Hal ini dipenuhi setelah rapat anggota tanggal 15 Juni 1914. Demikianlah
proses surat menyurat selama 20 bulan dengan pemerintah Hindia Belanda,
akhirnya Muhammadiyah diakui sebagai badan hukum resmi. Tertuang
dalam Gouvernement Besluittanggal 22 Agustus 1914 No. 81 beserta
lampiran statuennya.
b. Faktor eksternal:
- penjajahan kolonial Belanda
- gerakan pembaharuan Islam Dunia
Beliau dengan gigih menentang instruksi “Sei Kerei” dari Jepang. Sei Kerei
adalah membungkukkan badan ke arah timur (Negeri Jepang) menghormati
Dewa Matahari, sebagai “Dewa penitis para Kaisar Jepang”. Upacara ini
wajib dilakukan para siswa setiap pagi.
Selaku Ketua PP Muhammadiyah, terpanggil menyelamatkan generasi
Muslim Indonesia dari syirik itu.