Anda di halaman 1dari 2

NEWSLETTER #3

Skills for Competitiveness


Periode: September 2019 - Maret 2020

Program Pelatihan Pelatih di Tempat Kerja


Pelatihan Pelatih di Tempat
Kerja mempunyai dua tujuan.
Pertama, menghasilkan
pelatih di tempat kerja yang
kompeten untuk mengawasi
dan membimbing peserta
magang dalam membangun
pengetahuan, ketrampilan 21 118 85
dan sikap berbasis kebutuhan Kurikulum yang Mitra Lokakarya
Dikembangkan/ Industri & Pelatihan
industri. Kedua, pelatih di Direvisi
tempat kerja diharapkan
16 Peserta berpose dengan 2 orang Fasilitator mampu mengembangkan 31%* 51%* 49%*
program pelatihan internal agar
kemampuan dan produktivitas tenaga kerja di perusahaannya meningkat.
Kedua hal ini akhirnya akan turut menyumbang peningkatan kompetensi *angka kenaikan dalam persen
tenaga kerja Indonesia.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan pelatih di tempat kerja yang kompeten


bagi perusahaan mitra dari politeknik dan akademi komunitas yang didukung
788**
} 33%
Penerima
Manfaat
Perempuan

oleh S4C, proyek ini melakukan kerjasama dengan Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Industri dari Kementerian Perindustrian, KADIN
Indonesia, dan IHK Trier (KADIN Jerman) untuk menyelenggarakan program
1,202
} 42%
Siswa Perempuan

}
Pelatihan Pelatih di Tempat Kerja (PPTK) yang bertaraf dan bersertifikat
internasional (Jerman) untuk mendukung program revitalisasi pendidikan dan 8 (Baru) 50%
pelatihan kejuruan sistem ganda di Indonesia. Program yang berlangsung di Fasilitator Perempuan
DACUM
Jakarta pada 4 – 9 November 2019 ini melatih 16 peserta dari 12 perusahaan Tersertifikasi
yang dipilih oleh politeknik mitra S4C. Pelatihan tersebut adalah salah satu
**akumulatif
dari serangkaian kegiatan PPTK yang telah menghasilkan lebih dari 300


alumni sejak program ini dimulai pada 2015.

“Pelatihan Pelatih di Tempat Kerja menggabungkan About S4C


metodologi, mekanisme pelaksanaan, dan latihan
praktek. Peserta yang lulus memperoleh sertifikat
internasional, memberikan kepercayaan diri dalam S4C, yang didanai oleh SECO (Sekretariat
penerapan untuk menciptakan sumber daya manusia Negara Swiss Urusan Ekonomi), bekerja sama
yang kompeten. Pemerintah perlu memberikan dengan kementerian terkait dan industri di
insentif untuk perusahaan yang melaksanakan Indonesia untuk membangun sistem ganda
pemagangan yang berkualitas.” pendidikan dan pelatihan vokasi melalui
Didik Tri Hartono, Manajer Senior Operasional politeknik/akademi komunitas terpilih dalam
PT Dua Kelinci, Pati, Jawa Tengah. sektor logam, manufaktur, makanan, dan mebel/
perkayuan, yang termasuk penyumbang utama
pembangunan nasional. Tujuan utama adalah

Ringkasan Kegiatan menghasilkan lulusan yang kompeten untuk


bekerja di industri.
September 2019 - Maret 2020
Mitra: Universitas Bern Ilmu Terapan (BFH-CDC),
Selama periode ini kegiatan S4C terdiri dari pengembangan kurikulum, Asosiasi Kerjasama Teknis Internasional Swiss
pengembangan rencana pembelajaran semester (RPS), pelatihan dan (SITECO), Badan Pengembangan Sumber Daya
pembinaan dosen, forum berbagi pengetahuan, persiapan penilaian akreditasi, Industri (BPSDMI)/Kementerian Perindustrian,
pengembangan “Pabrik Pendidikan” (Teaching Factory), pelatihan Fasilitator dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud).
DACUM (bekerja sama dengan STED/Pengembangan Pendidikan Pariwisata
Berkelanjutan), pengembangan kerjasama dengan sektor swasta, pelatihan
pelatih di tempat kerja, dan pengembangan pusat pengembangan karier.
Waktu singkat yang berarti untuk Pemagangan berhasil berkat
membangun keterampilan dan karakter pelatih kompeten

Totok Sampurno (Manajer Pengendalian Inventaris Perencanaan PT Sulawesi Mining Investment (terletak dalam Kawasan Industri
Produksi dan Teknik di PT Philnesia International, Semarang) Morowali Indonesia/IMIP) adalah tempat bekerja dari Hilman
berpendapat bahwa PPTK berguna sebagai panduan bagi tim Jaya (Asisten Manajer Pembangkit Listrik) dan salah satu
dalam membimbing peserta magang. perusahaan mitra dari Politeknik Industri Logam Morowali. Hilman
senang dengan pengalaman dan metode baru yang diperoleh
Saya akan melatih beberapa orang menjadi pembantu pelatih selama mengikuti PPTK. Untuk perbaikan program pelatihan
dan koordinator magang di divisi yang menerima peserta dia mengusulkan agar studi kasus dimasukkan menjadi materi
magang. mengingat kondisi lapangan yang bervariasi.

Tantangan internal adalah ketidaksiapan manajemen Hilman akan mencoba menerapkan metode baru, mulai dari
perusahaan untuk menerima mahasiswa magang, sementara perencanaan hingga ke evaluasi program. Menjalin koordinasi
tantangan eksternal adalah ketidaksiapan peserta, baik secara dan kerjasama yang baik antara pihak internal (perusahaan) dan
pengetahuan, ketrampilan maupun mental. eksternal (sekolah) juga penting untuk mengurangi miskomunikasi.

Untuk memantapkan apa yang sudah kami peroleh dari PPTK, Dia berharap suatu saat bisa mendapat kesempatan mengikuti
akan lebih baik jika disediakan pendampingan, buku panduan, pelatihan Master Pelatih di Tempat Kerja agar dapat memberikan
dan alat bantu. pelatihan kepada para kepala unit kerja, termasuk cara
bagaimana mereka bisa membantu pengembangan kecakapan
hidup dari peserta magang. Hilman percaya metode yang baik
akan menunjang keberhasilan program pemagangan.

Jl. Wanamarta Raya No. 20, Kawasan Industri Kendal, Kendal, Jl. Poros Trans Sulawesi, Desa Labota, Kecamatan Bahodopi,
Jawa Tengah | Telp. 0294-3692-732. Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah 94974 | Telp. 0853-4210-2597
www.poltek-furnitur.ac.id www.pilm.ac.id

Program pemagangan lebih Saya menjadi pelatih yang lebih


mengenalkan sekolah ke dunia industri baik karena PPTK

Andi Adrianti Latippa atau Ibu Ritha adalah Manajer Sumber Marifood Semarang adalah salah satu mitra Politeknik Negeri
Daya Manusia dan Bagian Umum PT Huady Nickel Alloy Jember untuk program kerjasama industri. Yohanes Paijanto
Indonesia, Bantaeng yang merupakan salah satu perusahaan (Koordinator Pelatihan Marifood) tidak hanya mendapat banyak
mitra dari Akademi Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng. Dia informasi, tapi juga mendapat sertifikat kompetensi sebagai
merasakan manfaat pelatihan ini sebagai bekal untuk menjadi Pelatih di Tempat Kerja. Dibandingkan dengan program sejenis
pembimbing bagi mahasiswa saat mereka melakukan praktek dari Kemenaker yang mempunyai materi lebih beragam, PPTK
kerja atau magang di perusahaan. ini lebih fokus kepada metodologi dan penanganan peserta
magangnya.
Ibu Ritha menyarankan untuk peningkatan kualitas pelatihan perlu
ditambahkan materi dan durasi, selain diperkenalkan pengalaman- Dengan menerapkannya di pekerjaan kita, pengalaman akan
pengalaman praktis di lapangan dari beberapa perusahaan yang meningkat begitu juga dengan kompetensi sebagai Pelatih di
telah berhasil mengimplementasikan metode pelatih di tempat kerja. Tempat Kerja.

Tantangan internal adalah akan diperlukan waktu yang tidak sedikit Agar implementasi dapat berjalan dengan baik, sisi internal
untuk mensosialisasikan metode ini ke staf yang akan menjadi perusahaan (peraturan, prosedur, adminitrasi, dan personel
pembimbing mahasiswa magang. Tantangan eksternal adalah masih yang terlibat) perlu disesuaikan dengan kebutuhan program
banyak sekolah atau perguruan tinggi yang belum menerapkan pemagangan dan menyesuaikannya dengan peraturan dan
kurikulum industri karena mereka masih menggunakan kurikulum perundangan yang berlaku.
yang lama dan jarang melakukan update kurikulum setiap 4 tahun
sekali. Masukan untuk peningkatan mutu program pelatihan adalah
ditambahkan studi banding ke perusahaan-perusahaan yang
Jika ada pelatihan lanjutan sebaiknya dilaksanakan di lokasi yang telah melaksanakan program pemagangan yang berhasil
lebih mudah dijangkau (misalnya di Sulawesi Selatan) dan pada meningkatkan ketrampilan teknis peserta.
pertengahan tahun.

Nipa-Nipa, Pa’jukukang, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan 92461 Jl. Mastrip Kotak Pos 164, Jember, Jawa Timur 68101
Telp. 0413-2526-980 Telp. 0331-333-532
www.akom-bantaeng.ac.id www.polije.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai