pertama kali disampaikan oleh Mr. Muhammad Yamin dalam Rapat Besar
(BPUPKI), tanggal 11 Juli 1945. Dalam rapat tersebut Mr. Muhammad Yamin
agama Islam sendiri. Pendek kata menurut kehendak rakyat, bahwa urusan agama
Islam yang berhubungan dengan pendirian Islam, wakaf dan masjid dan penyiaran
harus diurus oleh kementerian yang istimewa, yaitu yang kita namai Kementerian
Kementerian Agama tidak disepakati oleh anggota PPKI. Salah satu anggota
Latuharhary.
45
46
berkenaan dengan dasar negara, yaitu Pancasila, dan bukannya Islam atau Piagam
Agama, 1957: 856), "Pada waktu itu orang berpegang pada teori bahwa agama
harus dipisahkan dari negara. Pikiran orang pada waktu itu, di dalam susunan
Lebih lanjut Wahid Hasjim menulis, "Setelah berjalan dari Agustus hingga
November tahun itu juga, terasa sekali bahwa soal-soal agama yang di dalam
(departemen) tidak dapat dibiarkan begitu saja. Dan terasa perlu sekali
berpusatnya soal-soal keagamaan itu di dalam satu tangan (departemen) agar soal-
soal demikian itu dapat dipisahkan (dibedakan) dari soal-soal lainnya. Oleh karena
jalan tengah antara teori memisahkan agama dari negara dan teori persatuan
orang anggota, di antaranya 50 orang dari luar Jawa (utusan Komite Nasional
Daerah). Sidang dipimpin oleh Ketua KNIP Sutan Sjahrir dengan agenda
pemerintahan.
Wirjosaputro. Mereka adalah anggota KNI dari partai politik Masyumi. Melalui
dalam negeri Indonesia yang sudah merdeka ini janganlah hendaknya urusan
tersendiri.”
Soekarno memberi isyarat kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta akan hal itu.
Islam, mencoret tujuh kata dalam Piagam Jakarta yaitu "Ketuhanan dengan
memenuhi tuntutan sebagian besar rakyat beragama di tanah air, yang merasa
semestinya, juga agar soal-soal yang bertalian dengan urusan keagamaan diurus
kompromi antara teori sekuler dan Kristen tentang pemisahan gereja dengan
negara, dan teori muslim tentang penyatuan antara keduanya. Jadi Kementerian
Agama itu timbul dari formula Indonesia asli yang mengandung kompromi antara
dua konsep yang berhadapan muka, sistem Islami dan sistem sekuler."
49
melalui siaran Radio Republik Indonesia. Haji Mohammad Rasyidi diangkat oleh
seorang ulama berlatar belakang pendidikan Islam modern dan di kemudian hari
saat itu adalah menteri tanpa portofolio dalam Kabinet Syahrir. Dalam jabatan
sekolah.
Rasjidi dalam pidato yang disiarkan oleh RRI Yogyakarta menegaskan bahwa
Menteri Agama H.M. Rasjidi yang mempunyai nilai sejarah, tersebut diucapkan
pada Jumat malam, 4 Januari 1946. Pidato pertama Menteri Agama tersebut
tanggal 17-18 Maret 1946, H.M. Rasjidi menguraikan kembali sebab-sebab dan
1945 Bab XI pasal 29, yang menerangkan bahwa "Negara berdasar atas
agamanya dan kepercayaannya itu" (ayat 1 dan 2). Jadi, lapangan pekerjaan
Kementerian Agama ialah mengurus segala hal yang bersangkut paut dengan
(sekarang bernama Pengadilan Negeri), ketua dan anggota Raad Agama yang
Agama.
51
Melalui perjuangan yang gigih dan tanpa pamrih para pendahulu kita,
sejarah Kementerian Agama menyatu dengan sejarah NKRI. Bahkan dalam masa
revolusi, Yogyakarta.
jasa baik tokoh Muhammadiyah K.H. Abu Dardiri dan K.H. Muchtar. Dalam
waktu tersebut tugas-tugas Menteri Agama secara fakultatif tetap memiliki akses
dengan Jakarta.
agama bagi umat Islam yang telah berjalan sejak prakemerdekaan menjadi
tanggung jawab Kementerian Agama. Semula hal itu berlaku di Jawa dan Madura,
didorong oleh mosi integral Mohammad Natsir (periode berlakunya UUDS 1950)
Indonesia Serikat (RIS) kepada Menteri Agama, maka secara de jure dan de facto,
tugas dan wewenang dalam urusan agama bagi seluruh wilayah RI menjadi
meningkatkan pelayanan publik, saat ini Kementerian Agama terdiri dari 11 unit
Selain 11 unit kerja tersebut, Menteri Agama juga dibantu oleh 3 (tiga) staf
ahli dan 2 (dua) pusat yaitu : Staf Ahli Bidang Hubungan Kelembagaan
Keagamaan, Staf Ahli Bidang Manajemen Komunikasi dan Informasi, Staf Ahli
Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, Pusat Kerukunan Umat Beragama, Pusat
berkualitas
keagamaan
dan akuntabel
keagamaan
terpercaya
dan keagamaan;
Kementerian Agama;
Agama;
Bidang Agama:
Bidang Pendidikan:
tahun).
pendidikan.
56
berkualitas.
Kepala Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, Spiritulitas dan
masukan dan rekomendasi para ulama Al-Qur’an tanggal 8-10 Mei 2006 di
Agama menggagas agar terwujud sebuah karya tafsir tematik yang disusun
oleh sebuah tim sebagai karya bersama. Ini juga sebagai wujud realisasi
berbagai problematika umat. Oleh karena itu, tafsi Kementerian Agama ini
tafsirnya dengan metode tematik atau Tafsir tematik atau dikenal juga dengan
Qur’an. (Tim Forum Karya Ilmiah Raden Purna Siswa 2011 MHM Lirboyo,
Ketua Tim Penyusun Tafsir Tematik Departemen Agama RI, Spiritulitas dan
Tabel 4.1
sebagai berikut
NO NAMA JABATAN
Tabel 4.2
NO NAMA JABATAN
17 Drs. H. M. Syatibi AH _
APU
Tabel 4.3
Tim lain yang ditunjuk terlibat dalam upaya penyempurnaan tafsir adalah
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tim yang dibentuk dari LIPI
NO NAMA JEBATAN
dibantu oleh kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknoligi (BPPT) yang
pada waktu itu dijabat oleh Prof. Dr. Ir. H. Said Djauharsyah Jenie, Scm Sed.
Dengan dibantu Staf Sekretariat Dra. E. Tjempakasri, M.Lib. dan Drs. Tjetjep
kurnia.
Adapun kitab tafsir kemenag RI yang digunakan oleh peneliti adalah kitab
Kementrian Agama yang sudah ada. Hal ini bukan karena tafsir yang sudah ada
tidak relevan lagi akan tetapi ada beberapa hal yang harus diperbaiki agar
pembaca pada masa kini mendapat hal-hal baru dengan gaya bahasa yang
cocok untuk kondisi masa kini. Berikut akan dipaparkan tentang beberapa
agama RI:
adalah rasm yang secara resmi sudah beredar luas dikalangan masyarakat
Indonesia. Jika kelompok ayatnya terlalu panjang, maka tim membagi lagi
Depertemen Agama tahun 2002 yang telah diterbitkan pada tahun 2004.
f. Asbābun nuzūl, Asbābun nuzūl dalam penafsiran ini dijadikan sub tema.
Jika dalam kelompok suatu ayat ada beberapa Asbābun nuzūl, maka yang
pertama yang dijadikan sub tema. Sedangkan Asbābun nuzūl yang lain
Jika ada perbaikan adalah pada redaksi, meringkas uraian yang sudah ada,
membuang uraian yang tidak perlu, mentahrij hadits atau mengungkap yang
belum ditahrij, atau mengeluarkan hadits yang tidak sahih. Tafsir ini juga
sebagai refleksi kemajuan teknologi abad mutakhir ini, hal ini juga
zaman. Ayat-ayat kauniah dalam hal ini dikaji oleh Lembaga ilmu
hidayah.
dimaksudkan oleh al-quran, juga dilakukan secara berurutan ayat demi ayat
kemudian surat demi surat dari awal hingga akhir sesuai dengan susunan
adab al-ijtima‟i karena tafsir ini disusun mencakup beberapa aspek terkait
setiap bahasan ayat diberi tema-tema sebagai arah yang dimaksud ayat tersebut
Juz 29 berisi 11 surah yang dimulai dengan surah ke 67 yaitu surah Al-
Mulk sampai dengan surah yang ke 77 yaitu Al-Mursalah, artinya yang diutus.
kemusrikan. Surah ini berisi banyak tantangan kepada pendirian kaum kafir
yang salah, juga berisi tasliyah atau pengobat hati bagi Nabi Muhammad yang
selalu dibantah oleh kaumnya. Berisi peringatan yang keras bagi orang-orang
yang tidak mengikuti ajaran yang benar, disamping memberikan harapan bagi
Pada dua surah yang bergandengan dekat, yaitu al-Muzammil dan al-
lahir dan batin dan dari apapun pengaruh alam ini. Menurut Buya HAMKA,
pribadi yang utuh dan tahan menghadapi segala rintangan dengan melakukan
qiyamullail.
qalam atau pena untuk mencatat ilmu pengetahuan pada umumnya dan wahyu
illahi pada khususnya. Surah Al-Qalam memberi kita dua ingatan, yaitu ingatan
yang pertama bahwa agama umat memerlukan catatan supaya tidak hilang
bahkan hadis-hadis sabda Nabi pun dicatat agar jangan sampai dilupakan oleh
orang-orang.
67
Kemudiaan surah Nuh adalah surah yang ke 71, seluruh ayatnya pendek-
berhala dan menyembah Allah yang Maha Tunggal. Surah Nuh bukan saja
sebagai obat kecewa bagi Nabi Muhammad saw. bahkan juga menjadi
makhluk halus yang berada di luar jangkauan penglihatan manusia atau panca
indra yang lima, tetapi dapat diyakinkan oleh orang yang dibukakan Tuhan
baginya, karena rohani terkadang dapat melihat apa yang tidak dapat kita lihat
Tahun 2010
penamaan surah ini penulis mengutip dari Sahroni, (2019: 3) yaitu menurut
Imam Ibn Jarir al-Thabari (w. 310 H) yang mengatakan bahwa semua surah-
surah di dalam Al-Qur’an mempunyai nama yang diberikan oleh Rasulullah (al-
Thabari, 2000: 100). Ada pendapat dari Syaikh Sulaiman al-Bajirami (w. 1221
karena nama-nama surah beserta urutan-urutan surah dan ayat di dalam Al-
Adapun metodologi penamaan surah pada juz 29 yang terdiri dari 11 surah
menjadi dua bagian, yaitu ada nama surah yang ditetapkan berdasarkan tauqify
atau langsung dari Nabi dan nama surah yang ditetapkan berdasarkan ijtihad.
Penamaan surah ini berdasarkan tauqify ada empat nama yaitu surah al-
ayat ini adalah membahas tentang pengagungan Allah kepada dzat-Nya yang
)1 :67/ ( الملك١ ش ْيءٍ قَ ِدي ٌْۙر َ ِي بِيَ ِد ِه ْال ُم ْل ُۖكُ َوه َُو
َ ع ٰلى ُك ِل ْ تَ ٰب َركَ الَّذ
Penamaan surah ini dengan nama surah Taba>rak yaitu dilihat dari
mencegah dari siksa kubur) dari Rofi’ bin Khodij dan Abi Hurairah, mereka
Jumalul Quro dan juga disebutkan oleh As-Suyuti dalam kitabnya al-Itqon.
mulk. Penamanya dengan alasan karena didengar dari Rasulullah yaitu dari
yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra.: Dari Nabi bersabda “Sesungguhnya
tarikh Ibnu Asakir dari hadis Anas bin Malik yaitu (Sesungguhnya Rasulullah
hadist dari Jabir bin Abdillah yang diangkat: (Sesungguhnya surah itu
menjaga dari siksa kubur dan menolong orang yang menghafalnya tidak
mendapat siksa kubur). Penamaan ini juga disebutkan oleh beberapa mufassir
mufassir.
Nabi. Nama ini juga sering ditemukan di banyak mushaf dan kitab tafsir dan
catatan pada mushaf Sunnah tahun 193 H. Kemudian pada mushaf yang
tercatat pada mushaf tahun 800 H dan juga mushaf pada kepemimpinan
juga dikarenakan surah ini menggunakan satu huruf saja dalam ayat
Dalam kitan al-Munir, (2016: 64) dijelaskan bahwa penamaan surah al-
Qalam karena surah ini dibuka dengan Qalam atau pena yang digunakan
71
pena). Allah swt bersumpah dengan semua yang digunakan untuk menulis di
hari yang pasti terjadi dalam artian ialah hari akhir. Penamaan surah ini
dengan nama al-Haqqah karena tercatat dalam mushaf dan kitab tafsir dan
satu nama dari hari kiamat sebab di dalamnya terwujud janji dan ancaman.
Al-Haqqah adalah hari kiamat yang pasti terjadi, pasti datang tanpa keraguan
di dalamnya.
Secara ijtihad, penamaan surah al-Haqqah ada dua nama yaitu surah al-
Silsilah dan surah al-Wa’iyah. Nama ini juga digunakan oleh Fairuz Zabadi
dalam penjelasannya dan nama ini belum berdasarkan atsar yang sohih. Nama
al-Wa’iyah diambil dari ayat 12 surah ini. Kedua nama tersebut adalah hasil
berarti tempat naik. Lafaz Ma’raj sendiri berasal dari kata ‘araja yang
artinya sangat tinggi. Ma’raj adalah tempat malaikat naik. Nama surah ini
sudah dikenal di berbagai mushaf dan kitab tafsir. Penamaannya dengan surah
al-Ma’arij diambil dari ayat pertama pada surah ini. Adapun Penamaan
berdasarkan ijithadi adalah surah sa ala sailun atau sa ala. Diketahui dengan
nama ini pada masa sahabat bahwa Ibnu Abbas berkata: Diriwayatkan surah
Kemudian penamaan ini juga diambil dari ayat pertama, kata saala salun,
yaitu
dari kata terakhir pada ayat pertama. Jadi, penamaan surah al-Ma’arij
berhubungan dengan isi konten ayat ini yang mana pembahasannya mengenai
Nabi. Nama ini dikenal dengan surah Nuh dan sudah digunakan dalam
banyak mushaf, kitab tafsir dan kitab sunnah. Karena Ibnu Abbas berkata:
Telah diturunkan surah Nuh di Makkah. Proses penamaanya karena surah ini
proses penamaan surah Nuh yaitu dinamakan surah Nuh karena surah ini
menyebuh nama Nuh as, kisahnya dengan kaumnya dari mulai berdakwah
mengambil kata Nuh di ayat awal. Nama ini tidak digunakan oleh Tirmizi
dalam kitab jami’nya. Telah sampai perkataan Ibnu Zubair ra: Telah
diturunkan surah Inna arsalnaa Nuuhan di Makkah dan penamaan ini tdak
sudah digunakan dibanyak mushaf seperti dalam kitab tafsir, ayat yang
oleh perkatan Ibnu Abbas dan Ibnu Zubair, telah dikeluarkan oleh Ibnu
74
menambahkan bahwa surah ini dinamakn surah Jin karea berkaitan dengan
bintang yang dibakar dan hal-hal lain mengenai pembicaraan Jin dimana
mereka ada yang mukmin dan ada yang kafir. Dari penamaan ini, dalam
pemberian nama surah Jin, ini berhubungan dengan asbabun Nuzul surah dan
dengan qul uuhiya karena telah dikeluarkan dari Ai’syah ra. dari Ibnu
diterjemahkan oleh Bukhori dalam kitab Sohihnya di kitab tafsir. Nama ini
juga digunakan oleh beberapa ulama tafsir yaitu al-Alusi dalam tafsirnya
dengan nama Qul Uhiya, dan penamaan surah ini diambil dari pembukaan
nama al-Muzammil tidak ada nama melalui jthad. Proses penamaan surah
ini yaitu sudah banyak digunakan dalam mushaf dan kitab tafsir. Telah
Makkah kecuali dua ayat yaitu ayat dan dijelaskan dengan ketentuan yang
tentang Nabi Muhammad saw. Pada awal turun wahyu. Selain hal itu, surah
ini dimulai dengan perintah Allah swt agar Nabi beranjak dari berslimut
yakni berbalut diri pada malam hari dan bangkit untuk menyampaikan
risalah Tuhannya.
Penamaan surah ini langsung dari Nabi atau nama berdasarkan tauqifi.
mushaf, kitab tafsir dan kitab sunnah. Dinamakan al-Muddathir karena surah
ini dibuka dengan sifat yang menyifati Nabi dalam firmannya ayat pertama
hubungannya dengan konten ayat yaitu dalam ayat ini menjelaskan tentang
angkuh. Menurut Wahbah Azzuhaili (2016: 221) surah ini dinamkan dengan
al-Muddaththir karena dimulai dengan sifat yang disempatkan pada Nabi saw.
Asal kata al-Muddththir yakni adalah orag yang berselimut dengan pakaianny
untuk tidur atau untuk kehangatan. Ad-Sitsar adalah nama untuk barang yang
Penamaan surah ini berdasarkan tauqifi yaitu dari Nabi. Penamaan surah
ini dengan nama al-Qiyamah karena sering dtemukan dalam banyak mushaf
dan kitab tafsir dan kitab sunnah. Disampakan juga oleh perkataan Ibnu
Zuhaili dalam tafsirnya al-Munir (2016: 249) tentang penamaan surah al-
dengan sumpah Allah dengan hari kiamat karena keagungan hari itu,
mengingkarinya.
Nama yang berdasarkan ijtihad yaitu laa Uqsimu. Penamaan surah pada
masa sahabat Ibnu Abbas berkata: telah dIturunkan surah laa uqsmuu
diturunkan surah laa uqsimu di Makkah. Nama ini juga disebutkan oleh as-
77
Dinamakan surah laa uqsimuu karena ayat ini dimulai dengan kalimat
dari perkataan Ibnu Abbas yaitu: Telah diturunkn surah al-Insan di Madinah.
Begitu pula nama ini digunakan oleh banyak mushaf dan kitab tafsir.
Kemudian dalam proses menamakannya yaitu karena surah ini dibuka dengan
pertama surah ini. Wahbah Az-Zuhaili dalam tafsirnya al-Munir (2016: 274)
nama yaitu Hal ataa ‘alaa Insan, Hal Ataa, Ad-Dahr, al-Ibror, al-Amsyaj’.
78
Dinamakan surah Hal Ataa ‘alal Insan oleh sahabat seperti yang
dikeluarkan leh Ibnu Mardawiyah dari Ibnu Zubair berkata: Telah diturunkan
di Makkah surah Hal Ataa ‘alal Insan. Demikian nama ini juga digunakan
oleh At-Tabari dalam tafsirnya begitu juga Hakim dalam riwayat yang sama,
dan mereka menamakan dengan surah itu karena ayat pertama dalam
pembukaan surah. Kemudian penamaan surah hal Ataa juga digunakan oleh
beberapa ulama. Sepert Ibnu Jauz dan al-Alusi. Penamaan ini menurut ijtihad
sahabat dan bukan dtetapkan oleh Nabi. Penamaan surah ad-Dahr , al-Amsyaj
dan al-Abror juga bukan dar nabi, melainkan menurut ijthad dan digunakan
oleh para mufassir. Alasannya karena kata-kata yang digunakan ada pada ayat
di dalam surah ini. Ulama yang menggunakan nama ini yaitu al-Qosimi dan
nazmuddurror.
Penamaan surah ini berdasarkn tauqifi yaitu al-Mursalat karena surah ini
dimulai dengan sumpah seperti yang terdapat dalam ayat pertama dan nama
ini juga sering digunakan dalam kitab tafsirdan sunnah. Sedangkan penamaan
berdasarkan ijtihad ada dua nama yaitu wal mursalaati urfa dan al-‘urfa.
Dinamakan surah wal mursalati urfa karena dimabil dari awal ayat pada
surah yaitu dan penaman al’Urfa seperti yang ditercatat dalam beberapa
kitab ulama salah satunya al-Biqa’i, Namun kedua nama ini tidk ditetapan
oleh nabi.
79
surah ini dinamakan dengan surah al-Mursalat karena surah ini dijadikan
sebagai sumpah yakn demi malaikat yang diutus untuk membawa kebaikan.
juz 29 ini berkaitan dengan asbabun nuzul surah itu sendiri. Ini dikarenakan
asbabun nuzul surah menjawab kejadian yang terjadi atau sedang timbul
permasalahan dan tentu kesemua itu berhubungan dengan konten dari pada
surah itu sendiri. Yang kedua penamaan surah juga berhubungan dengan tema
dari surah karena ulama ada yang menamakan surah melalui tema dari sebuah
surah. Yang ke tiga, langsung dari perkataan Nabi Muhammad yang banyak
dari satu kata pada ayat yang pertama, karena alasan yang digunakan oleh
banyak para mufassir pada kitab tasirnya yaitu di ambil dari salah satu kata
pada ayat pertama yang ada beberapa surah sekaligus menjadi tema dari surah
itu sendiri.
10. Hubungan Nama Surah Dengan Konten Ayat Pada Juz 29 Tafsir
Makkiyah yang diturunkan setelah surah At-Tur. Nama surah ini diambil
dari kata al-mulk, ayat pertama surah yang artinya Kerajaan atau Kekuasaan.
Surah ini juga dinamai surah Tabarak (Maha Suci) yang diambil pada kata
yang menerangkan bahwa Allah adalah raja, penguasa kerajaan bumi dan
akhirat.
Dalam tafsir Quraish Shihab kitab al-Misbah menulis tema dan tujuan
dan pengaturan) Allah swt. Hal ini bertolak beakang dengan pandangan
kaum muyrikin yang beranggapan bahwa setiap bagian dari alam raya ada
mutlak kepada Allah Yang Maha Sempurna kekuasaan Nya. Namanya surah
)1 :67/ ( الملك١ ش ْيءٍ قَ ِدي ٌْۙر َ ِي ِبيَ ِد ِه ْال ُم ْل ُۖكُ َوه َُو
َ ع ٰلى ُك ِل ْ تَ ٰب َركَ الَّذ
Artinya: “Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia
Maha Kuasa atas segala sesuatu (QS. Al-Mulk {68}1).
Kata ََ“ ت َ ٰب َركTabarak” mempunyai arti Maha suci. Sedangkan kata َُا ْل ُم ْلك
artinya Kekuasaan atau kerajaan. Ini berarti dalam surah Al-Mulk atau surah
81
langit, bumi dan isinya. Allah penguasa di akhirat maka milik Allah lah
Pokok-pokok isi kandungan dalam ayat ini seperti yang dikutip dalam
“Hidup dan mati itu adalah ujian bagi manusia. Allah menciptakan langit
dan bumi bertingkat-tingkat dan semua ciptaan-Nya memiliki keseimbangan
dan keharmonisan. Perintah Allah untuk memperhatikan alam semesta
untuk mempertebal keimanan kepada-Nya, azab yang diancamkan kepada
orang-orang kafir; janji Allah swt kepada orang-orang yang beriman. Allah
swt menjadikan bumi dengan sempurna sehingga mudah bagi manusia
karena amat sedikit di antara mereka yang mensyukuri nikmat-Nya, Dan
surah Al-Mulk menunjukkan bukti-bukti kebesaran dan kekusaan Allah
yang terdapat di alam semesta ini. Allah menganjurkan agar manusia
mempehatikannya dengan seksama hingga ereka dapa beriman kepada-Nya.
Bilamana mereka tetap ingkar, Allah akan menimoakan azab kepadanya.”
Kandungan isi yang terdapat dalam surah ini pada intinya menjelaskan
tentang kekuasaan Allah pada seluruh ciptaannya. Hidup dan mati Allah
jadikan ujian bagi manusia, Allah ingin mengetahui siapa di antara mereka
yang baik atau buruk amalnya dan Allah tentu mengetahui semua itu karena
Allah adalah sang Penguasa dunia. Kemudian Allah menciptakan langit dan
bumi bertingkat-tingkat agar manusia memperhatikan alam semesta supaya
imannya semakin bertambah, Iman karena Allah merupakan raja dunia dan
akhirat. Sebagai raja maka Allah berhak memberi aturan pada seluruh
ciptaannya. Allah mewajibkan manusia bersyukur dengan nikmat yang
diberikannya. Tatkala manusia lupa akan nikmat yang telah diberikan, Allah
berhak mengazab mereka. Korelasi antara nama surah al-Mulk dengan
kaandungan surah yaitu surah al-Mulk memaparkan tentang menyucikan
Allah dan mengagungkan dzat-Nya yang memiliki kerajaan yaitu Surah ini
membahas tentang kerajaan,
2. Muna>sabah antara Surah Al-Qalam dengan Kandungannya
82
Surah ini populer dengan nama surah al-qalam, juga sebagai surah Nun,
ada juga yang menggabung kedua kata itu, yakni surah Nun wa al-Qalam.
sahabat Nabi saw. Ibn Abbas ra, menyatakan bahwa awal surah ini sampai
dengan ayat 16 adalah Makkiyah, lalu ayat 17 sampai dengan ayat 33 adalah
Muhammad saw. setelah beliau dicerca oleh kaum muysrikin sebagai orang
gila. Dengan surah ini Allah memenangkan hati beliau melalui janji serta
pujian atas akhlak luhur beliau sambil mengingatkan agar tidak mematuhi
)26 :67/ ( الملك٢٦ ّٰللا َُۖواِنَّ َما ٰٓ اَن َ۠ا نَ ِذيْر ُّم ِبيْن
ِ قُ ْل اِنَّ َما ْال ِع ْل ُم ِع ْن َد ه
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya ilmu (tentang hari
Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang
pemberi peringatan yang menjelaskan.” (Al-Mulk/67:26)
Maka kelak kamu akan mengetahui siapa yang berada dalam kesesatan
yang nyata, yaitu dengan menegaskan siapa yang memperoleh petunjuk dan
yang merupakan cahaya yang sangat jelas dan tidak mungkin tersesat siapa
pun yang mengerti cahaya itu melalui penerimaannya atas petunjuk al-
Quran. Bukti yang paling jelas tentang tujuan ini adalah namannya, yakni
al-Qalam.
Sahabat Nabi saw. Jabir Ibn Abdilah ra. menyatakan bahwa surah al-
Qalam adalah surah kedua yang diterima Nabi saw. Sesudahnya adalah
dinilai lebih kuat adalah yang menyatakan bahwa surah pertama yang
diterima awal ayat-ayatnya oleh Nabi saw. adalah Iqra, kemudia terhenti
kapan persis surah ini turun, baik awal maupun akhirnya. tidak juga dapat
kemudian. Banyak riwayat yang menyatakan bahwa surah ini adalah surah
kedua turun sesudah surah iqra’ dan disepakati dari segi perurutan aneka
mushaf bahwa ia adalah yang kedua, tetapi tema surah dan uslub (gayanya)
bahwa ia turun setelah sekian lama dari masa dakwah Nabi yang bersifat
umum, yakni setelah tiga tahun dari dakwah beliau yang diarahkan kepada
orang per orang. Ia turun pada saat kaum muysrikin Makkah menolak dan
karena adanya tuduhan kaum muysrikin, tetapi lahir dari perasaan atau rasa
takut Nabi sendiri ketika menerima wahyu pertama. Nah, perasaan itu yang
dinafikan sehingga sangat wajar jika surah ini merupakan surah kedua yang
beliau terima. Pendapat semacam ini pun ditolak oleh Sayyid Quthb, bukan
saja karena tidak adanya riwayat yang pasti tentang hal tersebut, tetapi juga
pertegahan jalan yakni agar Nabi saw. melemah dan mereka pun akan
tetapi ketika Nabi telah memasuki dakwah yang bersifat umum dan setelah
surah ini Makkiyah dan sebagian lagi Madaniyyah. Ulama itu menegaskan
berperan dalam memilih dan memilah riwayat. Akal tidak dapat digunakan
kedua sebagaimana diakui juga oleh sayyid Quth. Jumlah ayat-ayat suah ini
2011: 235-237)
Pena atau pulpen adalah alat tulis yang biasa digunakan oleh siswa atau
mahasiswa untuk mencatat atau menulis apapun yang perlu dicatat. Baik
untuk kehidupan pribadi atau untuk orang lain. Timbul pertanyaan seberapa
pentingkah pena hingga masuk ke dalam salah satu nama surah dalam Al-
Qur’an yaitu surah ke 68? Al-Qalam yang berarti pena adalah surah yang
terdiri dari 52 ayat dan surah ini termauk ke golongan surah al-Makkiyah.
ْالقَلَ ِمyang artinya pena atau pulpen. Surah al-Qalam juga biasa disebut
dengan surah Nun yang juga diambil dari ayat pertama surah ini yaitu ۤن
Nama surah tentunya mempunyai hubungan tersendiri dengan isi ayat yang
Kata al-Qalam berarti pena tertentu atau alat tulis apapun termasuk
tulis tertentu yang digunakan oleh para malaikat untuk mencatat amal baik
86
dan buruk bagi manusia serta segala kejadian yang tertera dalam lauhul
mahfuz atau ada pena yang digunakan sahabat untuk menuliskan ayat Al-
Pokok isi kandungan surah ini yaitu sebagaimana dikutip dalam tafsir
Pada ayat pertama Allah bersumpah dengan al-Qalam yang berarti pena
dan segala macam yang ditulis dengannya. Tentunya hal ini untuk
Berarti pena merupakan alat yang banyak manfaatnya dari dulu hingga
masa sekarang. Berhubung arti pena tidak hanya pulpen atau alat tulis yang
biasa digunakan seorang siswa, melainkan juga alat tulis seperti komputer.
Maka sudah sangat jelas terlihat bagaimana alat tulis berperan penting dan
sebelum menjadi rasul, orang-orang yang mengatakan Dia gila itu adalah
orang yang paling mereka hormati dan orang yang paling mereka percayai?
yang mengatakan nabi gila, adalah tidak benar. Nabi adalah seorang rasul
yang dari kecil berperilaku mulia dan semua orang pada saat itu sangat
mepercayainya.
menuduhnya gila. qalam merupakan nkmat Tuhan yang besar yang banyak
manfaat, salah satunya hingga saat ini, zaman ini masih tetap memiliki
88
sejarah karena adanya alat tulis yang digunakan untuk mencatat berbagai
ilmu pengetahuan yang ada. Sehingga ilmu-ilmu yang ada pada zaman
takjub dengan susunan Al-Qur’an. Maka aku berkata dalam hatiku: “Tukang
tenung.” Lalu beliau membaca dan bukan pula perkataan tukang tenun.
Sedikit sekali kamu mengambil pelajaran dari ayat 42 sampai kahir surah.
Ini berarti surah al-Haqqah turun sebelum tahun ke lima hijriyah karena
Umar Ibn al-Khattab ra. memluk Islam setelah berhijrahnya kaum muslimin
ke Habsyah (Ethiopia) yang terjadi pada Tahun kelima sebelum hijah Nabi
ke Madinah.
Nama surah al-Haqqqah yang terambil dari kata pertama pada surah ini.
Ada juga yang menamainya surah al-Silsilah karena kata tersebut ditemukan
pada ayat yang ke 32. Nama lainnya adalah al-Wahiyah yang terambil dari
Biqa’I secara singkat menyatakan bahwa tujuan utama surah ini adalah
betapa luas ilmu Allah, baik yang berkaitan dengan hal-hal yang besar
maupun yang kecil dan detail, serta betpa sempurna kuasan-Nya terhadap
seluruh makhluk baik muskim yang berserah diri kepada-Nya mauun yang
Kiamat tanpa sedikit keraguan pun atau tampaknya secara jelas hakikat
segala sesuatu. Adapun Sayyid Quthb menulis bahwa surah ini adalah surah
yang sungguh dahsyat lagi mmenakutkan karena sejak awal hingga akhirnya
artinya hari kiamat yang diambil dari ayat pertama, kedua dan ketiga.
dilihat dalam ayat pertama, kedua dan ketiga dari surah al-Haqqah. Seperti
ُاَ ْل َح ۤاقَّ ٌۙةُ َما ْال َح ۤاقَّةُ ۚ َو َما ٰٓ اَد ْٰرىكَ َما ْال َح ۤاقَّة
Artinya: 1) Hari Kiamat 2) apakah hari Kiamat itu? 3) Dan tahukah kamu
apakah hari Kiamat itu?
Secara bahasa al-Haqqah berarti pasti terjadi. Hari kiamat dinamai al-
Haqqah hari yang itu pasti terjadi. Manusia tidak dapat menerangkan
kejadian dan sifatnya karena kejadian hari kimat termasuk perkara ghaib
yang tidak mudah dilihat dengan panca indra lahir manusia. Hubungan
nama surah al-Haqqah dengan isi kandungan dari ayat ini yaitu pokok
menimpakan azabnya kepada kaum yang durhaka pada saat itu. Ini adalah
sebuah peringatan untuk manusia agar mengambil pelajaran dari apa yang
terjadi pada masa dahulu tentang ‘Ad Firaun, kaum Nuh, Samud dan kaum
sebelumnya yang durhaka terhadap Allah swt. Ini tertera pada ayat 4 -7,
yaitu:
Dalam ayat itu Allah beri azab kaum Samud dan kaum ‘Ad Firaun
karena kelalaiannya terhadap larangan Tuhan. Kaum Samud Allah beri azab
dengan suara yang sangat keras sedangkan kaum ‘Ad Firaun dibinasakan
dengan angin topan yang sangat dingin. Ini adalah salah satu pelajaran jika
terjadi ketika hari kiamat nanti tiba. Ini tertera dalam ayat 13-15 pada surah
al-Haqqah, yaitu:
kemudian hari. Kata “Wahiyah” pada ayat 16 mempunyai arti lemah dan
rapuh. Kata ini berasal dari Fi’il Waha> yahwi wahyan yang artinya lemah.
Al-Wa>hiy adalah bentuk isim fa’il yang artinya lemah dan bentuknya
Kata Al-Haqqah terambil dari kata haqqa yang berarti pasti terjadina.
Kata yang digunakan ayat ini dapat dipahami sebagai adjctiv dari sesuatu
dipahami dalam arti suatu peristiwa yang pasti. Tidak ada satu peristiwa dan
situasi yang ebih pati dripada kehadiran hari kiamat atas dasar ini Al-
Haqqah dipahami dalam arti hari kiamat (Qurasih Shihab, 2011: 276)
haqqah yang artinya hari kiamat atau hari yang pasti terjadi maka dalam
akan terjadi pada hari kiamat kelak. Surah ini memberi peringatan kepada
Ada yang mengecualikan ayat 24, tetapi pendapat ini tidak dinilai kuat.
sedang dalam berbagai mushaf, namanya adalah surah al-Ma’arij. Ada juga
‘Asyur, dan Sayyid Quthub. Surah ini dinilai sebagai surah yang ke-78 dari
nama surah ini adalah kata jamak dari Mi’raj diambil dari kata al-Ma’arij
yang terdapat pada ayat ke tiga surah ini yang artinya menurut bahasa
Pokok isi yang terkandung dalam surah ini Sebagaimana tertera dalam
Tafsir Kementerian Agama RI (2010: 327) adalah “Perintah bersabar
kepada Nabi Muhammad dalam menghadapi ejekan dan keingkaran orang-
orang kafir; kejadian-kejadian pada hari kiamat; azab Allah tidak dapat
dihindarkan dengan tebusan apapun; sifat-sifat manusia yang mendorong
mereka ke dalam api neraka; amal perbuatan yang dapat membawa manusia
ke martabat yang tinggi, peringatan Allah akan mengganti kaum yang
durhaka dengan kaum yang lebih baik.”
Al-Ma’arij adalah bentuk jamak dari kata mi’raj yang berasal dari
kata ‘araja ya’riju yang berarti naik ke atas. Dengan demikian mi’raj adalah
alat yang digunakan untuk naik. Mi’raj adalah peristiwa naiknya Nabi
Dalam konteks ayat ini Allah menjelaskan bahwa Dia adalah pemilik tempat
94
sulit dan jauh tempat itu serta betapa agung Allah. Dari tempat tersebut,
ribu tahun dalam hitungan manusia. Para ulama mengartikan kata ruh disini
dengan malaikat Jibril jiwa seorang mukmin yang dengan amal solehnya Ia
mempunyai tangga yaitu Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Sempurna.
Al-Ma’arij yang berarti pemilik tempat naik atau juga pemilik langit
berhubungan dengan tema ayat ini yaitu peringatan terhadap mereka yang
mengingkari Allah dan Azab itu pasti datang dari Allah yang Maha Tinggi
saw. berhijrah ke Madinah. Namanya surah Nuh dikenal luas dalam kitab-
kitab tafsir serta tercantum pula dalam mushaf yang dicetak atau ditulis oleh
berbagai sumber. Nama tersebut diambil dari ayat yang pertama yang
kesempurnaan kuasa Allah swt atas apa yang diperingatkan-Nya pada surah
surah ini dengan Nuh, merupakan bukti yang sangat jelas tentang tujuan itu
kait-berkait sehingga ayat-ayat surah ini dapat dinilai terdiri dari hanya satu
Adapun hubungan Nama surah Nuh dengan kandungan isi yang ada
Nabi Nuh kepada kaumya. Pengutusan Nabi Nuh sendiri difirmankan dalam
Nabi Nuh adalah Nabi yang ke tiga setelah Adam dan Idris Beliau
diutus oleh Allah kepada kaumnya yang saat itu menyembah berhala. Allah
mengancam jika tidak mengindahkan peringatan itu maka akan ditimpa azab
ke Madinah. Ia diduga turun pada tahun ke-10 atau ke-11 dari kenabian,
yakni sekitar tiga tahun sebelum hijrah. Ibn Ishaq menyebutkan surah ini
turun setelah Nabi saw. kembali dari Thaif untuk menemui suku Tsaqif dan
jenis manusia bahkan disambut baik oleh jin, Al-Biqa’I yang juga
(para nabi) di mana Allah melunakkan hati manusia dan jin serta makhluk
lain sehingga beliau mampu menguasai hati mereka yang sejenis (manusia)
dan menguasai pula jiwa yang berbeda jenis dengan manusia, yakni jin. Hal
kaumnya kurang dari dua setengah persen dari bilangan keberadaan Nabi
Nuh as. Di tengah kaumnya. Nabi Nuh as. merupakan awal Nabi yang
diutus kepada para pembangkang tetapi tidak beriman kepada beliau kecuali
jumlah yang terbatas. Makna ini (masih menurut Al-Biqa’i) ditunjuk oleh
nama surah ini surah al-jinn dan surah Qul Uhiya Ilayya yang bila
dan diturunkan sesudah surah Al-A’raf. Nama AL-Jin sendiri diambil dari
kata al-Jinn yang terdapat pada ayat pertama surah ini (Tafsir Kemenag,
bahwa Jin sebagai makhluk halus yang berimana kepada Allah dan al-
sekitar dua tahun sebelum Nabi hijrah ke Madinah. Pada saat itu gangguan
98
Nabi Pun meninggalkan kota itu, dan pergi hendak berdakwah ke Thaif,
sebuah kota ini menolak dan memperlakukan Nabi dengan sangat kejam,
Dengan perasaan duka dan hati tertekan, Nabi meninggalkan kota itu
untuk jin dan tidak pernah pula melihatnya. Adapun yang terjadi adalah
bahwa Nabi Muhammad bersama beberapa orang sahabat menuju Ukaz dan
pada waktu itu jin-jin yang menuju ke langit telah dihambat oleh lontaran-
lontaran bara api lalu jin-jin itu berkata, “Mestilah haambatan ini
kota Nabi Muhammad sedang solat subuh itu, mereka berkata, “Inilah yang
menghambat kita mengarungi langit.” ketika jin itu balik menemui warga
kepada jalan yang benar lalu kami berimana kepadanya. Kami sekali-sekali
peristwa ini terjadi tiga tahun sebelum hijrah (Tafsir Kemenag, 2010: 380-
381)
Diriwayatkan juga oleh al-Bukhari dan Muslim dari Ibnu Abbas bahwa
Nabi Muhammad beserta rombongan sahabatnya pergi ke pasar Ukkazh.
Setibanya di Tihamah Rasulullah saw. Dan rombongannya berheni untuk
sholat Subuh. Hal ini menyebabkan berita-berita di langit yang biasa dicuri
setan terhalang. Bahkan justru ereka dikejar bintang-bintang sehingga
terpaksa pulang ke kaumnya. Setelah tiba di kuamnya, setan itu ditanya:
99
Nya. Jin kurang lebih sifatnya sama dengan manusia. Jin juga ada yang
ingkar dan ada juga yang sangat taat kepada Allah. Ada yang melaksanakan
dosa dan khilaf. Jin dalam surah Ke- 40 menguraikan tentang bahasan-
dan luluh.
itu suatu kitab yang memberi petunjuk kepada jalan yang benar. Rasulullah
menakjubkan.
Al-Qur’an. Mereka mendapat kesan bahwa Al-Qur’an itu suatu kitab yang
memberi petunjuk kepaa jalan yang benar. Dalam surah ini juga dijelaskan
Nabi saw tidak dapat memberi manfaat atau mudarat kepada orang-orang
kafir, tidak seorang pun yang dapat ,elndunginya dari amarah Allah bila ia
surah ini pun turun di Makkah setahun setelah turunnya awal surah. Akan
tetapi, pendapat ini mengandung kemusyrikan karena pada ayat terakhir ini
peperangan baru terjadi pada tahun kedua dari hijrah Nabi saw. ke Madinah.
Jika kita berkata bahwa surah ini makkiyah, itu tidaklah mutlak berarti
bahwa surah ini atau bagian awal dari ayat-ayatnya merupakan wahyu
101
ketiga yang diterima Nabi saw. Setelah awal surah Iqra dan surah al-Qalam.
riwayat yang menjelaskan sebab turunnya. Antara lain bahwa, suatu ketika
melihat malaikat yang datang kepadanya di Gua Hira. Rasa takut yang
beliau ketika itu dipeluk sedemikian kerasnya oleh malaikat sehingga terasa
kembali dan meminta untuk diselimuti. Ketika itu. Turunlah awal surah ini,
atau riwayat yang lain awal surah al-muddatstsir (Quraish Shihab, 2011:
399)
wahyu pertama yang diterima Nabi Muhamad saw. bukanlah hal yang sulit
adanya ayat lain yang mengisyaratkan bahwa ayat-ayat pertama surah ini
justru turun menanggapi sikap Nabi dan kaum musyrikin setelah turunnya
sekian banyak ayat-ayat Al-Qur’an. Sahabat Nabi saw. Jibril Ibn Abdillah
seorang tukang tenung atau penyihir atau gila, dan ketika Nabi mendengar
turun dan demikian sulit untuk diterima dapat yang menyatakan bahwa
Surah ini dikenal dengan nama surah al-Muzammil. Ini adalah satu-
satunya namanya. Tema utama surah ini adalah bimbingan kepada Nabi
delapan belas ayat, menurut ulama basrah sembilan belas, dan selain mereka
Ibnu Abbas berkata, “Awal mula Jibril datang di gua Hira, Nabi
Al-Muzammil adalah isim fail yang terambil dari fi’il zamala yazmulu
berat. Seorang yang kuat dinamai izmil, karena ia mampu memikul beban
yang berat. Kata zamala juga berarti membonceng atau menggandeng. Dari
sini lahr kata zamil yang berarti teman akrab yang bagaikan bergandengan.
398-399).
Muzammil termasuk kelompok Makkiyah, kecuali ayat 10, 11, dan 12.
Ketiga ayat ni termasuk kelompok Madaniyyah. Surah ini ada 20 ayat yang
Allah berfirman:
Nama surah al-Muzammil diambil dari salah satu kata pada ayat
pertama yaitu لَُ ا ْل ُم َّز ِمyang artinya orang yang berselimut. Dalam ayat ini,
Allah memerintahkan Nabi Muhamad yang sedang berselimut supaya
mendirikan shalat pada sebagian malam. Sran Allah epada Nabi Muhammad
ini didahuli dengan kata-kata “hai orang yang berselimut.”
Berdasarkan paparan itu dapat diketahui korelasi antara nama surah al-
Muzammil dengan pokok isi yang terkandung dalam surah ini yang mana
terjaganya ketaatan.
Adapun cara-cara tersebut salah satunya adalah bangun salat malam yang
Bahkan, sekian ayatnya (ayat 1 sampai ayat7) dinilai oleh banyak ulama
Muhammad saw. bahkan, ada yang berpendapat awal surah ini turun
setelah turunnya lima ayat pertama surah iqra’. Ditemukan dalam riwayat
shahih al-Bukhari dan shahih Muslim yang menyatakan bahwa surah al-
105
Mudatsthir merupakan wahyu kedua yang diterima nabi saw. Memang, ada
lain di dasarkan pada riwayat Ibn Ishaq. Hanya saja, walaupun kisah yang
2011: 437)
iqra’ adalah wahyu pertama yang turun, apalagi jika dilihat banyaknya
pertama.
Dalam riwayat Bukhari, seorang sahabat nabi saw. Jabir ibn Abdillah ra
kepadamu kecuali apa yang diberitakan oleh Rasulallah saw kepada kami.”
Dalam riwayat lain, juga pada shahih al-Bukhari dan shahih Muslim,
“Ketika aku sedang berjalan, aku mendengar suara dari atas. Maka, ku
106
kepadaku di gua hira duduk di atas sebuah kursi antara langit dan bumi
maka aku bertekuk lutut dan terjatuh ke tanah. Aku segera kembali kepada
fahjur.
kepadaku di gua hira dan seterusnya. Ini berarti malaikat tersebut (Jibril)
waktu yang lama setelah turunnya iqra’ di mana ketika itu Nabi saw. tidak
menerima wahyu sehingga jika surah al-Mudatstsir ini akan dinamakan juga
surah pertama yang turun yang dimaksud adalah surah pertama setelah
selang waktu tersebut, bukan yang pertama secara keseluruhan. Antara al-
dan mana yang kemudian. Kisah turunnya mirip yakni seperti yang
107
yang sama, yaitu pembinaan terhadap diri Rasulallah saw. dalam rangka
mushaf Al-Qur’an sejak dulu. Ini adalah satu-satunya nama bagi kumpulan
yang durhaka atau yang taat. Tujuan ini (ditulis al-Biqa’i) sangat jelas bagi
yang memperhatikan panggilan dan siapa yang dipanggil oleh awal surah ini
Nama surah ini diambil dari salah satu kata pada ayat pertama yaitu
َا ْل ُمدَّثِ ُر yang bermakna orang yang berkemul. Jika pada pembahasan
tadassara berarti seseorang yang memakai disar yaitu sejenis kain yang
sewaktu orang berbaring atau tidur. Sebab itu kata disar dapat diartikan
orang yang berselimut. Ulama tafsir sepakat bahwa yang dimaksud dengan
yang berselimut adalah NabI Muhammad. Makna ini dapat dipahami dari
)2-1 :74/ ( المدثر٢ قُ ْم فَا َ ْنذ ُۖ ِْر١ ٰيٰٓاَيُّ َها ْال ُمدَّثِ ٌۙ ُر
Artinya: 1) Wahai orang yang berkemul (berselimut)! 2)bangunlah, lalu
berilah peringatan! (Al-Muddassir/74:1-2)
kepada umat yang masih sesat agar mengenal jalan yang benar. Secara
perintah kepada Nabi Muhammad oleh Allah untuk tidak mudah menyerah
dalam berdakwah dan harus memiliki rasa sabar. Adapun secara umum
yang disertai ancaman bagi orang yang mengahalanginya. Jadi nama surah
tema surah ini yaitu memerintahkan Rasul yang sedang berselimut untuk
Sayyidina Umar ra. Berkata: “siapa yang bertanya tentang kiamat atau ingin
juga yang menamainya Surah Laa Uqsimu karena itulah kalimat pertama
surah ini. Banyak ulama menegaskan bahwa tema surah ini adalah persoalan
kiamat itu.
oleh surah sebelum surah ini untuk menyampaikan peringatan (ayat 1-2
110
sehingga menjadi sangat jelas, yaitu melalui apa yang dijelaskan pada akhir
surah yang lalu yang menyatakan bahwa Al-Qur’an adalah peringatan yang
sangat jelas, lafal dan gayanya yang sangat mempesona (Quraish Shihab,
2011: 525).
Menurut Sayyid Quthub surah yang pendek ini memenuhi jiwa manusia
dengan aneka hakikat, pengaruh, serta gambaran dan peristiwa langgam dan
kesan yang tidak dapat dihadapinya serta tidak pula melepaskan diri
darinya. Surah ini memenuhi jiwa seseorang dengan sangat kuat dan dengan
gaya yang unik yang menjadikan surah ini memiliki ciri Qur’ani tersendiri,
baik dalam gaya redaksinya atau gaya musikalnya (Quraish Shihab, 2011:
526).
Surah al-Qiyamah terdiri atas 40 ayat, 199 kata dan 652 huruf yang
sebagian besar ayat ini menceritakan kedahsyatan hari kiamat. Saat pahala
dan siksaan yang dialami manusia tiada batasnya. Pada hari itu manusia
yang ke 31 dari segi peruturan dan sebelum surah al-Humazah. Jumlah ayat-
111
pada ayat pertama Allah bersumpah dengan hari kiamat. Ini berarti hari
Nama surah al-Qiyamah sendiri diambil dari salah satu kata di ayat
pertama yaitu ا ْل ِق ٰي َم َِةyang mempunyai arti hari kiamat. Korelasi antara nama
surah al-Qiyamah dengan pokok kandungan ayat pada surah ini ialah surah
ini membahas tentang hari kiamat yang berupa gambaran hari kiamat, dan
huru hara yang terjadi pada hari itu yaitu salah satunya ialah ketika ada yang
menanyakan kapan hari kiamat itu? maka dijawab Allah yaitu ketika mata
yang mengatakan bahwa sebagian surah ini Makkiyah dan sebagian lainnya
ada ayat yang terkesan berbicara tentang situasi di Madinah, yaitu ayat
sembilan. Di sana ada kata ( )اسيرAsir yang dipahami dalam arti ‘tawanan
mereka baru terjadi di Madinah. Namun demikian kata tersebut tidak harus
diartikan tawanan perang. Bisa saja dalam arti orang yang ditawan, dalam
hal ini hamba sahaya yang diperlakukan kasar dan dihalangi kebebasanya.
Mereka yang demikian ini halnya cukup banyak pada Makkah, antara lain,
sekadar untuk menyebt nama seperti Bilal dan Ammar ibn Yasir ra (Quraish
Nama surah ini yang paling populer adalah surah al-Insan. Kata tersebut
ditemukan pada awal ayatnya. Pada masa Nabi saw. Surah ini lebih dikenal
dengan nama Hal Ata A’la al-insan yang merupakan rangkaian kata-kata
113
paruh pertama ayatnya yang pertama. Ada juga yang menamainya surah Ad-
Dahr. Nama ini ditemukan dalam banyak mushaf. Nama lain untuknya
adalah surah Al-Amsyaj karena kata tersebut hanya ditemukan sekai dan
dalam surah ini saja. Tema utama surah ini adalah peringatan keadaan
mengabdi kepada Allah dan balasan serta ganjaran yang disediakan Allah
Sayyid Quthub berpendapat bahwa surah ini adalah ajakan yang sangat
sebelum ini, yakni surah al-Qiyamah, yaitu adanya kehadiran kepada Allah
swt untuk menerima balasan dan ganjaran. Tujuan ini dibuktikan melalui
nama surah ini ‘al-Insan’ dengan jalan memperhatikan awal dan tujuan
penciptaannya, sebagaimana ditunjuk juga oleh namanya yang lain yaitu Ad-
sesudah surah ar-Rahman. Nama al-Insan sendiri diambil dari perkataan al-
Insan yang terdapat pada ayat pertama surah ini. Surah ini juga dinamakan
surah Ad-Dahr (masa) dan Hal A’ta yang keduanya diambil dari perkataan
yang terdapat pada ayat pertama. Dinamakan surah Amsyaj yang diambil
114
dari perkataan yang terdapat pada ayat kedua. Dalam hadist riwayat Mulim
saw. Adalah membaca surah as-Sajadah dan Hal ataa ‘ala nsani pada shalat
Subuh pada hari Jumat. Menurut Quraish Shihab dalam tafsirnya Al-Misbah
Kata al-Insan terambil dari akar kata Nasiya Yansa> yang artinya lupa
atau dari kata anisa ya’nasu yang artinya lembut atau tenang. Keduanya
memiliki sifat lupa, yaitu pada sesuatu yang telah dilakukan atau yang
bila bertemu dengan sesama, lebih-lebih bila ia berada di tempat yang dirasa
115
kepada seluruh jenis manusia tanpa terkecuali, baik yang mukmin maupun
Hal yang menyangkut manusia, yaitu sifat lupa memang menjadi ciri
mempunya khilaf atau lupa sehingga wajar saja jika itu dilakukan oleh
banyak orang. Namun, dari lupa itu, anjuran untuk berdoa, memohon
ampunas atas khilaf yang disengaja atau pun yang tidak disengaja.
dalam surah ini yaitu sebab kandungan surah ini berbicara tentang manusia.
Penamaan surah ini di ambil dari salah satu kata pada ayat petama yaitu
َان
ِ سَ اْل ْن
ِ ْ yang artinya manusia. Ayat di atas mengabarkan bahwa Allah
memberi kabar bahwa akan menguji manusia dengan segala perintah dan
larangan. Oleh karena itu Allah bekali manusia itu akal, indra melihat dan
116
indra mendengar. Selain itu dikatakan juga ada manusia yang ikut dan ada
juga yang kufur. Jadi, munasabah antara nama surah al-nsan dengan
manusia, pemberian akal dan jalan bagi manusia untuk memilih mana jalan
Dengan riwayat ini, surah al-Mursalat dapat dinilai sebagai salah satu
surah yang paling awal diterima Nabi saw. karena keberadaan beliau di gua
semacam ini terjadi pada awal masa Islam. Gua yang dimaksud bukan gua
Hira, tetapi gua yang dikenal gua al-Mursalat. Memang, ada ulama yang
enggan. Ada juga yang menyatakan bahwa ayat itu turun menyangkut
Dalam riwayat ini, dinyatakan bahwa Nabi saw. membacakan ayat tersebut
kepada mereka, tetapi mereka enggan shalat dengan alasan bahwa ruku’
adalah sesuatu yang aib untuk mereka. Riwayat dan pendapat ini lemah
117
karena bisa di atas telah turun jauh sebelum Nabi membacakannya kepada
mereka. Di sisi lain, bisa saja kata ruku’ pada ayat di atas bermakna perintah
Ada juga menambahkan kata ‘Urfa. Bahkan ada yang hanya menamainya
diambil dari ayat pertama surah ini. Tema utama surah ini adalah tentang
surah ini adalah adalah penjelasan tentang akhir (perjalanan hidup) manusia
dan pembalasan bagi yang kafir, yaitu siksa dari neraka. Itu terjadi pada hari
Nya dan alam yang kita kenal diubah-Nya. Karena memang Allah
terdapat pada ayat pertama dalam surah ini (Tafsir kementerian Agama,
mengungkapkan surah ini menurut riwayat sahabat Nabi saw. Jabir Ibn
2011: 594).
mursalah yang berarti sesuatu yang diutus. Dalam konteks ayat ini, sebagian
sebagian yang lain mengartikan kata tersebut dengan para malaikat yang
Allah berfirman:
ٰ
)1 :77/المرسلت ( ١ ع ْرفً ٌۙا َِ س ٰل
ُ ت َ َوا ْل ُم ْر
Artinya: 1) Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa
kebaikan, (Al-Mursalat/77:1-5)
Penamaan surah Al-Mursalat terambil dari salah satu kata pada ayat
ِ س ٰل
pertama yaitu َت َ ََ ا ْل ُم ْرyang artinya ‘malaikat yang diutus’. Dikutip dari
tafsir kementerian Agama R1, (2010: 489) penafsiran ayat pertama pada
angina yang bertiup terus menerus ke segala arah atas perintah Tuhan untuk
menyebarkan rahmat dan nikmat ke dunia ini.”
Pada ayat tersebut Allah bersumpah atas malaikat yang memiliki tugas
kaum. Dalam ayat tersebut Allah bersumpah atas nama malaikat yang telah
yang berbeda antara lain, yang pertama Allah bersumpah atas malaikat yang
٤ ت فَ ْرقً ٌۙا
ِ فَ ْال ٰف ِر ٰق٣ ت نَ ْش ًر ٌۙا
ِ َّوالنه ِش ٰر٢ صفً ٌۙا
ْ ع ِ فَ ْالع١ ع ْرفً ٌۙا
ِ ٰص ٰف
َ ت ُ ت ِ س ٰل
َ َو ْال ُم ْر
)5-1 :77/المرسلت ٰ ( ٥ ت ِذ ْك ًر ٌۙا
ِ فَ ْال ُم ْل ِق ٰي
Artinya: 1) Demi (malaikat-malaikat) yang diutus untuk membawa
kebaikan, 2) dan (malaikat-malaikat) yang terbang dengan
kencangnya, 3) dan (malaikat-malaikat) yang menyebarkan
(rahmat Allah) dengan seluas-luasnya, 4) dan (malaikat-malaikat)
yang membedakan (antara yang baik dan yang buruk) dengan
sejelas-jelasnya, 5) dan (malaikat-malaikat) yang menyampaikan
wahyu, (Al-Mursalat/77:1-5)
‘malaikat yang diutus’ dan kandungan ayat surah ini membahas tentang
hari yang pasti itu akan terjadi. Apa hari yang pasti itu? Itu lah hari yang
ditunggu oleh manusia, yaitu hari akhir, hari kebangkitan, hari yang
120
dijanjikan yang mana pada hari itu Allah hidupkan kembali mahkluk yang
keadilan. Jadi surah ini menerangkan berba gai tugas malaikat dan sumpah
Allah atas nama malaikat itu bahwa hari yang dijanjikan itu pasti datang.