Anda di halaman 1dari 29

FITUR TEKS & EFEKNYA

(terhadap makna)

BAHASA, STRUKTUR, TEKNIK, GAYA


BAHASA, DSB
Yang harus diperhatikan

— Formalitas (formal, informal, semi formal, ilmiah,


non ilmiah, semi ilmiah)
— Jenis kata (denotasi, konotasi)
— Sintaksis (jenis kalimat)
— Bentuk paragraf (layout/tipografi)
— Gambar atau teks tulisan (verbal non verbal)
— Majas (figurative language)
— Tanda baca (ekslamatif, ellipsis, petik)
— Propaganda
Stilistika dalam Teks = Bumbu dalam masakan

1. Memperkuat
rasa (pedas,
manis, asin)

2. Memperindah
tampilan

3. Mengundang
selera makan
Apa faktor pembeda hasil?
Inilah ‘bumbu-bumbu penyedap’ sebuah teks

BAHASA GAYA BAHASA TEKNIK STRUKTUR


DIKSI GAYA PENJUDULAN TUNGGAL
PERBANDINGAN
DIKSI GAYA PENEGASAN TATA SUBORDINATIF
LETAK/TIPOGRAFI

dst GAYA JENIS FONT KOMPLEKS


PERTENTANGAN
dsb KAPITALISASI FORMAL
INFORMAL
Struktur
Gaya bahasa dan Efeknya terhadap arti, ide,
konsep, atau gagasan

Contoh Gaya bahasa perbandingan:


Ketika penulis menggunakan gaya bahasa perbandingan,
Apakah Anda memahami konsep stilistika saya tadi? Begini saja, saya ingin
mengibaratkan apa yang saya katakan tadi dengan sebuah masakan.
maka
sebenarnya penulis sedang berusaha untuk membuat sebuah ide, konsep, atau
Anggap saja Anda ingin makan daging bakar. Nah, daging bakar itu adalah
teks
gagasan
tulisan. lebih sederhana lebih familiar
itu menjadi
Sesuatu yang dinikmati. Namun, bumbu-bumbu
, untuk membuat
, dan
daging bakar terasa enak, seperti kecap, asam, saus, dan bumbu lainnya, itulah
lebih mudah dipahami
yang saya namakan dengan stilistika. Jadi stilistika oleh pembaca.
adalah bumbu-bumbu
yang membuat teks itu menjadi enak dibaca.

Contoh 2:
Ketika seorang penulis memakai gaya bahasa penegasan atau
Kau jahat sekali Putri. Bukan saja jahat, tetapi benar-benar jahat. Kau asyik sekali
pertentangan,
pergi bersenang-senangmaka saatteman-temanmu
dengan itu pula penulis sedang berusaha
sementara untuk
kau meninggalkan

menegaskan, menguatkan, atau meningkatkan


pacarmu terbaring tak berdaya di rumah sakit. Mengapa kau tega melakukan
itu? Apakah kau hendak meninggalkan orang yang sudah 10 tahun memberikan
pengaruhnya akan sebuah
perhatian tanpa berharap apa ide, darimu?atau pesan
pun konsep,
Kalimat paper 1

• Penulis mengasosiasikan … dengan …


mengasosiasikan - diasosiasikan
• Penulis merepetisikan kata … untuk menguatkan
kembali konsep …
merepetisi – direpetisi
Mengaliterasikan … dialiterasikan
MACAM GAYA BAHASA

Menyederhanakan
Menegaskan / menguatkan /
, Mengakrabkan,
meningkatkan pengaruh
memudahkan

HIPERBOLA
ALITERASI
ASOSIASI REPETISI
METAFORA TAUTOLOGI
ANTITESIS
PERSONIFIKASI TRIKOLON
PARADOKS
KLIMAKS
RETORIS
SINISME
Gaya
Bahasa

s
lita
a
r m
Fo
nsi
e
a an e
p y
k a/
nv
c o
ba da ksi
s As /Ga i K
s
m n
nt
a ile ik
Pe Ta S i t
S D
Struktur Membahas Stilistika

— Apa stilistika yang dipakai? Untuk menjelaskan apa


stilistika itu?
— Apa definisi dasar dari stilistika itu?
— Di dalam teks itu, apa pengaruh stilistika itu
terhadap makna? Menguatkan, memudahkan ide,
menyindir? [Uraikan minimal tiga kalimat agar
pembaca semakin jelas]
— Dengan menggunakan stilistika itu, apa sebenarnya
yang diharapkan penulis dari pembaca?
Contoh membahas stilistika teks

— Di awal teks Samsudin sudah mengaplikasikan gaya


retoris dalam menjelaskan tentang [apa TP-nya?].
Retoris, seperti yang kita tahu, merupakan gaya
bahasa untuk … [definisi]. Dalam konteks tulisan ini,
Samsudin ingin menguatkan makna idenya bahwa …
[kal.1]. Dengan kata lain, Samsudin ingin …. [kal.2].
Dengan penggunaan hiperbola ini, diharapkan
membuat pembaca … [efek pembaca]
KONVENSI TEKS & EFEKNYA
(terhadap makna)

JUDUL, GAMBAR, INTONASI,


KAPITALISASI, KUTIPAN,
GARIS MIRING, DSB.
Perhatikan bagaimana media mengemas berita
ini..
SEBUAH GAMBAR BERBICARA
SERIBU KATA

HUKUM PEMETAAN PIKIRAN


Strategi di Media

• Bagaimana seorang kolumnis (opini) menarik


minat pembaca agar mereka membaca tulisannya?
• Tulis judul yang provokatif
• Bagaimana media menyebarkan pesan, tetapi
dengan ruang yang terbatas?
• Manfaatkan gambar
• Bagaimana seorang remaja mengkomunikasikan
perasaan marahnya di media sosial?
• Mainkan Intonasi … ??? !!!! ….
KONSEP PAPER 1

— Sederhana, tapi bermakna


— Pernyataan dan analisis pribadi
— Gunakan pengalaman dan pengetahuan sendiri
— Tidak mengada-ada
— Detail, tidak melebar ke mana-mana (tidak terlalu
jauh)
— Hindari personal judgment yang tingkat
pengukurannya harus dibuktikan (jelas, baik, detail)
— Disusun dengan paragraf yang solid (sekitar 6
paragraf)
Jadi, selain stilistika, yang membantu
pemahaman sebuah teks antara lain…
1. Tampilan judul
2. Tampilan gambar
3. Penulisan intonasi
4. Penulisan huruf (kapitalisasi, miring, kutip)
5. Model kalimat (tunggal-majemuk-kompleks)
6. Penggunaan diksi/kata (khusus, umum, universal,
kolokial, jargon)
7. Kepadatan paragraf
8. dsb.
Contoh Penulisan

— Di samping stilistika, ide dan makna juga coba


dibangun penulis lewat konvensi struktur yang ada
di dalam teks [jenis teks] itu sendiri. Konvensi
pertama yang dimanfaatkan adalah penulisan judul.
Di dalam teks itu, terlihat jelas sekali judul dibuat
dengan … . [uraikan tafsiran judul lewat kaitannya
dengan tujuan penulisan] minimal tiga kalimat
uraian.
Perhatikan bagaimana media mengemas berita
ini..
Tone

— Tone adalah perasaan pengarang saat membuat teks


yang disajikan. Pengarang dalam hal ini yaitu editor,
ataupun penulis artikel yang biasanya dipengaruhi
oleh kepentingan-kepentingan tertentu. Tone yang
biasa muncul dalam sebuah teks yaitu kecewa,
semangat, berapi-api, kritis, antipati, sedih, antusias,
marah, sinis, lugas, menyindir, satire dan lain-lain.
Tone ini merupakan sikap pengarang sendiri
terhadap informasi yang ditulisnya.
Voice

— Voice adalah sudut pandang penulis. Artinya, posisi


penulis ketika mengisahkan cerita, informasi, maupun
ide dalam tulisannya. Sudut pandang ini bisa meliputi
orang pertama, kedua, ketiga (objektif), ataupun
mungkin subjektif. Bisa dari sudut pandang masyarakat,
atau mungkin korban ketika tulisan itu sebuah
pengakuan.
— Objektif : Penulis adil dan jujur dalam bercerita, tidak
menambahkan atau mengurangi
— Subjektif : Penulis tampak terlalu menyalahkan atau
terlalu membela, menambahkan atau mengurangi hal-
hal yang tidak sebenarnya terjadi.
Struktur

— Struktur berkaitan dengan bagaimana gagasan, ide,


atau informasi disajikan. Struktur penulisan sebuah
teks terdiri atas linear bila tulisan tersebut dari
awal sampai akhir mengisahkan atau menceritakan
hal yang sama dan satu arah. Tematik bila tulisan
yang disajikan mengaitkan hal-hal di luar tema
tulisan sebagai referensi atau informasi tambahan
yang dapat menguatkan ide yang ditulisnya.
Sintaksis

— Sintaksis artinya berkaitan dengan penggunaan


kalimat, klausa, dan paragraf. Dalam hal ini berarti
bagaimana bentuk kalimat yang ditulis dalam teks
yang disajikan. Dilihat dari struktur SPOK nya
ataupun bentuk dan jenis kalimatnya, apakah
kalimat lengkap, kompleks, ataupun kalimat
minor seperti dalam sebuah percakapan drama,
atau bisa dilihat dari frasenya apakah endosentris,
eksosentris, nominal, atau verbal.
Simbol

— Simbol dalam hal ini berarti bagaimana keberadaan simbol


diwujudkan dalam sebuah teks. Bila teks tersebut sebuah teks
verbal (tulisan) maka simbol yang dibahas berkisar natural,
universal, ataupun kontekstual. Natural bila simbol yang
digambarkan berkaitan dengan unsur alam sebagai sebuah
proyeksi kehidupan seperti fenomena air, udara, dan tanah,
universal bila simbol mengacu pada makna-makna universal
yang dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca seperti
penggunaan meja besar, kursi, uang. Simbol kontekstual bila
simbol yang digunakan dikaitkan dengan keunikan, gaya, atau
ciri khas yang sengaja diciptakan oleh penulis. Hal ini
berkaitan dengan isi konteks dari tulisan yang disajikan.
Misalnya seperti penulis artikel bisnis maka yang akan
disajikan gaya-gaya simbol dunia bisnis.
Simbol

— Simbol berikutnya pada teks dengan jenis non


verbal. Non verbal berarti gambar atau suatu teks
selain tulisan. Sebuah teks non verbal bisa
menggambarkan atau diisi dengan berbagai jenis
simbol. Simbol-simbol dalam sebuah teks non verbal
tidak terbatas pada makna. Artinya, simbol tersebut
dimaknai secara luas dan berbeda oleh pembacanya
sesuai dengan interpretasi masing-masing. Simbol-
simbol ini berkaitan dengan ikon, indeks, dan
lambang.
Imaji

— Imaji adalah bagaimana indera pembaca dilibatkan


ketika membaca teks yang disajikan. Artinya,
bagaimana tulisan itu membuat seolah-olah kita
melihat, mendengar, menyentuh, atau mungkin ada
unsur kinestetik, dan lain-lain. Imaji yang biasa
muncul dalam sebuah teks yaitu visual, audio,
audiovisual, kinestetik, taktil, olfaktorik, dan
gustatorik.
Diksi

— Diksi adalah pilihan kata. Dalam hal ini yang perlu


kalian ketahui adalah kalian bukan hanya
menganalisis penggunaan diksi, tetapi juga
bagaimana penggunaan diksi itu menunjukkan
ketercapaian tujuan penulisan atau tidak. Atau
bahkan mungkin efeknya.
— Misalkan sebuah teks formal dengan tema ekonomi
pasti lebih banyak menggunakan kata uang
dibandingkan duit.
PENUTUP

— KOMENTARI KE-EFEKTIF-AN DARI TEKS


DALAM MENCAPAI TUJUAN YANG DIINGINKAN
PENULIS
— MENGULANG KEMBALI UNSUR-UNSUR
KONTEKS, TUJUAN, AUDIENS, NATURE OF
TEXT, GAYA BAHASA

Anda mungkin juga menyukai