SEMESTER GENAP
TAHUN AKADEMIK 2020-2021
4. Buka aplikasi POM for windows, pilih modul PERT/CPM, klik file new lalu pilih single time
estimate
B a 1S00
E B
F
I •0QD F
L’ ‹i. 110C !
A 3| 2000 0 3 1 4
B 4 1500 0 4 0
C 5| 3000 6 11 6
D 7| TOOO 4 11 4 1\ 0
E 12 13000 4 \6 E 17 T
6 6000 11 17 17 0
5 6000 \b 21 19 24
7t 8000 17 24 17 24 0
3 4000 t j7 20 26 9
J 5 ?500 24 29 24
6 B000 29 35
L IJ 11000 35 46 35
#00O0 72000
Dari grafik diperoleh jalur kritis yang berwarna merah yaitu B-D-F-H-J-K-L
6. Menggunakan metode crashing untuk mengetahui proyek yang dipercepat, dan diperoleh
tabel
Dari tabel diatas terlihat beberapa aktivitas yang dipercepat yaitu aktivitas E,F,H,K,L
7. Waktu penyelesaian proyek yang dipercepat yaitu
Aktivitas E dari 12 minggu dipercepat menjadi 10 minggu dengan biaya Rp.
1000
Aktivitas F dari 6 minggu dipercepat menjadi 5 minggu dengan biaya Rp. 2000
Aktivitas H dari 7 minggu dipercepat menjadi 4 minggu dengan biaya Rp. 3000
Aktivitas K dari 6 minggu dipercepat menjadi 4 minggu dengan biaya Rp. 2000
Aktivitas L dari 11 minggu dipercepat menjadi 10 minggu dengan biaya Rp.
3000
8. Biaya percepatan proyek
yaitu : Aktivitas E = Rp.
1000 Aktivitas F = Rp.
2000 Aktivitas H = Rp.
3000 Aktivitas K = Rp.
2000 Aktivitas L = Rp.
3000
Sehingga biaya total percepatan/ crashing adalah Rp. 11.000
9. Biaya normal penyelesaian proyek adalah Rp. 75000 , dikerjakan selama 46 minggu
Biaya penyelesaian proyek yang dipercepat adalah Rp. 75000+ Rp. 11.000 = Rp. 86.000 ,
dikerjakan selama 39 minggu.
Dengan nilai kontrak Rp 100.000.000 masih bisa mendapat keuntungan jadi lebih baik
mengambil kontrak proyek.
10. Keuntungan apabila proyek diselesaikan dengan waktu normal Rp 100.000.000 – Rp.
75.000 = Rp. 99.925.000
Keuntungan apabila proyek diselesaikan dengan waktu dipercepat Rp 100.000.000 – Rp.
86.000 = Rp. 99.914.000