Merkuri adalah logam beracun yang, bahkan dalam konsentrasi rendah, dapat mengganggu
kesuburan, menekan sistem imunitas, merusak ginjal, menyebabkan kerusakan saraf, dan mengganggu
kerja otak.
Krim pemutih (Whitening Cream) yang mengandung Hg (Merkuri) tidak aman digunakan
karena Merkuri dan senyawanya termasuk dalam Daftar Kosmetik yang Dilarang.
Sesuai Lampiran I Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.42.1018 Tahun 2008 tentang Bahan
Kosmetik, dinyatakan bahwa Merkuri dan senyawanya termasuk dalam Daftar Kosmetik yang
Jakarta Head Office:
Dilarang kecuali Merkuri dalam senyawa seperti yang tercantum dalam Lampiran IV Daftar Bahan
Rukan Permata Senayan
Pengawet yang diizinkan Digunakan Dalam Kosmetik, garam Fenil Merkuri dan Thiomersal (NN) A/20-21
dengan kadar maksimum 0,007% (dihitung sebagai Hg) jika dicampur dengan senyawa merkuri lain Jl. Tentara Pelajar No. 5
Jakarta 12210
yang diijinkan, maka konsentrasi maksimum Hg tetap 0,007%, dengan batasan hanya digunakan
Tel: (+6221) 57941139
sebagai pengawet untuk sediaan tata rias mata dan pembersih tata rias mata dan mencantumkan Fax: (+6221) 57941140
Latar Belakang.
Dari sebuah sumber mengatakan bahwa Logam berat kadang-kadang ditambahkan ke Krim
pemutih untuk menghalangi pembuatan melanin, contoh logam yang biasa digunakan adalah merkuri
(Hg). Krim pemutih yang mengandung merkuri tidak aman digunakan. Maka dari itu diperlukan suatu
alat analisis yang secara praktis dapat digunakan untuk menganalisis persenyawaan merkuri di dalam
bahan Krim pemutih seperti alat portabel XRF Niton XL3t GOLDD+ yang digunakan sebagai
alternatif alat analisis.
Tujuan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk mengetahui 2 kegunaan alat analisa genggam
XRF (Niton XL3t GOLDD+) untuk melakuakn pengecekan kadar merkuri (Hg) dalam krim pemutih
kulit di tempat (pasar, toko,etc) pada waktu riil.
Saat melakukan pengecekan ke tempat, adalah sangat penting fitur uji tidak rusak, oleh karena
pemilik barang tidak akan mau jika barang nya di rusak. Pengujian awal ini disebut juga skrening, jadi
melakukan pengujian cepat di tempat tanpa merusak barang-barang nnya.
Jikalau pencekan awal menunjukan keterhadiran merhuri di barang nya, bisa dilakukan
pengujian lebih rinci untuk memastikan tingkat kadar merkuri dengan bantuan beberapa aksesori.
Jakarta Head Office:
1. Bahan
Sampel Krim pemutih dikumpulkan secara representatif dari berbagai pasar, kemudian
Sampel-sampel tersebut kami beri pengkodean secara numerik agar menghindari pencitraan buruk
bagi produk tertentu.
Tutup kembali
7
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengujian terhadap 17 jenis sampel Krim pemutih dengan menggunakan
Alat Niton XL3t 950 GOLDD+ diketahui terdapat 2 sampel yang kadar merkurinya dapat terbaca
yaitu sampel dengan kode A1005 dan A1011 yang masing-masing kadar merkurinya 5,16 ppm dan
4,12 ppm.
Berdasarkan Lampiran I Peraturan Kepala Badan POM No. HK.00.05.42.1018 Tahun 2008
tentang Bahan Kosmetik. Kadar Merkuri (Hg) maksimum yang diperbolehkan ada di dalam bahan
kosmetik adalah sebesar 0.007 % atau setara dengan 70 ppm. Maka dengan demikian kosmetik dengan
kode A1005 dan A10011 masih berada di bawah batas maksimum sehingga masih aman untuk
Jakarta Head Office:
dikonsumsi.
Hasil dari pengujian sebesar 5,16 ppm dan 4,12 ppm menunjukan bahwa Alat Niton XL3t Rukan Permata Senayan
A/20-21
GOLDD+ mampu menetapkan kadar merkuri (Hg) sampai kadar di bawah 70 ppm, dengan demikian Jl. Tentara Pelajar No. 5
Jakarta 12210
alat ini mempunyai LOD untuk merkuri sangat rendah, sehingga cukup baik untuk mendeteksi
Tel: (+6221) 57941139
merkuri (Hg) di dalam sampel krim pemutih. Fax: (+6221) 57941140
Kesimpulan
Alat analisa genggam XRF Thermo Niton terbukti alat yang sangat baik untuk skrining
merkuri dalam krim2 kulit, relatif murah, tidak memerlukan persiapan sampel yang kompleks atau
ekstraksi, dan dapat digunakan oleh analis dengan latar belakang teknis yang minim.
Uji tidak erusak ini sangat praktis dan cepat untuk pengecekan di lapangan, pengambilan
sampel untuk pengujian laboratorium hanya terhadap sampel yang berguna, ini menghindarin
pengambilan sampel yang tidak berguna,dengan demikian mengurangi ongkos kerja laboratorium.