PERITONITIS
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Pencapaian Stase Keperawatan Medikal Bedah
Oleh:
NIM. 1490120102
PPN XXVI
BANDUNG
2021
LAPORAN KASUS
Format Pengkajian
I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Tn. B
2. Usia/Tgl. Lahir : 47 tahun/24 Juni 1947
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Agama/Keyakinan : Islam
5. Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
6. Status Pernikahan : Menikah
7. Pekerjaan : Wiraswasta
8. No. MR. : 191919
9. Tanggal Masuk RS : 29 Mei 2021
10. Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2021
11. Rencana Therapy :
B. Penanggung Jawab
1. Nama : Ny. R
2. Usia : 45 tahun
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Hubungan dengan Klien : Istri
IV. :
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Kurang lebih 1 minggu sebelum masuk rumah sakit klien mengeluh nyeri pada bagian
perut seperti menusuk dan sering tiba-tiba muncul saat klien terlalu banyak beraktivitas.
Kemudian dibawa ke dibawa ke RS Immanuel melalui UGD. Pasien terpasang infus RL 20
tpm, TD : 80/60 mmHg, S : 38,5°C, RR : 24x/menit. Klien juga mengatakan badanya panas
dan terasa demam. Klien tampak lemas dan mengatakan mual-mual.
47
Ket :
Makan
- Jenis makanan Nasi, Lauk, Pauk Nasi, Lauk, Pauk
-
- Frekuensi 3x/sehari 2x/sehari
- Jumlah Makanan Habis 1 porsi Habis stengah Porsi
- Bentuk Makanan Padat Padat dan cair
-
- Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada
Minum
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Frekuensi 6-7 Gelas/ sehari 5-6 Gelas/sehari
- Jumlah Minuman ± 200 cc ± 100 cc
- Gangguan/keluhan - -
2. Pola Eliminasi
BAB
- Frekuensi ± 1-2x/sehari ± 1x/sehari
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Konsistensi dan Warna Lembek dan kuning Lembek dan kuning
BAK
- Frekuensi ± 4-5 kali/sehari, ± 3-4 kali/sehari
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Warna Kekuningan Kekuningan
- Bau Bau Khas Bau Khas
- Gangguan/Keluhan - -
3. Pola istirahat/tidur
Siang : (waktu, lama, kualitas/gangguan 2-3 jam tidak ada keluhan Jika nyeri dirasakan klien
istirahat & tidur) susah untuk tidur
Malam : (waktu, lama, kualitas/gangguan 6-8 jam tidak ada keluhan 3-4 jam saja. Jika nyeri
istirahat & tidur) dirasakan klien susah untu
tidur
4. Personal Hygiene
- Mandi 2x/ sehari 2x/ sehari
- Cuci rambut 2x/ Minggu 2x/ Minggu
- Gosok gigi 2x/sehari 2x/sehari
- Ganti Pakaian 2x/sehari 2x/sehari
- Gunting Kuku ± 1-2 kali/minggu ± 1-2 kali/minggu
-
- Waktu/lama/frekuensi 3-4 jam/hari Tidak bisa beraktivitas
- Gangguan/masalah Tidak ada secara normal dan
maksimal
6. Kebiasaan Lain
Merokok Tidak Tidak
Alkohol Tidak Tidak
VII. Riwayat Psikososial
1. Pola Konsep diri :
Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian tubuh yang
tidak disukai klien mengatakan biasa-biasa saja.
Identitas diri
Status klien dalam rumah sebagai seorang suami dan ayah
Peran Diri
Klien merasa bersedih karena tidak dapat membantu pekerjaan rumah tangga seperti
biasanya.
Ideal diri
Klien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan tubuhnya dapat berfungsi dan bergerak
lagi seperti biasanya agar dapat membantu pekerjaan rumah tangga dan dapat bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup
Harga diri
Klien merasa harga diri rendah, karena tidak dapat melakukan/ memenuhi kebutuhan
sendiri tanpa bantuan orang lain/keluarga
2. Pola Kognitif :
Klien tidak tahu mengenai penyakit yang dialaminya dan tidak tahu penyebabnya.
3. Pola Koping :
Jika klien mempunyai masalah, klien selalu membicarakan masalahnya dengan
istri. Karena istri adalah orang yang paling dekat dengan pasien
4. Pola Interaksi:
Hubungan klien dengan petugas kesehatan dan masyarakat baik
Hubungan klien dengan orang lain atau keluarganya baik
Tidak ada hambatan dengan orang lain dalam bersosialisasi
Riwayat Spiritual
1. Ketaatan klien beribadah :
Klien mengatakan selalu melakukan ibadah
2. Dukungan Keluaga Klien :
Klien mengatakan keluarganya selalu memberi dukungan serta semangat agar klien
cepat sembuh
3. Riwayat yang biasa dijalankan klien :
VIII. Pemeriksaan Fisik
C. Sistem Pernafasan
Hidung simetris kiri dan kanan , Tidak ada pernafasan cuping hidung , tidak ada secret, tidak
ada polip.
Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar Tiroid, tidak ada tumor.
Dada : Bentuk dada simetris, perbandingan ukuran anterior posterior dengan tranversal,
gerakan dada (kiri-kanan) normal , tidak terdapat retraksi, tidak memakai otot bantu
pernafasan, suara nafas : vesikuler.
E. Sistem Pencernaan
Sklera normal, Bibir kering/Pecah-pecah
Mulut : tidak terdapat stomatitis , Jumah Gigi : 32 gigi, Kemampuan menelan baik.
Abdomen : Simetris, tidak ada benjolan, massa terlihat, terjadi distensi abdomen
hypochondriac kiri, peristaltik usus ada tapi lemah
Tidak ada Haemorroid
F. Sistem Indra
Mata
Kelopak mata : normal simetris
Bulu mata : normal simetris
Alis : normal
Visus (Gunakan Snellen Chard) : normal
Lapang Pandang : normal
Hidung
Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak ada trauma,tidak ada mimisan
Tidak ada secret yang menghalangi penciuman
Telinga
Keadaan daun telinga normal simetris, kanal uaditorius : bersih, Fungsi pendengaran : baik,
membrane Tympani normal
G. Sistem Syaraf
A. Fungsi Cerebral
Daya ingat: baik, Perhatian dan perhitungan baik, Bahasa Indonesia,
Kesadaran : Eyes 4, Motorik 6, Verbal 5
Bicara Ekspresive dan resiptive
B. Fungsi Cranial
1) Nervus I: Olfaktoris
Klien mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
2) Nervus II: Optikus
Visus dan Lapang Pandang normal ( mampu melihat dengan baik )
3) Nervus III,IV,VI : Okulomotoris/ N III, Trochlearis/ N IV, Abdusen/ N VI
Gerak bola mata normal simetris, Pupil Isokhor
4) Nervus V: Trigeminus
Klien mampu membedakan rasa panas, dingin, tajam dan tumpul.
5) Nervus VII: Fasialis
Klien mampu berekspresi senyum, walaupun sedikit meringis.
6) Nervus VIII : Vestibulocochlearis
Klien mampu mendengar dengan baik.
7) Nervus IX : Glossopharingeus , Nervus X : Vagus
Klien mampu membuka mulutnya, mengunyah makanan dan menelannya.
8) Nervus XI : Aksesorius
Pergerakan tangan masih normal, kecuali sebelah kanan yang terbatas
9) Nervus XII : hypeglosus
Klien tidak kesulitan dalam menelan ( pergerakan lidah normal )
Fungsi Motorik : Pada pemeriksaan motorik, pasien mampu berjalan, hanya saja pasien
berbaring ditempat tidur.
Fungsi Sensorik : Suhu 36,5˚C. Nyeri : Pasien meraskan nyeri pada abdomen kanan bawah,
pasien mampu merasakan getaran.
Refleks : Bisep, Trisep dan Patella adalah gerakan Fleksi monosinaps Babinski : Gerakan fleksi
Tritasi meningen : Tidak ada Kaku Kuduk, tidak ada Lasaque Sign, Brudzinki Sign,
H. Sistem Muskuloskeletal
I. Sistem Integumen
Rambut : Warna kecoklatan, mudah di cabut
Kulit : Warna putih, lembab, bulu Kulit (+), tidak ada erupsi, tidak ada tahi lalat, tidak
ada ruam, tekstur halus
Kuku : Warna normal, tidak mudah patah, bersih
J. System Endokrin
Kelenjar Thyroid tidak ada pembengkakan,
Tidak ada ekskresi urine berlebihan,
Suhu tubuh yang tidak seimbang, adanya keringat berlebihan karena nyeri.
Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut
K. Sistem Perkemihan
Tidak ada odema palpebra, Tidak ada moon Face, tidak ada Odema anasarka
Keadaan kandung kemih normal ( tidak ada nyerih atau perih )
Tidak ditemukan gejala nocturia, tidak ada gejala dysuria, tidak ada gejala kencing batu
Tidak ada Penyakit seksual
L. Sistem Reproduksi
Wanita
Payudara: Putting dan Areola mamae normal simetris, dan bentuk simetris.
Labia mayora dan minora : lembab dan bersih, tidak ada bau
M. Sistem Immun
Alergi : tidak ada alergi
Penyakit yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cuaca : Tidak ada
X. Terapi
Terapi obat dokter :
Terapi obat dokter : Cairan IV dengan diberikan IVFD RL 1000 cc/24 jam, Ketorolak 30 mg/8 jam/iv,
Cefriaxone 1 gr/12 jam/iv, Ranitidine 1 amp/12 jam/iv,
1. DS : Mikroorganisme, Nyeri
Tn. B mengatakan nyeri pada bagian perut apendiksitis, tukak peptic,
(abdomen) disentri, divertikulus, dan
P : Nyeri karena peritonitis operasi yang tidak steril
Q: Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Di sekitar abdomen sebelah kiri menyebar
sampai ke pinggang dan punggung. Inflamasi pada peritonium.
S : Skala 4
T : Nyeri muncul tiba-tiba jika terlalu banyak
bergerak dan banyak beraktivitas
Peritonitis
DO :
Palpasi: terdapat nyeri tekan pada
hypochondriac kiri Pelepasan berbagai
Auskultasi: peristaltik usus ada tapi lemah mediator kimiawi
Perkusi: Nyeri ketuk dan bunyi timpani terjadi (histamine,
akibat adanya flatulen. bradikin,serotonin)
Klien takut bergerak terlalu banyak
Klien sangat berhati-hati ketika ingin bergerak
Klien tampak meringis ketika merasa nyeri Merangsang perasa nyeri
TD : 80/60 mmHg
Nadi : 84x/Menit
Resp2irasi : 22x/Menit Nyeri
2. DS : Mikroorganisme, Hipertemia
Tn. B mengatakan badannya panas apendiksitis, tukak peptic,
disentri, divertikulus, dan
DO : operasi yang tidak steril
Badan teraba panas
Suhu : 38,4ºC.
Inflamasi pada peritonium.
Peritonitis
Perangsang pirogen di
hipotalamus
Memicu pengeluaran
prostaglandin
Hipertemia
Peritonitis
Defisit Nutrisi
Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
3. DS : TUPEN
Tn. B mengatakan mual-mual
Setelah dilakukan tindakan - Identifikasi status nutrisi - Untuk mengetahui status
DO : keperawatan 1x24 jam diharapkan nutrisi terkini klien
ketidakseimbangan nutrisi kurang
Klien tampak lemas
TD : 80/60 dari kebutuhan tubuh teratasi - Agar mengetahui jenis
- Identifikasi alergi dan intoleransi
makanan yang tidak boleh
mmHg TUPAN makanan
Nadi : dikonsumsi
84x/Menit Setelah dilakukan tindakan
Respirasi : 22x/Menit keperawatan selama 3 x 24 jam - Monitor berat badan
- Untuk mengetahui berat badan
BB : 52 kg diharapkan dengan kriteria hasil :
terkini
Dx 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri.
TD : 80/60 mmHg
E:
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
R : Klien mengatakan kurang dapat istirahat dan tidur 1. TTV dalam batas normal
13.00
dengan baik 2. Klien merasa nyaman
3. Nyeri berkurang
Dx 2
1. Mengidentifikasi penyebab hipertemia
08.00 S : Klien mengatakan badannya masih terasa panas.
R : Klien mengatakan panas disebabkan mungkin karena
peritonitis O : Suhu : 38,3º C.
08.15 2. Memonitor suhu tubuh
P : Intervensi dilanjutkan
S : 38,3º C.
I:
3. Menyediakan lingkungan yang dingin.
08.30
R : Klien mengatakan merasa agak sejuk. 1. Memonitor suhu tubuh
4. Membasahi dan kipasi bagian tubuh 2. Menyediakan lingkungan yang dingin
08.35 R : Klien mengatakan sedikit dingin dengan bagian tubuh 3. Membasahi dan kipasi bagian tubuh
yang dibasahi 4. Menganjurkan tirah baring
5. Menganjurkan tirah baring E:
09.30
R : Klien mengatakan merasa mendingan saat tirah
1. Suhu tubuh kembali normal
2. Badan tidak panas
Dx 3 S : Klien mengatakan mual-mual
1. Mengidentifikasi status nutrisi
09.00 O : BB : 52 kg
R : Klien mengatakan hanya menghabiskan setengah porsi
makanan. P : Intervensi dilanjutkan
09.15 2. Memonitor berat badan I:
BB : 52 kg.
1. Mengidentifikasi status nutrisi
3. Penatalaksanaan pemberian medikasi sebelum makan
09.45 2. Memonitor berat badan
(ondansetron 8mg)
3. Membasahi dan kipasi bagian tubuh
R : Klien mengatakan mual agak berkurang
E:
2 Juni 2021
RR: 22x/m
I:
TD : 100/80 mmHg
1. Memonitor tanda-tanda vital
2. Memfasilitasi istirahat dan tidur
07.10 2. Memfasilitasi istirahat dan tidur 3. Mengajarkan Teknik non farmakologis
R : Klien mengatakan mulai dapat istirahat dan tidur dengan 4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetic
baik mefenamat acid
3. Mengajarkan Teknik non farmakologis E:
10.00
R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang
1. TTV dalam batas normal
2. Klien merasa nyaman
4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik, injeksi
3. Nyeri berkurang
13.00 ketorolac dan pemberian infus NaCl
R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang
Dx 2
1. Memonitor suhu tubuh
08.00 S : Klien mengatakan badannya masih terasa panas.
S : 38,0º C.
O : Suhu : 38,0º C.
08.15 2. Menyediakan lingkungan yang dingin.
P : Intervensi dilanjutkan
R : Klien mengatakan merasa agak sejuk.
I:
3 Juni 2021
Dx 2
1. Memonitor suhu tubuh
08.00 S : Klien mengatakan badannya tidak terasa panas.
S : 37,0º C.
O : Suhu : 37,0º C.
08.15 2. Menyediakan lingkungan yang dingin.
P : Intervensi hentikan
R : Klien mengatakan merasa agak sejuk.
3. Membasahi dan kipasi bagian tubuh
R : Klien mengatakan sedikit dingin dengan bagian
08.30
tubuh yang dibasahi
Dx 3
1. Mengidentifikasi status nutrisi
09.00 S : Klien mengatakan sudah tidak mual-mual
R : Klien mengatakan hanya menghabiskan 1 porsi
makanan. O : BB : 53 kg
09.15 2. Memonitor berat badan
P : Intervensi dihentikan
BB : 53 kg.
3. Penatalaksanaan pemberian medikasi sebelum makan
09.45
(ondansetron 8mg)
R : Klien mengatakan mual berkurang