Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

KISTA OVARIUM

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Pencapaian Stase Keperawatan Medikal Bedah

Program Profesi Ners STIK Immanuel Bandung

Oleh:

Yunita Marcelina Selanno

NIM. 1490120102

PPN XXVI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG

2021
LAPORAN KASUS

Format Pengkajian

Nama mahasiswa : Yunita Marcelina Selanno


Tempat Praktek :
Tanggal :

I. Biodata
A. Identitas Klien
1. Nama Klien : Ny. B
2. Usia/Tgl. Lahir : 47 tahun/24 Juni 1947
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Agama/Keyakinan : Islam
5. Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
6. Status Pernikahan : Menikah
7. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
8. No. MR. : 191919
9. Tanggal Masuk RS : 29 Mei 2021
10. Tanggal Pengkajian : 30 Mei 2021
11. Rencana Therapy :
B. Penanggung Jawab
1. Nama : Tn. R
2. Usia : 45 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : Wiraswasta
5. Hubungan dengan Klien : Suami

II. Riwayat Kesehatan saat ini


1. Alasan kunjungan/keluhan utama :
Ny. B mengatakan nyeri
P : Nyeri karena kista
Q : Dirasakan seperti ditusuk-tusuk
R : Di sekitar perut bagian bawah
S : Skala 5
T : Nyeri dating sewaktu-waktu
2. Faktor pencetus : Nyeri karena kista
( ) bertahap
(+) mendadak
3. Lamanya keluhan : Hal ini sudah dirasakan klien semenjak seminggu lalu sebelum
dibawa ke rumah sakit
4. Timbulnya keluhan : Klien mengatakan setelah beraktivitas berat nyeri semakin
bertambah.
5. Faktor yang memperberat: Klien mengatakan setelah merasa nyeri, klien langsung
periksa ke dokter.
6. Upaya yang dilakukan untuk mengatainya
Sendiri : Nyeri yang dirasakan klien akan hilang jika istirahat sejenak
atau mendapatkan terapi obat farmakologi.
Dibantu orang lain :
7. Diagnosa medic : Peritonitis

III. Riwayat kesehatan yang lalu


Ny. B tidak memiliki riwayat penyakit ini sebelumnya.

IV. :
A. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan datang ke RSU Immanuel melalui poli obsgyn pada 1 minggu yang lalu.
klien rujukan dari RSU Immanuel, sebelumnya pasien mengeluh sering nyeri pada perut
bagian bawah selama kurang lebih 2 bulan dan merasa ada benjolan di perutnya tersebut
kemudian pasien memeriksakan keadaannya tersebut di RSU Immanuel, lalu kemudian
dari RSU Immanuel klien dirujuk ke RSUP Jakarta karena ketersediaan alat dan tenaga ahli
di RSUP Jakarta lebih kompeten.

B. Riwayat Kesehatan Lalu


Ny. B tidak memiliki riwayat penyakit ini sebelumnya.

C. Riwayat Kesehatan Keluarga


Didalam keluarga Ny.B tidak ada yang memiliki penyakit yang sama seperti yang Ny.B
derita saat ini
V. Genogram

47

Ket :

Pasien Pria Meninggal

Pria Wanita Meninggal

Wanita Tinggal serumah

VI. Pola Aktifitas Sehari-hari

No Jenis Aktifitas Sebelum Sakit Selama Sakit


1. Pola Makan dan Minum

Makan
- Jenis makanan Nasi, Lauk, Pauk Nasi, Lauk, Pauk
-
- Frekuensi 3x/sehari 2x/sehari
- Jumlah Makanan Habis 1 porsi Habis 1 Porsi
- Bentuk Makanan Padat Padat dan cair
-
- Makanan Pantangan Tidak ada Tidak ada

- Gangguan/Keluhan Tidak ada Tidak ada

Minum
- Jenis minuman Air putih Air putih
- Frekuensi 6-7 Gelas/ sehari 5-6 Gelas/sehari
- Jumlah Minuman ± 200 cc ± 100 cc
- Gangguan/keluhan - -
2. Pola Eliminasi

BAB
- Frekuensi ± 1-2x/sehari ± 1x/sehari
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Konsistensi dan Warna Lembek dan kuning Lembek dan kuning

- Bau Bau Khas Bau Khas


- Gangguan/Keluhan - -

BAK
- Frekuensi ± 4-5 kali/sehari, ± 3-4 kali/sehari
- Jumlah Tidak terkaji Tidak terkaji
- Warna Kekuningan Kekuningan
- Bau Bau Khas Bau Khas
- Gangguan/Keluhan - -
3. Pola istirahat/tidur

Siang : (waktu, lama, kualitas/gangguan 4-5 jam 4-5 jam


istirahat & tidur)

Malam : (waktu, lama, kualitas/gangguan 6-8 jam tidak ada keluhan 6-8 jam tidak ada keluhan
istirahat & tidur)
4. Personal Hygiene
- Mandi 2x/ sehari 2x/ sehari
- Cuci rambut 2x/ Minggu 2x/ Minggu
- Gosok gigi 2x/sehari 2x/sehari
- Ganti Pakaian 2x/sehari 2x/sehari
- Gunting Kuku ± 1-2 kali/minggu ± 1-2 kali/minggu

- Gangguan / Masalah Tidak ada Tidak ada


5. Pola Aktifitas/latihan fisik
- Mobilisasi /Jenis Makan, berganti pakaian, Makan, berganti pakaian,
aktifitas mandi semuanya normal dan mandi dilakukan di tempat
- dapat dilakukan sendiri tidur dan dibantu keluarga.

-
- Waktu/lama/frekuensi 3-4 jam/hari 3-4 jam/hari
- Gangguan/masalah Tidak ada Tidak ada
6. Kebiasaan Lain
Merokok Tidak Tidak
Alkohol Tidak Tidak

VII. Riwayat Psikososial


1. Pola Konsep diri :
 Gambaran diri
Klien mengatakan tidak ada bagian tubuh yang paling disukai dan bagian tubuh yang
tidak disukai klien mengatakan biasa-biasa saja.
 Identitas diri
Status klien dalam rumah sebagai seorang iatri dan ibu
 Peran Diri
Klien merasa bersedih karena tidak dapat membantu pekerjaan rumah tangga seperti
biasanya.
 Ideal diri
Klien berharap dapat sembuh dari sakitnya dan tubuhnya dapat berfungsi dan bergerak
lagi seperti biasanya agar dapat membantu pekerjaan rumah tangga dan dapat bekerja
untuk memenuhi kebutuhan hidup
 Harga diri
Klien merasa harga diri rendah, karena tidak dapat melakukan/ memenuhi kebutuhan
sendiri tanpa bantuan orang lain/keluarga

2. Pola Kognitif :
Klien tidak tahu mengenai penyakit yang dialaminya dan tidak tahu penyebabnya.
3. Pola Koping :
Jika klien mempunyai masalah, klien selalu membicarakan masalahnya dengan
suami. Karena suami adalah orang yang paling dekat dengan pasien
4. Pola Interaksi:
Hubungan klien dengan petugas kesehatan dan masyarakat baik
Hubungan klien dengan orang lain atau keluarganya baik
Tidak ada hambatan dengan orang lain dalam bersosialisasi
Riwayat Spiritual
1. Ketaatan klien beribadah :
Klien mengatakan selalu melakukan ibadah
2. Dukungan Keluaga Klien :
Klien mengatakan keluarganya selalu memberi dukungan serta semangat agar klien
cepat sembuh
3. Riwayat yang biasa dijalankan klien :

VIII. Pemeriksaan Fisik

A. Keadaan umum klien


1. Tanda-tanda distress : Tidak ada
2. Penampilan dihubungkan dengan usia
3. Ekspresi wajah : Lemas
Bicara : Klien mampu bicara dengan baik
Mood : Terlihat tidak baik

4. Tinggi Badan 162 cm, Berat Badan 52 kg

B. Tanda – tanda vital


 Suhu : 36,5˚C
 Nadi : 84x/menit
 Pernafasan : 20x/menit
 TD : 140/80 mmHg

C. Sistem Pernafasan
 Hidung simetris kiri dan kanan , Tidak ada pernafasan cuping hidung , tidak ada secret, tidak
ada polip.
 Leher : Tidak ada pembesaran Kelenjar Tiroid, tidak ada tumor.
 Dada : Bentuk dada simetris, perbandingan ukuran anterior posterior dengan tranversal,
gerakan dada (kiri-kanan) normal , tidak terdapat retraksi, tidak memakai otot bantu
pernafasan, suara nafas : vesikuler.

D. Sistem Cardio Vaskuler


 Conjungtiva (tidak anemis), Bibir (Pucat)
 Arteri carotis (kuat), tekanan vena Jugalaris (normal)
 Ukuran jantung (Normal)
 Suara Jantung (Normal)

E. Sistem Pencernaan
 Sklera normal, Bibir lembab
 Mulut : tidak terdapat stomatitis , Jumah Gigi : 32 gigi, Kemampuan menelan baik.
 Abdomen : Perut bagian bawah sedikit membesar. Bising usus 18x/menit. Kuadran
III, IV, I pekak, kuadran II tymphani. Teraba masa pada perut bagian bawah.
 Tidak ada Haemorroid

F. Sistem Indra
 Mata
Kelopak mata : normal simetris
Bulu mata : normal simetris
Alis : normal
Visus (Gunakan Snellen Chard) : normal
Lapang Pandang : normal
 Hidung
Penciuman baik, tidak ada perih dihidung, tidak ada trauma,tidak ada mimisan
Tidak ada secret yang menghalangi penciuman
 Telinga
Keadaan daun telinga normal simetris, kanal uaditorius : bersih, Fungsi pendengaran : baik,
membrane Tympani normal

G. Sistem Syaraf
A. Fungsi Cerebral
 Daya ingat: baik, Perhatian dan perhitungan baik, Bahasa Indonesia,
 Kesadaran : Eyes 4, Motorik 6, Verbal 5
 Bicara Ekspresive dan resiptive

B. Fungsi Cranial
1) Nervus I: Olfaktoris
Klien mampu mengidentifikasi bau dengan baik.
2) Nervus II: Optikus
Visus dan Lapang Pandang normal ( mampu melihat dengan baik )
3) Nervus III,IV,VI : Okulomotoris/ N III, Trochlearis/ N IV, Abdusen/ N VI
Gerak bola mata normal simetris, Pupil Isokhor
4) Nervus V: Trigeminus
Klien mampu membedakan rasa panas, dingin, tajam dan tumpul.
5) Nervus VII: Fasialis
Klien mampu berekspresi senyum, walaupun sedikit meringis.
6) Nervus VIII : Vestibulocochlearis
Klien mampu mendengar dengan baik.
7) Nervus IX : Glossopharingeus , Nervus X : Vagus
Klien mampu membuka mulutnya, mengunyah makanan dan menelannya.
8) Nervus XI : Aksesorius
Pergerakan tangan masih normal, kecuali sebelah kanan yang terbatas
9) Nervus XII : hypeglosus
Klien tidak kesulitan dalam menelan ( pergerakan lidah normal )

 Fungsi Motorik : Pada pemeriksaan motorik, pasien mampu berjalan, hanya saja pasien
berbaring ditempat tidur.

 Fungsi Sensorik : Suhu 36,5˚C. Nyeri : Pasien meraskan nyeri pada abdomen kanan bawah,
pasien mampu merasakan getaran.

 Posisi : Pasien berbaring

 Refleks : Bisep, Trisep dan Patella adalah gerakan Fleksi monosinaps Babinski : Gerakan fleksi
Tritasi meningen : Tidak ada Kaku Kuduk, tidak ada Lasaque Sign, Brudzinki Sign,

H. Sistem Muskuloskeletal

 Kepala : Bentuk Kepala bulat, Gerakan normal


 Lutut : Tidak ada bengkak, tidak ada kaku, gerakan normal.
 Kaki : Tidak ada bengkak, gerakan normal, kemampuan berjalan: belum dapat berjalan
karena ada nyeri
 Tangan : Tidak ada bengkak, gerakan normal, bahu normal simetris

I. Sistem Integumen
 Rambut : Warna kecoklatan, mudah di cabut
 Kulit : Warna putih, lembab, bulu Kulit (+), tidak ada erupsi, tidak ada tahi lalat, tidak
ada ruam, tekstur halus
 Kuku : Warna normal, tidak mudah patah, bersih

J. System Endokrin
 Kelenjar Thyroid tidak ada pembengkakan,
 Tidak ada ekskresi urine berlebihan,
 Suhu tubuh yang tidak seimbang, adanya keringat berlebihan karena nyeri.
 Tidak ada riwayat bekas air seni dikelilingi semut

K. Sistem Perkemihan
 Tidak ada odema palpebra, Tidak ada moon Face, tidak ada Odema anasarka
 Keadaan kandung kemih normal ( tidak ada nyerih atau perih )
 Tidak ditemukan gejala nocturia, tidak ada gejala dysuria, tidak ada gejala kencing batu
 Tidak ada Penyakit seksual

L. Sistem Reproduksi
Wanita
Payudara: Putting dan Areola mamae normal simetris, dan bentuk simetris.
Labia mayora dan minora : lembab dan bersih, tidak ada bau

M. Sistem Immun
 Alergi : tidak ada alergi
 Penyakit yang berhubungan dengan perubahan-perubahan cuaca : Tidak ada
IX. Data Penunjang

X. Terapi
Terapi obat dokter :
Terapi obat dokter : Cairan IV dengan diberikan IVFD RL 1000 cc/24 jam, Ketorolak 30 mg/8 jam/iv,
XI. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah

1.  DS : Kista Nyeri Akut


P :Pasien mengeluh nyeri
Q :Nyeri seperti ditusuk-tusuk
R :Nyeri pada perut bagian bawah Rangsangan hormone
S :Skala nyeri 5 estrogen meningkat
T :Nyeri muncul sewaktu-waktu

 DO :
- Pasien tampak meringis kesakitan Maligna
- Pasien tampak tidak nyaman
- Diperoleh TTV
TD :140/80 mmHg Pembesaran massa
N :84x/menit
RR :20x/menit
T :36,5 C Kompresi serabut saraf

Nyeri Akut

2.  DS : Status Kesehatan menurun Ansietas


- Pasien mengatakan cemas terhadap
penyakitnya dan tindakan operasi yang akan
dijalaninya. Koping individu tidak
- Pasien mengatakan takut dan merasa tidak efektif
nyaman dengan kondisinya saat ini.

 DO :
- Pasien tampak cemas dan takut - Pasien Ansietas
tampak gelisah
- Pasien tampak tidak nyaman dan khawatir

I. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologi


2. Ansietas berhubungan dengan krisis situasional

II. PRIORITAS MASALAH


1) Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera biologi
2) Ansietas berhubungan dengan krisis situasional
Rencana Keperawatan
Nama Klien : Tn. D Nama Mahasiswa : Yunita M. Selanno
Nomor RM : 191919 NPM : 1490120102

Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional

1 Nyeri akut berhubungan TUPEN


dengan Agen pencedera Fisik - Identifikasi lokasi, karakteristik,
ditandai dengan : Setelah dilakukan tindakan durasi, frekuensi, kualitas, intensitas - Agar mengetahui skala nyeri
keperawatan selama 1 x 24 jam nyeri yang dirasakan klien
 DS : diharapkan nyeri berkurang
P :Pasien mengeluh nyeri - Identifikasi respons nyeri non verbal - Agar mengetahui apa saja reaksi
Q :Nyeri seperti ditusuk- TUPAN nonverbal klien terkait
tusuk ketidaknyamanan yang dirasakan
Setelah dilakukan tindakan
R :Nyeri pada perut bagian
keperawatan selama 3 x 24 jam
bawah - Monitor TTV - Agar mengetahui kondisi terkini
diharapkan dengan Kriteria Hasil :
S :Skala nyeri 5 klien
T :Nyeri muncul sewaktu-  Klien sudah tidak meringis
waktu kesakitan - Fasilitasi istirahat dan tidur - Menjaga kondisi klien tetap baik
 Skala nyeri menjadi 2 dengan istirahat yang cukup
 DO :  TTV klien dalam batas normal - Ajarkan Teknik non farmakologis
- Pasien tampak meringis yaitu : untuk mengurangi rasa nyeri - Agar mengurangi rasa nyeri yang
kesakitan TD : 120/80 mmHg (Teknik relaksasi napas dalam) dirasakan klien juga
- Pasien tampak tidak N : 60-100x/menit meningkatkan relaksasi dan
nyaman RR : 18-24x/menit kemampuan koping klien
- Diperoleh TTV  Klien merasa nyaman
TD :140/80 mmHg - Agar menghilangkan nyeri
- Penatalaksanaan dalam pemberian
N :84x/menit analgetik inject keterolac
RR :20x/menit
T :36,5 C

2 Ansietas berhubungan dengan TUPEN


krisis situasional ditandai - Identifikasi saat tingkat ansietas - Untuk mengetahui apa yang
dengan Setelah dilakukan tindakan berubah menjadi
keperawatan 1x24 jam diharapkan
 DS : ansietas teratasi - Monitor tanda-tanda ansietas
- Agar mengetahui tanda-
- Pasien mengatakan cemas
tanda ansietas yang terjadi
terhadap penyakitnya dan
tindakan operasi yang akan
TUPAN - Ciptakan suasana teraupetik untuk - Agar pasien merasa nyaman
dijalaninya. menumbuhkan kepercayaan dan kepercayaan terbina
- Pasien mengatakan takut Setelah dilakukan tindakan
dan merasa tidak nyaman keperawatan selama 3 x 24 jam - Latih Teknik relaksasi
- Agar pasien meras tenang
dengan kondisinya saat ini. diharapkan dengan kriteria hasil :
dan nyaman

 DO :
- Pasien tampak cemas dan
 Verbalisasi kebingungan
takut
menurun
- Pasien tampak gelisah
 Verbalisasi khawatir akibat
- Pasien tampak tidak nyaman
kondisi yang dihadapi
dan khawatir
menurun
 Perilaku gelisah menurun
 Perilaku tegang menurun
III. CATATAN PERKEMBANGAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

1 Juni 2021

Tanggal / jam Implementasi Evaluasi TTD

Dx 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri.
kualitas, intensitas nyeri
07.00 O : Klien terlihat masih meringis dan tak nyaman
R:
 Klien mengatakan nyeri dibagian perut bagian P : Intervensi dilanjutkan
bawah karena kista
I:
 Skala 5
2. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal 1. Memonitor tanda-tanda vital
07.10
R : Klien tampak meringis saat bergerak dan tak nyaman 2. Memfasilitasi istirahat dan tidur
3. Memonitor tanda-tanda vital 3. Mengajarkan Teknik non farmakologis
10.00 N: 85 x/m 4. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik inject

RR: 22x/m keterolac


TD : 130/80 mmHg E:

13.00 4. Memfasilitasi istirahat dan tidur 1. TTV dalam batas normal


R : Klien mengatakan kurang dapat istirahat dan tidur 2. Klien merasa nyaman
dengan baik 3. Nyeri berkurang

14.00 5. Mengajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (Teknik relaksasi napas dalam)
R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang

14.15 6. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik inject keterolac


R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang

Dx 2
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
08.00 S : Klien mengatakan masih cemas terhadap penyakit dan
R : Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya dan
operasi yang akan dilakukan
tindakan operasi yang akan dijalaninya.
O : Klien telihat cemas,khawatir dan takut
08.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas
P : Intervensi dilanjutkan
R : Klien tampak cemas, khawatir dan takut
I:
3. Melatih Teknik relaksasi
08.30 R : Klien mengatakan merasa agak nyaman 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Memonitor tanda-tanda ansietas
3. Melatih Teknik relaksasi
E:

1. Cemas berkurang
2. Gelisah berkurang
3. Tidak ada tanda-tanda ansietas lainnya

2 Juni 2021

Tanggal / jam Implementasi Evaluasi TTD

Dx 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri.
kualitas, intensitas nyeri
07.00 O : Klien sedikit terlihat masih meringis dan tak nyaman
R:
 Klien mengatakan masih merasakan nyeri dibagian P : Intervensi dilanjutkan
perut bagian bawah karena kista
I:
 Skala 4
2. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal 5. Memonitor tanda-tanda vital
07.10
R : Klien sedikit tampak meringis saat bergerak dan tak 6. Memfasilitasi istirahat dan tidur
nyaman 7. Mengajarkan Teknik non farmakologis
10.00 3. Memonitor tanda-tanda vital 8. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik inject
N: 85 x/m keterolac

RR: 22x/m
E:
13.00 TD : 130/80 mmHg
4. TTV dalam batas normal
4. Memfasilitasi istirahat dan tidur 5. Klien merasa nyaman
R : Klien mengatakan kurang dapat istirahat dan tidur 6. Nyeri berkurang
dengan baik

14.00
5. Mengajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri (Teknik relaksasi napas dalam)
R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang
14.15

6. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik inject keterolac


R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang

Dx 2
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
08.00 S : Klien mengatakan masih cemas terhadap penyakit dan
R : Klien mengatakan cemas terhadap penyakitnya dan
operasi yang akan dilakukan
tindakan operasi yang akan dijalaninya.
O : Klien telihat cemas,khawatir dan takut
08.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas
P : Intervensi dilanjutkan
R : Klien tampak cemas, khawatir dan takut
I:
3. Melatih Teknik relaksasi
08.30 R : Klien mengatakan merasa agak nyaman 1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
2. Memonitor tanda-tanda ansietas
3. Melatih Teknik relaksasi
E:

1. Cemas berkurang
2. Gelisah berkurang
3. Tidak ada tanda-tanda ansietas lainnya

3 Juni 2021

Tanggal / jam Implementasi Evaluasi TTD

Dx 1 1. Mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, S : Klien mengatakan masih merasakan nyeri.namun agak
kualitas, intensitas nyeri berkurang
07.00
R:
O : Klien tampak sedikit meringis dan mulai terlihat agak
 Klien mengatakan nyeri dibagian perut bagian
nyaman
bawah karena kista namun agak berkurang
 Skala 3 P : Intervensi dihentikan
2. Mengidentifikasi respons nyeri non verbal
07.10 I:
R : Klien tampak sedikit meringis dan mulai terlihat agak
nyaman
10.00 3. Memonitor tanda-tanda vital E:
N: 78 x/m

RR: 18x/m

13.00 TD :110/80 mmHg


4. Memfasilitasi istirahat dan tidur
R : Klien mengatakan dapat istirahat dan tidur dengan baik

14.00 5. Mengajarkan Teknik non farmakologis untuk mengurangi


rasa nyeri (Teknik relaksasi napas dalam)
R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang

14.15 6. Penatalaksanaan dalam pemberian analgetik inject keterolac


R : Klien mengatakan nyeri agak berkurang

Dx 2
1. Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
08.00 S : Klien mengatakan sudah tidak cemas terhadap penyakit dan
R : Klien mengatakan sudah tidak cemas terhadap
operasi yang akan dilakukan
penyakitnya dan tindakan operasi yang akan dijalaninya.
O : Klien telihat tenang
08.15 2. Memonitor tanda-tanda ansietas
P : Intervensi dihentikan
R : Klien tampak tenang
I:
3. Melatih Teknik relaksasi
08.30 R : Klien mengatakan merasa nyaman E:

Anda mungkin juga menyukai