a
Tabulampot
(Tanaman Buah Dalam Pot)
Anggu
r by dp
Anggur merupakan tanaman yang berwibawa, berestetika, dan bernilai komersial
tinggi. Menariknya lagi, anggur juga bisa ditanam di pot sehingga relatif tidak butuh
lahan luas. Istilahnya Tabulampot (Tanaman Buah Dalam Pot).
1
1. Syarat Tumbuh Anggur.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menanam anggur, baik di tanah
maupun pot, antara lain:
1. Anggur bisa tumbuh dan berbuah baik di dataran rendah dengan laju angin tidak
terlalu kencang, berketinggian 0 - 800 mdpl, suhu 10 - 35°C, dan musim kemarau
panjang (4 - 7 bulan), dengan curah hujan max. 800 mm / tahun, sebab jika lebih
dari itu tanaman anggur rentan rusak dan terserang banyak penyakit serta hama.
2. Anggur butuh paparan sinar matahari (simat) min. 6 jam sehari. Jika kurang dari
itu, ia biasanya juga mudah diserang penyakit jamur dan busuk buah. Kalau pun
berbuah hasilnya sedikit dan kualitasnya buruk.
3. Pada dasarnya anggur bisa beradaptasi dengan semua jenis tanah yang bersifat
gembur, remah, subur & poros (mudah menyerap air / tidak menggenang /
berdrainase baik). Bagaimana mengukur level drainase tanah? Buat lubang di
tanah, isi dengan air hingga penuh. Jika cepat mengering berarti poros. Tapi jika
seharian air masih menggenang, berarti tidak poros. Harus diatasi dulu dengan
memberi pupuk organik seperti kompos / pupuk kandang. Hindari pupuk sintetis,
sebab bisa makin memadatkan tanah & memperburuk level drainase.
Tanah juga harus subur & kaya nutrisi. Untuk mengetahuinya bisa dengan
melihat apakah ada beragam tumbuhan seperti rumput, semak2, dsb. yang
tumbuh di tanah itu. Jika ya, berarti subur. Tidak kalah penting, tanaman anggur
tumbuh optimal pada tanah dengan pH 6 – 7. Cara mengetahui pH tanah,
dengan memakai pH Meter untuk tanah.
Hingga kini belum ada varietas anggur impor yang terbukti adaptif di iklim Indonesia
mengalahkan anggur lokal. Karena itu, memilih bibit anggur yang berasal dari hasil
sambung (grafting) antara varietas impor dengan varietas lokal, seperti Isabella &
Red Master sebagai batang bawah / rootstock adalah langkah tepat. Yang disebut
varietas lokal ini pun sebenarnya varietas impor juga, hanya saja ia sudah dianggap
sebagai varietas lokal karena sudah terbukti adaptif untuk iklim di Indonesia.
Beberapa varietas impor yang cocok ditanam dan disambungkan sebagai batang
atas / scion (atau banyak juga yang menyebutnya entress) dengan rootstock varietas
lokal di Indonesia, antara lain:
1. Jupiter. Bentuk buah oval, kulit rasa manis (21 brix). Dari
merah keunguan saat matang, daging pemangkasan sampai panen perlu
tebal, tekstur renyah, tanpa biji dan waktu + 105 hari.
2
2. Ninel. Rasa manis, tandan 1000-
3000 gram, kulit tipis, punya daya
simpan pasca panen bagus.
hari.
4
selama + 1 bulan, setelah itu buah
berubah menjadi kismis.
5
Makin besar ukuran pot / planter bag yang digunakan, makin baik kualitas dan
kuantitas buahnya. Tabulampot anggur dengan pot / planter bag ukuran kecil
biasanya digunakan untuk kepentingan dekorasi, hiasan atau estetika. Sedang pot /
planter bag ukuran besar digunakan untuk mengejar hasil buah sebanyak mungkin.
Media tanam yang berkualitas harus memenuhi beberapa kriteria, antara lain:
1. Bertesktur gembur, remah dan porous.
2. Kaya kandungan bahan organik dan unsur hara.
3. pH tanah cenderung netral atau kisaran level 6 - 7.
4. Didominasi organisme tanah bermanfaat dan minim organisme merugikan
(patogen).
5. Mampu menyimpan air dalam jumlah sedang, tidak kurang atau berlebihan.
6. Dalam jangka panjang, tekstur tanah tidak mudah memadat dan mengeras.
Ada banyak versi komposisi media tanam (metan). Jika suka yang praktis dan tidak
ribet, bisa menggunakan salah satu dari 2 komposisi ini:
1. Tanah gembur + arang sekam / sekam bakar + pupuk kompos (1:1:1), atau
2. Media tanam siap pakai + arang sekam / sekam bakar (1:1)
Untuk komposisi 1, kita hanya perlu mencari tanah gembur di sekeliling rumah,
sedang arang sekam / sekam bakar dan pupuk kompos bisa dibeli di toko tanaman.
Jika sulit mendapat tanah gembur, gunakan komposisi 2. Beli saja metan siap pakai
dan arang sekam di toko tanaman, tapi pastikan yang memakai kemasan pabrik
(bukan kemasan dari karung bekas) dan ada keterangan “bisa untuk tanaman
buah”, sebab ada juga metan kemasan yang dikhususkan untuk tanaman hias,
sehingga tidak cocok untuk anggur.
6
Dikatakan siap pakai karena metan ini telah memiliki campuran aneka jenis
bahan (kompos, pupuk kandang, tanah merah, cocopeat, arang sekam, dsb) dan
dikemas dalam karung atau kemasan plastik. Namun, meski telah memiliki campuran
aneka jenis bahan, metan kemasan sejatinya juga BELUM SIAP PAKAI, sebab di
dalamnya belum mengandung pasir atau arang sekam dalam jumlah yang cukup,
sehingga porousitasnya masih sangat buruk. Karena itu, kita perlu menambahkan
campuran berikut: (note: komposisi no. 1 yang terbaik)
4. 1. Sterilisasi Metan
4. 1. 1. Solarisasi Tanah.
a. Sebar tanah dengan ketebalan max. 5 cm, tidak boleh lebih, karena makin tebal
lapisan, maka makin sulit mencapai suhu di atas 60°C.
b. Siram seluruh tanah dengan air se-basah 2nya untuk memudahkan energi panas
matahari merambat ke seluruh bagian tanah hingga lapisan terbawah, sebab air
memiliki sifat konduksi (menghantar panas).
c. Tutupi tanah dengan plastik dan letakkan pemberat (batu, bata, kayu, dsb.) di
pinggirannya agar posisi plastik tidak bergeser dan aman dari hempasan angin.
d. Biarkan 1 - 2 hari, kecuali cuaca mendung / hujan, maka durasi harus
diperpanjang sampai mendapat cuaca yang benar-benar panas.
e. Selesai! Tanah siap digunakan.
7
Metode ini lebih cepat dibanding metode pertama, tapi hanya ideal untuk
mensterilkan tanah atau metan dalam jumlah sedikit. Caranya, dengan merebus air
hingga mendidih, kemudian diamkan sebentar hingga suhu turun jadi + 90°C.
Mengapa tidak menggunakan air mendidih atau 100°C? Karena pada suhu
tersebut air dapat merusak kandungan C-Organik atau bahan organik tanah.
Padahal bahan tersebut dibutuhkan untuk menunjang kesuburan tanah.
Mengapa sekam padi perlu disterilkan? Sekam padi sering menjadi sarang tungau
/ kutu akar atau jenis kutu lain dan ditumbuhi berbagai macam jamur yang tidak jelas
apakah aman bagi tanaman atau justru merugikan. Karena itu, sterilisasi diperlukan
untuk memusnahkan itu semua.
Selain disterilkan, metan juga harus dipastikan level pH-nya netral sesuai untuk
tanaman anggur, yaitu di kisaran 6 - 7. Umumnya, tanah di Indonesia level pH-nya
asam atau kurang dari 6. Begitu pun metan kemasan siap pakai dan pupuk kompos /
kandang yang beredar di pasaran, kadang juga level pH-nya asam. PH meter bisa
memastikan apakah metan yang kita siapkan asam, basa, atau sudah dalam kondisi
netral. Jika benar metan dalam kondisi asam, maka tambahkan kapur dolomit, yaitu
bahan organik berupa kapur alam yang tinggi kandungan kalsium & magnesiumnya.
Kedua mineral ini mampu menaikkan pH tanah ke level yang diinginkan.
Bedakan Kapur Dolomit dan Kapur Pertanian. Kapur dolomit mengandung kalsium
dan magnesium, sedang kapur pertanian hanya mengandung kalsium, dan hanya
mampu mempertahankan pH tanah dalam waktu singkat akibat tidak adanya
magnesium di dalamnya. Kapur dolomit diberikan saat metan telah dimasukkan ke
dalam pot / planter bag. Cara aplikasinya, ditabur
merata di atas metan, lalu disiram air hingga larut ke
dalam metan. Dosisnya berdasar diameter pot ialah:
(note: 1 sendok penuh / menggunung)
Sayangnya, saat gejala2 itu muncul, semua telah terlambat. Dalam artian, perakaran
pohon sudah rusak parah, sehingga sulit menyembuhkannya. Solusinya ialah
dengan disiplin melakukan pencegahan serangan hama & penyakit di sepanjang
hidup tanaman. Bagaimana melakukan pencegahan sedini mungkin sejak awal
tanam, yaitu dengan memberi pestisida penolak hama-penyakit. Namun begitu,
dalam pemakaian pestisida ini sebisa mungkin diusahakan menggunakan pestisida
yang terbuat dari bahan organik, bukan pestisida yang sintetis / kimia.
Ada 2 jenis pestisida organik yang perlu disiapkan, yaitu pestisida yang dikocor ke
metan atau perakaran dan pestisida yang disemprot ke batang, daun dan buah. Di
samping itu, golongan pestisida yang digunakan juga ada 2 macam yakni Insektisida
(pembunuh serangga / hama) dan Fungisida (pembunuh jamur / penyakit). Untuk
pestisida organik yang dikocor ke media tanam atau perakaran, bisa menggunakan
beberapa produk berikut:
9
10
Adapun untuk pestisida organik yang disemprot ke batang, daun & buah, bisa
memakai pestisida organik yang mampu bekerja sebagai insektisida dan fungisida
sekaligus, contohnya adalah pestisida organik MAGICgro G7 dari Green World.
Produk-produk ini akan menjadi pasukan keamanan yang bekerja 24 jam setiap hari
untuk melindungi metan kita dari segala serangan hama & penyakit.
Waktu aplikasi:
Anfush dan Metarizep bisa diberikan sebelum atau setelah pohon ditanam dalam
pot. Namun keduanya tidak boleh diberikan bersamaan, harus ada jeda waktu min. 3
hari supaya cendawan dari masing-masing produk tidak saling berbenturan.
Aplikasi Anfush harus diulang 2 - 3 kali tiap bulan sesuai petunjuk di kemasan, dan
ulangi lafi di tahun berikutnya sebanyak 2 - 3 kali aplikasi sebagaimana tahun
pertama. Metarizep harus diulang 5 - 6 kali setahun atau tiap 2 bulan sekali sesuai
petunjuk di kemasan. Sedang fungisida Dithane, dosisnya 2 gram / liter air
disemprotkan merata ke seluruh daun sisi atas-bawah dan batang. Ulangi aplikasi
tiap minggu sekali pada musim hujan dan 2 minggu sekali saat kemarau.
Peringatan !!!
Dilarang keras memasukkan pestisida kimia apapun ke dalam media tanam, sebab
akan membunuh cendawan-cendawan dari Anfush & Metarizep. HIndari juga
penggunaan fungisida sistemik seperti Amistartop, Flasher dsb. pada tahap
pencegahan, sebab fungisida golongan ini rentan menimbulkan resistensi /
kekebalan pada penyakit / jamur sasaran jika diaplikasikan lebih dari 3 kali aplikasi
11
berturut-turut. Fungisida sistemik bisa digunakan saat pohon sudah terlanjur
diserang jamur dan sulit diatasi oleh fungisida kontak.
5. Penanaman
Langkah 1. Siapkan pot yang telah diisi metan hingga memenuhi 3/4 tinggi pot.
Jangan terlalu penuh, sebab tiap 4 bulan nanti harus ditambah pupuk kompos /
kandang untuk menjaga agar tetap subur.
Langkah 2. Tanam bibit tepat di tengah pot. Pastikan titik sambung bibit (grafting)
berada jauh di atas permukaan metan, dan tidak tersentuh metan sampai pohon
tumbuh dewasa, sehingga tidak akan ada akar tanaman yang tunbuh dari batang
atas (entress).
Langkah 3. Tancapkan tiang ajir di samping bibit sebagai rambatan sementara, atau
jika instalasi rambatan kita sudah siap, maka bisa langsung dipasangkan ke pot.
Langkah 5. Agar tanaman tidak stres pasca pindah tanam (ciri stres: daun
mendadak layu dan pucuk tunas mengering), ada baiknya metan dikocori vitamin B1
(liquinox). Dosisnya 1 sendok teh / liter, atau 5 liter untuk pot / planter bag diameter
50 cm. Stres paska pindah tanam juga bisa dihindari dengan memberi pot naungan /
peneduh agar tak terpapar simat langsung, paling tidak selama seminggu pertama,
Atau jika pot tidak terlalu besar, pindah ke tempat yang hanya mendapat simat pagi
max. jam 09.00 WIB. Naungan plastik UV bisa terus dipasang karena berguna dalam
menahan sinar UV yang berlebihan dan air hujan yang dapat merusak tanaman.
12
Langkah 6. Setelah 1 minggu HST, letakkan pot di lokasi yang mendapat simat
langsung min. 6 jam / hari,
6. Penyiraman.
7. Pemupukan
Pemupukan merupakan salah satu kegiatan terpenting yang harus dilakukan dalam
memelihara anggur. Bahkan saat mempersiapkan metan, seperti sudah kita bahas di
13
bab 3, kita juga sudah harus melakukan pemupukan dasar dengan menambahkan
pupuk dalam metan yang kita siapkan, yaitu:
Tujuannya memperbaiki kualitas tanah, baik fisik (sifat gembur, remah dan
berporousitas tinggi), kimia (mengandung unsur hara makro - mikro lengkap,
berlimpah dan memiliki pH cenderung netral), serta biologi (tanah mengandung
banyak mikroorganisme baik dan minim mikroorganisme merugikan) agar metan
yang kita siapkan layak ditanami pohon anggur. Setelah penanaman, dan sepanjang
hidup pohon anggur, pemupukan harus terus rutin dilakukan setiap beberapa minggu
/ bulan sekali. Berbeda dengan pemupukan dasar yang dilakukan sebelum pohon
anggur ditanam, pemupukan susulan yang dilakukan setelah pohon ditanam
bertujuan untuk mempertahankan kualitas tanah agar tidak menurun, serta
menambah dan menjaga ketersediaan unsur hara tanah agar tanaman tidak
kelaparan. Pemupukan susulan ini terbagi jadi 3 fase, yaitu:
Waktu: Keduanya diberikan pertama kali 4 bulan setelah tanam secara bersamaan
dan diulangi tiap 4 bulan sampai menjelang pembuahan.
14
Dosis kapur dolomit: – Pot diameter 40 - 50 cm = 1 - 2 sendok makan
– Pot diameter 50 - 60 cm = 2 - 3 sendok makan
Tuang pupuk kompos / kandang ke metan hingga merata, terus taburkan juga kapur
dolomit di atasnya. Lebih bagus lagi jika pupuk kompos / kandang ditutup dengan
metan, supaya kandungan unsur hara dalam pupuk tidak banyak menguap.
Caranya: keruk dan keluarkan media tanam dalam pot secukupnya, lalu masukkan
pupuk kompos / kandang ke dalam pot. Taburkan juga kapur dolomit merata di
atasnya, dan, masukkan kembali media tanam yang telah dikeluarkan di awal tadi ke
dalam pot untuk menutupi seluruh bagian pupuk. Selesai!
Pemberian NPK 16-16-16 di fase vegetatif bertujuan menyediakan unsur hara makro
primer dan sekunder, diberikan pertama kali 1 bulan setelah tanam dan diulangi
setiap 2 minggu sekali sampai menjelang pembuahan, dengan dosis:.
Cara aplikasi: Ditabur merata di atas media tanam, lalu siram hingga seluruh pupuk
larut ke dalam tanah.
15
Biotogrow Gold adalah sejenis Pupuk Organik Cair (POC) yang kandungannya
amat lengkap. Di dalamnya mengandung unsur hara makro & mikro, hormon
pemacu tumbuh dan bahan organik pembenah tanah. Ia juga mengandung 14 jenis
mikroba menguntungkan yang sangat bermanfaat untuk memperbaiki sekaligus
menjaga kesehatan dan kesuburan tanah, menekan serangan hama & penyakit,
membantu menyediakan unsur hara bagi tanaman, dan manfaat lainnya.
Biotogrow Gold sudah mewakili pupuk NPK Mutiara, pupuk daun seperti Gandasil
atau Growmore, produk ZPT atau hormon pemacu tumbuh, pupuk organik cair,
pupuk hayati dan produk isolat mikroba mycoriza maupun isolat mikroba2 lain.
16
Pupuk MKP dan pupuk KNO3 adalah jenis pupuk majemuk berbentuk kristal yang
mudah larut dalam air, sehingga cepat diserap tanaman. Pengaplikasiannya bisa
dengan cara disemprotkan, dikocor atau ditabur bersamaan keduanya.
Pupuk MKP
Pupuk KNO3 Putih
Biotogrow Gold
8. Pemangkasan / Pembuahan
Anggur merupakan tanaman buah yang berasal dari Benua Amerika dan Eropa yang
memiliki 4 musim dalam setahun; musim gugur, dingin, semi dan panas. Tidak
seperti Indonesia yang hanya mengalami 2 musim, yaitu musim hujan dan kemarau.
Perbedaan iklim ini menyebabkan pohon anggur umumnya tidak bisa berbuah
secara alami di Indonesia, sehingga diperlukan campur tangan manusia untuk
17
membantu tanaman ini berbuah. Konkritnya, menuntut kita memberikan perlakuan
khusus saat pohon ingin dibuahkan untuk memanipulasi kondisi lingkungan
tumbuhnya supaya mirip seperti di negeri asalnya.
Syarat tabulampot anggur sudah siap dibuahkan ialah harus berumur min. 6 bulan
sejak HST, dengan asumsi pohon tumbuh sehat dan subur. Alternatif lain yang bisa
dijadikan syarat tabulampot anggur boleh dibuahkan yaitu jika diameter batang
tersier minimal sudah sebesar pensil. Ada banyak cara pengangguran di Indonesia
dalam membuahkan anggur, tapi pada prinsipnya mereka berusaha:
Jadi, apapun versi teknis pembuahan yang digunakan, pasti akan mengacu pada 2
hal di atas. Salah satu metode / prosedur yang banyak digunakan ialah metode /
prosedur 4-P, yaitu: Penyuburan / Pemupukan > Pengeringan > Pengairan >
Pemangkasan.
Pemberian pupuk MKP dan KNO3 Putih ini dilakukan bersamaan dengan pupuk
kompos / kandang dan kapur dolomit yang sebelumnya secara rutin telah diberikan
pada masa vegetaif. Hanya saja, dalam pemberian kali terakhir menjelang
dilakukannya pemangkasan pembuahan (fase generatif) ini, dosisnya harus
dikurangi 50% dari dosis normal.
7.2. Pengeringan
Mulai keesokan harinya, hentikan penyiraman selama 7 - 10 hari ke depan, sampai
daun2 tampak setengah layu. Selama periode ini, media tanam tidak boleh
mendapat air sedikitpun. Jika pohon tidak memiliki naungan, gunakan plastik atau
terpal sebagai penutup pot untuk antisipasi apabila turun hujan.
7.3. Pengairan
Setelah masa pengeringan selesai, lakukan penyiraman kembali dengan frekuensi
lebih tinggi, yaitu 2 kali sehari (pagi dan sore) selama 4 - 7 hari ke depan. Tujuannya
untuk mengembalikan kadar air dalam tubuh tanaman. Di hari yang sama setelah
pengairan pertama kali, kocorkan kembali pupuk MKP dan KNO3 Putih dengan dosis
yang sama seperti sebelumnya.
Ciri2 masa pengairan telah selesai ialah dengan memotong salah satu pucuk
cabang. Jika beberapa menit kemudian bekas potongan meneteskan air, maka
pohon sudah siap dipangkas. Namun jika tidak, artinya masa pengairan belum
selesai.
18
7.4. Pemangkasan
Setelah masa pengairan selesai, kita bisa melakukan pangkas pembuahan. Sejak
hari ini dan seterusnya, frekuensi penyiraman kembali normal, yakni cukup 1 kali
sehari. Catatan: selama perlakuan 4-P ini, pohon anggur tidak boleh diberikan pupuk
dan pestisida apapun kecuali Pupuk MKP dan KNO3 Putih.
Rambatan Model 1
Model pertama ini sangat ideal untuk tabulampot anggur yang menggunakan pot
diameter 40-50 cm. Ada satu kelebihan utama rambatan model ini, dimana pohon
bisa langsung dibuahkan sejak pemangkasan pertama. Tidak seperti model
rambatan lain yang memerlukan pemangkasan beberapa kali sebelum pohon
dibuahkan. Dengan begitu, pohon anggur bisa berbuah sangat cepat, kurang dari 6
bulan sejak tanam ke pot.
Langkah pertama, biarkan pohon tumbuh liar selama beberapa bulan sampai
pangkal batang pohon berwarna coklat, berkayu, dan berdiameter minimal sebesar
pensil. Setelah kriteria ini tercapai, maka pohon bisa segera dibuahkan. Hindari
membuahkan pohon anggur pada musim hujan, karena bunga dan buah bisa hancur
100% akibat curah hujan tinggi, kecuali jika anda menanamnya di greenhouse.
Buang semua cabang dan hanya sisakan pangkal batang setinggi 3 - 5 mata tunas di
atas titik sambungan. Tapi jika pohon anggur anda berasal dari hasil stek batang dan
cangkok, maka sisakan setinggi 1 jengkal dari permukaan pot. Lihat ilustrasi berikut:
19
(Ilustrasi 1-a: Pangkas pembuahan pertama)
Beberapa waktu kemudian, akan muncul tunas baru yang sekaligus membawa
bunga.
20
(Ilustrasi 1-b: Pangkas pembuahan pertama)
Pada pangkas pembuahan ke dua, buang semua cabang kecuali 2 cabang paling
atas. Lalu, potong kedua cabang itu dengan menyisakan 2 mata tunas pada cabang
bagian bawah dan 4 - 7 mata tunas pada cabang bagian atas. Lihat gambar berikut:
21
(Ilustrasi 3: Pangkas pembuahan ketiga)
Rambatan Model 2
Model ini mengadopsi rambatan Vertical Shoot Position Trellis System (VSP Trellis
System), yang umum dipakai di banyak perkebunan anggur di dunia, khususnya
Amerika dan Eropa. Sebetulnya VSP Trellis System masih terbagi lagi jadi beberapa,
yaitu model Single Cordon dan Double Cordon. Tapi di sini, kita hanya membahas
Single Cordon karena model ini jauh lebih sederhana dibanding Double Cordon.
Perlu dicatat, pohon anggur yang dirambatkan dengan model ini membutuhkan
perakaran yang luas dan kokoh. Karena itu, ukuran pot yang digunakan harus besar,
minimal 60 CM. Makin besar, makin bagus.
22
(Ilustrasi: Pembentukan batang horizontal)
23
Bersamaan dengan itu, lakukan penjarangan tunas air dengan membuang sebagian
besar tunas dan menyisakan beberapa saja yang memiliki jarak sekitar 40 cm antar
tunas air sebagaiman ilustrasi berikut:
Perlu diketahui bahwa pertumbuhan antar cabang biasanya tidak bisa kompak.
Ada yang tumbuh cepat, ada yang lambat. Untuk menyiasatinya, potong pucuk
cabang yang tingginya sudah mencapai 150 cm dari batang horizontal agar
pertumbuhannya terhenti. Biasanya, akan muncul tunas2 baru di sekujur batang pada
cabang yang telah dipotong pucuknya itu. Biarkan mereka tumbuh tapi batasi
panjangnya max. 2 jengkal. Jika melewati itu potong pucuknya agar berhenti tumbuh.
Ulangi perlakuan ini pada cabang2 lain hingga seluruh cabang vertikal berhasil
mencapai ketinggian 150 cm seperti ilustrasi di bawah ini:
24
(Ilustrasi: Pembesaran tunas air menjadi percabangan vertikal)
Setelah semua cabang vertikal mencapai ketinggian 150 cm, kemudian batangnya
telah berkayu dan berukuran min. sebesar pensil, maka pohon siap dibuahkan.
Namun tidak berlaku jika saat itu sedang atau akan memasuki musim hujan. Di
mana, pembuahan harus menunggu awal musim kemarau berikutnya. Prosedur
pembuahan sama seperti yang telah dibahas pada rambatan model 1 sebelumnya.
Pohon harus diberi perlakuan 4-P (Penyuburan, Pengeringan, Pengairan,
Pemangkasan). Untuk perlakuan tahap 1-3 mengikuti pedoman tentang pembuahan.
Sedang untuk perlakuan terakhir, yakni Pemangkasan, silahkan ikuti instruksi
berikut.
Pada pangkas pembuahan pertama kali, semua cabang dipotong dan disisakan
masing-masing 2 mata tunas. Tidak lama kemudian, akan muncul tunas2 baru
sekaligus membawa bunga.
25
(Ilustrasi: Pangkas pembuahan pertama)
Pada pangkas pembuahan ke dua, potong semua ranting di seluruh cabang dengan
menyisakan 5 mata tunas pada ranting bagian atas dan 2 mata tunas pada ranting
bagian bawah. Beberapa waktu kemudian akan tumbuh tunas2 baru sekaligus
membawa bunga.
Sedang untuk pangkas pembuahan ke tiga, dst,, silahkan ikuti ilustrasi berikut!
26
(Ilustrasi: Pangkas pembuahan ketiga)
Supaya buah tidak mudah rontok, ukuran buah besar dan berkadar gula tinggi, anda
perlu melakukan beberapa teknis perawatan sebagai berikut:
7.1. Penyiraman
Sejak pohon dipangkas pembuahan hingga seterusnya, lakukan penyiraman rutin
setiap 1 kali sehari. Penyiraman berlebih sangat dihindari karena bisa memicu
kerontokan pada bunga dan buah. Pastikan pohon tidak mengalami kekeringan
walau hanya sehari saja. Karena jika terjadi, buah akan mengeriput dan kempis /
menyusut. Meski setelah pohon disiram lagi buah akan kembali normal seperti
semula, tapi sejak kasus kekeringan itu, buah akan berhenti berkembang atau kerdil
dan menghambat pematangan buah.
7.2. Pemupukan
Setelah ukuran buah sudah sebesar biji jagung, lakukan prosedur pemupukan di
bawah ini.
Cara aplikasi:
NPK 16-16-16 ditabur merata, lalu siram hingga pupuk larut ke dalam tanah.
Biotogrow Gold dan KNO3 Putih dilarutkan ke dalam 1 liter air, lalu siram ke
perakaran, tidak boleh disemprot karena bisa merusak buah.
Waktu aplikasi:
Ketiga pupuk diaplikasikan bersamaan, dimulai saat ukuran buah sudah sebesar biji
jagung dan diulangi setiap 2 minggu sekali untuk NPK dan KNO3, sedang Biotogrow
Gold diulangi setiap seminggu sekali. Aplikasi semua pupuk dihentikan 2 minggu
sebelum panen.
8. Panen
Buah anggur dapat dipanen pada usia antara 90-180 hari sejak pangkas
pembuahan, tergantung varietas yang anda tanam. Langkah penting yang perlu
anda lakukan sebelum panen adalah menghentikan pemberian pupuk apapun pada
30 hari terakhir menjelang panen dan menghentikan penyiraman selama 2-4 hari
terakhir sebelum buah dipetik.
8. Pembuahan Berikutnya
Setelah buah dipanen, jadwal penyiraman kembali normal, yakni setiap hari sekali.
Kemudian lakukan penyuburan dengan memberikan pupuk kandang, kapur dolomit,
pupuk MKP dan KNO3 Putih dengan dosis dan cara aplikasi yang sama seperti
sebelumnya. Penyuburan sangat diperlukan untuk mengembalikan nutrisi dan
energi tanaman yang telah banyak dikeluarkan selama pembesaran buah.
Setelah penyuburan, 1 bulan kemudian anda bisa melakukan prosedur pengeringan
kembali untuk pembuahan berikutnya.
Tujuan menunggu 1 bulan ialah memberi kesempatan pohon anggur beristirahat dan
melakukan pemulihan pasca panen (mengumpulkan nutrisi dan energi). Namun hal
ini tidak berlaku apabila akan mendekati musim hujan. Seperti yang sudah sering
saya katakan, bahwa pohon anggur hanya boleh dibuahkan pada musim kemarau.
Kecuali jika anda menanamnya di bawah greenhouse atau pohon diberi naungan
atap plastik transparan sehingga terlindung dari hujan, maka silahkan membuahkan
pohon anggur kapan saja. Nah, jika ternyata setelah panen sudah mendekati musim
hujan, maka pembuahan harus ditunda sampai awal musim kemarau berikutnya.
Selama musim hujan, pohon bisa anda berikan pupuk MKP dan KNO3 Putih setiap 1
bulan sekali dengan dosis dan cara aplikasi yang sama saat penyuburan.
Memelihara pohon anggur itu mudah. Namun akan menjadi agak sulit ketika
serangan hama dan penyakit tiba. Hama dan penyakit adalah tantangan paling besar
dalam budidaya anggur di manapun, bahkan di tingkat perkebunan komersial
sekalipun. Prinsipnya: “Mencegah lebih mudah daripada mengobati”. Maka,
sangat disarankan melakukan pencegahan sedini mungkin sejak awal tanam,
dengan memberi pestisida penolak hama-penyakit. Seperti yang sudah kita tahu,
pestisida ada yang sintetis/kimia dan ada yang dibuat dari bahan organik.
29
Di samping itu, golongan pestisida yang digunakan juga ada 2 macam yakni
Insektisida (pembunuh serangga/hama) dan Fungisida (pembunuh jamur/penyakit).
Untuk pestisida organik yang dikocor ke media tanam atau perakaran, anda bisa
gunakan 2 produk berikut:
1. Metarizep (bioinsektisida)
2. Anfush (biofungisida)
Sedangkan untuk pestisida organik yang disemprot ke batang, daun dan buah, anda
bisa gunakan produk pestisida organik yang mampu bekerja sebagai insektisida dan
fungisida sekaligus. Contohnya adalah pestisida organik MAGICgro G7 dari Green
World. Namun jika anda menggunakan pestisida organik yang hanya berkerja
sebagai insektisida, maka anda perlu tambahan pestisida organik golongan
fungisida. Fungisida organik yang saya sarankan adalah fungisida berbahan aktif
Tembaga seperti merek Copcide misalnya. Tembaga adalah unsur kimia yang boleh
digunakan dalam pertanian organik berdasarkan Standar Pertanian Organik Eropa.
PENUTUP
Akhirnya selesai juga panduan ini. Saya perlu menekankan kembali masalah
pengendalian hama & penyakit, bahwa anda WAJIB melaksanakan poin ini sebisa
mungkin sejak pra-tanam, yakni saat pembuatan media tanam Karena penyebab
terbesar pohon anggur tumbuh lambat, kerdil dan mati yang paling umum adalah
karena pohon diserang hama-penyakit dan tidak segera ditangani dengan baik.
Hampir sebagian besar penghobi pemula terjatuh dalam masalah ini. Saya harap,
anda bukan korban selanjutnya. --------------------------------------------
30