Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
Askep Keluarga Dengan Anak Remaja
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu membuat asuhan keperawatan keluarga sesuai dengan masalah
kesehatan yang terjadi pada keluarga dengan anak remaja.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu :
a) Menyebutkan definisi keluarga dengan anak remaja.
b) Menjelaskan tugas-tugas perkembangan keluarga dengan anak remaja.
c) Menjelaskan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja.
d)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.5 Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak
belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga umumnya anak
melakukan interaksi yang intim. Menurut Slameto (2006) keluarga adalah lembaga
pendidikan yang yang pertama dan utama bagi anak-anaknya baik pendidikan bangsa,
dunia, dan negara sehingga cara orang tua mendidik anak-anaknya akan berpengaruh
terhadap belajar. Sedangkan menurut Mubarak, dkk (2009) keluarga adalah
perkumpulan dua orang atau lebih yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi, dan tiap-tiap anggota keluarga selalu berinteraksi satu dengan yang lain.
Berdasarkan keanggotaannya, keluarga dapat dibagi dalam 3 jenis (Duval, 1972
dalam Setiadi 2008), yaitu :
a. Nuclear family, sering disebut dengan keluarga inti, yaitu keluarga yang
anggotanya terdiri dari ayah, ibu dan anak yang belum menikah.
b. Extended family, atau keluarga besar, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari
ayah, ibu, serta family dari kedua belah pihak.
c. Horizontal extended family, yaitu keluarga yang anggotanya terdiri dari ayah, ibu
dan anak yang telah menikah dan masih menumpang pada orang tuanya.
MASALAH-MASALAH KESEHATAN
Pada tahap ini kesehatan fisik anggota keluarga biasanya baik. Tapi promosi
kesehatan tetap menjadi hal yang penting. Faktor-faktor resiko harus diidentifikasi dan
dibicarakan dengan keluarga, seperti pentingnya gaya hidup keluarga yang sehat mulai
dari usia 35 tahun, resiko penyakit jantung koroner meningkat dikalangan pria dan
pada usia ini anggota keluarga yang dewasa mulai merasa lebih rentan terhadap
penyakit sebagai bagian dari perubahan-perubahan perkembangan dan biasanya
mereka ini lebih menerima strategi promosi kesehatan. Sedangkan pada remaja,
kecelakaan terutama kecelakaan mobil merupakan bahaya yang amat besar, dan patah
tulang dan cedera karena atletik juga umum terjadi .
Penyalahguanaan obat-obatan dan alkohol, keluarga berencana, kehamilan
yang tidak dikehendaki, dan pendidikan dan konseling seks merupakan bidang
perhatian yang relevan. Dalam mendiskusikan topik ini dengan keluarga, perawat
dapat terjebak dalam perselisihan atau masalah antara orang tua dan kaum muda,
remaja biasanya mencari pelayanan kesehatan mencakup uji kehamilan, menggunakan
obat-obatan, uji AIDS, keluarga berencana, dan aborsi, diagnosis dan perawatan
penyakit kelamin. Agaknya telah menjadi trend yang sah bagi remaja untuk menerima
perawatan kesehatan tanpa ijin orang tua. Bila orang tua diikutsertakan maka
dilakukan wawancara terpisah sebelum mereka dikumpulkan .
Kebutuhan kesehatan yantg lain adalah dalam bidang hubungan dan bantuan
untuk memperkokoh hubungan perkawinan dan hubungan remaja dengan orang tua.
Konseling langsung yang bersifat menunjang atau mulai rujukan ke sumber-sumber
dalam komunitas untuk konseling, dan juga pendidikan yang bersifat rekreasional, dan
pelayanan lainnya mungkin diperlukan, pendidikan promosi kesehatan umum juga
diindikasikan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
3.2 Pengkajian
a. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Bp. R
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Pendidikan Terakhir : SMP
4. Usia : 38 tahun
5. Pekerjaan : Buruh
6. Alamat : RT 02 RW Kelurahan Cisalak Pasar Kec.
Cimanggis
7. Komposisi Keluarga :
Jenis Hubungan
No Nama Usia Pendidikan
Kelamin dg KK
1 Ibu R Perempuan Istri 30 thn SMP
2 An. H Laki-laki Anak 1 14 thn SMP kls 2
3 An. F Perempuan Anak 2 12 thn SD kls 6
4 An. L Perempuan Anak 3 9 thn SD kls 3
5 Nenek R Perempuan Ibu 61 thn SD
Genogram :
Nenek R
61 thn
Ibu R
Bp. R
30 thn
38 thn
: Perempuan
: Remaja / Pasien
: Cerai
8. Tipe Keluarga :
Keluarga Bp. R termasusk tipe keluarga extended family (keluarga
luas/besar). Keluarga Bp. R (38 thn) terdiri dari Bp. R, Ibu R, ketiga anaknya
dan ibu dari Bp. R yaitu nenek R (61 thn).
9. Suku Bangsa :
Bp. R berasal dari Jakarta (Betawi) dan istrinya, Ibu R juga berasal dari
Jakarta (Betawi). Bahasa dominan yang mereka gunakan sehari-hari di rumah
adalah Bahasa Indonesia dalam percakapan. Ibu R mengatakan keluarganya
tidak memiliki kebiasaan khusus yang mempengaruhi status kesehatan
keluarga yang diajarkan turun-temurun.
10. Agama :
Seluruh keluarga Bp. R beragama Islam. Kegiatan ibadah keagamaan
keluarga Bp. R yaitu sholat 5 waktu dan puasa dilakukan. Menurut keluarga
Bp. R, agama berperan penting dalam kehidupan mereka, bahkan dalam hal
kesehatan. Ketika ada anggota keluarga yang sedang sakit, keluarga uga selalu
mendoakan untuk kesembuhan anggota keluarga yang sedang sakit tersebut.
11. Status Sosial Ekonomi Keluarga
Di keuarga Bp. R pencari nafkah utama di keluarga adalah Bp. R yang
bekerja sebagai buruh dengan penghasilan 2.000.000 – 2.500.000 setiap bulan.
Selain itu Bp. R juga masih aktif menjadi pembawa acara/MC di acara-acara
pernikahan, maka dari itu Bp. R terlihat jarang ada di rumah. Ibu R sehari-hari
membuka warung yang menjual kebutuhan sehari-hari dan makanan ringan di
rumahnya dengan penghasilan perhari 50.000-an. Keperluan keluarga sehari-
hari adalah untuk makan dan jajan An. H, An. F dan An. L. Ibu R mengatakan
bahwa dirinya merasa cukup dengan penghasilan suaminya saat ini. Bp. R saat
ini memiliki tabungan atau dana kesehatan dari tempatnya bekerja.
12. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Keluarga Bp. R tidak memiliki jadwal khusus untuk rekreasi keluarga,
hanya sesekali anaknya mengajak berwisata. Waktu liburan biasanya
disesuaikan dengan jadwal libur kerja dan libur anak sekolah, tetapi sekarang
jarang dilakukan., hanya jika ada waktu saja keluarga pergi rekreasi. Ibu R
juga mengatakan biasanya dirinya berkunjung ke rumah kerabat yang letak
rumahnya berdekatan dengan rumah keluarga Bp. R. Di rumah Ibu R
mengatakan keluarganya dapat menikmatihiburan melalui TV dan radio yang
tersedia di rumahnya. An. H mengatakan jika banyak kegiatan dan membuat
dirinya stress maka dia akan main keluar dengan teman-temannya, biasanya
nongkrong sambil mengobrol tidak jelas, main ke warnet atau rental PS dan
menonton balapan motor. An. H juga mengatakan sering main dengan teman-
temannya hingga malam hari.
c. Lingkungan
17. Karakteristik Rumah :
Rumah yang ditinggali Bp. R sekeluarga adalah rumah permanen
peninggalan orang tua Bp. R yang berukuran 70 m2. Desain interior rumah
terbagi menjadi 6 ruangan, yang paling depan adalah ruang tamu. Lalu, 3 ruang
tidur dan yang paling belakang adalah dapur dan kamar mandi. Kamar tidur 1
digunakan oleh Bp. R dan Ibu R, sedangkan 2 kamar tidur lainnya digunakan
oleh anak-anak dan Nenek R yang tinggal bersama Bp. R dan Ibu R. Lantai
rumah terbuat dari kerami. Terdapat 2 jendela yang kurang lebih berukuran 1,5
x 1 meter di depan samping pintu masuk. Namun, jendela yang terlihat selalu
terbuka ini jarang dibersihkan. Warna dinding rumah adalah putih yang
kondisinya cukup bersih. Kondisi rumah tampak rapi dan bersih dan terdapat
beberapa perabot rumah yang sesuai. Sumber air yang digunakan oleh keluarga
berasal dari tanah (sanyo) sehingga airnya tidak berasa, tidak berwarna dan
tidak berbau. Pada saat hari mulai gelap pencahayaan lampu dalam rumah Bp.
R terbilang terang.
Denah Rumah
Kamar Dapur
Mandi
T
Ruang Ruang e
Tudur Keluarga r 10 m
a
s
Ruang Ruang Warung
Tidur Tamu
Teras
7m
e. Fungsi keluarga
26. Fungsi Efektif :
Ibu R mengatakan bahwa setiap anggota keluarga dalam rumah dapat
saling terbuka dalam menyampaikan pendapat walaupun An. H termasuk anak
yang pendiam dan jarang menyampaikan pendapat.
27. Fungsi Sosialisasi :
Hubungan antar anggota keluarga dalam rumah berjalan dengan baik.
Hubungan anggota keluarga dengan tetangga juga baik apalagi keluarga Bp. R
tergolong paling lama tinggal di wilayah tersebut.
28. Fungsi Perawatan Keluarga :
Ibu R mengatakan bahwa ketika ada anggota keluarga yang sakit, maka
yang sakit akan langsung diberikan obat dari warung atau dari apotek.
Keluarga Ibu R juga sering memanfaatkan pelayanan kesehatan di RS, tetapi
jika sudah sembuh dengan mengkonsumsi obat warung maka hanya diobati di
rumah saja. Bp. R mengatakan bahwa dirinya tidak memiliki keluhan fisik dan
tidak merokok hanya saja jika sedang banyak pekerjaan yang harus
diselesaikannya biasanya Bp. R mengeluhkan pegal-pegal pada badannya.
g. Harapan Keluarga
Keluarga berharap dengan kedatangan perawat berkunjung ke rumahnya
adalah keluarga dapat mengetahui status kesehatan keluarga. Dengan demikian
keluarga berharap akan selalu berada dalam kondisi sehat lahir dan batin. Mereka
juga berharap akan banyak mendapatkan banyak pengetahuan tentang berbagai
macam jenis penyakit dan cara perawatannya.
h. Pemeriksaan Fisik
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
1 Bp. R
130/90 86 21 36,7 68 172
(38 tahun)
Keluhan/RPS Tidak memiliki keluhan fisik
Riwayat Bp. R mengatakan
penyakit
dahulu
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik, memakai kacamata jika membaca.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 21 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler, dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat datar dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 10x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, tidak
ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
2 Ibu. R
110/70 82 19 36,8 48 154
(30 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 19
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
3 An. H
120/80 88 20 36,5 51 156
(14 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal, pernafasan 20 x/menit, tactil fremitus
sama kiri dan kanan, bunyi nafas terauskultasi vesikuler dan
tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 9x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
4 An. F
110/80 91 21 36,8 36 139
(12 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 21
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama
(mmHg) (x/menit) (x/menit) (0C) (Kg) (cm)
5 An. L
110/70 92 22 36,9 31 134
(9 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 22
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna gelap, elastis, tidak ada
lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam baik.
TD Nadi RR Suhu BB TB
No Nama 0
(mmHg) (x/menit) (x/menit) ( C) (Kg) (cm)
6 Nenek. R
140/90 90 23 37 52 155
(61 tahun)
Pemeriksaan Kepala :
Fisik Bentuk kepala dan muka simetris, klien dapat merasakan
benda tumpul dan tajam, gerakan pipi, rahang, dan alis
simetris.
Mata :
Isokor, bola mata dapat mengikuti arah gerakan tangan
pemeriksa, tidak ada nyeri tekan, diameter pupil ± 2 mm,
reaksi cahaya +/+, konjungtiva tidak anemis, kornea tidak
ikterik.
Mulut dan Hidung :
Bibir simetris, mukosa lembab, lidah simetris, dapat
bergerak ke kiri dan ke kanan, tidak pucat, lidah dapat
merasakan asam, asin, manis dengan baik.
Bentuk hidung simetris, warna kulit sama dengan kulit
sekitarnya, tidak terdapat lesi atau cairan, mukosa hidung
lembab, terdapat bulu hidung, uji penciuman baik.
Telinga :
Daun telinga simetris kiri dan kanan, bersih, tidak ada
benjolan, tidak bengkak, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
serumen. Klien tampak mendengar dengan baik.
Leher :
Bentuk simetris, warna sama dengan kulit, tidak terdapat
pembesaran JPV dan tiroid. Tidak terdapat massa. Dapat
bergerak proporsional ke kiri, kanan, atas, dan bawah tanpa
ada nyeri.
Jantung :
Tidak terdapat tonjolan dan massa pada dada, tidak ada
retraksi intercostae, terdengar dullness pada perkusi batas
jantung, BJ 1 dan BJ 2 terauskultasi normal, serta tidak
terdapat mur-mur dan gallop.
Paru-paru :
Pengembangan simetris, warna dada sama dengan kulit
lainnya (tidak terdapat lebam, kebiruan), tidak terdapat
tonjolan abnormal (juga pada payudara), pernafasan 23
x/menit, tactil fremitus sama kiri dan kanan, bunyi nafas
terauskultasi vesikuler dan tidak terdapat suara tambahan.
Abdomen :
Perut terlihat bulat dan warnanya sama dengan kulit lainnya
(tidak ada lebam dan kemerahan), perut teraba lemas, tidak
terdapat nyeri tekan, tidak teraba massa, hepar tidak teraba,
bising usus terdengar 8x/menit.
Ekstremitas :
Terlihat bahu simetris, warna sama dengan kulit, tidak
terdapat tonjolan, dapat mengangkat dan menahan beban
dengan baik, refleks brachioradialis normal kiri dan kanan,
refleks platela normal kiri dan kanan, kekuatan otot : 5 5
5 5
Kulit :
Kulit terlihat bersih, tidak bau, warna sawo matang, elastis,
tidak ada lesi, sensitifitas terhadap benda tumpul dan tajam
baik.
DO :
- An. H marupakan anak pertama
dalam keluarga.
- An. H berusia 14 tahun, berada
pada masa remaja awal.
- Dirumahnya tidak ada yang
mengajarkan peran dan
tanggung jawab kepada remaja
(An. H)
2. DS : Ketidak mampuan Ketidakefektifan
- Ibu. R mengatakan urusan keluarga mengenal koping keluarga
anaknya lebih banyak masalah tentang Bp.R
diserahkan kepada ibunya pentingnya
- Ibu. R mengatakan An. H lebih komunikasi efektif
suka menghabiskan waktunya antara orang tua
didalam kamar dari pada dan remaja.
berkumpul dengan keluarga
- Ibu. R mengatakan Bp. R
memang agak keras untuk
mendidik anak-anaknya
- An. H mengakui tidak pernah
menceritakan masalah yang
dihadapinya pada orang tua
- An. H mengatakan kadang
percakapan dengan orang tua
akan berakhir dengan
ketegangan
- An. H mengatakan lebih suka
menceritakan masalahnya
kepada teman-temannya
debandingkan kepada orang tua
ataupun keluarganya yang lain.
DO :
- Bp. R sibuk bekerja dan jarang
menyempatkan berbicara
kepada anaknya.
4.1 Kesimpulan
Perkembangan keluarga merupakan proses perubahan yang terjadi pada sistem
keluarga meliputi; perubahan pola interaksi dan hubungan antar anggota keluarga
disepanjang waktu. Perubahan ini terjadi melalui beberapa tahapan atau kurun waktu
tertentu.Pada setiap tahapan mempunyai tugas perkembangan yang harus dipenuhi
agar tahapan tersebut dapat dilalui dengan sukses.
Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan
adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota
keluarga.
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal, sifat,
kegiatan, yang berhubungan dengan individu dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan individu dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari
keluarga, kelompok dan masyarakat
4.2 Saran
Upaya untuk meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan keluarga melalui
penyuluhan mengenai peran anggota keluarga dan perkembangan keluarga sesuai
jenjang merupakan langkah yang tepat dilakukan guna mencapai kebutuhan kesehatan
keluarga yang optimal.Upaya ini perlu dikembangkan dan ditingkatkan, untuk itu
perlu dukungan oleh pihak-pihak yang peduli terhadap kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA
Setiadi. 2008. Konsep dan proses keperawatan keluarga edisi pertama. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Slameto. 2006. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta
Mubarak, dkk. 2009. Ilmu keperawatan komunitas: konsep dan aplikasi. Jakarta: Salemba
Medika
ners.unair.ac.id/materikuliah/askep%20remaja%20new.pdf