Anda di halaman 1dari 3

Judul Hubungan Antara Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Total Energy Expenditure

dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar


Nama Jurnal Research Study
Volume dan Halaman v2i1&59-65
Tahun 2018
Penulis Baiq Qamariyah dan Triska Susila Nindya1
Reviwer Sri Ningsih
Tanggal 26 Febuari 2022

Tujuan Penelitian Mempelajari hubungan antara asupan energi, zat gizi makro dan total energy
expenditure dengan status gizi anak sekolah dasar.
Subjek Penelitian Anak Sekolah Dasar
Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan metode observasioanal
analitik. Desain yang digunakan adalah cross sectional. Desain ini ialah untuk
mengetahui hubungan antara asupan energy, zat gizi makro dan total pengeluaran
energi. Populasi yang di pilih adalah siswa SDN Pacarkembang 1 Surabaya yang
berjumlah 931 orang. Pemilihan sampel dihitung menggunakan rumus Lameshouw
dan Lwanga. Dan diperoleh sampel sebesar 66 siswa yang diambil menggunakan
metode simple random sampling. Analisis data menggunakan uji independent
sample T-test.
Definisi Operasional
Variabel Dependent
Cara & Alat Ukur Dalam mengukur data antara asupan energy, zat gizi makro,dan tee dilakukan
Variable Dependent dengan wawancara menggunakan recall 2x 24 jam. Status gizi diperoleh melalui
penilaian antropometri. Pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital
dengan ketelitian 0,1 kg. Tinggi badan diukur menggunakan microtoise dengan
ketelitian 0,1.
Definisi Operasional
Independent
Langkah Penelitian 1. Pengambilan sampel sebesar 66 siswa SDN Pacarkembang 1 Surabaya.
2. Melakukan pengumpulan data, dengan menggunakan teknik wawancara
menggunakan recall 2x24 jam.
3. Selanjutnya dianalisi menggunakan nutrisurvey dan dikatagorikan menjadi
kurang (rata-rata asupan < 77% AKG), cukup (rata-rata asupan 77% AKG) dan
lebih (rata-rata asupan > 77% AKG).
4. Kemudian mendapatkan Data TEE yang diperoleh menggunakan teknik
wawancara recall aktivitas fisik selama 1x24 jam dan dihitung dengan mengalikan
angka metabolisme basal (BMR) dengan tingkat aktivitas fisik (PAL).
5. Setelah itu menentukan status gizi yang diperoleh melalui penilaian
antropometri.
6. Lalu melakukan pengukuran berat badan menggunakan timbangan digital
dengan ketelitian 0,1 kg.
7. Selanjutnya mengukur tinggi badan dengan menggunakan microtoise dengan
ketelitian 0,1 cm.
8. Kemudian melakukan penilaian status gizi dengan menggunakan indikator Z-
scoreyaitu obese (> 3 SD), overweight (> 2 s/d 3 SD), risiko overweight (>1 s/d 2
SD), normal(-2 s/d 1 SD), kurus (-3 s/d < -2 SD) dan sangat kurus (< -2 SD).
Selanjutnya status gizi diklasifikasikan menjadi 2 kartagori yaitu obese (Z-score
>1 s/d >3 SD) dan normal (Z-score -2 s/d <-3 SD).
9. Langkah akhir adalah menganalisis data dengan menggunakan uji independent
sample T-test.
Hasil Penelitian Menunjukkan bahwa responden penelitian terdiri atas 30 siswa laki – laki dan 36
siswa perempuan. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar status gizi siswa
normal (69,7%). Terdapat hubungan signifikan antara asupan energi (p=0,000),
protein (0,017), lemak (p=0,040), karbohidrat (p=0,001) dan total energy
expenditure (p=0,000) dengan status gizi anak sekolah dasar. Status gizi memiliki
pengaruh terhadap penggunaan energi di dalam tubuh baik untuk metabolisme
basal maupun aktivitas fisik. Secara umum individu dengan status gizi kurang
menggunakan energi untuk metabolisme basal lebih tinggi. Hal tersebut dilakukan
sebagai upaya untuk mempertahankan berat badan. Sebaliknya pada individu
dengan status gizi lebih cenderung menggunakan pengeluaran energi lebih besar
untuk aktivitas fisik.
Kekuatan Penelitian Kekuatan dalam penelitian ini adalah sejalan dengan penelitian di Cina. Serta
diperkuat oleh penelitian yang dilakukan pada 17 ribu remaja di Indonesia.
Kelemahan - Ketepatannya sangat tergantung pada daya ingat responden.
Penelitian - Sering terjadi kesalahan dalam memperkirakan ukuran porsi yang
dikomsumsi sehingga menyebabkan over atau underestimate. Hal ini
disebabkan oleh The flat slope syndrome, yaitu kecendrungan bagi
responden yang kurus untuk melaporkan komsumsinya lebih banyak ( over
estimate ) dan bagi responden yang gemuk cenderung melaporkan lebih
sedikit ( under estimate ).
Kesimpulan Asupan energi, zat gizi makro dan total energy expenditure berhubungan dengan
status gizi anak sekolah dasar. Sebaiknya anak sekolah dasar dapat mengurangi
konsumsi makanan tinggi energi protein dan lemak serta meningkatkan aktivitas
fisik.

Anda mungkin juga menyukai