Anda di halaman 1dari 4

Skema superheater

Superheater adalah adalah sebuah komponen boiler subcritical yang berfungsi untuk memanaskan
kembali uap saturated, pada tekanan kerja konstan, sehingga menjadi uap superheated. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan energi panas yang terkandung di dalam uap, sehingga
efisiensi termal mesin akan ikut meningkat.
Jenis Jenis superheater

1. Radiant superheater adalah superheater yang diposisikan di area ruang bakar boiler,
sehingga pipapipa superheater langsung menyerap panas radiasi dari pembakaran di dalam
furnace.
2. Superheater konveksi akan menyerap panas dari gas buang hasil pembakaran secara
konveksi. Konsep ini bertujuan utama untuk memaksimalkan penyerapan panas dari
pembakaran. Berkebalikan dengan superheater radian, karakteristik dari superheater
konveksi adalah semakin banyak uap air yang mengalir di dalam pipa-pipa superheater
konveksi, maka akan semakin tinggi temperatur uap keluaran superheater konveksi.
3. Superheater kombinasi radian dan konveksi adalah yang paling populer, dan masih
diaplikasikan hingga saat ini. Superheater ini sekaligus mengkombinasikan dua karakteristik
yang bertolak belakang antara superheater radian dengan konveksi, sehingga didapatkan
uap superheated yang lebih homogen di debit aliran uap yang bervariasi.

Macam-Macam Superheater

1. Superheater Roof
2. SH Back Pass Side Wall
3. SH Backpass Front Wall, Roof, & Upper Rear Wall
4. SH Backpass Lower Rear Wall
5. Low Temp SH Horz (Konveksi)
6. Low Temp SH Vert (Konveksi)
7. Desuperheat #1
8. SH Division Panel (Radian)
9. Desuperheat #2
10. SH Vertical Platen (Radian & Konveksi)
11. SH Outlet to Main Turbin1
Persiapan Superheater Sebelum Start–up

1. Dipastikan tidak ada kondensasi di line SH, line harus di drain (drain SH dibuka).
2. Dipastikan tube bersih dari slag.
3. Natural purging dan forced purging.
4. Thermo probe diaktifkan.
5. Pengecekan tidak ada SH tube leak dan abnormalities.
6. Boiler feedwater pump inservice.

Prosedur Startup Superheater

a. Water Steam
1. Dijaga kualitas air agar terpenuhi kriteria (pH, Sodium, Silica, cat & spec conductivity).
2. Dosing pump NaOH ke boiler diaktifkan dan feedwater dijaga stabil.
3. Silica dibuang sebelum masuk superheater dengan membuka continuous blowdown.
4. Membuang kandungan oksigen dengan membuka deaerator vent.
5. Jalur sirkulasi steam dibuka (buka hp bypass dan lp bypass) setelah tercapai pressure.
6. Tutup superheater drain setelah 6 bar
.
b. Firing
1. Rate pemanasan pipa superheater dijaga <1,5 celcius/menit dengan mengatur pengapian.
2. Temp flue gas exit dijaga < 537 dari thermoprobe.

Prosedur Shutdown Superheater

1. Mengurangi pengapian diiringi dengan penurunan load sampai terakhir 2 mill dengan
feeder speed minimal.
2. Penurunan temp tidak boleh > 1,5 celcius/min.
3. Dilakukan pengecekan tube leak melalui visual dan suara menggunakan 1 burner.
4. Tunggu 12 jam natural cooling kemudian dilanjut force cooling menggunakan FD Fan dan
ID Fan.
5. Boiler deslagging jika diperlukan.

Faktor yang Mempengaruhi Performa Superheater

a. Internal
1. Tube leak
2. Kualitas steam
3. Kerak di dalam tube (scale)
4. Temperatur feedwater (HPH A8)
5. Jenis material tube

b. Eksternal
1. Slag
2. Jarak dengan titik fireball
3. Jenis batu bara (kalor & HGI batu bara).

Tahapan Pemeliharaan dan Perawatan Superheater

1. Chemical Cleaning (Commissioning)


2. Penggantian tube yang tipis (Heat Treatment dan Radiography)
3. Pembersihan dari slag dengan sootblow
4. Inspeksi kebocoran dan denting (bottom slope)
5. “Spacer” dicek abnormalities
6. Travid test (test pressure release PRV dan ERV).

Heat Treatment

Post Weld Heat Treatment : Berfungsi untuk menghilangkan tegangan sisa di material
pengelasan. Sehingga struktur atom lebih seragam sehingga tidak menjadi getas. Teknik ini
biasa digunakan untuk peralatan dengan pengoperasian pressure tinggi.

Anda mungkin juga menyukai