Anda di halaman 1dari 28

Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..

86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Kepemimpinan Perempuan dalam Islam: Melacak Sejarah Feminisme


melalui Pendekatan Hadits dan Hubungannya dengan Hukum Tata Negara

Yuminah Rohmatullah
Dosen STAISKA (Sekolah Tinggi Agama Islam Al Karimiyah) Fak.Tarbiyah Depok
e-Mail: yuminah.r@gmail.com

Abstract:The occurrence of controversy in the issue of women's leadership in Islam comes from
differences in scholars in interpreting a number of verses and hadith of the Prophet. In general, if
analyzed the quality of traditions of al-Bukhârî, al-Turmuzî, and al-Nasâ`î and Imam Ahmad about
female leadership in general is shahîh li dzâtihi. The sanad meet the validity of sanad hadith, which is
continuous sanad, the narration is tsiqah, and spared from syudzûdz and 'illah. The matan also meet
the rules of validity of matan hadith, which is spared from syudzûdz and 'illah. This research will
discuss about the leadership of women through the prophetic hadith approach and its relationship with
the state.

Keywords: Leader, hadith, tradition, history, country.

Abstrak: Terjadinya kontroversi dalam masalah kepemimpinan perempuan dalam Islam


berasal dari perbedaan ulama dalam menafsiri sejumlah ayat dan hadis Nabi. Secara
umum jika dianalisa kualitas hadis riwayat al-Bukhârî, al-Turmuzî, dan al-Nasâ`î serta
Imam Ahmad tentang kepemimpinan perempuan secara umum adalah shahîh li dzâtihi.
Sanadnya memenuhi kaidah kesahihan sanad hadis, yaitu sanadnya bersambung,
periwayatnya bersifat tsiqah, dan terhindar dari syudzûdz dan ‘illah. Matannya juga
memenuhi kaidah kesahihan matan hadis, yakni terhindar dari syudzûdz dan ‘illah.
Penelitian ini akan membahas tentang kepemimpinan perempuan melalui pendekatan
hadits nabi dan hubungannya dengan negara.

Kata kunci: Pemimpin, hadits, tradisi, sejarah, negara.

Latar Belakang Masyarakat Yunani yang terkenal


dengan pemikiran filsafatnya tidak
Sebelum al-Qur`an turun,
banyak membicarakan hak perempuan.
banyak peradaban besar seperti Yunani-
Romawi, India, dan Cina sudah ada dan Perubahan dalam Perspektif Islam, (Bandung: Mizan,
berkembang. Demikian juga agama- 1999), h.77.
Perempuan pada masa kejayaan Yunani (kira-kira
agama besar seperti Yahudi, Nasrani, abad 2 dan 3 SM.), dipandang sebagai komoditas
Hindu, Budha, dan Zoroaster di Persia1. yang diperjualbelikan di pasar. Mereka
memandang perempuan sebagai penyebab
persengketaan, peperangan, dan kekacauan.
Perempuan mereka anggap sebagai lambang
1 M. Quraish Shihab, Kodrat Perempuan kekejian dari perbuatan syetan, perempuan hanya
Versus Norma Kultural, dalam ed. Lily Zakiyah untuk mengurus anak dan rumah tangga, laki-laki
Munir, Memposisikan Kodrat Perempuan dan diperbolehkan beristri tanpa batas.

86
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Pada puncak peradaban Yunani, telah membuat tokoh sufi Hasan Basri
perempuan diberi kebebasan bertekuk lutut.4
sedemikian rupa untuk memenuhi Kajian tentang perempuan dan
kebutuhan dan selera laki-laki. Dalam kesetaraan merupakan sebuah kajian
ajaran Nasrani, perempuan adalah yang tidak pernah surut dalam tiap
senjata iblis untuk menyesatkan ruang dan waktu. Sekalipun telah
manusia. Bahkan pada abad ke-6 berulang-kali dibahas dalam banyak
Masehi diselenggarakan suatu ruang, selalu saja ada upaya penyegaran
pertemuan untuk membahas apakah yang tidak kalah signifikan untuk
perempuan itu manusia atau bukan. mengkaji ulang tentang hal tersebut. Hal
Dalam pembahasan tersebut kemudian ini disebabkan oleh sebuah konstruk
disimpulkan bahwa perempuan adalah masyarakat yang seolah menempatkan
manusia yang diciptakan semata-mata perempuan dalam posisi minor, dari
untuk melayani laki-laki.2 dahulu, mungkin, hingga sekarang.
Sejarah telah menunjukkan Hal tersebut juga masih terasa
kedudukan perempuan pada masa Nabi janggal dalam tataran realitas
Muhammad Saw. tidak hanya dianggap keindonesiaan. Walaupun presiden ke-
sebagai istri, pendamping, dan empat tiada lain adalah seorang
pelengkap laki-laki saja, tapi juga perempuan, kejanggalan itu tampak
dipandang sebagai manusia yang pada bidang partisipasi politik kaum
memiliki kedudukan yang setara dalam perempuan, misalnya kuota perempuan
hak dan kewajiban dengan manusia lain dalam kursi parlemen yang hanya diberi
di hadapan Allah Swt. Contohnya mulai jatah 30% (tiga puluh persen)5. Penulis
dari Aisyah (ummul mukminin)
memimpin perang Jamal, Ummu Hani, 4 Ibrahim Hosein, Ahmad Munif
al-Syifâ seorang perempuan yang pandai Suratmaputra, al Qur`an dan Peranan Perempuan
menulis ditugaskan oleh khalifah Umar dalam Islam, (Jakarta: Institut Ilmu al Qur`an
Jakarta, 2007), h. 69.
ibn al-Khaththâb sebagai petugas yang 5 Jumlah calon legislatif perempuan yang

menangani pasar kota Madinah. dll. 3 terpilih menjadi anggota DPR periode 2014-2019
sebanyak 97 orang atau setara dengan 17,32
Sejarah Islampun pernah persen.
mencatat Syajarahtuddur sebagai Ratu Jumlah perempuan anggota DPR pada periode
kali ini menurun ketimbang periode 2009-
Dinasti Mamluk di Mesir, juga Rabiah al 2014. Pada periode sebelumnya, 2009-2014,
Adawiyah seorang tokoh sufi besar yang terpilih 103 perempuan anggota DPR, pada
pemilu tahun 2009 tercatat 22,45 persen rata-rata
perolehan suara perempuan untuk DPR RI
dengan 18 persen hasil perolehan kursi
perempuan. Sedangkan untuk pemilu tahun 2014
2 Tasmin Tangngareng, Kepemimpinan tercatat perkiraan 23,42 persen perolehan suara
Perempuan Dalam Persfektif Hadis: Universitas Islam perempuan untuk DPR RI, namun hasil
Negeri (UIN) Alauddin Makassar Jl. Sultan perolehan kursinya hanya mencapai sekitar 14
Alauddin No. 36, Samata, Gowa, Sulawesi Selatan persen saja. Hal ini disebabkan oleh kebijakan
90222 e-mail: asrulmuslim88@yahoo.com internal partai dalam penentuan kursi yang
3 Muhammad al-Ghazâlî, Al-Islâm wa al-
menjadi aspek penting untuk didiskusikan
Thâqah al-Mu‟atthalah (Kairo: Dâr al-Kutub al- kembali, bahkan layak diperiksa apakah
Hadîtsah, 1964), h.138. peningkatan keterpilihan perempuan telah benar-

87
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

masih curiga, jangan-jangan adanya bupati7, walikota dan hakim wanita yang
kuota 30% tersebut masih karena telah mampu memimpin dengan baik.
“keterpaksaan demokratisasi simbolik”. Di negara Muslim lain,
Sebab realitasnya, jumlah perempuan fenomena kepala negara wanita sudah
yang duduk di kursi parlemen hanya pernah terjadi yaitu di Pakistan dan
segelintir orang, tidak sampai 30%. Bangladesh. Perdana Menteri (PM)
Di Indonesia wacana hukum Benazir Bhutto menjadi Kepala Negara
Islam tentang boleh tidaknya wanita Pakistan dua periode yang pertama pada
menduduki jabatan publik, baik tingkat tahun 1988-1990 dan yang kedua pada
tertinggi maupun pada level yang lebih tahun 1993-19968 Bangladesh, negara
rendah muncul relatif baru. Topik ini yang memisahkan diri dari Pakistan
mulai mengemuka pasca era reformasi. pada 1971, dipimpin oleh dua kepala
Tepatnya, sejak tahun 2001, yakni saat negara wanita yaitu Khaleda Zia (1991-
lengsernya Abdurrahman “Gus Dur” 2006) dan Sheikh Hasina.yang berkuasa
Wahid dari tahta kepresidenan dan dua periode yakni tahun 1996-2001 dan
naiknya Megawati Sukarnoputri menjadi 2009-sampai sekarang.9 Gloriyal
presiden wanita pertama di Indonesia.6 Makapagel Aroyo yang menjadi
Selain itu, masyarakat telah banyak presiden Filipina, Corri Aquino, Ratu
melihat kesuksesan kaum wanita Elizabet yang memimpin kerajaan
memimpin sebuah organisasi, baik Inggris, Park Geun-hye presiden Korea
formal maupun non formal. Sebut saja Selatan, sampai Ratu Atut Khasyiah
sebelum Indonesia merdeka sudah ada yang menjadi gubernur Banten10.
R.A. Kartini, Ar-Raniri, Cut Nyak Dien.
Laksamana Malahayati, H.R. Rasuna 7 Dari 123 calon kepala dan wakil kepala
daerah perempuan yang mengikuti Pilkada 2015,
Said, Dewi Sartika. Nyi Ageng Serang, setidaknya ada 35 calon perempuan yang
ibu Wahid Hasyim, dan juga ibu Aisah terpilih,” dalam Pilkada Serentak pada 9
Dahlan. Pasca reformasi Megawati Desember 2015 (Lihat
http://www.rappler.com/indonesia/115543-
Sukarno Putri yang menjadi presiden perempuan-menang-di-pilkada-2015).
8 Libby Hughes, Benazir Butho, from Prison
Indonesia, serta banyak menteri,
to Prime Minister, (Universe: 2000), h. 45
anggota DPR RI, DPRD, gubernur, 9 Willem Van Schebdel, A History of

Bangladesh, (Cambridge University Press, 2009), h.


80
10 Sampai detik ini ada sejumlah 18

benar menjadi bagian dari komitmen internal pemimpin dunia perempuan yang berpengaruh
partai, atau hanya sekadar pemenuhan syarat yaitu 1).Angela Merkel Kanselir, Jerman yang
adminstratif saja demi memenuhi kuota 30 persen terpilih pada 22 November 2005. 2). Helle
keterwakilan perempuan sebagaimana ditetapkan Thorning Schmidt, Perdana Menteri Denmark,
Undang-undang Pemilu yang dilantik pada 3 Oktober 2011. 3) Dalia
.(http://www.jurnalperempuan.org/menurunnya- Grybauskaite, Presiden Lithuania yang terpilih
jumlah-keterwakilan-perempuan-di- pada 12 Juli 2009, 4) Denise Bronzetti (40 tahun),
parlemen.html, dan lihat pemimpin San Marino.5). Atifete Jahjaga (37
http://nasional.kompas.com/read/2014/05/14/ tahun), Presiden wanita termuda yang memimpin
2159364/Ini.97.Perempuan.Anggota.DPR. ). Kosovo. Terpilih pada 7 April 2012.6). Park
Geun-hye 60 tahun), Presiden terpilih Korea
6 Adrian Vickers, A History of Modern Selatan, 7). Veline Widmer-Shlumpf Presiden
Indonesia, (Cambridge University Press:2013) Swiss, 8) Johanna Sigurdardottir, Perdana

88
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Demikian halnya pada ranah Melihat fenomena di atas,


ibadah (baca: shalat). Perempuan masih keterkaitan kepemimpinan perempuan
dianggap tidak qualified untuk dalam urusan umum, masih terjadi
memimpin shalat, bahkan ada yang kontroversi, mayoritas ulama melarang
mengharamkan. Hal ini dapat dicermati perempuan menjadi pemimpin dalam
ketika pada 18 Maret 2005, Amina urusan umum. Tapi di lain pihak, ada
Wadud Muhsin, seorang feminis Islam ulama lainnya yang membolehkan
dari Amerika Utara, memimpin shalat perempuan menjadi pemimpin di luar
Jum’at yang diikuti oleh 100 orang rumah tangganya, karena al-Qur`an
jamaah, baik laki-laki maupun memberi isyarat perempuan pun bisa
perempuan di sebuah gereja Anglikan, menjadi pemimpin, bukan hanya laki-
Manhattan, New York, AS. Peristiwa ini laki. Oleh karena itu, sebagian ulama
mendapatkan kecaman publik, tidak membolehkan kepemimpinan
hanya di Amerika tapi juga di seluruh perempuan secara umum. jika mereka
dunia, bahkan sekelompok orang di memiliki kemampuan untuk
Amerika mengancam akan meledakkan melaksanakan amanah tersebut. Di
bom di tempat berlangsungnya shalat samping itu, mereka juga memiliki
Jum`at yang sedianya akan dilakukan di kriteria-kriteria atau syarat-syarat
Sundaram Tagore Gallery. Namun, sebagai seorang pemimpin.
dengan pertimbangan keamanan, Terkait dengan fenomena
akhirnya dipindahkan di gereja. tersebut, makalah ini akan mencoba
Ironisnya, di antara orang-orang yang melacak perspektif hadis tentang
mengecamnya ada yang sekelamin kepemimpinan perempuan secara global
dengan Amina Wadud, khususnya yang akan mencoba untuk sedikit
muslimah Indonesia yang memang melakukan dan menawarkan sebuah
masih merasakan “tabuisme” terhadap upaya merekontruksi terhadap konstruk
hal-hal yang terkait dengan wacana kemapanan dalam masyarakat yang
kesetaraan gender terkait tentang kepemimpinan11 yang
masih cenderung patriarkhal.
menteri Iceland, 9). Portia Simpson Miller,
Perdana menteri Jamaika, 10. Laura Chinchilla Tematik Hadits tentang Pemimpin
Miranda Presiden wanita pertama Kosta Rika.
11) Kamla Persad-Bissessar Perdana menteri
wanita pertama Trinidad dan Tobago. 12) Dilma
1. Matan Hadis dan Perawinya
Rousseff presiden wanita pertama Brasil. 13) a. Bukhari Muslim
Cristina Fernandez Presiden wanita Argentina,
14). Ellen Johnson Sirleaf Presiden wanita
pertama Liberia, 15) Joyce Banda presiden
wanita pertama Malawi, 16) Sheikh Hasina 11 Kepemimpinan dalam kamus bahasa

sebagai perdana menteri wanita Bangladesh. 17) Indonesia diartikan sebagai perihal memimpin,
Yingluck Shinawatra perdana menteri Thailand sedangkan urusan umum adalah urusan mengenai
pada 8 Agustus 2011. 18). Julia Gillard Perdana berbagai hal yang ada sangkut-pautnya dengan
menteri wanita pertama Australia (Lihat pekerjaan, jawatan, dinas, dan sebagainya yang
http://kabar24.bisnis.com/read/20121222/19/1 mengurus sesuatu. (Lihat Departemen Pendidikan
11213/wanita-pemimpin-inilah-daftar-18-wanita- dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia
pemimpin-negara-di-dunia ) (Jakarta: Balai Pustaka, 1989), h. 864 dan 997.

89
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

‫ َع ْن أَِب‬،‫اْلَ َسن‬
ْ ‫ َعن‬،‫ف‬ ٌ ‫ َحدَّثَنَا َع ْو‬:‫َحدثَنَا ُعثْ َما ُن بْ ُن ا ْْلَْي ثَم‬ Persia telah mengangkat putri Kisra sebagai
ٍ pemimpin (raja) mereka, maka beliau
‫لى‬
َّ ‫ص‬َ ‫ لَ َق ْد نَ ْف َع ِْن هللاُ ب َكل َمة ََس ْعتُ َها من َر ُس ْول هللا‬:‫ال‬
َ َ‫بَكَْرةَ ق‬ bersabda, “tidak akan beruntung suatu kaum
‫َص َحاب‬ ْ ‫ت اَ َّن‬
ْ ‫اْلَ َّق ِب‬ ُ ‫ بَ ْع َد َما ك ْد‬،‫اْلَ َمل‬ ْ ‫هللاُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أَ ََّّي َم‬ yang mempercayakan/ menguasakan urusan
mereka kepada seorang wanita
‫لى هللاُ َعلَْيه‬
َّ ‫ص‬ َ َ‫ ق‬،‫اْلَ َمل فَأُقَات َل َم َع ُه ْم‬
َ ‫ لَ َّما بَلَ َغ َر ُس ْو َل هللا‬:‫ال‬ ْ (mengangkatnya menjadi pemimpin mereka).”
‫ (لَ ْن‬:‫ال‬
َ َ‫ ق‬،‫ت ك ْسَرى‬ َ ‫س قَ ْد َملَّ ُك ْوا عليهم بْن‬ َّ (HR. Bukhari(
َ ‫َو َسل َم أَ ْن اَ ْه َل فَار‬
12
)‫ (رواه البخاري‬.)‫يُ ْفل ُح قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْمَرُه ْم ا ْمَرأَة‬
‫ َع ْن أَِب‬،‫اْلَ َسن‬
ْ ‫ َعن‬،‫ف‬
ٌ ‫ َحدَّثََنا َع ْو‬:‫َحدثَنَا عُثْ َما ُن بْ ُن ا ْْلَْي ثَم‬
Telah menceritakan kepada kami Utsman
bin Hisyam13 telah menceritakan kepada :‫ال‬
َ َ‫بَكَْرةَ ق‬
kami Auf dari al Hasan dari Abu Bakrah14 ‫لى‬
َّ ‫ص‬
َ ‫ لَ َّما بَلَ َغ َر ُس ْو َل هللا‬:‫ال‬ ْ ‫لَ َق ْد نَ ْف َع ِْن هللاُ ب َكل َم ٍة أَ ََّّي َم‬
َ َ‫اْلَ َمل ق‬
dia berkata, “Allah telah memberi manfa`at
kepadaku dengan sebab satu kalimat yang ،‫ت ك ْسَرى‬َ ‫س قَ ْد َملَّ ُك ْوا عليهم بْن‬ َّ
َ ‫هللاُ َعلَْيه َو َسل َم أَ ْن اَ ْه َل فَار‬
aku dengar dari Rasulullah Saw. Pada hari- )‫ (لَ ْن يُ ْفل ُح قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْمَرُه ْم ا ْمَرأَة‬:‫ال‬
َ َ‫ق‬
hari (perang) Jamal setelah aku hampir-
hampir bergabung dengan mereka yang turut )‫(رواه البخاري‬
dalam perang Jamal, dan berperang bersama Menceritakan kepada kami Utsman ibn al-
mereka.” Dia berkata, “ketika sampai berita Haytsam, menceritakan kepada kami, Awf
kepada Rasulullah Saw bahwa penduduk dari al-Hasan dari Abu Bakrah ber-kata,
“Allah telah memberiku manfaat dengan
12 Shahih Bukhari (tersebut dua kali,
kalimat yang aku dengar dari Ra-sulullah
hadis no. 4425 dan 7099) semua dengan sanad
dan matan yang sama, yang dikutip di bawah ini Saw. pada Perang Unta. Abu Bakrah
adalah hadis no 7099. (Lihat juga Ibnu Hajar al- berkata, ketika sampai berita kepada
‘Asqolani, Fath al-Bāri: Syarh Shahih al-Bukhari, Jus Rasulullah Saw. bahwa orang Persia
VIII, (Libanon: Dar al-Kutub al-Ilmiyah, cet. IV, mengangkat putri raja sebagai penggantinya,
2003), h. 160. Hadis tersebut juga dapat dilacak
dalam Syamsuddin Muhammad as-Sikhawi, al-
Rasulullah bersabda, “Tidak sukses suatu
Maqosid al-Hasanah, (Libanon: Dar al-Kutub al- kaum (masyarakat) yang menyerahkan
Ilmiyah, 1987), h.343. Dalam kitab ini disertai urusan mereka kepada perempuan. (HR. al-
perbandingan dengan riwayat-riwayat yang lain Bukhârî)15
semisal riwayat at-Thabari yang menyatakan “ ‫لن‬
‫ ”يفلح قوم يملك رأيهم إمرأة‬atau riwayat Ahmad “ ‫لن‬
‫ ”يفلح قوم أسندوا أمرهم إمرأة‬dan sebagainya. b. Sunan Turmudzi (tersebut 1 kali,
13
Utsman bin Haitsam, Nama: juz 9, halaman 9, no: 2431):

‘Utsman bin Haitsam bin Jahm bin ‘Isya bin


:‫ال‬
َ َ‫ َحدَّثَنَا َخال ُد بْ ُن اْلَارث ق‬:‫ال‬ َ َ‫َحدَّثَنَا َُُم َّم ُد بْ ُن املثَ ََّّن ق‬
Hassan al Mundzir, Tobaqoh : Kibaru tabi’ul atba’ ُ
‫ص َمِن‬ ‫ع‬ : ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ة‬‫ْر‬ َّ
Nasab: al-‘Abdi al-‘Ashri Kunyah: Abu ‘Amr
ََ َ َ َ َ َ ْ َ َ َ ْ َ ‫يل‬
‫ك‬ ‫ب‬ ‫َِب‬ ‫أ‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ، ‫ن‬‫س‬ ‫اْل‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ، ُ ‫َحدَّثَنَا ُُحَْي ٌد الطو‬
‫ك‬َ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم لَ َّما َهل‬
َّ ‫صلَّى‬ َّ ‫اَّللُ ب َش ْي ٍء ََس ْعتُهُ م ْن َر ُسول‬
َ ‫اَّلل‬ َّ
tempat tinggal : Bashrah wafat : 210 H jarh wa
‫صلَّى‬
َ ‫َِّب‬
ُّ ‫ال الن‬ َ ‫ فَ َق‬،ُ‫ ابْنَ تَه‬:‫استَ ْخلَ ُفوا؟» قَالُوا‬
ْ ‫ « َم ْن‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫ك ْسَرى‬
ta’dil: Menurut ibnu Hatim : Sudduq Sumber
Tahdzibul Kamal, jilid 19 h.502
14 Abu Bakrah Nama: Nufa’i bin al-

Harits bin Kaladah bin Amar Tobaqoh :Sahabat


nasab: Assaqofi Kunyah: Abu Bakrah tempat
tinggal: Bashrah wafat :52 H. Jarh wa ta’dil: Kullu 15 Abû Abd Allâh Muhammad ibn

Shahabi ‘Udulun sumber: Tahdzibul Kamal, jilid 30 h.5 Ismâ`îl ibn Ibrâhîm al-Bukhârî, Shahîh al-Bukhârî,
Juz V (Beirut: Dâr al-Fikr, 1994), h. 160.

90
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

َ َ‫ ق‬،» ‫َن يُ ْفلِ َح قَ ْومٌ َولَّ ْوا أ َْم َرُه ْم ْام َرأَة‬
:‫ال‬ ْ ‫ « ل‬:‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
Humaid dari Hasan dari Abi Bakrah
َّ
berkata: Allah menjagaku dengan sesuatu
‫ت َعائ َشةُ يَ ْعِن‬
ْ ‫فَلَ َّما قَد َم‬
yang kudengar dari Rasulullah Saw. ketika
َ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم فَ َع‬
َّ ‫صلَّى‬
‫ص َمِن‬ kehancuran Kisra, beliau bersabda: Siapa
َ ‫اَّلل‬
َّ ‫ت قَ ْو َل َر ُسول‬ُ ‫صَرَة ذَ َك ْر‬
ْ َ‫الب‬
16
yang menggantikannya? Mereka menjawab:
)525 ‫ص‬,4 ‫يح (ج‬ ٌ َ‫ح‬ ‫ص‬ ‫يث‬
ٌ ‫د‬ ‫ح‬ ‫ا‬
َ َ ُ‫ذ‬
َ ‫ه‬ : ‫ه‬ ‫ب‬ ‫اَّلل‬
َّ Anak perempuannya. Nabi Saw. bersabda:
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Tidak akan telah
Musanna, beruntung
menceritakan suatu kaum kepada yang
kami Khalid bin Kha
akan menggantikannya? Mereka menjawab. menyerahkan urusannnya kepada seorang
Anaknya. Maka Nabi SAW bersabda, wanita.
“tidak akan beruntung suatu kaum yang ‫ “لن يفلح قوم ولوا‬:‫وعن أيب بكرة هنع هللا يضر عن النيب ملسو هيلع هللا ىلص قال‬
mempercayakan/ menguasakan urusan ‫أمرهم امرأة” رواه البخاري فيه دليل على عدم جواز تولية‬
mereka kepada seorang wanita
(mengangkatnya menjadi pemimpin mereka ‫املرأة شيئا من األحكام العامة بني املسلمني وإن كان‬
Kemudian Aisah berkata Dia berkata, ‫الشارع قد أثبت هلا أهنا راعية يف بيت زوجها وذهب احلنفية‬
“ketika sampai berita kepada Rasulullah ‫إىل جواز توليتها األحكام إال احلدود وذهب ابن جرير إىل‬
Saw bahwa penduduk Persia telah
mengangkat putri Kisra sebagai pemimpin ‫جواز توليتها مطلقا واحلديث إخبار عن عدم فالح من ويل‬
(raja) mereka Allah melaknat mereka. ‫أمرهم امرأة وهم منهيون عن جلب عدم الفالح ألنفسهم‬
19
‫مأمورون ابكتساب ما يكون سببا للفالح‬
c. Sunan Nasa’i (tersebut satu kali,
juz 16 halaman 341, Hadis Dan dari Abi Bakroh RA dari Nabi
no:5405): Saw.: tidak akan beruntung suatu kaum
menyerahkan urusan mereka (kepemimpinan)
‫ َحدَّثَنَا َخال ُد بْ ُن‬:‫ال‬ 17
َ َ‫ ق‬، ‫َخبَ َرََن ُُمَ َّم ُد بْ ُن الْ ُمثَ ََّّن‬ kepada perempuan. (Diriwayatkan oleh
ْ‫أ‬
Bukhari)
‫ َع ْن أَِب بَكَْرَة‬،‫اْلَ َسن‬ ْ ‫ َع ْن‬،‫ َحدَّثَنَا ُُحَْي ٌد‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،‫اْلَارث‬ ْ Hal ini merupakan dalil atas tidak
ُ‫صلَّى هللا‬ َّ ‫اَّللُ ب َش ْي ٍء ََس ْعتُهُ م ْن َر ُسول‬
َ ‫اَّلل‬ َّ ‫ص َمِن‬ َ ‫ َع‬:‫ال‬ َ َ‫ق‬ bolehnya kepemimpinan diberikan
kepada perempuan hukum yang umum
»‫استَ ْخلَ ُفوا؟‬
ْ ‫ « َمن‬:‫ال‬ َ َ‫ك ك ْسَرى ق‬ َ َ‫َعلَْيه َو َسلَّ َم لَ َّما َهل‬
di antara kaum Muslimin. Syarat
»‫َن يُ ْفلِ َح قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْم َرُه ُم ْام َرأَة‬
ْ ‫ «ل‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬،ُ‫ بِْن تَه‬:‫قَالُوا‬ menetapkan pada kaum perempuan,
)18 225‫ ص‬, 8 ‫(ج‬ bahwa perempuan ditetapkan sebagai
pemimpin di rumah suaminya. Dan
Artinya : Dari Muhammad bin berpendapat Hanafi tentang bolehnya
Mutsanna dari Khalid bin Harits dari menyerahkan hukum-hukum pada
perempuan kecuali masalah hudud.
Sunan Nasa’i (tersebut satu kali, juz 16
16 Sedangkan Ibnu Jarir berpendapat
h. 341, hadis no: 5405): ( lihat juga kitab Fitan bahwa bolehnya menyerahkan
bab. 75 no.hadis 2262) h.374
17 Muhammad bin Musanna bin Ubaid kepemimpinan pada perempuan secara
bin Qois bin Dinar al anji Abu Musa al Basri Al mutlak dan hadis menerangkan tentang
Hafidzi, (Lihat ‫تهذ يب ا لتهذ يب ا لتهذ يب لال ما م ا لحا‬
‫فظ شها ب الد ين ا بى ا لفا د ل ا حمد بن عا لي بن حجر ا‬ tidak akan beruntung urusan
‫ جز‬.‫لعسقال ني حققه و تملق عليه المصطفى عبد القل و ر عطا‬
۹۳۱ .‫ ص‬, ‫ د ا ر الكتا ب العلميه‬:‫لبا نو ن‬-‫ بير و ت‬.‫ء السا بع‬ 19 Muhammad bin Isma’il al-Amiru al-

۹۱ ۱١.۹١۹١- Yamani ash-Shan’ani, Subulus Salam Syarah


18 Sunan Turmudzi (tersebut 1 kali, juz Bulughul Maram, (Riyadh: Maktabah Nazzar
9, h. 9, no: 2431) Musthafa al-Baz, 1995 M/1415H), h.1924

91
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

kepemimpinan mereka kepada yang mendapatkan surat dari Nabi


perempuan, mereka terhalang dari adalah Kisra raja Persia.
keberuntungan, karena usaha yang Berikut kisahnya: ”Rasulullah
mereka lakukan tidak menyebabkan mengutus ’Abdullah bin Hudzafah as-
keberuntungan. Sami untuk mengirimkan surat kepada
d. Musnad Ahmad (tersebut enam pembesar Bahrain. Setelah itu pembesar
kali dengan sanad dan matan Bahrain menyampaikan surat tersebut
yang agak berbeda dengan kitab kepada Kisra. Setelah membaca surat
lainnya. Hadis no. 20940, 20977, dari Rasulullah, ia menolak dan bahkan
21014, 21017, 21018 dan 21058. menyobek-nyobek surat Rasul.
Peristiwa ini didengar Rasulullah,
kemudian beliau bersabda: ”Siapa saja
ِّ ‫َحدَّثَنَا ََْي ََي َع ْن عُيَ ْي نَ َة َح َّدثَِن أَِب َع ْن أَِب بَكَْرةَ َع ْن الن‬
‫َِّب‬
yang telah merobek-robek surat saya,
‫َسنَ ُدوا أ َْمَرُه ْم إ ََل ْامَرأ ٍَة‬ َ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ق‬
ْ ‫ال لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْوٌم أ‬ َّ ‫صلَّى‬
َ dirobek-robek (diri dan kerajaan) orang
itu”.21
Telah menceritakan kepada kami Yahya Jelang beberapa dekade,
dari Uyainah telah menceritakan kepada
kerajaan Persia mengalami kekacauan
saya dari Abu Bakrah dari Nabi
Muhammad Saw. bersabda tidak akan dalam berbagai bidang seperti halnya
beruntung suatu kaum yang menyerahkan yang menjadi hipotesa Nabi. Raja Persia
urusannnya kepada seorang wanita. dibunuh anaknya sendiri. Kerajaan
kemudian diganti kepada anak
‫َحدَّثَنَا عبد ا هلل حد ثِن ا ِب َحدَّثََنا ا سو د بن عا مر‬ perempuannya (Buwaran), yang
‫َحدَّثَنَا ُحا د بن سلمة عن ُحيد عن ا ْلسن عن ا ِب‬ kemudian membawa kehancuran
kerajaan Persia karena memang tidak
‫َِّب‬
ِّ ‫أَِب بَكَْرةَ ا ن ر جال من ا هل الفا ر س ا تى َع ْن الن‬ memiliki kualifikasi seorang pemimpin
‫ ا ن ر ِب تبا ر ك و تعا َل قد‬:‫ال‬َ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم ق‬
َّ ‫صلَّى‬
َ yang adil, bijaksana, visioner, dan
‫ و قيل له يعِن لنِب‬: ‫ يعِن كسر ىز قا ل‬: ‫قتل ر بك‬ karakteristik kepemimpinan lainnya,
melainkan hanya kepentingan ingin
‫ قا ل‬. "ُ‫ انه قد ا ستخلف" ابْنَ تَه‬. ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم‬
َّ ‫صلَّى‬
َ berkuasa (harsh: tamak).”22. Hal ini
20 ٍ
. ‫ ال يفلح قَ ْوٌم متلكهم ْامَرأَة‬. ‫فقا ل‬ terjadi sekitar tahun 9 H.
Di dalam Fathul Bari dijelaskan
B. ASBĀB al-WURUD HADIS bahwa ketika Rasulullah mendapat
Rasulullah Saw. dalam kabar akan kejatuhan Kisra raja Persia,
menyebarkan dakwahnya dengan beliau menanyakan siapa yang
berbagai cara ke berbagai daerah dan
negara di antaranya dengan 21 Kejadian itu tertuang dalam sebuah

mengirimkan surat kepada pembesar- hadis “‫ ”أن يمزق كل ممزق‬untuk lebih lengkapnya
lacak dalam Ibnu Hajar al-‘Asqolani, Fath al-
pembesar kerajaan. Salah satu kerajaan Bāri… h. 159.
22 Muhammad Thalib. 17 Alasan
Membenarkan Wanita Menjadi Pemimpin dan
20 Hadis no 20977. Juz 44 halaman 321 Analisisnya, (Bandung: Baitussalam, 2001), h. 70
dalam Musnad Ahmad

92
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

menggantikannya. Ketika dijawab anak membunuh semua saudara laki-lakinya


perempuannya maka Rasulullah tersebut atas dasar ketamakan untuk
bersabda : menguasai tahta kerajaan Persia.
‫َن يُ ْفلِ َح قَ ْومٌ َولَّ ْوا أ َْم َرُه ْم ْام َرأَة‬
ْ‫ل‬ Sehingga tidak ada seorang laki-laki pun
yang menjadi pewaris kerajaan. Mereka
”Tidak akan beruntung suatu kaum juga tidak menginginkan tahta
yang diperintah perempuan.” kekuasaan kerajaan jatuh kepada pihak
Kisra bernama lengkap Kisra bin lain, sehingga mereka mengangkat
Abrawaiz bin Hurmuz, raja Persia. Ia seorang wanita yang bernama Buwaran,
mempunyai anak laki-laki bernama anak Syairawaihi, atau cucu Kisra23.
Syairawaihi. Syairawaihi mempunyai Menurut tradisi yang berlaku di
anak perempuan bernama Buwaran. Persia sebelum peristiwa itu, yang
Adapun sebab diangkatnya Buwaran diangkat sebagai kepala negara adalah
sebagai raja adalah ketika terjadi laki-laki, Sedangkan yang terjadi justru
pemberontakan terhadap Kisra yang menyalahi tradisi budayanya, yakni
dipimpin oleh putranya sendiri mengangkat kepala negara seorang
(Syairawaihi) hingga dia bangkit wanita, yaitu Buwaran binti Syairawaihi
melawan ayahnya dan membunuhnya, bin Kisra bin Barwaiz.24 Pada waktu itu
lalu merebut kekuasaannya. bahwa derajat kaum perempuan di mata
anaknya berbuat demikian masyarakat masih dipandang minor,
(menginginkan untuk membunuhnya), wanita tidak dipercaya untuk mengurus
iapun melakukan siasat untuk masalah publik, lebih-lebih masalah
membunuh anaknya setelah kenegaraan, kondisi ketika itu juga logis
kematiannya nanti, dengan menaruh karena saat itu wanita masih tertutup,
racun pada sebagian lemari khusus. sehingga wawasan dan pengetahuannya
Dalam lemari tersebut diletakkan racun juga relatif masih kurang dibanding laki-
yang mematikan. Dan dia menulis di laki, seakan-akan yang cakap memimpin
atasnya bahwa barangsiapa yang hanya laki-laki.
mengambil sesuatu dari lemari ini, ia Dalam kondisi sosio historis
akan memperoleh demikian dan semacam inilah Nabi sebagai orang
demikian. Syairawaihi pun membaca yang memiliki kearifan menyatakan
tulisan tersebut dan mengambil sesuatu bahwa bangsa yang menyerahkan
yang ada di dalamnya. Inilah yang urusan kepemimpinannya kepada
menjadi penyebab kematian Syairawaihi. perempuan tidak akan sukses. Sebab
Dan ia tidak dapat bertahan hidup lama bagaimana mungkin akan sukses, jika
setelah ayahnya meninggal kecuali enam
bulan saja. Ketika Syairawaihi
23 Alî ibn Hajar al Asqalânî, Syihâb al-
Dîn Abû al-Fadl Ahmad ibn -. Fath al-Bârî.
meninggal, tidak ada seorang pun (Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 1379 H), Juz, XX/10).
saudara laki-lakinya yang menggantikan 24 Said Aqil Husin al-Munawwar, Asbābul

Wurûd , Studi Kritis Hadis Nabi melalui Pendekatan


kedudukan raja, karena ia telah Sosio, Historis dan Kontekstual, (Jogjakarta: Pustaka
Pelajar, 2001), h. 37

93
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

pemimpinnya saja adalah seorang yang karenanya perlu direkonstruksi bahkan


tidak dihargai oleh masyarakatnya. didekonstruksi sama sekali.
Padahal salah satu syarat ideal seorang
pemimpin25 adalah kewibawaan, di Kandungan Hadis
samping mempunyai leadership yang Hadis ini diriwayatkan oleh
memadai. Sementara saat itu wanita Imam Bukhari, Turmuzi, an-Nasai, dan
dipandang tidak mempunyai leadership Ahmad bin Hambal dalam musnadnya.
dan kewibawaan untuk menjadi Kebanyakan ulama menjadikan hadis ini
pemimpin masyarakat.26 sebagai larangan atau tidak sahnya
Oleh sebab itu, jika kondisi wanita tampil menjadi pemimpin
historis dan sosiologis masyarakat termasuk kepala negara atau presiden.
berubah, di mana perempuan telah Tetapi Imam at-Thabari dan salah satu
memiliki kemampuan memimpin yang riwayat dari Imam Malik menyatakan
baik, dan masyarakatpun telah bahwa perempuan boleh saja menjadi
menghargai perempuan dengan baik pemimpin27 hatta kepala negara atau
dan menerimanya sebagai pemimpin, presiden.
maka sah-sah saja perempuan menjadi Analisis utama yang menjadikan
pemimpin publik, termasuk pula hadis ini sebagai dalil tidak
menjadi kepala daerah dan lain dibenarkannya perempuan menjadi
sebagainya. Pandangan yang melarang pemimpin bagi laki-laki ialah bahwa
perempuan untuk menjadi pemimpin hadis ini redaksinya berbentuk khabar
hanya karena melihat aspek atau berita, tetapi maknanya adalah insya
keperempuanannya jelas mencerminkan atau larangan. Artinya Rasul melarang
pandangan yang bias gender, dan perempuan menjadi pemimpin bagi
laki-laki28. Dalam hadis ini Rasulullah

27 Adapun kriteria-kriteria atau syarat-


25Menurut al-Mawardi, ada tujuh syarat syaratnya yaitu: 1) berpengetahuan luas, 2)
untuk menjadi pemimpin pemerintahan yakni; (1) kemampuan berpikir secara konsepsional, 3)
adil dalam segala hal, (2) ilmu yang dapat kemampuan mengidentifikasi hal-hal yang
digunakan dalam ijtihad baik masalah dunia strategis, 4) kemampuan berperan selaku
maupun hukum, (3) sehat fisik baik berupa integrator, 5)obyektif dalam menghadapi dan
pendengaran, penglihatan dan perkataan agar memperlakukan bawahan, 6) cara bertindak dan
dapat merasakan dengan inderanya secara benar, berpikir rasional, 7) pola dan gaya hidup yang
(4) sehat seluruh anggota badan agar dapat dapat dijadikan teladan, 8) keterbukaan terhadap
bergerak dengan cepat, (5) memiliki pikiran/ide bawahan, tanpa melupakan adanya hirarki yang
untuk mengatur masyarakat dan menciptakan berlaku, 9) gaya kepemimpinan yang demokratis,
kebaikan, (6) keberanian dan kekuatan yang dapat 10)kemampuan berperan selaku penasihat yang
melindungi rakyat dan memerangi musuh, (7) bijaksana. (lihat SP. Siagian, Bunga Rampai
keturunan Quraish karena adanya nash dan ijma` Managemen Modern (Jakarta: Haji Masagung, 1993),
ulama (Lihat Abû al-Husain Alî bin Muhammad h. 28; F. Ducler, Bagaimana Menjadi Eksekutif yang
bin Habîb al-Basri al-Bagdadi al-Mawardi, Kitâb al- Efektif (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1986), h. 25;
Ahkâm al-Sultâniyyah, (Beirût: Dâr al-Fikr, 1960 Kartini Kartono, Pemimpin dan Kepemimpinan
M/ 1380 H), h.5. (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1994), h. 38-40.
26 Said Aqil Husin al-Munawwar, 28 Ibrahim Hosein, Ahmad Munif
Asbābul Wurud , Studi Kritis Hadis Nabi melalui Suratmaputra, al Qur`an dan Peranan Perempuan
Pendekatan Sosio, Historis dan Kontekstual, dalam Islam, (Jakarta: Institut Ilmu al Qur`an
(Jogjakarta: Pustaka Pelajar, 2001), h. 37 Jakarta, 2007), h. 68

94
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

secara eksplisit menafikan kemenangan disampaikan Rasulullah ketika beliau


dan keberuntungan bagi kaum yang mendapat informasi bahwa bangsa
menyerahkan kepemimpinan kepada Persia menobatkan putri Kisra menjadi
perempuan. Artinya, jika keberuntungan ratu. Dari sini dapat dipahami bahwa
tidak menyentuh mereka, hanya arah hadis ini hanya ditujukan kepada
kemerosotan dan kelemahanlah yang kasus tersebut. Artinya putri Kisra yang
akan ditemui.29 Dalam kaidah dinobatkan menjadi ratu itu menurut
pengambilan hukum, redaksi teks yang prediksi Nabi tidak akan sukses. Hal ini
seperti ini menunjukkan adanya sejalan dengan kaidah ‫ْال ِعب َْرة بخصو ص ا‬
larangan. Akan tetapi, apakah larangan ) ‫( لسبا ب ال بِعم ْو ِم اللَّ ْف ِظ‬yang dijadikan
yang dimaksud oleh syariat meliputi pedoman adalah kekhususan sebab,
semua bentuk jabatan dan di semua bukan umumnya lafal).
tingkatan? Jika memang seperti itu, Hadis tersebut juga bisa diartikan
apakah perempuan sama sekali tidak sebagai doa Nabi agar putri Kisra itu
boleh memegang tanggung jawab mengalami kegagalan. Sebab oleh Imam
kepemimpinan, perwalian, perwakilan, Bukhari hadis ini disusun dalam
dan kekuasaan apapun secara mutlak. rangkaian hadis yang menceritakan
Di dalam hadis ini memang tidak penolakan Kisra terhadap surat Nabi,
menggunakan kalimat larangan. Tetapi yang dirobek-robek mereka, sehingga
menggunakan kalimat pengingkaran nabi berdoa” Semoga Allah merobek-
atau peniadaan keuntungan atau robek mereka”.31 Hal ini sesuai dengan
keselamatan bagi suatu kaum yang bunyi hadis riwayat Bukhari yang
menjadikan perempuan sebagai artinya. “ Dari Ibnu Abbas. Sesungguhnya
pemimpinnya. 30 Kalimat seperti itu Rasulullah Saw mengirimkan suratnya
tidak menimbulkan adanya larangan kepada Kisra (raja Parsi), melalui Abdullah
terhadap pengangkatan perempuan bin Khuzaifah As-Sahmi. Beliau menyuruh
sebagai pemimpin pemerintah, atau dia untuk menyampaikannya kepada
negara, jadi mengangkat perempuan penguasa Bahrain, lalu disampaikan surat
sebagai kepala pemerintah atau negara itu kepada Kisra. Tatkala Ia membaca surat
bukan suatu pelanggaran syariat. Jika itu ia merobek-robeknya, aku mengira Said
kita lihat historical background hadis ibnu Musayyab mengatakan: “ Rasulullah
tersebut. Pendapat Imam at-Thabari Saw, lau memohonkan malapetaka bagi
dan Imam Malik yang membenarkan mereka supaya mereka dirobek sampai
perempuan menjadi pemimpin luma.t32
termasuk presiden, nampaknya lebih
bisa diterima. Sebab hadis ini
31 Ibrahim Hosein, Ahmad Munif
29 Muhammad bin Ahmad Ismail, al- Suratmaputra, al Qur`an dan Peranan Perempuan
Mar’ah baina takrimil Islam wa ihanatil jahiliyyah, dalam Islam, (Jakarta: Institut Ilmu al Qur`an
(Dar Khulafa ar-Rasyidin, cet.1, 2009), h. 150. Jakarta, 2007), h. 68
30 Muhammad Thalib. 17 alasan 32 Muhammad Thalib. 17 Alasan
Membenarkan Wanita Menjadi Pemimpin dan Membenarkan Wanita Menjadi Pemimpin dan
Analisisnya, (Bandung: Baitussalam, 2001), h. 80 Analisisnya, (Bandung: Baitussalam, 2001), h. 70

95
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Larangan perempuan menjadi diantaranya ikut memberikan suara


pemimpin juga tidak sejalan dengan dalam memutuskan suatu masalah.
misi pokok kehadiran Islam untuk Dengan adanya hak suara ini berarti
menjunjung tinggi derajat perempuan, pula hak untuk dipilih menduduki
tidak sejalan dengan prinsip-prinsip jabatan-jabatan pemerintah dan negara
persamaan yang ditegakan Islam, dan demi mengurus kepentingan umat,
kontra dengan fakta di lapangan yang termasuk di dalamnya35. Dalam surah
ternyata secara individual banyak an-Naml ayat 22-23 juga dijelaskan
perempuan mempunyai kemampuan di tentang kepemimpinan Ratu Bilqis yang
atas laki-laki.33 Sebagaimana firman memimpin negeri Saba yang penuh
Allah dalam surat as-Syura (42) ayat 38). dengan kemakmuran.
‫الص َالةَ َوأ َْم ُرُه ْم ُش َورى‬
َّ ‫استَ َجابُوا لَرِّّب ْم َوأَقَ ُاموا‬ َّ ٍ ‫فَم َكث َغي ر بع‬
ْ ‫ين‬
َ ‫َوالذ‬ ‫ك‬َ ُ‫ت ِبَا ََلْ ُُت ْط به َوجْئ ت‬
ُ ْ‫َحط‬
َ ‫ال أ‬
َ ‫يد فَ َق‬ َ َْ َ َ
‫اه ْم يُنف ُقو َن‬
ُ َ‫بَْي نَ ُه ْم َوِمَّا َرَزقْ ن‬ ‫ت م ْن ُك ِّل‬
ْ َ‫ت ْامَرأَة متَْل ُك ُه ْم َوأُوتي‬ ٍ ‫م ْن َسبٍَإ بنَ بٍَإ يَق‬
ُ ‫ني إ ِِّن َو َج ْد‬
‫ش َعظ ٌيم‬ ٍ
ٌ ‫َش ْيء َوَْلَا َع ْر‬
Dan (bagi) orang-orang yang menerima Maka tidak lama kemudian
(mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan (datanglah hud-hud), lalu ia berkata: "Aku
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) telah mengetahui sesuatu yang kamu belum
dengan musyawarah antara mereka; dan mengetahuinya; dan kubawa kepadamu dari
mereka menafkahkan sebagian dari rezeki negeri Saba suatu berita penting yang
yang Kami berikan kepada mereka.34 diyakini. Sesungguhnya aku menjumpai
Ayat ini menjelaskan bahwa seorang wanita yang memerintah mereka, dan
semua umat Islam, baik laki-laki dia dianugerahi segala sesuatu serta
maupun perempuan, mempunyai hak mempunyai singgasana yang besar (Q.S. An-
untuk diajak musyawarah oleh para Naml 22-23).36
pemimpin atau khlaifah atau amirul Pemaparan kisah Ratu Bilqis di
mukminin dalam menangani dan atas menunjukkan bahwa menjadikan
mengurus kepentingan mereka. Hal ini prempuan sebagai ratu yaang
menunjukkan bahwa dalam Islam kaum memimpin suatu negeri bukan
perempuan diberi hak untuk berpolitik, merupakan hal terlarang. Kalau
perbuatan itu terlarang tentu al Qur`an
33 Sejarah Islampun pernah mencatat

Syajarahtud-dur sebagai Ratu Dinasti Mamluk di akan mengatakan celaan terhadap


Mesir, juga Rabiah al Adawiyah seorang tokoh perbuatan tersebut, tapi sebaliknya al
sufi besar yang telah membuat tokoh sufi Hasan
Qur`an menerangkan kebijakan yang
Basri bertekuk lutut. Seperti telah disebutkan di
atas, Nabi pernah menyuruh Ummu Waraqah dilakukan Ratu Bilqis, sehingga
(sahabat perempuan) untuk menjadi imam shalat negerinya memperoleh kemakmuran.
dikeluarganya, yang di antaranya terdapat laki-laki,
Berdasarkan hadis ini Imam Muzani, Abu Saur,
ath-Thabari, as-Shanani berpendapat tentang
sahnya perempuan menjadi imam shalat bagi laki- Muhammad Thalib. 17 Alasan
35

laki (Lihat ash-Shan`ani, Subulussalam, (Beirut: Dar Membenarkan Wanita Menjadi Pemimpin dan
al Fikr, 1977, )Juz II, h. 28 Analisisnya, (Bandung: Baitussalam, 2001), h. 70
34 Departemen Agama RI, al Qur`an 36 Departemen Agama RI, al Qur`an dan

dan Terjemahnya, (Jakarta: 2006), 699 Terjemahnya, (Jakarta: 2006), h. 533

96
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Hal ini menunjukkan bahwa perempuan argumentasi mengapa perempuan


dapat memerintah suatu negeri dan boleh memimpin dalam ranah publik,
membangunnya dengan kesejahteraan domestik maupun politik.
dan kemakmuran.
Perempuan juga bertanggung Pemahaman Hadis dan Analisa
jawab membangun pemerintahan Allah Matan
Ta’ala berfirman dalam surat at Taubah
ayat 71: “Dan orang-orang yang beriman, Dalam hadis ini dijelaskan,
lelaki dan perempuan, sebahagian mereka bahwa suatu kaum, qaumun dipahami
secara umum, mencakup semua kaum
(adalah) menjadi penolong bagi sebahagian
yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) dan imarah. Hadis ini ‫يُ ْفلِ َح قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْم َرُه ْم‬
yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, ‫ لن ْام َرأَة‬merupakan respon nabi ketika
mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mendengar bahwa raja Persia Kisra
mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Ibnu Barwiz meninggal dan diganti oleh
mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; anak perempuannya38 Namun hadis
Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi tersebut perlu dikaji lebih mendalam
Maha Bijaksana”. lagi. Apakah memang benar-benar
Perempuan juga bertanggung menunjukkan ketidak bolehan
jawab membangun pemerintah (Q.S. at- perempuan jadi pemimpin? Apalagi
Taubah: 71), Perempuan dan laki-laki perempuan masa kini berbeda dengan
sama-sama sebagai khalifah. 37 Serta saat datangnya hadis tersebut, juga
dalam keadaan darurat perempuan ketika para ulama’ melarangnya jadi
boleh memimpin. Ini adalah alasan pemimpin. Letak kata kunci dari matan
terakhir yang mereka lontarkan untuk
hadis tersebut adalah kalimat ‫لن يفلح‬
mendukung pendapat mereka yaitu
dimana “lan” memiliki fungsi sebagai
karena darurat dan kondisi yang
huruf nafi lil-istiqbal, yang menafikan
mendesak, sebagaimana kaidah usul
kemungkinan yang akan terjadi.
fiqh : ‫“ الضرورة تبيح احملضورات‬Darurat Sementara ”yuflih” yang berasal dari fi’il
membenarkan semua hal yang tadinya madhi “aflaha” dalam Kamus al-
terlarang”. Munawwir memiliki arti berhasil baik
Ini adalah alasan terakhir yang (sukses; najah)39 terdiri dari fi’il mudhari’
mereka lontarkan untuk mendukung memberikan pemaknaan akan sebuah
pendapat mereka yaitu karena darurat kesuksesan pada waktu itu dan atau di
dan kondisi yang mendesak, masa mendatang. Kemudian kalimat
sebagaimana kaidah usul fiqh. Demikian

38Alî ibn Hajar al Asqalânî, Syihâb al-


37 Kata khalifah memiliki tiga makna Dîn Abû al-Fadl Ahmad ibn -. Fath al-Bârî.
yaitu : Pengganti, seperti termaktub dalam surat (Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 1379 H), Juz, XX/10, h.
al Baqarah ayat 30, dan Yunus ayat 14. Nabi, 123.
seperti termaktub dalam Surat Shaad ayat 26. 39 A.W. Munawwir, Kamus al-Munawwir,

Penghuni, seperti termaktub dalam surat al A’raf (Surabaya: Pustaka Progresif, Edisi II, Cet. XIV,
ayat 129 1997) h. 1070

97
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

“wallau” yang memiliki arti Dengan adanya lafad ‫ اليوم‬,


menguasakan atau mempercayakan. menunjukkan bahwa ‫ لن‬memang
Ada dua hal yang perlu dikaji tidak berfungsi ta’bid. Dan di dalam
dari hadis tersebut. Pertama, berkaitan al-Qur’an masih banyak ayat lagi
dengan redaksi (teks) hadis tersebut. yang menunjukkan ‫ لن‬tidak ta’bid,
Berikut ini kajiannya: seperti pada surah Taha ayat 91,
surah Yusuf ayat 66, Ali Imran ayat
1. Makna Kata Hadis 92 dan 24, al-Taubah ayat 51.
 ‫ لن يفلحن‬, ‫ لنن‬Merupakan huruf Jadi pada hadis tersebut,
yang berfungsi untuk menafikan bisa dikatakan bahwa huruf ‫ لن‬tidak
fi’il (perbuatan) di masa akan berfungsi ta’bid. Tapi kesimpulan
datang40. Semua ulama’ sepakat ini masih menimbulkan pertanyaan,
akan hal ini. Dalam hadis yaitu mengenai ta’qitnya. Kalau
tersebut yang dimaksud fi’il dalam ayat di atas sudah jelas ada
adalah lafad ‫ يفلنح‬. Jika fungsi ‫لنن‬ kata ‫ اليوم‬sehingga tidak berfungsi
dikaitkan dengan hadis di atas, ta’bid. Begitu juga dengan contoh
maka akan memberi kesimpulan lainnya yang di ta’qit menggunakan
bahwa “kaum yang menyerahkan itstisna’ (‫)حتى \ إال‬.
urusannnya pada perempuan tidak Untuk solusi masalah ini
akan pernah bahagia (sampai kapan kita bisa merujuk pada pendapat
pun, tanpa ada batas waktu)”. ulama’ yang melarang perempuan
Namun para ulama’ berbeda menjadi pemimpin karena
pendapat mengenai apakah perempuan itu lemah daya pikirnya,
istiqbalnya itu menunjukkan ta’bid serta terlalu sempit pemikirannya
(selamanya) atau ta’qit. Jika dikarenakan tidak banyak tahu
mengikuti ulama’ yang berpendapat tentang persoalan masyarakat41.
ta’bid maka kesimpulannya sama Dari alasan ulama’ ini bisa diambil
dengan kesimpulan di atas. Beda kesimpulan mengenai ta’qitnya,
halnya jika mengikuti pendapat yaitu: sampai perempuan
yang kedua, maka kesimpulannya mempunyai IQ tinggi dan banyak
“Pada suatu waktu kaum yang tahu pada persoalan masyarakat.
menyerahkan urusannnya pada Sehingga hadis tersebut tak berlaku
perempuan akan bahagia juga”. lagi jika berkaitan dengan
Di dalam al-Qur’an banyak perempuan yang cerdas dan sangat
‫ لن‬yang tidak berfungsi ta’bid tahu pada persoalan-persoalan yang
misalnya firman Allah berikut ini: dihadapi masyarakat.
‫فَلَ ْن أُ َكلِّ َم الْيَ ْوَم إنْسيًّا‬
41 Imam Badruddin Muhammad
A.W. Munawwir, Kamus Al-Munawwir,
40

(Surabaya: Pustaka Prograsif, Edisi II, Cet. XIV, Abdullah al-Zarkasyi, al-Burhan fi `Ulūm al-Qur’an,
1997) hal. 1070
IV/413; Mughnillabib, I/221

98
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

‫ي‬ Dengan melihat makna


 ‫قوم‬, ‫ قننننوم‬merupakan lafad tersebut, sesungguhnya hadis di
nakirah. Dalam konsep ushul atas lebih cocok ketika
fiqh, lafad (kata) yang berbentuk diarahkan pada negara yang
nakirah termasuk lafad khaas pemerintahannya berbentuk
(‫)خناص‬. Namun karena lafad ‫قنوم‬ kerajaan atau monarki
ada dalam redaksi nafi, maka (pemerintahan oleh satu kepala),
lafad ‫ قننوم‬termasuk lafad ‘aam seperti di Persia ketika itu.
(‫)عننام‬42 Lafad ‘aam adalah lafad Karena dalam sistem kerajaan,
yang mencakup pada setiap afrad seorang raja mempunyai hak
tanpa ada batasan43 Jadi lafad ‫قنوم‬ prerogratif dalam segala bidang,
mencakup pada setiap kaum, yang tidak bisa ditentang oleh
baik yang berkaitan dengan siapapun. Beda halnya dengan
munculnya hadis tersebut atau negara demokrasi, di mana
tidak, termasuk yang hidup rakyat bisa mengawasi kepala
zaman sekarang ini. negara dengan dibentuknya
lembaga wakil rakyat. Dan para
wakil rakyat itu bisa
 ‫ولَّو‬,
َ ‫ ولى‬berarti menjadikan
menurunkan kepala negara dari
seseorang sebagai wali
jabatannya jika dianggap
(penguasa . Namun menurut
44
menyalahi undang-undang.
riwayat Humaidi menggunakan
 ‫ أمرهم‬Juga lafad ‘aam, karena
redaksi ‫ َولَى‬dan lafad ‫إمرأة‬
menjadi fa’il.45Ada juga riwayat ‫ أمر‬merupakan lafad mufrad
lain yang menyebutkan dengan yang dimudhafkan pada isim
ma’rifta.47 Berarti makna lafad
redaksi َ‫َملَّك‬ yang artinya
menjadikan seseorang ‫ أمر‬mencakup pada semua
menguasai.46 Hakikatnya ketiga persoalan. Jika dikaitkan
redaksi tersebut mempunyai arti dengan hadis maka mencakup
sama, yaitu menjadikan makna lafad ‫ أمر‬pada setiap
seseorang sebagai penguasa. persoalan sangat pas. Karena
ini berkenaan dengan
42 Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam wa pemimpin negara yang
Adillatuhu, Jakarta: Gema Insani Pers. VIII/81 memang menjadi pengendali
43 Wahbah Zuhaili, Ushul Fiqh Islami,

I/242; Zakariya al-Anshari, Lubb al Ushul, 71. negara. Setiap persoalan yang
44Manna Khalil Al Qattan, Mabāhis fi
terjadi di sebuah negara, maka
ulūmil Qur,an, diterj.oleh Muzakir, Ceta.ke-3, 1973,
Bogor: Pustaka litera antr Nusa, 2015.h. 221 tidak akan lepas dari peran
44, ‫لويس معلوف اليسوعي املنجد األجبدي دار‬ seorang kepala negara dalam
‫ بريوت الطبعة اخلامسة‬- ‫ املشرق‬۹۱٦٨‫م‬۱,۹۱ penyelesaiannya.
45 Syaikh Wahbah ZuhailI, Ushul Fiqh
Islami Tahqiq : - Volume : 2 Jilid (Beirut: Darul
Fikr 2013 M), I/204

99
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Redaksi ini lebih pas jika semua perempuan, tapi hanya


dikaitkan dengan negara tertentu pada perempuan yang
berbentuk kerajaan atau dimaksud dalam hadis tersebut,
monarki. Karena walaupun ada yaitu anak perempuan Kisra
masalah yang tak ditangani oleh yang didaulat sebagai pengganti
kepala negara, seorang kepala ayahnya yang meninggal.
negara masih mempunyai kuasa Dari beberapa ulasan di
penuh atas masalah tersebut. atas, ketidakbolehan perempuan
Tentu beda dengan negara sebagai pemimpin dengan
demokrasi yang ada beberapa mendasarkan pada hadis
persoalan tidak menjadi tersebut perlu dipertanyakan.
wewenang kepala negara, Apalagi redaksi hadisnya bukan
semisal pembuatan dan dalam bentuk nahi (larangan)
perubahan undang-undang. tapi nafi. Sehingga bisa saja Nabi
 ‫ ﺇمرأة‬adalah lafad muthlaq, dan hanya ingin memberitahukan
lafad mutlaq merupakan salah bahwa anak perempuan Kisra
satu bentuk lafad khas. Lafad tidak akan sukses dalam
khaas bisa berupa nama seperti memimpin Persia, dan inipun
Muhammad, dan juga bisa sifatnya kasuistis.
berupa jenis.48 Sedangkan ‫إمرأة‬ Kedua, berkaitan dengan
termasuk lafad khaas yang posisi perempuan saat
berupa jenis, tapi walaupun munculnya hadis tersebut.
berupa jenis, tidak semua nau’ Perempuan dalam pandangan
masuk pada lafad tersebut. masyarakat Persia sangat rendah.
Karena yang dipandang dalam Ini bisa terlihat pada
lafad khaas yang jenis adalah kepercayaan mereka yang
hakikat atau mahiyah dari lafad, menganggap bahwa perkawinan
dan bukanlah afrad yang ada di seorang laki-laki dengan ibunya,
dalamnya. Sehingga lafad ‫إمرأة‬ anaknya, atau saudaranya
ini tidak bisa mencakup pada merupakan sebuah keutamaan.49
Sehingga sangat pantas Nabi
mengucapkan “Tidak akan
48 Zakariya al-Anshari, Lubb all Ushul,
h.71 Zakaria bin Muhammad bin Ahmad bin
bahagia orang yang menyerahkan
Zakaria al-Anshari as-Sunaiki (bahasa Arab: ‫زكرفاي‬ urusannya pada perempuan”.
‫سنَيْكي‬
ُ ‫( )ب يدمحم يب يأحمد يب يزكرفا ياألنصاري يال‬lahir Mengingat pandangan
1420/823 H di Sunaikah, Mesir Timur, wafat masyarakat pada perempuan
1520/926 H di Kairo, pada usia 100 tahun) adalah
akan menyebabkan peran anak
seorang Qadi, Ulama mazhab Syafi'i dalam bidang
hadis, fikih dan tafsir. Ibunya mengirimnya ke
Syaikh ar-Rabi' bin al-Mushthalam as-Sulami di 49 Sa’id Ramadhan al-Buthy, Fiqh Sirah
Al-Azhar setelah ayahnya wafat, dan ia menuntut Muhammad Saw. Hikmah Hikmah Tersirat dalam
ilmu sejak usia muda. Lintas Sejarah Hidup Rasulullah S.a.w. (Jakarta: PT
Mizan Publika), h.19.

100
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Kisra sebagai raja tidak akan mereka. Dia berkata; ‘Tatkala sampai
sekuasa ayahnya. kepada Rasulullah Saw., bahwa
Hal ini sangat jauh perbedaanya penduduk Persia telah dipimpin oleh
dengan kondisi di masa sekarang. seorang anak perempuan putri raja
Ketika perempuan sudah bisa bersaing Kisra, beliau bersabda: “Suatu kaum
dengan laki-laki. Dalam dunia tidak akan beruntung, jika dipimpin oleh
pendidikan, perempuan memiliki hak seorang wanita.”
yang sama dengan laki-laki, yaitu bisa
mengenyam dunia pendidikan setinggi- Perbandingan Matan Hadis
tingginya. Hal ini berdampak pada No Rawi Matan Hadis
kemampuan perempuan masa kini tidak ‫اَّللُ ب َكل َم ٍة ََس ْعتُ َها م ْن َر ُسول‬ َّ ‫لَ َق ْد نَ َف َعِن‬
bisa dianggap remeh. Sehingga
terkadang perempuan lebih unggul dari ْ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أَ ََّّي َم‬
‫اْلَ َمل بَ ْع َد‬ َّ ‫صلَّى‬َ ‫اَّلل‬َّ
pada laki-laki. ‫اْلَ َمل‬
ْ ‫َص َحاب‬
ْ ‫َْلَ َق ِب‬
ْ ‫ت أَ ْن أ‬
ُ ‫َما ك ْد‬
Dengan memandang kondisi ini, 1 ‫البخاري‬ ‫اَّلل‬
َّ ‫ول‬ َ َ‫فَأُقَات َل َم َع ُه ْم ق‬
َ ‫ال لَ َّما بَلَ َغ َر ُس‬
sesungguhnya tidak ada alasan untuk
‫س قَ ْد‬ َّ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أ‬
َ ‫َن أ َْه َل فَار‬ َّ ‫صلَّى‬ َ
melarang perempuan menjadi
pemimpin. Apalagi yang menjadi tujuan ‫ال لَ ْن يُ ْفل َح‬
َ َ‫ت ك ْسَرى ق‬ َ ‫َملَّ ُكوا َعلَْيه ْم بْن‬
utama adalah kesejahteraan rakyat. ‫قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْمَرُه ْم ْامَرأَة‬
Untuk bisa mensejahterakan rakyat
tentu tidak harus laki-laki, tapi ْ ‫اَّللُ ب َكل َم ٍة أَ ََّّي َم‬
‫اْلَ َمل لَ َّما‬ َّ ‫لَ َق ْد نَ َف َعِن‬
tergantung pada kemampuannya dalam َّ ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم أ‬
‫َن فَارسا‬ َّ ‫صلَّى‬
َ ‫َِّب‬
َّ ‫بَلَ َغ الن‬
memimpin. Dan kemampuan inilah 2 ‫البخاري‬
‫ال لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْوٌم َولَّ ْوا‬
َ َ‫َملَّ ُكوا ابْنَةَ ك ْسَرى ق‬
yang bisa ada dalam diri siapa pun, baik
laki-laki atau perempuan. Sehingga ‫أ َْمَرُه ْم ْامَرأَة‬
orang yang mempunyai kemampuanlah َّ ‫اَّللُ ب َش ْي ٍء ََس ْعتُهُ م ْن َر ُسول‬
‫اَّلل‬ َّ ‫ص َمِن‬ َ ‫َع‬
yang layak menjadi pemimpin.
‫ك ك ْسَرى‬ َ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم لَ َّما َهل‬
َّ ‫صلَّى‬ َ
Berdasarkan redaksi hadis dari
beberapa riwayat di atas terdapat 3 ‫الرتمذي‬ ‫َِّب‬
ُّ ‫ال الن‬ َ ‫استَ ْخلَ ُفوا قَالُوا ابْنَ تَهُ فَ َق‬ْ ‫ال َم ْن‬ َ َ‫ق‬
beberapa perbedaan dalam menuliskan ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْومٌ َولَّ ْوا‬
َّ ‫صلَّى‬ َ
redaksi. Hadis al-Bukhari nampaknya
‫أ َْمَرُه ْم ْامَرأَة‬
merupakan hadis yang sangat lengkap
dalam penulisan redaksi dibanding َّ ‫اَّللُ ب َش ْي ٍء ََس ْعتُهُ م ْن َر ُسول‬
‫اَّلل‬ َّ ‫ص َمِن‬
َ ‫َع‬
dengan riwayat hadis lainnya. Hal ini ‫ك ك ْسَرى‬ َ َ‫اَّللُ َعلَْيه َو َسلَّ َم لَ َّما َهل‬
َّ ‫صلَّى‬ َ
bisa dipahami dari kandungan hadis al- 4 ‫النساءي‬
‫ال لَ ْن‬َ َ‫استَ ْخلَ ُفوا قَالُوا بْن تَهُ ق‬ ْ ‫ال َم ْن‬ َ َ‫ق‬
Bukhari yang menjelaskan tentang
keadaan pada saat hadis itu disampaikan ‫يُ ْفل َح قَ ْوٌم َولَّ ْوا أ َْمَرُه ْم ْامَرأَة‬
oleh Nabi yaitu pada waktu perang 5 ‫اُحد‬ ‫َسنَ ُدوا أ َْمَرُه ْم إ ََل ْامَرأ ٍَة‬
ْ ‫لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْومٌ أ‬
Jamal tatkala sahabat hampir bergabung
dengan para penunggang unta, lalu 6 ‫اُحد‬ ‫َسنَ ُدوا أ َْمَرُه ْم إ ََل ْامَرأ ٍَة‬
ْ ‫لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْوٌم أ‬
sahabat ingin berperang bersama

101
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

ٍ ‫ض ُه ْم َعلَى بَ ْع‬
‫ض‬ َ ‫اَّللُ بَ ْع‬
َّ ‫َّل‬
7 ‫اُحد‬ ٌ‫لَ ْن يُ ْفل َح قَ ْوٌم متَْل ُك ُه ُم ْامَرأَة‬ َ ‫ال قَ َّو ُامو َن َعلَى النِّ َساء ِبَا فَض‬
ُ ‫الر َج‬
ِّ
‫ات ل ْلغَْيب ِبَا‬
ٌ َ‫ات َحافظ‬ ٌ َ‫ات قَانت‬
ُ َ‫الصاْل‬ َّ َ‫َوِبَا أَنْ َف ُقوا م ْن أ َْم َواْل ْم ف‬
Begitu juga hadis yang ‫وه َّن ِف‬ َّ ‫اَّللُ َو‬
ُ ‫وه َّن َو ْاه ُج ُر‬
ُ ُ‫الالِت ََتَافُو َن نُ ُش َوزُه َّن فَعظ‬ َّ ‫َحف َظ‬
diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan Nasāi
‫وه َّن فَإ ْن أَطَ ْعنَ ُك ْم فَ َال تَ ْب غُوا َعلَْيه َّن َسبيال إ َّن‬
ُ ُ‫اضرب‬
ْ ‫ضاجع َو‬
َ ‫الْ َم‬
yang menjelaskan perihal ketika sahabat
mendengar dari Rasul berita kematian )44 :‫اَّللَ َكا َن َعليًّا َكبريا (النساء‬
َّ
Kisra, kemudian Rasul bertanya tentang “Kaum laki-laki adalah pemimpin
siapa yang menjadi penggantinya. bagi kaum perempuan, oleh karena Allah
Kemudian mereka menjawab putrinya melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas
yang akan menggantikan Kisra. Nabi sebagian yang lain (perempuan), dan karena
Saw. bersabda: "Tidak akan beruntung mereka (laki-laki) telah menafkahkan
suatu kaum yang menguasakan urusan sebagian harta mereka. Sebab itu, perempuan
mereka kepada seorang wanita." yang shaleh ialah yang taat kepada Allah lagi
Sedangkan dalam periwayatan
memelihara diri ketika suaminya tidak ada,
Ahmad redaksi hadis langsung
oleh karena Allah telah memelihara (mereka).
menunjukkan pada pokok utama hadis Perempuan-perempuan yang kamu
yang menjelaskan tentang tidak akan khawatirkan nusyusnya, maka nasihatilah
bahagia suatu kaum apabila dipimpin mereka dan pisahkanlah mereka dari tempat
oleh seorang wanita. tidur mereka, dan pukullah mereka.
Dari ketiga matan hadis di atas
Kemudian jika mereka mentaatimu, maka
perbedaan terlihat dari penggunaan kata janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
‫ولَّ ْوا أ َْم َرُه ْم‬,َ ‫َس نَ ُدوا أ َْم َرُه ْم إ ََل‬
ْ ‫أ‬, dan ‫متَْل ُك ُه ُم‬, yang
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha
mempunyai arti menyerahkan, Tinggi lagi Maha Besar” (QS. al-Nisa’:
menyandarkan, menguasakan urusan. 3450)
Meskipun terdapat perbedaan redaksi .
satu sama lain dalam hadis di atas, tidak 2) Ayat tentang kesamaan sebagai
terdapat pertentangan dari segi makna hamba
matan. Secara umum hadis di atas )55 :‫س إَّال ليَ ْعبُ ُدون(الذارَّيت‬ َ ْ‫اْل َّن َو ْاْلن‬ْ ‫ت‬ ُ ‫َوَما َخلَ ْق‬
menyampaikan satu hal tentang tidak “ Dan Kami tidak menciptakan jin dan
akan bahagianya suatu kaum apabila manusia melainkan supaya mereka
dipimpin oleh seorang wanita. menyembah-Ku”
‫َّاس إ ََّن َخلَ ْقنَا ُك ْم م ْن ذَ َك ٍر َوأُنْثَى َو َج َع ْلنَا ُك ْم ُشعُوًب‬
ُ ‫يَا أَيُّ َها الن‬
Selain itu terdapat beberapa
term atau redaksi teks al-Qur’an yang َّ ‫اَّلل أَتْ َقا ُك ْم إ َّن‬
‫اَّللَ َعل ٌيم‬ َّ ‫َوقَبَائ َل لتَ َع َارفُوا إ َّن أَ ْكَرَم ُك ْم عْن َد‬
bersinggungan dengan gender dan )14 :‫َخبريٌ(اْلجرات‬
kepemimpinan perempuan. “Hai manusia, Sesungguhnya Kami
Diantaranya; menciptakan kalian dari seorang laki-laki
dan perempuan, menjadikan kalian
1) Ayat dan hadis tentang
50 Departemen Agama RI, al Qur`an dan
kepemimpinan wanita
Terjemahnya, (Jakarta: 2006), h. 108

102
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kepemimpinannya. Seorang pelayan juga


kalian saling mengenal. Sesungguhnya orang pemimpin pada harta majikannya dan ia
yang paling mulia di antara kalian di sisi bertanggung jawab terhadap
Allah ialah orang yang paling beraqwa di kepemimpinannya”. (HR. Bukhari)
antara kalian. Sesungguhnya Allah Maha
3) Ayat tentang manusia sebagai khalifah
Mengetahui lagi Maha Mengenal”
di muka bumi
‫صاْلا م ْن ذَ َك ٍر أ َْو أُنْثَى َوُه َو ُم ْؤم ٌن فَلَنُ ْحييَ نَّهُ َحيَاة‬ ‫ل‬
َ َ َ َْ ‫م‬ ‫ع‬ ‫ن‬ ‫م‬
‫ض‬ٍ ‫ض ُك ْم فَ ْو َق بَ ْع‬َ ‫ف ْاْل َْرض َوَرفَ َع بَ ْع‬ َ ‫َوُه َو الَّذي َج َعلَ ُك ْم َخ َالئ‬
)95 :‫َح َسن َما َكانُوا يَ ْع َملُو َن(النحل‬ ْ ‫َجَرُه ْم ِب‬
ْ ‫َّه ْم أ‬
ُ ‫طَيِّبَة َولَنَ ْجزيَن‬ ٍ ‫درج‬
‫ور‬
ٌ ‫يع الْع َقاب َوإنَّهُ لَغَ ُف‬ ُ ‫ك َسر‬ َ َّ‫ات ليَ ْب لُ َوُك ْم ِف َما آَ ََت ُك ْم إ َّن َرب‬ َ ََ
“Barang siapa yang mengerjakan amal shaleh,
baik laki-laki maupun perempuan dalam )155:‫َرح ٌيم(اْلنعام‬
keadaan beriman, maka sesungguhnya akan “ Dan Dialah yang menjadikan kalian
kami berikan kepadanya kehidupan yang penguasa-penguasa di bumi dan Dia
baik dan sesungguhnya akan Kami beri meninggikan sebagian kalian atas sebagian
balasan kepada mereka dengan balasan yang (yang lain) beberapa derajat, untuk
lebih baik dari apa yang telah mereka mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya
kerjakan51” kepada kalian. Sesungguhnya Tuhan kalian
” amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya
‫حدثنا أبو اليمان أخربَن شعيب عن الزهري قال أخربِن ساَل‬ Dia Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang53”
‫ أنه َسع‬: ‫بن عبد هللا عن عبد هللا بن عمر رضي هللا عنهما‬ ‫ك ل ْل َم َالئ َكة إ ِِّن َجاع ٌل ِف ْاْل َْرض َخلي َفة قَالُوا‬ َ ُّ‫ال َرب‬ َ َ‫َوإ ْذ ق‬
‫رسول هللا صلى هللا عليه و سلم يقول ( كلكم راع ومسؤول‬ ‫الد َماءَ َوََْن ُن نُ َسبِّ ُح ِبَ ْمد َك‬
ِّ ‫ك‬ ُ ‫ََت َع ُل ف َيها َم ْن يُ ْفس ُد ف َيها َويَ ْسف‬ َْ ‫أ‬
‫عن رعيته فاْلمام راع وهو مسؤول عن رعيته والرجل ِف أهله‬ )40 :‫ال إ ِِّن أ َْعلَ ُم َما َال تَ ْعلَ ُمو َن(البقرة‬ َ َ‫ك ق‬ َ َ‫س ل‬ ُ ‫َونُ َق ِّد‬
‫راع وهو مسؤول عن رعيته واملرأة ِف بيت زوجها راعية وهي‬ “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada
‫مسؤولة عن رعيتها واخلادم ِف مال سيده راع وهو مسؤول عن‬ para malaikat; “Sesungguhnya Aku hendak
52
menjadikan seorang khalifah di muka bumi”.
‫رعيته‬ Mereka berkata: “mengapa Engkau
“ Dari Abdullah bin Umar ra. Bahwa menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang
Rasulullah Saw. bersabda, “Setiap kamu membuat kerusakan padanya dan
adalah pemimpin dan bertanggung jawab menumpahkan darah, padahal kami
terhadap yang dipimpinnya. Seorang imam senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau
adalah pemimpin, ia bertanggung jawab dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:
terhadap kepemimpinannya, seorang pria “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang
adalah pemimpin dalam keluarganya dan tidak kalian ketahui”.
bertanggung jawab terhadap
kepemimpinannya. Seorang wanita adalah
pemimpin di rumah suaminya dan ia Pendapat Ulama Klasik dan
bertanggung jawab terhadap Kontemporer Tentang
Kepemimpinan Perempuan Dalam
51 Departemen Agama RI, al Qur`an dan
Islam
Terjemahnya, (Jakarta: 2006), h. 378
52 Bukhari. Shahih al-Bukhari. Maktabah

Syamilah. Juz 2 h. 848, (Lihat juga teks yang sama


‫ با ب كر ا‬۹۱ : ‫ كتا ب ا لعتق‬١۱ :‫اخر جه ا لبخا ر ي في ا‬ 53 Departemen Agama RI, al Qur`an dan
‫هية ا لتطا و ل على ا لر قيق‬ Terjemahnya, (Jakarta: 2006), h. 533

103
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Terjadinya kontraversi pro dan Allah telah melebihkan sebagian mereka


kontra dalam soal kepemimpinan atas sebagian yang lain dan karena
perempuan dalam Islam berasal dari mereka (laki-laki) memberikan nafkah
perbedaan ulama dalam menafsiri dari harta mereka. Kebanyakan mufassir
sejumlah ayat dan hadis Nabi.54Sebagian menyatakan bahwa qawwam berarti
besar ulama klasik dan kontemporer, pemimpin, pelindung, penanggung
memandang wanita memiliki hak jawab, pendidik dan pengatur.
berpolitik yang sama seperti laki-laki, Selanjutnya, mereka mengatakan bahwa
kecuali memegang pucuk pemerintahan kelebihan yang dimiliki laki-laki atas
(presiden) dengan alasan pertama, bahwa perempun adalah karena keunggulan
laki-laki dan perempuan mempunyai akal dan fisiknya.56
hak dan kewajiban yang sama dalam 1. Pendapat ulama klasik
Islam (Q.S.al Baqarah: 228, al-Hujarat: a. Imam Ahmad, Imam Malik, dan
13, at-Taubah: 71 dan an-Nur: 30-31). Imam Syafi’i berpendapat bahwa
Alasan kedua pendapat yang wanita tidak berhak menjadi
menentang, pandangan para ulama pemimpin, meski dalam lingkup
tentang kepemimpinan wanita bermuara yang lebih terbatas. Sebab,
pada pemahaman surat an-Nisa: 43 bagaimanapun juga, menjadi
yang menyatakan “Laki-laki adalah pemimpin, baik dengan kekuasaan
qawwām55 atas perempuan, dikarenakan luas maupun terbatas, pada
hakikatnya sama. Yang
54 Terjadinya kontroversi masalah membedakan hanyalah wilayah
kepemimpinan wanita dalam Islam berasal dari
perbedaan ulama dalam menafsiri sejumlah teks kekuasaannya semata. Padahal,
baik dari al-Qur`an maupun hadis. Beberapa nash Rasulullâh jelas-jelas melarang
yang menjadi ajang perbedaan penafsiran antara
lain:QS. an Nisa 4:3454, QS al Ahzab 33:3354, QS seorang wanita menjadi pemimpin.
al-Ahzab 33:5354, QS al-Baqarah 4:282,54 QS at Sedangkan Abu Hanifah, seorang
Taubah 9:71, 54, QS an-Naml ayat 27:23-44 dan
hadis Nabi tentang: “.”54‫إنما النساء شقائق الرجال‬
perempuan dibolehkan menjadi
artinya Wanita adalah saudara dari laki-laki. hakim, tetapi tidak boleh menjadi
Hadis Nabi‫ قد أذن لكن أن تخرجن لحوائجكن‬artinya hakim dalam perkara pidana.57
Allah mengizinkan kalian perempuan ke luar
rumah untuk memenuhi kebutuhanmu. Aisyah b. Menurut al-Khatthâbî hadis ini
memimpin tentara laki-laki dalam perang Jamal. mengisyaratkan perempuan tidak
Umar bin Khattab mengangkat wanita bernama
As-Syifa sebagai akuntan pasar. Hadis sahih boleh menjadi seorang pemimpin
riwayat Bukhari dari Abu Bakrah, Nabi bersabda: atau seorang hakim. Ini sebagai
“Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan
kepemimpinannya pada wanita.” konsekuensi dia (perempuan) tidak
55 Kata qawwâmûna pada ayat di atas tidak

bermakna tunggal, tapi mempunyai tiga


pengertian: 1) Qawwâmûna bisa berarti jawab atas keluarganya; dan 3) Qawwâmûna dapat
kepemimpinan, tapi kepemimpinan ini tidak diartikan sebagai kepemimpinan dalam keluarga
permanen dan tidak disebabkan oleh kriteria (Lihat Hasyim (ed.), Kepemimpinan Perempuan, h. 9
biologis. Sebab di belakangnya dikaitkan dengan 56 Husein Muhammad. Fiqh Perempuan;

pemberian nafkah dan kelebihan laki-laki. Ketika Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender. h. 196
kemampuan ini tidak ada, maka menurut Mâlik, 57 Taqiyuddin Abil Fath, Ikhkamul

kepemimpinan ini bisa menjadi gugur; 2) Akhkam, Kitabul Aiman wan-Nadar, (Beirut: Darul
Qawwâmûna dapat berarti orang yang bertanggung Alamiyyah,2008) h. 139

104
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

bisa menikahkan dirinya dan memanaj segala urusan, tugas-


sebagaimana dia tidak bisa tugas ini tentunya sangat berat dan
menikahkan perempuan lain.58 melelahkan bagi wanita.61
c. Imam Al Baghowi berpendapat f. al-Thabari mengatakan
bahwa seorang perempuan tidak kepemimpinan laki-laki atas
patut menjadi imam, kepala negara perempuan bukan hanya pada
dan qodli. Dengan alasan seorang kekuatas fisik, akan tetapi
imam wajib baginya ke luar dari pendidikan dan tanggung jawab
istana untuk mengatur dan dalam memenuhi kewajiban yang
melaksanakan jihad. Sedangkan ditentukan Allah yaitu kewajiban
qodli harus ke luar rumah dalam membayar mahar, nafkah dan
memutuskan perkara. Padahal kifayah.62
dalam hal ini perempuan dianggap g. az-Zamakhsyari juga berpendapat
aurot yang mana pekerjaan kelebihan laki-laki atas perempuan
semacam itu tidak pas, layak dan meliputi: akal/pengetahuan (al-
patut baginya karena perempuan ‘aql), ketegasan (al-hazm), tekadnya
lemah dalam beberapa pekerjaan.59 yang kuat(al-‘azm), kekuatan fisik
d. Menurut Al-Khaththabi, (al-qudrah), secara umum memiliki
sebagaimana dikutip al Asqalani, kemampuan menulis (al-kitabah)
berkata,”dalam hadis ini terdapat dan keberanian (al-furusiyah wa ar-
keterangan bahwa wanita tidak ramyu.63
dapat diangkat menjadi pemimpin h. Menurut ar-Razi kelebihan laki-laki
maupun hakim, ini juga meliputi dua hal: sifat hakiki dan
menjelaskan bahwa dia tidak dapat hukum syariat, sifat hakiki meliputi
menikahkan dirinya, dan tidak ilmu pengetahuan (al-‘ilm) dan
berhak menikahkan selainnya.60 kemampuan fisik (al-qudrah),
e. Menurut Said Hawa alasan tidak menurutnya akal dan pengetahuan
sahnya perempuan dalam mempin laki-laki lebih sempurna daripada
suatu negara adalah karena tabiat perempuan. Sedangkan hukum
wanita tidak memungkinkannya syariat adalah kewajiban membayar
memegang kepemimpinan negara, mahar dan memberi nafkah.64
yang menuntutnya untuk bekerja
secara kontinu, memimpin tentara

61 Said Hawa, Al-Islam, (Jakarta: Gema


58. Alî ibn Hajar al Asqalânî, Syihâb al- Insani, 2004), h.484
Dîn Abû al-Fadl Ahmad ibn -. Fath al-Bârî. 62 Al-Thabari. Jami al-Bayan fi Ta’wil al-

(Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 1379 H), Juz VIII, h. Qur’an. MS. Juz 8. h. 290
123. 63 Az-Zamakhsyari. Al-Kassyaf ‘an
59 Abi Abdillah Abdus Salam. Ibanatul Haqaiqi at-Tanzil wa ‘Uyunu al-Aqawil fi Wujuhi at-
Ahkam Syarah Bulughul Marom. (Beirut Lebanon Ta’wil. MS. Juz I. h. 537
:Maktabah Darul Fikr). Juz IV h.274 64 Muhammad bin Umar bin Husain ar-
60 Ibnu Hajar al Asqalani, Fathul Bari, Razi asy-Syafii. Mafatihul Ghaib min al-Qur’an al-
jilid. 21 (Jakarta: Pustaka Azzam, 2009), h. 429 ‘Adhim. MS. Juz I. h. 1441

105
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Jika penulis analisa dari tidak bisa melaksanakan shalat, dan


pendapat di atas, teks hadis dari Abu sebagainya.
Bakrah dan QS. an Nisa 4:34 menjadi  Kejadian awal manusia, awal
alasan paling mendasar dari kalangan perdebatan ini ditemui pada acara
ulama klasik yang mensyaratkan melihat sudut pandang asal kejadian
kepemimpinan harus ditangan laki-laki manusia, yaitu dengan rujukan surat an-
dan menolak atas bolehnya peran nisa ayat:1.
wanita menduduki posisi tersebut.
Konsensus ulama menyatakan bahwa Setelah melihat beratnya tanggung
kepemimpinan dan perwalian secara jawab dan fungsi yang dijalankan oleh
mutlak tidak dilarang bagi perempuan. seorang pemimpin negara dan adanya
beberapa fungsi yang tidak dapat
Hal-hal yang menyebabkan tidak dijalankan oleh perempuan, semakin
diperbolehkannya perempuan jelas bahwa posisi pimpinan tertinggi,
memegang jabatan tertinggi: 65
khalifah, dan sejenisnya adalah khusus
Di dalam Islam, kepala negara bagi laki-laki. Hal ini tidak ada
adalah seorang pemimpin pemikir, hubungannya dengan merendahkan
representasi dari kaumnya dan yang derajat kemanusiaan perempuan dan
berbicara atas nama kaumnya. kemampuannya, akan tetapi Rasulullah
Kemaslahatan dan keadaan bahaya menetapkan ini demi kemaslahatan
orang banyak berada ditangannya. Oleh seluas-luasnya bagi umat, menghargai
karena itu, dialah yang memutuskan karakter perempuan yang alamiah, dan
perang, perdamaian, perjanjian, menegakkan kehidupan sosial yang kuat
serangan, dan sebagainya setelah dan tangguh.
memusyawarahkannya dengan ahlul halli
wal ‘aqdi.66 Selanjutnya dia juga yang 2. Pendapat ulama kontemporer
memimpin pertempuran di medan a. Ali Jumah Muhammad Abdul
perang. Wahab, mufti Mesir termasuk di
Pemimpin negara juga antara ulama berpengaruh yang
berkewajiban mengimami shalat Jum`at membolehkan wanita menjadi
di masjid, menjadi imam shalat fardu, kepala negara dan jabatan tinggi
memutuskan persengketaan (jika ia apapun seperti hakim, menteri,
mempunyai waktu luang). Sedangkan anggota DPR, dan lain-lain.
perempuan tidak diwajibkan Namun, ia sepakat dengan Yusuf
melaksanakan shalat Jum`at, Qardhawi bahwa kedudukan al-
mempunyai waktu-waktu tertentu yang Imāmah al-`Udzma yang membawahi
seluruh umat Islam dunia harus
65. Muhammad bin Ahmad Ismail, Al-
dipegang oleh laki-laki karena salah
Mar’ah baina takrimil Islam wa ihanatil jahiliyyah,
(Dar Khulafa ar-Rasyidin, cet.1, 2009), h. 150.
66 Ahlul halli wal ‘aqdi adalah majelis

syuro, parlemen, dan sejenisnya

106
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

satu tugasnya adalah menjadi imam yang menguasainya, dan


shalat.67 pendidiknya tatkala dia melakukan
b. Yusuf al-Qordhawi68 penyimpangan. “Karena Allah telah
memperbolehkan wanita dalam mengunggulkan sebagian mereka
berpolitik. Beliau menjelaskankan atas sebagian yang lain. Yakni,
bahwa penafsiran terhadap surat karena kaum laki-laki itu lebih
an-Nisa ayat 34 bahwa laki-laki unggul dan lebih baik daripada
adalah pemimpin bagi wanita dalam wanita. Oleh karena itu kenabian
lingkup keluarga atau rumah hanya diberikan kepada kaum laki-
tangga. Jika ditinjau tafsir surat an- laki69
Nisa ayat 34 bahwa laki-laki adalah c. al-Ghazali berpendapat bahwa
pemimpin wanita, bertindak perempuan tidak boleh menjadi
sebagai orang dewasa terhadapnya, khlaifah kenegaraan dan kehakiman
dengan hujjah hadis yang
diriwayatkan oleh Abi Bakrah di
67 Mufti Besar Mesir sejak 2013 sampai
saat ini (2016). Penggantinya saat ini adalah ats, penganut ppendapat ini
Syeikh Syawqi Ibrahim Abdul Karim Allam (55) beranggapan bahwakondisi ppsikis
terpilih sebagai mufti besar Mesir baru melalui
pemungutan suara Ulama Senior Al-Azhar, Mufti
perempuan membuatnya lemah
adalah ulama di suatu negeri muslim yang dalam mengambil keputusan dan
mengeluarkan pendapat hukum, mulai kurangnya keleluasaan perempuan
dilembagakan sejak Daulah Turki Utsmaniyah
abad ke-16. Pertengahan abad ke-19 gelar mufti untuk beraktifitas kenegaraan,
diterapkan di 16 negara muslim, termasuk Mesir. mengingat adanya peran kodrati
Di Indonesia fatwa ulama dilembagakan dalam
Majelis Ulama Indonesia (MUI). Tugas Mufti perempuan sebagai ibu.70
Besar mengeluarkan pendapat hukum, fatwa, atau d. Mahmûd Syaltût menjelaskan
interpretasi hukum Islam berkaitan dengan
masalah yang muncul masyarakat atau untuk bahwa tabiat kemanusian antara
membantu hakim agama dalam menentukan kasus laki-laki dan perempuan hampir
tertentu.
68 Yûsuf al-Qardlâwî mengemukakan sama. Allah Swt. Telah
alasan mengapa perempuan dilarang menjadi
69 Yusuf al Qardhawi, Meluruskan
pemimpin dalam urusan umum, yaitu: 1) Faktor
fisik dan naluri. Perempuan diciptakan untuk Dikotomi Agama & Politik “Bantahan Tuntas
mengemban tugas keibuan, mengasuh, dan Terhadap Sekularisme dan Liberalisme”, (Jakarta,
mendidik anak. Itulah sebabnya perempuan Pustaka al-Kautsar, 2008), h. 126. Menurut
memiliki perasan yang peka dan emosional. Qaradawi tidak ada satupun nash Qur`an dan
Dengan naluri kewanitaan ini, wanita biasanya hadis yang melarang wanita untuk menduduki
menonjolkan perasaan emosi daripada penalaran jabatan apapun dalam pemerintahan. Namun, ia
dan hikmah; dan 2) Faktor kodrati. Perempuan mengingatkan bahwa wanita yang bekerja di luar
tidak terlalu tepat memangku jabatan dalam rumah harus mengikuti aturan yang telah
urusan umum, sebab perubahan fisiknya selalu ditentukan syariah seperti a) tidak boleh ada
terjadi karena menstruasi, hamil, melahirkan, dan khalwat (berduaan dalam ruangan tertutup)
menyusui anak. Semua ini membuat fisik, psikis, dengan lawan jenis bukan mahram, 2) tidak boleh
dan pemikiran perempuan tidak mampu melupakan tugas utamanya sebagai seorang ibu
mengemban tugasnya di luar rumah tangganya. yang mendidik anak-anaknya, dan 3) harus tetap
Yûsuf al-Qardlâwî, Fiqih Daulah Perspektif al- menjaga perilaku Islami dalam berpakaian,
Qur`an dan Sunnah (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, berkata, berperilaku, dan lain-lain.
1997), h. 240-244; Ahmad Muhammad Jamal, 70 Salman bin Fadh Al-Audah, Fī Hiwar

Problematika Muslimah di Era Globalisasi (Tk.: Hādi,ma`a Muhammad Al-Ghazāli, (Haran Burairah,
Pustaka Mantiq, 1995), h. 83. 1409, Cet. I), h. 53

107
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

menganugerahkan kepada seperti yang telah disumpahkan


perempuan sebagaimana oleh Rasulullah Saw. 72
menganugerahkan kepada laki-laki; f. Dr. Muhammad Sayid Thanthawi,
Tuhan menganugerahkan kepada Syaikh al-Azhar dan Mufti Besar
mereka berdua potensi dan Mesir. 73menyatakan bahwa
kemampuan untuk memikul kepemimpinan wanita dalam posisi
tanggung jawab dan yang jabatan apapun tidak bertentangan
menjadikan kedua jenis ini dapat dengan syariah. Baik sebagai kepala
melaksanakan berbagai aktifitas, negara (al-wilāyah al-`uzma) maupun
baik yang bersifat umum maupun posisi jabatan di bawahnya.74
yang bersifat khusus. Karena itu, g. Ibnu Jarir at-Tobari membolehkan
syariat pun meletakkan keduanya wanita menjadi pemimpin secara
dalam satu kerangka yang sama71. mutlak. 75
e. al-Thabarî menjelaskan kebolehan h. Quraisy Shihab mengatakan bahwa
seorang perempuan menjadi keistimewaan laki-laki di sini, selain
pemimpin, yang bertolak dari karena perbedaan jenis kelamin
kebolehan perempuan menjadi tetapi juga keistimewaan yang
saksi dalam proses pernikahan. sepadan dengan adanya tanggung
Kesesuaian interpretasi al-Thabarî jawab yang harus dipenuhinya
ini dengan konteks hadis dilihat kepada istri, yaitu nafkah. Jika
dari segi bahwa hadis ini
merupakan pelengkap kisah Kisra 72Alî ibn Hajar al Asqalânî, Syihâb al-
yang merobek surat Rasulullah Saw. Dîn Abû al-Fadl Ahmad ibn -. Fath al-Bârî.
sebagai hukuman Allah Swt. (Beirut: Dar al-Ma‟rifah, 1379 H), Juz VIII, h.
123.
dengan menimpakan musibah 73 Menjabat sebagai Mufti Besar Mesir

terhadap kerajaan-nya, sehingga pada tahun 1986-1996, menjadi Imam Masjid Al-
Azhar dan Syeikh Al-Azhar pada 1996.
anaknya mengambil alih kekuasaan Dalam fatwanya yang dikutip majalah Ad-Din wal
setelah membunuh sang ayah dan Hayat, Tantawi menegaskan:
saudara-saudaranya, tapi dia juga ‫ان تويل املرأة رساسة الدولة ال اخال الشريعة اسإسالمية ألن‬74
ditakdirkan tewas sehingga ‫القرآن الكرمي أشاد بتويل املرأة هلذا املنصب يف اآلايت اليت ذكرها‬
kerajaannya dipimpin oleh seorang ‫الشريعة‬ ‫املوىل عز وجل عن ملكة سبأ وأنه إذا كان ذلك اخال‬

perempuan. Peristiwa ini, lanjut al- ‫اسإسالمية لبني القرآن الكرمي ذلك يف هذه القصة وحول نص‬
‫ قال‬،) ‫ (مل يفلح قوم ولو أمرهم امرأة‬: ‫حديث رسول هللا ملسو هيلع هللا ىلص‬
Thabarî, membawa kehancuran
‫طنطاوي ان هذا احلديث خاص بواقعة معينة وهي دولة الفرس ومل‬
kerajaan Kisra beserta
‫ فللمرأة أن تتوىل رساسة‬:.‫يذكره الرسول ملسو هيلع هللا ىلص على سبيل التعميم‬
keturunannya. Mereka mencabik-
‫الدولة والقاضية والوزيرة والسفرية وان تصبح عضوا يف اجملالس‬
cabik kerajaan mereka sendiri
‫التشريعية إال أنه ال جيوز هلا مطلقا أن تتوىل منصب شيخ األزهر‬
‫ألن هذا املنصب خاص ابلرجال فقط ألنه حيتم على صاحبه إمامة‬
).‫املسلمني للصالة وهذا ال جيوز شرعا للمرأة‬
75Qadri Azizi, Elektisisme Hukum
71 Mahmûd Syaltût, Min Taujîhât al-Islâm Nasional, Kompetisi antara Hukum Nasional dan
(Kairo: al-Idârah al-Âmah li al-Azhar, 1959), h. Hukum Umum. Cet. I, (Yogyakarta, Gama Media,
193. 2002), h. 37.

108
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

kedua aspek di atas tidak terdapat


dalam suami (kekuatan dan Jika kita analisa pendapat
kewajiban nafkah) maka tidak ada para ulama klasik di atas secara
keistimewaan baginya dan istri bisa umum maka kata kunci dalam
saja mengambil alih kepemimpian laki-laki atas
“kepemimpinan” dalam rumah perempuan adalah kelebihan fisik
tangganya.76 dan akalnya, dengan penegasan
ٍ ‫ض ُه ْم َعلَى بَ ْع‬
redaksi , ‫ض‬ َ ‫اَّللُ بَ ْع‬
َّ ‫َّل‬
َ ‫ِبَا فَض‬, serta
i. Pendapat senada juga dikatakan
oleh Amina Wadud Muhsin yang kewajiban memberi nafkah untuk
mengesahkan kepemimpinan laki- memenuhi kebutuhan istri dan
laki jika terpenuhi dua syarat: rumah tangganya. Sedangkan kisah
pertama jika laki-laki mampu Ratu Balqis dalam QS. an-Naml
membuktikan kelebihannya dan 27:23-44, dan QS at Taubat 9:71
kedua apabila laki-laki mendukung serta hadis “Wanita adalah saudara dari
perempuan dengan menggunakan laki-laki.” menjadi argumen dasar
harta bendanya.77 ulama yang membolehkan
j. Terkait hal tersebut, Fatima perempuan menjadi pemimpin
Mernissi telah melakukan kritik berdasarkan pendapat para ulama
tajam terhadap hadis ini. Dia kontemporer. Konsensus ulama
mengkritik dari sisi sanad dan menyatakan bahwa kepemimpinan
matannya. Dalam kritiknya, ia dan perwalian secara mutlak tidak
mempertanyakan kredibilitas Abû dilarang bagi perempuan. Kebolehan
Bakrah sebagai periwayat hadis, dan mutlak memegang jabatan bagi
mengapa Abû Bakrah baru perempuan, dengan adanya hadis ini,
memunculkan hadis ini pada saat dikecualikan pada posisi presiden,
terjadi kemelut politik dalam khalifah, dan yang setara dengan itu.
perang Jamal antara Âisyah dan Alî ada beberapa poin yang menjadi dalil
bin Abû Thâlib setelah 23 tahun bolehnya perempuan memimpin,
wafatnya Rasulullah Saw., yang diantaranya:79
mana dirinya berpihak kepada Alî. Perempuan boleh menjadi
Lagi pula konteks hadis tersebut pelaksana wasiat anak kecil dan
tertuju pada kasus suksesi Kisra di orang yang lemah akal.
Persia yang mewariskan tahta Perempuan boleh menjadi
kepada anak perempuannya yang wakil sebuah komunitas dalam
tidak memiliki kapasitas sebagai hal pengelolaan harta,
pemimpin.78 perkebunan, dan lain-lain.
Perempuan boleh menjadi
76 M. Quraisy Shihab. Perempuan. 2009.
(Jakarta: Lentera Hati) h. 369 saksi. Kesaksian merupakan
77 Kholid Hidayatullah. Kontekstualisasi

Ayat-Ayat Jender Dalam Tafsir Al-Manar. h.108 79 Mushtafa as-Siba’i, al-Mar’ah baina al-
78 Fatima Mernissi, Beyond the Veil Fiqh wal Qanun, (Darus Salam, Kairo, cet. 1, 1998),
(Indiana: Indiana University, 1987), h. 49-61. h. 29

109
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

salah satu bentuk perwalian konstruksi sosial bukan pada jenis


sebagaimana dijelaskan oleh para kelamin.81 Jadi, siapapun dan apapun
ahli fiqih. jenis kelaminnya berhak mendapatkan
Abu Hanifah membolehkan tempat untuk merasakan kepemimpinan
perempuan menempati posisi selagi bisa membawa
kehakiman. Posisi ini juga kemaslahatan. Allah berfriman dalam
82

merupakan bentuk kekuasaan. al-Qur’an surat al Taubah ayat 51;


 Asal kejadian laki-laki dan ‫ أيمرون ًبملعروف‬,‫واملؤمنون واملؤمنت بعضهم أولياء بعض‬
perempuan diciptakan dari ‫وينهون عن املنكر‬
material yang sama dan proses
“Dan orang-orang yang beriman, laki-
yang sama.
laki dan perempuan, sebagaian mereka
 Ayat 34 dari Surat An-Nisa tidak
menjadi penolong bagi sebagian yang lain.
dapat dijadikan hujjah untuk
Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf,
melarang perempuan menjadi
dan mencegah dari yang mungkar”
kepala Negara. Muhammad
Abduh sebagaimana yang
Ayat ini menjelaskan pentingnya
dikutip Nazaruddin Umar80
kerja sama antara laki-laki dan
menyatakan bahwa tidak
perempuan, untuk saling tolong
memutlakan kepemimpinan laki-
menolong baik dalam rangka
laki terhadap perempuan, karena
kepentingan pekerjaan maupun untuk
ayat tersebut tidak menggunakan
kepentingan ibadah. Di samping itu dari
‫ ما فضلهم بهن‬atau ‫بتضهم عليهم‬ ayat ini juga dapat dipahami bahwa
tetapi menggunakan kata ‫َّل‬ َ ‫ِبَا فَض‬ untuk mencapai kebaikan dan prestasi
ٍ ‫ض ُه ْم َعلَى بَ ْع‬
‫ض‬ َ ‫اَّللُ بَ ْع‬
َّ yang diharapkan diperlukan rasa
Kepemimpinan perempuan berbagi tanggung jawab.
tidak bisa dipisahkan dengan urusan Jadi intinya menurut penulis
gender. Gender adalah perbedaan siapapun dan apapun jenis kelaminnya
antara laki-laki dan perempuan yang (laki maupun perempuan) berhak
bukan biologis dan juga bukan kodrat menjadi pemimpin, dan ukuran
Tuhan. Kepemimpinan tidak didasarkan kepemimpinan adalah kapabilitas,
pada jenis kelamin dan kodrat Allah. kapasitas dan kualitas keilmuwan. serta
Setiap manusia berhak menjadi bisa membawa kemaslahatan untuk
pemimpin selagi dia mampu umat, bangsa dan negara. Karena ajaran
menjalankan tugas dengan adil dan Syariat Islam intinya kesamaan dan
bijaksana, karena perbedaan gender kesetaraan laki-laki dan perempuan,
merupakan perbedaan laki-laki dan
perempauan berdasarkan atas 81 Husein Muhammad. Fiqh Perempuan;
Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender
(Jakarta: PT LKiS Pelangi Aksara, 2001).h. xi
80 Nazaruddin Umar, Argumen Kesetaraan 82 Ali Jumu’ah. Fatawa al-Baiti al-

Gender Persfektif Al Qur,an, Jakarta: Paramadina, Muslim.2009. (Daar al-Imam as-Syatibi: Qahirah).
1999), h. 150-151 h. 399

110
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

Hanya kualitas taqwa yang membuat dan sanggup melaksanakan tugas


manusia berbeda satu dengan yang lain. tersebut. Oleh karena itu, hadis tersebut
Dan zaman modern inipun, harus dipahami secara kontekstual,
kepemimpinan tidak personal- karena kandungan petunjuknya bersifat
individual, tapi lembaga (eksekutif, temporal.
legislative dan yudikatif), juga ada kalangan DAFTAR PUSTAKA
akademis, LSM, dan masyarakat terdidik
lainnya yang saling bersinergi dan Abdillah, Abi, Abdus Salam.
bekerjasama dalam mengelola Ibanātul Ahkām, Syarah Bulughul
pemerintahan. Marām. (Maktabah Darul Fikr
Beirut Lebanon). juz IV
Kesimpulan al-Buthy Sa’id Ramadhan, Fiqh Sirah
Terjadinya kontroversi dalam Muhammad Saw. Hikmah
masalah kepemimpinan perempuan Hikmah Tersirat dalam Lintas
dalam Islam berasal dari perbedaan Sejarah Hidup Rasulullah S.a.w.
ulama dalam menafsiri sejumlah ayat Jakarta: PT Mizan Publika
dan hadis Nabi. Secara umum jika Abil, Taqiyuddin, Fath, Ikhkāmul
dianalisa kualitas hadis riwayat al- Akhkām, Kitabul Aiman wan-
Bukhârî, al-Turmuzî, dan al-Nasâ`î serta Nadar, (Beirut: Darul
Imam Ahmad tentang kepemimpinan Alamiyyah),2008.
perempuan secara umum adalah shahîh li al-Audah, Salman bin Fadh, Fii Hiwar
dzâtihi. Sanadnya memenuhi kaidah Hādi,ma,a Muhammad al-
kesahihan sanad hadis, yaitu sanadnya Ghazali, Haran Burairah, 1409,
bersambung, periwayatnya bersifat Cet. I
tsiqah, dan terhindar dari syudzûdz dan al-Anshari, Lubbul Ushul, 71;
‘illah. Matannya juga memenuhi kaidah al-Husain, Abû, Alî bin Muhammad bin
kesahihan matan hadis, yakni terhindar Habîb al-Basri al-Bagdadi al-
dari syudzûdz dan ‘illah. Mawardi, Kitâb al-Ahkâm al-
Secara tekstual, hadis tersebut Sultâniyyah, (Beirût: Dâr al-
menunjukkan larangan bagi perempuan Fikr), 1960 M/ 1380 H.
menjadi pemimpin dalam urusan al-Qardlâwî, Yûsuf , Fiqih Daulah
umum. Oleh karena itu, mayoritas Perspektif al-Qur`an dan Sunnah
ulama secara tegas menyatakan (Jakarta: Pustaka al-Kautsar),
kepemimpinan perempuan dalam 1997.
urusan umum dilarang. Namun secara ‫لال ما م ا ْلا فظ شها ب الد ين ا ِب ا لفا د ل ا ُحد بن‬
kontekstual hadis tersebut dapat
‫عا يل بن حجر ا لعسقال ِن هتذ يب ا لتهذ يب‬
dipahami bahwa Islam tidak melarang
perempuan menduduki suatu jabatan ‫ا لتهذ يب حققه و متلق عليه املصطفى عبد‬
atau menjadi pemimpin dalam urusan ‫لبا نو‬-‫ بري و ت‬.‫ جز ء السا بع‬.‫القل و ر عطا‬
umum. Bahkan menjadi kepala negara,
dengan syarat sesuai dengan kriteria

111
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

- ۹۳۱ .‫ ص‬, ‫ د ا ر الكتا ب العلميه‬:‫ن‬ Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai


Pustaka), 1989
۹۱ ۱١.٤١٤١
Ducler, F. Bagaimana Menjadi Eksekutif
Ahmad Jamal, Muhammad, Problematika yang Efektif (Jakarta: Pedoman
Muslimah di Era Globalisasi (Tk.: Ilmu Jaya), 1986
Pustaka Mantiq), 1995. Hatim, Sudduq, Tahdzibul Kamal, jilid 19
Al Qattan, Khalil Manna , Mabāhis fi Hawa, Said, Al-Islam, (Jakarta: Gema
ulumil Qur,ãn, diterj.oleh Insani), 2004
Muzakir, Ceta.ke-3, 1973, Husein Muhammad. Fiqh Perempuan;
Bogor: Pustaka litera antr Refleksi Kiai atas Wacana Agama
Nusa, 2015 dan Gender. Jakarta: PT LKiS
al-Thabari. Jami al-Bayân fi Ta’wil al- Pelangi Aksara, 2001
Qur’ân. MS. Juz 8. ibn Hajar, Alî, al Asqalânî, Syihâb al-
Aqil, Said, Husin al-Munawwar, Asbabul Dîn Abû al-Fadl Ahmad ibn „
Wurud , Studi Kritis Hadis Nabi -. Fath al-Bârî. (Beirut: Dar al-
melalui Pendekatan Sosio, Historis
Ma‟rifah), 1379 H., Juz VIII
dan Kontekstual, (Jogjakarta,
Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul Bari,
Pustaka Pelajar), 2001
jilid. 21 (Jakarta: Pustaka
Ash-Shan`ani, Subulussalām, (Beirut:
Azzam), 2009
Darl Fikr), 1977
Ibnu Hajar al-‘Asqolani, Fath al-Bāri:
As-Sahmarani, al-Mar’ah fi-at Tarikh wa
Syarh Shahih al-Bukhari, Jus
–asy-Syariah, (Beirut: Dar an-
VIII, (Libanon: Dar al-Kutub
Nafis), 1989
al-Ilmiyah), cet. IV, 2003
Azizi, Qadri, Elektisisme Hukum
Ibrahim Hosein, Ahmad Munif
Nasional, Kompetisi antara
Suratmaputra, al Qur`an dan
Hukum Nasional dan Hukum
Peranan Perempuan dalam
Umum. Cet. I, (Yogyakarta,
Islam, (Jakarta: Institut Ilmu al
Gama Media), 2002.
Qur`an Jakarta), 2007
Az-Zamakhsyari. Al-Kassyaf ‘an Haqaiqi
Jumu’ah, Ali, Fatawa al-Baiti al-Muslim.
at-Tanzil wa ‘Uyunu al-Aqawil fi
(Qahirah: Daar al-Imam as-
Wujuhi at-Ta’wil. MS. Juz I.
Syatibi), 2009.
Badruddin, Imam, Muhammad Abdulla
Kartono, Kartini, Pemimpin dan
al-Zarkasyi, al-Burhan fi Ulum
Kepemimpinan. (Jakarta: Raja
al-Qur’an, IV/413;
Grafindo Persada), 1994.
Mughnillabib, I/221
Kholid Hidayatullah. Kontekstualisasi
Bukhari. Shahih al-Bukhari. Maktabah
Ayat-Ayat Jender Dalam Tafsir
Syamilah. Juz 2
Al-Manar.
Departemen Agama RI, al Qur`an dan
Libby Hughes, Benazir Butho, from
Terjemahnya, Jakarta: 2006
Prison to Prime Minister,
Departemen Pendidikan dan
Universe: 2000
Kebudayaan, Kamus Besar

112
Jurnal Syariah: Jurnal Ilmu Hukum dan Pemikiran Kepemimpinan Perempuan ..86- 113
Vol 17, Nomor 1 Juni 2017 Yuminah R

- ‫ل ويس معل وف اليس وعي املنج د األجب دي دار املش رق‬ juga Kitab Fitan bab. 75
No.hadis 2262,
‫بريوت الطبعة اخلامسة‬
Quraish, M. Shihab, Kodrat Perempuan
Mahmûd Syaltût, Min Taujîhât al-Islâm Versus Norma Kultural, dalam
(Kairo: Al-Idârah al-Âmah li ed. Lily Zakiyah Munir,
al-Azhar), 1959. Memposisikan Kodrat Perempuan
Manna’ul Qaththan, Mabahits fi Ulum al- dan Perubahan dalam Perspektif
Qur’an, (Jakarta: Litera Antar Islam, (Bandung: Mizan), 1999.
Nusa), 2002. SP. Siagian, Bunga Rampai Managemen
Mernissi, Fatima, Beyond the Veil. Modern (Jakarta: Haji
(Indiana: Indiana University), Masagung), 1993.
1987 Tangngareng, Tasmin, Kepemimpinan
Muhammad, Syamsuddin as-Sikhawi, Perempuan Dalam Persfektif
al-Maqosid al-Hasanah, Hadis: Universitas Islam
,Libanon: Dar al-Kutub al- Negeri (UIN) Alauddin
Ilmiyah, 1987 Makassar Jl. Sultan Alauddin
Muhammad al-Ghazâlî, Al-Islâm wa al- No. 36 Samata Gowa,
Thâqah al-Mu‟atthalah,(Kairo: Sulawesi Selatan 90222 e-mail:
Dâr al-Kutub al-Hadîtsah), asrulmuslim88@yahoo.com
1964 Umar, Nazaruddin Argumen Kesetaraan
Muhammad bin Ahmad Ismail, Al- Gender Persfektif Al Qur,an,
Mar’ah baina takrimil Islam wa Jakarta: Paramadina, 1999
ihanatil jahiliyyah, (Dar Khulafa Van Schebdel, Willem, A History of
ar-Rasyidin), cet.1, 2009 Bangladesh, (Cambridge
Muhammad bin Umar bin Husain ar- University Press), 2009.
Razi asy-Syafii. Mafatihul Ghaib Vickers, Adrian, A History of Modern
min al-Qur’an al-‘Adhim. MS. Indonesia, (Cambridge
Juz I University Press), 2013.
Muhammad Thalib. 17 Alasan Zuhaili, Wahbah,, Ushul Fiqh Islami
Membenarkan Wanita Menjadi Tahqiq : - Volume : 2 Jilid
Pemimpin dan Analisisnya, Penerbit : Darul Fikr Beirut
Bandung: Baitussalam, 2001 2013 M, I/204
Muri’ah. Siti. Nilai-nilai Pendidikan Islam
dan Wanita Karir.
(Semarang:RaSAIL), 2011.
Mushtafa as-Siba’i, al-Mar’ah baina al-
Fiqh wal Qanun, (Kairo: Darus
Salam), cet. 1, 1998
Nasa’i, Sunan (tersebut satu kali, juz 16
h. 341, hadis No:5405, lihat

113

Anda mungkin juga menyukai