward • Penggunaan mekanisme feed-
while/feed-back
Keanekaragaman • Pendekatan/ analisis • Analisis situasional dan
berdasarkan rata-rata diskrit
• From rules to exception • From exception to rules
TATA KELOLA SEBAGAI PROSES
REPRESENTATIF INTERAKTIF
Penerbit Erlangga
ANALISIS BERBASIS BIAYA TRANSAKSI
• Definisi:
“Untuk melakukan suatu transaksi pasar, diperlukan
identifikasi dengan siapa seseorang bertransaksi,
menginformasikan kepada masyarakat bahwa seseorang
ingin berurusan beserta persyaratan yang dipenuhi,
melakukan negosiasi hingga penawaran, menulis kontrak,
melakukan pemeriksaan yang diperlukan untuk
meyakinkan bahwa syarat-syarat kontrak telah diikuti,
dan seterusnya”
Penerbit Erlangga
ANALISIS BERBASIS BIAYA TRANSAKSI
Penerbit Erlangga
ANALISIS BERBASIS BIAYA TRANSAKSI:
Sumber-sumber dan Jenis Biaya Transaksi
Spesifikasi Ketidakpastian Ketidakpastian
Aset Lingkungan Perilaku
A. Sumber Biaya Transaksi Penjagaan Adaptasi Evaluasi kinerja
Hakikat Masalah Tata Kelola
B. Jenis Biaya Transaksi Biaya Biaya Biaya pemeriksaan
Biaya Langsung menjalin komunikasi, dan seleksi (ex-ante)
(Direct Costs) penjagaan negosiasi, dan Biaya pengukuran (ex-
koordinasi post)
Penerbit Erlangga
REFORMASI BUMN DARI PERSPEKTIF GCG
Penerbit Erlangga
TATA KELOLA KORPORAT
DI LINGKUNGAN BUMN
Sepuluh prinsip tata kelola yang perlu diterapkan di Indonesia:
1. Partisipasi
2. Penegakan Hukum
3. Transparansi
4. Responsif
5. Pemerataan
6. Visi Stratejik
7. Efektivitas & Efisiensi
8. Profesionalisme
9. Akuntabilitas
10. Pengawasan
Penerbit Erlangga
TATA KELOLA DI ERA OTONOMI
DAERAH
• Bad governance dalam implementasi otonomi daerah di
Indonesia: (1) kuatnya semangat memungut retribusi, pajak,
maupun pungutan lainnya dengan kurang memperhatikan
pelayanan publik secara optimal; (2) rendahnya
akuntabilitas pemerintah daerah maupun DPRD
• Utomo (2005: 16-17) à tata kelola dari sisi makro dan mikro
• Makro: menghendaki interaksi atau kompatibilitas di antara
pemerintah, swasta, dan masyarakat
Penerbit Erlangga
BAB 12
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 12
Penerbit Erlangga
STRUKTUR ORGANISASI
Penerbit Erlangga
POLA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN (1)
• Tahap 1
Strategi: Pendapatan rendah, jangkauan produk-pasar
yang kecil
Struktur: Sederhana
• Tahap 2
Strategi: Meningkatkan pendapatan; berhubungan
dengan integrasi vertikal (ke belakang dan atau
ke depan)
Struktur: Fungsional
Penerbit Erlangga
POLA PERTUMBUHAN PERUSAHAAN (2)
• Tahap 3
Strategi: Memperluas usaha ke dalam pasar baru,
produk-pasar yang berhubungan, dan atau
area geografis
Struktur: Divisional
• Tahap 4
Strategi: Pengembangan ke dalam pasar internasional
Struktur: Divisi Internasional, Area Geografis, Divisi
Produk Internasional, Fungsional
Internasional, dan Matriks Internasional
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Sederhana (1)
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Sederhana (2)
• Keunggulan:
1. Pengambilan keputusan tersentralisasi
2. Spesifikasi tugas kecil
3. Hanya terdapat sedikit kebijakan dan aturan
4. Evaluasi dan sistem reward bersifat informal
5. Sering kali bisa meningkatkan kreativitas dan individualisme
• Kelemahan:
1. Sering kali karyawan bertindak sesuai dengan keinginannya sendiri
karena sedikitnya aturan
2. Sistem informal dapat menimbulkan ketidakpastian karyawan akan
tugas dan kewajibannya
3. Struktur organisasi “datar” sehingga berkurangnya kesempatan
karyawan untuk bisa meningkatkan kariernya
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Fungsional (1)
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Fungsional (2)
Keunggulan Kelemahan
• Penyatuan spesialis meningkatkan • Perbedaan orientasi bidang
koordinasi dan pengawasan fungsional menghambat
komunikasi dan koordinasi
• Pengambilan keputusan yang
tersentralisasi meningkatkan • Kecenderungan para spesialis
perspektif antarfungsi dalam mengembangkan perspektif jangka
organisasi pendek dan orientasi fungsional
yang sempit
• Penggunaan bakat manajerial dan
teknikal yang efisien • Konflik antarbidang fungsional
bisa membebani pengambilan
• Jenjang karier dan keputusan manajemen puncak
pengembangan profesional pada
bidang spesialisasi menjadi • Sulit untuk menetapkan standar
dipermudah kinerja yang seragam
Penerbit Erlangga
STRUKTUR FUNGSIONAL
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Divisional (1)
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Divisional (3)
Unit Bisnis Stratejik (UBS)
• Dengan struktur UBS, divisi dengan produk, pasar dan atau
teknologi yang sama dikelompokkan menjadi satu kelompok
yang homogen dengan maksud untuk mendapatkan sinergi
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Matriks (1)
Penerbit Erlangga
BENTUK STRUKTUR ORGANISASI:
Struktur Matriks (2)
Keunggulan Kelemahan
• Meningkatkan respons pasar • Pelaporan ganda bisa menyebabkan
lewat kolaborasi dan sinergi ketidakpastian akuntabilitas
antarbidang, divisi, dan cabang
• Perang kekuatan bisa menimbulkan
• Memungkinkan penggunaan meningkatnya konflik
sumber daya yang lebih efisien
• Hubungan kerja menjadi lebih rumit
• Meningkatkan fleksibilitas, dan terjadi duplikasi SDM
koordinasi dan komunikasi
• Ketergantungan yang berlebih
•Meningkatkan pengembangan terhadap proses kelompok dan kerja
profesional lewat tanggung tim bisa memperlambat pengambilan
jawab yang lebih besar keputusan
Penerbit Erlangga
STRUKTUR MATRIKS VERSI 1
Penerbit Erlangga
STRUKTUR MATRIKS VERSI 2
Penerbit Erlangga
OPERASI INTERNASIONAL
• Tiga hal yang mempengaruhi struktur yang diadopsi
perusahaan dalam operasi internasionalnya, yaitu: (1) Tipe
strategi yang mendorong perusahaan dalam operasi di luar
negeri, (2) Keanekaragaman produk, dan (3) Perluasan di
mana perusahaan bergantung pada penjualan luar negeri
Penerbit Erlangga
STRUKTUR ORGANISASI INTERNASIONAL
BERBASIS AREA GEOGRAFIS
Penerbit Erlangga
OPERASI INTERNASIONAL:
Struktur Berbasis Area Geografis
Keunggulan Stratejik Kelemahan Stratejik
• Memungkinkan penggabungan • Mengandung masalah dalam
strategi untuk kepentingan memutuskan apakah pusat harus
masing-masing pasar geografi menyeragamkan setiap area geografi
atau memperbolehkan adanya
• Delegasi keuntungan/kerugian perbedaan
sampai tingkat stratejik terendah
• Sulit untuk menjaga kekonsistenan
• Meningkatkan koordinasi citra/reputasi perusahaan
fungsional dalam pasar yang dituju
• Menambah tingkatan manajemen
• Mengambil keunggulan ekonomi untuk menjalankan unit tiap area
dari operasi lokal geografi
KEPEMIMPINAN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 13
Penerbit Erlangga
KEPEMIMPINAN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
KEPEMIMPINAN STRATEJIK DAN
PROSES MANAJEMEN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
KEPEMIMPINAN STRATEJIK DALAM
MENGHADAPI PERUBAHAN
Penerbit Erlangga
MENGEMBANGKAN STRATEGIC INTENT
Penerbit Erlangga
MENGEMBANGKAN STRATEGIC INTENT
Penerbit Erlangga
MENGEMBANGKAN ORGANISASI
PERUSAHAAN
Untuk dapat meraih perubahan, maka para pemimpin
perlu membangun kembali hal-hal seperti:
• Memastikan pemahaman umum mengenai prioritas organisasi
• Klarifikasi tanggung jawab di antara para manajer dan unit-unit
perusahaan
• Memberdayakan para manajer yang lebih baru dan mendorong
kewenangan yang lebih rendah di perusahaan
• Menemukan dan mengobati permasalahan dalam hal koordinasi dan
komunikasi dalam perusahaan
• Mencapai komitmen personal untuk berbagi visi dengan para
manajer melalui organisasi
• Selalu berhubungan dekat dengan “apa” yang sedang terjadi di
dalam perusahaan dan dengan para pelanggannya
Penerbit Erlangga
MEMBENTUK BUDAYA PERUSAHAAN
Penerbit Erlangga
CIRI PEMIMPIN YANG BAIK
• Honest (jujur)
Penerbit Erlangga
PELAKSANAAN KEPEMIMPINAN YANG
EFEKTIF
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Pergeseran Paradigma
Five Forces Kompetensi Inti Competing on the Edge
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Competing on the Edge (1)
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Competing on the Edge (2)
Karakteristik utama strategi competing on the edge:
• Keunggulan bersifat temporer
• Strategi beragam, muncul begitu saja, dan kompleks
• Reinventing tujuan utama
• Hidup untuk saat ini
• Belajarlah dari masa lalu
• Raihlah masa depan
• Kecepatan waktu perubahan terus berganti
• Kembangkan strategi
• Kendalikan strategi dari tingkat bisnis
• Sesuaikan bisnis dengan pasar dan artikulasikan semuanya
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Competing on the Edge (3)
Tiga tingkatan perubahan dalam strategi competing on the edge:
1. Reacting
Perusahaan hanya sekedar bereaksi terhadap perubahan
2. Anticipating
Perusahaan harus mengantisipasi perubahan akibat
globalisasi pasar, munculnya segmen pelanggan yang baru,
dan munculnya pengetahuan
3. Leading
Perusahaan harus berupaya mengungguli para pesaingnya
Penerbit Erlangga
TINGKAT PERUBAHAN DAN STRATEGI
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Pionir Pasar
Penerbit Erlangga
MENJADI PEMIMPIN PASAR:
Nonpionir (1)
• Porter (1983) à nonpionir bisa juga mencapai keunggulan
kompetitif dan memperoleh pangsa pasar yang superior,
apabila: (1) nonpionir bisa mempelajari kesalahan yang telah
dibuat oleh pionir, (2) mengubah teknologi yang lebih baik
dalam memenuhi kebutuhan konsumen, dan (3) melakukan
diferensiasi produk ataupun keunggulan biaya
Penerbit Erlangga
BAB 14
PENGENDALIAN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 14
Penerbit Erlangga
PENGENDALIAN STRATEJIK
Penerbit Erlangga
PENGENDALIAN STRATEJIK:
Pendekatan Kontemporer (2)
Agar sistem pengendalian kontemporer efektif:
• Harus fokus pada informasi yang terus berubah yang dapat
diidentifikasi oleh manajer puncak sehingga mempunyai arti
stratejik yang penting
• Informasi harus cukup penting untuk dapat menarik
perhatian manajer operasi pada semua tingkatan organisasi
secara rutin dan terus-menerus
• Data dan informasi yang dihasilkan oleh sistem pengendalian
paling baik bila diinterpretasikan dan didiskusikan pada
pertemuan tatap muka dengan atasan, bawahan, dan rekan
bisnis
• Sistem pengendalian kontemporer adalah katalis kunci bagi
perdebatan tentang data, asumsi dan rencana aksi yang
dilakukan terus-menerus
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU:
Budaya (1)
• Budaya organisasi adalah suatu sistem nilai dan kepercayaan
yang membentuk karyawan, struktur organisasi dan sistem
pengendalian perusahaan untuk memproduksi norma-norma
keyakinan
• Budaya mengatur suatu batasan yang implisit, yaitu aturan-
aturan tidak tertulis dari perilaku yang diperbolehkan
• Budaya korporat:
– Visible artifacts à cara orang berperilaku, simbol (logo
perusahaan, lambang merek, dll.)
– Budaya yang mewakili nilai-nilai yang lebih dalam dari
para anggotanya à nilai-nilai dasar, filosofi, keyakinan,
asumsi, kepercayaan, dll.
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU:
Budaya (2)
• Budaya organisasi lebih bersifat organis daripada mekanis
Penerbit Erlangga
MENGELOLA HUBUNGAN
STRATEGI-BUDAYA
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU:
Penghargaan (1)
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU:
Penghargaan (2)
Penerbit Erlangga
PENGAWASAN PERILAKU:
Batas dan Hambatan Organisasi
• Batas dan hambatan organisasi dapat memberikan banyak
tujuan yang berguna bagi organisasi, termasuk:
– Berfokus pada usaha individu dan prioritas organisasi
– Memberikan tujuan jangka pendek dan rencana kegiatan
yang akan diusahakan
– Meningkatkan efisiensi dan efektivitas
– Meminimalkan perilaku yang tidak diperbolehkan dan
tidak etis
• Tujuan jangka pendek harus: (1) spesifik dan bisa diukur, (2)
mempunyai batasan waktu yang spesifik dalam usaha
pencapaian, (3) dapat dicapai dan cukup menantang untuk
bisa memotivasi manajer menyelesaikannya
Penerbit Erlangga
PERKEMBANGAN DARI BATASAN
KE PENGHARGAAN DAN BUDAYA
Penerbit Erlangga
BAB 15
Penerbit Erlangga
TUJUAN BAB 15
• Mengevaluasi strategi
• Menjelaskan model Return On Equity (ROE)
• Mengukur kinerja bisnis
• Menganalisis rasio dan kinerja
• Menggunakan rasio sebagai sebuah sistem
• Melakukan analisis CAMEL untuk perbankan
• Menggunakan matriks arah stratejik dengan DMAIC
• Total Quality Management, Six-Sigma, dan ISO 9001
• Balanced Scorecard
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Posisi Perusahaan dalam Industri (1)
• Rencana bisnis yang efektif harus mendefinisikan secara
jelas di mana posisi perusahaan hari ini dan posisi yang
diinginkan tiga hingga lima tahun mendatang
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Posisi Perusahaan dalam Industri (3)
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Sustainabilitas
• Rencana bisnis stratejik dapat efektif hanya bila asumsi-
asumsi kunci yang mendasari, seperti kompetensi teknis dan
cakupan pasar, dapat berkelanjutan (sustainable)
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
FAKTOR KEBERHASILAN DAN
PENERAPANNYA
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Penilaian (1)
• Penilaian adalah ukuran nilai ekonomis pada suatu
periode berdasarkan tingkat diskonto yang mencerminkan
biaya modal
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Penilaian (3)
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Penilaian (4)
• Rasio yang biasa digunakan untuk mengukur dan
membandingkan kinerja profitabilitas adalah ROE
(Return on Equity) dan ROA (Return on Assets)
Penerbit Erlangga
ROA DAN KOMPONENNYA
Penerbit Erlangga
EVALUASI STRATEGI DAN KINERJA:
Fleksibilitas
Penerbit Erlangga
PENGUKURAN KINERJA BISNIS:
Analisis Rasio dan Kinerja
Penerbit Erlangga
UKURAN KINERJA MENURUT AREA
DAN SUDUT PANDANG
Penerbit Erlangga
SISTEM RASIO KUNCI DAN ELEMENNYA
Penerbit Erlangga
ANALISIS CAMEL UNTUK PERBANKAN
• Capital Adequacy
• Earning (rentabilitas)
• Liquidity (likuiditas)
Penerbit Erlangga
ARAH STRATEJIK DENGAN DMAIC
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Elemen TQM (1)
Penerbit Erlangga
TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM)
Elemen TQM (2)
Penerbit Erlangga
PENDEKATAN SIX-SIGMA (1)
• Tujuan Six-Sigma adalah untuk meningkatkan keuntungan
lewat pengurangan kerusakan, peningkatan pendapatan,
meningkatkan kepuasan pelanggan dan memiliki kinerja
paling baik di kelasnya
• Tahap Six-Sigma:
– Mendefinisikan proyek, tujuan, dan dapat
diserahkannya kepada pelanggan (internal dan
eksternal)
– Mengukur kinerja sekarang dari proses-proses itu
– Menganalisis dan menetapkan akar penyebab cacat itu
– Memperbaiki proses untuk menghilangkan cacat
– Mengendalikan kinerja proses-proses itu
Penerbit Erlangga
ISO 9001
Penerbit Erlangga
PENDEKATAN PROSES ISO 9001
Penerbit Erlangga
BALANCED SCORECARD (BSC)
Penerbit Erlangga
BSC: MENERJEMAHKAN VISI DAN STRATEGI
KE DALAM EMPAT PERSPEKTIF
Penerbit Erlangga
PETA STRATEGI BSC
Penerbit Erlangga
Penerbit Erlangga