Nim : 18.12.0862 Kelas : 18 S1SI 05 Mata Kuliah : Bahasa Indonesia
TUGAS BAHASA INDONESIA
Resensi Buku : Harus Bisa! Seni Memimpin ala SBY Buku ini ditulis oleh, Dino Patti Djalal. Dino lahir di Beograd, Yugoslavia, tanggal 10 september 1965. Pada tahun 2004, ia diangkat presiden Yudhoyono menjadi staff khusus presiden bidang Hubungan Internasional. Dino telah banyak menulis artikel di media nasional dan internasional, menjadi pembicara di berbagai forum internasional, serta memberi kuliah di berbagai kampus maupun lembaga pendidikan nasional. Buku “Harus Bisa! Seni Memimpin ala SBY” yang ia tulis ini pun memiliki sudut pandang yang berbeda, karena ditulis sendiri berdasar pengalaman Dino mendampingi SBY sebagai juru bicara presiden. Selain itu, pembaca dapat merasakan kesan yang berbeda Ketika membaca buku tersebut. Dengan sampul biru yang menarik mata, Ketika membuka lembar- lembar awal pun kita dapat mengetahui bahwa buku ini telah ditulis dan disusun dengan begitu rapi dan berkelas. Ide menulis buku ini tercetus saat Dino menemukan nota-nota tulisan SBY. Dino menyadari bahwa itu bukan sekedar nota biasa, melainkan sebuah sidik jari dari era politik penting yang kelak akan dipelajari di sekolah dan kampus. Dan sidik jari SBY ini ada di mana- mana, dalam berbagai keputusannya, pidatonya, gebrakannya, pikirannya, tindakannya, konflik batinnya, semua itu adalah jejak-jejak sejarah yang masih segar di depan mata. Dari sini lah timbul gagasan untuk membuat catatan harian untuk merekan peristiwa-peristiwa di istana. Buku ini berisi tentang leadership notes penulis selama bertugas mendampingi presiden SBY, terutama pada periode pertama SBY menjabat, tahun 2004-2009. Diawal buku, kita disuguhkan peristiwa Tsunami Aceh(2004), bencana ini merupakan krisis besar yang dialami oleh SBY sebagai presiden. SBY, sebagai pemimpin tidak lantas kebingungan ia bertindak cekatan dan berpikir kritis. SBY yang Ketika itu berada di Papua saat mendengar kabar, langsung bergegas ke Aceh untuk memimpin di garis depan. Melakukan koordinasi secara real- time, juga untuk mengetahui secara langsung, apa yang menimpa Aceh kala itu. Waktu itu ia bahkan dapat memanfaatkan kejadian tersebut untuk mendamaikan konflik yang selama ini terjadi di Aceh. Sebagai pemimpin ia berusaha untuk menghilangkan konflik ditengah bencana itu. SBY melakukan negosiasi kepada GAM untuk berdamai dan menerima NKRI. Dilain peristiwa, juga terdapat pelajaran-pelajaran berharga yang mengacu pada pengalaman Dino saat menemani SBY. Sebut saja peristiwa seperti Krisis Ekonomi 2008, Perombakan Birokrasi, Kasus penculikan WNI, Konflik Pengangkatan Panglima. Bahasa yang digunakan Dino dalam menceritakan sosok SBY sebagai pemimpin pun dituturkan dengan sangat baik. Tidak terdapat kata-kata terlalu mengagung-agungkan ataupun mencemooh lawan politiknya. Hal ini tidak seperti yang kita temui pada buku lain. Tak hanya materi yang dibawakan, buku ini juga memiliki cover yang elegan dengan warna biru yang dominan. Kertas yang digunakan juga menunjukan bahwa buku ini memang berkualitas. Selain itu, dalam buku ini juga kaya akan gambar-gambar yang merupakan dokumentasi peristiwa, sehingga para pembaca pun memiliki gambaran nyata terhadap kejadian yang diceritakan. Di akhir buku ini juga terdapat catatan pribadi Dino terhadap presiden SBY dengan judul SBY sebagai atasan, sahabat, dan mentor.