Anda di halaman 1dari 83

MANAJEMEN KINERJA BISNIS

(BUSINESS PERFORMANCE MANAGEMENT)

Konsep, Desain, dan Teknik


Meningkatkan Daya Saing
Perusahaan

IR. DRS FAISAL RM, MT., Ph.D

PROGRAM MAGISTER AKUNTANSI


PROGRAM PASCA SARJANA
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2012
POKOK BAHASAN 1
MENGELOLA KINERJA
PERUSAHAAN

TUJUAN
Memberikan pemahaman dan pengetahuan
yang berkaitan dengan pengelolaan kinerja
perusahaan
Bagan Kebutuhan Sistem Manajemen Kinerja Baru

Globalisasi dan Liberalisasi Perdagangan Dunia


• AFTA (Asian Free Trade Area)
• APEC (The Asian Pasific Economic Cooperation)
• NAFTA ( North America Free Trade Area)
• GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

Perubahan Lingkungan
Hubungan Ekonomi, Iptek, dan Budaya

Perubahan Strategi Dunia Usaha


Visi dan Misi Baru
Paradigma Baru

Manajemen Kinerja Baru


•Alat Untuk mengkomunikasikan tujuan dan pencapaian (goal &
Achievement).
•Menjamin bahwa perusahaan menggunakan sumber daya secara efisien
• Fokus pada perbaikan berkelanjutan
• Panduan yang kritis untuk evaluasi efektivitas organisasi
SISTEM MANAJEMEN KINERJA
LATAR BELAKANG
• Penggunaan rasio finansial secara tunggal tidak lagi
mencukupi untuk menganalisis kinerja perusahaan
• Diperlukan sistem manajemen kinerja yang baru
untuk mengakomodasi perubahan lingkungan
persaingan dunia usaha.
• Memenangkan keinginan dan kebutuhan dari setiap
stakeholder, yang terdiri dari penanam modal,
karyawan, pelanggan, pemasok, pemerintah dan
masyarakat
Bagan Jejaring Hubungan Stakeholder
Penyedia
Pemegang Modal Lain
Saham Bankir

Investor
Pelanggan Pemerintah

Perantara Kelompok Penekan

PERUSAHAAN
Mitra Aliansi Serikat Buruh

Pemasok Karyawan

Masyarakat
SISTEM MANAJEMEN KINERJA
ISU-ISU TERKINI
1. Revolusi konsep keberhasilan
2. Pengukuran kinerja versus strategi perusahaan
3. Agenda sosial
4. Aktiva tak berwujud
5. Kekuatan dan kelemahan teknologi informasi
6. Krisis dalam pengukuran kinerja
7. Krisis pengukuran
8. Biaya pengukuran kinerja
KERANGKA SISTEM MANAJEMEN KINERJA

Kerangka manajemen kinerja yang umum


dipergunakan:
1. BSC
2. PRISM
3. 6 SIGMA
4. MBNQA
5. SMART
6. PMQ
7. PWCM
8. QPMM
POKOK BAHASAN
KONSEP SISTEM MANAJEMEN KINERJA

TUJUAN
Memberi pemahaman mengenai dasar dan tahap
perancangan sistem manajemen kinerja
DASAR PERANCANGAN SISTEM
MANAJEMEN KINERJA

• 7 kriteria Maskell (1981)

• 7 Kriteria Globerson (1996)

• Harus dapat mengakomodasikan sistem operasi dari


sebuah perusahaan
TAHAP PERANCANGAN SISTEM
MANAJEMEN KINERJA

• Terdiri dari:
- Fondasi
- Informasi dasar
- Perancangan
- Penerapan
- Penyegaran
TAHAP PERANCANGAN SISTEM
MANAJEMEN KINERJA
TAHAP 1: FONDASI
• 4 fondasi dalam mengembangkan sistem manajemen kinerja yaitu: kemitraan,
pemberdayaan, perbaikan kinerja yang terintegrasi dan tim yang mandiri
• 5 kaidah perancangan sistem manajemen kinerja
TAHAP 2: INFORMASI DASAR
• Sebagai masukan dalam perancangan
• Mencakup informasi tentang industri, pemerintah dan masyarakat, pasar dan
pesaing serta produk dan jasa
TAHAP 3: PERANCANGAN
Penentuan: Visi- Misi- Strategi- Kerangka kerja

-
TAHAP PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN
KINERJA
TAHAP 4: PENERAPAN
• Menerapkan rancangan yang mencakup: display, laporan,
sosialisasi, analisis manfaat/biaya, modifikasi proses,
pelatihan, sumber daya dan kedudukan SMK saat ini terhadap
SMK yang baru.
TAHAP 5: PENYEGARAN
• Merupakan langkah evaluasi terhadap sistem manajemen
kerja yang dirancang
Elemen Struktur Industri: Lima Kekuatan Porter

Pemain Baru

HAMBATAN UNTUK MASUK PERSAINGAN ANTAR KOMPETITOR

Ancaman
pemain baru

TINDAKAN PEMERINTAH HAMBATAN UNTUK KELUAR


Pesaing Industri
Daya tawar pemasok
Ancaman Daya tawar pembeli
Pemasok pemain baru Pembeli

Intensitas persaingan
KEKUATAN KEKUATAN PEMBELI
PEMASOK
Ancamam
KETERSEDIAN PENGGANTI produk pengganti

Produk Pengganti
INDUSTRI:
Bagan Sistem Analisis Persaingan
Tujuan di masa
depan Strategi saat ini
Pada setiap level Bagaimana bisnis
manajemen dan pesaing saat ini?
multidimensi Profil Respons Pesaing
• Apakah pesaing puas dengan
posisinya saat ini?
• Apa langkah dan strategi yang
akan diambil oleh pesaing?
•Di manakah kelemahan
pesaing?
•Hal apa yang akan
memprovokasi tindakan
balasan pesaing?
Kapabilitas
Asumsi
Kekuatan dan
Cara pandang
kelemahan
terhadap diri sendiri
perusahaan
dan industri
POKOK BAHASAN 3
PERANCANGAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA
TUJUAN
• Memberi pengetahuan mengenai mekanisme
perancangan sistem manajemen kinerja
• Memberi pengetahuan tentang pengembangan visi,
misi dan strategi perusahaan
VISI
• Cita-cita sebuah organisasi/perusahaan yang ingin
dicapai di masa depan
• Kegunaan visi
• Kriteria visi yang baik
Daftar Kata-kata dalam Menyusun Visi Organisasi
ARTIKULASI VISI
Merinci pernyataan berdasarkan interpretasi dari
tiap kata dan implikasi apa yang harus dilakukan
untuk mewujudkannya
Checklist kriteria visi
PERNYATAAN VISI
Merupakan pijakan awal dalam menyusun misi,
strategi atau variabel yang akan digunakan
MISI
Berisi pernyataan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi
Contoh Elemen-elemen Misi
LANGKAH PENYUSUNAN MISI
 Brainstorming
 Penyusunan prioritas
 Mengkombinasikan kata-kata menjadi kalimat atau
paragraf
 Mengedit kata-kata
STRATEGI
 Mencakup pernyataan yang merupakan integrasi tujuan
utama perusahaan dengan rangkaian tindakan.
 4 Elemen Kunci
1. Berkesinambungan
2. Pengembangan proses
3. Penawaran keunggulan kompetitif
4. Eksploitasi keterkaitan perusahaan dengan lingkungan
Prinsip Dasar Strategi

Kesediaan Pelanggan
untuk Membayar Nilai yang Diperoleh
Pelanggan

Harga
Nilai Total yang Nilai yang Diperoleh
Dihasilkan Perusahaan
Biaya: Jumlah yang
dibayarkan pada
Pengawal dan
Pemasok
Nilai yang Diperoleh
Biaya Pemasok (atau Pemasok
biaya Oportunitas)
PENILAIAN TERHADAP STRATEGI
o 3 uji penerapan, yaitu: uji nilai tambah, uji konsistensi
dan uji keunggulan kompetitif
o 5 uji akademis, yaitu: uji orisinalitas, uji tujuan, uji
konsistensi logika, uji risiki dan sumber daya, serta uji
fleksibilitas.
PENETAPAN STRATEGI
o 4 Strategi dasar yang umum diterapkan untuk
memaksimumkan nilai, yaitu:
 low cost
 Product leadership
 Complete customer solution
 System lock-in
POKOK BAHASAN 4
KERANGKA KERJA SISTEM
MANAJEMEN KERJA

TUJUAN
Memberi pengetahuan dan
keterampilan dalam
mengembangkan kerangka kerja
sistem manajemen kinerja
PENYEBAB KEGAGALAN IMPLEMENTASI
SISTEM MANAJEMEN KINERJA

 Perbedaan lingkungan perusahaan


dengan kerangka kerja standar
 Adanya resistensi dari dalam
perusahaan
7 Langkah Pengembangan Sistem Manajemen Kinerja

1 2 3 4
Penyelarasan SMK Penjelasan tujuan dan Penetapan kesepakatan Identifikasi faktor
dengan strategi manfaat SMK baru dalam pengembangan dan keberhasilan yang kritis
perubahan lain pemanfaatan SMK
• Kemitraan • Konsultasi rencana
• Pogram SMK saat ini • SMK membantu • Pembentukan forum
strategis
• Penjelasan pentingnya perubahan konsultatif • Pengkajian
SMK • Penetapan tujuan 2-3 • Penetapan titik mula
• Finalisasi
• Skenario kemungkinan tahun • Penyusunan rencana kerja
• Pengkomunikasian
perkembangan SMK •Pengarahan program dan publikasi • Penggunaan SMK dalam
• Fleksibilitas rancangan perancangan SMK • Persetujuan kerangka kerja
seluruh bagian
SMK terhadap kemjuan • Identifikasi karyawan • Pemfokusan pelaksanaan
perusahaan
jaman kunci target dan sumber daya
• Langkah ikutan: tindak • Penggunaan forum
lanjut, aturan main, jangka konsultatif sebagai
waktu, konsekuensi monitoring/fasilitator

7 6 5
Fasilitasi pemanfaatan Pengembangan kerangka Pembentukan tim
SMK display yang ditugasi memilih
SMK
• Perpanjangan • Pelatihan individu
• Identifikasi proses
penggunaan SMK • Promosi penggunaan SMK
• Memberikan spirit
• Konsultasi dengan • Penyediaan grafik yang
• Pengintegrasian SMK
stakeholder konsisten
• Standarisasi SMK • Presentasi grafik yang
bervariasi
• Pemberian dukungan
• Pengkajian ulang
TAHAP 2: PERANCANGAN

KELUARAN
ORGANISASI

PROSES INTERNAL

KINERJA
VARIABEL
KEMAMPUAN
SUMBER DAYA

SEBAB AKIBAT
`

BOBOT
KEBERPENGARUHAN
KETERKAITAN

KERANGKA KERJA (FRAMEWORK) INTERNAL


SISTEM MANAJEMEN KINERJA

EKSTERNAL
(BENCHMARK)
KAJI BANDING
Kerangka Kerja Sistem Manajemen Kinerja

INFORMASI DARI PENGETAHUAN TERKINI


THE BALANCED SCORECARD (BSC)
o Salah satu kerangka kerja paling populer
o Filosofi: ‘all size’ dan ‘unisex’
o 5 kritik terhadap BSC
PEMILIHAN VARIABEL KINERJA
o Kuantitatif vs kualitatif
o Masa lalu vs saat ini vs masa depan
o Strategik vs operasional
KESALAHAN DALAM PENENTUAN
VARIABEL KERJA : Gap

Tingkat Kepentingan = tinggi

Dukungan = rendah Gap = Penting tetapi tidak didukung


KESALAHAN DALAM PENENTUAN
VARIABEL KERJA : False Alarm

Dukungan = tinggi

False Alarm = tidak penting tetapi didukung

Tingkat Kepentingan = rendah


Langkah-langkah Penentuan Variabel Kinerja

Langkah 1:
• Identifikasi faktor yang
mempengaruhi kinerja
• (Tools: pemetaan/kognitif)

Langkah 2:
• Strukturisasi ukuran-
ukuran secara hierarkis
• (Tools: sebab akibat dan
diagram struktur)

Langkah 3:
• Kuantisasi efek dari faktor
terhadap kinerja
• (Tools: AHP & Anal.
Faktor)
PENGUMPULAN DATA
• Menentukan kebutuhan
• Rencana
• Pertimbangan
• Metode
• Pengecekan
POKOK BAHASAN 5
KELUARAN ORGANISASI

TUJUAN
Memberi pengetahuan tentang variabel yang menjadi
keluaran organisasi

SISTEM MANAJEMEN KINERJA


3 Perspektif
Keluaran organisasi
Proses internal
Kemampuan sumber daya
DUA KATEGORI KELUARAN ORGANISASI
1. Keluaran finansial
2. Keluaran nonfinansial

VARIABEL KERJA FINANSIAL


• Berkaitan dengan kepentingan investor
• Aspek-aspek:
profitabilitas, likuiditas, aset, pertumbuhan bisnis

VARIABEL KERJA NON FINANSIAL: Pelanggan


• 10 Dimensi kualitas layanan
• Mengetahui gap antara layanan yang diharapkan dengan
layanan aktual
SERVICE OF QUALITY
 Penyederhanaan dari 10 dimensi
kualitas layanan
 Terdiri dari:
o Reliability
o Responsiveness
o Assurance
o Empathy
o Tangibles
Dimensi dan Penilaian Kualitas Layanan

Dimensi kualitas
layanan Informasi dari
Kebutuhan Pengalaman Komunikasi
• Yang dapat dilihat mulut ke
Individu masa lalu eksternal
(Tangibles) mulut
• Keandalan (Reliability)
• Daya tanggap
(Responsiveness)
• Kompetensi (Competence)
• Kesopanan (Courtesy)
• Kredibilitas (Credibility) Layanan yang
• Keamanan (Security) diharapkan
• Akses (Access) Layanan yang
• Komunikasi didapatkan
(Communication)
• Pemahaman terhadap
Layanan yang
pelanggan (Understanding
diberikan
the Customer)
Bagan Model Konseptual Kualitas Layanan

Komunikasi dari Kebutuhan Pengalaman


PELANGGAN mulut ke mulut individu masa lalu

Layanan yang
diharapkan

GAP 5
Layanan yang
diterima
PENYEDIA
PELAYANAN
Layanan yang Komunikasi
disampaikan GAP 4 eksternal ke
GAP 1 pelanggan
GAP 3
Spesifikasi
kualitas layanan
GAP 2

Persepsi manajemen
terhadap ekspektasi
pelanggan
MANAJEMEN PELANGGAN
Ada 4 Proses
1.Pemilihan pelanggan
2.Akuisisi pelanggan
3.Mempertahankan pelanggan
4.Pertumbuhan pelanggan
EVALUASI KINERJA PEMASOK
1.Kemitraan
2.Profit sharing
3.Etika dan kepercayaan
4.Keterlibatan
5.Inisiatif pengembangan
6.Harga
POKOK BAHASAN 6
PROSES INTERNAL

TUJUAN
Memberi pemahaman mengenai proses internal dalam
perusahaan, yaitu: inovasi, proses operasi, pemasaran dan
pelayanan purna jual

INOVASI
Inovasi adalah penanda kemampuan bersaing suatu perusahaan
Inovasi merupakan perbaikan kinerja perusahaan

MENGAPA DIPERLUKAN INOVASI


Siklus produk semakin singkat
Rasio kecepatan masuk pasar linear terhadap profit
Bagan Proses Inovasi

Proses Inovasi

IDE R&D

Produk Lama

Sumber Eksternal
Sumber Internal
INOVASI:
Produk Baru
 Produk turunan
 Generasi lanjutan
 Produk terobosan
INOVASI:
Layanan Baru
o Window dressing
o Breadhth of offering
o Revolutionary
o Channel development
PROSES OPERASI
 Proses konversi material, energi dan informasi menjadi produk
atau layanan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (Basu dan
Wright, 1997)
Bagan Proses Perancangan Produk Baru

Gagasan
Kebutuhan Produk Baru
Riset
Pemasaran
Lanjutan

Promosi Konsep
Sistem Pasar Spesifikasi
Telepon Produk Teknikal
pelanggan

Desain Perencanaan
Produk Proses Produksi

Permintaan Penjualan
Permintaan
Pelanggan Produksi
Produk

Sistem pasar
pelanggan
PROSES OPERASI:
4 Langkah
• Hubungan dengan pemasok
• Pengendalian produk dan jasa
• Distribusi kepada pelanggan
• Pengendalian aspek regulasi dan sosial
PEMASARAN
• Merupakan gerbang keluar dari kualitas yang dihasilkan (Ishikawa,
1999)
• Bertujuan memuaskan kebutuhan pelanggan
PEMASARAN
4 Aspek Pertimbangan
1. Pasar
2. Investasi
3. Jalur produk
4. Aset dan keterampilan
PELAYANAN PURNA JUAL
Merupakan variabel penting dalam
meningkatkan daya saing perusahaan.
LAYANAN PURNA JUAL:
Aspek Teknis
1.Sistem dan prosedur
2.Layanan
3.Keterampilan pegawai
POKOK BAHASAN 7
KEMAMPUAN SUMBER DAYA
TUJUAN
Pemahaman dan keterampilan dalam merancang variabel
kinerja yang berkaitan dengan kemampuan sumber daya.
INTANGIBLE ASSET
1.Sumber daya insani
2.Sumber daya teknologi
3.Sumber daya organisasi
SUMBER DAYA INSANI
1.Merupakan sumber daya paling penting untuk dapat
memenangkan persaingan
2.Tulang punggung dari keseluruhan sistem yang dirancang
Pengukuran Kesiapan Sumber Daya Insani

2
Mendefinisikan
Profil Kompetensi
yang cocok

1 4
Mengidentifikasi Program
Laporan Kesiapan
Kelompok Jabatan Pengembangan
Modal SDM
Strategis Modal SDM

3
Menilai Kesiapan
Strategis
PROGRAM PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA INSANI
1. Pendidikan lanjutan
2. Pelatihan reguler
3. Sistem rotasi kerja
4. Sistem jalur karier
5. Sistem K3
6. Evaluasi kinerja individu
7. Pengukuran kepuasan pegawai
SUMBER DAYA TEKNOLOGI:
Pertimbangan dalam Menetapkan Perbaikan
Teknologi

• Analisis dampak lingkungan


• Analisis sistem otomasi
• Analisis ergonomi
• Sistem dan prosedur kalibrasi
• Sistem dan prosedur pemeliharaan
SUMBER DAYA ORGANISASI
 Kemampuan organisasi untuk bergerak dan menopang proses
perubahan yang dibutuhkan dalam melaksanakan strategi.
MODAL ORGANISASI:
4 Komponen
1. Budaya
2. Kepemimpinan
3. Keselarasan
4. Kerjasama tim dan berbagi pengetahuan
PENDEKATAN PERUBAHAN BUDAYA ORGANISASI
1. Fokus pada pelanggan
2. Inovasi dan pengambilan resiko
3. Pemahaman terhadap misi dan strategi
4. Akuntabilitas
5. Komunikasi terbuka
ASPEK PENGEMBANGAN KEPEMIMPINAN

1. Menciptakan nilai
2. Penerapan strategi
3. Pengembangan modal manusia
Tahapan Pengorganisasian
Pengetahuan

Secara
Informasi Berbagi Pengetahuan disaring berkelanjutan
pengetahuan dan disarikan diperbaiki dan
ditingkatkan
POKOK BAHASAN 8
KETERKAITAN VARIABEL KINERJA
TUJUAN
Memberi pemahaman mengenai keterkaitan antar
variabel kinerja serta proses analisis yang
dilakukan dalam menetapkannya
4 LEVEL STRUKTUR ORGANISASI
1.Korporat
2.Unit bisnis
3.Internasional
4.Lantai operasi
Bagan Keterkaitan Antar Variabel Kinerja
Sumber Daya Proses Internal Keluaran Bisnis

Produk cacat

Pengerjaan ulang
Keandalan TK

Kualitas bahan baku

Efisiensi Set-Up Kualitas produk


Keluar-masuk TK

Efisiensi keluaran
Pengiriman
Pelatihan
Efisiensi pergantian alat

Material terbuang Fleksibilitas


Tingkat teknologi Produk
Tingkat kecelakaan

Produksi tepat waktu Fleksibilitas


Penerapan JIT volume
Mesin rusak tak terjadwal

Keandalan Tingkat persediaan


pemasok
Absenteeism
ANALISIS FAKTOR
• Mengelompokkan faktor ke dalam dimensi yang lebih
kecil dan kemudian menarik kesimpulan dari faktor
tersebut
• Merupakan salah satu bagian dari analisis multivarian
METODE ANALISIS FAKTOR
Klasifikasi Penggunaan
1. Exploratory
2. Confirmatory
3. Measuring device
TEKNIK ANALISIS KETERKAITAN VARIABEL
1. Analisis komponen utama
2. Analisis faktor umum
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS FAKTOR
1. Penentuan variabel
2. Matriks korelasi
3. Ekstraksi faktor
4. Matriks faktor
5. Matriks rotasi
6. Penentuan bobot faktor
ANALISIS KORELASI
Kegunaan
• Menyelidiki hubungan antar variabel
• Membuat kesimpulan mengenai salah satu variabel
menggunakan basis variabel lain.
ANALISIS KORELASI
Arah Hubungan
• Korelasi langsung
• Korelasi berlawanan
• Tidak berkorelasi
DIAGRAM TULANG IKAN
• Sebab dan akibat
• Melakukan kategorisasi dan mengidentifikasi penyebab
utama masalah
DIAGRAM TULANG IKAN
Kategori Utama
1.4 M (Method, Machine, Material,
Manpower)
2.4 P (Place, Procedure, People, Policies)
3.4 S (Surrounding, Supplier, System, Skill)
ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP)
1.Desain hirarki
2.Prioritas prosedur
3.Penghitungan hasil
Bagan Mekanisme AHP
Tujuan
(Objective)

Atribut 1 Atribut 2

Subatribut 1 Subatribut 2 Subatribut 3 Subatribut 4 Subatribut 5

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3 Alternatif 4


POKOK BAHASAN 9
KAJI BANDING
TUJUAN
Memberi pengetahuan mengenai konsep,
metode dan teknik kaji banding
KONSEP KAJI BANDING (BENCHMARKING)
1.Perbandingan
2.Objek
3.Mitra
7 MACAM BENCHMARKING
1. Internal benchmarking
2. Competitive benchmarking
3. Functional benchmarking
4. Process benchmarking
5. Generic benchmarking
6. Performance benchmarking
7. Strategic benchmarking
4 LANGKAH BENCHMARKING
1. Perencanaan
2. Pengumpulan data
3. Analisis
4. Adaptasi dan perbaikan
PENGUMPULAN DATA
1. Data primer, diperoleh dari: mitra benchmark, korespondensi
dan teleconference
2. Data sekunder, diperoleh dari: Web, perpustakaan atau
organisasi profesional
MEKANISME KAJI BANDING
Tiga Tahap Site Visit
1. Persiapan tahap lanjut
2. Kunjungan
3. Membina hubungan
ANALISIS DATA
1.Brainstorming
2.Cause and effect diagram
3.Root cause analysis
ADAPTASI DAN PERBAIKAN
3 Langkah
1.Mendokumentasikan laporan harian
2.Memonitor dan mencatat perkembangan
3.Merencanakan pengembangan
Contoh Proses Benchmarking pada
Perusahaan IBM

Konseptualisasi Menentukan apa Menetukan


Perencanaan dan Menggabungkan Memilih partner
usaha yang di kandidat partner
pengorganisasian tim Benchmarking Benchmarking
Benchmarking Benchmarking Benchmarking

Persiapan Pengumpulan
Pengumpulan
pengumpulan data
data
data Benchmarking

Memproyeksi
Analisis hasil Menentukan Gap
Analisis Benchmarking kinerja saat ini tingkat kinerja
masa depan

Mengkomunikasi- Penerapan Aksi Pengukuran ulang


kan hasil Pengembangan
Tindakan/Aksi dan monitor dan reset
penemuan rencana Aksi
kemajuan Benchmark
Benchmark
POKOK BAHASAN 10
 PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KINERJA
TUJUAN
 Memberi pengetahuan dan keterampilan mengenai
tindak lanjut dari penerapan sistem manajemen kinerja
PERANGKAT PENDUKUNG:
4 Pilar Utama
1. Pengukuran kinerja
2. Evaluasi hasil pengukuran
3. Diagnosa identifikasi proses perbaikan
4. Tindak lanjut yang harus dilakukan
Perangkat Pendukung Penerapan Sistem
Manajemen Kinerja

INFORMASI DAN PENGETAHUAN TERKINI


EVALUASI

RASIO M/B MODIFIKASI


PROSES

DIAGNOSIS
SOSIALISASI PELATIHAN
PENGUKURAN

LAPORAN SUMBER
DAYA

PMS DISPLAY
SAAT INI

TINDAK
LANJUT
PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN
KINERJA: Aspek pertimbangan
1. Sistem manajemen kinerja saat ini
2. Sistem pelaporan
3. Sosialisasi
4. Analisis rasio manfaat-biaya
5. Pelatihan yang diperlukan
6. Alokasi sumber daya
7. Display
DISPLAY:
Aturan Pembuatan
• Mudah dibaca
• Tulisan yang menarik perhatian
• Penggunaan banyak warna
• Mudah dirancang
• Mudah diperbarui
• Mudah diakses
• Mudah diinterpretasikan
Contoh Grafik Display:
Diagram Sarang Laba-laba
Produk Cacat

Waktu Siklus Pengerjaan Ulang

Tingkat Persediaan
PENGUKURAN KINERJA
1. Memberi pandangan mengenai perbedaan kinerja yang dicapai saat ini
dengan target yang diharapkan
2. Merupakan titik awal untuk analisis lebih jauh
EVALUASI KINERJA
1. Penilaian kinerja yang diperbandingkan dengan rencana atau standar-
standar yang telah disepakati
2. Menggunakan kaji banding internal maupun eksternal
DIAGNOSIS KERJA
 Proses mendapatkan sebab-sebab dari deviasi kinerja dan menemukan
cara untuk mencapai kinerja yang ditergetkan
TINDAK LANJUT
Aspek teknis:
 Fokus pada jangka pendek
Aspek strategis:
 Fokus pada pengambilan keputusan di level manajemen yang lebih
tinggi dan untuk jangka panjang
POKOK BAHASAN 11
• STUDI KASUS
TUJUAN
 Agar dapat mendalami sistem manajemen kinerja
secara komprehensif dengan cara terlibat secara
langsung dalam penyelesaian kasus-kasus di
perusahaan/organisasi
KASUS 1
Tugas
 Rancanglah variabel kinerja dari kerangka kerja sistem
Quality Asurance pada perguruan tinggi di Indonesia,
lengkap dengan formula dari setiap variabel dan
standar kerja yang harus dicapai !
KASUS 3
Yayasan Selasar Sunaryo (1)

 Sejarah perusahaan:
Didirikan tanggal 3 Agustus 1998 dan menaungi
Selasar Sunaryo art Space (SSAS)
 Bergerak di bidang pengembangan dan pengkajian
seni rupa modern dan kontemporer
 Lingkup bidang usaha:
 Penyelenggaraan pameran seni rupa, pementasan
seni pertunjukan, pembacaan puisi, pemutaran film
dan diskusi, seminar serta sarasehan
KASUS 4
Yayasan Selasar Sunaryo (2)

• Visi dan misi:


Memajukan seni dan budaya Indonesia

• Sumber daya:
Terdiri dari 3 orang pengurus dan 21 tenaga kerja

• Proses Bisnis:
Fokus pada kegiatan yang bersifat nonprofit-oriented
KASUS 5
 Merancang sistem manajemen kinerja yang menyangkut:
• Framework
• Definisi dari setiap variabel yang digunakan
• Keterkaitan antar variabel
• Formula pengukuran variabel
• Standar kinerja yang akan ditetapkan
KASUS 5
PT Bandung Valley Manufacturing 1

• An industrial electronics and infrastructure


• Activities:
Design and development, engineering,
assembling and fabrication, installation and
commisioning, maintenance and training
• Focusing on efficiency and effectiveness of
production system in facing competition in a
global market
KASUS 6
PT Bandung Valley Manufacturing 2

• Vision:
To be a world class electronics company
• Mission:
Raise the stakeholders’ welfare through
inovation of products of industrial
electronics and infrastructure
KASUS 7
PT Bandung Valley Manufacturing (3)

• Efforts and strategy :


- Minimize failures in production
- Continuosly improving the efficiency and effectiveness
- Focus on new product innovation
- Improvement of a supporting system of production
- Co-operate with other companies and institutions
- Alliances with local and international partners
KASUS 8
Pertanyaan Diskusi

• Apakah skenario perusahaan dan peta strategi yang dirancang


dapat membawa PT Bandung Valley Manufacturing menjadi
perusahaan kelas dunia?

• Apakah rancangan peta strategi tersebut sudah cukup tepat?


apakah ada usulan rancangan lain?
KASUS 9
Pertanyaan Diskusi

1. Tunjukkan dengan diagram tulang ikan,


penyebab masalah kualitas pada jalur
Greasex?
2. Apa langkah-langkah umum yang
sebaiknya dilakukan untuk menetapkan
program perbaikan kontinu?.
KINERJA KEUANGAN
Penggolongan tingkat kesehatan BUMN sudah diatur oleh
pemerintah yang dituangkan dalam SK Menteri Keuangan RI
No.826/KMK.013/1992. Perusahaan BUMN menggunakan SK
Menteri Keuangan tersebut dalam penggolongan tingkat
kesehatannya, yaitu sebagai berikut :
a. Sehat sekali, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 110.
b. Sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 100 sampai
110.
c. Kurang sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah diatas 90
sampai 100.
d. Tidak sehat, jika bobot kinerja tahun terakhir adalah kurang dari
atau sama dengan 90.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
a. Rentabilitas
Menurut SK Menteri Keuangan RI No.826/KMK.013/1992 rentabilitas
merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan modal
rata-rata yang digunakan dalam tahun yang bersangkutan atau dapat
dirumuskan dengan :
Laba Sebelum Pajak
Rentabilitas = X 100 %
Modal Rata-Rata yang Digunakan

Rentabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk


menghasilkan laba dengan menggunakan modal yang tertanam
didalamnya.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
b. Likuiditas
Menurut SK Menteri Keuangan RI No.826/KMK.013/1992 likuiditas
merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar, atau
dapat dirumuskan dengan :
Aktiva Lancar
Likuiditas = X 100 %
Hutang Lancar
Likuiditas mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi, selanjutnya
berkaitan dengan masalah likuiditas ini perusahaan dikatakan mampu
memenuhi kewajiban keuangan tepat pada waktunya.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
c. Solvabilitas
Menurut SK Menteri Keuangan RI No.826/KMK.013/1992 solvabilitas
merupakan perbandingan antara jumlah aktiva dengan jumlah hutang,
atau dapat dirumuskan dengan :
Jumlah Aktiva
Solvabilitas = X 100 %
Jumlah Hutang

Solvabilitas mencerminkan kemampuan perusahaan untuk membayar


seluruh kewajibannya, baik yang berupa hutang jangka pendek maupun
jangka panjang apabila perusahaan tersebut dilikuidasi. Suatu
perusahaan dikatakan solvable apabila perusahaan tersebut mempunyai
aktiva atau kekayaan yang cukup untuk membayar semua hutangnya.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
d. Indikator-indikator tambahan sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI
No.826/KMK.013/1992, meliputi :
1) Profit Margin
Sesuai perusahaan yang bersangkutan, profit margin merupakan
perbandingan antara laba operasi dengan penjualan bersih, laba
operasi diperoleh dari laba sebelum pajak dikurangi penjualan asset,
atau dapat dirumuskan dengan :
Laba Operasi
Profit Margin = X 100 %
Penjualan Bersih
Profit margin mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan dibanding dengan penjualan. Semakin
besar rasio ini semakin baik karena dianggap kemampuan
perusahaan mendapatkan laba cukup tinggi.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
d. Indikator-indikator tambahan sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI
No.826/KMK.013/1992, meliputi :
2) Rasio Operasi
Sesuai perusahaan yang bersangkutan yaitu PTPN X Surakarta, rasio
operasi merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan
total biaya, atau dapat dirumuskan dengan :
Penjualan Bersih
Rasio Operasi = X 100 %
Total Biaya
Rasio operasi mencerminkan kemampuan perusahaan dalam
memperoleh hasil penjualan dibanding dengan total biaya yang
digunakan. Semakin tinggi rasio ini berarti biaya operasi yang
digunakan semakin efisien.
KINERJA KEUANGAN
1. Rumus Rasio Keuangan
d. Indikator-indikator tambahan sesuai dengan SK Menteri Keuangan RI
No.826/KMK.013/1992, meliputi :
3) Rasio Produktivitas Tenaga Kerja
Sesuai perusahaan yang bersangkutan yaitu PTPN X Surakarta, rasio
produktivitas tenaga kerja merupakan perbandingan antara
penjualan dengan jumlah tenaga kerja, atau dapat dirumuskan
Dengan :
Penjualan
Rasio Produktivitas Tenaga Kerja =
Jumlah Tenaga Kerja

Anda mungkin juga menyukai