Bidang Kegiatan :
PKM Kewirausahaan
Diusulkan oleh :
1. Majal Lubab
2. Farida
3. Ika Savitri
(31601300860/2013)
(31601300854/2013)
(31601300828/2013)
ii
RINGKASAN
Usaha kelompok yang diusulkan diprogram PKM bidang kewirausahawan
merupakan usaha yang akan bergerak dalam bidang pengolahan atau penyamakan kulit
berbahan baku kulit ikan pari. Dengan produk utamanya yaitu produk produk mebel
yang elegant.
Pemilihan produk mebel dari kulit ikan pari sebagai produk utama merupakan
suatu bentuk inovasi dalam bidang perkulitan sehingga bisa menjadi lebih kreatif dan
inovatif dalam produk akhirnya. Selain itu penyamakan kulit ikan pari dipilih karena
memiliki nilai jual tersendiri bagi masyarakat pengrajin kulit pada khususnya dan para
pecinta produk kulit pada umumnya. Hal ini dikarenakan kulit ikan pari mempunyai
daya tarik yang unik dan menarik sehingga dapat dengan mudah diterima oleh
masyarakat luas, selain itu juga untuk menambah added value dari limbah kulit ikan
pari.
Usaha ini rencananya akan memproduksi produk di Jalan Karangrejo Utara
Dalam V, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Banyumanik termasuk daerah
bagian atas di Kota Semarang yang berdekatan dengan laut Semarang dan pelabuhan
Tanjung Emas sehingga bahan baku kulit ikan pari mudah diperoleh dengan harga yang
relatif murah.
Ide usaha ini merupakan ide bersama dari Majal Lubab, Farida dan Ika Savitri
yang merupakan mahasiswa semester 7 jurusan Teknik Industri Universitas Sultan
Agung. Ide ini muncul karena melihat limbah kulit ikan pari yang sering dibuang begitu
saja, dan banyaknya permintaan produk kulit exotic khususnya kulit ikan pari yang
belum terpenuhi kemudian ditambah pengalaman dan praktek ilmu perkulitan
(penyamakan) yang diperoleh penulis maka semakin meyakinkan untuk meralisasikan
ide usaha ini.
Adapun kegiatan untuk memulai usaha ini yaitu meliputi persiapan awal yang
terdiri dari survei lapangan, persediaan media pemasaran dan publikasi, pembelian
bahan baku dan penunjang produksi. Setelah itu pelaksanaan kegiatan yang meliputi
publikasi pemasaran melalui jaringan mahasiswa, internet dan pasar. Penyamakan kulit
ikan pari dan pembuatan produk mebel, pembagian kuisioner, evaluasi dan laporan
akhir serta presentasi. Anggaran yang dibutuhkan untuk memulai ide usaha ini yaitu
sebesar Rp 12.491.000,00 yang digunakan untuk membeli peralatan, bahan habis pakai,
transportasi, administrasi dan lain lain.
iii
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN SAMPUL .....................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................................ii
RINGKASAN................................................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................................... iv
BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................................... 1
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA..................................................... 3
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .............................................................................. 4
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ............................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 7
LAMPIRAN ..................................................................................................................... 9
iv
BAB 1. PENDAHULUAN
Dalam usaha mencapai tujuan pembangunan, pemerintah berusaha menggali
dan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber daya alam. Salah satu pilihan
dalam menggali sumber daya alam tersebut adalah di bidang perkulitan.
Ikan merupakan salah satu bahan makanan sumber protein hewani yang sangat
baik dikonsumsi untuk kesehatan manusia. Banyak jenis ikan, baik ikan asin (laut)
maupun ikan air tawar yang sangat populer dan digemari oleh masyarakat kita,
misalnya bandeng, tengiri, tuna, mas, gurami, bawal, lele, dan sebagainya. Namun
demikian, ternyata banyak pula jenis ikan yang kurang dikenal dan kurang disukai oleh
masyarakat kita. Adapun beberapa alasan yang menyebabkan jenis ikan menjadi atau
tidak suka antara lain adalah banyak tulang (duri), rasa dan bau tidak enak, sulit
penanganan dan pengolahannya, dan sebagainya.
Namun, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
khususnya yang berkaitan dengan teknologi penanganan pasca panen, dapat diketahui
bahwa ternyata ikan yang berasal dari jenis jenis yang kurang disukai tersebut dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan berbagai jenis industri. Sehingga dengan demikian,
ikan ikan yang semula dianggap sebagai ikan yang tidak bernilai ekonomi dan
umumnya hanya dijual dengan harga yang sangat rendah tersebut, akhirnya dapat
memberikan keuntungan ekonomi yang tinggi, dan bahkan mungkin jauh lebih tinggi
bila dibandingkan dengan jenis ikan konsumsi.
Kelompok ikan yang dimanfaatkan industri, pada umumnya justru tidak
dikonsumsi oleh manusia, sehingga bila dikembangkan menjadi salah satu industri
tidak akan mengganggu kepentingan konsumsi ikan masyarakat, sebagai contoh ikan
pari. Ikan pari pada umumnya hanya dikonsumsi dagingnya setelah diasinkan, karena
daging segarnya kurang begitu disenangi. Harganya sangat rendah, bahkan oleh
sebagian nelayan dihindari karena sering merusak jaring atau jala dan dianggap sebagai
ikan pembawa petaka (ketidakberuntungan). Namun demikian, ikan pari dapat
dieksploitasi sebagai bahan dasar (baku) industri kulit, yang dimanfaatkan dalam
industri kerajinan sepatu, tas, dompet, ikat pinggang, dan lain lain, dengan nilai
ekonomi yang tinggi. Peluang pemanfaatan kulit ikan pari ini secara otomatis
mendorong naiknya harga ikan pari sebagai bahan bakunya. Peluang pemanfaatan kulit
ikan pari ini sangat didukung oleh populasi ikan pari yang cukup tinggi dan tersebar
diseluruh perairan Indonesia. Usaha pengolahan kulit ikan pari tersebut dapat dilakukan
baik dalam skala kecil (rumah tangga), menengah, maupun besar, yang semuanya
dilakukan secara manual sebagai industri kerajinan, sehingga dapat dilakukan secara
berkelompok ataupun perorangan.
Pengolahan kulit khususnya kulit pari, pada umumnya hanya diawetkan atau
diolah setengah jadi (crust) dan kebanyakan dibuat kerajinan seperti dompet, tas,
gantungan kunci saja, belum ada yang menjadikan produk mebel. Penyamakan kulit,
khususnya kulit ikan pari tidak selalu membutuhkan modal yang besar dan peralatan
modern. Sebab, penyamakan kulit dapat dilakukan dengan peralatan yang sederhana
dan harganya pun murah.
2
Berdasarkan data Statistik Perikanan Indonesia, pada tahun 2001 2013
terekam jumlah volume ikan pari yang ditangkap dan didaratkan oleh para nelayan di
seluruh Indonesia adalah sebagai beikut :
Tabel 1. Jumlah Volume Tangkapan Ikan Pari di Indonesia dari Tahun 2001 2013
Tahun
Volume (Ton)
2001
44.451
2002
49.492
2003
59.459
2004
57.977
2005
26.944
2006
29.069
2007
35.650
2008
35.784
2009
45.265
2010
37.799
2011
40.432
2012
31.813
2013
46.366
Dari data pada Tabel 1. di atas terlihat produksi penangkapan ikan pari di
Indonesia berfluktuasi, dan mengalami penurunan pada tahun 2005. Namun demikian
secara keseluruhan perkembangan volume hasil tangkap ikan pari mengalami
peningkatan dari tahun 2001 2011 2,33%, dari tahun 2008 2013 sebanyak 19,48%
dan untuk 2012 2013 mengalami kenaikan sebesar 6,13%. Peningkatan produksi ikan
pari ini akan sangat mempengaruhi volume produksi hasil pengolahan/penyamakan
ikan pari yang nantinya digunakan untuk pembuatan mebel.
Berikut Data Permintaan dan Penawaran Kulit crusting Ikan Pari di Semarang
dan Yogyakarta Tahun 2013 :
Tabel 2. Data Permintaan Kulit Crusting Ikan Pari
Jumlah Permintaan
Jumlah
Permintaan dari
Lokasi
Kulit tiap
Permintaan
Pengrajin
Pengrajin/Bulan
Seluruhnya
Semarang
14
500
6000
Yogyakarta
36
1500
18000
(Sumber : APKI, 2013)
Tabel 3. Data Penawaran Kulit Crusting Ikan Pari Dari Pengrajin
Lokasi
Nama
Jumlah Penawaran/Bulan
Sleman
Dian Mandala
400 lembar
Bantul
Pari Radja
400 lembar
Pati
Verys Leather
150 lembar
Rembang
Ardian
150 lembar
(Sumber : Wawancara Langsung dengan Owner Pari Radja, 2014)
3
Usaha pengolahan kulit ikan pari menjadi produk mebel ini belum memiliki
pesaing yang sejenis di Kota Semarang dan masih terbilang sedikit di Indonesia,
padahal menurut Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia
(Asmindo) Semarang Erie Sasmito memaparkan pada tahun 2014 ada kenaikan
permintaan sebesar 10%. Selain pasar ASEAN dan Eropa, Direktur Eksekutif Asmindo
Indrawan mengatakan telah melakukan pemasaran produk mebel dan kerajinan
Indonesia ke pasar Amerika dan Jepang. Responnya, permintaan produk mebel dan
kerajinan Indonesia di Amerika bisa mencapai 29%. Adapun pasar mebel di Jepang
hanya menyumbang penjualan 12%. Dengan demikian masih ada peluang pasar yang
sangat besar sebesar 17%.
4
diperoleh dari Semarang kemudian Kami menambahkan atau melapisinya sendiri
dengan kulit ikan pari yang telah diolah.
a. Produk
Bahan dasar yang berasal dari ikan pari akan diolah menggunakan bahan
penyamak mineral dan dibuat lembaran seperti pada awal pengulitan, sehingga akan
mengalami proses pementangan supaya bisa mendapatkan lebar yang maksimal.
Kemudian ada juga yang difinishing dengan metode lukis atau semprot sesuai
dengan motif dan warna yang diinginkan.
b. Keunggulan
Produk ini juga memiliki keunggulan dalam pola pola pada permukaan
kulit, pola ini sangat spesifik dan indah, terutama sisik mutiaranya, dan bisa diwarna
dan diberi motif sesuai dengan selera konsumen. Kulit ikan pari juga sangat kuat
(tidak mudah sobek) dan awet sehingga sangat cocok bila digunakan untuk melapisi
produk mebel.
Penulis dapat mengatakan keunggulan produk seperti diatas karena penulis
sudah mencoba untuk mengolah kulit ikan pari.
Survei Lapangan
Persiapan Media Pemasaran&Publikasi
Pembelian Bahan Baku&Penunjang
Pelaksanaan Kegiatan
Jaringan
Internet
Pasar / Pameran
Pengrajin Kreatif
Evaluasi
Laporan Akhir & Presentasi
Gambar 1. Alur Pelaksanaan Kegiatan
Kuisioner
5
Dalam menyamak kulit ikan pari sampai menjadi produk mebel akan
digunakan alat alat produksi semi modern. Artinya dalam proses produksinya nanti
menggunakan alat produksi modern dan tradisional. Hal ini dilakukan agar dalam
mengolah produk ini bisa lebih efisien dan lebih murah. Selain itu disesuaikan dengan
kemampuan sumber daya manusia, sumber daya keuangan dan jenis proses produksi
yang ada dan akan dilakukan. Untuk mendapatkan sumber daya tersebut maka diawal
persiapan dilakukan survei pasar, bahan baku dan penolong, alat kemudian
membelinya.
Proses penyamakan kulit ikan pari diawali dengan melakukan penimbangan
terhadap kulit mentah ikan pari yang telah diseset sisa daging dan tulangnya. Setelah
dilakukan penimbangan kulit mentah direndam dalam larutan campuran dari air, tepol
dan soda kue. Kulit ikan pari mentah tersebut diaduk selama 30 menit dan direndam
selama 1 malam hingga kulit menjadi lemas dan basah secara keseluruhan. Setelah
proses perendaman selesai, kemudian dilakukan proses pengasaman menggunakan
campuran dari air, garam, asam semut dan asam sulfat.
Setelah pH telah mencapai 3 dilakukan proses pretanning menggunakan
glutaldehide dan dilakukan pemutaran selama 1 jam. Proses selanjutnya yaitu proses
penyamakan dengan menggunakan Formalin. Proses dilakukan dengan menggunakan
larutan pengasaman dan dilakukan pemutaran selama 2 jam, setelah proses pemutaran
dengan Formalin dianggap cukup dilakukan proses penaikan basisitas dengan
menggunakan soda kue atau soda abu supaya afinitas formalin pada kulit meningkat
sehingga ketika dilakukan uji boiling test bisa memenuhi standart. Kemudian dilakukan
retanning dengan campuran air dan syntan dilakukan dengan cara diputar selama 1 2
jam. Proses terakhir dalam proses basah ialah peminyakan dan pengikatan. Setelah
proses basah selesai dilakukan proses pengamplasan, pelemasan, dan terakhir proses
pementangan. Pembuatan kulit crusting ikan pari ini di Jalan Karangrejo, Kecamatan
Banyumanik, Kota Semarang.
Untuk penanganan limbah cair dari proses penyamakan kulit crusting ikan pari
ini yaitu dengan melakukan treatment seperti untuk menghilangkan bau limbah cair
ditreatment menggunakan peroksida, dan untuk limbah chrom ditampung dan difilter
serta diberi tawas untuk menyesuaikan pH lingkungan yaitu sekitar 6 9 kemudian
baru dialirkan kalau cairan limbah sudah bening dan pH sudah sesuai.
Setelah memproses pengolahan limbah kulit ikan pari menjadi kulit crusting /
perkamen yang digunakan untuk melapisi produk mebel selesai, Kami akan
bekerjasama dengan pengrajin mebel dalam pembuatan mebel kulit ikan pari di Jawa
Tengah dan di Jogja.
Publikasi dan pemasaran rencananya akan menggunakan fb, web dan ikut aktif
dalam sharing bersama forum wirausahawan muda dan aktif mencari di lembaga
pemerintahan untuk mengikuti pameran.
Penyebaran kuisioner dimaksudkan untuk mengevaluasi hasil produk untuk
dikembangkan pada produksi dan pemasaran selanjutnya dalam rangka melayani dan
memuaskan keinginan customer.
6
Evaluasi kegiatan mencakup tiga aspek target eveluasi, yaitu sistem produksi
dilakukan pada setiap minggu, produk yang dilakukan setiap kali proses produksi
dilakukan, dan pemasaran.
Tahap Akhir dan Presentasi berisi pembuatan laporan akhir program dan
persiapan materi materi persentasi dalam tahapan monev (monitoring dan evaluasi).
Biaya ( Rp )
40.000
10.000
150.000
400.000
550.000
2.600.000
4.000.000
357.000
390.000
80.000
60.000
45.000
36.000
52.500
20.000
9.000
20.000
30.000
45.000
36.000
126.000
99.000
200.000
600.000
500.000
250.000
500.000
7
4.
Administrasi
a. Kertas HVS
b. Biaya Print
c. Biaya Fotocopy
Publikasi&Promosi
a. Pulsa Modem untuk pembuatan media promosi di
internet
b. Pembuatan web
c. X-Banner Pencetakan Kartu Nama
d. Kaos Usaha untuk ikut pameran
20.000
25.000
20.000
50.000
900.000
150.000
30.000
90.000
12.491.000
TOTAL
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 5. Jadwal Kegiatan
No
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis Kegiatan
Bulan Ke2 3 4 5
Persiapan Awal
Survei lapangan
Persiapan media pemasaran dan publikasi
Pembelian bahan baku&penunjang produksi
Pelaksanaan Kegiatan
Penyebaran publikasi(internet,jaringan pengrajin
dan eksternal)
Pembuatan kulit crusting ikan pari
Pembuatan kulit crusting ikan pari untuk mebel
Penjualan Kulit crusting ikan pari&prodk mebelnya
Pembagian kuisioner terkait mutu dan kualitas
produk
Evaluasi
Rapat Evaluasi
Pelaksanaan hasil evaluasi
Laporan Akhir
Pembuatan Laporan akhir
Presentasi
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Kondisi Penyamakan Kulit&Permasalahannya (APKI). URL :
http://www.herdoniwahyono.com/2013/04/kondisi-industri-penyamakankulit.html. [Online, accessed 16 September 2014].
Asmindo. 2014. Asosiasi Industri Permebelan & Kerajinan Indonesia.
URL : http://www.asmindo.org/. [Online, accessed 16 September 2014].
8
Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. 2013. Statistik Perikanan Tangkap Indonesia
2013. Kementerian Kelautan dan Perikanan. Jakarta.
Dwi. 2014. Permintaan dan Penawaran Kulit Ikan Pari. Pari Radja. Yogyakarta
10
11
12
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar)
2 Jenis Kelamin L/P
3 Program Studi
4 NIDN
5 Tempat dan Tanggal Lahir
6 E-mail
7 Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
Nama Institusi
Jurusan
Tahun Masuk
S1
UII Yogyakarta
Teknik Industri
1994
S2
ITB Bandung
Teknik Industri
2003
S3
-
3.
Penentuan Kebijakan
Persediaan dengan
Metode Economic Order
Quantity All Unit
Discount
Prioritas Pengembangan
IKM
Waktu dan
Tempat
Universitas
Atma Jaya
Jakarta, 2627
September
2013
UGM
Yogyakarta
26 Juli 2011
Jakarta 7-8
Juli 2011
13
14
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan Penunjang
Justifikasi
Material
Pemakaian
Ember
Proses Kulit
Sarung Tangan
Proses Kulit
Pisau Seset
Fleshing
Pisau Buang
Fleshing
Daging
Spray Gun
Finishing
Kompresor
Finishing
Harga Satuan
(Rp)
40.000
10.000
150.000
Kuantitas
1 Buah
1 Pasang
1 Buah
Jumlah (Rp)
40.000
10.000
150.000
1 Buah
400.000
400.000
1 Buah
1 Buah
550.000
2.600.000
SUB TOTAL (Rp)
550.000
2.600.000
3.750.000
Justifikasi
Pemakaian
Bahan mentah kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Bahan kimia kulit
Produk mebel
setengah jadi
Produk mebel
setengah jadi
Kuantitas
200 lembar
5,5 liter
6 liter
5 liter
5 liter
1 kg
6 kg
7 kg
2 liter
1 kg
2 kg
0,25 kg
1 kg
9 kg
7 kg
3 kg
Harga Satuan
Jumlah (Rp)
(Rp)
20.000
4.000.000
65.000
357.500
65.000
390.000
16.000
80.000
12.000
60.000
45.000
45.000
6.000
36.000
7.500
52.500
10.000
20.000
9.000
9.000
10.000
20.000
120.000
30.000
45.000
45.000
4.000
36.000
18.000
126.000
33.000
99.000
10 buah
20.000
200.000
3 buah
200.000
600.000
6.206.000
3. Perjalanan
Material
Perjalanan Ke Jogja
Justifikasi
Perjalanan
Survei Pusat IKM
Kuantitas
5 kali
Harga
Satuan (Rp)
100.000
Jumlah
(Rp)
500.000
15
Perjalanan Ke
Pengrajin Semarang
Perjalanan Jogja Ke
Semarang
Kulit&Penjualan
Kulit
Survei bahan
baku
Pengririman
bahan kimia dan
sampel produk
25 kali
10.000
250.000
5 kali
100.000
500.000
1.250.000
4. Lain Lain
Kertas HVS
Biaya Print
Justifikasi
Pemakaian
Administrasi
Administrasi
Biaya Fotocopy
Administrasi
Pulsa modem
Pembuatan Web
X-Banner
Pencetakan
Kartu Nama
Promosi
Promosi
Promosi
Promosi saat
pameran
Promosi saat
pameran
Material
Kaos Usaha
Kuantitas
Rim
50 lembar
100
lembar
2 GB
Harga Satuan
(Rp)
40.000
500
Jumlah (Rp)
20.000
25.000
200
20.000
1 pcs
150.000
50.000
900.000
150.000
1 pack
30.000
30.000
3 pcs
30.000
90.000
1.285.000
12.491.000
16
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti Dan Pembagian Tugas
No.
Nama/NIM
1.
Majal Lubab
(31601300860)
Teknik
Industri
Managemen
Industri
56
Jam/Minggu
2.
Farida
(31601300854)
Teknik
Industri
Managemen
Industri
49
Jam/Minggu
Uraian Tugas
membuat dan
memutuskan
konsep dan strategi
yang akan
digunakan dalam
kegiatan penelitian
rencana usaha.
Mengawasi,
mengarahkan, dan
memantau jalannya
kegiatan.
Menerima laporan
dari setiap bagian
jabatan.
Mengevaluasi dan
mengambil
keputusan strategis
penelitian rencana
usaha.
Membuat kulit
crusting ikan pari.
Membuat mabel
kulit ikan pari
Bertanggungjawab
atas proses
produksi.
Mengevaluasi dana
membuat laporan
akhir ketua
Membuat dan
melaksanakan
rencana pemasaran.
Bertanggung jawab
atas pembuatan
desain promosi,
media promosi, dan
sebagainya yang
berhubungan
dengan pemasaran.
Melakukan laporan
harian secara lisan
dan tertulis kepada
pimpinan.
Bertanggung jawab
atas seluruh
17
3.
Ika Savitri
(31601300828)
Teknik
Industri
Managemen
Industri
63
Jam/Minggu
peralatan dan
media pemasaran.
Membuat kuisioner
Membuat rencana
pembelian bahan
baku dan
penunjang produksi
Mengevaluasi dan
membuat laporan
akhir sekretaris
Merekap laporan
akhir dari setiap
jabatan
Menyurvei pasar,
konsumen dan
bahan baku.
Bertanggung jawab
dalam penyebaran
kuisioner dan
brosur.
Mencari dan
bertemu dengan
forum pengrajin
Bertanggung jawab
dalam pembelian
bahan baku dan
penunjang produksi
Mengevaluasi dan
membuat laporan
akhir bagian
lapangan
18
19
Lampiran 5. Foto Limbah Kulit Ikan Pari di Pekalongan, Foto Ikan Pari dan Produknya