Anda di halaman 1dari 4

SINTA NAHDHIATUN NISAKH

XI-IPS 4

ARTI DAN FILOSOFI MOTIF BATIK YANG BERAWALAN KATA “SIDO”

Motif batik ini umumnya digunakan oleh mempelai berdua dalam upacara panggih pengantin
adat Jawa gaya Surakarta hadiningrat.
Sido artinya jadi, terlaksana, atau berhasil.
Motif sido dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelas yaitu :
1. Sidomulyo, Sidomukti, Sidoluhur
2. Sidoasih
3. Sidodrajat

Sidomulyo

Sido : kelakon (berhasil)


Mulyo : bali kaya asale (Kembali seperti asalnya)
Motif batik ini melambangkan harapan dan doa orang tua dan mertua pengantin semoga
keadaan rumah tangga pengantin selalu suci, selalu mulia, seperti anak yang baru dilahirkan
oleh ibunya ke dunia.
Sidomukti

Sido : kelakon (berhasil)


Mukti : ngrasake seneng lan ora kekurangan opo-opo (merasakan senang dan tidak
kekurangan apa-apa)
Motif batik ini merupakan simbol dari harapan dan doa orang tua serta mertua pengantin
dalam hidup berumah tangga, kedua pengantin banyak sukanya daripada dukanya, dan bisa
memenuhi kebutuhan hidupnya, serta tidak kekurangan apapun.

Sidoluhur

Sido : kelakon (berhasil)


Luhur : duwur (tinggi)
Motif batik ini melambangkan sebuah cita-cita dan harapan serta doa orang tua serta mertua,
semoga dalam hidup berumah tangga, mempelai berdua mempunyai cita-cita yang luhur,
cita-cita yang tinggi, dan bisa menggapainya.
Sido Asih

Merupakan gabungan dari batik sidomulyo dan sidomukti.


Sido : kelakon (berhasil)
Asih : tresno (cinta)
Motif batik ini merupakan simbol dari harapan dan doa orang tua dan mertua pengantin
dalam hidup berumah tangga, mempelai berdua selalu saling mencintai, saling menyayangi,
saling menjaga, saling merawat, sejak menikah hingga hayat dikandung badan.

Sido Drajat

Motif batik ini disebut tataran paling tinggi karena motif batik ini merupakan gabungan lebih
dari dua batik, ada motif sidomukti, sidomulyo, motif truntum, dan motif jagat.
Motif batik ini merupakan kain batik untuk orang tua, karena merupakan gabungan dari
seluruh harapan dan doa orang tua dan mertua kepada Tuhan Yang Maha Kuasa semoga
Pengantinnya kuat nyonggo drajat dan ketika ada rumah tangga terjadi perceraian, maka
orang Jawa akan mengatakan “ mantene gak kuat nyonggo drajat”

Anda mungkin juga menyukai