Disusun oleh :
1. Suriyanti
2. Vita Dian Sari
Kelas : XII Kecantikan Rambut
A. Pengertian
Batik menjadi bermakna dan nyata wujudnya manakala sudah tertuang dalam
sehelai kain. Sehelai kain inilah yang oleh orang Jawa disebut tapih atau jarik. Jarik
merupakan kain panjang berbentuk persegi panjang dengan ukuran rata-rata panjang
2 meter hingga 2,5 meter, adapun lebarnya berkisar 1,05 hingga 1,1 meter. Kegunaan
awal jarik mulanya adalah untuk penutup anggota badan bagian bawah, sebagaimana
busana perempuan Jawa jaman dahulu, atau di masa kini lebih terkenal sebagai salah
satu pelengkap padu padan berkebaya.
Aneka filosofi pun mengiringi masing-masing motif jarik, penggunaannya juga
disesuaikan dengan motifnya. Misalnya batik Sidomukti yang biasanya digunakan
dalam perkawinan. Arti sido dalam Sidomukti itu sendiri adalah jadi, menjadi, terjadi
atau terlaksana, dimaksudkan agar segala yang diharapkan menjadi kenyataan. Filosofi
senada juga diusung oleh batik Parang Kusumo, dimana kusumo itu sendiri berarti
kembang, yang kemudian dimaknai sebagai kembanging ratu, atau untuk gampangnya
berarti generasi muda atau keturunan dari raja. Jadi batik jenis ini hanya boleh dipakai
oleh anak-anak raja dalam prosesi pernikahan. Ada juga batik Kawung, yang salah satu
pengartiannya kembali ke alam suwung (sepi), sehingga di jaman dahulu batik ini
dipergunakan sebagai lurup atau kain penutup jenasah.
Jarik solo motif sidomukti ini seringkali dikenakan oleh para mempelai pada acara
pernikahan. arti kata sido memiliki arti yaitu terus menerus atau berkelanjutan dan
kata mukti berarti bercukupan. Jika berdasarkan arti kata tersebut maka kata sidomukti
merupakan representasi sebuah harapan kepada semua orang yang mengenakannya agar
memiliki suatu kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan secara berkesinambungan
selaras dengan rejeki yang cukup dan tidak pernah putus.
Jarik solo Motif truntum ini biasanya dipakai oleh orang tua pengantin. Truntum sendiri
berarti menuntun, Jadi dimaksudkan agar dalam sebuah pernikahan orang tua selalu
menuntun anaknya dalam mengarungi hidup baru sehingga kelak menjadi keluarga
yang sakinah.
Jarik solo motif satrio manah ini biasa dipakai oleh wali pengantin pria pada saat
prosesi lamaran/meminang. Makna dari motif Jarik ini supaya lamaran dapat diterima
oleh pihak calon pengantin wanita beserta keluarganya.
Jarik solo motif ceplok kasatriyan ini biasanya dipakai sebagai kain dalam upacara
kirab pengantin sebelum kedua mempelai duduk di kursi pengantin.