Anda di halaman 1dari 8

JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)

ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977


Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

KERAJINAN ROTAN DAN BAHAN SINTETIS DI KELURAHAN


BALEARJOSARI KECAMATAN BLIMBING KOTA MALANG

Toni Dwi Putra1, Fatkhurohman2, Gatot Soebiyakto3


Universitas Widyagama Malang 123
toni@widyagama.ac.id1, fatkhur@widyagama.ac.id2, soebiyakto@widyagama.ac.id3

Abstract

UKM rattan craftsmen (Rukun Rotan Works, Sakura Indah Rotan and Tiq Production
Rattan) are very well responded. Patterns of thought and cooperation in business development,
understanding of design, training and counseling on Economics (marketing, finance and
management), Mechanical engineering (making machine tools and training in the use of
technological equipment) and legal sciences (business licensing, trademark and law trade).
There has been coaching (Skill and Skills) done on the workforce about; Raw Materials,
Production Control Process, Marketing (marketing), Legal studies in the business world,
Taxation and Documentation system and craft exhibition in Malang. With IbPUD program from
DP2MPT government Dikti and KEMENRISTEK DIKTI Jakarta is expected to be in 3-year
vulnerable time of SME group Community Partners in Balearjosari Village Blimbing Sub-
district of Malang City who in the chair by bapak Siyanto have been able to do business
transactions of rattan crafts to and from abroad.

Keywords: Artisans; Rattan; Technology; Production Process and Export-Import

Abstrak

UKM pengrajin rotan (Karya Rukun Rotan, Sakura Indah Rotan dan Tiq Production
Rotan) sangat merespon dengan baik. Pola berpikir dan berkerjasama dalam pengembangan
usaha, memahami ilmu desain, pelatihan dan penyuluhan tentang Ilmu Ekonomi (pemasaran,
keuangan dan manajemen), Teknik mesin (membuat peralatan mesin dan pelatihan penggunaan
peralatan yang berteknologi) dan ilmu Hukum (perizinan usaha, merk dagang dan hukum
dagang). Telah dilakukan pembinaan (Skill dan Keterampilan) yang dilakukan pada tenaga kerja
tentang; Bahan baku , Proses Kontrol Produksi, Marketing (pemasaran), Ilmu hukum dalam
dunia usaha, Perpajakan dan Sistem dokumentasi dan pameran kerajinan di kota Malang.
Dengan program IbPUD dari pemerintah DP2MPT Dikti dan KEMENRISTEK DIKTI Jakarta
diharapkan dalam waktu rentan 3 tahun kelompok UKM Mitra masyarakat di Kelurahan
Balearjosari Kecamatan Blimbing Kota Malang yang di ketua oleh bapak Siyanto sudah mampu
untuk melakukan transaksi bisnis kerajinan rotan ke dalam dan luar negeri.

Kata Kunci: Pengrajin; Rotan; Teknologi; Proses Produksi dan Ekspor-Import

158
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

A. PENDAHULUAN diperoleh di seputaran wilayah kelurahan


Balearjosari dan kabupaten Malang Raya
1. Analisis Situasi pada umumnya, untuk kerangka besi dapat
Perkembangan industri pengrajin
diperoleh dari pasaran toko industri di kota
berbahan baku rotan sudah ada sejak jaman
Malang.
nenek moyang dulu, telah membuat
anyaman kulit rotan ( antik), anyaman debok Selain bahan bahan baku rotan ada
pisang, anyaman enceng gondok pada kursi bahan yang tidak kalah pentingnya seperti:
yang berbahan kerangka kayu. Meskipun mendong harga per kilo Rp 15.500,- bahan
demikian usaha industri ini belum terlalu enceng gondok per kilo Rp 12.500,- bahan
banyak peminatnya, unik dan sulit serta debok pisang per kilo Rp 15.000,- dan bahan
dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk pitrip per kilo Rp 45.000,- sedangkan untuk
dapat membuatnya. Bahan baku didapat di satu lonjor pipa besi ± aluminium standart
kawasan Industri Menganti Gresik dengan harga Rp 75.000,- kemampuan
Surabaya dan lokal kota Malang, tingginya produksi perbulan menyesuaikan kebutuhan
harga bahan baku serta tingkat penguasaan untuk berjualan di kios-kios dan melayani
jaringan yang sulit menjadi penyebab jumlah pesanan baik dari dalam kota
kurangnya minat pelaku usaha industri ataupun luar kota.
anyam rotan.
1.2. Proses Produksi
Jumlah industri pengrajin di daerah Dalam proses produksinya, pembuatan
%DOHDUMRVDUL XQWXN WLQJNDW ³KRPH LQGXVWUL ³ pengelolaan rotan menggunakan beberapa
lebih banyak dibandingkan dengan yang peralatan antara lain peralatan manual
seperti Gergaji, bander, dreper, siku, palu,
berbentuk perusahaan. Kelompok usaha atau spidol, benang dan peralatan mesin seperti
individu yang sudah mempunyai izin usaha mesin bor, mesin las, mesin skrap, mesin
relatif masih kecil (hanya berupa surat potong, mesin gerinda, mesin kompresor
keterangan usaha dan stempel usaha). Hal dan peralatan tembak paku, serta komponen
tersebut masih kurangnya pengetahuan mesin peralatan untuk pengecatan ( speet cat
tentang hukum terutama dalam bidang finising) , yang semuanya relatif sudah tidak
layak untuk di operasikan. Banyak waktu
perlindungan dan aturan hukum tentang
terbuang hanya untuk membetulkan mesin
berdagang. dan peralatan yang rusak.
Dari Gambar 1. contoh proses kerja yang
1.1. Bahan Baku
Kebutuhan bahan baku industri dilakukan adalah sebagai berikut: tahap
pengrajin berupa rotan dan kulit rotan serta pertama bahan baku (Rotan, pitrip,
bahan sintetis anyaman, di suplay dari mendong, kayu, besi aluminium dan
Surabaya dimana daerah tumbuhnya peralatan kerja) disiapkan. Dilakukan
tanaman rotan ini dari daerah Kalimantan, pembentukan pola sesuai yang akan
Sulawesi, Sumatera dan Banyuwangi dikerjakan secara manual untuk bahan kayu
sedangkan untuk , mendong, enceng dan juga menggunakan mesin las untuk
gondok, debok pisang dan pitrip dapat bahan besi-aluminium. Kemudian proses

159
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

penganyaman kulit rotan (antik) dapat juga yang modern. Tahun 2014 sampai dengan
dilakukan anyam dengan debok pisang, tahun 2016 telah banyak mendapat masukan
enceng gondok atau mendong. Dengan ilmu di segala bidang melalui IbPE .
keterbatasan peralatan dan sesederhananya Pembinaan disegala bidang dengan
ilmu pengetahun bagi para pekerja di dapat semangat dan kemampuan yang mau
hasil yang cukup presentitatif untuk berkembang untuk lebih baik.
dipasarkan.

1.3. Kapasitas Produksi


Dari hasil produksi yang telah
dilakukan oleh kelompok UKM pengrajin
rotan dan juga sudah banyak yang
dipasarkan masih terdapat kendala baik
dalam proses pengerjaan ataupun dalam
jumlah pemenuhan target pesanan
konsumen, baik didalam negeri atau order
dari luar negeri. Penyebab dari kendala-
kendala dalam proses produksi adalah
ketersediaan bahan baku, peralatan kerja
masih terbatas dipakai terus menerus tanpa
memperdulikan maintenance peralatan dan
pemahaman sumber daya manusia pekerja
yang masih rendah.
Gambar 1. Proses bahan baku, rotan, dan
1.4.Manajemen besi
Kelompok pengrajin rotan, untuk semua
UKM (Mebel Rajin, Sakura Indah dan 1.5. Pemasaran
Karya Rukun Rotan) belum mempunyai Sistem pemasaran yang dilakukan
surat menyurat yang lengkap. Mereka tidak selama ini hanya berjualan dipinggir jalan
mengerti tentang SIUP, Pajak, NPWP dan raya dengan harga jual produk bervariatif
untuk penjualan lokal, contoh ; harga
perijinan sehingga manajemen manual
kerajinan kursi Rp 800.000,- sampai Rp 4
rentan resiko dalam para pemain bisnis juta, harga lemari Rp 160.000,- sampai Rp
(konsumnen) untuk berbuat kecurangan. 4 juta, harga rak (buku atau sepatu) Rp
Salah satu contoh dalam sistem pembinaan 60.000,- sampai Rp 150.000,- Harga
(skill dan Keterampilan) yang dilakukan penyekat Rp 500.000,- Harga keranjang Rp
pada tenaga kerja selama ini masih dalam 180.000,- serta harga kursi dari bahan besi-
aluminium Rp 950.000,- sampai Rp 1,5
bentuk rekayasa manual turun temurun dari
juta untuk satu bijinya. Untuk penjualan ke
pemilik usaha. Mereka jarang sekali luar seperti ke Bali dan luar negeri yang
diperkenalkan dan dilatih tentang sudah pernah di lakukan.
pengetahuan di bidang kerajinan industri

160
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

Beberapa tahun yang lalu tepatnya tahun ada kelebihan laba, kelompok pekerja
2009 kelompok pekerja kerajinan yang di terlihat sangat guyub sekali. Ketua
ketua oleh Bapak Hadi Sutono, SPd NHORPSRN XVDKD ³.$5<$ 58.81
dikunjungi warga negara asing yang 527$1´ $GDODK %SN 6L\DQWR VHRUDQJ
bernama Stivo pemilik usaha BELLA lulusan SMA yang tidak kenal lelah dalam
FURNITURE TREJD DOOEL SKOPJE menjalankan bisnisnya, bekerjasama dengan
AUSTRALIA kantor perwakilan di Jalan orang tuanya yang mempunyai usaha
Kendedes No 15 Kuta Bali Denpasar akan pengrajin rotan dan sintetik Bali Pasadena
membeli hasil kerajianan di kelurahan dan Ketua kelompok Usaha ³TIQ
Balearjosari. Perusahaan Furniture tersebut PRODUCTION´ adalah Bpk Sutikno yang
bertransaksi, yang didapat bagi para mempunyai jiwa interfrenuer dan mampu
kelompok pengrajin hanya pengiriman menjalankan usaha bersama kelompoknya.
barang-barang hasil kerajinan dan sedikit .HWXD .HORPSRN 8VDKD ³6$.85$
untung. Administrasi yang menyebabkan ,1'$+´ DGDODK %SN $KPad Firdaus
terhambatnya penyusutan keuntungan. lulusan SMK yang bekerja sebagai
Selanjutnya pengiriman yang dilakukan wiraswasta keras, daerah pemasaran produk
kelompok pengrajin ke negeri Bulgaria, di Jawa Timur, Nunukan dan Banjarmasin
Singapura, Taiwan, Cina dan Vietnam, hasil (atas bimbingan dan pembiayan tahun
yang didapat hanya kerugian waktu dan pertama IbPE Dikti Jakarta 2014 )
modal kerja. Urusan birokrasi administrasi
dan ketidak pahaman tentang proses
pengiriman barang yang menyebabkan
terjadinya kerugian.

1.6. Sumber Daya Manusia


Tingkat pendidikan para pelaku usaha
(pemilik UKM) ini rata-rata tamatan
SMA/STM hanya 1 (satu) orang yang
lulusan Sarjana Pendidikan Sedangkan
tenaga kerja yang dimiliki pada umumnya
adalah tamatan Sekolah Dasar (SD) dan
Sekolah Menengah Pertama (SMP),
penghasilan yang kecil ini rata Rp 400.000,-
perbulan menyebabkan kurang semangatnya
bagi anak-anak mereka ( para pekerja ) Gambar 2. Kios Tempat berjualan
untuk melanjutkan pendidikan yang lebih Anyaman Rotan
tinggi.

Dari karya yang turun temurun dalam


mencari nafkah dan menabung bilamana

161
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

2. Kelompok Usaha Kecil dan Usaha sistem penjadualan pengiriman pesanan


Menengah (UKM) tidak tertata dengan baik, sistem Marketing
Beban Biaya hidup dan biaya untuk yang sifatnya hanya menunggu, sistem
mengeyam baku pendidikan yang mahal, administrasi tidak jelas.
menyebabkan kelompok pengrajin rotan
bersama masyarakat lainnya yang berteduh
di Wilayah Kelurahan Balearjosari B. PELAKSAAAN DAN METODE
Kecamatan Blimbing Kota Malang semakin
Dari permasalahan yang ada, pelaku
erat hubungan hubungannya, tolong usaha mengharapkan bantuan teknologi
menolong sesama masyarakat sangat kental berupa mesin dan peralatan serta
sekali. Dari karya yang turun temurun dalam peningkatan pembinaan SDM dalam
mencari nafkah kelompok pekerja terlihat pemasaran produk jadi. Fungsi perguruan
sangat guyub sekali. Dalam mengkoordinir tinggi disini adalah untuk dapat
kelompok pengrajin dibentuklah seorang meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil
usahanya, ditinjau dari proses pemilihan
ketua yang mempunyai pigur arif dan
bahan,desain,pembuatan dan pemasaran.
bijaksana yaitu Bpk Siyanto yang Penambahan Ilmu dan Teknologi yang
mempunyai jiwa interfrenuer dan mampu benar serta pembinaan SDM yang baik akan
menjalankan usaha bersama kelompoknya memberikan inovasi karya yang sempurna,
yakni: menghasilkan bentuk produk yang kuat dan
1. ³KARYA RUKUN ROTAN´ milik mutu yang baik. Pemecahan masalah dalam
Bpk. Siyanto rangka peningkatan disegala aspek yang
2. ´7,4 352'8&7,21´ Bpk. Sutikno ditawarkan dengan skala prioritas dalam
3. ´ SAKURA INDAH ROTAN ´ PLOLN rencana kegiatan Program IbPE ini adalah,
Bpk. Achmad Firdaus sebagai berikut :
4. Bpk. Sumarto
5. Bpk. Marsudi 1. Diskusi dan Koordinasi Tim Pengusul
6. Bpk. Agus dgn Mitra Kerja.
Diskusi antara tim pelaksana dan mitra
tentang solusi dari permasalahan yang ada.
3. Permasalahan
Mengumpulkan referensi tentang proses
Permasalahan tentang kelemahan dari
teknologi yang berbahan baku : rotan, besi
proses pembuatan produk-produk yang di
atau aluminium, pengetahuan tentang
rencanakan adalah pada tahapan proses
proses pemotongan (cutting) material dan
pengerjaan bahan baku (besi atau
pengelasan (welding) material yang baik dan
aluminium) baik dari bentuk batangan
inovasi teknologi sehingga dapat menghasil
maupun bentuk pipih dilakukan dengan
sesuatu barang produksi yang bernilai seni
proses pemotongan yang manual
tinggi dan di minati oleh masyarakat dalam
mengunakan gergaji tangan (manual). dan
dan luar negeri.
pengelasan yang tidak mengikuti aturan
tebal tipis bahan pada saat pemberian arus
listrik. Pembelian bahan baku rotan dan
162
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

2. Mendesain Peralatan dan Menambah mengikuti pameran ± pameran di daerah


peralatan serta melatih sampai tingkat propinsi.
mengoperasikan peralatan.
Merancang atau membuat peralatan Target Luaran dari program ini adalah:
MACHINE SAWING untuk kayu dan
BENDING MACHINE untuk pembengkok 1. Memberikan Penyuluhan dan pelatihan
pipa dalam bentuk material benda kerja kepada Tim Pelaksana dan seluruh
yang berdiameter berbeda. Melatih masyarakat yang telah ditunjuk oleh
mengoperasionalkan mesin dan peralatan ketua Tim untuk diberikan arahan dan
serta memberikan ilmu pengetahuan tentang pelatihan tentang sistem pemasaran
mesin dan peralatan tersebut. produk ( Marketing Plant) yang baik
melalui jaringan internet, membuat
C. HASIL DAN PEMBAHASAN spanduk promosi, membuat hotspot
pemasaran di radio, membuat brosur
Membuat Marketing Plant dan Pelatihan produk, Melatih dan mendampingi mitra
dalam penyuluhan ilmu pengetahuan
serta Penyuluhan.
tentang Manajemn pemasaran,
Membuat rencana pemasaran (Marketing Manajemen Produk, Manajemen
Plant) yang tepat sasaran sebagai berikut : Acounting, khususnya akan diberikan
1. Pelatihan dan penyuluhan desain produk ilmu pengetahuan tentang keluar masuk
2. Mengikuti pameran-pameran di kota keuangan serta pengetahuan tentang
Malang perlindungan hukum penjual dan
3. Perluasan pemasaran produk kerajinan. pembeli ( Hukum dagang, merk dagang,
4. Pembuatan NPWP wajib pajak pelanggaran dagang ).
5. Perizinan Merk dan usaha sedang dalam 2. Menambah perlatan untuk mendukung
proses kerja dan mendapatkan hasil produk
6. Melatih dan mendampingi mitra dalam yang baik seperti ; Peralatan Banding
penyuluhan ilmu pengetahuan tentang Machine (pembengkok Pipa dan kayu )
Manajemen pemasaran, Manajemen di gunakan untuk mal pembengkok atau
Produk, Manajemen Acounting. membuat pelengkung pada bahan baku
besi, aluminium dan rotan. Peralatan
Machine Sawing (pemotong kayu) ,
Solusi Dan Target Luaran burner (kapasitas bahan bakar 1 liter)
Penyelesaian permasalahan yang peralatan ini berfungsi untuk
terjadi pada Mitra Kerja sebagai berikut : memanaskan bahan baku rotan agar
mudah untuk di bengkokkan. Mesin las
Penambahan Ilmu pengetahuan tentang
listrik (merk master 170 tegangan listrik
bahan baku, Mitra wajib mempunyai merk 220 ± 380 volt) peralatan mesin ini
dagang dan izin usaha, Pembinaan dan berfungsi untuk menyambung bahan
pelatihan pengetahuan sistem rencana kerja, pipa besi ± aluminium yang tebal, Mesin
marketing, perpajakan dan hokum dagang. las asetelin lengkap (blander gloor, 30
Pengetahuan dan penambahan peralatan m, 40 Kg) peralatan mesin ini berfungsi
pendukung tentang Teknologi permesin dan untuk menyambung bahan pipa besi ±
aluminium yang tipis. Mesin
peralatan kerja. Publikasi melalui media
kompressor angin konvensional (type
cetak dan elektronik (radio/internet) serta
163
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

LWU. 3 Kw / 2 Hp, Cap 100 L, yang telah disampaikan dan dilakukan oleh
Pressure 7 Kg/cm2, bahan bakar team Universitas Widyagama Malang dan
bensin/solar) peralatan mesin ini Kemenristek Dikti Jakarta dalam
berfungsi untuk memberikan tenaga
pembiayaan yang telah diberikan melalui
dorong pada peralatan mesin paku
tembak dan proses pengecatan serta Kopertis Wilayah VII Surabaya dengan
peniup debu yang menempel pada benda nomor kontrak
kerja. Mesin gerinda tangan ( merk 016/SP2H/PPM/K7/KM/2017.
Makita Kw 0,7/343 motor 900 watt rpm
1100/mnt) mesin ini berfungsi untuk Saran
menghaluskan sisa gram pengelasan agar Kelompok Masyarakat Pengrajin
produk rangka besi halus dan baik. menyarankan antara lain Pembinaan selalu
Mesin paku tembak ( merk makita type diberikan. Pemberiaan peralatan teknologi
F50-40.2SL) peralatan ini digunakan untuk diperbanyak.
untuk menyambung potongan bahan
baku rotan atau kayu dengan proses Ucapan Terima Kasih
dipakukan melalui tekanan angin, hasil Terima kasih kepada Direktorat Riset dan
yang didapat lebih kuat. Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal
3. Terdaftar merk dagang dan perijinan Penguatan Riset dan Pengembangan
serta dapat mempunyai NPWP (nomer Kementerian Riset, Teknologi, dan
pokok wajib pajak) sehingga UKM Pendidikan Tinggi.
menjadi tauladan dalam menjalankan
bisnis.
4. Pengetahuan tentang administrasi baik
stock barang, keuangan dan sistem order E. DAFTAR PUSTAKA
bahan baku.
5. Hasil dari semua pembelajaran tentang
pengrajin rotan akan di tulis (dimasukan) Avin F. H. dan Sutarmanto H., 2004.
dalam sebuah publikasikan melalui Kewirausahaan. Edisi Revisi 2 UGM
%XNX 7HNQRORJL 7HSDW *XQD ³ .DU\D Yogyakarta
DQDN EDQJVD ³ /330 8QLY ZLG\DJDPD
Asri L. R. 2005. Dasar-dasar
Malang No ISBN 978-60214594-3-0.
Kewirausahaan. UNS Press. Surakarta.
D. PENUTUP George J.M., 2001. Kreativitas dan Inovasi
Simpulan Dwi Martani. 2013. Accounting and Finance
Kelompok masyarakat pengrajin rotan Corner. UI Jakarta
sudah dapat terlihat kesunguhannya dalam
menerima masukan berupa ilmu-ilmu Drucker, Peter F., 1985, Inovation And
Ekonomi, Hukum dan Teknik. Semangat Entrepreneurship, Practice and
Principles, Harper & Row Publishers,
untuk memenuhi pembuatan produk yang
New York.
bermutu tinggi sehingga produk hasil lebih
baik. Kelompok Masyarakat Pengrajin
Rotan sangat berterimakasih sekali atas apa

164
JPM (Jurnal Pemberdayaan Masyarakat)
ISSN : 25411977 E- ISSN : 25411977
Vol. 2 No. 2 2017
http://ejournal.unikama.ac.id/index.php/jpm

David D. F., 2011. Technology and Freedom


in an Uncertain World Future
Imperfect.

Edward C. J., 2011. Rethinking Engineering


Education. CDIO Approach

Justin G. L., 2001. Kewirausahaan


manajemen usaha kecil. Salemba
empat Jakarta.

Khenald K., 2010. Modul kewirausahaan


untuk program. Penerbit Hikmah.
Jakarta.

0DV¶XG 0 , 2005. Kewirausahaan, Metode,


Manajemen dan implementasi. UGM.
Yogyakarta.

Zuhal. 1980. Dasar Tenaga Listrik.


Bandung.

165

Anda mungkin juga menyukai