Anda di halaman 1dari 8

KHUTBAH

Khutbah Jumat: Zaman Berubah, Tetaplah


Istiqamah!
Nur Rohmad  Kamis 7 Januari 2021 16:00 WIB

Momentum khutbah Jumat adalah saat penting mengingatkan umat tentang pesan-pesan
takwa kepada Allah, karena ketakwaan menjadi parameter utama untuk mengukur
tingkat kemuliaan manusia. Istiqamah adalah kunci agar semangat bertakwa senantiasa
tertanam dalam diri hingga akhir hayat. 

ADVERTISEMENT


replay

Materi khutbah Jumat kali ini mengingatkan kembali bahwa zaman senantiasa bergerak
secara dinamis. Banyak perubahan yang terjadi, baik secara teknologi, sosial-budaya,
maupun tata kehidupan ekonomi dan politik. Namun, satu hal yang penting
diperhatikan mustami‘ (penyimak khutbah Jumat): tetap di garis ketaatan kepada Allah
subhanahu wata’ala. Komitmen inilah yang kita kenal dengan “istiqamah”.

Berikut contoh teks khutbah Jumat tentang "Zaman Berubah, Tetaplah Istiqamah!".
Untuk mencetak naskah khutbah Jumat ini, silakan klik ikon print berwarna merah di
atas atau bawah artikel ini (pada tampilan dekstop). Semoga bermanfaat! (Redaksi)
 

Khutbah I 
َ َ َ ‫َ ّ ِ ِ َ ُ َ ّ ٍ َ ّ ِ ِ و َ َ ِ َ ْ َ نَ و‬ ََ ِ ََْ ْ‫نا‬
‫ن‬ ٍ َ َ َ ِ ‫ِ ا ْ َ ْ ُ ْدِ أز َ ً و َأ َ ًا‬
ِ ّ َ ْ ‫ن و َا ّ َ ة ُ و َا ّ َ م ُ ا‬ ُ َْ ْ َ ‫ا‬
ُ ‫ن َ ِّ َ َ ُ َ ّ ًا َ ْ ُه‬
ّ ‫َ ِ ْ َ َ ُ و َأ ْ َ ُ أ‬ َ ُ ‫ن أ ْ َ ُ أ ْن ّ إ َ إ ّ ا ُ و َ ْ َه‬
ٍ َ ْ ِ ْ ُ َ ِ َ ْ َ َ‫آ ِ ِ وَ َ ْ ِ ِ و‬
ُ ‫وَر َ ُ ْ ُ ُ َ َ ِ ّ َ ْ َه‬.
ّ ‫ إ‬:ِ ِ َ ِ ِ َ ْ ُ ْ ِ ِ ِ َ ْ ‫َ ِ ّ أ ْو ِ ْ ُ ْ و َ َ ْ ِ ْ ِ َ ْ َى ا ِ ا ْ َ ِ ِ ّ ا ْ َ ِ ْ ِ ا‬
‫ن ا ّ ِ َ َ ُ ا رَ ّ َ ا ّ ُ ُ ّ ا ْ َ َ ُ ا‬ ُ َْ ّ ‫أ‬
٣٠ : ) َ‫ُ ْ ُ ْ ُ َ ُون‬ ِ ّ ‫َ ْ َ ُ ا و َأ ْ ِ ُوا ِ ْ َ ّ ِ ا‬ َ َ‫َ َ ُ ا و‬ ّ ‫ل َ َْ ِ ُ ا ْ َ َ ِ َ ُ أ‬
ُ َّ ََ )

ADVERTISEMENT

GARANSI PRODUK DAN WARNA


100% AKURAT & KONSISTEN

Cari Toko

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib
pribadi, untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan
kepada Allah subhanahu wa ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan
menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.

Kaum Muslimin rahimakumullah,


Istiqamah adalah luzum tha’atillah: konsisten dalam ketaatan dan kepatuhan kepada
Allah ta’ala. Orang yang istiqamah adalah orang yang senantiasa konsisten taat kepada
Allah, melaksanakan segenap kewajiban dan meninggalkan berbagai perkara haram.
Orang yang berhasil istiqamah dalam kataatan kepada Allah, maka surga-lah tempatnya
di akhirat. Allah ta’ala ber rman:

َ‫ُ ْ ُ ْ ُ َ ُون‬ ِ ّ ‫َ ْ َ ُ ا و َأ ْ ِ ُوا ِ ْ َ ّ ِ ا‬ َ َ‫َ َ ُ ا و‬ ّ ‫ل َ َْ ِ ُ ا ْ َ َ ِ َ ُ أ‬


ُ ّ َ َ َ ‫ن ا ّ ِ َ َ ُ ا رَ ّ َ ا ّ ُ ُ ّ ا ْ َ َ ُ ا‬
ّ ‫إ‬
٣٠ : ))

ADVERTISEMENT

GARANSI PRODUK DAN WARNA


100% AKURAT & KONSISTEN

Cari Toko

Maknanya: “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan, ‘Tuhan kami ialah Allah’,


kemudian mereka istiqamah, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan
mengatakan, ‘Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih, dan gembirakanlah
mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu’,”  (QS Fushshilat: 30).

Firman Allah “Kemudian mereka istiqamah” dalam ayat tersebut, menurut Sahabat Abu
Bakar bermakna, “Mereka tidak menyekutukan Allah dengan sesuatu apa pun.” Menurut
Ibnu ‘Abbas, “Mereka konsisten dalam melaksanakan kewajiban.” Sementara kata
Qatadah, “Istiqamah dalam ketaatan kepada Allah.”

Allah juga memerintahkan Nabi-Nya untuk Istiqamah:

١٥ :‫رى‬ ‫)ا‬  ْ ُ َ ‫َ ّ ِ ْ أ ْ َاء‬ َ َ ‫) َ ِ َ ِ َ َ ْدع ُ و َا ْ َ ِ ْ َ َ أ ِ ْ تَ و‬

Maknanya: “Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan istiqamahlah
sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka"  
(QS asy-Syura: 15)

Salah seorang sahabat pernah berkata kepada Nabi, “Wahai Rasulullah, katakan
kepadaku tentang Islam sebuah perkataan sehingga aku tidak perlu bertanya lagi kepada
siapa pun setelahnya.” Rasulullah menjawab:

‫) ُ ْ آ َ ْ ُ ِ ِ ُ ّ ا ْ َ ِ ْ )رواه‬

Maknanya: “Katakanlah: aku beriman kepada Allah, kemudian istiqamahlah” (HR
Muslim)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Istiqamah adalah salah satu tonggak yang sangat penting bagi sebuah bangsa atau umat
agar bisa berjaya, menempati posisi yang mulia dan memimpin lajunya peradaban
dunia. Suatu umat atau sebuah bangsa yang kehilangan permata istiqamah ini akan
kehilangan arah dan mudah dikalahkan oleh musuh-musuhnya. Karena dengan
hilangnya istiqamah, moral akan rusak, perbuatan keji dan hina akan menyebar,
kerusakan akan merajalela, kekacauan akan merata dan umat akan dihantui oleh rasa
hasud, dengki dan permusuhan. Sebaliknya istiqamah akan memberikan buah yang
manis di tengah-tengah umat yang berpegang teguh dengannya. Seorang warga atau
individu yang istiqamah akan hidup tenang, damai, taat dan tunduk kepada Allah, tidak
menyakiti orang lain, bersabar ketika disakiti orang lain, selalu berperan serta dalam
melakukan perbaikan-perbaikan di tengah masyarakat dan membimbing orang yang
tersesat ke jalan yang benar. 

Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia,


Jadi istiqamah adalah suatu keniscayaan bagi setiap individu dari sebuah umat atau
bangsa, lebih-lebih para pemimpin. Pemimpin dalam skala besar ataupun kecil.
Pemimpin dalam lingkup yang luas ataupun unit yang paling kecil. Mulai dari
pemimpin suatu negara, pemimpin daerah, pemimpin perusahaan, sampai kepala rumah
tangga.    

Imam Rifa’i pernah menyatakan:

‫ج‬
ُ َ ْ ‫َ ُ ْنُ ا ّ ِ ّ ُ ْ َ ِ ْ ً و َا ْ ُ ْد ُ أ‬ َ ْ َ َ ‫ا ِ ْ َ ِ ْ ِ َ ْ ِ َ َ ْ َ ِ ْ ِ َ َ ْ ُك‬

“Istiqamahkan dirimu maka orang lain akan menjadi istiqamah karenamu, bagaimana
mungkin bayangan sebuah benda akan lurus jika bendanya bengkok?”

Oleh karenanya sebuah komunitas, perkumpulan atau institusi apa pun yang berharap
baik dan merindukan kesuksesan dan kejayaan haruslah dimulai dari istiqamah
pemimpinnya. Jika pemimpin dan yang dipimpin istiqamah, guru dan murid
istiqamah, suami dan istri istiqamah, direktur dan karyawan istiqamah, pejabat dan
rakyat istiqamah dan seluruh lapisan masyarakat di semua bidang dan lini senantiasa
istiqamah, maka kebaikan dan kesalehan akan merata di tengah masyarakat kita.

Saudara-saudaraku seiman rahimakumullah,
Marilah kita selalu istiqamah di jalan Allah meski zaman berubah, walaupun tahun telah
berganti. Kita manfaatkan masa-masa hidup yang sementara ini untuk taat kepada
Allah. Kehidupan kita di dunia ini adalah nikmat yang harus disyukuri dengan
berupaya meraih kebaikan dunia dan akhirat. Kita diberi amanah berupa nikmat waktu,
agar kita beramal tanpa ditunda-tunda lagi, tanpa kebingungan dan kehilangan arah.
Hari-hari kita hidup di dunia, itulah umur kita. Orang yang tidak memanfaatkan
umurnya maka umur itu yang akan melindasnya tanpa ia bisa meraih apa pun dari
kehidupan yang fana ini. Al-Hasan al-Bashri pernah mengatakan:

َ ُ ْ َ َ َ َ ‫ُ ّ َ ذ َ َ َ َ ْم ٌ ذ‬ ٌ ‫ا ْ َ آدَم َ إ ّ َ أ ْ َ أ ّ م‬

“Wahai manusia, engkau tidak lain adalah hari-hari yang terus berjalan, setiap lewat
suatu hari maka sebagian dari dirimu telah hilang dan lenyap.”

Bahkan al-Khalil bin Ahmad al-Farahidi sangat menyayangkan waktu yang berlalu
begitu saja hanya untuk makan. Ia mengatakan:

 “Waktu yang sangat aku sayangkan pergi begitu saja adalah saat aku makan.”

Kita mungkin tidak bisa mencapai tingkatan beliau. Tapi setidaknya apa yang beliau
sampaikan menjadi cambuk bagi kita untuk selalu memanfaatkan waktu dengan sebaik-
baiknya.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Marilah kita terus istiqamah. Kita rawat dan jaga keimanan kita dari hal-hal yang
merusak dan memutuskannya. Kita konsisten dalam taat kepada Allah. Ketaatan kepada
Allah adalah cahaya di alam kubur, penyelamat di atas jembatan shirath di hari
kemudian dan keberuntungan di hari kebangkitan. 

Marilah kita berdoa di hari yang penuh barakah ini. Mudah-mudahan kita dianugerahi
kemampuan oleh Allah untuk istiqamah, melakukan semua jenis kebaikan dan menjauhi
segenap dosa dan kemaksiatan di sepanjang kehidupan. Sehingga kita menjadi insan-
insan yang saleh dan layak menjadi pilar-pilar masyarakat madani yang kita cita-
citakan. Marilah kita berdoa dengan doa Imam al-Hasan al-Bashri:

َ َ َ ِ ْ ْ ‫أ ْ َ ر َ ّ َ َ ْرز ُ ْ َ ا‬ ‫ا‬

 “Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami, maka karuniakanlah kepada kami istiqamah di
jalan-Mu.”

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga
bermanfaat dan membawa barakah bagi kita semua. Amin.

ُ ْ ِ ّ ‫َ ْ َ ْ ِ ُ ْوه ُ إ ّ ُ ُ َ ا ْ َ ُ ْر ُ ا‬ ْ ُ َ َ ‫ل َ ْ ِ ْ ٰ َا و َأ ْ َ ْ ِ ُ ا َ ِ ْ و‬
ُ ْ ُ ‫أ‬.

Khutbah II

ُ ‫و َ َ َ آ ِ ِ و َأ ْ َ ِ ِ أ ْ ِ ا ْ َ َ أ ْ َ ُ أ ْن ّ إ َ إ ّ ا‬ َ َ ْ ُ ْ ‫َ ِّ ِ َ ُ َ ّ ٍ ا‬ َ َ ُ ّ ِ َ ‫و َأ َ ِ ّ ْ و َأ‬ َ َ َ‫ِ و‬ ُ َْ ْ َ ‫ا‬


ُ ُ ْ ُ َ ‫ن َ ِّ َ َ ُ َ ّ ًا َ ْ ُه ُ وَر‬
ّ ‫َ ِ ْ َ َ ُ و َأ ْ َ ُ أ‬ َ ُ ‫و َ ْ َه‬.
ّ ‫َ َ أ ّ َ ا ْ ُ ْ ِ ُ ْنَ أ ْو ِ ْ ُ ْ و َ َ ْ ِ ْ ِ َ ْ َى ا ِ ا ْ َ ِ ِ ّ ا ْ َ ِ ْ ِ و َا ْ َ ُ ْا أ‬
     ْ ُ َ َ ‫ن ا َ أ َ َ ُ ْ ِ ْ ٍ َ ِ ْ ٍ أ‬ ُ َْ ّ ‫أ‬
‫َ أ ّ َ ا ّ ِ َ آ َ ُ ا َ ّ ا َ َ ْ ِ و َ َ ِّ ُ ا‬ ّ ِ ِ ّ ‫ن ا ّ َ و َ َ َ ِ َ َ ُ ُ َ ّ نَ َ َ ا‬
ّ ‫ إ‬:َ‫ِ ّ َ ة ِ و َا ّ َ ِم َ َ َ ِ ِّ ِ ا ْ َ ِ ْ ِ َ َ ل‬
‫ك‬
ْ ِ‫ل َ ِّ ِ َ إ ْ َا ِ ْ َ و َ َ ر‬
ِ ‫ل َ ِّ ِ َ ُ َ ّ ٍ َ َ َ ّ ْ َ َ َ َ ِّ ِ َ إ ْ َا ِ ْ َ و َ َ َ آ‬ ِ ‫َ ْ ِ ً ا َ ّٰ ُ ّ َ ّ ِ َ َ َ ّ ِ ِ َ ُ َ ّ ٍ و َ َ َ آ‬
ٌ ْ ِ َ َ ّ ‫ل َ ِّ ِ َ إ ْ َا ِ ْ َ ِ ْ ا ْ َ َ ِ ْ َ إ‬
ِ ‫َ ِّ ِ َ إ ْ َا ِ ْ َ و َ َ َ آ‬ ََ َ ْ َ ‫ل َ ِّ ِ َ ُ َ ّ ٍ َ َ َ ر‬
ِ ‫َ ِّ ِ َ ُ َ ّ ٍ و َ َ َ آ‬ ََ

َ ‫ا ْد َ ْ َ ّ ا ْ َ َ ء َ و َا ْ َ َ ء‬ ِ َ ْ ْ ‫َت ا ْ ْ َء ِ ِ ْ ُ ْ و َا‬
‫ات ا‬ ِ ِ ْ ُ ْ ‫َ ِ ْ ٌ ا َ ّٰ ُ ّ ا ْ ِ ْ ِ ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ و َا‬
ِ ِ ْ ُ ْ ‫َت وا ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ و َا‬
ً ّ َ ‫ِ ْ َ َ ِ َ َ َا‬ َ َ َ َ َ‫َ َ َ َ ِ ْ َ و‬ َ َ ِ ْ ‫ْف ا ْ ُ ْ َ ِ َ َ و َا ّ َا ِ َ و َا‬
َ ُ ّ ‫و َا ْ َ َء َ و َا ْ َ ْ َ ء َ و َا ْ ُ ْ َ َ و َا ْ َ ْ َ و َا‬
ٌ ْ ِ َ ٍ ‫ن ا ْ ُ ْ ِ ِ ْ َ َ ّ ً إ ّ َ َ َ ُ ّ ِ َ ْء‬ ِ ‫و َ ِ ْ ُ ْ َا‬
ْ ُ ََّ ْ ُ ُ َِ ِ َ ْ َ ‫ن و َ ْ َء ِ ذِي ا ْ ُ ْ َ و‬ ّ ‫ِ َد َ ا ِ إ‬
ِ ْ َ ‫َ ِ ا َ ْ َ ء و َا ْ ُ ْ َ ِ و َا‬ ِ َ ْ ْ ‫ل و َا‬ ِ َِْْ ُ ُ َ َ ‫نا‬
ُ َ ْ ‫َ َ ّ ُ ْونَ َذ ُ ُوا ا َ ا ْ َ ِ ْ َ َ ْ ُ ْ ُ ْ و َ َ ِ ْ ُ ا ِ أ‬

Ustadz Nur Rohmad, Pemateri/Peneliti di Aswaja NU Center PWNU Jawa Timur dan
Ketua Bidang Peribadatan & Hukum, Pengurus Daerah Dewan Masjid Indonesia Kab.
Mojokerto
 

Baca naskah khutbah Jumat lainnya:


Khutbah Jumat: Tiga Kunci Utama Pintu Surga
Khutbah Jumat: Mewaspadai Virus Takabur
Khutbah Jumat: Musibah, Muhasabah, dan Mahabbah 
TAGS: khutbah khutbah jumat

Anda mungkin juga menyukai