Anda di halaman 1dari 36

Strategi manajemen

energi yang
berkelanjutan
Titovianto
 Peran stakeholder dalam manajemen strategi
 Konsep keberlanjutan dalam organisasi
 SVC – Sustainable Value Creation
Materi  Ide dasar keberlanjutan (praktis)
 Manajemen energi yang berkelanjutan
 Manajemen energi yang berkelanjutan perspektif ISO 50001:2018
• Upaya organisasi untuk mencapai hasil positif jangka
panjang mewajibkan penerapan strategi perbaikan
berkelanjutan yang akan diterapkan secara terarah
Peran dalam memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan.
• Harapan pemangku kepentingan dalam organisasi
stakeholder adalah penting, mereka mempengaruhi strategi
dalam organisasi, dan menentukan keberhasilan.
manajemen • Stakeholder berubah dari waktu ke waktu dan
memerlukan analisis lebih lanjut oleh eksekutif
strategi organisasi.
• Stakeholder kadang berbeda pandangan dalam proses
pengambilan keputusan organisasi, fokus pada
kebutuhan dan harapan mereka dan
mempertimbangkannya dalam strategi proses
perencanaan.
 Sebagian besar, keputusan dibuat secara mandiri oleh manajer
perusahaan, yang tidak memperhitungkan pemangku kepentingan.
Beberapa model
 Manajer mencari informasi dan saran dari beberapa pemangku
partisipasi kepentingan tetapi akhirnya memutuskan sendiri dengan cara yang
mungkin atau mungkin tidak mencerminkan pandangan pemangku
pemangku kepentingan.
kepentingan  Manajer menganalisis masalah keputusan secara terpisah dari sudut
pandang masing-masing pemangku kepentingan. Mereka
dalam mendengarkan ide dan saran pemangku kepentingan, dan kemudian
membuat keputusan, yang mencakup sudut pandang pemangku
pengambilan kepentingan tertentu.
keputusan  Manajer berkonsultasi masalah dengan pemangku kepentingan,
kemudian memasukkan ide dan saran mereka dan melakukan proses
organisasi pengambilan keputusan.
 Manajer membuat keputusan dengan berkonsultasi dengan
pemangku kepentingan. Tugas dewan organisasi adalah fokus pada
penetapan strategi baru organisasi.
 Pengembangan organisasi yang berkelanjutan bertujuan untuk
menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham melalui
pemanfaatan peluang dan manajemen risiko yang berkaitan
dengan aspek ekonomi, aspek lingkungan, dan tanggung jawab
Konsep sosial
keberlanjutan  Keberlanjutan perusahaan, adalah seperti memangkas biaya,
menetralisir risiko, merancang produk baru, dan menghasilkan
dalam perubahan dalam budaya, proses, dan struktur organisasi.
organisasi  Ada empat faktor yang berkontribusi terhadap keberlanjutan:
 Peningkatan industrialisasi dan terkait dengan konsumsi material,
polusi, dan limbah.
 Penyebaran informasi.
 Teknologi baru yang dapat mengurangi dampak negatif terhadap
lingkungan.
 Berkaitan dengan fenomena sosial
Konsep
keberlanjutan
dalam
organisasi
Untuk mencapai nilai
keberlanjutan

SVC –  Diagnosis situasi saat ini—


situasi SEBAGAIMANA
Sustainable ADANYA;
 Temukan peluang;
Value Creation
 Merumuskan rencana aksi;
 Melaksanakan rencana aksi.
17 Sustanable
Developtment
Goal (SDGs)
Ide dasar
Manajemen energi
yang berkelanjutan
perspektif ISO
50001:2018
PDCA cycle ISO
50001:2018

12
The purpose of ISO 50001 is to enable organizations
to establish the systems and processes
necessary to improve energy performance,
including energy efficiency, use and consumption.
The implementation is intended to lead to
reductions GHG emissions and energy cost
through systematic management of energy.
1. ISO 50001 menyediakan kerangka kerja dan perangkat untuk
manajemen energi yang efisien dalam siklus perbaikan
berkelanjutan;
2. Organisasi terlibat dalam rencana aksi efisiensi energi;
Manfaat dari
3. Standar membantu organisasi untuk mengelola banyak aspek
penerapan efisiensi energi secara lebih akurat;
sistem 4. Implementasi sistem menjamin definisi misi manajemen energi
yang lebih tepat;
manajemen 5. Melibatkan pengadaan dalam penggunaan efisiensi energi
energi sebagai kriteria saat memilih pemasok;
6. Memaksa organisasi untuk menjelaskan manfaat dari setiap
tindakan energi;
7. Memperkenalkan ke dalam lingkaran perbaikan berkelanjutan.
Tantangan
penerapan ISO
50001
Analisis strategik Isu eksternal dan
pengembangan
Stakeholder, kebutuhan dan
ekspektasi

STRATEGIC LEVEL
“doing the right things”

Laporan audit Penyebaran


Input review kebijakan
manajemen Operasional
Penilaian resiko

OPERATIONAL LEVEL
“doing the things right”

Kontrol operasi
10 LANGKAH IMPLEMENTASI ISO 50001

1. Proses bisnis
9. Project Delivery 2. Pengukuran dan Benchmark
10. Learn and Improve Technical Analysis 3. Energy Review (Profile)
4. Energy Baseline
5. Energy Saving Opportunities

Strategic Active
alignment Management
6. Fit dengan rencana strategis
perusahaan
7. Management of change
8. Keterlibatan karyawan

18
1. Memahami Proses Bisnis
19
4.1 Understanding the organization and its context
Organisasi harus menentukan isu eksternal dan internal yang relevan dengan tujuan
organisasi dan memengaruhi kemampuannya dalam mencapai hasil yang diharapkan dari
EnMS dan meningkatkan kinerja energinya.

4 pertimbangan dalam memahami isu penting:


4. Konteks
1. APA yg menjadi pendorong utama dan yg menjadi hal yg diperbincangkan,
organisasi
terkait pengelolaan energi atau perhatian para pihak berkepentingan;
2. APA yg menjadi masalah bagi organisasi terkait pengelolaan energi;
3. APA yg dapat menjadi pengungkit pengaruh yg menguntungkan, termasuk
inovasi yg mengarah pd perbaikan kinerja energi;
4. APA yg dapat menjadi keunggulan kompetitif, termasuk pengurangan
biaya, nilai bagi pelanggan, atau perbaikan reputasi dan citra organisasi .

20
Pasokan

• Kualitas energi
• Harga termurah
PENINGKATAN • Pertimbangkan EBT
KINERJA
DENGAN Pemanfaatan
MANAJEMEN • Operasi dan maintenance
ENERGI • Peningkatan kinerja energi pada sistem dan
peralatan
• Optimasi biaya
• Lingkungan hidup
2. Pengukuran dan Benchmark
1. Melakukan pengukuran dan analisa data konsumsi energi
2. Melakukan benchmark kinerja energi

22
3. Energy Review

23
24
4. Energy Baseline
SUMMARY OUTPUT

Regression Statistics
Multiple R 0.953673024
R Square 0.909492237
Adjusted R Square 0.8893794
Standard Error 152353.3988

25
Konsep ‘baseline period’ dan ‘reporting period’ untuk EnPI

26
5. Energy Saving Opportunities
Konsumsi Energi Penghematan Investasi Payback
Peluang Penghematan
No (kWh/ Kategori
Energi (Rp (Rp
(kWh/tahun) (%) (Rp Juta) (Tahun)
tahun) Juta/tahun) Juta/tahun)
1 Menurunkan langganan
- 24 - - - No Cost
listrik
2 Meningkatkan Sirkulasi
870 20,4 0,4 - - No Cost
Udara AC
3 Meningkatkan Setting
550 14 0,3 - - No Cost
temparature AC
182.676 514,6
4 Menurunkan tarif AC - 108 - - - No Cost
5 Mengganti lampu
600 14 0,3 45 3,2 Low Cost
dengan LED
6 Pemasangan sensor dan Low Cost
1.000 25 25 0,4
timer
TOTAL 37.563 41.319 2420 147 0,7 70

Pemasangan solar cell sebagai alternatif sumber daya energi


27
6. Fit dengan Rencana Perusahaan

1. Identifikasi strategic plan perusahaan & departement


2. Evaluasi kecocokan project dengan strategic plan
3. Batalkan project yang tidak sesuai dengan strategic plan
4. Coupling project efisiensi energi dengan project lain agar lebih
menarik

28
9.3 TINJAUAN MANAJEMEN

Manajemen Puncak harus meninjau SME organisasi, pada interval waktu yg telah
direncanakan, utk memastikan 4 HAL, yaitu :
1. KESESUAIAN (SME cocok dgn organisasi, operasi, budaya, &
sistem bisnis)
2. KECUKUPAN (SME memenuhi persyaratan standar & telah diterapkan dgn sesuai)
3. KEEFEKTIFAN (SME mencapai hasil yg diharapkan)
4. KESELARASAN (SME selaras dgn arahan strategik organisasi)

29
7. Management of Change

Asesmen kesiapan

Komunikasi dan rencana komunikasi

Kegiatan dan roadmap sponsor

Training development

Umpan balik dari karyawan

Apresiasi pencapaian dan penguatan


30
8. Keterlibatan Karyawan

Bentuk pelibatan karyawan

- Survey
- Training & workshop
- Induction
- Poster, sticker,
newsletter, broadcast
- Sumbang saran

31
9. Project Delivery
1. Melibatkan banyak tahapan
2. Melibatkan banyak stakeholders

32
10. Lesson Learn & Improve

33
10. Peningkatan
10.2 Continual improvement
Organisasi harus meningkatkan kesesuaian, kecukupan, dan efektivitas
EnMS secara berkelanjutan. Organisasi harus mendemonstrasikan
peningkatan kinerja energi yang berkelanjutan.

• PERBAIKAN BERKELANJUTAN (Continual Improvement) adalah kegiatan berulang untuk


meningkatkan kinerja
• Perbaikan berkelanjutan TIDAK PERLU SEKALIGUS dilakukan di semua area secara
bersamaan atau dilakukan TANPA JEDA atau TANPA INTERVAL
• Organisasi harus memperbaiki secara berkelanjutan ”kesesesuaian, kecukupan, dan
keefektifan” SME Organisasi harus memperagakan perbaikan berkelanjutan kinerja energi

34
Kesimpulan strategi penerapan SME

Identifikasi dan fokus


Aktifitas yang Fokus pada data dan
Fokus pada manajemen pada pengguna energi
sistematis metode numerik
yang signifikan

Pendekatan yang
terintegrasi Perbaikan berkelanjutan
Keberlanjutan melalui
• Manusia → semua tentang
perubahan personal
• Departemen perbaikan kinerja energi
• Biaya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai