Anda di halaman 1dari 3

Food Frequensi Quesioner adalah salah satu TOOL yang digunakan untuk

mendapatkan kebiasaan makan individu (bisa keluarga atau kelompok), dan sifat
methode ini adalah *qualitatif*
Yang ditanyakan ke individu adalah tentang TINGKAT KESERINGAN seseorang
mengkonsumsi makanan atau bahan makanan tertentu dalam SATUAN WAKTU,
HARI, MINGGU, BULAN DAN TAHUN. sehingga akan diperoleh gambaran
tentang POLA KONSUMSI MAKANAN nya.qyesionernya memuat daftar
bahan/makanan dan tingkat keseringan penggunaannya selama periode tertentu
tersebut. jadi dalam hal ini, sdr harus pandai merecall ingatan individu ke belakang,
jauh sampai setahun nan lalu, dan in i bukan pekerjaan yang mudah, namun inilah
KOMPETENSI SEORANG AHLI GIZI

Food
Frequency Questionnaire (FFQ) telah digunakan secara luas, terutama pada
penelitian epidemiologi penyakit kronik, untuk melihat pola makan dari individu
yang menjadi subjek penelitian. Pertanyaannya didisain bersifat RETROSPEKTIF
dan butuh pengingatan jangka panjang. jadi sdr harus SABAR dalam menggunakan
FFQ ini, jangan ceroboh dan asal selesai

Food recall, merupakan metode KUANTITATIF, sedangkan FFQ bersifat


KUALITATIF

Format FFQ, terdiri dari 2 bagian besar yaitu 1) berisi daftar makanan atau kelompok
bahan makanan/makanan. dan yang ke 2) berbentuk tanggapan atau respon dari
resp[onden atas pertanyaan yang diajukan
Daftar
bahan makanan dapat
berupa daftar singkat dan fokus pada zat gizi tertentu hingga daftar yang
memuat beberapa ratus makanan yang didesain untuk mengukur diet total
sedangkan Frekuensi merupakan respon pilihan dapat dibuat secara umum (seperti
sering, kadang-kandang, dan tidak
pernah)
atau lebih rumit dan spesifik (seperti: jumlah konsumsi perhari, perminggu,
perbulan),
periode waktu dalam mengingat, umumnya dari 1 bulan hingga 1 tahun
Adapun yang menbjadi Tujuan
dari metode frekuensi makanan ini
adalah untuk memperoleh gambaran pola konsumsi makanan atau bahan makanan
secara kualitatif
Menurut
Gibson (1990), Metode ini dapat digunakan dalam menegakkan suatu hipotesis
bahwa jumlah konsumsi zat gizi pada masa lalu bila dikaitkan dengan resiko
penyakit jauh lebih penting dari apa yang dimakan pada saat sekarang, hanya
saja dengan penggunaan metode ini, presisi pengukuran (penimbangan makanan)
diabaikan.
Metode
ini dapat digunakan menggali informasi kebiasaan makan makanan tertentu pada
waktu yang lebih lama
kualitatif itu bersifat belum bisa di ukur secara eksak, misalnya sering sering zulfikar
akan beda dengan seringnya saya, sedangkan kuantitatif ada hasil ukurnya secara
eksak, misalnya berat zulfikar 80 kg, berat azizah 50 kg, maka bisa dibandingkan
bahwa fikar lebih berat dari azizah...

akan meneliti kebiasaan makan responden tentang vitamin A, maka di buat listing
makanan yang mengandung vitamin A saja, sbab, bahan makanan yang lain bukan
tujuan penelitiannya

SQ FFQ adalah terusan dari FFQ, dimanan metode kualitatif di rubah menjadi metode
kuantitatif (terukur)
Cara kerjanya...kita harus mengerjakan FFQ tapi diteruskan dengan pertanyaan
kuantitaif yaitu dengan menanyakan UKURANnya, dalam Ukuran Rumah Tangga /
URT lalu di estimasikan kedalam GRAM
Misalnya STRAWBWRRIES tadi, ketika ditanyakan kebiasaan responden yang
menjawab dia mengkonsumsi stawberi rata rata 1 kali dalam seminggu... maka,
pertanyaannya diteruskan dengan BERAPA BANYAKNYA..... DAN BERAPA
GRAMKAH ITU...
KEMUDIAN setelah dapat GRAM dari menterjemahkan URT,
bERLANJUT DENGAN sq ffq, Sdr tanyakan lagi ke respondennya..Perkali makan
itu berapa pring...??
Atau ditanya PERKALI MAKAN ITU BERAPA SENDOK NASI/CENTONG
KAH..?? UMPAMA DIJAWAB 2 CENTONG, MAKA DI KOLOM URT DI TULIS
KARENA DIA MAKAN 3 KALI DAN TIAP KALI 2 CENTONG, BERARTI URT
DI TULIS 3 X 2 CENTONG = 6 CENTONG. LALU DI KOLOM GRAM, ANDA
YANG ESTIMASIKAN.. PER CENTONGNYA BERAPA GRAM NASI,
MISALNYA 100 GRAM, MAKA DI GRAM DITULIS 600 GRAM

Anda mungkin juga menyukai