Anda di halaman 1dari 15

26 DESEMBER 2020

Sejarah
Feminisme Islam
Oleh:Dr. Neng Hannah, M.Ag
SEJARAH?
SEJARAH?
Sejarah adalah ilmu yang
Sejarah adalah rekaman
menelusuri serta
tentang kemajuan dan
menempatkan peristiwa-
kemunduran, kejayaan,
peristiwa tertentu dalam
dan kejatuhan umat
waktu dan ruang
manusia.(Khaldun)
mengenai perkembangan
Sejarah merupakan
manusia, baik secara
Catatan para pemenang
perorangan maupun
kolektif, sebagai makhluk
sosial dalam hubungan
sebab dan akibat, lahir
maupun batin.(Bernheim)
Feminisme
merupakan konsep yang
sangat luas dan majemuk. Ia Feminisme
adalah paham, kajian, dan gerakan
merupakan sebuah kata yang
sosial yang bertujuan untuk
memayungi berbagai mengubah status
pendekatan, pandangan, dan subordinat perempuan dalam
kerangka berpikir yang masyarakat yang mengutamakan
perspektif laki-laki
digunakan untuk menjelaskan
(patriarki) (Hodgson-Wright,
penindasan terhadap 2006: 3).
perempuan dan jalan keluar
yang digunakan untuk
meruntuhkan
penindasan tersebut (Tong,
2009: 1)
FEMINISME ISLAM

FEMINISME ISLAM MERUPAKAN SEBUAH GERAKAN JUGA PEMIKIRAN


UNTUK MEMPERJUANGKAN PEREMPUAN AGAR BERADA DALAM KONDISI “ISLAM
QUR’ANI” (ISLAM YANG SANGAT MEMPERHATIKAN PEMBEBASAN MANUSIA,
BAIK PEREMPUAN MAUPUN LAKI-LAKI DARI PERBUDAKAN TRADISIONALISME,
OTORITARIANISME (AGAMA, POLITIK, EKONOMI ATAU YANG LAINNYA),
TRIBALISME, RASISME, SEKSISME, PERBUDAKAN ATAU YANG LAIN-LAIN YANG
MENGHALANGI MANUSIA MENGAKTUALISASIKAN VISI QUR’ANI, TENTANG
TUJUAN HIDUP MANUSIA YANG MEWUJUD DALAM PERNYATAAN KLASIK:
KEPADA ALLAH LAH MEREKA KEMBALI. BILA ADA KONDISI PEREMPUAN YANG
TIDAK SESUAI DENGAN “ISLAM QUR’ANI” MAKA WAJIB DIPERJUANGKAN.
Perempuan di zaman Rasul
dan Sahabat
Pada masa Rasulullah ini tercipta relasi laki-
laki dan perempuan yang ideal, dimana
mereka benar-benar setara.1200 diantaranya
adalah perempuan, mereka berhubungan
langsung dengan Nabi. Mereka meriwayatkah
hadis.(Ruth Roded) Ibnu Sa’ad menulis
tentang 600 an perempuan-perempuan
sahabat Nabi yang ikut menyemarakkan kota
Madinah. Fatima Mernissi juga mencatat
adanya banyak perempuan yang berhasil
menguasai tahta kekuasaan politik.
Perempuan di masa Tabiin
dan Tabiit Tabiin
Setelah nabi wafat jumlah perempuan yang aktif
dalam memainkan peran-peran sosialnya terus
berkurang. Termasuk perempuan yang meriwayatkan
hadis. Pada zaman tabiin (generasi setelah generasi
sahabat Rasulullah) tercatat tidak lebih 150 orang
perempuan saja yang meriwayatkan hadis. Pada
generasi tabiit tabiin (generasi setelah generasi
tabi’in) hanya 12 orang saja menurut Ibnu Hibban.
Setelah generasi tabiit tabiin menurut Ibnu Hajar
hanya tercatat 3 perempuan saja. Berkurangnya
jumlah perempuan yang meriwayatkan hadis
Rasulullah ini erat kaitannya dengan posisi sosial
perempuan yang tadinya membaik kembali mengalami
Perempuan Pasca Khulafa
Ar-rassyidin
Spirit Feminisme Islam
PRINSIP KESETARAAN GENDER AL-QURAN

1.Perempuan dan Lelaki sama sebagai hamba. (QS Ad-dzariyat: 56)


2.Perempuan dan Lelaki sama sebagai khalifah. (QS Al-Baqarah:30)
3.Adam dan Hawa terlibat aktif dalamdrama kosmis. (QS Al-Araf : 20)
4.Perempuan dan Lelaki berpotensi meraih prestasi. (QS An Nahl :97)
5. Perempuan dan lelaki Menerima perjanjian primordial.(QS al Araf:172)
Sejarah
Feminisme
4 Sultanah di Kerajaan Aceh Darussalam
Islam Masa abad ke 16
Kolonial Ratu Kalimanyat (Rainha de Japara)
Siti Aisyah We Tenriolle abad ke 17
dll
Sejarah
Feminis Islam
fase Modern Bermula dari para intelektual Mesir yang belajar ke
Eropa, wacana feminisme yang marak di Eropa
“diadopsi” oleh mereka setelah pulang dari Eropa untuk
kemudian dikembangkan dengan apa yang dikenal
dengan istilah “Tahrir al-Mar’ah” (pembebasan
perempuan). Gerakan “Tahrir al-Mar’ah” ini cepat
berkembang manakala masyarakat semakin menyadari
ketertindasan, terutama yang dialami oleh perempuan,
yang diakibatkan oleh kolonialisme dan modernisme.
Sejarah
Feminis Islam TOKOH FEMINIS MUSLIM
- Qasim Amin

fase Modern - Hudâ Sya’rawî


-Ashgar Ali Engineer
- Riffat Hassan
- Fatima Mernissi
- Nawal el Saadawi
-Asma Barlas
dll
Sejarah Gerakan feminisme Islam (harakah tahrir al-mar’ah)
dalam sejarah Islam sendiri, khususnya di Indonesia,

Feminis Islam berlangsung dalam beberapa cara:


1. Melalui pemberdayaan terhadap kaum
Indonesia perempuan, yang dilakukan melalui
pembentukan organisasi Exp; Aisyiyah, NA,
Muslimat, Fatayat, dll (Ormas), LSM: Rifka
Annisa, Puan Amal Hayati, Rahima, Fahmina dll
2. Melalui melalui penerbitan buku-buku
3. Melakukan kajian historis tentang kesetaraan
laki-laki dan perempuan dalam sejarah
masyarakat Islam.
4. melakukan kajian-kajian kritis terhadap teks-
teks keagamaan, baik al-Qur’an maupun hadis,
yang secara literal menampakka ketidaksetaraan
antara laki-laki dan perempuan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai