Anda di halaman 1dari 3

Pruning Dan Training Pada Anggur

Oleh: Resi Pratiwi Amalya

Tiara Septirosya, SP.,M.Si

Latar Belakang

Tanaman anggur memiliki plastisitas ekologi tinggi, yaitu kemampuan


untuk beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang berbeda. Dalam budidaya
anggur, pruning merupakan suatu proses yang paling sering dilakukan dalam
proses penanaman. Pruning adalah penghilangan beberapa bagian tanaman seperti
cabang dan daun yang tidak perlu/cabang tidak berproduktif, terserang penyakit,
atau yang tidak diinginkan untuk menghasilkan pohon anggur memiliki batang
utama yang kokoh, cabang sekunder, dan tersier yang teratur, rapi, sesuai
kapasitas masing-masing. Pruning pada tanaman anggur dilakukan sebagai upaya
untuk memanipulasi keadaan seperti di habitat asli tanaman anggur. Selain itu
pemangkasan tanaman `anggur dilakukan agar sulur-sulur yang menjalar menjadi
rapi.

Pruning (pemangkasan) tanaman anggur memiliki beberapa tujuan selain


mengikuti kebiasaan aslinya, memperoleh batang pokok tanaman anggur yang
kekar dan kuat, sehingga bentuk dasar tanaman bagus, memperoleh cabang dan
ranting yang subur dan sehat dalam jumlah banyak, serta membentuk kerangka
dasar tanaman sesuai sisem bentuk pohon yang diharapkan, memperoleh tanaman
anggur yang cepat berbunga dan bertandan banyak, sehingga produksinya tinggi
dan memperoleh cabang dan ranting tanaman anggur yang akan menghasilkan
buah.

Training adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan


memperbaiki penampilan tanaman.

ALAT DAN BAHAN

1. gunting pangkas

2. gergaji

Pohon anggur terbagi kepada beberapa istilah:

1. Trunk adalah bagian batang anggur yang pertama kali tumbuh atau bisa disebut
dengan batang utama dari pohon anggur.
2. Head adalah sebutan untuk bagian atas trunk yang merupakan bagian transisi
sebelum terbentuknya cordon, spurs, atau cane.
3. Cordon atau bisa disebut dengan batang sekunder berjumlah dua batang dengan
arah yang berlawanan. Cordon biasanya dilatih pada arah horizontal di
sepanjang kawat teralis
4. Cane dan spur, cane adalah penanaman untuk tunas matang yang telah
menghasilkan buah pada musim buah sebelumnya. Dalam proses pemangkasan
dikenal dengan sistem pemangkasan cane dan spur. Perbedaan sistem
pemangkasan ini terletak dari ranting yang dipangkas.

4. Node/Bud: mata tunas/tunas

5. Bud Break: pecah mata tunas

Pruning:
Tahun pertama:

Pemangkasan batang utama yang


bertujuan untu membentuk tajuk tanaman
dilakukan seawal mungkin, dilakukan pada
umur masih muda untuk pembentukan batang
primer. Jika lebih dari satu batang maka
dipilih salah satu dari batang yang paling
kokoh dan menyisakan 2 atau 3 tunas untuk
menjadi batang primer.

Tahun kedua:

pemangkasan untuk pembentukan


batang sekunder. Pembentukan batang
sekunder minimal 2 dan maksimal 4 batang.
sistem pemangkasan ini adalah membentuk
tajuk tanaman mengikuti jalur yang biasanya
menggunakan kawat penyangga berbentuk
menyerupai pagar. Bisa juga diaplikasikan
pada penanaman dengan sistem para-para
yang umum dilakukan di Indonesia. Cabang
sekundernya akan mengikuti jalur kawat
yang terbentang.
Tahun ketiga:

Pemangkasan yang bertujuan untuk merangsang munculnya tunas-tunas


produktif, khususnya tunas-tunas yang berada ditajuk bagian terluar dari tanaman
dan menyisakan 6-8 mata tunas. Setiap mata tunas diharapkan mengeluarkan
tunas baru yang membawa bakal bunga.

Tahun keempat:

Pemangkasan dilakukan dilakukan terhadap batang tersier atau batang


yang sebelumnya sudah membawa buah dan hanya meninggalkan satu atau dua
mata tunas. Setiap tunas yang muncul pada batang primer dan sekunder agar
selalu dibuang untuk menghemat ketersediaan nutrisi makanan.

Anda mungkin juga menyukai