Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Skala Likert, Rumus

dan Cara Menghitungnya


by Agung P.
Ada banyak jenis skala yang bisa digunakan untuk mengukur sebuah data
penelitian yang diperlukan. Skala tersebut seperti skala Guttman, Likert, dan
Thurstone.

Skala Likert sendiri merupakan salah satu jenis skala pengukuran data kuantitatif.
Data tersebut banyak ditemukan pada angket untuk melakukan survei tertentu.

Anda perlu memahami mengenai bentuk skala Likert yang akan digunakan.

Hal tersebut agar Anda tidak kesulitan ketika melakukan proses pengukuran data
penelitian menggunakan skala tersebut.

Jika Anda tidak mengenal skala Likert, maka penggunaannya bisa tidak tepat.
Sebagai contoh, ketika Anda membutuhkan data yang bersifat pasti maka
penggunaan skala Likert tentu tidak akan efektif.

Pengertian Skala Likert


Skala Likert adalah salah satu bentuk skala yang dilakukan untuk mengumpulkan
data demi mengetahui atau mengukur data yang bersifat kualitatif.

Data tersebut diperoleh untuk mengetahui pendapat, persepsi, ataupun sikap


seseorang terhadap sebuah fenomena yang terjadi.

Ciri khas yang mudah dilihat dari skala Likert adalah adanya 5 pilihan yang akan
dijawab oleh responden.
Dari 5 gradasi jawaban tersebut, selanjutnya akan diolah dalam bentuk
persentase sebagai penentu hasil penelitian.

Bentuk-Bentuk Skala Likert


Bentuk-bentuk skala Likert cukup beragam tergantung tujuan yang ingin
diperoleh oleh peneliti.

Bentuk pertama adalah skala mengenai pendapat yang biasanya pada kertas
angket terdiri dari lima pilihan, yaitu Sangat Senang (SS), Senang (S), Netral (N),
Tidak Senang (TS), dan Sangat Tidak Senang (STS).

Bentuk lainnya yakni berupa pendapat mengenai persetujuan mengenai sebuah


kebijakan atau fenomena yang sedang terjadi.

Jawaban yang harus diisi di antaranya Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Ragu (R),
Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS).

Langkah  Analisis dan Contohnya


Ada beberapa langkah utama yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian
menggunakan skala Likert. Berikut langkah analisis beserta contoh yang bisa
Anda terapkan.

1. Mengumpulkan Data

Langkah pertama adalah mengumpulkan data yang akan dianalisis dengan cara
memberikan angket yang sudah diisi dengan pertanyaan mengenai suatu kondisi
atau fenomena sosial.

Pastikan untuk menggunakan sampel yang tepat dengan jumlah responden yang
sesuai agar hasil yang diperoleh lebih akurat.

Contoh Pertanyaan
No Pertanyaan SS S R TS STS

Adanya pelajaran tambahan yang khusus memberikan ilmu


1          
mengenai teknologi.
 

2. Jumlahkan Seluruh Data

Dari semua data yang sudah terkumpul, Anda bisa mengklasifikasikannya


berdasarkan jenis jawaban yang diperoleh.

Misalnya jawaban sangat suka, dikumpulkan dengan responden yang juga


menjawab sangat suka. Setelah semua data terkumpul, Anda bisa menjumlahkan
masing-masing jawaban.
Contoh Jumlah Data

Pada 100 orang siswa, ditemukan jumlah data sebagai berikut:

Sangat Senang : 30

Senang : 30

Ragu : 5

Tidak Senang : 20

Sangat Tidak Senang : 15

3. Pemberian Bobot

Semua data yang sudah dijumlahkan, tidak bisa langsung diolah. Anda harus
memberikan bobot pada masing-masing jawaban.

Misalnya poin atau bobot pada jawaban dari sangat suka, hingga sangat tidak
suka adalah 5, 4, 3,  2, dan 1. Setelah jumlah dikalikan dengan bobot, barulah
seluruhnya dijumlahkan.

Sangat senang : 30 x 5 = 150

Senang : 30 x 4 = 120

Ragu : 5 x 3 = 15

Tidak Senang : 20 x 2 = 60

Sangat Tidak Senang : 15 x 1 = 15

Total Skor = 360

Untuk mengetahui skor maksimum, maka rumusnya adalah jumlah responden x


skor tertinggi.

Sementara untuk mengetahui skor minimum menggunakan rumus jumlah


responden x skor terendah. Dari perhitungan ini nantinya akan diperoleh interval
penilaian.

Skor maksimum = 100 x 5 = 500

Skor minimum =  100 x 1 = 100

4. Hitung Persentase
Langkah terakhir, untuk mengetahui kesimpulan dari hasil penelitian adalah
dengan menghitung persentasenya.

Rumus untuk mengetahui indeks dalam bentuk persen adalah total skor dibagi
total skor maksimum dikali 100.

Indeks persentase = 360 : 500 x 100 = 72 %

Sehingga kesimpulan dari penelitian adalah siswa senang dengan pelajaran


teknologi di sekolah.

Sebelum memutuskan untuk menggunakan skala Likert dalam penelitian, maka


cara perhitungan dan tujuan penilaian yang diperoleh harus Anda pahami
terlebih dahulu.

Hal ini penting untuk menunjang data yang lebih valid sebelum dilakukan
evaluasi dan membuat kesimpulan.

Selain itu, efektivitas skala Likert juga sangat dipengaruhi oleh bentuk pertanyaan
yang Anda tulis pada angket.

Anda mungkin juga menyukai