1. Mengapa Organik?
Budidaya anggur organik mungkin masih jarang bahkan nyaris tidak pernah dibahas
oleh para "peng-anggur-an" (note: istilah bagi para penghobi anggur) di Indonesia.
Karena itu, saya berupaya mengumpulkan sebanyak mungkin literatur untuk
menemukan teknologi budidaya anggur secara organik, yakni tanpa pupuk dan
pestisida sintetis (kimia) sama sekali.
Awalnya, dimulai dari rasa frustasi saya saat menghadapi serangan hama dan
penyakit pada pohon anggur ketika saya muai menjadi peng-anggur-an. Keduanya
datang silih-berganti. Lebih-lebih pada musim hujan, serangan bisa meningkat 2-3
kali lipat. Bukan serangan hama dan penyakitnya yang membuat frustasi, tapi
penggunaan pestisida kimia adalah masalah besarnya.
Akhirnya, sadar atau tidak, kita telah meracuni keluarga dan diri kita sendiri.
Atas dasar itulah saya mencoba mencari solusi pengganti pestisida kimia. Pestisida
yang aman dan ramah lingkungan.
Akhirnya, saya menemukan pestisida organik yang cocok untuk tanaman anggur.
Tapi sayang, setelah saya pelajari lebih dalam, ternyata tidak sesederhana yang
saya pikirkan. Pestisida organik akan sangat tidak efektif apabila manajemen
budidayanya salah. Dalam artian, pengendalian hama dan penyakit harus didukung
pengelolaan tanah dan perawatan tanaman yang tepat dan terpadu. Tanpa itu,
sangat sulit bisa membebaskan diri dari pestisida kimia.
Jadi percuma saja menyemprot pestisida, baik pestisida kimia maupun organik, jika
tanahnya tidak diolah dengan benar. Ibarat genteng bocor. Mestinya genteng yang
retak dibenerin, bukan lantainya aja yang di-pel. Kita pel berulangkali pun bakal
basah lagi, karena sumber bocornya tidak diatasi. Kesimpulannya, mau tidak mau,
kita harus menerapkan teknologi pertanian organik secara utuh untuk bisa
sepenuhnya meninggalkan pestisida kimia. Jadi, tidak boleh setengah-setengah!
Bagaimana jika tanah di kebun saya bukan tanah geluh? Jangan khawatir! Kabar
baiknya, pohon anggur sangat mampu beradaptasi dengan jenis tanah apapun,
mulai dari tanah berpasir hingga tanah liat berat, sebagaimana penjelasan Lon J.
Rombough dalam bukunya The Grape Grower, A Guide to Organic Viticultur.
Bagaimana cara mengukur level drainase tanah? Tom Powers memberi cara
sederhana. Buatlah lubang sedalam kira-kira 1 meter di kebun anda. Kemudian isi
lubang tersebut dengan air hingga penuh. Jika 24 jam kemudian air mengering,
maka berarti tanah tersebut memiliki level drainase yang sangat baik.
Untuk menguji tanah pekarangan, anda tidak perlu menggali sedalam itu. Bagi saya,
40-50 cm saja sudah cukup. Jika ternyata air tidak mengering dalam 24 jam, itu
artinya tanah pekarangan anda punya masalah drainase. Hal ini bisa diatasi dengan
menambahkan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dan menghindari
penggunaan pupuk sintetis, karena dapat meningkatkan kepadatan tanah, sehingga
memperparah level drainase menjadi semakin buruk.
Selain berdrainase baik, tanah juga harus subur dan kaya nutrisi. Tom Powers
juga punya trik untuk mengetahui kesuburan tanah suatu lahan. Caranya dengan
melihat apakah ada beragam jenis tumbuhan, terutama aneka jenis rumput & semak2
yang tumbuh subur di lahan itu. Jika iya, maka bisa dipastikan tanah tersebut punya
kesuburan yang baik. Saya pertegas kembali, tolok ukurnya adalah adanya beragam
jenis tumbuhan, bukan hanya didominasi beberapa jenis tumbuhan saja.
Kunci terakhir yang masih berkait dengan kondisi tanah ialah masalah pH
tanah. Diane Brown via laman Michigan State University Extension mengatakan,
tanaman anggur akan tumbuh optimal pada tanah dengan pH antara 5,5 – 6,5. Jadi,
silahkan melakukan pengecekan pH tanah di kebun anda. Kita bisa memakai alat pH
Meter yang banyak dijual di pasaran. Setiap penghobi sangat disarankan memiliki
alat ini, karena pH tanah akan terus berubah seiring waktu, sehingga diperlukan
pengecekan secara berkala. Contoh alat pH meter:
3. Perencanaan
Setelah yakin tempat tinggal anda punya 3 syarat tumbuh di atas, maka sekarang
saatnya membuat rencana tanam. Ada 2 hal yang harus direncanakan, yaitu memilih
varietas anggur dan menentukan sistem rambatan pohon.
Varietas apa yang terbaik? Jawabannya relatif, tapi amat disarankan memilih
varietas yang toleran terhadap serangan penyakit, karena serangan penyakit
merupakan masalah serius dalam berkebun anggur. Sejatinya, tidak ada satu pun
varietas yang kebal dari penyakit. Sebagai konsekuensinya, kita perlu memilih
varietas yang sekalipun diserang penyakit, tapi ia mampu bertahan / kuat dan mudah
diobati. Dalam buku Living on an Acre: A Practical Guide to the Self-Reliant Life (2nd
Edition) yang disusun U.S. Department of Agriculture disebutkan, ada 3 kelompok
besar varietas anggur yang tersebar di seluruh dunia:
1. American Grapes
2. European Grapes
3. Hybrid Grapes (persilangan American dengan European Grapes)
Pilihlah varietas anggur yang masuk dalam kelompok Hybrid Grapes! Hindari
mengoleksi varietas yang masuk kelompok European Grapes, karena semua
varietas yang ada di kelompok ini sangat lemah terhadap penyakit. Hindari juga
varietas American Grapes, karena sebagian besar anggur kelompok ini bukan
termasuk anggur meja sehinggga rasa buahnya kurang enak untuk dimakan
langsung (note: biasanya diolah jadi bahan selai, jus, sirup, jelly, wine, dsb.).
Di samping itu, anda juga bisa mempertimbangkan untuk memilih bibit anggur yang
berasal dari hasil sambung (grafting) dengan varietas anggur lokal. Jenis anggur
lokal yang biasa disambungkan ke anggur import adalah Isabella dan Red Master.
Hindari membeli bibit anggur varietas import hasil cangkok dan stek!
Karena sampai saat ini, belum ada varietas anggur import yang terbukti adaptif dan
tahan banting di iklim Indonesia mengalahkan anggur lokal. Tujuan penyambungan
anggur import dengan anggur lokal adalah untuk menjadikan anggur import tumbuh
adaptif dan tahan terhadap jenis tanah dan iklim tropis di negara kita. Anda juga bisa
membeli bibit anggur di toko online Sentra Bibit Anggur No.1 Di Indonesia.
Keunggulan lain VSP Trellis System ialah bentuknya yang ramping dan minimalis,
sehingga mudah diterapkan pada pekarangan kecil sekalipun. Sampai di sini anda
telah memiliki 2 rencana besar diatas. Sekarang saatnya keluar menuju kebun anda.
4. Penanaman
Waktu terbaik menanam anggur ke lahan adalah pada awal musim kemarau. Hindari
menanam di musim hujan, karena resiko tanaman rusak dan mati sangat tinggi.
Kecuali jika anda menanam di green house, atau setidaknya memiliki naungan bagi
tanaman anggur anda. Hal pertama yang perlu dipertimbangkan adalah jumlah
pohon, jarak dan arah tanam.
4.1. Jarak & Arah Tanam
Bagi anda yang hanya menanam 1 pohon
anggur, anda bisa abaikan masalah jarak
tanam. Namun jika ingin menanam 2
pohon atau lebih, maka jarak tanam antar
pohon harus diatur dengan baik.
Selain jarak tanam, anda juga perlu mengatur arah baris tanaman agar paparan
sinar matahari dapat mengenai hampir semua daun secara maksimal. Sehingga
tidak ada bagian sisi tanaman tertentu yang ternaung (terhalang dari sinar matahari).
Arah baris tanaman yang paling direkomendasikan adalah sejajar dengan
pergerakan sinar matahari yaitu dari Timur ke Barat.
Bagi anda yang menanam hanya 1 pohon anggur bisa gunakan aturan di atas
apabila memungkinkan. Namun jika tidak bisa, karena keterbatasan lahan, maka
posisi pohon anggur disesuaikan saja dengan kondisi lahan. Setelah anda berhasil
menetapkan jarak dan arah pohon anggur, sekarang anda bisa menghitung
kebutuhan pohon anggur sesuai lahan yang tersedia.
Contoh: Jika anda memilih jarak tanam antar pohon dan baris masing-masing 2
meter atau kita sebut 2 x 2 meter, yang berarti luasnya 4 m². Sedang ukuran lahan
yang ingin ditanami adalah 4 x 6 meter (luas= 24 m²), maka jumlah pohon yang anda
butuhkan adalah: 24 m² : 4 m²= 6 pohon.
4.2. Penanaman Bibit Anggur
Lakukan penanaman bibit anggur dan siram dengan air secukupnya. Setelah selesai
ditanam, berikan 1 bilah bambu, kayu atau semisalnya sebagai rambatan sementara
supaya posisi tanaman berdiri tegak lurus. Langkah berikutnya, lakukan perawatan
supaya pohon tumbuh sehat dan cepat besar.
Mungkin muncul pertanyaan dalam benak anda: “Apa mungkin pohon anggur
bisa tumbuh optimal tanpa pupuk sintetis sama sekali?” Jawabannya sangat bisa.
Bernadine C. Strik, profesor dari Department of Horticulture di Oregon State
University menjelaskan dalam publikasinya “Growing Table Grapes“, pemupukan
pohon anggur mesti dilakukan secara hemat. Sebab, lebih banyak masalah yang
terjadi jika kelebihan daripada kekurangan pupuk. Ia menyebutkan, kebutuhan unsur
hara nitrogen tanaman anggur selama fase pembesaran (sejak awal tanam hingga
siap dibuahkan) ialah 43 – 72 gram.
Sekarang mari kita hitung jumlah nitrogen yang terkandung dalam bahan organik
yang kita tambahkan ke dalam tanah selama fase pembesaran pohon anggur,
dengan asumsi pohon akan dibuahkan pada usia 8-10 bulan setelah tanam:
Saat pengolahan tanah= 25 kg
Pemupukan bulan ke-3 dan ke-6= 10 kg x 2 kali aplikasi= 20 kg
Jumlah= 45 kg
Mengapa yang dihitung hanya unsur nitrogennya saja? Karena selama fase
pembesaran, nitrogen adalah unsur hara yang paling tinggi kebutuhannya dibanding
semua unsur lain, sehingga ketika unsur hara nitrogen terpenuhi, maka bisa
dipastikan unsur hara lain seperti fosfor dan kalium akan tercukupi dengan
sendirinya. Ini karena pupuk kandang / kompos tidak hanya mengandung nitrogen,
tapi juga unsur hara lainnya. Jadi kesimpulannya, jangan ragu meninggalkan
pupuk sintetis menuju full-organik!
5. Pembentukan Tajuk
Sejak awal tanam, pohon anggur harus diatur pola merambatnya supaya memiliki
bentuk dan ukuran sesuai sistem rambatan yang telah ditentukan, yakni VSP Trellis
System. Cara mengaturnya cukup mudah.
Seiring waktu, tunas-tunas tersebut akan tumbuh besar dan panjang menjadi
percabangan pohon. Arahkan seluruh cabang tumbuh vertikal ke atas dengan cara
mengikatnya ke kawat rambatan. Biasanya, pertumbuhan antara cabang satu
dengan yang lain tidak akan kompak. Ada yang cepat, ada yang lambat, dan ada
yang sangat lambat.
Nah, supaya pertumbuhannya kompak, maka lakukan teknis berikut:
Setelah ketinggian cabang yang pertumbuhannya lebih cepat sudah mencapai kawat
paling atas, potong pucuknya supaya pertumbuhannya terhenti. Pasca pemotongan
pucuk, biasanya akan muncul tunas-tunas baru di dekat area potongan. Buanglah
semua tunas tersebut. Beri perlakuan yang sama pada cabang lainnya sampai
semua cabang mencapai ketinggian kawat paling atas. Dengan begitu, anda akan
memiliki pohon anggur dengan percabangan yang kompak.
Oya, semua tunas air yang muncul di cabang vertikal dibiarkan tumbuh. Kecuali jika
pertumbuhannya melebihi 1 meter, harus dibuang. Tunas-tunas air ini berguna untuk
meningkatkan biomassa tanaman yang penting untuk mengokohkan perakaran, dan
memperkuat / memperbesar batang pohon, seperti penjelasan Fassaden Gruen.
Catatan: Ilustrasi di atas untuk penanaman 1 pohon anggur. Jika anda menanam 2
pohon atau lebih dalam satu barisan, maka cabang vertikal paling bawah harus
dibuang, supaya tidak mengganggu percabangan pohon di sebelahnya.
Satu hal lagi, buang semua bunga yang muncul selama proses pembentukan
tajuk. Karena pembuahan dini dapat mengganggu pertumbuhan pohon anggur
dan menggagalkan proses pembentukan tajuk. Setelah tajuk terbentuk
sempurna, mari kita lanjutkan ke tahap berikutnya.
6. Pembuahan
Pohon anggur siap dibuahkan apabila proses pembentukan tajuk telah selesai dan
terpenuhinya 2 kriteria berikut:
Langkah 1 – Penyuburan
Berikan 10 kg pupuk kandang/kompos dan Biotogrow secara bersamaan. Caranya
sama seperti pada pemupukan rutin sebelumnya.
Langkah 2 – Pengeringan
Mulai keesokan harinya, hentikan penyiraman selama minimal 1 bulan kedepan.
Caranya dengan tidak memberikan air sedikit pun. Untuk menghindari air hujan,
tinggikan tanah sekeliling pohon setinggi 10-20 cm dengan radius 1 meter dari
batang. Lalu tutupi tanah yang ditinggikan tersebut dengan plastik gelap atau terpal.
Tujuan tanah ditinggikan 10-20 cm supaya tidak ada air yang mengalir mendekati
perakaran tanaman. Proses pengeringan selesai apabila seluruh pucuk dan sulur
telah berhenti tumbuh atau bahkan mengering.
Langkah 3 – Pengairan
Setelah masa pengeringan selesai, mulai saat ini penyiraman dilakukan 2 kali sehari
(pagi-sore) selama 10 hari kedepan untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh
tanaman.
Langkah 4 – Pemangkasan
Setelah masa pengairan selesai, kini saatnya melakukan pemangkasan. Potonglah
seluruh cabang vertikal dengan menyisakan 2 mata tunas pada masing-masing
cabang. Setelah dipangkas, buang juga seluruh daun sampai pohon gundul tanpa
daun. Sejak saat ini, penyiraman cukup dilakukan 1 kali sehari, karena penyiraman
berlebih dapat merontokkan bunga yang akan tumbuh nantinya.
a). Pemupukan.
Saat ukuran buah sudah sebesar biji jagung, beri Biotogrow dengan dosis & cara
aplikasi yang sama seperti sebelumnya sampai menjelang panen.
6.3. Panen
Buah anggur dapat dipanen pada usia 80-180 hari (tiap varietas berbeda-beda),
terhitung sejak hari pemangkasan saat melakukan prosedur 4-P. Hentikan
penyiraman seminggu sebelum panen untuk mengurangi kadar air buah supaya
daya simpan buah meningkat. Bersamaan dengan itu, hentikan juga penyemprotan
pestisida organik.
Sampai kapanpun, pohon anggur tidak bisa lepas dari gangguan hama dan penyakit.
Sehingga, perlu dilakukan pencegahan sedini mungkin sebelum serangan datang
secara masif. Lakukan penyemprotan rutin menggunakan pestisida organik dengan
aturan pakai mengikuti petunjuk di kemasan produk. Ada banyak produk pestisida
organik di pasaran. Carilah produk yang tidak hanya mengendalikan hama/serangga,
tetapi juga mengatasi jamur, virus dan bakteri. Selain itu, pilihlah produk yang reaksi
racunnya bekerja secara kontak & sistemik. Salah satu produk yang menawarkan itu
adalah MAGICgro G7.
Namun saya pribadi lebih memilih full-organik alias tanpa pupuk sintetis sama sekali.
Karena sebagaimana yang telah kita bahas, penggunaan bahan organik saja sudah
cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tanaman anggur. Seluruh produk yang
saya sebutkan di dalam panduan ini hanyalah sebagai referensi saja. Anda bebas
menggunakan merek lain sesuai selera.