Gerakan nafas janin dapat dilihat sejak usia kehamilan 12 minggu dan pada 34 minggu secara regular gerak nafas ialah 40-60x/mnt dan di antara jeda adalah periode apnea. Cairan ketuban akan masuk sampai bronkioli, sementara didalam alveolus terdapat cairan alveoli. Gerakan nafas janin dirangsang oleh kondisi hiperkapnia dan peningkatan kadar glukosa. Sebaliknya, kondisi hipoksia akan menurunkan frekuensi nafas. Pada aterm normal, gerak nafas akan berkurang dan dapat apnea selama 2 jam. Alveoli terdiri atas dua lapis sel epitel yang mengandung sel tipe 1 dan tipe 2. Sel tipe 2 membuat sekresi fosfolipid suatu surfaktan yang penting untuk fungsi pengembangan nafas. Surfaktan yang utama ialah sfigomialin dan lesitin serta sofatidil gliserol. Produksi sfigomielin dan fosfatidil gliserol akanakan memuncak pada 32 minggu, sekalipun sudah dihasilkan sejak 24 minggu. Pada kondisi tertentu, misalnya diabetes, produksi sufraktan ini kurang; juga pada preterm ternyata dapat dirangsang untuk meningkat dengan cara pemberian kortikosteroid pada ibunya. Steroid dan faktor pertumbuhan terbukti merangsang pematangan paru melalui suatu penekanan protein yang sama. Pemeriksaan kadar L/S rasio pada air ketuban merupakan cara untuk mengukur tingkat kematangan paru, di mana L/S > 2 menandakan paru sudah matang. Janin dalam kandungan sudah mengadakan gerakan-gerakan pernafasan, namun air ketuban tidak masuk ke dalam alveoli paru-parunya. Pusat pernafasan ini dipengaruhi oleh kadar O2 dan CO2 di dalam tubuh janin. Keadaan ini dipengaruhi dengan sirkulasi plasenter (pengaliran darah antara uterus dan plasenta) PERUBAHAN SIRKULASI
1. Perubahan Sirkulasi Intrauterine
Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari plasenta, melalui vena umbilicalis, masuk kedalam tubuh janin. Sebagian besar darah melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena cava inferior. Dalam atrium dekstra sebagian besar darah akan mengalir secara fisiologis ke atrium sinistra, melalui voramen oval yang terletak diantara atrium dekstra dan atrium sinistra. Dari atrium sinistra darah akan mengalir ke ventricle kanan bersama-sama dengan darah yang berasal dari vena cava superior. Karena tekanan dari paru-paru yang belum berkembang, sebagian darah dari ventricle kanan yang seharusnya mengalir melalui arteri pulmonalis ke paru-paru, akan mengalir melalui duktus botalii ke aorta. Sebagian kecil akan mengalir ke paru-paru dan selanjutnya ke atrium sinistra melalui vena pulmonalis. Darah dari sel-sel tubuh yang kurang oksigen penuh dengan sisa pembakaran dan sebagiannya akan dialirkan ke plasenta melalui dula ateriol umbikalis. Seterusnya akan diedarkan ke pembuluh darah di koteledon dan kembali melalui vena umbikalis ke janin. DAFTAR PUSTAKA Sembiring, JulinaBr. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra sekolah. Edisi ke-1. Yogyakarta:Deepublish;2017.