Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitik dengan pendekatan cross-sectional, dimana seluruh

variabel yang diamati diukur secara bersamaan ketika penelitian

berlangsung.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di 3 SMA/sederajat di Kecamatan

Kairatu Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat, yaitu:

1. MAN Seram Bagian Barat, yaitu dengan karakteristik lokasi

berada pada wilayah kerja Puskemas Waimital dan berada pada

daerah dengan kondisi geografis berada pada daerah perkotaan,

2. SMK Negeri 1 Kairatu, yaitu dengan karakteristik lokasi berada

pada wilayah kerja Puskesmas Kairatu juga akan tetapi berada

pada daerah dengan kondisi geografis berada pada daerah

pesisir, dan

3. MA Al-Ikhlas Kairatu, yaitu dengan karakteristik lokasi berada

pada wilayah kerja Puskesmas Waisamu juga akan tetapi berada

pada daerah dengan kondisi geografis berada pada daerah

pegunungan.

40
2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian yang dilakukan peneliti adalah dimulai dari

penyusunaan proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil

penelitian, yaitu dari bulan April s.d Juni 2017.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2016). Populasi pada penelitian ini

adalah semua remaja putri yang sedang mengikuti pendidikan

SMA/Sederajat di Kecamatan Kairatu Kecamatan Kairatu

Kabupaten Seram Bagian Barat tahun 2017.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak

mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya

karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi (Sugiyono, 2016).

41
Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri di 3

SMA/sederajat terpilih yaitu MAN Seram Bagian Barat, SMK

Negeri 1 Kairatu, dan MA Al-ikhlas Kairatu.

a. Criteria inklusi

1. Remaja putri yang masih terdaftar aktif mengikuti proses

belajar mengajar di 3 SMA/sederajat terpilih

2. Pada saat penelitian berusia 15-16 tahun

3. Bersedia dijadikan subjek penelitian

b. Criteria eksklusi

Criteria eksklusi pada sampel penelitian ini adalah Remaja putri

yang tidak hadir/sakit saat penelitian dilakukan.

c. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah

dengan teknik combine sampling. Yaitu, pertama dengan

memilih secara cluster sampling tiga SMA/sederajat dari

masing-masing wilayah kerja puskesmas yaitu di tiga wilayah

kerja puskesmas di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram

Bagian Barat. Masing-masing wilayah kerja puskesmas diwakili

satu SMA/sederajat. MAN Seram Bagian Barat mewakili

wilayah kerja Puskesmas Waimital, SMK Negeri 1 Kairatu

mewakili wilayah kerja Puskesmas Waisamu, MA Al-Ikhlas

Kairatu mewakili wilayah kerja Puskesmas Kairatu.

SMA/sederajat yang terpilih kemudian diambil remaja putri

42
dengan umur 15-16 tahun secara proposional sampling

(dengan alasan remaja dengan umur 15-16 tahun merupakan

peralihan awal masa remaja pertengahan).

Setelah terpilih kelas yang dijadikan sampel penelitian.

Untuk menentukan besar sampel menggunakan teknik

accidental sampling. Sehingga jumalah sampel pada penelitian

ini adalah 72 orang.

D. Definisi Operasional

Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel Penelitian

variabel Definisi Cara dan Hasil Skala


operasional Alat ukur
karakteristik Wawancara Status tinggal Nominal
Status status bersama dengan 1. Bersama
tinggal siapa remaja menggunakan orangtua
tinggal bersama kuesioner 2. Selain orang
keluarga atau karakteristik tua
saudara selain status tinggal
keluarga dalam
menjalani hidup
untuk memenuhi
status gizi

Body Persepsi Kuesioner Body image nominal


Image responden dengan 1. Negatif (skor
mengenai menggunakan ≥38)
gambaran kuesioner Body 2. Positif (skor
dirinya Shape <38)
Questionnaire
(BSQ)

Aktivitas Kegiatan/aktivita Wawancara Aktivitas fisik: Ordinal


fisik s yang dengan 1. Ringan =
dilakukan oleh menggunakan <600 METs
responden yang kuesioner standar min/minggu
meliputui jenis yaitu IPAQ 2. Sedang = 600-
kegiatan/aktivita (International 1500 METs-
s, Physical Activity min/minggu

43
durasi/freskwen Questionnaire) 3. Berat =
si dalam 1 >1500 METs
minggu terakhir min/minggu
sebelum
dilakukan (Patterson, 2011)
studi/survey
lapangan

Pola konsumsi

Asupan Jumlah Dengan 1. kurang (<70% Ordinal


Energi konsumsi wawancara AKG)
energi dari menggunakan -
makanan kuesioner SQ- 2. cukup (70-
dalam kkal/hari FFQ (Semi 100% AKG
kemudian Quantitative Food
dibandingkan Frequency 3. lebih (>100%
dengan angka Questionnaire) AKG
kecukupan Selanjutnya
energi yang dianalisis (Balitbangkes,
dianjurkan menggunakan 2010)
menurut umur nutri survey.

Asupan Asupan Dengan 1. kurang (<60% Ordinal


Karbohidrat karbohidrat wawancara dari energi)
yang menggunakan -
didapatkan kuesioner SQ- 2. cukup (60-75%
dari rata-rata FFQ (Semi dari energi)
konsumsi Quantitative Food
energi dalam Frequency 3. lebih (>75%
makanan dan Questionnaire) dari energi)
minuman yang Selanjutnya
dikonsumsi dianalisis (Almatsier, 2011)
responden menggunakan
nutri survey.

Asupan Asupan Dengan 1. kurang (<10% Ordinal


Protein proteinyang wawancara dari energi)
didapatkan menggunakan -
dari rata-rata kuesioner SQ- 2. cukup (10-15%
konsumsi FFQ (Semi dari energi)
energi dalam Quantitative Food
makanan dan Frequency 3. lebih (>15%
minuman yang Questionnaire) dari energi)
dikonsumsi Selanjutnya
responden dianalisis (Almatsier,
menggunakan 2011)
nutri survey.

44
Asupan Asupan lemak Dengan 1. kurang (<10% ordinal
Lemak yang wawancara dari energi)
didapatkan menggunakan -
dari rata-rata kuesioner SQ- 2. cukup (10-25%
konsumsi FFQ (Semi dari energi)
energi dalam Quantitative Food
makanan dan Frequency 3.lebih (>25%
minuman yang Questionnaire) dari energi)
dikonsumsi Selanjutnya
responden dianalisis (Almatsier,
menggunakan 2011)
nutri survey.

Status gizi Status gizi Penimbangan IMT (Indeks Ordinal


remaja putri berat badan Massa Tubuh)
usia 15-16 tanpa alas kaki 1. Underweight
tahun yang dan baju <18,5
menjadi seminimal 2. Normal 18,5-
sampel mungkin. 24,9
penelitian akan Pengukuran 3. Overweight
diukur tinggi badan >25
menggunakan tanpa alas kaki 4. Obesity 25,0-
indeks dan hiasan 29,9
antropometri rambut -
yaitu IMT yang (Supariasa,
disesuaikan Alat dengan 2014)
dengan menggunakan
standar WHO. - Timbangan
injak camry
digital dengan
ketelitian 0,1
Kg
- Microtoise
dengan
ketelitian 0,1
Cm

E. Teknik Pengumpulan Dan Pengolahan Data

1. Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data

primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut:

45
a. Data Primer

Data ini didapatkan dengan pengambilan secara

langsung pada waktu penelitian seperti antropometri (tinggi

badan dan berat badan), aktivitas fisik, body image, asupan

energi, asupan karbohidrat, asupan protein, dan asupan lemak.

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari data sekolah baik berupa

hardcopy atau lewat guru serta dari website Kabupaten Seram

Bagian Barat.

2. Teknik Pengumpulan Data

a. Variabel Status Gizi

1. Instrument: data status gizi diperoleh dari pengukuran

antropometri terhadap responden. Berat badan diukur dengan

timbangan digital dengan ketelitian 0,1 Kg dan pengukuran

tinggi badan menggunakan microtoise dengan ketelitian 0,1

Cm.

2. Cara ukur: Responden melakukan penimbangan berat badan

dengan melepas alas kaki dan melepas barang yang

tergolong berat yang melekat pada tubuh. Posisi responden

tegak dengan pandangan lurus ke depan. Kedua tangan

bergantung di sisi tubuh dengan posisi anatomi. Pengukuran

tinggi badan dilakukan dengan melepas alas kaki dan berdiri

tegak lurus, kedua tangan tergantung pada sisi tubuh dan

46
pandangan lurus ke depan sedangkan tumit menyentuh sisi

dinding. Antropometri responden berdasarkan IMT menurut

umur sesuai dengan standar WHO.

3. Hasil ukur: status gizi kurang, status gizi normal, dan status

gizi lebih.

b. Variabel karakteristik status tinggal

1. Instrument: pengukuran status tinggal dilakukan dengan

kuisioner.

2. Cara ukur: pengumpulan data untuk mengetahui responden

dengan karakteristik status tinggal peneliti menanyakan

bersama siapa responden tinggal bersama orangtua atau

kerabat dan yang lainnya selain keluarga

3. Hasil ukur: hasil ukur variabel status tinggal ini hanya ada dua

yaitu bersama orang tua dan selain orang tua.

c. Variabel Body Image

1. Instrumen: data citra tubuh diperoleh dari kuisioner Body

Shape Questionnaire (BSQ) short version yang terdiri dari 16

butir pertanyaan. Hasil tesis Hastuti mendukung bahwa

instrument Body Shape Questionnaire (BSQ) valid dalam

menilai persepsi tubuh pada kalangan remaja Indonesia.

Kuisioner BSQ dengan 16 butir pertanyaan menunjukkan nilai

reliabelitas yang tinggi (Hastuti, 2013). Sama halnya pada

47
penelitian Savitri (2015) yang menunujukkan bahwa kuisioner

BSQ memiliki hasil yang baik, sehingga memberikan bukti

validitas dan reliabelitasnya dan dianjurkan untuk evaluasi

citra tubuh di kalangan remaja.

2. Cara ukur: variabel citra tubuh diukur berdasarkan persepsi

responden terhadap citra tubuhnya menggunakan kuisioner.

3. Hasil ukur: variabel Body image dikategorikan menjadi body

image positif (skor <38) dan body image negatif (skor ≥38).

d. Variabel Aktivitas Fisik

1. Instrument: data aktivitas fisik diperoleh melalui wawancara

menggunakan IPAQ (International Physical Activity

Questionnaires) short form yang terdiri dari 7 butir pertanyaan.

Pada tesis Hastuti (2013), IPAQ menunjukkan validitas dan

reliabelitas yang baik dan memungkinkan merinci kegiatan

seperti berjalan, intesitas sedang dan aktivitas fisik intensitas

berat. Ini mendukung penggunaan IPAQ untukmengukur

tingkat aktivitas fisik.

2. Cara ukur: variabel aktivitas fisik diukur berdasarkan kegiatan

aktivitas fisik yang dilakukan responden selama seminggu

terakhir. Skor total nilai aktivitas fisik dilihat dalam MET-

min/minggu berdasarkan penjumlahan dari aktivitas fisik

berjalan, aktivitas sedang dan aktivitas berat dalam durasi

(menit) dan frekuensi (hari). MET merupakan hasil dari

48
perkalian Basal Metabolic Rate dan MET-menit merupakan

hasil dari perhitungan dengan mengalikan skor MET dengan

kegiatan yang dilakukan dalam menit. Nilai MET untuk

berjalan adalah 3.3, aktivitas sedang adalah 4.0 dan aktivitas

berat adalah 8.0 (IPAQ, 2005).

Total MET-menit/minggu = aktivitas berjalan (METs × durasi ×

frekuensi) + aktivitas sedang (METs × durasi × frekuensi) +

aktivitas berat (METs × durasi × frekuensi).

3. Hasil ukur: hasil ukur variabel aktivitas fisik dikategorikan

menjadi aktivitas berat (>1500 METs-min/minggu), aktivitas

sedang (600 – 1500 METs-min/minggu) dan aktivitas ringan

(<600 METs-min/minggu).

e. Variabel Pola konsumsi

1. Instrumen: pengukuran pola konsumsi dilakukan dengan

lembar SQ-FFQ (Semi Quantitative Food Frequency

Questionnaire).

2. Cara ukur: pengumpulan data pola konsumsi dilakukan

dengan pengukuran terhadap pola konsumsi responden

seminggu terakhir. Responden mengisi kuisioner yang telah

disediakan, hasilnya kemudian dirata-ratakan dan dikonversi

ke dalam bentuk satuan gizi. Pengonversian ini dilakukan

dengan software nutrisurvey.

49
3. Hasil ukur: energi kurang jika (<70%), Cukup (70-100%) dan

Lebih (>100%). Karbohidrat kurang jika <60%, karbohidrat

cukup jika dalam rentang 60-75% dan karbohidrat lebih jika

>75% dari total energi. Protein kurang jika <10%, protein

cukup jika dalam rentang 10-15% dan protein lebih jika >15%

dari total energi. Lemak kurang jika <10%, lemak cukup jika

dalam rentang 10-25% dan lemak lebih jika >25% dari total

energi.

3. Teknik pengolahan data

Pada penelitian ini data yang telah terkumpul,selanjutny

dikelola dengan tahapan berikut:

a. Editing atau penyutingan data, dalam hal ini data yang terkumpul

diperiksa kelengkapannya, apakah ada missing data, lalu

disusun urutannya dan dilihat apakah terdapat kesalahan dalam

pengisian serta koreksian berupa tindakan membenarkan atau

menyelesaikan hal-hal yang salah satu kurang jelas.

b. Coding data, dilakukan untuk membuat kelompok jawaban dan

memberi kode jawabannya sebelum di masukkan data ke dalam

computer. Pengkodean dilakukan sebelum dan sesudah

pengumpulan data. Fungsi coding data dalam penelitian ini

adalah agar memudahkan pengolahan data setelah data

tersebut sudah masuk ke computer

50
c. Entry data, dalam penelitian ini peneliti memasukkan data ke

dalam template yang telah disediakan. Agar mudah dapat

dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis.

d. Cleaning data, peneliti melakukan kegiatan pengecekan kembali

data yang telah di entry untuk memastikan bahwa data tersebut

tidak ada kesalahan baik dalam pengcodingan maupun

membaca kode sehingga jika ditemukan kesalahan dapat

langsung dilakukan perbaikan dan penyesuaian dengan data

yang telah dikumpulkan.

F. Analisis Data

Data yang telah terkumpul dianalisis dengan menggunakan

komputer. Analisis data meliputi:

1. Analisis Univariat

Data hasil penelitian ini dideskripsikan dalam bentuk tabel

dan narasi untuk menggambarkan distribusi frekuensi masing-

masing variabel,baik variabel bebas (independen), dan variabel

terikat (dependen).

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan

antara variabel independen dengan variabel dependen. Penelitian

ini menggunakan uji Pearson Chi Square. Dimana rumus tersebut

adalah

51
𝑛
(𝑓𝑜 − 𝑓ℎ)2
𝜒2 = ∑ (Sugiyono, 2016)
𝑓ℎ
𝑘=0

Dimana:

X2 = Chi kuadrat

F0 = Freuensi yang diobservasi

fh = Frekuensi yan diharapkan

Menurut Sugiyono (2016), dasar pengambilan keputusan

penerimaan hipotesis dengan tingkat kepercayaan 95% adalah:

 Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian (Ha) diterima

 Jika nilai sig p ≤ 0,05 maka hipotesi penelitian (Ha) ditolak

3. Analisis Multivariat

Analisis multivariat pada penelitian ini adalah menggunakan

uji regresi linier berganda. Uji ini digunakan untuk mengetahui

variabel bebas yang dominan berhubungan dengan status gizi

remaja putri. Menurut Stang (2014) analisis regresi linier digunakan

untuk mengetahui besarnya pengaruh satu atau lebih variabel

independen terhadap variabel dependen. Dimana rumusnya adalah

sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + … +bnXn (Sugiyono, 2016)

52
Dimana:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y ketika harga X = 0 (harga konstan).

b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen

yang didasarkan pada perubahan variabel dependen. Bila (+)

arah garis naik, dan bila (-) maka arah garis turun.

X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu.

G. Etika Penelitian

1. Informed concent (lembar persetujuan menjadi responden)

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, maka

sebelumnya peneliti menjelaskan maksud, tujuan dan dampak dari

dilakukannya pengumpulan data. Setelah responden mengerti

tentang hal tersebut dan bersedia diteliti maka diharuskan

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden yang

disediakan peneliti. Bagi para calon responden yang tidak bersedia

tidak akan dipaksa dan tetap dihormati haknya.

2. Anonymity (tanpa nama)

Kerahasiaan terhadap identitas responden akan tetap dijaga

dengan tidak menyebutkan dan menampilkan nama responden

dalam tabel pengolahan data.

53
3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang diberikan responden sebagai

sampel dalam penelitian ini, akan dijamin kerahasiaannya oleh

peneliti.

54

Anda mungkin juga menyukai