Laporan Kasus Hernia
Laporan Kasus Hernia
Disusun oleh :
Juan Setiaji
030.05.286
Pembimbing :
Dr. Deddy Subandrio, Sp.B
I. Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 69 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status : Menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Kav Setia Budi RT 04/05 Cipadu, Larangan
Tanggal masuk RS : 23 Oktober 2011
No. Rekam medis : 055917
Terdapat benjolan yang pada perut kanan bawah yang hilang timbul sejak kurang
Kulit
Warna : Sawo matang, tidak pucat, tidak ikterik, tidak terdapat
hipopigmentasi ataupun hiperpigmentasi.
Lesi : Tidak terdapat lesi primer seperti makula, papula, vesikula,
pustula maupun lesi sekunder seperti jaringan parut atau keloid
Rambut : Tumbuh rambut pada permukaan kulit
Turgor : Baik
Keringat : Normal
Kepala
Normocephali
Distribusi rambut merata dan berwarna hitam
Tidak tampak adanya deformitas
Mata
Tidak terdapat ptosis pada palpebra dan tidak terdapat oedem
Conjunctiva tidak anemis
Sklera tidak tampak ikterik
Pupil : isokor, RCL +/+, RCTL +/+
Telinga
Daun telinga : Normal
Tofi : Tidak ditemukan
Liang telinga : Lapang
Membrana timpani : Intak
Nyeri tekan mastoid : Tidak nyeri tekan
Serumen : Tidak ada
Sekret : Tidak ada
Hidung
Bagian luar : Normal, tidak terdapat deformitas
Septum : Terletak di tengah dan simetris
Mukosa hidung : Tidak hiperemis
Cavum nasi : Tidak ada tanda perdarahan
Leher
JVP : (5+2) cm H20
Kelenjar tiroid : Tidak teraba membesar
Trakea : Letak di tengah
Thorax
Punggung
Ekstremitas
Ekstremitas atas
o Regio kanan : Akral hangat, tidak terdapat oedem
o Regio kiri : Pada status lokalis
Ekstremitas bawah
o Regio kanan : Akral hangat, tidak terdapat oedem
o Regio kiri : Akral hangat, tidak terdapat oedem, terdapat luka lecet
V. Status Lokalis
Inspeksi
Tanpa mengedan atau batuk tampak massa dengan ukuran sebesar 8x5x3 cm di
daerah inguinal dextra, berbentuk bulat, warnanya seperti kulit di sekitarnya, dan
tidak terdapat tanda-tanda radang
Palpasi
Teraba massa di regio inguinal dextra, permukaan rata, nyeri tekan, massa teraba
kenyal dan tidak bisa dimasukkan kembali ke dalam cavum abdominalis. Finger
tip test dilakukan dan teraba di medial jari.
Auskultasi
Tidak terdengar bunyi peristaltik usus.
Laboratorium
Hematologi
o Hb : 12,6 g/dl
o Ht : 32 %
o Trombosit : 393.000 /dl
o Leukosit : 9500 /ul
o Eritrosit : 4,62 juta
o Bleeding time : 3 menit
o Clotting time : 12 menit
o GDS : 116
Kimia darah
o SGOT : 16
o SGPT : 13
o Asam urat : 10,1
o Ureum : 40
o Kreatinin : 0,9
Tumor
Hernia Femoralis
IX. Penatalaksanaan
X. Prognosis
Ad vitam : ad bonam
Ad sanatioanm : ad bonam
Ad fungsionam : ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Hernia berasal dari kata latin yang berarti rupture. Hernia didefinisikan adalah suatu
penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah yang lemah (defek) yang diliputi oleh
dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di berbagai tempat dari tubuh kebanyakan defek
melibatkan dinding abdomen pada umumnya daerah inguinal.
Hernia ingunalis dibagi menjadi dua yaitu Hernia Ingunalis Lateralis (HIL) dan Hernia
Ingunalis Medialis. Disini akan dijelaskan lebih lanjut hernia ingunalis lateralis. Hernia
inguinalis lateralis mempunyai nama lain yaitu hernia indirecta yang artinya keluarnya tidak
langsung menembus dinding abdomen. Selain hernia indirek nama yang lain adalah Hernia
oblique yang artinya Kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia
ingunalis lateralis sendiri mempunyai arti pintu keluarnya terletak disebelah lateral Vasa
epigastrica inferior. Hernia inguinalis lateralis (HIL) dikarenakan kelainan kongenital meskipun
ada yang didapat.
1. Terjadinya
a. Kongenital
b. akuisita
2. Letaknya
a. Hernia diaphragma
b. Hernia umbilical
c. Hernia inguinal
d. Hernia femoral
3. Sifatnya
a. Reponible
Isi hernia keluar masuk
Gangguan pasase (-)
b. Irreponible
Terjadi perlekatan isi kantong dengan peritoneum kantong (HERNIA AKRETA)
Tidak ada sumbatan/ gangguan pasase (-)
Nyeri (-)
Isi kantong tidak dapat masuk lagi
Penyebab terjadinya hernia inguinalis masih diliputi berbagai kontroversi, tetapi diyakini
ada tiga penyebab, yaitu:2
1. Peninggian tekanan intra abdomen yang berulang.
Overweight
Mengangkat barang yang berat yang tidak sesuai dengan ukuran badan
Sering mengedan karena adanya gangguan konstipasi atau gangguan saluran kencing
Adanya tumor yang mengakibatkan sumbatan usus
Batuk yang kronis dikarenakan infeksi, bronchitis, asthma, emphysema, alergi
Kehamilan
Ascites
2. Adanya kelemahan jaringan /otot.
3. Tersedianya kantong.
HERNIA INKASERATA
HERNIA STRANGULATA
Kanalis Inguinalis
Kanalis Femoralis
HERNIA FEMORALIS
- Atau kedua-duanya
MACAM-MACAM HERNIA
1. Hernia Richter
Pada Hernia femoralis atau hernia obturatoria
Sebagian dinding usus strangulasi (biasanya pada ante mesenterial)
Pasase bisa terganggu, bisa juga tidak terganggu
Jarang
Biasa ditemukan saat operasi
Komplikasi : strangulasi, perforasi usus
2. Hernia Interna
Tonjolan (bukan kantong), melalui lubang dlm perut (Foramen Winslowi)
Contohnya pada hernia diaphragmatica
3. Hernia Insipiens
Termasuk hernia inguinalis lateralis yang hanya masuk pada canalis inguinalis saja tapi isi
tidak keluar (melalui anulus inguinalis ext)
5. Hernia Spieghel
Lokus minor resist : lateral m.recti abdominis dg linea semisirkularis
Merupakan hernia interstitiel/ hernia interparietalis
Jarang
Usia 40 – 70 tahun
Klinis : benjolan di atas titik McBurney kanan-kiri
Kantong hernia masuk celah dinding perut
Isi hernia terdiri dari usus, omentum, ovarium
Diagnosis penunjang dengan USG
Jarang mengalami inkarserasi
Therapy : herniotomi dan hernioplastik
Jahit m.transversus abdominis dan m.internus abdominis
6. Hernia Littre
Sangat jarang
Isi = mengandung diverticulum Meckeli
Hernia sebagian usus ~ hernia Richter
7. Hernia Obturatoria
Melalui canalis obturatorius
Batas kranial/ lateral = Sulcus obturatorium os pubis
Batas caudal = tepi membran obturator, m.obturator int et ext
Isi canalis = berjalan saraf dan A.V obturatoria
8. Hernia Labialis
Biasa pada anak kecil merupakan hernia inguinalis lateralis masuk ke labium mayus
Pd pem fisik benjolan labium mayus, benjolan saat berdiri, saat tiduran hilang benjolannya
DD/ : hernia femoralis, kista dari canalis nuck
9. Hernia Bilateral
Kanan kiri ada
Pada hernia inguinalis
Biasa pada anak (incidens 1-2%)
Paling banyak terjadi di sebelah kanan (60%), kiri (20-25%) dan sisanya terjadi pada keduanya
Pada anak biasanya dilakukan operasi sekaligus kiri dan kanan
Pada dewasa juga operasi sekaligus kecuali ada kontraindikasi
Pengobatan hernia adalah operasi. Operasi elektif dilakukan untuk mengurangi gejala dan
mencegah komplikasi seperti inkaserasi dan strangulasi. Pengobatan non operatif
direkomendasikan hanya pada hernia yang asimptomatik. Prinsip utama operasi hernia adalah
herniotomy : membuka dan memotong kantong hernia, herniorraphy : memperbaiki dinding
posterior abdomen kanalis inguinalis.
Herniotomy
Insisi 1-2 cm di atas ligamentum inguinale dan aponeurosis obligus eksterna dibuka sepanjang
canalis inguinalis eksterna. Kantong hernia dipisahkan dari musculus cremaster secara hati-hati
sampai ke kanalis inguinalis internus, kantong hernia dibuka, lihat isinya dan kembalikan ke
kavum abdomen kemudian kantong hernia dipotong. Pada anak-anak cukup hanya melakukan
herniotomy dan tidak memerlukan herniorrhaphy.
Herniorrhaphy
Dinding posterior di perkuat dengan menggunakan jahitan atau non-absorbable mesh dengan
tehnik yang berbeda-beda. Meskipun tehnik operasi dapat bermacam-macam tehnik bassini dan
shouldice paling banyak digunakan. Tehnik operasi Liechtenstein dengan menggunakan mesh
diatas defek mempunyai angka rekurensi yang rendah.