Anda di halaman 1dari 3

Lampiran : Pathway Benign Prostat Hiperplasia

Perubahan keseimbanngan antara hormone


Testoteron dan estrogen

Dehidro Testosteron (DHT) Hidrolisis

Diikat reseptor
(dalam sitoplasma sel prostat)
Proses menua
Mempengaruhi inti sel Interaksi
Peningkatan Ketidakseimbangan (RNA) sel epitel
Sel stem Sintesa protein Inflamasi
Hormone dan stroma
Proliferasi sel

Hyperplasia pada epitel dan


stroma pada kelenjar prostat

BPH
Benigna Prostat Hyperplasia

penyempitan lumen uretra


pars prostatika

menghambat aliran urin

Bendungan Vesica Urinaria

Peningkatan tekanan intra


Vesical

Hiperiritable pada blader


Retensi Urine Kontraksi
Peningkatan kontraksi otot detrusor, kontraksi otot suprapubik
Tidak adekuat
Trabekulasi
Tekanan mekanis
Refluks urin Hipertropi otot detrusor
Merangsang Nosiseptor
Trabekulasi
Hidroureter Dihantarkan
Terbentuknya selula, sekula dan oleh serabut syaraf
Hidronefrosis Diventrikel buli-buli

Penurunan LUTS
fungsi ginjal (Lower Urinary Tract Syndrome)

Gejala obstruktif Gejala iritatif

 Intermitten  urgensi
 Hesiteansi  Frekuensi BAK sering
 Terminal dribbling (nocturia,diurnal uria)
 Pancaran lemah  Dysuria
 BAK tidak puas

Gangguan pola tidur

Gangguan Eliminasi Urine


Nyeri Kronis
Prosedur pembedahan

Pre operasi post operasi

Kurang terpapar informasi mengenai folley catteter Tindakan Invasif Nyeri akut
(D.0077)
Prosedur pembedahan
Luka insisi
Defisit
Pengetahuan
(D.0111) Risiko Infeksi
Perdarahan Tidak (D.0142)
Ansietas
(D.0080)
terkontrol

Risiko Perdarahan
(D.0012)

Bagan 2.1 Patway Benigna Prostat Hiperplasia


Sumber : (Pratiwi, 2017) (PPNI, 2016b).

Anda mungkin juga menyukai