Anda di halaman 1dari 3

Metode

BENTUK 1

Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan 65 responden warga negara asing
mahasiswa yang kuliah di Universitas Airlangga, Surabaya. Data diambil dari Mei hingga Juni
2019. Data asupan dianalisis menggunakan Perangkat lunak Nutrisurvey untuk menentukan
jumlah asupan zat gizi makro, kemudian dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi (AKG).
Data persentase lemak visceral orang asing siswa diperoleh melalui pengukuran langsung
menggunakan Analisis Bioimpedansi (BIA) Omron HBF375. Nilai signifikansi yang digunakan
< 0,05.

This research was conducted with a cross sectional design with 65 respondents who are foreign
nationals students studying at Airlangga University, Surabaya. Data was taken from May to June
2019. Intake data was analyzed using Nutrisurvey software to determine the amount of
macronutrient intake, then compared with the Nutritional Adequacy Rate (RDA). Data on the
percentage of foreign students' visceral fat was obtained by direct measurement using Omron
HBF375 Bioimpedance Analysis (BIA). The significance value used is < 0.05.

BENTUK 2

Penelitian ini dilakukan dengan desain cross sectional dengan 65 responden warga negara asing
mahasiswa yang kuliah di Universitas Airlangga, Surabaya. Responden dipilih menggunakan
purposive sampling, dengan kriteria inklusi mahasiswa asing yang pernah tinggal di Indonesia
selama minimal 6 bulan, dalam keadaan sehat dan tidak sedang diet. Metode yang digunakan
saat pengumpulan data adalah wawancara tatap muka diikuti dengan pengukuran lemak visceral
tubuh. Data asupan nutrisi makro diperoleh dari food recall 2x24 jam daftar pertanyaan. Data
asupan dianalisis menggunakan Perangkat lunak Nutrisurvey untuk menentukan jumlah asupan
zat gizi makro, kemudian dibandingkan dengan Angka Kecukupan Gizi . Persentase lemak
visceral mahasiswa asing dibandingkan dengan cut-off dari Omron Healthcare. Persentase lemak
visceral dikategorikan sebagai: normal jika 9%, tinggi jika > 9% hingga 14%, dan sangat tinggi
jika > 14%. Analisis data menggunakan software SPSS 21 dengan melakukan uji Chi-kuadrat
untuk menganalisis hubungan antara asupan gizi makro dan lemak viseral.

This research was conducted with a cross sectional design with 65 respondents who are foreign
nationals students studying at Airlangga University, Surabaya. Respondents were selected using
purposive sampling, with the inclusion criteria of foreign students who have lived in Indonesia
for at least 6 months, are in good health and not on a diet. The method used during data
collection was face-to-face interviews followed by measurement of body visceral fat. Data on
macronutrient intake was obtained from a 2x24 hour food recall questionnaire. Intake data were
analyzed using Nutrisurvey software to determine the amount of macronutrient intake, then
compared with the Nutritional Adequacy Rate. Percentage of visceral fat of foreign students
compared with cut-off from Omron Healthcare. The percentage of visceral fat was categorized
as: normal if 9%, high if > 9% to 14%, and very high if > 14%. Data analysis using SPSS 21
software by performing Chi-square test to analyze the relationship between macronutrient intake
and visceral fat.

Hasil dan Pembahasan

Bentuk 1

Usia memiliki hubungan yang signifikan dengan kejadian obesitas sentral . Jenis kelamin
perempuan memiliki pengaruh yang signifikan hubungannya dengan kejadian obesitas
sentral. Wanita memiliki risiko 1,7 kali lebih tinggi mengalami obesitas sentral dibandingkan laki-
laki . Selain itu, ada responden yang berasal dari benua Afrika yaitu dari
Madagaskar, Malagasi, Nigeria, Rwanda, Uganda, Zimbabwe, Tanzania, Etiopia, dan Kenya.

Asupan dan Kecukupan Makro Responden Nutrisi

Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata asupan energi siswa asing adalah 1,781 kkal, protein
adalah 66,15 g, lemak 69,7 g dan karbohidrat 224,56 gram.

Age has a significant relationship with the incidence of central obesity. Female gender has a
significant relationship with the incidence of central obesity. Women have a 1.7 times higher risk
of developing central obesity than men. In addition, there are respondents who come from the
African continent, namely from Madagascar, Malagasy, Nigeria, Rwanda, Uganda, Zimbabwe,
Tanzania, Ethiopia, and Kenya.

Macro Intake and Adequacy of Nutrition Respondents

Table 2 shows that the average energy intake of foreign students is 1.781 kcal, protein is 66.15 g,
fat is 69.7 g and carbohydrates is 224.56 g.
Bentuk 2

Asupan dan Kecukupan Makro Responden Nutrisi Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata asupan
energi siswa asing adalah 1,781 kkal, protein adalah 66,15 g, lemak 69,7 g dan karbohidrat
224,56 gram. Sebanyak 43,1% memiliki penilaian kurang memadai Tingkat Lemak Visceral
Tabel 4 menunjukkan lebih dari 80% orang asing siswa memiliki lemak visceral dalam kategori
normal dan kurang dari 20% memiliki kadar abnormal. Berdasarkan hasil regresi linier uji di
atas, fungsi regresi untuk energi kecukupan adalah Y = 0,898 3,589X dan untuk lemak
kecukupannya adalah Y = 2,038 1,712X. setiap tambahan 1% tingkat kecukupan energi,
persentase lemak visceral responden akan meningkat sebesar 3.589. Untuk setiap 1%
peningkatan tingkat kecukupan lemak, persentase lemak visceral akan meningkat oleh 1.712.
Semakin tinggi asupan energi dan lemak, semakin peningkatan lemak visceral akan terjadi. Studi
lain yang dilakukan oleh Sholuhiyah menunjukkan hubungan yang signifikan antara tingkat
kecukupan energi dan lemak visceral. Berbeda dengan Sofa penelitian dimana tidak ada
perbedaan yang signifikan hubungan antara lemak visceral dan asupan makanan.

Macro Intake and Adequacy of Nutrition Respondents Table 2 shows that the average energy
intake of foreign students is 1.781 kcal, protein is 66.15 g, fat is 69.7 g and carbohydrates is
224.56 g. As many as 43.1% have an inadequate assessment of Visceral Fat Level Table 4 shows
more than 80% of foreign students have visceral fat in the normal category and less than 20%
have abnormal levels. Based on the results of the linear regression test above, the regression
function for energy adequacy is Y = 0.898 3.589X and for fat sufficiency is Y = 2.038 1.712X.
every additional 1% of the energy adequacy level, the respondent's visceral fat percentage will
increase by 3,589. For every 1% increase in fat adequacy level, the percentage of visceral fat will
increase by 1,712. The higher the intake of energy and fat, the more the increase in visceral fat
will occur. Another study conducted by Sholuhiyah showed a significant relationship between
energy adequacy levels and visceral fat. In contrast to the Sofa study where there was no
significant difference in the relationship between visceral fat and food intake.

Anda mungkin juga menyukai